Anda di halaman 1dari 31

PENGADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA


Jl. Prof. Dr. Syarief Thayeb, Meurandeh, Langsa Lama, Langsa kota, Aceh
24416

“Demi Keadilan dan Kebenaran


Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”

SURAT DAKWAAN
No.Reg.Perk. : 378/pid.B/2024/PS. F.Hukum.Unsam

A. IDENTITAS TERDAKWA
Nama Lengkap : Rahayu Alias Ayu binti Mukmin
Nomor Identitas : 12345678910
Tempat lahir : Langsa
Umur / tanggal lahir : 20 tahun/17 Agustus 2004
Jenis kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Jln. Usaha , Gampong Sidodadi, Kec. Langsa lama, Kota Langsa.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Pembantu rumah warga
Pendidikan : SMA (tamat).

B. STATUS PENANGKAPAN DAN PENAHANAN :


Penangkapan : 25 Januari 2024
1. Penahanan :
- Penyidik : 25 January 2024 sampai dengan 1 February 2024
- Perpanjangan PU : 1 February 2024 sampai dengan 8 February 2924
- Penahanan oleh JPU : 08 February 2024 sampai dengan 15 February 2024
- Jenis penahanan : RUTAN

C. DAKWAAN

----- Bahwa terdakwa RAHAYU ALIAS AYU binti MUKMIN, pada hari Selasa 23 January
2024 sekira 15.45 Wib, bertempat di jln. Ahmad Yani Langsa Kota Kota Langsa, atau setidak-
setidaknya pada suatu tempat lain masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Langsa yang berwenang dan mengadili telah mengambil sesuatu barang berupa 2 (satu) unit HP
type Iphone XR dan Oppo A39 dan 1 (satu) Buah dompet warna hitam yang berisikan uang
tunai sebanyak Rp. 5.000.000,-(lima juta rupiah) yang terletak di dompet tersebut yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan TASYA ALFIA ALIAS TASYA binti SULAIMAN atau
semuanya milik orang lain selain terdakwa dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum yang dilakukan oleh terdakwa dengan masuk ke tempat kejahatan itu atau untuk
mengambil barang yang diambilnya perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara
sebagai berikut:-
- Bahwa berawal ketika saksi korban TASYA ALFIA pergi ke kantor dan saksi
korban TASYA ALFIA meninggalkan 2 (dua) buah HP di dalam kamarnya
tersebut, lalu terdakwa RAHAYU selaku Asisten Rumah Tangga di Rumah TASYA
ALFIA melihat ruang kamar saksi korban TASYA ALFIA dalam keadaan tidak ada
seorang pun, selanjutnya terdakwa RAHAYU masuk dan keluar membawa 2 (dua)
Buah HP saksi korban TASYA ALFIA dan keluar dari ruang kamarnya. Dan
terdakwa pergi meninggalkan area rumah dengan membawa tas pakaiannya.
- Dan sekembalinya saksi korban TASYA ALFIA dari kantor, saksi korban TASYA
ALFIA terkejut melihat 2 (dua) HP dan Dompetnya sudah tidak ada di ruang kamar
tepatnya di dalam laci meja riasnya. Kemudian terdakwa RAHAYU pulang
kerumahnya dan melihat isi dalam dompet tersebut yang berisi sejumlah uang
Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) dan 2(dua) Buah HP Iphone XR dan Oppo A39,
milik saksi korban TASYA ALFIA, kemudian terdakwa RAHAYU menyimpan
(dua) Hp dan Dompet tersebut di laci meja riasnya.
- Bahwa terdakwa RAHAYU mengambil Hp dan Dompet milik saksi korban TASYA
ALFIA yang didalamnya berisi 1 (satu) KTP, 1 (satu) SIM C dan berisi sejumlah
uang Rp5.000.000,- (lima juta rupiah), milik saksi korban TASYA ALFIA, tanpa
sepengetahuan dan seizin dari saksi korban TASYA ALFIA.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, TASYA ALFIA ALIAS TASYA binti
SULAIMAN mengalami kerugian sebesar Rp. 15.000.000,-( lima belas juta rupiah).

------Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362
KUHPidana ---------------------------------

Langsa, 22 Maret 2024

JAKSA PENUNTUT UMUM

PURI RAHAYU, S.H.,M.H.


SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERK : 378/Pid.B/2024/PS – F.H. USAM

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jayapura dengan memperhatiakn hasil
memeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama Terdakwa :
Nama Lengkap : RAHAYU binti Mukmin
Tempat lahir : Langsa
Umur/Tgl. Lahir : 20 Tahun / 17 Agustus 2004
Jenis Kelamin : wanita
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jln. Usaha , Gampong Sidodadi, Kec. Langsa lama, Kota Langsa.
Agama : Islam
Pekerjaan : Pembantu Rumah tangga
Pendidikan : SMA

Berdasarkan Penetapan Hakim pada Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas


Samudra, Nomor : 378/Pen.Pid.B/2024/PS. F.H. UNSAM tanggal 13 Maret 2024, terdakwa
dihadapkan ke persidangan dengan dakwaan TUNGGAL yaitu melanggar Pasal 362 KUHP, yang
telah dibacakan pada tanggal 22 February 2024.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara berturut-
turut berupa keterangan saksi-saksi, petunjuk dan keterangan terdakwa yaitu :

Keterangan Saksi-saksi :
1. TASYA ALFIS
2. SITI RAISA
3. KHAIRATUL MUNA
Yang masing-masing telah memberikan keterangan dibawah sumpah, didepan persidangan
termuat dalam Berita Acara Sidang dan Berita Acara Pemeriksaan dan telah diakui dan dibenarkan
oelh terdakwa sehingga dianggap merupakan satu kesatuan yang utuh dalam tuntutan pidana ini.
Petunjuk
Berdasarkan pasal 188 ayat (2) KUHAP bahwa alat bukti petunjuk dapat diperoleh dari
keterangan saksi dan keterangan terdakwa. Dalam perkara ini, berdasarkan fakta yang terungkap
dipersidangan, maka apabila dihubungkan antara keterangan saksi yang satu dengan yang lain serta
keterangan terdakwa maka kesesuaian dengan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa yaitu
melanggar Pasal 362 KUHP sehingga petunjuk tersebut dapat menjadi alat bukti yang sah menurut
hukum.
Barang bukti :
- 1 buah dompet berwarna hitam
- Uang tunai senilai Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)
- 2 buah HP Iphone XR dan Oppo A39

Keterangan Terdakwa
RAHAYU yang memberikan keterangannya didepan persidangan sebagaimana termuat
dalam Berita Acara Sidang sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik dan Terdakwa
telah membernarkan perbuatannya sehingga dianggap satu kesatuan yang utuh dalam tuntutan
pidana ini.

