Anda di halaman 1dari 13

PUTUSAN

Nomor : 89/Pid.B/2011/PN.Kdi

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Kendari yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa pada pengadilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara terdakwa :

Nama Lengkap : MA
Tempat lahir : Makassar,
Umur/Tgl. Lahir : 15 Tahun/17 November 1995,
Jenis Kelamin : Laki-laki,
Kebangsaan : Indonesia,
Tempat Tinggal : Kota Kendari
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Terdakwa berada dalam tahanan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan :

1. Penyidik tertanggal 22 Januari 2011, Nomor : SP.Han/05/I/2011/Dit. Narkoba, terhitung mulai tanggal 22
Januari 2011 s/d tanggal 10 Februari 2011 di Rutan Polda Sultra;

2. Perpanjangan Penahanan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara tertanggal 09 Februari
2011 Nomor : PRINT 41/R.3.4/Epp.1/02/2011, terhitung mulai tanggal 11 Februari 2011 s/d tanggal 20
Februari 2011 di Rutan Polda Sultra;

3. Penuntut Umum tertanggal 17 Februari 2011 Nomor : PRINT-06/T-7/EP/02/2011 terhitung mulai tanggal
17 Februari 2011 s/d tanggal 26 Februari 2011 di Rutan Kendari;

4. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kendari tertanggal 22 Februari 2011 Nomor : 75/Pen.Pid B/2011/PN.
Kdi, terhitung mulai tanggal 22 Februari 2011 s/d tanggal 08 Maret 2011 di Rutan Kendari;

5. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kendari tertanggal 01 Maret 2011 Nomor
: 75/Pen.Pid B/2010/PN. Kdi, terhitung mulai tanggal 09 Maret 2011 s/d tanggal 07 April 2011 di Rutan
Kendari;

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum Mustaring Lin Arifin, S.H., Cholid Tambaru, S.H. dan
Khalid Usman, S.H., dari Lembaga Bantuan Hukum Permata Adil Sultra, berdasarkan penetapan penunjukan
Nomor : 89/Pid. B/2011/PN.Kdi, tanggal 09 Maret 2011;
2

Pengadilan Negeri tersebut;

Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kendari, tanggal 22 Februari 2011,
Nomor : 89/Pid.B/2011/PN.Kdi, perihal penunjukan Hakim Tunggal yang memeriksa dan mengadili perkara a
quo dan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kendari, tanggal 25 Maret 2011, Nomor :
89/Pid.B/2011/PN.Kdi, perihal penunjukan Hakim Tunggal baru yang melanjutkan pemeriksaan perkara a
quo;

Telah membaca berkas perkara tersebut;

Telah membaca Surat Penetapan Hakim, tanggal 22 Februari 2011, Nomor : 89/Pid.B/2011/PN.Kdi, perihal
penentuan hari sidang;

Telah membaca Laporan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) tertanggal 07 Februari 2011;

Telah mendengar pembacaan Surat Dakwaan oleh Penuntut Umum di persidangan;

Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan terdakwa serta memperhatikan barang bukti yang diajukan
dipersidangan;

Telah mendengar uraian tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya
memohon agar Hakim yang memeriksa perkara a quo menjatuhkan putusan :

1. Menyatakan terdakwa “MA” secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“penyalahgunaan Narkotik glongan I bagi diri sendiri” sebagaimana tercantum dalam dakwaan
kedua yaitu Pasal 127 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa “MA” dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 3
(tiga) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah agar
terdakwa ditahan.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) buah pelastik bekas paket shabu dengan cirri Kristal bening,

- 1 (satu) buah bong (alat Hisap shabu-shabu) milik Yusat (DPO) yang telah digunakan oleh
terdakwa Gusti Agus Warsen, ASRIL bin SAPIRING alias CACCI (perkaranya diajukan dalam
berkas terpisah) dan Yusat (DPO)

- 4 (empat) buah korek gas Dirampas untuk dimusnahkan.

