Anda di halaman 1dari 7

KEJAKSAAN TINGGI D.I.

YOGYAKARTA P-41

“UNTUK KEADILAN”

Yogyakarta, 05 Maret
2020
Nomor : R-301/ 0.1.10/ Epp.1/ 03/ 2020 KEPADA Yth.

Sifat : Rahasia/Segera Kepala Kejaksaan


Tinggi
Lampiran :- D.I.Yogyakarta
Perihal : Rencana Tuntutan Pidana
Perkara Tindak Pidana Kejahatan Di- Sleman
Narkotika
atas nama Terdakwa Sendy Arya
Saputra

Merujuk surat kami Nomor : B-289/ 0.1.10/ Epp.1/ 03/ 2020


tanggal 03 Maret 2020 perihal Laporan persidangan perkara tindak pidana
Kejahatan Narkotika (sidang Ke-V) dengan ini dilaporkan sebagai berikut :

1. Perkara Tindak Pidana atas nama terdakwa :


Nama lengkap : Sendy Arya Saputra;

Tempat lahir : Bandung;

Umur/Tgl. Lahir : 25/ 05 Mei Januari 1995;

Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan/Kewarganegaraan: Indonesia;

Tempat Tinggal : Jalan Bimosari, Tahunan, Kec.

Umbulharjo, Yogyakarta;
Agama : Islam;

Pekerjaan : Mahasiswa;

Pendidikan : S-1.

telah sampai pada tahap tuntutan pidana (Requisitoir) yang akan

dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum pada : hari Senin tanggal 06 Maret

2020.

