2.1 Lobster
Cherax sp adalah Nama Latin Lobster Air Tawar. Nama latin lobster air tawar yang
lainnya antara lain procambarus clarki, yaby, monticola, zebra dan lain sebagainya, akan
tetapi Cherax sp merupakan nama latin lobster air tawar yang banyak dibudidayakan. Dalam
klasifikasi lobster air tawar memang merupakan hewan bercangkang. Cangkang akan
mengelupas secara periodik seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Nama latin lobster air
tawar dicirikan dari tubuh terbagi menjadi 2 bagian, bagian depan terdiri atas kepala dan dada
yang disebut chepalothorax dan bagian belakang yang terdiri atas badan serta ekor yang di
sebut abdomen. Nama latin lobster air tawar jenis Cherax sp.
memiliki Cephalothorax ditutupi oleh kulit atau cangkang kepala (carapace) yang berfungsi
untuk melindungi otak, insang, hati dan lambung. Bagian kepala dan perut dihubungkan
dengan bagian yang bernama subcephalothorax .
Pada bagian kepala terdapat lima pasang kaki (periopoda). Kaki pertama, kedua dan
ketiga mengalami perubahan bentuk dan fungsi sebagai capit (chela). Capit pertama
berfungsi sebagai senjata menghadapi musuh, capit tersebut juga berfungsi sebagai
penangkap mangsa yang bergerak lebih cepat. Capit kedua dan ketiga berfungsi seperti
tangan manusia yaitu untuk menyuapi mulut pada saat makan. Dua pasang kaki lainnya
sebagai kaki jalan (walking legs). Jenis lobster air tawar untuk konsumsi memiliki ukuran
capit lebih besar dibandingkan jenis lobster air tawar yang lain. Abdomen merupakan bagian
tubuh antara cephalothorax dan telson abdomen, bagian ini ditutup oleh lapisan keras yang
terdiri 5 segmen dikenal dengan pleura yang susunannya kearah telson menyerupai susunan
genteng.
Memiliki bentuk tubuh indukan betina dan indukan jantan yang ideal.
B. Ciri-ciri Indukan Betina Lobster Air Tawar Yang Baik :
Dijumpai alat kelamin yang normal, berupa lubang pada pangkal kaki ketiga dari
bawah untuk mengeluarkan telur.
Terdapat tanda atau bercak warna merah pada capik sebelah luarnya yang
menandakan bahwa lobster telah matang gonad atau siap kawin.
Setelah mendapatkan indukan lobster air tawar yang baik, maka langkah selanjutnya
dalam budidaya lobster air tawar yaitu mengawinkan lobster air tawar. Berikut cara
mengawinkan lobster air tawar :
Cara mengawinkan lobster air tawar yaitu dengan dipijahkan, atau memberi tempat
persembunyian dengan panjang sesuai tubuhnya dan jumlah sesuai dengan betinanya.
Tempat persembunyian bisa dibuat dengan pipa paralon berdiameter 2 inchi dan
panjang 20 cm, atau disesuaikan dengan jenis dan panjang indukan.
Lobster air tawar dipijahkan di dalam bak selama 2-3 minggu hingga terjadi proses
perkawinan indukan.
Jika menggunakan metode perkawinan massal, padat tebar maksimal 25 pasang per
meter persegi.
Persiapan Bak Pemijahan Lobster Air Tawar
Bak pemijahan lobster air tawar tergantung pada ukuran dan tingkat kepadatan. Untuk
pemijahan, biasanya 1- 2 ekor induk jantan dengan 3 ekor induk betina.
Kepadatan tebar dalam kolam pemijahan bisa diatur dengan 3 – 5 ekor/ m2.
Shelter atau tempat persembunyian yang digunakan harus sesuai dengan ukuran
indukan.
Aplikasikan 6 gram/ m2 GDM Black BOS dengan cara dilarutkan didalam air,
kemudian siramkan ke dalam kolam.
Proses Pemijahan Lobster Air Tawar
Semprot/siramkan secara merata SOC GDM Organik dengan dosis 6 ml/ m2.
Pilih indukan betina dan jantan yang unggul. Perbandingan lobster air tawar yang
dipijahkan adalah 1-2 jantan : 3 betina.
Menyiapkan shelter dengan ukuran yang sesuai dengan tubuh indukan, kemudian.
Pemberian makan dapat dilakukan sehari 2 kali dengan dosis 3% dari total bio mass
dalam sehari.
Dalam budidaya lobster air tawar, penanganan dan penetasan telur harus diperhatikan.
Induk bertelur dipindahkan dengan cara diangkat bersamaan dengan tempat
persembunyiannya. Harus dilakukan secara hati-hati. Jarak penampungan induk bertelur dan
juga ruang pengeraman baiknya tidak terlalu jauh, ayitu sekitar 150 meter. Pegeraman telur
dilakukan dalam bak yang disesuaikan dengan kehidupan lobster di alam selama 3 – 5
minggu. Pada minggu pertama, telur masih berbentuk bulat dan berwarna kuning. Kemudian,
telur menjadi coklat kehitaman dan mulai tampak bagian-bagian tubuh. Setelah satu bulan,
tubuh telah terbentuk sempurna, kemudian dalam waktu 3 – 4 hari seluruh benih akan
terlepas dari tubuh induknya.
Bak pendederan harus disesuaikan dengan kehidupan lobster di alam, mulai dari
kedalaman, tekanan air, suhu, hingga pH.
pH 6-8
Aplikasikan 6 gram/ m2 GDM Black BOS dengan cara dilarutkan didalam air,
kemudian siramkan ke dalam kolam.
Beri persembunyian berupa potongan pipa paralon atau roster untuk tempat
persembunyian.
Proses Pendederan Lobster Air Tawar
Pemberian pakan 2 kali sehari berupa cacing sutera, cacing beku, atau pelet udang
paling kecil sebanyak 2 – 3% berat burayak.
Semprot/siramkan secara merata SOC GDM Organik dengan dosis 6 ml/ m 2. Ulangi
pengaplikasian setiap 10 hari sekali secara rutin.
9. Syarat Lokasi Kolam Lobster Air Tawar
Budidaya lobster air tawar dapat dilakukan dengan media akuarium ataupun kolam.
Untuk kolam, biasanya digunakan kolam terpal/semen.
Ukuran kolam umumnya 200 x 200 x 50 cm bagi burayak satu indukan, atau ukuran 2
x 1 x 0,5 meter untuk 1000 ekor bibit lobster.
Pastikan bahwa kolam telah terbebas dari zat-zat pencemar air.
Kolam sebaiknya dibangun di tempat yang sejuk, seperti bawah pohon atau tempat
tertutup.
Persiapan dan Pembuatan Kolam Lobster Air Tawar
Dalam pembuatan kolam untuk usaha lobster air tawar, ada dua opsi kolam yang
dapat digunakan, yaitu kolam tanah atau kolam tembok. Berikut adalah beberapa persiapan
yang diperlukan dalam pembuatan kolam
Aplikasikan 6 gram/ m2 GDM Black BOS dengan cara dilarutkan didalam air,
kemudian siramkan ke dalam kolam.
Pasang aerator atau kincir air untuk menjaga sirkulasi oksigen dalam kolam.
Pastikan bahwa kandungan air dalam kolam tanah aman bagi kelangsungan hidup
lobster, mulai dari pH, oksigen, dan tingkat kekeruhan.
B. Persiapan dan Pembuatan Kolam Lobster Air Tawar di Kolam Tembok
Kolam tembok atau kolam semen umumnya digunakan untuk pemijahan massal dan
pembesaran burayak.
Aplikasikan 6 gram/ m2 GDM Black BOS dengan cara dilarutkan didalam air,
kemudian siramkan ke dalam kolam.
Buat dinding kolam dengan menggunakan susunan bambu, pasang terpal dan buatlah
saluran pipa kolam terpal.
Pastikan saluran pengairan dan pembuangan air telah disesuaikan dengan kondisi di
sekitar kolam.
Pastikan bahwa terpal tidak mengalami kebocoran, dan saluran air berfungsi secara
baik untuk menjaga tekanan dan juga kualitas air kolam.
Untuk kolam tebok atau kolam semen, pastikan bahwa air selalu bebas dari zat-zat
berbahahaya dari tembok semen.
Pastikan bahwa kualitas air pada kolam tanah selalu terjaga, baik kekeruhan, oksigen,
maupun tekanannya.
Pastikan bahwa jumlah shelter mencukupi jumlah lobster air tawar yang dipindahkan.
Cara Perawatan Lobster Air Tawar
Makanan lobster air tawar kecil dapat berupa cacing, sayuran, atau pelet lobster yang
diberikan pagi dan sore sebanyak 2-3% berat burayak. Cara pemberian pakan dapat dilakukan
dengan menebarkan pakan ke kolam lobster air tawar.
Makanan lobster air tawar besar dapat berupa cacing, sayuran seperti tauge dan wortel,
atau pelet khusus lobster yang dikombinasi dengan sulai pakan buatan, seperti pellet, ikan
tongkol, kombinasi pelet dengan cacing tubifex atau kombinasi ikan tongkol dengan cacing
tubifex. Cara pemberian pakan dapat dilakukan dengan menebarkan pakan ke kolam lobster
air tawar.
Bibit dapat dipanen setelah ukuran lobster air tawar mencapai 1 -2 cm, yaitu sekitar
usia 20 hari. Pada usaha ternak lobster air tawar pembesaran, biasanya dapat dipanen pada
usia 6-8 bulan dengan berat rata-rata 100 gram ke atas. Meski begitu, ukuran lobster air tawar
dapat disesuaikan dengan permintaan pasar.
5. PENUTUP
Demikian proposal pengajuan magang ini kami susun, untuk diajukan sebagai pertimbangan
pihak instansi/ lembaga/ perusahaan untuk dapat dipahami bersama dan dapat digunakan
sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan magang, sehingga besar harapan kami
untuk dapat diijinkan melaksanakan magang di Di BBRBALP Kabupaten Buleleng Bali
Proposal ini masih bersifat fleksibel, segala hal dan ketentuan yang belum ada dan
tercakup dalam proposal ini, dapat direncanakan dan disusun kemudian berdasarkan
kesepakatan bersama sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan di instansi/ lembaga,
situasi dan kondisi yang terjadi baik di universitas maupun di instansi/ lembaga.
DAFTAR PUSTAKA