Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RINO SUJIYATMOKO

NIM : 042439091
MAKUL : Hukum Acara Pidana
TUGAS : III ( Tiga )

Soal:

1. Temukan satu putusan pengadilan yang putusannya merupakan putusan bebas di


Indonesia, lalu buatkan analisis alur kasus posisi sampai menjadi putusan bebas
(Kronologisnya).
2. Dari kasus tersebu, Anda mohon buat tuntutan JPU, pertimbangan hukum hakim
dan amar putusan serta kesimpulan anda!

Jawaban :

1. Salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor: 762/Pid


.B/2010/PN.JKT.TIM tanggal 11 Nopember 2010, amarnya sebagai berikut: Menyatakan
Terdakwa: Lia terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
menyerahkan Narkotika Golongan I bukan tanaman jenis shabu shabu; Menjatuhkan
pidana oleh karena itu kepada Terdakwa pidana penjara selama 5 (lima ) tahun dan
denda sebesar Rp. 1.000.000.000.- (satu milyar rupiah ) subsidair 1 (satu) bulan
kurungan. Memerintahkan agar tahanan yang telah dijalani Terdakwa harus
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Memerintahkan agar Terdakwa
tetap berada dalam tahanan. Memerintahkan barang bukti berupa: 1 (satu) paket
shabu-shabu terbungkus plastik; 1 (satu) HP merk Nokia model 1661-2 warna hitam
metalik milik Remmy Krisnadi ; 1 (satu) HP merk Nokia 6600 warna silver milik Lukman
Dikembalikan kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Timur untuk dipergunakan dalam
perkara lain; Membebankan terdakwa untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp.
2.000,- (dua ribu rupiah). Akte permintaan Banding Nomor: 79/Akta
Pid/2010/PN.JKT.TIM. yang dibuat oleh BUKAERI ,SH.MM. Wakil Panitera Pengadilan
Negeri Jakarta Timur tanggal 16 Nopember 2010 yang menerangkan bahwa pada
tanggal 16 Nopember 2010 Terdakwa melalui Kuasa Hukumnya mengajukan
permintaan banding atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor:
762/Pid.B/2010/PN.JKT. Tim tanggal 11 Nopember 2010 dan permintaan banding
tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum berdasarkan Surat
Pemberitahuan Banding Nomor : 762 /Pid.B/2010/PN.JKT.TIM tanggal 21 Desember
2010.
Pertimbangan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Menimbang bahwa Pasal 189 ayat (1)
KUHAP, menyatakan:
“Keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa nyatakan dipersidangan tentang
perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri;
Menimbang, bahwa terdakwa disidang pengadilan telah menerangkan” ia tidak tahu
isi amplop yang diminta Yoke untuk diserahkan kepada Lukman Hakim”, dan mencabut
keterangannya di dalam berita acara pemeriksaan penyidik yang menerangkan “ia tahu
isi amplop terdakwa” Menimbang, bahwa Pasal 189 ayat (2) KUHAP, menyatakan
“keterangan terdakwa yang diberikan diluar siding dapat digunakan untuk membantu
menemukan bukti disidang, asalkan keterangan itu didukung oleh suatu alat bukti yang
sah sepanjang mengenai hayang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa Pasal
189 ayat (4) KUHAP menyatakan: “Keterangan terdakwa saja tidak cukup untuk
membuktikan bahwa ia bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya
melainkan harus disertai dengan alat bukti yang baru”
Menimbang, bahwa dari ketentuan Pasal 189 ayat (1) KUHAP, dihubungkan dengan
ketentuan Pasal 189 ayat (4) KUHAP tersebut di atas dimana ketentuan Pasal 189 ayat
(2) KUHAP hanya menentukan dapat” kalau didukung alat bukti lain dimana dalam hal
ini tidak dapat ditemukan alat bukti lain yang sah yang mendukung, maka Pengadilan
tinggi berpendapat “Terdakwa tidak mengetahui isi Amplop yang Yoke minta untuk
diserahkan kepada Lukman Hakim”; Menimbang, bahwa karena Terdakwa tidak
mengetahui isi amplop tersebut, maka perbuatan terdakwa tidak memenuhi unsur ke-2
“menyerahkan narkotika golongan I”;
Menimbang, bahwa karena perbuatan terdakwa tidak memenuhi salah satu unsur
Pasal 114 ayat (1) Undangundang No. 35 Tahun 2009, maka Terdakwa tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan, oleh
karenanya terdakwa harus dibebaskan segala Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor: 762/Pid.B/2010/PN.JKT.Tim, tanggal 11
Nopember 2010, tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dibatalkan.

2. Surat Tuntutan dari kasus tersebut!

KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA TIMUR


UNTUK KEADILAN

SURAT TUNTUTAN
NO.REG PERKARA NO.61/Ep.1/MAUMERE/11/2010

Kami jaksa penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, dengan
memperhatikan hasil pemeriksaan dalam sidang yang dilakukan oleh Majelis Hakim
dengan penuh ketelitian, kesabaran dan kecermatan, terhadap terdakwa :

Identitas Terdakwa I :

1.      Nama lengkap : LIA


2.      Tempat lahir : 25 Oktober 1981
3.      Umur : 29 tahun
4.      Jenis kelamin : Perempuan
5.      Kebangsaan : Indonesia
6.      Tempat tinggal : Jakarta Timur
7.      Agama : Khatolik
8.      Pekerjaan : Swasta
9.      Pendidikan : SD

Berdasarkan Surat Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor:
762/Pid .B/2010/PN.JKT.TIM tanggal 11 Nopember 2010, Terdakwa dihadapkan
kedepan persidangan pada pada persidangan tersebut kami telah membacakan surat
dakwaan kami sebagai berikut

Kesatu :

Primair : melanggar pasal Pasal 114 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor.35


Tahun 2009 tentang Narkotika.
Bahwa Terdakwa pada 04 April 2010 di suruh oleh Sdr. YOKE yang merupakan Majikannya
untuk menyerahkan amplop berisi shabu ke Sdr. YOKE kemudian terdakwa di tangkap oleh
petugas kepolisian karena tertangkap tangan menguasai shabu shabu.
----- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 114 UU No.35
tahun 2009 tentang Narkotika -----------------------------------------------------------------------------

Fakta – fakta yang terungkap dalam persidangan :

-----Sebelum kami menguraikan tentang unsur – unsur dari pasal yang didakwakan
terhadap terdakwa, terlebih dahulu izinkanlah kami menguraikan fakta – fakta yang
terungkap dalam pemerikssan persidangan secara berturut – turut berupa keterangan
saksi – saksi, keterangan ahli, dan bukti petunjuk sebagai berikut :

I. Keterangan Saksi – saksi:

1. Brigadir Polisi Sutana, agama islam, pekerjaan Polri, dibawah sumpah memberi
keterangan sebagai berikut :
 Saksi menangkap Terdakwa (LIA) saat menguasai Amplop dari Saksi
LUKMAN yang berisi shabu

2. Saksi Lukman (Terdakwa dalam berkas lain)


 Memesan Shabu dari Sdr. YOKE.
 Menerima shabu di dalam amplop dari Sdr. LIA

3. Saksi YOKE (Terdakwa dalam berkas lain)


 Menjual Shabu ke Sdr. YOKE.
 Menyuruh Sdr. LIA untuk menyerahkan amplop berisi shabu kepada Sdr.
LUKMAN

II. KETERANGAN AHLI

Adapun surat yang diajukan dalam persidangan ini adalah sebagaimana


dimaksud dalam pasal 184 (1) KUHAP, yaitu :
Berdasarkan keterangan Ahli bahwa Shabu merupakan jenis dalam Narkotika
Berdasarkan keterangan Ahli pidana bahwa sepatutnya orang yang dititipkan barang
harus mengetahui isinya.

III. Petunjuk

Yang dimaksud dengan petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadan yang
karna persesuaiannya baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan
tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan
siapa pelakunya ( pasal 188 (1) KUHAP ).

Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 188 (2) KUHAP, alat bukti petunjuk tersebut
hanya dapat diperoleh dari keterangan saksi, maupun surat keterangan terdakwa.