2. Kasus posisi :
- Bahwa berawal dari Pada awal tahun 2017, Terdakwa merupakan
mahasiswa S2 (Strata Dua) Fakultas Pertanian di sebuah Universitas di
Yogyakarta. Pada mulannya Terdakwa merupakan pengemar vape,
dikarenakan vape telah menjadi hal yang paling digemari dan sudah
menjadi lifestyle kaum milenial. Dari kegemarannya mengkonsumsi
vape yang menjadi lifestyle, akhirnya Terdakwa berfikir untuk
memproduksi liquid sendiri untuk dikonsumsi. Setelah membuat liquid
dan dikonsumsi sendiri Terdakwa juga berfikiran untuk membagikan
kepada rekan-rekannya. Dari beberapa rekannya yang mencoba liquid
buatan Terdakwa, ternyata rasanya lumayan enak maka dari itu
Terdakwa mencoba untuk menjual liquid tersebut kepada rekan yang
lainnya. Karena harga vape dan liquid terbilang lebih mahal dari rokok
konvensional maka beberapa teman Terdakwa berpindah ke rokok
konvensional. Beberapa orang juga menganggap liquid Terdakwa tidak
sesuai dengan harga, karena rasa dari liquid yang hampir sama dengan
liquid yang dijual dipasaran, hal ini membuat Terdakwa merasa gagal
dengan usaha yang ia lakukan. Kegagalan tersebut tidak mengurangi
semangat Terdakwa untuk melakukan percobaan kedua.
- Kemudian Pada Juni 2017 Terdakwa melakukan percobaan kedua, ia
tak mau gagal lagi dalam usahanya. Maka dari itu sebelum melakukan
percobaan yang kedua ini Terdakwa membaca beberapa artikel dan
buku, dari hasil berbagai riset tersebut Terdakwa menemukan sebuah
tanaman, yang bernama Coffea Gratiae, tanaman tersebut merupakan
jenis tanaman kopi yang mempunyai cita rasa yang berbeda. Dalam
artikel disebutkan dijelaskan bahwa Coffea Gratiae merupakan tanaman
kopi yang memiliki kandungan AB-CHMINACA pada bunganya dan
dapat meningkatkan cita rasa yang nikmat jika orang menikmatinya.
Setelah membaca artikel tersebut ia berpikir untuk mencampurkan
kandungan dari bunga kopi ke dalam liquid vape. Seketika itu hal ini
juga mengingatkan Terdakwa pada dosen yang pernah mengatakan
tentang wilayah yang lumayan luas di daerah Sleman.
- Bahwa tepatnya pada bulan Juni 2017 mendatagi mendatangi Desa
Ledoksambi, dalam hal kunjungan tersebut terdakwa bermaksud
mencari informasi terntang system tumpang sari yang dilakukan
masyarakat setempat;
- Bahwa setelah mencari informasi tempat tersebut, benar saja masyarakat
yang berada di Desa Ledoksambi itu berkebun dengan sistem tumpang
sari. Sebelum Terdakwa mendatangi Desa Ledoksambi yang terletak di
daerah Kaliurang Sleman, Terdakwa berkenalan dengan Vania Ayu
selaku anak dari Bagus Suharjo melalui media sosial. Setelah
berkenalan dengan Vania Ayu tanpa berfikir panjang Terdakwa
mendatangi Desa Ledoksambi untuk menemui Vania Ayu. Sesampainya
di Desa Ledoksambi Vania Ayu mengenalkan Terdakwa kepada
Ayahnya, dari perkenalan dan pertemuan tersebut Terdakwa bermaksud
menggali informasi lebih lanjut mengenai berkebun dengan sistem
tumpang sari yang dilakukan masyarakat setempat. Bagus Suharjo
sendiri adalah penduduk asli Desa Ledoksambi Kaliurang, Sleman.
Bagus yang memiliki kebun beberapa hektar yang ditanami dengan
menggunakan sistem tumpang sari. Lahan perkebunan yang ditanami
tanaman teh dan stroberi ini menghasilkan banyak manfaat dan
keuntungan yang sangat memuaskan. Hasil kebun yang didapatkan
dikenal luas oleh masyarakat, selain itu produk yang dihasilkan juga
mempunyai kualitas yang baik, untuk memasarkan produknya Bagus
juga memanfaatkan media sosial untuk menjual hasil kebun yang
didapatkannya. Selanjutnya, Terdakwa juga meminta izin kepada Bagus
untuk menanam Coffea Gratiae di lahannya dan menjelaskan bahwa
tanaman tersebut dapat meningkatkan perekonomian Desa Ledoksambi
secara signifikan. Merespon hal ini, Bagus sangat mendukung niat baik
yang disampaikan oleh Terdakwa. Kemudian diadakanlah sebuah
paruman desa untuk menindak lanjuti rencana tersebut dan hasilnya
disetujui oleh krama desa, lalu diputuskan melalui pararem desa adat
setempat, maka penduduk Desa Ledoksambi sepakat untuk melakukan
perjanjian kerja sama.
- Bahwa pada bulan Januari 2018, setelah menerima bunga Coffea
Gratiae dari Bagus Suharjo, Sri Sari dan Yoga Praharja yang
merupakan anak buah Terdakwa, kemudian mereka mengolah bunga
tersebut menjadi bubuk dan dicampurkan ke dalam liquid. Pada
percobaan ini, liquid tersebut berhasil dan diproduksi. Kemudian
Terdakwa mengembangkan hasil penelitiannya dengan memperbanyak
produk liquid untuk ditawarkan kepada rekan-rekanya. Akhir dari
percobaan tersebut membuahkan hasil. Ternyata menurut rekan
Terdakwa liquid buatannya memiliki cita rasa yang menarik dan enak.
Seiring dengan perkembangan teknologi akhirnya Niko yang merupakan
rekan dari Terdakwa mempromosikan liquid ke media sosial. Beberapa
orang tertarik dan memesan liquid bermerk “GENTS” tersebut. Dari
usaha yang Terdakwa miliki, omzet yang Terdakwa dapatkan lumayan
banyak, pemesanan bukan hanya melalui media sosial tetapi konsumen
juga mendatangi rumah Terdakwa untuk memesan liquidnya. Atas
bantuan dan masukan Margaret, orang kepercayaan Terdakwa,
Terdakwa pun juga menjual liquidnya ke toko-toko di wilayah Jogja dan
juga ia pasarkan ke beberapa kota di Indonesia. Pada Maret tahun 2018,
semua toko telah beroperasi secara penuh. Atas peningkatan keuntungan
yang diperoleh Terdakwa maka dari itu ia ingin menyewa sebuah lahan
yang berdekatan dengan lahan Bagus Suharjo untuk memperbanyak
produksi tanaman Coffea Gratiae. Akhirnya ia pun memerintahkan
Fauzi Alamsyah untuk meminta Bagus Suharjo mengelola lahan
tersebut. Pada Juli 2018, pemerintah Indonesia mulai melegalkan
peredaran vape dan liquid melalui Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 146/PMK.010/2017 tentang Tarif Cukai
Hasil Tembakau. Seiring dengan dilegalkannya peredaran vape dan
liquid, maka Terdakwa hanya menerima pembelian melalui akun media
social. Perubahan penjualan yang awalnya dimulai terang-terangan
melalui media sosial dan toko-toko, sekarang hanya menerima
pemesanan secara online.
- Bahwa pada Juli 2019, Adit seorang anak muda yang gemar
mengonsumsi vape seringkali memesan liquid hasil produksi Terdakwa,
bahkan bisa dibilang Adit sebagai konsumen tetapnya. Beberapa bulan
kemudian orang tua Adit mencurigai akan perubahan fisik maupun
sikap Adit yang menurut mereka aneh. Karena orang tua Adit
merupakan seorang dokter, tanpa sepengetahuan Adit orang tuanya pun
mengambil sampel liquid yang dimiliki Adit untuk diuji di
laboratorium. Dari hasil uji laboratorium ternyata liquid tersebut positif
mengandung zat AB-CHMINACA, 5-fluoro-ADB, FUB-AMB.
Akhirnya orang tua Adit melaporkan pemilik akun “GENTS VAPE
STORE” ke pihak yang berwajib, dengan bukti adanya hasil uji
laboratorium yang telah didapatkannya . Dari laporan yang telah
disampaikan Ibu Susiani (orang tua Adit) kepada pihak yang berwajib,
kemudian polisi bergerak cepat untuk melacak akun yang digunakan
Terdakwa untuk menjual liquidnya. Dari hasil penyelidikan yang
dilakukan oleh pihak kepolisian, kemudian polisi menemukan lokasi
yang digunakan untuk memproduksi liquid tersebut. Sesampainya di
tempat, polisi langsung menggeledah dan menyita 2 (dua) buah mesin
yang digunakan Terdakwa untuk memproduksi liquid, selain itu masih
ada beberapa botol liquid hasil produksi yang masih tersimpan dirumah
Terdakwa di Jl. Bimosari Tahunan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta
untuk diuji lebih lanjut guna memastikan bahwa memang benar
terkandung zat ABCHMINACA. Berdasarkan hasil pemeriksaan
sebanyak 1000 (seribu) botol liquid yang siap jual positif mengandung
zat AB-CHMINACA.
3. Pasal yang Didakwakan
KESATU : Pasal 113 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika Jo Pasal 55 KUHP
ATAU
KEDUA : Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika
4. Dakwaan yang dibuktikan
- KESATU : Pasal 113 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika Jo Pasal 55 KUHP
5. Barang Bukti
- 2 (dua) buah mesin pembuat serbuk liquid/penggiling bunga Coffea
Gratiae;
- (seribu) botol liquid siap jual;
- 500 (lima ratus) botol liquid kosong;
- 1 (satu) buah dompet berwarna coklat berisikan identitas (KTP,
SIM, STNK, Kartu Asuransi Kesehatan);
- 1 (satu) buah Handphone bermerk Iphone X
- 1 (satu) buah Handphone bermerk Nokia 105
- 4 (empat) buah kartu ATM
- Uang sejumlah Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah)