4. Membebani terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).

Memperhatikan pembelaan dari Penasihat Hukum terdakwa yang disampaikan secara lisan, pada
pokoknya memohon kepada Hakim yang memeriksa perkara a quo agar memberikan keringanan hukuman;
3

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum dipersidangan telah
menghadirkan saksi-saksi yang masing-masing memberi keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya
sebagai berikut :

Saksi 1. ASRIL bin SAPIRING alias CACCI;

- Bahwa pada tanggal 05 Juni 2010, sekitar pukul 10.30 Wita terdakwa datang dirumah kost saksi
ASRIL bin SAPIRING alias CACCI yang terletak di Jl. Malik II No. 1, Kelurahan Korumba,
Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.

- Bahwa ada lelaki bernama Yusat (DPO) yang membawa 1 (satu) paket narkotika jenis shabu-
shabu pada hari sabtu tanggal 05 Juni 2010 sekitar jam 10.30 Wita Yusat (DPO) mengeluarkan 1
(satu) bungkus pelastik narkotika jenis shabu-shabu.

- Bahwa Terdakwa dan saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI secara bersama-sama dengan
saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI telah menkonsumsi narkotika golongan I jenis shabu-
shabu yang dibawa oleh lelaki bernama Yusat (DPO).

- Bahwa Setelah penggunaan shabu-shabu tersebut selesai Yusat (DPO) mengatakan sebentar
malam kita lanjutkan lagi, kemudian Yusat (DPO) keluar dari kamar kos hendak buang membeli
rokok kewarung sebelah.

- Bahwa Tak lama berselang sekitar 10 menit aparat kepolisian dari Polda Sultra menggerebek
kamar kos tersebut dan menemukan alat hisap dan sisa penggunaan narkotika golongan I jenis
shabu-shabu

Saksi 2. RAMADHAN HANAN, S.H.

- Bahwa saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI adalah orang yang menyewa salah satu kamar kost
milik saksi yang bertempat di Jl. Malik II No. 1, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota
Kendari;

- Bahwa menurut pengakuan saksi ASRIL bin SAPIRING, dia adalah pedagang telur bebek;

- Bahwa saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI telah membayar sewa kamar 1 (satu) bulan sebesar Rp.
1.500.000,- (satu juta lima ratus) dan telah tinggal selama kurang lebih 1 (satu) minggu;

- Bahwa selain saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI, juga ada terdakwa yang berada di kamar yang
disewa oleh saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI pada saat penggerebekan oleh petugas polisi;

- Bahwa pada hari sabru tanggal 05 juni 2010 sekitar pukul 10.30 Wita, petugas kepolisian telah
melakukan penggeledahan di kamar yang ditempati oleh saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI;
4

- Bahwa pada saat penggeledahan tersebut, saksi sementara tertidur dan setelah diberitahu, saksi lalu ke
kamar saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI dan ditempat tersebut petugas kepolisian
memperlihatkan plastik kecil yang berisi shabu-shabu dan beberapa bungkus plastik kecil yang kosong;

Saksi 3. MUHLISIN

- Bahwa saksi adalah petugas kepolisian yang bertugas di Direktorat Narkoba Polda Sultra;

- Bahwa pada hari sabtu tanggal 05 Juni 2010 sekitar pukul 10.30 Wita saksi bersama saksi MUH. ILHAM
telah melakukan penggeledahan dan penangkapan di kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias
CACCI yang pada saat itu bersama dengan terdakwa di Jl. Malik II No. 1, Kelurahan Korumba,
Kecamatan Mandonga, Kota Kendari;

- Bahwa dalam penggeledahan tersebut, saksi bersama saksi MUH. ILHAM menemukan ditempat
sampah yang berada dalam kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI berupa 4 (empat) buah
korek gas, 1 (satu) batang pipet warna putih panjang ± 7 cm, 1 (satu) batang pipet warna putih panjang
± 13 cm, 2 (dua) penutup botol aqua masing-masing memiliki dua lubang, yang menurut pengakuan
saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI adalah alat yang digunakan dalam menggunakan shabu-shabu,
selain itu juga ditemukan plastik kecil kosong di Kamar milik saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI;

- Bahwa dalam penggeledahan tersebut, saksi bersama saksi MUH. ILHAM, juga menemukan ditempat
sampah yang berada di teras kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI berupa 1 (satu)
bungkus rokok Sampoerna Mild yang didalamnya terdapat 1 (satu) bungkus plastik kecil berisi narkotika
jenis shabu – shabu seberat ± 0,2156 gram, yang menurut pengakuan saksi ASRIL bin SAPIRING alias
CACCI adalah sisa shabu-shabu yang pernah saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI gunakan;

- Bahwa pada saat di tangkap, saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI dan terdakwa tidak mempunyai
izin dari pihak yang berwenang untuk memiliki, menyimpan, membawa atau menggunakan narkotika
jenis shabu-shabu dan atau ecstacy;

Saksi 4. MUH. ILHAM

- Bahwa saksi adalah petugas kepolisian yang bertugas di Direktorat Narkoba Polda Sultra;

- Bahwa pada hari sabtu tanggal 05 Juni 2010 sekitar pukul 10.30 Wita saksi bersama saksi MUHLISIN
telah melakukan penggeledahan dan penangkapan di kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias
CACCI yang pada saat itu bersama dengan terdakwa di Jl. Malik II No. 1, Kelurahan Korumba,
Kecamatan Mandonga, Kota Kendari;

- Bahwa dalam penggeledahan tersebut, saksi bersama saksi MUHLISIN menemukan ditempat sampah
yang berada dalam kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI berupa 4 (empat) buah korek
5

gas, 1 (satu) batang pipet warna putih panjang ± 7 cm, 1 (satu) batang pipet warna putih panjang ± 13
cm, 2 (dua) penutup botol aqua masing-masing memiliki dua lubang yang menurut pengakuan saksi
ASRIL bin SAPIRING alias CACCI adalah alat yang digunakan dalam menggunakan shabu-shabu,
selain itu plastik kecil kosong dalam sepatu milik saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI;

- Bahwa dalam penggeledahan tersebut, saksi bersama saksi MUHLISIN, juga menemukan ditempat
sampah yang berada di teras kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI berupa 1 (satu)
bungkus rokok Sampoerna Mild yang didalamnya terdapat 1 (satu) bungkus plastik kecil berisi narkotika
jenis shabu – shabu seberat ± 0,2156 gram, yang menurut pengakuan saksi ASRIL bin SAPIRING alias
CACCI adalah sisa shabu-shabu yang pernah saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI gunakan;

- Bahwa selain itu, saksi bersama saksi MUHLISIN juga menemukan 1 (satu) bungkus rokok Sampoerna
Mild yang didalamnya terdapat 1 (satu) bungkus plastik kecil berisi narkotika jenis shabu-shabu seberat ±
0,5052 gram dan 3 (tiga) batang rokok di dalam saku celana sebelah kanan milik terdakwa dan 156
(seratus lima puluh enam) butir pil ekstacy warna merah merek huruf K yang terdakwa simpan dipohon
pandan sekitar rumah kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI;

- Bahwa pada saat di tangkap, saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI dan terdakwa tidak mempunyai
izin dari pihak yang berwenang untuk memiliki, menyimpan, membawa atau menggunakan narkotika
jenis shabu-shabu dan atau ecstacy;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan tidak keberatan dan
membenarkannya;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar pula keterangan terdakwa yang pada pokoknya
sebagai berikut :

- Bahwa terdakwa pada hari sabtu tanggal 05 Juni 2010 sekitar terdakwa berada di di kamar kost milik
saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI;

- Bahwa ada lelaki bernama Yusat (DPO) yang membawa 1 (satu) paket narkotika jenis shabu-
shabu pada hari sabtu tanggal 05 Juni 2010 sekitar jam 10.30 Wita Yusat (DPO) mengeluarkan 1
(satu) bungkus pelastik narkotika jenis shabu-shabu.