Adapun persesuaian tersebut, antara lain menunujukan perbuatan, kejadian atau


keaddan sebagai berikut :
1. Bahwa benar telah terjadi atau tindak pidana penyalahgunaan Narkoba jenis
shabu.
2. Bahwa benar Terdakwa menjadi perantara penjualan shabu milik LUKMAN.
3. Bahwa subjek pelaku tindak pidana tersebut adalah seorang Perempuan bernama
LIA.
IV. Keterangan Terdakwa:
LIA
 Terdakwa membenarkan kejadiannya bahwa pada tgl.4 Agustus 2010
menerima amplop yang berisi shabu shabu.
V. Barang bukti
 Adapun barang bukti yang diajukan kepersidangan ini adalah berupa 1 (satu)
paket shabu-shabu terbungkus plastik; 1 (satu) HP merk Nokia model 1661-2
warna hitam metalik milik Remmy Krisnadi ; 1 (satu) HP merk Nokia 6600
warna silver.
 Barang bukti yang diajukan kepersidangan telah disita secara sah menurut
hukum, karna itu dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian.
 Hakikm ketua majelis telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada saksi
dan terdakwa, ternyata saksi – saksi telah membenarkannya.

VI. Pembuktian
Setelah kami menguraikan fakta – fakta yang terungkap dalam persidangan ini,
maka sampailah kami pada pembuktian mengenai unsur – unsur tindak pidana
yang didakwakan oleh terdakwa.
Bahwa terdakwa diajukan kedepan persidangan dengan dakwaan sebagai berikut :

Primair : melanggar pasal Pasal 114 Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Adapun unsur – unsur dari pasal 114 :


setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika Golongan 1.
Dengan demikian jelaslah bahwa unsure dari pasal 114 sudah terbukti bila secara
sah dan meyakinkan.

Berdasarkan uraian kami tersebut di atas, maka kami berkesimpulan bahwa


dakwaan primair yang didakwakan LIA sudah terbukti dengan sah dan meyakinkan,
yaitu melakukan tindak pidana setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam
jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan 1., melanggar pasal 114
UU No.35 thn 2009 tentang Narkotika, sebagaimana didakwakan dalam dakwaan
primair.

Majelis Hakim Yang Terhormat


Oleh karena terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan barulah melakukan
tindak pidana sebagaimana disebutkan diatas, maka sepantasnyalah atas diri terdakwa
dijatuhi hukuman yang setimpal dengan kesalahannya.
Namun sebelum kami sampai pada tuntutan pidana atas diri terdakwa
berkenankanlah kami terlebih dahulu mengemukakan hal-hal yang kami jadikan bahwa
pertimbangan dalam tuntutan pidana ini, yakni:

Hal-hal yang memberatkan:


1. Terdakwa telah melanggar norma-norma kesusilaan dan melanggar norma agama.
2. Terdakwa dengan sengaja menjadi perantara penjualan narkotika.

Hal-hal yang meringankan:


1. Terdakwa beersikap sopan dipersidangan dan terdakwa belum pernah dihukum.
2. Terdakwa menyesali perbuatannya.
Berdasarkan uraian kami diatas, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini
dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang yang bersangkutan dalam perkara
ini:

MENUNTUT

Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Negeri Jakarta Timur yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan:
1. Menyatakan terdakwa LIA terbukti bersalah melakukan tindakan pidana
penyalahgunaan Narkotika melanggar Pasal 114 UU No.35 thn 2009 tentang
Narkotika sebagaimana didakwaan primair.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa LIA dengan pidana penjara 5 tahun dikurangi
sepenuhnya selama terdakwa berada dalam tahanan.
3. Menyatakan barang bukti, 1 (satu) paket shabu-shabu terbungkus plastik; 1 (satu)
HP merk Nokia model 1661-2 warna hitam metalik milik Remmy Krisnadi ; 1 (satu)
HP merk Nokia 6600 warna silver milik Lukman Dikembalikan kepada Kejaksaan
Negeri Jakarta Timur untuk dipergunakan dalam perkara lain
4. Menetapkan supaya terdakwa tetap dalam tahanan
5. Menetapkan supaya terpidana membayar biaya perkara sebesar Rp. 1000,- (seribu
rupiah).

