Anda di halaman 1dari 4

KEBERATAN (EKSEPSI)

ATAS NAMA PARA TERDAKWA


Jesicca Kumala Wongso
Terhadap Penuntut Umum
Dalam Perkara Pidana Nomor Register:
777/Pid.B/2016/PN.JKT.PST.

Oleh Tim Penasehat Hukum:


 Prof. Dr. Otto Hasibuan, S.H., MM.
 Dr. Ir. Yudi Wibowo Sukinto, S.H., MH.
Kepada Yth.
Hakim Ketua dan Anggota Majelis Hakim
Yang memeriksa dan mengadili
Perkara pidana No.777/Pid.B/2016/PN.JKT.PST.

Dengan Hormat,
Perkenankan pada kesempatan ini kami untuk dan atas nama klien kami, Jesica
Kumala Wongso Menyampaikan keberatan atau eksepsi atas surat dakwaan Sdr.
Penuntut Umum No. PDM-203/JKT.PST/05/2016, tanggal 30 Mei 2016.
Identitas Terdakwa
Nama : Jesica Kumala Wongso
Tempat Lahir : Jakarta
Umur/Tnggl Lahir : 27 tahun/ 19 Oktober 1998.
Kebangsaan : Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tinggal : Jl.Selat Bangka, Perumahan Graha S. Pratama, Jakarta Utara
Agama : Buddha
Pekerjaan :-
Pendidikan : S-1

Kami selaku penasehat hukum terdakwa mengucapkan terima kasih atas


kesempatan yang diberikan untuk membacakan eksepsi ini. Eksepsi ini kami
ajukan sebagai hal yang prinsipil, karena ini merupakan hak kami untuk tegaknya
hukum, keadilan dan kebenaran.

Majelis Hakim yang kami muliakan, setelah mendengar dakwaan dari jaksa
penuntut umum seperti yang disampaikan pada persidangan yang lalu sebelum
kami menanggapi surat dakwaan tersebut kami menemukan kejanggalan dalam
persidangan yang telah lalu. Adapun hal-hal yang kami maksudkan adalah :

Saya akan menguraikan analisa fakta hukum sebagai hasil kajian terhadap fakta
persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk
dan keterangan terdakwa semuanya dipandang dalam suatu hubungannya dan
kaitannya satu dengan yang lainnya. Bahwa adapun dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut
Umum yang disusun dalam bentuk tunggal, yang kemudian menjadi dasar
pembuktian unsur-unsur pasal 340 KUHP dalam surat tuntutannya Sdr. JPU,
adalah sebagai berikut :
1.Unsur barang siapa
2.Unsur dengan sengaja
3.Unsur dengan direncanakan terlebih dahulu
4.Unsur merampas nyawa orang lain

1. Unsur ‘barang siapa’ : adalah sebuah kata yang penting dalam sebuah kesalahan
dan pertanggung jawaban pidana, untuk membuktikan terbuktinya ‘barang siapa’ ,
maka harus menunggu bukti-bukti dari unsur lain

2. Unsur ‘dengan sengaja’ : kesalahan (schuld) terdiri atas kesengajaan


(dolus/dozet) atau kealpaan (culpa). Ketentuan tersebut jelas mendahulukan
perbuatan pidana dan kalau terbukti barulah mempertimbangkan tentang kesalahan
terdakwa yang merupakan unsur pertanggungjawaban dan kemudian apakah dapat
ditemukan alasan pembenar atau pemaaf dalam diri terdakwa mengingat sikap
bathin yang dialami oleh terdakwa

3. Unsur ‘dengan rencana terlebih dahulu’ : bahwa untuk menyimpulkan suatu


perbuatan pidana pada pasal 340 KUHP adalah harus memenuhi persyaratan
pembunuhan berencana terlebih dahulu. Ada 3 persayaratan suatu perbuatan adalah
pembunuhan berencana :
-memerlukan keputusan yang diambil dalam suasana tenang
-tersedia waktu sejak timbulnya niat hingga pelaksanaan kehendak.
-pelaksanaan dengan tenang.

4. Unsur ‘merampas nyawa orang lain’ : bahwa timbulnya akibat berupa hilangnya
nyawa orang lain atau matinya orang lain dalam suatu tindak pidana pembunuhan
merupakan syarat mutlak. Dalam perbuatan menghilangkan nyawa seseorang
terdapat 3 syarat yang akan dapat menemukan fakta hukum, sebagai berikut :
-bahwa tidak adanya wujud perbuatan yang dilakukan terdakwa
-bahwa adanya suatu kematian dalam perkara ini adalah korban mirna , namun
bukan disebabkan oleh terdakwa
-bahwa terkait dengan hubungan sebab dan akibat antara perbuatan dan akibat
kematian tidak terbukti pada terdakwa karena sebagaimana telah dibahas
sebelumnya , terdakwa bukan lah pelaku tindak pembunuhan berencana.

Anda mungkin juga menyukai