Anda di halaman 1dari 9

NOTA PEMBELAAN (PLEDOI)

Atas Nama Terdakwa:

SITONANG SITUMEANG BIN BAMBANG SITUMEANG


Dalam Perkara Pidana
Nomor: 863/Pid.sus/2018 /PN-BNA
Pada Pengadilan Negeri Banda Aceh
di Kota Banda Aceh

Oleh Penasihat Hukum :


1. Syuhada Matin Fajar S.H., M.H.
2. Fitri Alimah Manik S.H., M.H.

I. PENDAHULUAN

BERIKANLAH SAYA HAKIM YANG JUJUR , CERDAS DAN BIJAK , SERTA


BERIKANLAH SAYA SEORANG JAKSA YANG BENAR , MAKA DENGAN UNDANG
– UNDANG YANG BURUK SEKALIPUN AKAN MENGHASILKAN PUTUSAN YANG
PALING ADIL

Majelis Hakim yang terhormat,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Hadirin sidang sekalian yang berbahagia

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan memanjatkan Puji Syukur Alhamdulillah ke-Hadirat Allah Maha Kuasa, dan atas

perkenannya pula, kita dapat berkumpul dan duduk bersama dalam persidangan ini,

untuk mendengarkan Pembelaan (Pledoi) yang akan dibacakan oleh saya dari Kuasa

Hukum Terdakawa SITONANG SITUMEANG BIN BAMBANG SITUMEANG

berdasarkan penetapan majelis hakim pengadilan negeri Banda Aceh Penetapan ketua

Pengadilan Negeri Banda Aceh No.865/Pidsus/2018/PN-BNA tanggal 10 Februari 2018

tentang penunjukan majelis hakim, atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang telah
dibacakan dalam persidangan pada tanggal 10 Maret 2018, yang mana saudara Jaksa

Penuntut Umum telah bersusah payah dalam upaya untuk mencari dan mengungkap

fakta peristiwa kejadian yang sebenarnya. Sehingga menurut saudara Jaksa Penuntut

Umum, apa yang telah diupayakan tersebut telah dapat dibuktikan secara sah dan

meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana

yang telah dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum dalam surat tuntutannya.

Majelis Hakim yang terhormat,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Hadirin sidang sekalian yang berbahagia

Pada kesempatan ini izinkan pula saya menyampaikan rasa terima kasih yang tak

terhingga, terutama kepada Ketua Majelis yang telah dengan sabar memimpin

persidangan ini, sehingga persidangan dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar,

begitu pula dengan saudara Jaksa Penuntut Umum yang telah berupaya

mengungkapkan fakta kejadian yang sebenarnya terjadi, hingga sampai pada tuntutan

yang menyatakan secara sah dan meyakinkan Terdakawa bersalah telah terbukti

melakukan suatu perbuatan tindak pidana sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut

Umum dengan tuntutan pasal 114 ayat (2) Undang-Undang R.I. Nomor 35 Tahun 2009

tentang Narkotika Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa Pidana Mati.

Namun demikian, saya selaku Penasehat Hukum Terdakwa belumlah sependapat

dengan apa yang telah diuraikan oleh Jaksa Penuntut Umum di dalam tuntutannya.

Oleh karena apa yang disampaikan oleh saudara Jaksa Penuntut Umum di dalam

menemukan kebenaran hanya memandang dari sudut kepentingan yang hanya ditinjau

dari segi Subyektif ke posisi Obyektif, tentunya berbeda dengan apa yang menjadi titik

pandang saya selaku Penasehat Hukum Terdakwa yang menilai peristiwa pidana ini dari

segi Obyektif ke sudut pandang Subyektif.