ANALISA FAKTA
Bahwa berdasarkan fakta-fakta terungkap dalam pemeriksaan persidangan yang diperoleh
melalui keterangan saksi-saksi yaitu saksi TASYA ALFIA, SITI RAISA dan KHAIRATUL
MUNA keterangan terdakwa RAHAYU, barang bukti serta petunjuk, maka telah terdapat
persesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga menunjukkan telah terdapat fakta telah terjadi
tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh terdakwa RAHAYU pada hari Selasa tanggal 23
Januari 2024 sekitar jam 15.45 WIB bertempat ruang kamar Korban yaitu rumah yang berada di
jln. Jendral Ahmad Yani, Gampong Jawa, Kec. Langsa Kota, Kota Langsa yaitu dengan cara masuk
ke ruang kerja saksi Korban TASYA ALFIA dan mengambil 2 (dua) Hp dan dompet yang berada
di dalam laci meja rias saksi Korban yang berisi uang sejumlah Rp. 5.000.000,- dan 2 buah HP
Iphone dan Oppo A39 dari dalam laci meja rias yang berada di ruang kamar Saksi Korban
selanjutnya terdakwa pergi meninggalkan ruang kamar korban dan pergi meninggalkan rumah.

ANALISAS YURIDIS
Bahwa terdakwa diajukan ke persidangan dengan dakwaan Pasal 362 KUHP. Berdasarkan
fakta-fakta yang terungkap di dalam persidangan yaitu ANALISA FAKTA, terdakwa terbukti
tindak pidana melanggar Pasal 362 KUHP, dengan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Barangsiapa :
Yang dimaksud dengan unsur barangsiapa adalah subjek hukum pendukung hak dan
kewajiban yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya, tidak ditemukan adanya alas an
pemaaf dan pembenar dalam diri terdakwa yang dapat menghapuis sifat melawan hukumnya suatu
perbuatan pidana yang dilakukannya.
Dalam hal ini berdasarkan keterangan para saksi, barang bukti, keterangan terdakwa serta
petunjuk, bahwa Terdakwa RAHAYU adalah pribadi yang dapat diminta pertanggung jawaban
selaku terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya.
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.
2. Mengambil suatu barang
Menurut R. SIANTURI yang dimaksud dengan “mengambil” ialah memindahkan penguasaan
nyata terhadap suatu barang kedalam penguasaan nyata sendiri dari penguasaan nyata orang lain.
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan didukung dengan keterangan terdakwa sendiri
bahwa cara terdakwa RAHAYU melakukan pencurian yaitu dengan masuk ke dalam ruang kerja
korban TASYA ALFIA dan mengambil HP dan Dompet korban yang berisi sejumlah uang sebesar
Rp. 5.000.000,- dan 2 buiah HP Iphone dan Oppo A39 dan selanjutnya terdakwa pergi
meninggalkan ruang kamar korban dan pergi meninggalkan rumah.
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi
3. Sebagian atau seluruhnya milik orang lain
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan didukung dengan keterangan
terdakwa RAHAYU sendiri bahwa uang senilai Rp. 5.000.000,- dan 2 buah HP Iphone XR dan
Oppo A39 terdakwa ambil merupakan uang dan HP milik saksi korban TASYA ALFIA yang
terdakwa ambil dari tas saksi korban yang terletak di ruangan kerja saksi korban
Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.
4. Dengan maksud untuk memiliki secara melawan hukum
Menurut R. SIANTURI yang dimaksud dengan “memiliki” adalah melakukan perbuatan apa
saja terhadap barang itu seperti halnya seorang pemilik.
Bahwa berdasarkan keterangan terdakwa RAHAYU, terdakwa mengambil uang sebesar Rp.
5.000.000,- dan 2 buah HP Iphone XR dan Oppo A39 terdakwa mau menggunakan uang tersebut
tersebut dan mengambil uang tersebut tanpa sepengatahuan atau bertentangan dengan yang berhak
atau yang memiliki yaitu saksi Korban TASYA ALFIA.

Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi.


Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka terdakwa RAHAYU terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut Hukum melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Pasal 362
KUHP. Dengan demikian patutlah terdakwa dijatuhi hukuman setimpal dengan perbuatannya.
Sebelum kami sampai pada tuntutan pidana di atas diri terdakwa, perkenankanlah kami untuk
mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan mengajukan tuntutan pidana yaitu :
Hal-hal yang meberatkan
perbuatan terdakwa meresahkan Lingkungan Rumah

hal-hal yang meringankan


- Terdakwa berlaku sopan selama menjalani prose persidangan
- Terdakwa mengaku dan menyesali perbuatannya.
Berdasarkan uraian dimaksud kami, Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini dengan
memperhatikan Ketentuan Undang-Undang yang bersangkutan.

MENUNTUT
Supaya Hakim/Majelis Hakim Pengadilan Semu Universitas Samudra Langsa yang
memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

1. Menyatakan terdakwa RAHAYU bersalah melakukan tindak pidana pencurian


sebagaimana dalam pasal 362 KUHP dalam dakwaan Penuntut Umum.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 1 (satu) Tahun
Enam Bulan dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah
terdakwa tetap ditahan.
3. Menetapkan barang bukti berupa uang Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) dan 2 buah
HP Iphone XR dan Oppo A39 dikembalikan kepada yang berhak.
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 1000 (Seribu Rupiah)

Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini Rabu, 13
Maret 2024.
JAKSA PENUNTUT UMUM

Puri Rahayu, S.H.,M.H.


PUTUSAN
No. 378/pid.B/2024/PS.FH.UNSAM

Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Yapis Papua, yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Terdakwa :
Nama : Rahayu
Tempat Tanggal Lahir : Langsa, 17 Agustus 2004
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : wanita
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat tinggal : Jln. Usaha , Gampong Sidodadi, Kec. Langsa lama, KotLangsa.
Pendidikan : SMA (tamat)
Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga

Bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara tersebut, maka Peradilan Semu
Fakultas Hukum Universitas Samudra, memberikan pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut :

Menimbang berdasarkan Pasal 362 KUHP, dan berdasarkan fakta – fakta yang
terungkap dipengadilan dan telah meliputi unsur – unsur yaitu :
1. Unsur barang siapa, telah terbukti.
2. Mengambil suatu barang, telah terbukti.
3. Sebagian atau seluruhnya milik orang lain, telah terbukti.
4. Dengan maksud untuk miliki secara melawan hukum, telah terbukti.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka berkesimpulan bahwa terdakwa
telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hokum melakukan tidak pidana sebagaimana
melanggar Pasal 362 KUHP.
Menimbang bahwa pelaku mengakui perbuatannya.
Memperhatikan pasal – pasal dan Undang – Undang dan ketentuan hukum yang
bersangkutan:……………………
MENGADILI
1. Menyatakan terdakwa RAHAYU yang identitas selengkapnya seperti tersebut diatas
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana “PENCURIAN”
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa RAHAYU oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 1 tahun empat bulan.
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4. Memerintahkan pula agar terdakwa tetap berada dalam tahanan.
5. Menetapkan barang bukti :
- 2 (dua) Buah Hp merk Iphone XR dan Oppo A39.
- 1 (satu) Buah dompet berwarna yang didalamnya berisi sejumlah uang sebesar
Rp5.000.000,- (Lima juta rupiah) Agar dikembalikan kepada yang berhak.
6. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp1.000,-
(seribu)Rupiah.

Demikian diputus dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari ini selasa,
Tanggal 26 Maret 2024, Oleh kami TIARA AGUSTINA, S.H.,M.H., Sebagai Ketua Majelis
Hakim, AISA FIRA, S.H., dan MIRA SARDECI, S.H., masing – masing sebagai Hakim Anggota
I dan II pada Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Samudra Langsa, putusan yang mana
diucapkan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim, dan
dibantu oleh RESTY FITRIANI,S.H., sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Semu Fakultas
Hukum Universitas Samudra Langsa, serta dihadiri juga oleh PURI RAHAYU, S.H., sebagai
Jaksa Penuntut Umum serta YUSNIAR, S.H.,sebagai Penasihat Hukum Terdakwa, pada
Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Samudra Langsa .

HAKIM KETUA MAJELIS HAKIM ANGGOTA

TIARA AGUSTINA, S.H., M.H. 1. AISA FIRA, S.H


2. MIRA SARDECI, S.H

PANITERA

RESTY FITRIANI, S.H.


SURAT PEMBELAAN
No. Reg. Perk 378/Pid.B/2012/PS.F.H. UNIYAP

Majelis Hakim yang mulia,


Jaksa Penunutut Umum yang kami hormati
Dan Hadirin yang kami banggakan,

Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan serta ucapan terima
kasih kepada Majelis Hakim dalam memimpin persidangan hari ini, serta kepada Penunutut Umum
yang telah melaksanakan tugasnya.
Penasehat Hukum Terdakwa, setelah menyimak tuntutan Jaksa Penuntut Umum maka dengan
ini kami sampaikan pembelaan kami atas :
Nama : RAHAYU
Tempat Tanggal Lahir : Langsa, 17 Agustus 2004
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : wanita
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat tinggal : Jln. Usaha , Gampong Sidodadi, Kec. Langsa lama, KotLangsa.
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga

Terdakwa dihadapkan ke depan persidanga ini dengan tuntutan sebagaimana telah dibacakan
dalam sidang yang lalu dan telah dimengerti dan dibenarkan oleh Terdakwa.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan baik dan keterangan para saksi
dan keterangan Terdakwa dan petunjuk yang semuanya bersesuaian satu dengan yang lain sebagai
alat bukti yang sah menurut Hukum, maka ditemukan fakta hukum sebagai berikut :
Pada hari Selasa tanggal, 23 January 2024 Terdakwa RAHAYU telah melakukan pidana
pencurian terhadap saksi korban TASYA ALFIA
Bahwa :
1. Terdakwa masih muda
2. Terdakwa sopan dan jujur dalam persidangan
3. Terdakwa mengakui perbuatannya, serta menyesal dan berjanji tidak akan
mengulangi perbuatannya.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka kami Penasehat Hukum, mengajukan


pembelaan dalam perkara ini :
MEMBELA

Agar Majelis Hakim Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas Samudra Langsa yang
memeriska dan mengadili perkara ini memutuskan :

Agar mengurangi masa hukuman sebagaimana yang dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum
yakni 1 tahun enam bulan dikurangi menjadi 1 (satu) tahun penjara.
Demikian Surat Pembelaan ini kami bacakan dan serahkan dalam sidang ini tanggal 19 Maret
2024
A. Skenario Praktek Peradilan Semu Fakultas Hukum Perkara Pidana.
Sidang I (Pembacaan Dakwaan Terdakwa)

PANITERA : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri. (setelah
hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera menyerahkan berita acara
kepada majelis hakim).

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu F.H. UNIYAP yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 378/Pid.B/2011/PS. F.H. UNIYAP, atas nama Terdakwa DENI
SPARINGGA dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap kepada
penuntut umum dipersilahkan untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

PETUGAS SIDANG. : TERDAKWA, SIAP YANG MULIA.

Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara


sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP

Nama Saudara : RAHAYU


Tempat Lahir/Umur : Langsa, 17 Agustus 2004

Jenis Kelamin : wanita


Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : jl. Usaha, gp Sidodadi, Langsa
lama, kota langsa
Agama : Islam
Pekerjaan : pembantu rumah tangga

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada panitera


pengganti) Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani
dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani
dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa


melakukan tindak pidana pencurian pasal 362 KUHP, apakah saat ini saudara di dampingi oleh
penasehat hukum saudara?

Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya dari
lembaga dan klinik bantuan hukum Unsam langsa.
Yaitu saudara (Yusniar, SH)
Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa : Betul buk Hakim

Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat


kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawahnya(PH


menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan kartu
Advokatnya di tinggalkan di meja Hakim)

Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,


kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2)

Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah
siap membacakan dakwaannya?

JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.


JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti


dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Saya mengerti buk Hakim.


Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan
Jaksa penuntut umum?

Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat


Hukum saya Pak Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan
eksepsi?
PH. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan
eksepsi, oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi
maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi kepada jaksa penuntut
umum.apakah telah siap dengan alat bukti dan saksi – saksinya ?
JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat
bukti dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami mohon agar
persidangan ini bisa ditunda Pak Hakim.

Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk
ditunda.
PH Terdkwa : Kami setuju Majelis hakim.
Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim
Ang.2) Baiklah,sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 20 April 2024, jam
13.00 WIB dengan agenda Acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada Jaksa penuntut
umum agar menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada
persidangan berikut.
Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali)

Sidang II (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi – Saksi)


Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu F.H. UNSAM Yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 378/Pid.B/2024/P. SEMU F.H. UNSAM, atas nama
terdakwa RAHAYU dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali)
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi
sudah siap dihadirkan di persidangan ini?

JPU : Sudah siap buk Hakim.


Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat
disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya)

Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan
di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?
JPU : 3 orang saksi bukk Hakim
Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya
JPU : Saksi pertama atas nama TASYA ALFIA yang dimana saksi
merupakan saksi korban bukk Hakim

Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama TASYA ALFIA di


persilahkan memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?
JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban buk Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi Korban (TASYA) : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
dan siap memberikan keterangan dalam persidangan ini buk Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan


identitasSaudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudari menjawabnya dengan
jelas.
N a m a : TASYA ALFIA
Tempat/Tanggal Lahir : LANGSA, 20 MEI 1985
Jenis Kelamin : wanita
U m u r : 26 Tahun
Agama : ISLAM
A l a m a t : jl. Jenderal Ahmad Yani
Gampong Jawa, Kec. Langsa Kota, Kota Langsa, Aceh
Pekerjaan : Pegawai di perusahaan
Swasta
Kebangsaan : INDONESIA

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera


pengganti) Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di persidangan ini, menurut Undang-
Undang saudari harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudari bersedia disumpah
atau berjanji ?

Saksi Korban (TASYA) : Saya berjanji buk Hakim


Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.
Aminah. : Masuk keruang sidang membawa Al-Qur'an

Hakim Ang. I (AISA) : (Silakan berdiri) Saudari ikut kata-kata saya, saya
berjanji bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)

Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudari
anut, untuk itu kami berharap saudari dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat diancam dengan pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudari saksi
mengerti?

Saksi Korban (tasya) : Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Korban : Iya buk Hakim saya kenal dan sebatas asisten rumah tangga
saja
Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudari ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa
Saksi Korban : Tidak buk Hakim
Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang
1(satu) dompet berwarna merah dan berisi uang sebanyak Rp. 5.000.000,- (Lima Juta
Rupiah) dan 2 buah Hp

Saksi Korban tasya : Saya mengetahuinya setelah asisten rumah saya yang
bernama SITI RAISA, yang memberitahukan kepada saya bahwa dia mengetahui kejadian tersebut
dari saudari KHAIRATUL MUNA yang melihat terdakwa keluar dari rumah dan membawa tas
pakaian keluar dari rumah saya bukk Hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya tas
saudara?

Saksi Korban TASYA : Saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa
yang mengambil dompet dan hp saya bukHakim

Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, pada saat saudara keluar dari
rumah saudari dan pergi ke kantor, apakah ada barang atau benda lain yang berubah posisi pada saat
itu?

Saksi Korban : Tidak ada yang berubah buk hakim, melainkan cuman
dompet dan hp saya yang tidak ada di dalam laci meja rias saya bukk hakim.

Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim.
JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa
BB ke meja Hakim)
Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang milik korban? (sambil
menunjukan barang bukti ke korban )
Berupa :
1 Buah dompet berwarna merah yang berisi sejumlah uang
5.000.000
2 Buah HP IPHONE XR DAN OPPO A39
Saksi Korban TASYA : Iya benar buk Hakim, barang tersebut adalah
kepunyaan saya buk hakim
Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, Apakah ada pertanyaan
untuk Saudari Saksi?

Hakim Anggota I AISA : (Baik terima kasih Ketua) Baik, Saudari Saksi, kapan
Saudari Saksi mendengar bahwa Terdakwa RAHAYU telah keluar dan mengambil dompet dan hp
di ruangan Saudari?

Saksi Korban TASYA : Saya mengetahuinya setelah balik dari kantor Buk
Hakim, saya diberitahukan oleh saudara SITI RAISA bahwa dia tadi diberitahu oleh saudara
KHAIRATUL MUNA yang melihat Terdakwa kelua dari rumah saya dan keluar membawa tas
pakaiannya seperti ketakutan.

Hakim Anggota I AISA : (Baik Saudara Saksi), sudah berapa lama saudara
terdakwa bekerja di rumah anda dan berapa gaji yang di peroleh terdakwa?
Saksi Korban : Ya buk Hakim, terdakwa sudah bekerja kurang lebih 2(dua
) tahun setengah dan gaji terdakwa perbulan sebesar Rp. 2.100.000-, (dua juta seratus ribu rupiah
) buk hakim.

Hakim Anggota I AISA : Baik, Apakah sebelumnya Saudari Saksi dan Terdakwa
telah mempunyai permasalahan?
Saksi Korban : Saya sama sekali tidak mempunyai masalah dengan
Terdakwa baik sebelum maupun sesudahnya terjadinya tindakan pidana pencurian ini bukk Hakim

Hakim Anggota I AISA : Baik cukup buk Ketua (Memberitahukan ke Hakim


Ketua)
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk
Saudari Saksi?

Hakim Anggota II MIRA : (Baik terima kasih ketua) Saudari Saksi, Apakah
Saudari tahu sebab apa sehingga Terdakwa melakukan pencurian pada saat itu?
Saksi Korban : Saya sama sekali tidak tahu sebab apa sehingga pelaku
melakukan hal tersebut buk Hakim
Hakim Anggota II : Coba Saudari jelaskan barang apa saja yang diambil oleh
Terdakwa pada saat Tindak Pidana pencurian tersebut ?

Saksi Korban : Terdakwa mengambil dompet saya yang didalamnya berisi


uang sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) dan 2 HP IPHONE XR DAN OPPO A39

Hakim Anggota II mira : Selain barang tersebut, apakah ada barang lain yang
diambil oleh Terdakwa ?

Saksi Korban : Tidak ada Buk Hakim

Hakim Anggota II : Baik cukup (sambil bicara ke Hakim Ketua dan


mengangguk kepala ke Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang perlu
dipertanyakan?

JPU I : Ada Buk Hakim, Saudari saksi, coba saudari jelaskan, apakah
ruang kamar saudari, semua asisten bebas keluar masuk?

Saksi Korban : Tidak buk, Ruangan saya tidak di perbolehkan asisten bebas
keluar masuk, kecuali asisten lama saya saja itupun hanya untuk sekedar membersihkan kamar
saya.

JPU II : Saudari saksi,apakah selain terdakwa masih ada orang lain


yang ikut membantu terdakwa, melakukan pencurian tersebut?

Saksi Korban : Tidak ada orang lain yang membantunya buk melainkan
hanya terdakwa sendiri yang melakukan pencurian itu buk

JPU : Baik buk hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan


yang ingin di tanyakan kepada saksi?
PH.Terdakwa : Ada buk hakim.

PH.Terdakwa : Kepada Saudari saksi, ingin saya tanyakan, saudari berada dimana
sehingga saudari tahu bahwa saudara RAHAYU yang mengambil 1 dompet berisi uang dan 2 buah
HP.

Saksi Korban : Saya saat itu berada di kantor buk

PH.Terdakwa : 1). Saudara saksi Saya tanyakan lagi, apakah saudarayakin isi
dari tas tersebut uang sebesar Rp5.000.000,- dan 2 buah HP ?
2). mengapa sehingga saudari menyimpan uang di dompet
tersebut?
Saksi Korban : 1). Benar buk, isi dari dompet saya yaitu berisi uang
sebesar Rp5.000.000,- yang berada didalam laci dan 2 buah HP.
2). karena saya memang terbiasa menyimpan uang itu
di dalam dompet untuk uang belanja buk.

PH.Terdakwa : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis


Hakim.

Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada buk Hakim


Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara
saksi ?
Terdakwa : Benar buk Hakim.
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami
ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat
meninggalkan ruang sidang.

Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut
:
JPU : Saksi kedua atas nama SITI RAISA
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama SITI RAISA di
persilahkan memasuki ruang Sidang.

Hakim Ketua : Saudari Saksi, apakah saudari sehat jasmani dan rohani dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II : Ya bukHakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini

Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(KTP)?


Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak
Hakim)
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari
saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
N a m a : SITI RAISA
Tempat tanggal lahir : Medan, 11 Juni 1996
Jenis Kelamin :WANIT
U m u r : 28 TAHUN
Agama : ISLAM
Alamat : Medan sunggal
Pekerjaan : pembantu rumah tangga
Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada Panitera


pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU,
saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi : Saya Bersumpah Buk Hakim

Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Aminah : masuk ambil tempat sebalah kanan bawa Al-Qur'an

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar
dan tidak lain dari yang sebenarnya, (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)

Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi
mengerti ?
Saksi II : Saya mengerti Buk Hakim

Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?

Saksi II : Ya buk Hakim, kenal dekat .


Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa?

Saksi II : Tidak, buk Hakim


Hakim Ketua : Apakah Saudara kenal saudari KHAIRATUL MUNA?

Saksi II : Ya buk Hakim kenal, sebatas rekan kerja juga Pak Hakim
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai
keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?

Saksi II : Ya, saya mengerti buk Hakim, sehubungan dengan telah


terjadinya tindak pidana pencurian

Hakim Ketua : Apakah saudara tahu, antara korban Terdakwa telah


mempunyai permasalahan sebelumnya?

Saksi II : Menurut sepengetahuan saya tidak pernah terjadi


permasalahan antara korban dan terdakwa buk Hakim

Hakim Ketua : Coba saudara jelaskan selain Saksi pertama, apakah ada orang
lain yang ikut mengetahui bahwa telah terjadi tindak pidana pencurian
Saksi II : Ya, Pak Hakim, pada saat Terdakwa keluar dari rumah milik
saudara TASYA ALFIA dan keluar membawa tas pakaian terburu-buru pada saat itu tetangga
rumah majikan saya yang bernama KHAIRATUL MUNA melihatnya buk Hakim

Hakim Ketua : Apa yang saudara beritahukan kepada Korban yang pada saat
itu panik dan kebingungan pada saat kehilangan tasnya?

Saksi II : Iya buk Hakim, Saya menceritakan bahwa sebelum saudari


korban kehilangan dompetnya di ruang kamar, terlebih dahulu saudara MUNA memberitahukan
kepada saya, bahwa tadi melihat Terdakwa yaitu saudari RAHAYU keluar dari rumah korban dan
keluar membawa tas pakaiannya.

Hakim Ketua : Baik, saudara Hakim Anggota I dipersilahkan kalau ada


pertanyaan

Hakim Anggota I : (Baik Ketua) Saudara Saksi, apakah saudara tahu atau
mendengar kejadian tersebut terjadi pukul berapa?

Saksi II : Sekitar pukul 16.00 WIB BUk Hakim

Hakim Anggota I : Saudara saksi, saudara saksi tahu dari siapa ?

Saksi II : Dari tetangga rumah , yaitu saudari MUNA yang melihat


Terdakwa RAHAYU melakukan Tindak Pidana Pencurian

Hakim Anggota I : Apa yang saudara lakukan setelah diberitahu dari


saudari MUNA yang melihat Terdakwa melakukan Tindak Pidana Pencurian.

Saksi II : Saya langsung memberitahukan korban yang dimana pada


saat itu sedang bingung karena dompet dan hp nya sudah tidak ada lagi di laci kamarnya bukk
Hakim.
Hakim Anggota I : Baik, Pak Ketua, pertanyaan dari saya cukup
.
Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan

Hakim Anggota II : (Ada Pak Ketua) Saudara Saksi, apakah benar saudara Saksi
tidak tahu sebab apa sehingga Terdakwa melakukan pencurian, dan hanya tas saja yang diambil
oleh Terdakwa?

Saksi II : Tidak tahu buk Hakim, dan yang sepengetahuan saya yang
saya dengar, Pelaku/Terdakwa mengambil dompet dan hp yang dimana berisi uang sebesar Rp.
5.000.000,- dan 2 buah HP, buk Hakim.

Hakim Anggota II : Saudara Saksi, bahwa benar Terdakwa pada saat keluar dari
rumah Korban dan mengambil tas Korban tidak meminta izin kepada Korban atau siapapun?

Saksi II : Iya, buk Hakim Terdakwa tidak meminta izin kepada Korban
buk Hakim.

Hakim Anggota II : Baik, cukup buk Ketua pertanyaan dari saya.

Hakim Ketua : Terima kasih Hakim Anggota II, selanjutnya kepada Jaksa
Penuntut Umum, apakah ada yang perlu ditanyakan.

JPU : Ada buk Hakim, Saudara Saksi apakah benar pada saat
terjadinya pencurian saksi tidak berada di di sekitar rumah?
Saksi II : Iya buk, saya tidak berada di rumah, karena saya sedang
belanja di pasar ..
JPU : Coba saudara jelaskan siapa saja yang berada dilokasi
kejadian pada saat terjadinya pencurian?

