Pada
TERDAKWA:
di-
Dengan Hormat,
Terdakwa atas nama :
Setelah mendengar, membaca, dan meneliti Surat Tuntutan Penuntut Umum pada
Kejaksaan Negeri Yogyakarta dengan Nomor Reg. Perkara: Reg: PDM-
75/RP.9/07/2023 tertanggal 3 Oktober 2023 dalam perkara dengan Nomor Perkara:
261/Pid.B/2023/PN Yyk maka sesuai dengan Hak yang diberikan oleh Undang-
Undang maka Terdakwa akan mengajukan sekaligus membacakan Pembelaan
sebagai berikut:
A. PENDAHULUAN
Dalam kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia
Majelis Hakim, yang telah dengan sabar dan teliti serta penuh kewibawaan memimpin
jalannya persidangan perkara ini, sehingga proses persidangan dapat berlangsung
dengan lancar dan tertib serta diliputi suasana pengayoman sehingga marwah
pengadilan masih tetap dapat terjaga dalam persidangan ini.
Kami meyakini bahwa sikap dan perlakuan Hakim yang demikian pastilah didorong
oleh rasa tanggung jawab yang besar guna mencari kebenaran materiil (Materiele
waarheid), kebenaran yang hakiki dari perkara ini, dalam rangka tegaknya hukum dan
keadilan. Kami yakin pula, sikap dan perlakukan Hakim yang demikian, pastilah juga
dilandasi oleh pandangan yang menghargai dan menghormati akan kedudukan
Terdakwa yang wajib dianggap tidak bersalah, sebelum dibuktikan berdasarkan
putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
Dalam Nota Pembelaan ini kami, menyampaikan pokok-pokok dari Nota Pembelaan,
ada baiknya kami sampaikan resume fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan
berupa saksi, alat bukti surat, alat bukti petunjuk, keterangan Terdakwa Kris
Triwanto alias Kris Bin Kelik Ngadiyono dan adanya barang bukti sebagai berikut :
1. KETERANGAN SAKSI-SAKSI
1) Saksi Anak Moreno Arya Mada alias Moreno alias Reno
Dalam keterangannya yang disumpah menyatakan di persidangan dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani secara benar dan tanpa paksaan dan
didampingi ibunya yang bernama Nofi Antinah dalam persidangan tersebut,
menerangkan:
- Bahwa saksi anak dalam keadaan sehat, dan mampu memberikan
keterangan dengan sebenarnya.
- Bahwa hubungan saksi anak memiliki hubungan baik dengan Terdakwa
sebagai tetangga
- Bahwa saksi anak mengakui bahwa saksi anak sering kali mengatai istri
dari Terdakwa dengan kata-kata yang tidak sopan seperti “Lonte, LC, dan
perumpamaan lain” yang menyakiti istri dari Terdakwa
- Bahwa berdasarkan keterangan dari saksi anak yang menyatakan dia
dikatai “banci” tidak dapat dibuktikan kebenarannya karena tidak ada
satupun saksi lain yang mendengar dan mengetahui tindakan umpatan
dari Terdakwa dengan kata-kata “banci atau mengatai ibu saksi anak
seorang lonthe”, melainkan justru saksi anaklah yang sering mengatai dan
menghina istri dari terdakwa dengan ungkapan-ungkapan buruk tersebut.
- Bahwa saksi anak mengakui telah meludah kearah istri Terdakwa secara
sengaja diarahkan kearah posisi berdiri dari istri Terdakwa, sehingga
perbuatan saksi anak tersebut tidaklah sopan dan tidak mencerminkan
perilaku yang baik dari anak dibawah umur.
- Bahwa setelah kejadian tersebut saksi anak lari kearah warung milik
ibunya.
- Bahwa setelah Terdakwa dan istri Terdakwa sampai di lokasi warung milik
ibu dari saksi anak yang bernama Saksi Nofi Antinah terjadilah
percekcokan antara Terdakwa dengan Nofi Antinah karena Terdakwa
tidak terima terhadap tingkah laku dan perilaku dari saksi anak Moreno
terhadap istri dari Terdakwa.