- Bahwa Terdakwa dan saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI secara bersama-sama dengan
saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI telah menkonsumsi narkotika golongan I jenis shabu-
shabu yang dibawa oleh lelaki bernama Yusat (DPO).

- Bahwa Setelah penggunaan shabu-shabu tersebut selesai Yusat (DPO) mengatakan sebentar
malam kita lanjutkan lagi, kemudian Yusat (DPO) keluar dari kamar kos hendak buang membeli
6

rokok kewarung sebelah.

- Bahwa Tak lama berselang sekitar 10 menit aparat kepolisian dari Polda Sultra menggerebek
kamar kos tersebut dan menemukan alat hisap dan sisa penggunaan narkotika golongan I jenis
shabu-shabu

Menimbang, bahwa dalam berkas perkara telah terlampir alat bukti berupa surat Hasil Pemeriksaan
Laboratoris Kriminalistik No : LAB : 94/KNF/I/2011 tanggal 31 Januari 2011, dengan hasil pemeriksaan yang
memberi kesimpulan sebagai berikut :

1. Barang bukti kristal bening (BB 1), kristal bening (BB 2) milik ASRIL bin SAPIRING alias CACCI
berteman, serta urine dan darah milik ASRIL bin SAPIRING alias CACCI adalah benar mengandung
Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan 1 nomor urut 61 UU No. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika;
2. Barang bukti tablet warna merah milik ASRIL bin SAPIRING alias CACCI berteman, serta urine dan
darah milik “MA” adalah benar tidak mengandung bahan narkotika;

Menimbang, bahwa alat bukti berupa surat dan barang bukti tersebut telah di akui dan dibenarkan
oleh terdakwa maupun saksi-saksi pada saat dibacakan dan diperlihatkan dipersidangan dan pula barang
bukti tersebut telah disita sesuai prosedur hukum yang berlaku sehingga oleh Hakim yang memeriksa
perkara a quo dapat mempergunakan sebagai barang bukti maupun alat bukti dalam perkara a quo;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka semua peristiwa yang terjadi di
persidangan dan telah tercatat seluruhnya dalam Berita Acara Persidangan perkara ini telah turut
dipertimbangkan sehingga dianggap telah termuat pula dalam putusan ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi – saksi dan keterangan terdakwa dihubungkan
dengan alat bukti dan barang bukti dalam perkara ini, setelah dilihat dan dinilai saling bersesuaian antara satu
dengan lainnya, maka dapatlah diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa Ia Terdakwa “MA” alias pada hari Sabtu tanggal 05 Juni 2010 sekitar pukul 10.30 Wita
atau setidak-tidaknya pada waktu lain pada bulan Januari dalam tahun 2010, di dirumah kost
saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI ;
- Bahwa dirumah kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI terletak di Jl. Malik II No. 1,
Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari atau setidak-tidaknya pada suatu
tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kendari
- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 05 Juni 2010 sekitar pukul 10.30 Wita secara bersama-sama
dengan saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI telah menkonsumsi narkotika golongan I jenis
shabu-shabu;
7

- Bahwa dalam penggeledahan tersebut, petugas kepolisian menemukan alat yang saksi ASRIL bin
SAPIRING alias CACCI gunakan ketika menggunakan shabu- shabu ditempat sampah yang berada
dalam kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI berupa 3 (tiga) buah korek gas, 1 (satu)
batang pipet warna putih panjang ± 7 cm, 1 (satu) batang pipet warna putih panjang ± 13 cm, 2 (dua)
penutup botol aqua masing-masing memiliki dua lubang, plastik kecil kosong dalam sepatu milik saksi
ASRIL bin SAPIRING alias CACCI, selain itu, petugas kepolisian juga menemukan ditempat sampah
yang berada di teras kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI berupa 1 (satu) bungkus rokok
Sampoerna Mild yang didalamnya terdapat 1 (satu) bungkus plastik kecil berisi narkotika jenis shabu-
shabu seberat ± 0,2156 gram yang merupakan sisa shabu-shabu yang pernah saksi ASRIL bin
SAPIRING alias CACCI gunakan;
- Bahwa terdakwa “MA” dan saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI tidak mempunyai izin dari pihak
yang berwenang untuk memiliki, menyimpan, membawa atau menggunakan narkotika jenis shabu-
shabu dan atau ecstacy;

Menimbang, bahwa terdakwa diajukan ke muka persidangan dengan dakwaan yang disusun dalam
bentuk dakwaan subsidaritas, yaitu : Melakukan perbuatan sebagaimana diatur dan di ancam pidana dalam
Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun secara subsideritas maka
Hakim yang memeriksa perkara a quo akan membuktikan dakwaan primair lebih dahulu, apabila terbukti
maka dakwaan selanjutnya tidak perlu dipertimbangkan lagi, sebaliknya apabila tidak terbukti maka akan
dibuktikan dakwaan selanjutnya;

Menimbang, bahwa terdakwa hanya dapat dipersalahkan melakukan tindak pidana yang
didakwakan kepadanya apabila perbuatannya memenuhi semua unsur dari tindak pidana tersebut dan tidak
ternyata adanya alasan pembenar/pemaaf yang dapat menghapus kesalahannya;

Menimbang, bahwa dalam dakwaan primair, terdakwa telah didakwa melakukan tindak pidana
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika yang unsurnya adalah :

Percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan Prekursor
Narkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116,
Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal
126, Pasal 127, dan Pasal 129;

Menimbang, bahwa undang-undang tidak memberikan defenisi yang dimaksud dengan percobaan
tetapi yang diberikan hanyalah ketentuan mengenai syarat-syarat supaya percobaan pada kejahatan itu
8

dapat dihukum, antara lain : niat; sudah mulai berbuat; dan perbuatan kejahatan tidak jadi sampai selesai
oleh karena terhalang oleh sebab yang timbul kemudian, tidak terletak dalam kemauan penjahat itu sendiri,
sedangkan yang dimaksud pemufakatan jahat, berdasarkan Pasal 1 ayat (18) Undang-undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika, adalah perbuatan dua orang atau lebih yang bersekongkol atau bersepakat
untuk melakukan, melaksanakan, membantu, turut serta melakukan, menyuruh, menganjurkan,
memfasilitasi, memberi konsultasi, menjadi anggota suatu organisasi kejahatan Narkotika, atau
mengorganisasikan suatu tindak pidana Narkotika;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur ini bersifat alternatif Hakim yang memeriksa perkara a quo
hanya akan mempertimbangkan apakah salah satu dari unsur melakukan percobaan atau permufakatan
jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal
111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120,
Pasal 121, Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, Pasal 127, dan Pasal 129 tersebut,
terbukti atau tidak;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan pada hari Sabtu
tanggal 05 Juni 2010 sekitar pukul 10.30 Wita, petugas kepolisian melakukan penggeledahan di kamar
kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI dan ternyata dalam penggeledahan tersebut, petugas
kepolisian menemukan alat yang saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI gunakan ketika menggunakan
shabu-shabu ditempat sampah yang berada dalam kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI
berupa 3 (tiga) buah korek gas, 1 (satu) batang pipet warna putih panjang ± 7 cm, 1 (satu) batang pipet
warna putih panjang ± 13 cm, 2 (dua) penutup botol aqua masing-masing memiliki dua lubang, plastik kecil
kosong dalam sepatu milik saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI, selain itu, petugas kepolisian juga
menemukan ditempat sampah yang berada di teras kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI
berupa 1 (satu) bungkus rokok Sampoerna Mild yang didalamnya terdapat 1 (satu) bungkus plastik kecil
berisi narkotika jenis shabu-shabu seberat ± 0,2156 gram yang merupakan sisa shabu-shabu yang pernah
saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI gunakan;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan ternyata terdakwa
“MA” dan saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI tidak mempunyai izin dari pihak yang berwenang untuk
memiliki, menyimpan, membawa atau menggunakan narkotika jenis shabu-shabu dan atau ecstacy;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Hakim yang


