Anda di halaman 1dari 10

NAMA : SALASU MUALIFULLATIF

NIM : 1930101111

MK : HUKUM ACARA PIDANA

SOAL

1. Jelaskan Fungsi, Tujuan dan sumber Hukum Acara Pidana ! ( 5 %)

2. Sebut dan jelaskan Asas-asas Hukum Acara Pidana ( 5 %)!

3. Jelaskan di pengadilan mana perkara AR tersebut di adili dan jelaskan pula apakah yang
dimaksud Kompetensi absolute dan Relatif ? (5 %)

4. Dlm Kasus tsb sdr AR memberikan kuasa kepada sdr. Buatlah surat kuasanya Khususnya
tersebut ! (15%)

5. Dalam kasus tersebut sebutkan Hak-hak saudara sebagai Penasihat Hukum dan hak-hak
AR sebegai tersangka ! ( 10 %)

6. Dlm kasus di atas sdr AR ditahan selama 20 hari kedepan, Jelaskan apa tujuan sdr AR tsb
ditahan dan apa dasarnya hukumnya ? ( 10 %)

7. Sdr AR ditahan, tentunya penyidik telah mempunyai alat bukti. Jelaskan Pengertian
Pembuktian, sebutkan alat-alat bukti dlm KUHAP. ! ( 15 %)

8. Jelaskan, apakah sdr DR dapat dijadikan saksi dlm perkara tersebut ? (10 %)

9. Buatlah juga Surat dakwaan terhadap sdr AR ! (20%)

10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Upaya Hukum dan ada berapa macam ! ( 5 %)

JAWABAN

1. a. Fungsi

 Mencari dan menemukan kebenaran.

 Pengambilan putusan oleh hakim.

 Pelaksanaan putusan daripada putusan yang telah diambil.

b. Tujuan
 Untuk mencari dan menetapkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran
materil ialah kebenaran yang selengkap-lengkapnyadari suatu perkara pidana
dengan menerapkan ketentuan hukum acara pidana secara jujur dan cepat.

 Untuk mencari siapa pelakunya yang dapat didakwakan melakukan


pelanggran hukum dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari
pengadilan guna menetukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah
dilakukan dan menentukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah
dilakukan dan apakah orang yang didakwa itu dapat dipersalahkan.

 Setelah putusan pengdilan dijatuhkan dan segala upaya hukum telah dilakukan
dan akhirnya putusan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka hukum
cara pidana mengatur pula pokok acara pelaksanaan dan pengawasan dari
putusan tersebut.

c. Sumber Hukum Acara Pidana

 Pasal 24 Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945

 Pasal 24 ayat (1) A Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945

 Pasal 5 ayat (1) UU (drt) No. 1 Tahun 1951 (sudah dicabut)

 Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum


Acara Pidana (KUHP)

 Undang-Undang RI No.14 Tahun 1970 tentang ketentuan-ketentuan Pokok


Kekuasaaan Kehakiman, diubah dengan Undang-undang No. 35 Tahun 1999,
kemudian diubah dengan Undang-undang No. 4 Tahun 2004 dan terakhir
diubah dengan Undang-undang No. 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan
kehakiman, dll.

2. Asas-asas Hukum Acara Pidana

1) Peradilan dilakukan “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN


YANG MAHA ESA”

2) Asas persamaan didepan hukum.


3) Tidak seorang pun dapat dihadapkan di depan pengadilan selain daripada yang
ditentukan oleh undang-undang (pasal 6 ayat (1) UU No. 48 Tahun 20009)

4) Asas perintah tertulis dari yang berwenang.

5) Asas praduga tak bersalah.

6) Asas pemberian ganti rugi.

7) Asas peradilan dilakukan dengan sederhana.

8) Asas mendapat bantuan hukum seluas-luasnya.

9) Asas wajb diberitahu dakwaan dan dasar hukum dakwaan

10) Asas hadir terdakwa.

3. Perkara mengenai kasus yang menimpa saudara berinisial AR diadili di Pengadilan


Negeri Palembang karena hal itu termasuk kewenangan Pengadilan Negeri oleh
pengadilan negeri lain yang berwenang mengadilinya.

a. Kompetensi Absolut

Wewenang badan pengadilan dalam memeriksa jenis perkara tertentu yang


secara muthlak tidak dapat dilakukan oleh badan pengadilan lain.

b. Kompetensi Relatif

Mengatur pembagian kekuasaan mengadili pada domisili atau tempat para


pihak terutama tergugat.

4.

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Adhitiya Rol Asmi

Tempat/tanggal lahir : Palembang, 05 Mei 1987

Umur : 34 Tahun

Pekerjaan : Dosen FKIP Universitas Sriwijaya

Alamat : Bukit Besar, Ilir Timur II, Palembang


Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA

Dalam hal ini memiliki domisili hukum di kantor kuasa hukumnya yang akan disebut
dibawah ini, dan dengan ini memberi kuasa kepada :

Vina pandu winata, S.H

Advokat, pengacara dan konsultan hukum berkantor di Wor and Patner’s Law yang
beralamat di JL. Sumpah Pemuda No. 9, Palembang, yang bertindak baik bersama-sama
maupun sendiri. Selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA

-------------------------------------------------KHUSUS---------------------------------------------------

Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa guna mewakili, mendampingi dan membela
kepentingan Pemberi Kuasa selaku Terdakwa di Pengadilan Negeri Palembang, terkait
dugaan melakukan tindak pidana pelecehan seksual sebagaimana diatur dalam Pasal 289
KUHP.

Selanjutnya Penerima Kuasa diberi hak sepenuhnya menghadap Pejabat-pejabat di


Kejaksaan, Hakim, disemua Tingkatan Pengadilan, Pejabat di semua Instansi Pemerintah
Sipil, Militer dan lainnya, membuat surat-surat dan menandatanganinya, menghadiri
persidangan-persidangan di Pengadilan Negeri Palembang, mengajukan semua alat bukti
berupa surat-surat dan alat bukti lainnya, saksi-saksi, menerima atau menolak semua alat
bukti berupa surat-surat dan bukti lainnya dari pihak lawan, mengajukan kesimpulan,
membuat eksepsi, membuat Nota Pembelaan (Pledoi), Duplik, menyatakan banding sekaligus
membuat dan menandatangani serta mengajukan memori banding atau kontra memori
banding, menyatakan kasasi sekaligus membuat dan menandatangani serta mengajukan
memori kasasi atau kontra memori kasasi ke Mahkamah Agung RI. Serta berhak memberikan
bantuan hukum lainnya sesuai dengan peraturan perundanng-undangan sebagaimana diatur
dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

Surat Kuasa ini diberikan dengan Hak Substitusi dan Hak Retensi

Palembang, 09 Desember 2021

Pemberi Kuasa Penerima Kuasa,


Adhitiya Rol Asmi Vina pandu winata, S.H

5. Hak Penasihat Hukum

Berdasarkan UU No 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, hak penasihat hukum diatur dalam

Pasal 69 yakni :

Penasihat hukum berhak menghubungi tersangka sejak saat ditangkap atau ditahan pada
semua tingkat pemeriksaan menurut tatacara yang ditentukan dalam undang-undang ini.

Pasal 70

Penasihat hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 berhak menghubungi dan berbicara
dengan tersangka pada setiap tingkat pemeriksaan dan setiap waktu untuk kepentingan
pembelaan perkaranya.

Jika terdapat bukti bahwa penasihat hukum tersebut menyalahgunakan haknya dalam
pembicaraan dengan tersangka maka sesuai dengan tingkat pemeriksaan, penyidik, penuntut
umum atau petugas lembaga pemasyarakatan memberi peringatan kepada penasihat hukum.

Apabila peringatan tersebut tidak diindahkan, maka hubungan tersebut diawasi oleh pejabat
yang tersebut pada ayat (2).

Apabila setelah diawasi, haknya masih disalahgunakan, maka hubungan tersebut disaksikan
oleh pejabat tersebut pada ayat (2) dan apabila setelah itu tetap dilanggar maka hubungan
selanjutnya dilarang.

Hak Tersangka 

 Tersangka berhak segera mendapat pemeriksaan oleh penyidik dan selanjutnya dapat


diajukan kepada penuntut umum.
 Tersangka berhak perkaranya segera dimajukan ke pengadilan oleh penuntut umum.
 Tersangka berhak segera diadili oleh pengadilan

6. Menurut Hisar, penahanan tersangka tersebut dilakukan untuk mempermudah proses


penyelidikan atas kasus dugaan pelecehan seksual yang dia lakukan terhadap
mahasiswinya berinisial DR
Dasar hukumnya ialah:

 pasal berlapis. Dia disangkakan melanggar Pasal 289 KUHP tentang Pencabulan dan
Perbuatan yang Menyerang Kehormatan Kesusilaan dengan ancaman pidana selama
tujuh tahun.
 Kemudian Pasal 294 ayat (2) poin 1 dan 2 KUHP tentang perbuatan cabul dengan
orang yang karena jabatannya dengan ancaman pidana penjara selama sembilan
tahun.

7. Kata pembuktian berasal dari kata”bukti’’ artinya sesuatu yang menyatakan


kebenaran suatu peristiwa,kemudian mendapat awalan”pem’’dan akhiran “an’’maka
pembuktian artinya”proses perbuatan’’cara membuktikan sesuatu yang menyatakan
kebenaran suatu peristiwa,demikian pula pengertian membuktikan yang mendapat
awalan “mem’’dan akhiran “an’’artinya memperlihatkan bukti atau meyakinkan
dengan bukti.

Alat-alat bukti menurut KUHP ada 5 yakni:

Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa.

8. Saudari DR tidak bisa dijadikan saksi,tetapi sdr DR boleh saja menghadirkan sdr
kandung sbgai saksi di persidangan yang diatur dalam KUHP tetapi bisa juga
keterangannya tidak di dengar atau mengundurkan diri sebagai saksi tergantung syarat
syarat saksi nya jikalau sdh terpenuhi bisa saja tidak di perlukan.Alasan sdri DR tidak
bisa di jadikan saksi karn pada dasarnya saksi yang dinyatakan oleh korban sendiri
tidak kuat dan efektif untuk dijadikan sbgai alat bukti kecuali kalau memang benar-
benar ada alat bukti yang lainnya.

9. SURAT TUNTUTAN

TERDAKWA

Adhitiya rol asmi


Melanggar Pasal 289 KUHP tentang “Pencabulan”

KEJAKSAAN NEGERI PALEMBANG

" UNTUK KEADILAN “

SURAT TUNTUTAN PIDANA

No.Reg.Perkara: PDM-21/PLG/12/2021

I. PENDAHULUAN :

Majelis Hakim Yang Kami Terhormat, Sdr. Penasehat Hukum Yang Kami Hormati Hadirin
Yang Kami Muliakan.

Mari kita panjatkan rasa puji dan syukur ke Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan berkat-Nya kepada kita, sehingga hari ini dapat mengikuti persidangan dalam
kondisi sehat.

persidangan perkara atas nama Adhitya yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Palembang
telah melalui proses persidangan. Dalam proses persidangannya ditemui berbagai pendapat
yang hendaknya bisa dijadikan tambahan pengetahuan.

II. DAKWAAN :

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Palembang dengan memperhatikan hasil
pemeriksaaan sidang dalam perkara atas nama terdakwa:

Nama lengkap : Adhitya Rol asmi

Tempat lahir : Palembang

Umur/tanggal lahir : 44 tahun/09 September 1987 Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Dosen

Pendidikan : SI Dan S2

Berdasarkan penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Negeri Palembang


No.020/Pen.Pid./2021/PN.Plg. tertanggal 9 Desember 2021, terdakwa dihadapkan ke
persidangan dengan dakwaan sebagai berikut:
Bahwa AR, dan saksi 1 berinisial DR bertemu di Universitas unsri. Mereka berdua sebagai.
Dosen dan mahasiswi Di kawasan tersebut, lalu setelah mereka bertemu AR memaksa DR
untuk melakukan pelecehan seksual. Terdakwa memaksa DR untuk melakukan pelecehan
tersebut dan mengancam akan melakukan kekerasan. Akhirnya karena paksaan tersebut, dr
menuruti kemauan di bawah ancaman.

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam Pasal 289 KUHP.

III. HASIL PEMBUKTIAN:

Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan berturut-turut sebagai berikut:

• Keterangan saksi-saksi:

1. (korban), dibawah sumpah, dijelaskan berikut:

•Saksi kenal karena merupakan bagian dari dosennya

Saksi bertemu pada tanggal 17 November 2021 sekitar jam01:00 WIB ketika bertemu di
salah satu ruangan ,Dan saksi melihat terdakwa mengenakan jaket warna hitam topi dan
masker bewarna hitam dan celana jeans abu-abu

•Saksi menolak ajakan terdakwa, kemudian disaat itu korban di ajak terdakwa untuk
melakukan pelecehan tersebut,Tanggapan Terdakwa:

•Keterangan saksi benar, terdakwa tidak pernah berhubungan badan dengan korban. Dan
memang benar pada saat itu terdakwa memakai jaket hitam topi dan masker bewarna hitam
serta celana jeans abu-abu.

Tanggapan Terdakwa:

•Keterangan saksi benar, hanya memang benar berada di ruangan tpi tidak sampai terjadi
pemerkosaan.

IV. PEMBUKTIAN YURIDIS

1.Unsur setiap orang:

AR selama pemeriksaan pada setiap tingkat dalam kedudukannya sebagai tersangka/terdakwa


pelaku tindak pidana dalam perkara ini, sehingga jelas bahwa barangsiapa disini adalah
bahwa Adhitya sebagai pelaku dari perbuatan pidana. Dengan demikian tidak yakin ke-1
telah terpenu hi.
2.Unsur dengan kekerasan atau ancaman:

Dapat dibuktikan dengan fakta bahwa Dr pada 17 November 2021, sedang berduaan bersama
didalam ruangan untuk membahas tentang bimbingan skripsi. Terdakwa mengancam akan
melakukan kekerasan kepada saksi di kawasan tersebut. Mengancam, dapat diartikan
memaksa orang lain untuk melakukan perbuatan yang tidak diharapkan akan mencemarkan
nama baik atau rahasia dan sebagainya, dan dengan perbuatan yang tidak dilakukan oleh satu
pihak maka terbuktilah tidak ada hal yang ke-2.

3.Unsur memaksa seorang perempuan yang bukan istri bersetubuh dengan dia karena
perkosaan:

Dapat dibuktikan dengan fakta bahwa Dr bukanlah istri sah terdakwa, terdakwa
melakukannya. Karena masih lajang. Dengan demikian terbuktilah unsur ke-3.

Majelis hakim yang terhormat,

Berdasarkan pembuktian yuridis dan pembuktian yang telah kami uraikan di atas, maka,
kami, penuntut umum, berpendapat bahwa semua tindak pidana dalam Pasal 285 KUHP
sebagaimana telah kami rumuskan dalam tunggal telah dapat dicapai dan dapat dibuktikan
secara sah dan dan, bahwa melakukan perbuatan pidana perkosaan sebagaimana diatur dalam
Pasal 289 KUHP.

Sebelum sampai kepada hukum atas diri Anda, perkenankanlah kami mengajukan hal-hal
yang kami pertimbangkan dalam mengajukan tuntutan pidana, yaitu:

Hal-hal yang memberatkan:

- DR mengalami trauma.

Hal-hal yang meringankan:

- Terdakwa sopan santun di persidangan.

Dengan pertimbangan tersebut di atas maka kami, Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini,
dengan memperhatikan peraturan-peraturan serta Undang-Undang yang bersangkutan.

MENUNTUT

Agar Hakim Pengadilan Negeri Palembang yang memeriksa perkara ini memutuskan:
1.Menyatakan solusi AR, melakukan tindak pidana pencabulan sebagaimana diatur dalam
Pasal 289 KUHP

2.Menjatuhkan pidana terhadap hal tersebut dengan pidana penjara selama 7 (Tujuh) tahun
penjara dengan perintah agar segera ditahan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan batin dan keteguhan iman kepada
Majelis Hakim Pengadilan Negri Palembang dalam memutuskan perkara ini. Demikian
hukuman ini kami bacakan dan diserahkan pada sidang hari ini: 10 Desember 2021.

Palembang, 10 Desember 2021

Hormat Kami,

JAKSA PENUNTUT UMUM, M.IRFAN RIVA’I, S.H.

Jaksa Madya NIP. 5947694857684958

10. Upaya hukum adalah upaya yang diberikan oleh undang-undang kepada seseorang
atau badan hukum dalam hal tertentu melawan putusan hakim.

Ada 2 macam upaya hukum yaitu

 Upaya hukum biasa (Banding,kasasi,dan verzet)

ini menangguhkan eksekusi kecuali terhadap suatu putusan dikabulkan tuntutan serta
mertanya.

 Upaya hukum luar biasa.(Hasil putusan akan mengikat orang orang lain/pihak
ketiga)itulah dikatakan upaya huku luar biasa.

Anda mungkin juga menyukai