- Bahwa saksi anak Moreno berada dibelakang dari ibunya dan berada di
sisi gerobak ronde milik ibunya, sehingga tidak melihat secara jelas terkait
percekcokan antara Terdakwa dengan Ibunya dan juga saksi Darsi.
- Bahwa saksi anak Moreno bisa menyatakan bahwa Terdakwa mendorong
Saksi Darsi padahal dia sendiri yang mengatakan bahwa dia berada di
belakang gerobak ronde milik ibunya dan tidak berada di sisi Terdakwa
ataupun Ibunya ataupun saksi Darsi.
- Karena percekcokan semakin pelik sehingga Terdakwa dipisah oleh
warga yang ada dilokasi kejadian kemudian Terdakwa dan istri Terdakwa
pergi meninggalkan lokasi tersebut.
Tanggapan Terdakwa
3) Saksi DARSI
Dalam keterangannya yang disumpah menyatakan di persidangan dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani secara benar dan tanpa paksaan,
menerangkan :
- Bahwa saksi Darsi melihat saksi anak Moreno berlari menuju tempat
berjualan ibunya yaitu saksi Nofi Antinah
- Bahwa saksi Darsi mendekat kepada terdakwa dan menyampaikan agar
menyelesaikan permasalahan dengan baik-baik, namun ketika posisi
tubuh saksi Darsi terlalu dekat dengan terdakwa, maka terdakwa
mendorong bagian depan badan saksi dan saksi terjatuh ke belakang
dengan posisi terlentang, kepala terkena trotoar dan bahu saksi terkena
rambu lalu lintas
- Bahwa saksi Darsi merasakan pusing dan sakit pada bahu kemudian di
antarkan ke RS Pratama dan mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut ke
RSUD Kota Yogyakarta
- Bahwa saksi Darsi tidak dapat beraktivitas normal selama 2 hari saja
- Bahwa saksi Darsi mengatakan setelah kejadian tersebut tidak ada itikad
baik dari terdakwa untuk berdamai dan meminta maaf.
Tanggapan Terdakwa
- Bahwa saksi Darsi ikut campur dan mendatangi Terdakwa, saksi Nofi
Antinah dan saksi Anak Moreno, dan karena posisi berdiri dari saksi Darsi
begitu dekat dengan Terdakwa sehingga Terdakwa membela diri karena
posisi tubuhnya sangat dekat dengan cara menyingkirkan posisi berdiri
dari saksi Darsi namun ternyata saksi Darsi justru terjatuh.
- Bahwa pihak dari saksi Darsi meminta kompensasi yang tidak wajar dan
diluar kemampuan dari keluarga Terdakwa.
4) Saksi ROFI’I
Dalam keterangannya yang disumpah menyatakan di persidangan dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani secara benar dan tanpa paksaan,
menerangkan :
- Bahwa saksi merupakan pedagang sate di depan RS Pratama Jl Kolonel
Sugiono berseberangan dengan Saksi Nofi Antinah yang berjualan
wedang ronde;
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 25 Juni 2022 sekitar pukul 22:00 WIB,
saksi melihat Terdakwa mendatangi saksi Nofi Antinah yang sedang
berjualan;
- Bahwa saksi melihat terjadinya adu mulut antara Terdakwa dengan Saksi
Nofi Antinah namun tidak mendengar jelas yang diucapkan antara
keduanya;
- Bahwa kemudian Saksi melihat Saksi Darsi dating mendekat kearah Saksi
Nofi Antinah dan Terdakwa;
- Bahwa saksi melihat Saksi Darsi datang bermaksud untuk melerai adu
mulut antara Terdakwa dengan saksi Nofi Antinah, namun saksi Darsi
berada diposisi berhadapan dengan Terdakwa;
- Bahwa Saksi melihat Terdakwa mendorong Saksi Darsi dengan kedua
telapak tangan ke badan Saksi Darsi dan Saksi Darsi terjatuh, kemudian
saksi berlari kearah tempat kejadian;
- Bahwa saksi melihat saksi Darsi bangun dibantu oleh Saksi Nofi Antinah;
- Bahwa kemudian saksi Darsi di bawa ke RS Pratama untuk diperiksa
karena saksi Darsi mengeluh sakit kepala dan sakit bahunya.
Tanggapan Terdakwa
- Bahwa keterangan Saksi berlebihan, Saksi tidak melihat kejadian karena
saksi datang setelah Saksi Daris terjatuh;
5) Saksi dr RESITA, M,Sc,Sp.S
BAP Saksi dibawah sumpah dibacakan didepan persidangan pada pokoknya
memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi dalam memberikan keterangannya dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani;
- Bahwa Saksi memeriksa Saksi Darsi sebagai pasien yang tercatat secara
administrasi mulai hari Minggu tanggal 26 Juni 2022 pukul 05:21 WIB
sampai dengan hari Senin tanggal 27 Juni 2022 pukul 16:00 WIB;
- Bahwa saksi pasien dilakukan pemeriksaan secara fisik, penunjang
berupa pemeriksaan laboratorium dan radiologi, pasien dalam keadaan
sadar penuh, mengeluh pusing berputar, mual tida ada muntah sejak jatuh
ke belakang karena di dorong oleh tetangga pasien;
- Bahwa pada pemeriksaan di bagian kepala tidak ada perdarahan pada
kulit kepala, kemudian leher tidak ditemukan luka atau jejas, anggota
gerak bawah tidak ditemukan luka atau jejas, dengan kesimpulan berupa
cedera kepala ringan, pembengkakan kulit kepala belakang, tidak
didapatkan keretakan tulang tengkorak kepala maupun perdarahan di
dalam otak;
- Bahwa obat yang diberikan kepada pasien adalah obat terkait dengan
keluhan cedera kepala pasien bukan untuk Riwayat penyakit diabetes dari
pasien;
Tanggapan Terdakwa
Keterangan tersebut telah ditanyakan kepada Terdakwa dan Terdakwa
tidak keberatan dengan keterangan saksi.
Tanggapan Terdakwa
Keterangan tersebut telah ditanyakan kepada Terdakwa dan Terdakwa
membenarkan.
Tanggapan Terdakwa
Keterangan tersebut telah ditanyakan kepada Terdakwa dan Terdakwa
membenarkan.
5. FAKTA PERSIDANGAN
- Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa merupakan tindakan untuk
membela diri dari serangan Saksi Darsi yang terus maju mendekat ke
Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa terlibat adu mulut dengan Saksi Nofi Antinah
dikarenakan adanya kesalahpahaman dan membuat Terdakwa terpancing
emosi;
- Bahwa Terdakwa tidak pernah sekalipun berniat untuk melukai apalagi
melakukan penganiayaan terhadap Saksi Darsi;
- Bahwa fakta yang terjadi Saksi Darsi hanya ditahan badannya oleh
Terdakwa namun karena kurangnya keseimbangan badan Saksi Darsi
sehingga terbentur tiang lalu lintas yang berada di belakang Saksi Darsi;
- Bahwa di dalam surat visum et repertum No 449.2/11/RSUD/2022 tanggal
15 Oktober 2022 yang ditandatangani oleh Tim Medis dr. Resita, SpS tidak
menjelaskan secara detail adanya pembengkakan pada sekitar kepala
Saksi Darsi;
- Bahwa dr.Resita, SpS tidak hadir dalam persidangan dan keterangannya
tidak diambil dibawah sumpah didepan majelis hakim pemeriksa perkara
sehingga keterangannya dirasa tidak dapat menjadi pertimbangan alat
bukti.
- Bahwa dalam bukti visum et repertum No 449.2/11/RSUD/2022 tanggal 15
Oktober 2022 yang ditandatangani oleh tim medis dr. Resita, Sp.S tidak
menjelaskan secara detail penyebab dari timbulnya pembengkakan pada
sekitar kepala Saksi, bisa saja pembengkakan tersebut sudah terjadi
sebelum adanya kejadian yang dilakukan oleh Terdakwa;
- Bahwa dr.Resita, SpS tidak menjelaskan adanya keharusan Saksi Darsi
untuk dirawat di RS Pratama dan apabila kondisi Saksi Darsi mengalami
luka atau ketidaknormalan organ tubuhnya seharusnya sebagai seorang
medis berhak untuk menahan saksi Darsi agar tetap diperiksa secara
intensif kecuali memang luka yang dialami oleh Saksi Darsi tidaklah parah;
- Bahwa keluhan yang dialami Saksi Darsi akibat dari tindakan Terdakwa itu
sangat berlebihan dan mengada-ada karena pada kenyataannya saksi
Darsi kembali beraktifitas seperti biasa sehari setelah pulang dari RS dan
tidak mengalami kelainan apapun;
- Bahwa atas kejadian tersebut ada pihak yang mengintervensi Saksi Darsi
supaya tindakan Terdakwa dilaporkan kepada kepolisian dan jadikan
sebagai tindak pidana penganiayaan;
- Bahwa seharusnya perdamaian antara pihak Terdakwa dan juga pihak
korban dalam hal ini saksi Darsi sudah tercapai dengan dibuktikannya
pertemuan antara tim PH dari Terdakwa pada saat itu telah bertemu
dengan saksi Darsi dan keluarganya dan Saksi Darsi menyatakan sudah
memaafkan Terdakwa.
- Bahwa Terdakwa adalah seorang kepala keluarga yang harus menjadi
tulang punggung keluarga dan harus menafkahi istri dan ke 5 anaknya,
serta harus memenuhi kebutuhan dari orang tuanya karena usia lanjut
sehingga Terdakwa yang selama ini memenuhi kebutuhan orang tuanya.
D. ANALISIS YURIDIS
Bahwa dalam rangka membuktikan semua unsur tindak pidana, terlebih dahulu yang
harus dipahami adalah sistem pertanggungjawaban pidana karena hal ini erat
kaitannya dengan penentuan terjadinya suatu tindak pidana serta penentuan siapa
sebenarnya yang bertanggungjawab dalam tindak pidana tersebut. Dan, tak kalah
pentingnya adalah dalam menentukan kesalahan dan/atau kesengajaan tersebut
harus ada atau mempunyai kehendak dan niat untuk berbuat dari si pembuat/pelaku
itu sendiri.
• Bahwa oleh karenanya, unsur “barang siapa” ini tidak dapat dibuktikan Jaksa
Penuntut Umum dengan baik;
E. KESIMPULAN PENUTUP
Berdasarkan semua alasan diatas saya memohon dengan segala hormat kepada
Majelis Hakim Yang Mulia, yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, kiranya
berkenan memutus yang amarnya sebagai berikut:
PRIMAIR :
1. Menerima Nota Pembelaan/Pledoi saya Terdakwa Kris Triwanto alias
Kris Bin Kelik Ngadiyono untuk seluruhnya;
2. Menolak Surat Dakwaan yang masuk dalam Surat Tuntutan Nomor Reg.
Perk : PDM- 75/RP.9/07/2023 pada perkara pidana Nomor :
261/Pid.B/2023/PN Yyk.
3. Menyatakan Terdakwa Kris Triwanto alias Kris Bin Kelik Ngadiyono
tidak terbukti secara sah melakukan tindak pidana “Penganiayaan”
melanggar dalam Pasal 351 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) sebagaimana dakwaan Penuntut Umum;
4. Membebaskan Terdakwa Kris Triwanto alias Kris Bin Kelik Ngadiyono
dari segala tuntutan hukum (vrijspraak) atau menyatakan Terdakwa lepas
dari tuntutan hukum (onstlag van alle rechtsvolging).
5. Menyatakan agar Terdakwa Kris Triwanto alias Kris Bin Kelik
Ngadiyono segara dikeluarkan dari Tahanan setelah Putusan Pengadilan
diucapkan dalam persidangan.
6. Menyatakan membebankan biaya perkara ini kepada negara.
SUBSIDAIR :
Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).
Demikianlah Nota Pembelaan (Pledoi) ini kami sampaikan pada hari Senin
tanggal 16 Oktober 2023, semoga mendapat perhatian dan pertimbangan yang
seksama dari Majelis Hakim pemeriksa untuk kemudian berkenan
mengabulkannya.
Akhirnya rasa terima kasih kami haturkan kepada Majelis Hakim yang mulia dan
Jaksa Penuntut Umum yang dengan tulus ikhlas mendengarkan serta
memperhatikan nota pembelaan ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan
meridhoi hidup kita dan senantiasa memberi petunjuk di jalan yang benar kepada
kita semua, Amiin.
Hormat Saya,
Kris Triwanto