NOTA PEMBELAAN
(PLEDOI)
TERHADAP
TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM
No. Reg. Perkara : 6/Pid.Sus/2021/PN Trg
Dalam penyusunan Pledoi ini diwakili oleh Penasehat Hukumnya Robi Andriawan, S.H.,
S.H, Advokat dari “Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat Kalimantan Timur” beralamat di
Jalan Di. Panjaitan No.2 Kel. Temindung Kec. Sungai Pinang, Kota Samarinda-Provinsi
Kalimantan Timur.
Puji sukur atas kehadirat Allah SWT, sehingga proses persidangan yang melelahkan ini
sudah menjelang berakhir. Sesuai dengan prosedur hukum acara pidana, setelah Jaksa Penuntut
Umum mengajukan Tuntutannya, kini tiba saatnya kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa
mengajukan Nota Pembelaan (Pledoi) ini, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 182 ayat (1)
KUHAP.
Pertama-tama kami menyampaikan terima kasih serta hormat kami kepada Majelis
Hakim yang kami Muliakan yang telah memimpin persidangan perkara ini, begitu pula Jaksa
Penuntut Umum maupun Terdakwa, yang atas kerjasamanya sehingga pemeriksaan perkara ini
telah berlangsung lancar sampai hari ini.
A. Dakwaan
Bahwa dalam perkara ini, Terdakwa didakwakan melakukan tindak pidana sebagaimana
yang diatur dan diancam pidana sebagai berikut:
Primair: Pasal 114 ayat (1) UU No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika
Subsidair: Pasal 112 ayat (1) UU No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika
Lebih Subsidair : Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
B. Tuntutan
Bahwa Jaksa Penuntut Umum berkeyakinan Terdakwa telah terbukti melakukan tindak
pidana “tanpa hak tau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menerima menjadi perantara dalam jual beli menukar, atau menyerahkan Narkotika
golongan I yang dalam bentuk bukan tanaman” sebagaimana diatur dan diancam Pasal
2
114 ayat (1) UU No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika dan menuntut agar Terdakwa
dijatuhi pidana penjara selama 6 (enam) tahun, dan denda sebesar Rp. 800.000.000,-
(delapan ratus juta rupiah) subsidair selama 3 (tiga) bulan penjara, serta menetapkan
Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).
Bahwa Dakwaan Kedua dari perkara ini yaitu Pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika unsur – unsurnya adalah :
4
Bahwa pada prinsipnya unsur “setiap orang” adalah sama dengan “Barang Siapa”
dalam hukum pidana adalah setiap subjek hukum sebagai pendukung hak dan
kewajiban yang kepadanya dapat dimintakan pertanggung jawaban pidana, dengan
adanya Terdakwa EDI WAHYUDI Bin MISKUR dengan identitas selengkapnya
diatas dan diakui oleh Terdakwa sebagai dirinya sendiri yang diajukan dalam perkara
ini, sehat jasmani dan rohani serta mampu mempertanggung jawabkan semua
perbuatan yang telah dilakukannya, telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum
melakukan tindak pidana seperti dalam dakwaan Subsidair, maka dengan demikian
unsur ke-1 Pasal diatas telah terpenuhi.
