I. PENDAHULUAN
Maka tibalah saatnya kami selaku Tim Penasehat Hukum terdakwa untuk menyampaikan
pembelaan (pleidooi) pada persidangan yang telah ditentukan ini. Yang mana pembelaan
tersebut sebagai manifestasi dari hak terdakwa sebagaimana yang telah diatur di dalam
KUHAP.
Bahwa adapun hal-hal yang ingin kami sampaikan dalam Pembelaan (pleidooi) ini tidak
lain merupakan pelengkap dari apa yang telah disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum,
sehingga dengan harapan dapat menjadi pertimbangan bagi Majelis Hakim untuk sampai
pada suatu kebenaran dan keadilan sejati.
Page 1 of 7
Sidang Pengadilan yang terhormat.
Manakala dalam uraian Pembelaan kami kelak terdapat perbedaan pandangan/persepsi
antara kami selaku Penasihat Hukum dari terdakwa AKBAR BIN ANWAR dengan Jaksa
Penuntut Umum, maka hal tersebut sungguh merupakan suatu hal yang wajar oleh
karena Penuntut Umum dalam suatu perkara pidana adalah berwawasan subjektif,
sedangkan kami selaku Panasihat Hukum senantiasa berwawasan objektif dari posisi
subjektif.
Namun demikian, tentunya kita sependapat bahwa dari sudut pandang dan posisi yang
berbeda itu niscaya akan dipertemukan pada suatu upaya kebenaran materil sehingga
keadilan hakiki dicapai dari padanya yakni “BERDASARKAN KETUHANAN YANG
MAHA ESA“. Memang lahirnnya suatu keputusan yang benar dan adil jualah yang paling
didambakan dari altar peradilan di negeri ini, dimana diharapkan terwujudnya salah satu
rumusan hukum yang teramat luhur sebagaimana ketentuan Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana yang berlaku di Indonesia saat ini.
Page 3 of 7
- Bahwa selanjutnya di lakukan introgasi terhadap saksi dan saat itu mengatkan
bahwa barang bukti yang di temukan tersebut dari Terdakwa AKBAR Bin ANWAR
dengan cara membeli seharga Rp.300.000 (tiga ratus ribu rupiah) dikota
makassar ;
- Bahwa benar selanjutnya di lakukan pengembangan terhadap diri terdakwa dan
diakui bahwa barang bukti yang di dapat dari saksi MUH RUDI BIN HUSAIN
adalah barang bukti yang di jual oleh terdakwa kepada saksi seharga Rp
300,000 (tiga ratus ribu rupiah);
C. KETERANGAN TERDAKWA
AKBAR BIN ANWAR, didepan persidanganmeerangkan :
- Bahwa Terdakwa terdakwa sehat dan dapat memberikan keteragan;
- Bahwa benar terdakwa diperiksa sehubungan dengan beberapa anggota sat
narkoba dari polres Gowa melakukan penangkapan terhadap diri terdakwa dan
langsung mengamankan terdakwa dan saat penangkapan tersebut di lakukan
penggeledahan dan pemeriksaan terhadap diri terdakwa dan di temukan barang
bukti berupa 1(satu) sachet plastik bening berisi kristal bening di duga narkotika Gol
I jenis shabu di dalam saku celana belakang sebelah kanan yang di gunakan
terdakwa saat itu adalah milik terdakwa.;
- Bahwa sebelum terdakwa di tangkap, MUH RUDI BIN HUSAIN ditangkap
lebih dulu oleh sat narkoba polres Gowa dan saat penangkapan tersebut di temukan
Page 4 of 7
1 (satu) sahet platik bening berisi kristal bening yang di peroleh dari terdakwa
dengan cara membeli seharga Rp Rp300.000(tiga ratus ribu rupiah);
- Bahwa terdakwa telah menjual narkotika jenis shabu kepada MUH RUDI BIN
HUSAIN seharga Rp 300.000 (empat ratus ribu rupiah);
- Bahwa terdakwa memeperoleh narkotika tersebut dari LUNA dengan harga
Rp1.000.000 (satu juta rupiah) dan selanjutnya dibagi menjadi 7 (tujuh) sachet yang
akan di jual kembali;
- Bahwa dari hasil penjualan tersebut terdakwa memperoleh keuntungan
sebesar Rp.200.000 (dua ratus ribu) setiap kali terdakwa berhasil menjual narkotika;
- Bahwa saat dilakukan penangkapan terhadap diri terdakwa tersebut di
temukan barang bukti berupa 1 (satu) sachet plastik berisikan kristal bening dengan
berat netto 0,0392 gram setelah di lakukan pemeriksaan menjadi 0,0251 gram;
- Bahwa barang bukti yang ditemukan oleh petugas kepolisian adalah milik
terdakwa;
- Bahwa terdakwa menjadi perantara jual beli, menguasai dan atau
menyimpan Narkotika golongan I jenis shabu tersebut tidak ada ijin dari berwenang;
- Bahwa Terdakwa menyatakan menyesal, dan belum pernah dihukum.
- Bahwa Terdakwa merupakan tulang punggung keluarganya untuk mencari nafkah;
Page 5 of 7
Hukuman penjara yang saudara terdakwa jalani akan membuat terdakwa kehilangan
beberapa hak-hak dasarnya serta juga akan menimbulkan stigma negatif dari masyarakat
terhadap terdakwah sebagai mantan narapidana yang akan melekat terus dalam dirinya.
Atas dasar tersebut, maka kami dari Tim Penasihat Hukum terdakwa memohon kepada
Yang Mulia Mejelis Hakim agar dapat memberikan hukuman yang seringan-ringannya
kepada saudara terdakwa, karena saudara terdakwa masih bisa menyadari perilakunya
dan menyadari akan perbuatan yang telah dilakukannya adalah tidak benar dan
melanggar Hukum.
Adapun yang menjadi dasar pertimbangan hal-hal yang meringankan bagi terdakwa,
yaitu:
1. Terdakwa telah berlaku sopan dan tidak mempersulit jalannya persidangan;
2. Terdakwa bersikap koperatif dan jujur selama dimintai keterangan selama
Pemeriksaan di sidang pengadilan.
3. Terdakwa sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi;
4. Terdakwa belum pernah di hukum sebelumnya;
5. Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga;
Berdasarkan semua dalil dalil tersebut, kami dari penasihat hukum terdakwa
memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia agar kiranya memberikan putusan yang
seadil-adilnya dengan hukuman yang seringan-ringanya dengan pertimbangan
sebagaimana telah kami uraikan tersebut.
Atau apabila Majelis Hakim Yang Mulia atas dasar pertimbangannya berpendapat
lain, kami selaku Penasihat Hukum terdakwa memohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
aequo Et Bono), demi tegaknya keadilan berdasarkan Hukum dan demi ke-Tuhanan Yang
Maha Esa.
Demikian Nota Pembelaan (Pleidooi) yang kami sampaikan, semoga Tuhan Yang
Maha Esa memberikan bimbingan dan petunjuk Kepada Majelis Hakim Yang Mulia,
sehingga dapat memutus perkara ini dengan seadil-adilnya.
Page 6 of 7
Sungguminasa, 22 Maret 2022
Hormat Kami,
Penasihat Hukum Terdakwa
Syamsul Bahri, S.H. Chairil Anwar, S.H.I., M.H. Abdul Halil, S.H.
Page 7 of 7