Saksi II : Sepengetahuan saya bukk pada saat itu yang ada dilokasi
kejadian, hanya ada saya serta saudara MUNA BUKk. Karena pada saat itu sedang sepi dan
terdakwa enggak sadar kalau MUNA ada dduk di dalam rumah dekat jendela, makanya MUNA
curiga melihat terdakwa pergi terburu-buru.
JPU : Baik cukup bu Hakim pertanyaan dari kami
Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat
Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : Ada, buk Hakim, baik Saudara Saksi, pekerjaan Korban di
kantor tersebut sebagai apa?
Saksi II : Pekerjaan Korban yaitu sebagai Bendahara Kantor buk.
Penasehat Hukum : Saudara Saksi, apakah pada saat Korban kehilangan dompet
dan hpnya, korban langsung menanyakannya kepada Saudara?
Saksi II : Iya Buk, korban menanyakan dan saya menceritakan kepada
Korban apa yang saya dengar dari Saudari MUNA yang melihat Terdakwa pergi membawa tas
pakaian terburu-buru
Penasehat Hukum : Baik buk Hakim, pertanyaan dari saya cukup

Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU : Tidak ada buk hakim


Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan
keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi II : Baik, untuk sementara cukup buk Hakim keterangan dari


saya.

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara


saksi?
Terdakwa : Benar buk Hakim
Hakim Ketua : Baik, keterangan dari Saksi dianggap cukup, dan kami ucapan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari Saksi lagi, kami berharap Saudara
Saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan Saudara Saksi dapat
meninggalkan ruang Sidang.

Hakim Ketua : Saudara JPU silahkan dihadirkan Saksi ke III ke ruang


persidangan
JPU : Saksi ketiga atas nama KHAIRATUL MUNA
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama KHAIRATUL MUNA di
persilahkan memasuki Ruang Sidang

Hakim Ketua : Saudari saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi III : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini buHakim.
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (KTP)?

Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke buk


Hakim)

Hakim Ketua : Baiklah, saudari saksi pertama-tama saya akan menanyakan


identitas diri saudari dan saya minta saudari menjawabnya dengan jelas.
Nama : KHAIRATUL MUNA
Tempat tanggal lahir : LANGSA, 2 FEB 1994
Jenis Kelamin : WANITA
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai di
Perusahaan Swasta
Kebangsaan : Indonesia

Hakim Ketua : (Hakim Anggota menyerahkan KTP kepada Panitera


pengganti)
Hakim Ketua : Baiklah sebelum saudari memberikan keterangan di
persidangan ini menurut UU, saudari harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudari bersedia
disumpah atau berjanji?

Saksi III : Saya besumpah Buk Hakim


Hakim Ketua : Kepada petugas Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil
tempat
AMINAH : MASUK

Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudari ikut kata-kata saya, saya


bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar
dan tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)

Hakim Ketua : Saudari Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudari memberikan keterangan palsu, maka saudari dapat diancam dengan pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudari saksi
mengerti?

Saksi III : Saya mengerti Buk Hakim


Hakim Ketua : Apakah Saudara mengenal Terdakwa

Saksi III : Ya, buk Hakim saya mengenal Terdakwa, sekedar kenal
karena kerja di rumah korban

Hakim Ketua : Saudari saksi, mengertikah saudari mengapa dimintai


keterangan sebagai saksi dipersidangan ini ?

Saksi III : Ya, saya mengerti bukk Hakim karena masalah terjadinya
tindak pidana pencurian.

Hakim Ketua : Baik, Saudari Saksi, apakah betul Saudari Saksi melihat
Terdakwa mengambil barang milik Korban?

Saksi III : Iya, buk Hakim, saya sebenarnya tidak tau pasti tapi pelaku
membawa tas pakaian yang tidak saya ketahui isinya apa , tapi pelaku pergi terburu-buru .

Hakim Ketua : Baik Saudara Saksi pada saat Terdakwa melakukan tindak
pidana pencurian saudari berada dimana?
Saksi III : Saya berada tidak jauh dari rumah Korban buk Hakim,
tepatnya saya lagi duduk dalam rumah di dekat jendela depan.
Hakim Ketua : Baik, saudari Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu
ditanyakan kepada Saudari Saksi?

Hakim Anggota I : (Baik Ketua terima kasih) Saudari saksi, saudari pada saat
itu sedang melakukan apa?

Saksi III : Saya sedang santai dan minum jus buk hakim.

Hakim Anggota I : Saudari pada saat santai dan minum jus saudari melihat
Terdakwa keluar membawa tas pakaian ?

Saksi III : Benar buk Hakim saya melihat Terdakwa keluar membawa
tas pakaian sambil melihat sekelilingnya dan terburu-buru.

Hakim Anggota I : (Baik Ketua) pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua : Saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu


dipertanyakan kepada Saksi?

Hakim Anggota II : (Ada buk Ketua) baik Saudara Saksi berapa jarak Saudari
dengan rumah korban?
Saksi III : Kurang lebih sekitar 3 meter bukHakim
Hakim Anggota II : Coba Saudara jelaskan dengan cara apa Terdakwa melakukan
pencurian tersebut?
Saksi III : Sepengetahuan yang saya lihat buk Hakim, Terdakwa keluar
rumah melihat sekeliling dan langsung pergi terburu-buru buk hakim.

Hakim Anggota II : Pertanyaan dari saya cukup Ketua

Hakim Ketua : (Baik Hakim Anggota II) selanjutnya bagi Jaksa Penuntut
Umum apakah ada yang perlu dipertanyakan?

JPU : Baik terima kasih buk hakim, saudari saksi apakah pada saat
Terdakwa keluar dari rumah korban dan membawa tas, apakah Terdakwa sempat melihat
saudarayang sedang memperhatikan Terdakwa ?

Saksi III : tidak buk, namun saya melihat gerak gerik yang
mencurigakan dari terdakwa
JPU : Coba Saudari jelaskan dengan cara bagaimana terdakwa
melakukan pencurian tersebut?
Saksi III : Ya buk, saya tidak tahu pasti bagaimana cara terdakwa
melakukan pencurian. Namun dilihat dari tingkah lakunya aneh dan tidak seperti biasanya. Karena
pada hari itu bukan hari liburnya buk.
JPU : Saudari saksi, apakah saudari saksi melihat selain terdakwa
ada orang lain yang membantu dalam proses pencurian tersebut?