2. Unsur “Tanpa hak atau melawan hukum”
Bahwa yang dimaksud “tanpa hak dan melawan hukum” adalah tidak ada
hak/kewenangan dalam melakukan sesuatu perbuatan dan termasuk juga suatu perbuatan
dilakukan tanpa izin yang berwenang atau bertentangan dengan aturan hukum atau
perbuatan yang dilakukan tidak memenuhi prosedur hukum; Bahwa unsur ini berkaitan
erat dengan unsur berikutnya, sehingga untuk dapat menilai apakah Terdakwa melakukan
perbuatannya dengan tanpa hak atau melawan hukum tersebut haruslah terlebih dahulu
dipertimbangka unsur berikutnya tersebut, karena unsur ini masih bergantung kepada
salah satu bentuk perbuatan yang terdapat dalam unsur ke-2 Pasal 114 ayat (1) UU RI
No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yaitu “Menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan
Narkotika Golongan I”; Bahwa dengan demikian unsur ke-2 akan dipertimbangkan
setelah dipertimbangkan unsur ke-3 tersebut;
3. Unsur “memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I
bukan tanaman”
dalam uraian unsur pasal pada dakwaan kedua yang disampaikan sebelumnya terkait;
Unsur “Tanpa Hak atau Melawan Hukum Memiliki, Menyimpan, Menguasai atau
Menyediakan Narkotika Golongan I bukan Tanaman;
Bahwa selain unsur tanpa hak atau melawan hukum yang sudah dijelaskan dalam uraian
unsur dakwaan pertama, hal yang lain dan perlu sekiranya dimaknai menjadi satu
kesatuan perbuatan tanpa hak atau melawan hukum tersebut yakni MEMILIKI,
MENYIMPAN, MENGUASAI atau MENYEDIAKAN NARKOTIKA sebagai
5
komponen penting yang patut dipertegas dalam pembuktian. Bahwa berdasarkan proses
pembuktian dan fakta persidangan dalam uraian lanjutan pada Nota Pembelaan ini tidak
ada satu pun alat bukti yang menunjukan sebuah proses suatu transaksi atau yang mampu
menerangkan suatu perbuatan seorang Perantara dalam jual beli, menukar, maupun
penyerahan narkotika tersebut. Bahwa Tindak Pidana yang terdakwa telah lakukan lebih
cenderung ke unsur ke-3 Pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika.
III. KESIMPULAN
Majelis Hakim yang kami Muliakan,
Dalam pledoi yang kami bacakan di depan persidangan dan di hadapan Majelis Hakim yang
Mulia serta di hadapan Jaksa Penuntut Umum yang saya hormati juga di depan umum secara
terbuka, maka kami memuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa kami tidak sependapat dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum karna merujuk ke
fakta persidangan bahwa penangkapan Terdakwa terjadi pada hari Sabtu tanggal 22
Agustus 2020, dan pada saat itu Terdakwa tidak melakukan transaksi apapun atau
menyediakan Narkotika kepada orang lain, dan sabu-sabu yang didapat petugas
semata-mata hanya untuk di konsumsi sendiri oleh Terdakwa, Terdakwa bertanggung
jawab dengan apa yang dilakukan dan tidak bertanggung jawab dengan apa yang tidak
Terdakwa lakukan.
2. Bahwa dalam analisis yuridis yang terurai dalam pledoi ini pada intinya, pasal 114 ayat
(1) yang dikonsentrasikan dan diterapkan Jaksa Penuntut Umum dalam tuntutannya
sangatlah kurang tepat dan tidak bersesuaian di samping unsur-unsurnya dalam
pembuktian kabur dan cenderung tidak terbukti, ditambah lagi tidak semua syarat-
syarat akibat hukumnya tidak terpenuhi.
6
Bahwa kami penasehat hukum Terdakwa RAMPE PRAYOGI Bin JUMAIN, berharap dan
bermohon kepada Majelis Hakim yang kami Muliakan agar :
1. Pembelaan (Pledoi) ini dapat dijadikan pertimbangan hukum dalam memutuskan perkara
ini.
2. Membebaskan Terdakwa dari segala tuntutan, sebagaimana yang dituntut oleh Jaksa
Penuntut Umum.
3. Menghukum Terdakwa untuk di Rehabilitasi baik secara sosial maupun medis atas dasar
keadilan, demi mewujudkan penegakan hukum.
Demikian pledoi ini kami buat, semoga Majelis Hakim yang Mulia dapat mengabulkan
harapan dan permohonan kami, dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada Majelis Hakim yang terhormat dan yang kami Muliakan,
serta kepada Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati, semoga kita semua selalu
mendapatkan ridho Allah SWT. dan segala urusan kita dipermudah-Nya…….. Aaamiiin Ya
Robbal Alamiin.
Hormat Kami,
Penasehat Hukum Terdakwa