Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Hukum Atas Kekayaan Intelektual
Disusun Oleh:
NIM : 1111200152
Kelas : 5G
FAKULTAS HUKUM
1. PT. East West Seed Indonesia, Sebagai PENGGUGAT yang beralamat di Jalan
Pertanian Desa. Benteng Kec. Cempaka Kab. Purwakarta Jawa Barat.
2. PT. BISI Internasional (Pihak Pertama) dan Terdakwa (Pihak Kedua) telah sepakat
untuk mengadakan kerjasama produksi benih,dimana Terdakwa sebagai pihak kedua
akan menanam tanaman,
3. KASAN, Sebagai pemilik UD Saraswati sebagai TERDAKWA yang beralamat di
Desa Wonorejo Rt.002/002 Desa Wonorejo Kec.Balongpanggang Kab.Gresik.
4. CANDRA KURNIANSYAH, RUDI SUGIARTO, JEJE JAELANI, DIBBA
KUSUMAH, HARIYANTO, Sebagai SAKSI.
B. KRONOLOGI KASUS
Terdakwa KASAN pada hari Senin Tanggal 14 Oktober 2019 sekira pukul 16.00 WIB atau
setidak-tidaknya pada waktu dalam bulan Oktober Tahun 2019, bertempat di UD Saraswati
alamat Jalan raya Wonorejo Desa Wonorejo Kec Balongpanggang kab gresik atau setidak
tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri
Gresik, mengedarkan sarana hortikultura yang tidak memenuhi standar mutu, tidak
memenuhi persyaratan teknis minimal, dan/atau tidak terdaftar sebagaimana sarana
hortikultura yang diedarkan wajib memenuhi standar mutu dan terdaftar berupa
jenis benih hortikultura jenis kangkung perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara
sebagai berikut:
- Bahwa berawal dari kecurigaan PT East West Seed yang memproduksi dan
menjalankan usaha perdagangan benih sayur dan buah yang memproduksi salah
satunya jenis benih kangkung Varietas KK09 dari tahun 2018 sampai dengan 2019
menurun produksinya, dimana PT East West Seed mendapatkan pasokan benih dari
petani kunci di daerah Gresik dan Mojokerto yang menjadi mitra PT East West Seed.
- Bahwa PT East West Seed sebagai mitra dari petani kunci menerima benih kangkung
dari sub petani kunci, selanjutnya petani kunci menyetor benih kangkung ke
perusahaan sesuai kontrak dengan demikian varietas yang diberikan PT East West Seed
berupa benih kangkung KK09 kepada petani kunci nantinya setelah dikembangkan
oleh petani melalui petani kunci dijual kembali kepada PT. East West Seed, namun
pada kenyataan target produksi di tahun 2019 sebesar 2600 Ton baru masuk ke
perusahaan sebesar 600 ton, selanjutnya atas penurunan tersebut maka perusahaan PT
East West memerintahkan saksi JEJE JAELANI untuk melakukan investigasi lapangan
penyebab penurunan produksi, selanjutnya setelah dilakukan cek lapangan di dapat
informasi bahwa benih kangkung KK09 produksi yang terdaftar sebagai varietas milik
PT East West Seed Indonesia oleh petani di beli oleh terdakwa KASAN, untuk
membuktikan hal tersebut maka saksi DIBBA KUSUMA bagian Internal Audit PT
East West Seed menyamar sebagai pembeli benih secara eceran di UD Saraswati milik
terdakwa KASAN sebanyak 98 (sembilan puluh delapan) Kg, kemudian terhadap benih
kangkung dilakukan uji lab, dan berdasarkan uji lab didapatkan bahwa varietas tersebut
adalah indukan milik PT East West Seed, dimana pada saat terdakwa KASAN
memproduksi dan mengedarkan bibit yang indukannya berasal dari PT East West Seed
Indonesia dengan jenis benih kangkung KK09, terdakwa KASAN tidak memiliki
sertifikasi Kompetensi sebagai standar mutu terhadap benih kangkung serta nama UD
Saraswati sebagai produsen yang mengedarkannya yang seharusnya ditempel pada
label kemasan, atas temuan tersebut selanjutnya pihak dari PT East West Seed
Indonesia pada tanggal 14 oktober 2019 melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jawa
Timur.
- Bahwa selanjutnya saksi HARIYANTO bersama TIM dari penyidik Polda Jawa Timur
menindaklanjuti laporan tersebut dan membawa sampel benih kangkung KK09 yang
diedarkan oleh terdakwa ke Dinas Pertanian, dan ternyata benih kangkung yang dijual
oleh terdakwa KASAN belum terdaftar dan belum bersertifikasi dari UPT BPSB
Provinsi Jawa Timur, selanjutnya Penyidik langsung menuju UD Saraswati milik
terdakwa KASAN dan dari gudang milik terdakwa ditemukan 15 ton benih kangkung
tanpa label dan tanpa izin edar yang dikemas dalam karung plastik bekas pupuk,
selanjutnya terdakwa dan barang bukti diamankan oleh penyidik Polda Jatim untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
- Bahwa terdakwa KASAN membeli benih kangkung dari para petani dengan harga
bervariasi, dan terdakwa mengedarkan benih kangkung tersebut kepada siapa saja yang
membutuhkan baik partai kecil atau besar termasuk ke PT Matahari Seed dan PT BISI
yang merupakan produsen besar, dimana antara terdakwa KASAN dengan perusahaan
yang bergerak dalam produksi bibit sayuran dan buah tersebut tidak memiliki
kerjasama, namun terdakwa menjual bibit kangkung tersebut, dimana UD Saraswati
milik terdakwa KASAN tidak terdaftar sebagai produsen benih Holtikultura pada UPT
BPSB Provinsi Jawa Timur, dan bibit kangkung yang terdakwa edarkan dengan cara
dijual tidak didaftarkan dan tidak diberi label yang mencantumkan mutu benih dan
belum memiliki sertifikat kompetensi.
C. ANALISIS KEPUTUSAN
Bahwa berdasarkan Permentan Nomor 48/SR.120/8/2012 tentang Produksi, sertifikasi dan
pengawasan peredaran benih hortikultura untuk dapat mengedarkan hortikultura harus
mendapatkan izin dengan memenuhi syarat:
1. Bahwa setiap pengedar benih harus mempunyai sertifikat kompetensi.
2. Benih yang diproduksi dan diedarkan oleh produsen benih harus didaftar pada
pemerintah.
3. Benih hortikultura yang sudah didaftar apabila akan diedarkan harus disertifikasi
terlebih dahulu.
4. Sertifikasi benih yaitu rangkaian penerbitan sertifikat terhadap benih melalui
pemeriksaan di lapangan, pengujian di laboratorium, dan pengawasan dan
memenuhi persyaratan untuk diedarkan.
5. Benih yang lulus sertifikasi apabila akan diedarkan wajib diberi label.
6. Label benih berisi keterangan produsen dan data mutu benih.
7. Label benih harus dipasang pada tiap wadah benih.
Dengan tidak dipenuhinya syarat tersebut di atas, maka terdakwa sebagai pemilik UD
saraswati tidak berhak untuk mengedarkan produk hortikultura berupa benih kangkung
karena tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang.
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 126 Ayat
(1) jo Pasal 35 (1) UU RI Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura jo Permentan
Nomor 48/SR.120/8/2012 tentang Produksi, sertifikasi dan pengawasan peredaran
benih hortikultura.
D. PUTUSAN AKHIR
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula
untuk membayar biaya perkara.
Memperhatikan, Pasal 126 Ayat (1) jo Pasal 35 (1) UU RI Nomor 13 Tahun 2010
tentang Hortikultura jo Permentan Nomor 48/SR.120/8/2012 tentang Produksi,
sertifikasi dan pengawasan peredaran benih hortikultura, Surat Keputusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 44/KMA/SK/III/2014 tentang Pemberlakuan Template
Putusan dan Standar Penomoran Perkara Peradilan Umum dan Undang-undang Nomor 8
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan.
MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa Kasan tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana? Mengedarkan Sarana Hortikultura yang tidak
memenuhi standar mutu dan tidak terdaftar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Hortikultura? sebagaimana dalam
Dakwaan Tunggal.
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa KASAN dengan pidana denda sejumlah Rp.
50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dibayar diganti
dengan pidana kurungan selama 4 (Empat) bulan kurungan.
● 1 (satu) Lembar nota pembelian dari Sdr. Kasan berupa benih kangkung sebanyak 98 kg.
● 15 (lima belas) Ton benih kangkung dalam kemasan bekas pupuk ukuran 50 Kg;
Dirampas untuk negara cq. Dinas pertanian untuk dimanfaatkan kepentingan ilmu
pengetahuan dan masyarakat (barang bukti tidak memiliki sertifikasi dan izin edar)