Saksi III : Ya buk sepengetahuan saya tidak ada orang lain yang
membantu terdakwa, melainkan terdakwa sendiri .
JPU : buk Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim ketua : (Baik saudara Jaksa Penuntut Umum) selanjutnya


Penasehat Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu dipertanyakan ?

PH. Terdakwa : Iya ada Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim ketua : Silahkan Penasehat Hukum Terdakwa.

PH. Terdakwa : Baik saudara saksi, tadi saudari saksi mengatakan bahwa
saudari melihat dan memperhatikan gerak gerik terdakwa, apakah saudari hanya bersantai dan
minuman jus saja pada saat itu?

Saksi III : Ya buk, saya sedang bersantai dan minum jus. Dan pada saat
itulah saya melihat gerak gerik terdakwa yang mencurigakan.

PH. Terdakwa : Saudari saksi, saudara melihat terdakwa keluar membawa tas
. Kenapa saksi tidak langsung menegur terdakwa?
Saksi III : Ya buk, pada saat itu saya ingin atau mau menegur terdakwa,
akan tetapi saya takut salah bertanya karena terdakwa ini pendiam tidak pernah bicara dengan saya.

PH. Terdakwa : Baik Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim ketua : (Menanyakan kepada JPU), Kepada JPU apakah masih ada
yang ingin di tanyaka kepada Saksi?

JPU : Tidak ada lagi Majelis Hakim.


Hakim Ketua : Saudara saksi, apakah saudari saksi ingin menambahkan
keterangan saudari lagi ?

Saksi III : Baik untuk sementara keterangan dari saya cukup bukk
Hakim
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari
saudara saksi?
Terdakwa : Ya, benar buk Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah, Dengan demikian pemeriksaan saksi III, kami
anggap cukup, kami ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saudari
saksi lagi maka kami berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan
ini, saudaradipersilahkan meninggalkan Ruang Sidang.
Hakim Ketua : Saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di
persidangan ini lagi ?
JPU : Tidak ada, buk Hakim.
Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang di
hadirkan untuk meringankan terdakwa?
PH.Terdakwa : kami tidak menghadirkan saksi buk hakim.
Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim Ang. 2)
Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda selama 1(satu) minggu, dan dilanjutkan pada
hari Selasa tanggal 5 Maret 2024, jam 13.00 WIT dengan Agenda Acara pemeriksaan Terdakwa.
Kepada JPU agar dapat menghadirkan kembali Terdakwa dan barang Bukti pada persidangan yang
akan datang. Maka dengan demikian Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG III (Pemeriksaan Keterangan Terdakawa)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu FH. UNIYAP yang memeriksa


dan mengadili Perkara Pidana Nomor. 378/Pid. B/2024/P. Semu. F.H. UNSAM, atas nama
terdakwa RAHAYU dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali didepan.

Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali


mengambil tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini buk Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di


dalam BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa : Kenal buk Hakim, korban adalah majikan atau bos saya
buk hakim
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah barang
yang saudara curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)
Berupa :
1 Buah dompet berwarna merah
2 Buah HP IPHONE XR DAN OPPO A39
Terdakwa : Ya, benar buk Hakim (sambil menganggukan kepala)
Hakim Ketua : Apakah sebelumnya saudara telah mempunyai rencana
untuk melakukan pencurian tersebut ?
Terdakwa : Saya sama sekali tidak mempunyai rencana untuk
melakukan pencurian tersebut, buk Hakim.
Hakim Ketua : coba saudara jelaskan, sebab apa sehingga saudara
melakukan pencurian pada saat itu ?
Terdakwa : Iya buk, lantaran pada saat itu saya melihat rumah korban
yang tidak ada orang dan hanya ada saya, saya melakukan pencurian itu karena saya dengan
spontan melihat kamar korban lagi tidak ada siapa – siapa, maka saya langsung mengambil dompet
dan hp korban yang berada di dalam laci meja.
Hakim Ketua : Apa alasan anda melakukan pencurian?
Terdakwa : Iyabuk Hakim, pada saat itu, saya terpaksa melakukannya
karena ibu saya sedang sakit keras, dan membutuhkan biaya perawatan. Serta saya terlilit hutang
arisan

Hakim Ketua : Coba saudara jelaskan bagaimana situasi ditempat


kejadian pada saat saudara melakukan pencurian ?
Terdakwa : Pada saat itu, situasi ditempat sangat sepi karena ibuk dan
Raisa tidak ada di rumah. Raisa saat itu belanja ke pasar dan ibuk pergi ke kantor
Hakim Ketua : Pada saat melakukan pencurian, apakah ada orang lain
yang mengetahuinya ?
Terdakwa : Menurut saya pada saat itu, tidak ada orang yang melihat
saya, Pak Hakim.
Hakim Ketua : (Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan
pertanyaan).

Hakim Anggota I : (Terima kasih Pak Ketua), Saudara terdakwa, Coba


saudara jelaskan dengan cara bagaimana saudara melakukan pencurian ?

Terdakwa : Pada saat itu saya selesai mengepel rumah dan seluruh
ruangan, tapi cuma kamar ibu yang tidak boleh saya bersihkan, jadi saya masuk ke kamar korban
yang tidak ada orang diruangan itu, dan saya melihat laci yang sedikit terbuka pada saat itu saya
rasa korban lupa mengunci pintu kamar. saya secara spontan mengambil dompet dan hp itu dan
keluar dari kamar dan lalu mengemasi pakaian saya dan keluar sambil memperhatikan sekeliling
saya dengan hati-hati, buk Hakim.
Hakim Anggota I : Baik, apakah selain saudara, masih ada orang lain yang
membantu saudara saat melakukan pencurian tersebut ?

Terdakwa : Tidak ada, hanya saya saja, buk Hakim.


Hakim Anggota I : (Baik Ketua pertanyaan dari saya cukup).
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu
ditanyakan.
Hakim Anggota II : (Iya ada Pak Ketua) saudara Terdakwa coba saudara
jelaskan barang-barang apa saja yang saudara ambil dalam pencurian itu ?

Terdakwa : Pada saat itu, saya hanya mengambil dompet berisi uang 5
juta dan 2 hp korban, buk hakim.
Hakim Anggota II : Selain sejumlah uang dan 2 buah Hp, apakah masih ada
barang yang saudara ambil ?
Terdakwa : Tidak ada buk Hakim, hanya barang tersebut saja yang
saya ambil, buk Hakim.
Hakim Anggota II : (buk Ketua, pertanyaan dari saya cukup).
Hakim Ketua : (Baik terima kasih Hakim Anggota II) kepada Jaksa
Penuntut Umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?
JPU : (Ada Ibuk Hakim), Baik, saudara terdakwa apakah
selain korban, adakah orang lain yang ikut menjadi korban pada saat terjadinya pencurian?
Terdakwa : Tidak ada buk, cuma saudara Tasya ALFIA selaku korban
pada saat itu.
JPU : Apakah saudara terdakwa sebelumnya mempunyai
permasalahan dengan korban?
Terdakwa : Tidak ada bukk, antara saya dengan korban sama sekali
tidak mempunyai permasalahan sebelumnya.

JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada


orang lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa : Tidak ada buk, melainkan hanya saya sendiri yang
melakukan pencurian tersebut.
JPU : Baik, buk Hakim pertanyakan dari kami cukup
.
Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada
pertanyaan yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa


apakah sebelumnya saudara pernah terlibat dalam perkara Pidana dan apakah saudara pernah
dihukum?

Terdakwa : Tidak pernah buk.


PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa maksud atau alasan saudara
melakukan pencurian itu? Kenapa sampai saudara melakukan hal tersebut?

Terdakwa : Iya buk, saya melakukan pencurian itu karena saya dengan
spontan melihat situasi rumah sepi tidak ada siapa – siapa, maka saya langsung mengambil dompet
dan hp korban yang berada di laci meja, dan itu saya terpaksa lakukan karena ibu saya sedang sakit
keras, dan saya untuk bayar hutang arisan.
PH Terdakwa : Berarti saudara melakukan pencurian itu, karena saudara
ingin menolong ibu saudara yang sedang sakit keras dan bayar hutang?

Terdakwa : Iya buk, benar.


PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan
pencurian itu?

Terdakwa : Iya buk, saya menyesal.


PH Terdakwa : Dan apakah saudara berjanji tidak akan mengulangi
perbuatan serupa lagi?
Terdakwa : Iya buk, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
PH Terdakwa : Baik, Buk Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Saksi?
JPU : Tidak ada lagi buk Hakim
Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU : Baik bukk Hakim, kami belum mempersiapakan
tuntutannya, maka kami mohon ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1
minggu ke depan, agar kami dapat mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di
tunda 1 minggu ke depan?

PH Terdakwa : Iya buk Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke


depan.

Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang


hari ini SELASA 05 MARET 2024, kami rasa cukup dan kami tunda selama 1 (satu) minggu
kedepan, yaitu pada hari SELASA tanggal 12 MARET 2024 dengan Agenda Pembacaan
Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar
menyiapkan tuntutannya, serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang akan datang dan
kepada Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa dipanggil
kembali.

Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

Sidang IV (Penyerahan Barang Bukti dan Pembacaan


Tuntutan)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu FH UNIYAP yang memeriksa


dan mengadili Perkara Pidana Nomor378/Pid. B/2024/P. Semu. FH UNSAM, atas nama
terdakwa RAHAYU dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap membacakan
tuntutannya?
JPU : Tuntutannya sudah siap, buk Hakim.

Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk


kembali di depan.
Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk
membacakannya (membacakan tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh


Jaksa Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya bukk Hakim


Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan
mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut

PH. Terdakwa : Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon


Majelis Hakim memberikan waktu untuk mempersiapkan pembelaan

Hakim Ketua : Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara


bersedia Siadng ini di tunda?

JPU : Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.

Hakim Ketua : (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan


dilanjutkan pada hari Rabu Tanggal 12 MARET 2024Jam 13.00 WIT dengan agenda acara
pembacaan pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat Hukum kepada Jaksa Penuntut Umum, kami
perintahkan untuk menghadirkan kembali Terdakwa dan kepada Terdakwa atau Penasehat Hukum
agar mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan, sidang hari ini
dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)

SIDANG V, (Pembacaan Pembelaan / Pledoi Terdakwa)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu F.H. UNIYAP yang memeriksa dan
mengadili perkara Nomor 378/Pid.B/2024/P. SEMU F.H. UNSAM, atas nama
terdakwa RAHAYU dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum(ketuk palu 3 kali)
Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda
sidang hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa atau Penasehat Hukum kepada saudara
Terdakwa atau Penasehat Hukum apakah saudara sudah siap untuk membacakan pembelaan atau
pledoinya?

Terdakwa : Sudah siap Buk Hakim.


PH. Terdakwa : (Iya, Kami sudah siapkan bukk Hakim)
Hakim Ketua : Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum membacakan
pembelaan sebagaimana terlampir).

PH Terdakwa : (Membacakan sambil berdiri)


Hakim Ketua : Baiklah demikian pembelaan dari PH.Terdakwa,
KepadaJPU akan mengajukan Replik atas pembelaan dariPH.Terdakwa?
JPU : Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak
mengajukanReplik dan kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim
Hakim Ketua : baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan
demikian PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik

Hakim Ketua : Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya
memberikan kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan sidang ini
ditunda dua minggu kedepan dengan pada hari SELASA 26 MARET 2024 dengan agenda
pembacaan putusan kepada Jaksa Penunut Umum, Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan
hadir dalam persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup(ketuk palu 3 kali).

Sidang VI (Pembacaan Putusan)

Hakim Ketua : Sidang Peradilan Semu Fakultas Hukum UNIYAP yang


memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor378/Pid.B/2024/PS. F.H. UNSAM, atas nama
terdakwa RAHAYU dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini
adalah pembacaan putusan Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada
hari ini adalah pembacaan putusan pengadilan.
Hakim Ketua : Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang
hari ini?
Terdakwa : Ya, sudah siap buk Hakim.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai


membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)
Hakim Ketua : Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan
kepada JPU dan PH.Terdakwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya
Banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.
Hakim Ketua : Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?
Terdakwa : Saya mengerti buk hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa akan mengajukan banding?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum
saya buk Hakim.
Hakim Ketua : Kepada PH.Terdakwa apakah akan mengajukan
banding?
PH. Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat kami minta waktu sebentar untuk
bicara dengan Terdakwa.

Hakim Ketua : Baiklah silahkan


PH Terdakwa : RAHAYU DAN NIAR ECEKNYA BISIK BISIK (Setelah
berbicara dengan Terdakwa) baik Majelis Hakim kami akan mengajukan banding.

Hakim Ketua : MEMBACA SURAT PUTUSAN


Baru Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidanaNomor 378/Pid.B/2012/PS.
F.HUKUM UNSAM, dengan Terdakwa RAHAYU di nyatakan selesai dan sidang ini kami
nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)

Anda mungkin juga menyukai