Anda di halaman 1dari 4

NOTA PEMBELAAN

No. Reg Perkara: 20/Pid.Sus/2023/PN Smr


Atas Nama Terdakwa RUSLAN bin BASRAN

Kepada Yth.
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomor 20/Pid.Sus/2023/PN Smr

Yang bertandatangan dibawah ini,

1. Novita Putri, S.H., M.H.

2. M. Taufiq Ade Putri, S.H.

3. Nadheera Keinnara Taridefiq, S.H.

Semuanya berkewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat pada Kantor


Advokat Novita Putri, S.H., M.H. dan Rekan. Beralamat kantor di Jl. Maduningrat RT.
020 Kelurahan Melayu Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara
Provinsi Kalimantan Timur. Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 01 Juli 2023 bertindak sebagai Penasihat Hukum untuk dan atas nama
Terdakwa:

Nama Lengkap : Ruslan bin Basran


Tempat Lahir : Tenggarong
Umur Tgl. Lahir : 28 Tahun, 01 Januari 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Gn. Triyu 2 RT. 072 Kel. Loa Ipuh
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Pendidikan : SD Sederajat
Dalam Perkara ini Terdakwa didakwa dengan dakwaan yang berbentuk Subsidair,
dengan uraian sebagai berikut:

Primair: Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 35
Tahun 2009

Subsidair: Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 35
Tahun 2009

Setelah membaca dan mempelajari Surat Dakwaan dan juga Surat Tuntutan yang
diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, maka kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa,
sesuai dengan ketentuan Pasal 182 Ayat (1) huruf b Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP), akan mengajukan nota pembelaan dengan resume sebagai
berikut.

Primair

1. Unsur “Setiap Orang”

Unsur "setiap orang" bukan merupakan unsur delik, melainkan unsur yang
harus dibuktikan sebagai orang atau subjek hukum dan perbuatannya dapat
dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan pengertian ini, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa untuk dapat
dikatakan terbukti secara sah dan meyakinkan, Terlebih dahulu terdakwa harus
memenuhi syarat-syarat:

Dengan demikian, hadirnya terdakwa dalam persidangan tidaklah berarti unsur


“setiap orang” langsung terbukti, tanpa dibuktikannya juga unsur-unsur delik
lainnya.Setelah terbukti unsur-unsur lainnya barulah Jaksa Penuntut Umum dapat
menyatakan bahwa unsur “setiap orang” telah terbukti.

Dengan demikian unsur “setiap orang”, TERBUKTI/TIDAKNYA HARUS


DINYATAKAN SETELAH UNSUR-UNSUR LAINNYA TERBUKTI.

2. Unsur “Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menawarkan Untuk Dijual, Menjual,
Membeli, Menerima, Menjadi Perantara Dalam Jual Beli, Menukar atau
Menyerahkan Narkotika Golongan I”

Unsur Tanpa Hak dan Melawan Hukum dalam rumusan tindak pidana
merupakan unsur yang terpenting. Berkaitan dengan unsur Tanpa Hak dan
Melawan Hukum ini, maka apabila dalam rumusan tindak pidana terdapat
perbuatan Tanpa Hak dan Melawan Hukum. maka unsur Tanpa Hak dan Melawan
Hukum ini meliputi semua unsur lain yang dibelakangnya harus dibuktikan.

Dalam UU Narkotika, unsur tanpa hak atau melawan hukum, yang artinya jika
pelaku menyalahgunakan atau memproduksi atau mengedarkan atau membawa
atau memiliki, dan atau sebagainya, yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan UU Narkotika, maka pelaku sudah dianggap sengaja melanggar pasal-
pasal dalam UU Narkotika.

Bahwa perlu kami sampaikan bahwa tidak ada maksud narkoba jenis sabu-
sabu yang ditemukan petugas pada saat penangkapan untuk Dijual, Menjual,
Membeli, Menerima, Menjadi Perantara Dalam Jual Beli, Menukar atau
Menyerahkan. Yang mana pada saat penangkapan tidak terjadi proses transaksi
sebagaimana fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dari keterangan saksi-
saksi, surat dan keterangan terdakwa dan barang diperoleh selama dilakukan
persidangan.

