Tujuan hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan kebenaran material.
(kebenaran material adalah selengkaplengkapnya dari suatu perkara pidana dengan
menerapkan ketentuan hukum acara pidana secara jujur dan tepat). Fungsi dan tugas hukum acara pidana o Mencari dan menemukan kebenaran o Pengambilan putusan oleh hakim o Elaksanaan dari pada utusan yang telah diambil Sifat hukum acara pidana o Hukum public (public law) o Harus memberikan ke[astian prosedur dan rasa kedilan baik bagi orang yang dituntut maupun kepentingan masyarakat itu sendiri Sistem hukum acara pidana o Sistem inquisitoir, yaitu pemeriksaan yang tersangka menjadi objek utama, menganggap tersangka sebagai suatu barang, suatu objek yang harus dieriksa wujudnya berhubungan dengan suatu dakwaan. o Sistem accusatoir, yang berarti menuduh mengangga tersangka sebagai subjek sehingga kedua belah pihak tersangka dan penuntut memiliki hak yang sama dan hakim berada di atas keduanya untuk menyelesaikan soal perkara antara mereka menurut peraturan hukum pidana yang berlaku. Dalam KUHA menganur azas “equality before the law”, asas praduga tak bersalah yang merupakan hak asasi manusia dihormati dan dijunjung tinggi, maka sudah selayaknya sistem accuasatoir diterapkan sejak pemeriksaan ditingkat penyidikan, sehingga tersangka/terdakwa dianggap sebagai subjek yang mempunyai hak [enuh untuk membela diri. Azas hukum acara pidana o Azas peradilan cepat, sederhana, dan biaya ringan (Azas Tri Logi Peradilan) Penjelasan umum KUHAP butir 3 e menyebutkan: peradilan harus dilakukan dengan cepat, sederhana, dan biaya eingan serta bebeas, jujur, dan tidak memihak harus diterapkan secara konsekuen dalam seluruh tingkat pemeriksaan. Ketentuan ini merupakan kutipan pasal 4 ayat 2 UU Pokok Kekuasaan Kehakiman (UU No. 14 tahun 1970). o Azas praduga tak bersalah (Pasal 8 UU No. 4 Tahun 2004), Praduga tak bersalah atau presumption of innocence, yaitu setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, dan atau dihadakan dimuka sidang engadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap. o Azas oportunitas Azas ini berkaitan dengan tugas san wewenang Jaksa/Penuntut Umum untuk mengadakan penuntutan atau tidak terhadap suatu perkara pidana, azas ini terkandung dalam UU No. 16 yahun 2004 tentnag Kejaksaan o Azas pemeriksaan pengadilan terbuka untuk umum Pemeriksaan adalah terbuka untuk umum kecuali dalam hal yang diatur dalam undang-undang. Selanjutnya azas ini dijabarkan dalam pasal 153 ayat 3 dan 4 KUHA, yaitu” Untuk keperluan pemeriksaan hakim ketua sidang dan menyatakan terbuka untuk umum kecuali dalam perkara mengenai kesusilaan atau terdakwanya anak- anak”. Tidak dipenuhinya ketentutan tersebut mengakibatkan batalnya putusan demi hukum. o Azas perlakukan yang sama di depan hakim Penjelasan umum KUHAO butir 3 a dan pasal 5 ayat 1 UU No. 4 tahun 2004 menyebutkan bahwa pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda- bedakan orang. Azas ini merupakan manivestasi dari negara huku, sehingga adanya erlakukan yang sama bagi setiap orang di depan hukum.Undang-undang menjamin lembaga peradilan agar segera campur tangan dalam urursan peradilan sehingga pihak lain di luar kekuasaan kehakiman dilarang, kecuali sebagaimana disebutkan dalam UUD 1945 beserta perubahannya. o Azas pemeriksaan hakim yang langsung dan lisan Pemeriksaan dilakukan secara langsung dan atau tidak dapat dilaksanakaan atau dikuasakan pada orang lain seperti dalam perkara perdata, namun dalam hal perkara tertentu terdapat suatu pengecualian dari azas langsung yaitu dalam pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas jalan terdakwa dapat mewakilkan dengan menunjuk seseorang kuasa untuk jadir dalam sidang pengadilan. o Azas bantuan hukum Penjelasan umum KUHAP butir 3 f menuebutkan bahwa setiap orang yang tersangkut perkara wajib diberi kesempatan memperolej bantuan hukum yang semata-mata diberikan untuk melaksanakan kepentingan pembelaan atas dirinya. Selanjutnya dalam Pasal 69 KUHAP menyebutkan bahwa bantuan hukum dapat diberikan pada setiap tingkat pemeriksaan yaitu sejak saat tersangka ditangkap/ditahan. Pasal 70 KUHAP megatur tentang tatacara pemberian bantuan hukum fapat dihubungi pada semua tingkat pemeriksaan setiap waktu, serta Pasal 71 KUHAP pembicaraan antara penasehat dan ternsangka tidak dapat didengar oleh penyidik dan penuntut umum kecuali pada delik yang menyangkut keamanan negara. o Azas hak ingkar Hak ingkar adalah hak seseorang yang diadili untuk mengajukan keberatan yang disertai dengan alasan terhada seorang hakim yang mengadili perkara tersebut