Saya Penasehat Hukum Terdakwa SITONANG SITUMEANG BIN BAMBANG

SITUMEANG belum sependapat dengan tuntutan hukuman yang diberikan kepada

Terdakwa sebagaimana yang telah dituntut oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum di

dalam tuntutannya, karena kami menilai secara hukum perbuatan yang dilakukan oleh

Terdakwa didasarkan kepada kepentingan ekonomi akan kebutuhan keluarga, sehingga

menimbulkan keinginan bekerja dengan mencari pekerjaan yang mudah dengan

mengurus penumpang sehingga diberi jasa tanpa diketahui kalau harus berhadapan

dengan masalah hukum akibat ketidaktauan siapa yang punya pemilik barang haram

tersebut.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan, maka selaku Penasehat

Hukum Terdakwa, secara hukum menilai Terdakwa dalam melakukan perbuatan

yang dituduhkan kepadanya, belum dapat dikategorikan sebagai perbuatan

melakukan tindak pidana melanggar pasal 114 ayat (2) jo Pasal 55 ayat (1) ke-

1e----

Karena unsur-unsur dari pasal tersebut tidak dapat dibuktikan adanya suatu perbuatan

yang dilakukan oleh terdakwa. Bila dilihat dari barang bukti yang terungkap di

persidangan yang terdiri dari : cannabis seberat 150 kg, Dokumen PEB, Rekaman

Percakapan Hp, Rekaman cctv,1 (satu) unit truck, yang dijadikan barang bukti dimuka

persidangan tidak ada persamaan antara jumlah barang bukti Narkotika tersebut,

karena barang bukti narkotika yang diperlihatkan dalam persidangan jumlahnya

berbeda dan atau tidak sama seperti apa yang tercantum dalam Berita Acara

Pemeriksaan (BAP) yang dibuat oleh penyidik, maka terhadap dakwaan Jaksa Penuntut

umum tidak semuanya benar dan sesuai.


II. FAKTA PERSIDANGAN

Majelis Hakim yang terhormat,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Hadirin sidang sekalian yang berbahagia

Berdasarkan fakta persidangan dengan adanya keterangan saksi-saksi dan keterangan

terdakwa ternyata banyak yang tidak sesuai kebenaranya, dimana keterangan saksi

tidak meyakini siapa pemilik narkoba, hanya berdasarkan keterangan terdakwa tanpa

diusut tuntas dimana asal-usul pemilik narkoba sebenarnya. Jadi Apa yang dilihat oleh

penyidik sehingga dijadikan BAP (berita Acara Pemeriksaan) maka jaksa penuntut

umum ikut menerima sebagai fakta pembenaran, tapi belum tentu benar, yang

mestinya penyidik dan jaksa penuntut umum mencari asal-usul pembenaran fakta yang

sebenarnya yang lebih mulia tanpa memaksakan kehendak untuk menghukum

terdakwa dengan harus bersalah.Jaksa Penuntut umum mestinya kordinasi dengan

pihak penyidik BNN Aceh untuk meminta kesaksian Dea Diandra S.H. di pengadilan

mengenai asal-usul barang yang berisikan narkoba, agar bisa terungkap siapa pemilik

sebenarnya barang haram itu.

A. Fakta Persidangan Berdasarkan Dengan Keterangan Saksi Saksi

1. Mahatir Rahman, S.E.

Memberikan keterangan di persidangan di bawah sumpah pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut:

 bahwa benar saksi merupakan direktur PT.MGC yang bergerak di bidang ekspor

kopi

 bahwa benar saksi memiliki beberapa anggota yang bekerja dibawah perusahaan

pimpinan saksi diantaranya yang menjabat sebagai direktur Sdr. Mahathir

Rahman dan dibantu beberapa anggota lain di bidang pengepakan yang saksi

ketahui dipercayakan kepada terdakwa Sitonang


 bahwa benar saksi tahu terdakwa bekerja di perusahaan saksi lebih kurang 3

tahun

 bahwa benar saksi baru mengetahui bahwa pada akhir bulan Desember 2017

pengiriman barang berupa kopi yang sedianya dikirim melalui pelabuhan ulhe

lheu menuju singapor dihentikan pengirimannya oleh pihak bea cukai

 bahwa benar saksi tahu setelah dilakukan pemeriksaan dokumen tentang

pengiriman paket barang milik PT.MGC dengan tujuan singapor dicurigai ada

barang yang tidak termasuk dalam daftar dokumen

 bahwa benar saksi tahu setelah pihak bea cukai menjelaskan bahwa barang yang

diekspor ke singapor melalui pelabuhan Ulhe lheu berupa kopi yang telah dipaket

ditemukan paket kecil berupa narkotika Golonga 1 jenis ganja kering pada setiap

paket pengiriman kopi

 bahwa benar selama ini saksi tidak mengetahui bahwa dalam bungkusan kopi

yang dikirim melalui pelabuhan Ulhe lheu menuju singapor telah disusupi ganja

kering yang dibungkus dalam bentuk paket kecil dengan berat masing-masing 75

gram

 bahwa benar saksi tidak mengetahui siapa pelaku yang selama ini memasukkan

paket kecil ganja kering yang diselipkan dalam bungkusan kopi yang telah

dipaket untuk dikirim ke singapor

 bahwa benar saksi memebri keterangan dengan sebenarnya tanpa ada paksaan

dari pemeriksa

2. M. Roza Khadafi

- bahwa benar saksi merupakan pejabat bea cukai Aceh pelabuhan Ulhe lheu

- bahwa benar saksi yang mendapati muatan mencurigakan dari tempat

pengapalan (forklift) yang hendak diekspor ke Singapura

- bahwa benar saksi langsung mengadakan pemeriksaan fisik terhadap muatan

yang dicurigai tersebut


- bahwa benar dari hasil pemeriksaan fisik oleh saksi ditemukan bungkusan

kopi yang diselipkan paket kecil yang dicurigai narkotika jenis ganja kering.

.
3. Dea Diandra, S.H.

Bahwa saksi dihadirkan sebagai saksi dalam tindak pidana penyalagunaan

narkotika

bahwa benar saksi merupakan staf ahli di bidang pencegahan BNNP Aceh

bahwa benar dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh saksi, ditemukan

muatan berupa 5000 bungkus kopi dengan berat masing-masing 500 gram yang

di dalamnya diselipkan bungkusan kecil berisiskan narkotika golongan 1 berupa

ganja kering siap pakai dengan berat masing-masing tiap bungkus 75 gram

4. Keterangan Terdakwa Sitonang Situmeang Bin Bambang Situmeang

.........Dalam Persidangan

 bahwa benar terdakwa bekerja sebagai karyawan PT.MGC lebih kurang 3 tahun

 bahwa benar PT.MGC tempat terdakwa bekerja bergerak dalam bidang

pengelolaan kopi yang mengeskpor kopi ke Singapura

 bahwa benar terdakwa selaku karyawan PT.MGC ditugaskan sebagai pengepak

barang berupa kopi yang akan dikirim/diekspor ke singapura melalui pelabuhan

Malahayati menuju singapura

 bahwa benar selama ini terdakwa diajak oleh direktur PT.MGC Sdr. Mahathir

Rahman selain mengirim kopi juga ikut mengirim barang terlarang berupa ganja

kering yang akan diselipkan dalam bungkusan kopi

 bahwa benar atas pekerjaan tersebut terdakwa menerima imbalan sebesar Rp.

250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) tiap paket kecil ganja kering yang

akan diselipkan dalam bungkusan kopi.

 Bahwa benar perbuatan tersebut dilakukan terdakwa kurang lebih 3 tahun


 bahwa benar pada akhir bulan Desember 2017 paket kopi yang akan diekspor

melalui pelabuhan Ulhe lheu yang dipasok oleh terdakwa atas perintah direktur

PT.MGC Sdr. Mahathir Rahman dicurigai oleh pihak Bea Cukai di pelabuhan

 Bahwa benar pada saat paket kopi yang akan dikirim melalui elabuhan Ulhe lheu

menuju Singapura dilakukan pemeriksaan ulang oeh pihak Bea Cukai baik

pemeriksaan dokumen maupun barang

 Bahwa benar setelah dilakukan penggeladahan terhadap paket kopi yang akan

ekspor ke singapura ditemukan bungkusan kecil yang berisikan narkotika

golongan I jenis tanaman ganja kering pada 2000 bungkusan kopi

 Bahwa benar pihak bea cukai Ulhe Lheu melakukan pengembangan terhadap

barang bukti yang ditemukan dalam bungkusan kopi milik PT.MGC diperoleh

keterangan bahwa pihak PT. MGC mempercayai kepada seseorang yang bernama

Sitonang untuk memaketkan kopi-kopi tersebut dalam bentuk bungkusan untuk

dikirim ke Singapura

 Bahwa benar setelah dilakukan pemeriksaan dan diambil keterangan terhadap

terdakwa yang bersangkutan mengakui bahwa benar yang melakukan perbuatan

tersebut dengan cara memasukkan paket kecil berupa ganja kering ke dalam

bungkusan kopi yang siap diekspor ke Singapura adalah terdakwa atas suruhan

SdrMahathir Rahman selaku direktur.

 Bahwa benar perbuatan tersebut dilakukan terdakwa selama 3 tahun berturut-

turut dan sudah masuk dalam jaringan sindikat ekspor narkotika ke luar negri

 Bahwa benar terdakwa mengerti bahwa barang yang dselipkan dalam bungkusan

kopi berupa bungkusan kecil ganja kering yang termasuk barang terlarang untuk

diekspor maupun dimiliki tanpa izin pihak berwenang

 Bahwa benar atas perbuatan tersebut terdakwa sangat menyesal dan berjanji

tidak akan mengulanginya lagi


III. ANALISA HUKUM & PENUTUP

Majelis Hakim yang terhormat,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Hadirin sidang sekalian yang berbahagia

Berdasarkan fakta yang telah terungkap dimuka persidangan dan penilaian secara

hukum yang kami berikan, saya selaku Penasehat Hukum Terdakwa, bukan ingin

mengaburkan ataupun tidak mengakui adanya perbuatan yang dilakukan oleh

Terdakwa. Melainkan mohon kepada Bapak Ketua Majelis beserta anggota yang Mulia,

berdasarkan fakta yang terungkap dimuka persidangan yang secara jelas terdakwa

ditangkap dan mengakui barang-barang bukti narkoba tersebut berasal dari Bosnya

(Mahatir Rahman) yang berada di Banda Aceh, dimana Terdakwa disuruh membawa

ganja ke Singapura. Namun terdakwa mengetahui isi barang tersebut yang ditemukan

oleh pihak Bea Cukai yang berupa ganja didalam kemasan berisikan kopi.

Berdasarkan pesanan Mr.Chan di Singapura. Jadi terhadap perbuatan yang dilakukan

terdakwa saya selaku penasehat hukum menilai terdakwa lebih tepat dikenakan pasal

113 ayat (1) Undang-undang Repulik Indonesia No.35 Tahun 2009 tentang narkotika.

Dan juga barang bukti yang terungkap dan yang hanya dapat dibuktikan dimuka

persidangan tidak sesuai dengan fakta kejadian yang sebenarnya. Oleh karenanya

secara hukum sudah sepatutnya bentuk pertanggung jawabkannya harus sesuai

dengan barang bukti yang terungkap dimuka persidangan.

Oleh karenanya saya selaku Penasehat Hukum Terdakwa tidak sependapat dengan

tuntutan hukuman yang diberikan dan dibacakan oleh Jaksa Penunutut Umum dengan

hukuman pidana penjara seumur hidup dan denda Rp. 13.000.000.000,- (Tiga belas

milyar rupiah ). Terlalu berat dan tidak mencerminkan rasa keadilan.

Atas dasar itu, saya selaku Penasehat Hukum Terdakwa memohon kepada Bapak

Majelis Hakim berserta Anggota agar dapat memberikan hukuman yang seringan-
ringannya kepada terdakwa, karena terdakwa masih bisa untuk disadari dan menyadari

akan perbuatan yang telah dilakukannya adalah tidak benar dan dilarang oleh

Pemerintah. Adapun sebagai dasar pertimbangan hal-hal yang dapat merinngankan

terhadap diri Terdakwa adalah sebagai berikut :

 Terdakwa melakukan karena dorongan dari orang lain;

 Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatanny.

Apabila Majelis Hakim Berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.

Demikianlah Nota Pembelaan ini kami sampaikan, atas perhatian dan pertimbangan
Bapak Majelis Hakim di dalam memutus perkara ini diucapkan terima kasih.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Banda Aceh, 17 Maret 2018


Hormat Kami;
Penasehat Hukum Terdakwa

Syuhada Matin Fajar, S.H., M.H.

Fitri Alimah Manik, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai