DISUSUN OLEH :
20190610188
KELAS C
FAKULTAS HUKUM
2022
NOTA PEMBELAAN
No. Reg. Perkara : 234/Pid.B/2021/PN-Btl
Atas Nama Terdakwa Bayu Jatmiko
Kepada Yth.
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara A Quo
Kesemuannya adalah Advokat pada Kantor Advokat “BS and Partners” yang beralamat di
Jl. Imogiri Barat KM 12 Trimulyo, Jetis, Bantul, Yogyakarta, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 14 November 2020, bertindak sebagai Penasihat Hukum untuk dan atas
nama Terdakwa:
Nama : Bayu Jatmiko
Tempat lahir : Bantul
Umur/tanggal lahir : 34 Tahun/28 Juni 1986
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Kamboja, Sewon, Bantul, Yogyakarta
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Dalam perkara ini Terdakwa dengan dakwaan yang berbentuk subsidair, dengan uraian
sebagai berikut:
Setelah membaca dan mempelajari Surat Dakwaan dan juga Surat Tuntutan yang diajukan
oleh Jaksa Penuntut Umum, kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa, sesuai dengan
ketentuan Pasal 182 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), akan
mengajukan Nota Pembelaan dengan resume sebagai berikut:
Dakwaan Pertama
Primair
1. Unsur “Barangsiapa”
Unsur kesengajaan dalam rumusan tindak pidana merupakan salah satu unsur
yang penting. Sehingga dalam unsur “kesengajaan” ini maka apabila dalam tindak
pidana ini terdapat perbuatan yang dengan sengaja dilakukan oleh Terdakwa Bayu
Jatmiko dan dengan kesadaran penuh melakukan perbuatan tersebut terhadap korban
yang maka unsur kesengajaan ini serta unsur lain yang dibelakangnya harus
dibuktikan. Sedangkan dalam melakukan perbuatannya Terdakwa Bayu Jatmiko
memberikan keterangan bahwa Terdakwa melakukan perbuatan ini karena panik,
sehingga Terdakwa dalam melakukan tindak pidana ini disebabkan adanya perbuatan
yang dilakukan secara tiba-tiba. Maka apabila pikiran-pikiran untuk melakukan
perbuatan tersebut dalam keadaan yang tidak tenang yang berakibat akan berfikir
secara tergesa-gesa, panik dan dalam suatu suasana kejiwaan yang tidak
memungkinkan untuk berfikir dengan tenang, maka disitu tidak memenuhi unsur
dengan sengaja.
Maka dalam hal ini berdasarkan fakta yang ditemukan melalui keterangan
Terdakwa dalam melakukan tindak pidana ini tidak memenuhi unsur “kesengajaan”
karena ia tidak bermaksud untuk membunuh korban Irina Jeni.
Dengan demikian unsur “dengan sengaja” TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN
MEYAKINKAN.
Dalam unsur “merampas nyawa orang lain” terdapat sifat obyektif dan
subyektif, sifat obyektif yaitu dilihat dari perbuatannya yang menghilangkan nyawa
dengan obyek orang lain. Sifat subyektif yaitu dalam perbuatan menghilangkan
nyawa orang lain terdapat syarat-syarat yang harus dipatuhi, yaitu adanya wujud
perbuatan, adanya suatu kematian orang lain, dan adanya hubungan sebab akibat
antara perbuatan dan akibat kematian orang lain.
Dakwaan Kedua
Subsidair
PERMOHONAN
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dan juga analisis yang telah kami
paparkan, maka kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa dengan segala kerendahan hati
kami,memohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk menjatuhkan putusan
dengan amar sebagai berikut :
PRIMAIR
1. Menyatakan bahwa Terdakwa Bayu Jatmiko tidak bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana yang didakwakan oleh jaksa penuntut umum.
2. Membebaskan Terdakwa Bayu Jatmiko dari seluruh dakwaan dan tuntutan hukum
3. Memulihkan hak terdakwa dalam hal kemampuan ,kedudukan harkat ,dan
martabatnya.
4. Membebankan biaya perkara kepada negara.
SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim pemeriksaan perkara a quo berpendapat lain,maka kami memohon
agar majelis hakim dapat menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et Bono).
Demikianlah Nota Pembelaan ini kami bacakan dan serahkan pada hari Senin, 17 April 2021
di Pengadilan Negeri Bantul semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati dan memberikan
bimbingan kepada Majelis Hakim, agar dapat menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya dan
membawa manfaat bagi semua pihak.
Hormat Kami,
NOTA PEMBELAAN
No. Reg. Perkara : 123/Pid.B/2021/PN-Btl
Atas Nama Terdakwa Retno Santoso
Kepada Yth.
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara A Quo
Kesemuannya adalah Advokat pada Kantor Advokat “Talita and Partners” yang beralamat
di Jl. Mujamuju, Yogyakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 14 November
2020, bertindak sebagai Penasihat Hukum untuk dan atas nama Terdakwa:
Nama : Retno Santoso
Tempat lahir : Bantul
Umur/tanggal lahir : 37 Tahun/16 September 1983
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. KH Ahmad Dahlan, Kasihan Bantul, Yogyakarta
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Dalam perkara ini Terdakwa dengan dakwaan yang berbentuk subsidair, dengan uraian
sebagai berikut:
Primer : Pasal 338 jo Pasal 56 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, atau
Setelah membaca dan mempelajari Surat Dakwaan dan juga Surat Tuntutan yang diajukan
oleh Jaksa Penuntut Umum, kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa, sesuai dengan
ketentuan Pasal 182 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), akan
mengajukan Nota Pembelaan dengan resume sebagai berikut:
Dakwaan Pertama
Primair
1. Unsur “Barangsiapa”
Unsur kesengajaan dalam rumusan tindak pidana merupakan salah satu unsur
yang penting. Sehingga dalam unsur “kesengajaan” ini maka apabila dalam tindak
pidana ini terdapat perbuatan yang dengan sengaja dilakukan oleh Terdakwa Retno
Santoso dan dengan kesadaran penuh melakukan perbuatan tersebut terhadap korban
yang maka unsur kesengajaan ini serta unsur lain yang dibelakangnya harus
dibuktikan.
Bahwa berdasarkan alat bukti yang telah diserahkan tidak terdapat bukti yang
menunjukkan bahwa Terdakwa Retno Santoso melakukan tindak pidana tersebut
sehingga sudah jelas bahwa tidak memenuhi unsur “dengan sengaja” karena memang
Terdakwa tidak melakukan perbuatan tersebut.
Dengan demikian unsur “dengan sengaja” TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN
MEYAKINKAN.
Dalam unsur “merampas nyawa orang lain” terdapat sifat obyektif dan
subyektif, sifat obyektif yaitu dilihat dari perbuatannya yang menghilangkan nyawa
dengan obyek orang lain. Sifat subyektif yaitu dalam perbuatan menghilangkan
nyawa orang lain terdapat syarat-syarat yang harus dipatuhi, yaitu adanya wujud
perbuatan, adanya suatu kematian orang lain, dan adanya hubungan sebab akibat
antara perbuatan dan akibat kematian orang lain.
Maka dalam hal ini berdasarkan fakta yang ditemukan melalui keterangan
Terdakwa dalam melakukan tindak pidana ini tidak memenuhi unsur “kesengajaan”
karena ia melakukan perbuatan tersebut tidak sesuai dengan keinginan hati nurani
atau niatnya.
Dakwaan Kedua
Subsidair
1. Unsur “Barangsiapa”
Unsur “barang siapa” telah diuraikan dalam analisis yuridis Dakwaan Primair
diatas.
Unsur kesengajaan dalam rumusan tindak pidana merupakan salah satu unsur
yang penting. Sehingga dalam unsur “kesengajaan” ini maka apabila dalam tindak
pidana ini terdapat perbuatan yang dengan sengaja dilakukan oleh Terdakwa Retno
Santoso dan dengan kesadaran penuh melakukan perbuatan tersebut terhadap korban
yang maka unsur kesengajaan ini serta unsur lain yang dibelakangnya harus
dibuktikan. Sedangkan dalam melakukan perbuatannya Terdakwa Retno Santoso
memberikan keterangan bahwa Terdakwa melakukan perbuatan ini karena paksaan
oleh Bayu Jatmiko, sehingga Terdakwa dalam melakukan tindak pidana ini bukan
karena adanya keinginan dari dalam dirinya sendiri. Maka apabila Terdakwa
melakukan perbuatan tersebut dalam keadaan dibawah tekanan pihak lain yang
berakibat akan berfikir secara tergesa-gesa, panik dan dalam suatu suasana kejiwaan
yang tidak memungkinkan untuk berfikir dengan tenang, maka disitu tidak memenuhi
unsur dengan sengaja.
Maka dalam hal ini berdasarkan fakta yang ditemukan melalui keterangan
Terdakwa dalam melakukan tindak pidana ini tidak memenuhi unsur “kesengajaan”
karena ia melakukan perbuatan tersebut tidak sesuai dengan keinginan hati nurani
atau niatnya.
Dengan demikian unsur “dengan sengaja” TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN
MEYAKINKAN.
Oleh karena itu, unsur “menyembunyikan kematian orang lain”, TIDAK TERBUKTI
SECARA SAH DAN MEYAKINKAN.
Karena terdakwa didakwa dengan dakwaan subsidair, maka dengan tidak terbuktinya salah
satu unsur dalam dakwaan pertama dan/atau dakwaan kedua, maka seluruh dakwaan yang
diajukan kepada terdakwa, TIDAK TERBUKTI.
PERMOHONAN
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dan juga analisis yang telah kami
paparkan, maka kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa dengan segala kerendahan hati
kami,memohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk menjatuhkan putusan
dengan amar sebagai berikut :
PRIMAIR
1. Menyatakan bahwa Terdakwa Retno Santoso tidak bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana yang didakwakan oleh jaksa penuntut umum.
2. Membebaskan Terdakwa Retno Santoso dari seluruh dakwaan dan tuntutan hukum
3. Memulihkan hak terdakwa dalam hal kemampuan ,kedudukan harkat, dan
martabatnya.
4. Membebankan biaya perkara kepada negara.
SUBSIDAIR
Apabila Majelis Hakim pemeriksaan perkara a quo berpendapat lain,maka kami memohon
agar majelis hakim dapat menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et Bono).
Demikianlah Nota Pembelaan ini kami bacakan dan serahkan pada hari Senin, 17 April 2021
di Pengadilan Negeri Bantul semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati dan memberikan
bimbingan kepada Majelis Hakim, agar dapat menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya dan
membawa manfaat bagi semua pihak.
Hormat Kami,