6. Akibat yang ditimbulkan


- Kerugian keuangan Negara :-
- Mati : -
- Luka : -
- Akibat lain : - merugikan orang lain
- merusak masa depan Anak
Korban dan meresahkan
masyarakat

7. Hal-hal yang mempengaruhi tuntutan


7.1 Yang memberatkan :
a. Perbuatan Terdakwa merugikan oranglain;
b. Perbuatan Terdakwa merusak masa depan Anak Korban;
c. Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
7.2 Yang meringankan :
a. Terdakwa belum pernah dihukum

8. Tolok ukur

9. Rencana tuntutan pidana


9.1 Usul Kepala Kejaksaan Negeri Sleman
Pidana pokok : Penjara 20 (dua puluh)
tahun dan denda Rp.
1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah), dengan subsidair 6
(enam) bulan kurungan.
Pidana Tambahan :
Barang bukti :
Biaya perkara : Dibebankan pada Terdakwa sebesar
Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah).

9.2 Usul atau pendapat Kejaksaan Tinggi Sleman

Demikian untuk maklum dan mohon petunjuk.

KEPALA KEJAKSAAN NEGERI SLEMAN

ANISA FATIYA, S.H., M.H


JAKSA UTAMA PRATAMA NIP.
196709171992092005

Tembusan :
1. Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sleman;
2. Asisten Tindak Pidana Umum;
3. Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Sleman;
4. A r s i p.

Nama : Zuarroh Safitri/1700024100)

Anda mungkin juga menyukai