memeriksa perkara a quo berpendapat bahwa terdakwa “MA” tidak terbukti melakukan percobaan atau
permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118,
Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, Pasal 127, dan
9

Pasal 129 , dengan demikian unsur dari dakwaan pasal ini tidak terpenuhi;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur dari dakwaan primair Penuntut Umum tidak terbukti dalam
diri terdakwa maka terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan primair tersebut;

Menimbang, bahwa karena dakwaan primair tidak terbukti, maka selanjutnya akan dipertimbangkan
dakwaan subsidair yaitu Pasal 127 Ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika dengan unsur-unsur pokoknya sebagai berikut;

1. Barang siapa;
2. Tanpa hak atau melawan hukum
3. Memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman;

Ad. 1. Unsur Setiap Orang

Menimbang, bahwa unsur ad. 1 ditujukan kepada siapa orangnya yang bertanggung jawab atas
perbuatan yang didakwakan itu atau setidak – tidaknya mengenai siapa orangnya yang harus
dijadikan terdakwa dalam perkara ini, tegasnya kata setiap orang sama halnya dengan kata
“Barangsiapa“. Yang dimaksud setiap orang adalah sebagai subyek hukum yang bertindak sebagai
pelaku dalam tindak pidana dan perbuatannya itu dapat dipertanggung jawabkan padanya karena
tidak terdapat hal yang dapat menghapuskan pidana baik itu alasan pemaaf maupun alasan
pembenar.

Menimbang, bahwa ternyata dipersidangan terdakwa tidak berkeberatan dan


membenarkan identitasnya sebagaimana disebutkan dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum,
serta pula terdakwa selama pemeriksaan dipersidangan dapat menerangkan dengan jelas dan
terang mengenai segala hal yang berhubungan dengan dakwaan yang diajukan kepadanya
sehingga menurut Hakim yang memeriksa perkara a quo terdakwa adalah orang yang sehat baik
jasmani maupun rohani;

Menimbang, bahwa dengan demikian oleh Hakim yang memeriksa perkara a quo,
terdakwa tersebut dipandang sebagai subyek hukum yang mampu mempertanggung jawabkan
perbuatannya;

Menimbang, bahwa dari uraian diatas Hakim yang memeriksa perkara a quo berpendapat
bahwa unsur ad.1 ini telah terpenuhi pada diri terdakwa, namun apakah terdakwa ini dapat
dipersalahkan atas dakwaan pasal tersebut, nantinya tergantung pada pembuktian unsur-unsur
yang lain dari dakwaan subsidair ini;
10

Ad. 2. Unsur Tanpa Hak atau Melawan Hukum

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak adalah setiap perbuatan yang
dilakukan tanpa memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Tanpa hak diartikan pula tidak
mempunyai hak sehingga perbuatan yang bersangkutan menjadi bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan atau hukum yang berlaku. Berdasarkan pasal 7 Undang- undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika, dinyatakan bahwa narkotika hanya dapat digunakan untuk
kepentingan pelayanan kesehatan dan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan pada hari
sabtu tanggal 05 Juni 2010 sekitar pukul 10.30 Wita, petugas kepolisian melakukan penggeledahan
di kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI dan ternyata dalam penggeledahan tersebut,
petugas kepolisian menemukan alat yang saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI gunakan ketika
menggunakan shabu-shabu ditempat sampah yang berada dalam kamar kost saksi ASRIL bin
SAPIRING alias CACCI berupa 3 (tiga) buah korek gas, 1 (satu) batang pipet warna putih panjang ±
7 cm, 1 (satu) batang pipet warna putih panjang ± 13 cm, 2 (dua) penutup botol aqua masing-
masing memiliki dua lubang, 11 (sebelas) plastik kecil kosong dalam sepatu milik saksi ASRIL bin
SAPIRING alias CACCI, selain itu, petugas kepolisian juga menemukan ditempat sampah yang
berada di teras kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI berupa 1 (satu) bungkus rokok
Sampoerna Mild yang didalamnya terdapat 1 (satu) bungkus plastik kecil berisi narkotika jenis
shabu-shabu seberat ± 0,2156 gram yang merupakan sisa shabu-shabu yang pernah saksi ASRIL
bin SAPIRING

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan ternyata


terdakwa “MA” dan saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI tidak mempunyai izin dari pihak yang
berwenang untuk memiliki, menyimpan, membawa atau menggunakan narkotika jenis shabu-shabu
dan atau ecstacy;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Hakim yang


memeriksa perkara a quo berpendapat unsur ad. 2 dari dakwaan pasal ini telah terpenuhi;

Ad. 3. Memiliki, Menyimpan, Menguasai atau Menyediakan Narkotika Golongan I Bukan Tanaman;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur ad. 3 ini bersifat alternatif maka apabila salah satu
dari unsur memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika terpenuhi, maka dengan
11

sendirinya unsur ini telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan pada hari
sabtu tanggal 05 Juni 2010 sekitar pukul 10.30 Wita, petugas kepolisian melakukan penggeledahan
di kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI dan ternyata dalam penggeledahan tersebut,
petugas kepolisian menemukan alat yang saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI gunakan ketika
menggunakan shabu-shabu ditempat sampah yang berada dalam kamar kost saksi ASRIL bin
SAPIRING alias CACCI berupa 3 (tiga) buah korek gas, 1 (satu) batang pipet warna putih panjang ±
7 cm, 1 (satu) batang pipet warna putih panjang ± 13 cm, 2 (dua) penutup botol aqua masing-
masing memiliki dua lubang, 11 (sebelas) plastik kecil kosong dalam sepatu milik saksi ASRIL bin
SAPIRING alias CACCI, selain itu, petugas kepolisian juga menemukan ditempat sampah yang
berada di teras kamar kost saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI berupa 1 (satu) bungkus rokok
Sampoerna Mild yang didalamnya terdapat 1 (satu) bungkus plastik kecil berisi narkotika jenis
shabu-shabu seberat ± 0,2156 gram yang merupakan sisa shabu-shabu yang pernah saksi ASRIL
bin SAPIRING alias CACCI gunakan;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan ternyata


terdakwa “MA” dan saksi ASRIL bin SAPIRING alias CACCI tidak mempunyai izin dari pihak yang
berwenang untuk memiliki, menyimpan, membawa atau menggunakan narkotika jenis shabu-shabu;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Hakim yang


memeriksa perkara a quo berpendapat unsur ad. 3 dari dakwaan pasal ini telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah diuraikan diatas,


perbuatan terdakwa telah memenuhi semua unsur dari tindak pidana yang didakwakan kepadanya
dalam dakwaan subsidair dan oleh karena dari jalannya persidangan tidak ternyata adanya alasan
pembenar atau pemaaf maka terhadap terdakwa dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya
dan terdakwa harus dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa tindak pidana yang terbukti dilakukan diatas diancam pidana dalam
Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, maka terdakwa harus di
pidana setimpal dengan perbuatannya;

Menimbang, bahwa Hakim yang memeriksa perkara a quo telah pula memperhatikan
Laporan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) yang menyarankan agar agar terdakwa dijatuhi pidana
yang seringan-ringannya sesuai pasal 23 ayat (2) hruf b, jo pasal 26 ayat (1) Undang- undang No. 3
12

Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak:

Menimbang, bahwa atas Laporan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas), Hakim yang memeriksa
perkara a quo berpendapat bahwa tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa haruslah dipidana dan tujuan
pemidanaan tersebut bukanlah merupakan balas dendam melainkan untuk memberi pelajaran dan sebagai
usaha agar terdakwa dapat merenungkan kembali segala perbuatan, sikap dan tingkah laku yang dilakukan
terdakwa agar dapat menjadi lebih baik dikemudian hari;

Menimbang, bahwa dalam menjatuhkan pidana terhadap terdakwa di pertimbangkan hal – hal yang
memberatkan dan meringankan sebagai berikut :

Hal-hal yang memberatkan :

- Terdakwa tidak mendukung upaya pemerintah memberantas narkotika;

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa sopan dipersidangan;


- Terdakwa mengakui terus terang dan menyesali perbuatannya;
- Terdakwa belum pernah dipidana;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dijatuhi pidana, maka terdakwa juga dibebani untuk
membayar biaya perkara ini yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan;

Menimbang, bahwa pasal 127 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
menentukan bahwa terdakwa yang terbukti melakukan tindak pidana narkotika, selain dijatuhi pidana pokok
juga dijatuhi pidana tambahan;

Menimbang bahwa oleh karena terdakwa akan dijatuhi pidana yang lamanya lebih dari pada masa
penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa maka beralasan apabila terdakwa diperintahkan untuk tetap
ditahan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan, oleh karena telah disita
secara sah menurut hukum, maka status barang bukti tersebut akan ditentukan sebagaimana yang ada
dalam amar putusan;

Mengingat Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang – Undang Hukum Acara
Pidana, Pasal 112 Ayat (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Peraturan –
Peraturan lain yang bersangkutan;
13

MENGADILI

1. Menyatakan terdakwa “MA” tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana tersebut dalam dakwaan primair;
2. Membebaskan terdakwa oleh karena itu dari dakwaan primair tersebut;
3. Menyatakan terdakwa “MA” telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
Tanpa Hak Menguasai Narkotika Golongan I Bukan Tanaman;
4. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun
dan denda sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak
dibayar maka diganti dengan kurungan selama 4 (empat) bulan;
5. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalaninya dikurangkan seluruhnya dari pidana yang
dijatuhkan;
6. Menetapkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;
7. Menetapkan barang bukti berupa :
- 3 (tiga) buah korek gas, 1 (satu) batang pipet warna putih panjang ± 7 cm, 1 (satu) batang pipet
warna putih panjang ± 13 cm, 2 (dua) penutup botol aqua masing-masing memiliki dua lubang;
- 11 (sebelas) plastik kecil kosong;
- 1 (satu) bungkus rokok Sampoerna Mild didalamnya terdapat 1 (satu) bungkus plastik kecil berisi
narkotika jenis shabu seberat ± 0,2156 gram;
- 1 (satu) bungkus rokok Sampoerna Mild didalamnya terdapat 1 (satu) bungkus plastik kecil berisi
narkotika jenis shabu seberat ± 0,5052 gram, 3 (tiga) batang rokok;
8. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan pada hari KAMIS tanggal 31 MARET 2011 oleh AMINUDDIN, S.H., sebagai
Hakim Tunggal, putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga
oleh Hakim tersebut dengan dihadiri oleh ENNI, S.H., Panitera Pengganti, MOH. KASAD, S.H., Penuntut
Umum pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara, Penasihat Hukum terdakwa dan Terdakwa.

Panitera Pengganti, Hakim,

ENNI, S.H. AMINUDDIN, S.H..

Anda mungkin juga menyukai