Demikianlah tuntutan pidana ini kami bacakan dan serahkan dalam siding hari ini, hari
Selasa tanggal 11 November 2010.

Jaksa Penuntut Umum

1. FELIANA, SH,MH
2. ARI, SH,MH

Pertimbangan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Menimbang bahwa Pasal 189 ayat
(1) KUHAP, menyatakan:

“Keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa nyatakan dipersidangan tentang


perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri;
Menimbang, bahwa terdakwa disidang pengadilan telah menerangkan” ia tidak tahu
isi amplop yang diminta Yoke untuk diserahkan kepada Lukman Hakim”, dan mencabut
keterangannya di dalam berita acara pemeriksaan penyidik yang menerangkan “ia tahu
isi amplop terdakwa” Menimbang, bahwa Pasal 189 ayat (2) KUHAP, menyatakan
“keterangan terdakwa yang diberikan diluar siding dapat digunakan untuk membantu
menemukan bukti disidang, asalkan keterangan itu didukung oleh suatu alat bukti yang
sah sepanjang mengenai hayang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa Pasal
189 ayat (4) KUHAP menyatakan: “Keterangan terdakwa saja tidak cukup untuk
membuktikan bahwa ia bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya
melainkan harus disertai dengan alat bukti yang baru”
Menimbang, bahwa dari ketentuan Pasal 189 ayat (1) KUHAP, dihubungkan dengan
ketentuan Pasal 189 ayat (4) KUHAP tersebut di atas dimana ketentuan Pasal 189 ayat
(2) KUHAP hanya menentukan dapat” kalau didukung alat bukti lain dimana dalam hal
ini tidak dapat ditemukan alat bukti lain yang sah yang mendukung, maka Pengadilan
tinggi berpendapat “Terdakwa tidak mengetahui isi Amplop yang Yoke minta untuk
diserahkan kepada Lukman Hakim”; Menimbang, bahwa karena Terdakwa tidak
mengetahui isi amplop tersebut, maka perbuatan terdakwa tidak memenuhi unsur ke-2
“menyerahkan narkotika golongan I”;
Menimbang, bahwa karena perbuatan terdakwa tidak memenuhi salah satu unsur
Pasal 114 ayat (1) Undangundang No. 35 Tahun 2009, maka Terdakwa tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan, oleh
karenanya terdakwa harus dibebaskan segala Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor: 762/Pid.B/2010/PN.JKT.Tim, tanggal 11
Nopember 2010, tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dibatalkan.

Kesimpulan mahasiswa bahwa :

1. Putusan Pengadilan Tinggi berupa putusan bebas adalah tepat karena


Pertimbangan hakim pengadilan tinggi atas putusan pengadilan negeri Jakarta
Timur adalah, bahwa Pasal 189 ayat (4) KUHAP menyatakan: Keterangan terdakwa
saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa Ia bersalah melakukan perbuatan yang
didakwakan kepadanya melainkan harus disertai dengan alat bukti yang baru” maka
Pengadilan Tinggi berpendapat “Terdakwa tidak mengetahui isi Amplop yang Yoke
untuk diserahkan kepada Lukman Hakim”, karena Terdakwa tidak mengetahui isi
Amplop tersebut, maka perbuatan Terdakwa tidak memenuhi unsur ke-2
“menyerahkan narkotika Golongan 1”

2. Hendaknya jaksa penuntut umum dalam menguraikan unsur tindak pidana narkotika
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 bukan hanya menterjemahkan makna
‘tanpa hak’ dan ‘melawan hukum’ secara gramatikal saja atau melihat secara
materiele feit (sesuai dengan perbuatan material) dan materiele daad (secara
normatif) dimana perbuatan terdakwa menyerahkan amplop atas perintah
majikannya. 2. Dari segi materiele feit dan materiele daad sudah pasti perbuatan
terdakwa telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana Pasal 114 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Anda mungkin juga menyukai