Maka pembuktian adanya unsur Tanpa Hak dan Melawan Hukum dalam
pelaku melakukan tindakan melanggar hukum sehingga perbuatanya itu dapat
dipertanggungjawabkan kepada si pelaku hanya dikaitkan dengan keadaan serta
tindakan si pelaku pada waktu ia melakukan perbuatan melanggar hukum yang
dituduhkan kepadanya tersebut.

Dengan demikian, unsur “Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menawarkan Untuk
Dijual, Menjual, Membeli, Menerima, Menjadi Perantara Dalam Jual Beli, Menukar
atau Menyerahkan Narkotika Golongan I”, TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN
MEYAKINKAN.

SUBSIDAIR

1. Unsur “Setiap Orang”

Telah diuraikan dalam analisis yuridis Dakwaan Primair diatas.

2. Unsur “Tanpa Hak dan Melawan Hukum Memiliki, Menyimpan, Menguasai atau
Menyediakan Narkotika Golongan I Bukan Tanaman”

Unsur Tanpa Hak dan Melawan telah diuraikan dalam analisis yuridis
Dakwaan Primair diatas.

Dalam unsur Memiliki, Menyimpan, Menguasai atau Menyediakan Narkotika


Golongan I Bukan Tanaman. Baik bersalah maupun tidak bersalah, Penyalah
Guna Narkotika wajib menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui
Rehabilitasi. Kata “memutus” dan “menetapkan” menjadi pemisah sekaligus
penegasan bahwa suatu tindak pidana narkotika yang memenuhi unsur di dalam
UU Narkotika hanya dapat diselesaikan melalui suatu proses peradilan.

Roeslan Saleh menyatakan bahwa dalam pengertian perbuatan pidana, tidak


termasuk hal pertanggungjawaban pidana. Apakah orang yang telah melakukan
perbuatan itu kemudian juga dipidana, tergantung pada soal apakah ia dalam
melakukan perbuatan mempunyai kesalahan ataukah tidak.

Jadi, menurut pendapat Roeslan, kesalahan itu harus dibuktikan agar


seseorang dapat mempertanggungjawabkan perbuatan pidana yang dilakukannya.

Maka pembuktian adanya unsur Tanpa Hak dan Melawan Hukum dalam
pelaku melakukan tindakan melanggar hukum sehingga perbuatanya itu dapat
dipertanggungjawabkan kepada si pelaku hanya dikaitkan dengan keadaan serta
tindakan si pelaku pada waktu ia melakukan perbuatan melanggar hukum yang
dituduhkan kepadanya tersebut.

Dengan demikian, unsur “Tanpa Hak dan Melawan Hukum Menawarkan Memiliki,
Menyimpan, Menguasai atau Menyediakan Narkotika Golongan I Bukan Tanaman”,
TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN.

Karena terdakwa didakwa dengan dakwaan subsidair, maka dengan tidak terbuktinya
salah satu unsur dalam dakwaan primair dan/atau dakwaan subsidair, maka seluruh
dakwaan yang diajukan kepada terdakwa, TIDAK TERBUKTI.

PERMOHONAN

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dan juga analisis yang
telah kami paparkan, maka kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa dengan segala
kerendahan hati kami, memohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomor
20/Pid.Sus/2023/PN Smr untuk menjatuhkan Putusan dengan amar sebagai berikut:

PRIMAIR

1. Menyatakan bahwa Terdakwa Ruslan bin Basran, tidak bersalah melakukan


tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum.

2. Membebaskan Terdakwa Ruslan bin Basran dari seluruh dakwaan dan tuntutan
hukum.

3. Memulihkan hak terdakwa dalam hal kemampuan, kedudukan, harkat, dan


martabatnya.

4. Membebankan biaya perkara kepada negara.

SUBSIDAIR

Apabila Majelis Hakim pemeriksa perkara Nomor 20/Pid Sus/2023/PN Smr


berpendapat lain, maka kami memohon agar Majelis Hakim dapat menjatuhkan
putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Demikianlah Nota Pembelaan ini kami bacakan dan serahkan pada hari Senin, 8
Desember 2008 di Pengadilan Negeri Bandung.Semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberkati dan memberikan bimbingan kepada Majelis Hakim, agar dapat
menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya dan membawa manfaat bagi semua pihak.

Hormat Kami,
Penasihat Hukum Terdakwa
Novita Putri, S.H., M.H. dan Rekan

Novita Putri, S.H., M.H. M. Taufiq Ade Putra, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai