dimuka hukum dengan tdk mengadakan perbedaan perlakuan. ASAS PRESUMPTION OF INNOCENCE/PRADUGA TAK BERSALAH Setiap orang yg disangka , ditangkap, ditahan , dituntut, dan atau dihadapkan disidang pengadilan, wajib dianggap tdk bersalah, sampai adanya putusan dr pengadilan yg berkrkuatan hukum tetap/incraht. Lawannya adalah asas persumption of guilty. Bahwa semua orang yg melakukan tindak pidana dianggap bersalah meski belum ada putusan dr pengadilan. ASAS PERADILAN CEPAT, SEDERHANA DAN BIAYA MURAH Uu no 4/2004 Pasal 4 ayat 2, menyebutkan bahwa “peradilan yg harus dilakukan dengan cepat, sederhana, dan biaya ringan serta bebas, jujur dan tidak memihak harus harus diterapkan secara konsekwen dlm seluruh tingkatan peradilan”. ASAS LEGALITAS DAN OPPORTUNITAS
Asas Legalitas adalah asas yg menghendaki bahwa
semua penuntut umum wajib menuntut semua perkara pidana yang terjadi tanpa memandang siapa dan bagaimana keadaan pelakunya ke muka sidang pengadilan. Sedangkan asas opportunitas adalah memberi wewenang kepada penuntut umum untuk menuntut atau tdk menuntut seseorang atau suatu badan yg telah melakukan tindak pidana demi kepentingan umum. ( UU No.16 th 2004 pasal 35 C tentang pengesampingan perkara/deponeering oleh Jaksa Agung). Dan Indonesia menganut asas opportunitas tersebut. Asas Inquisitoir dan Accusatoir Asas Inquisitoir adalah asas yg menjelaskan bahwa setiap pemeriksaan yg dilakukan harus dengan cara rahasia dan tertutup. Asas ini menempatkan tersangka sbgai objek pemeriksaan, yg tdk mempunyai hak untuk didampingi kuasa hukum/kontak dengan keluarga. Asas Accusatoir, bahwa tersangka/terdakwa di persidangan sebagai subjek, yg mempunyai kedudukan sama nilainya dengan penuntut umum di pengadilan,sedangkan hakim diatas kedua belah pihak untuk menyelesaikan perkara pidana menurut hukum yg berlaku. ASAS SIDANG TERBUKA UNTUK UMUM
Pasal 153 ayat (3, 4) KUHAP
“Untuk keperluan pemeriksaan hakim ketua sidang ,membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk umum kecuali perkara mengenai kesusilaan atau terdakwanya anak- anak”. ASAS PEMERIKSAAN LANGSUNG
Prinsip ini menghendaki agar pemeriksaan yg
dihadapi itu harus menghadapkan terdakwa, saksi-saksi di depan sidang pengadilan yang tidak dibatasi oleh suatu tabir apapun.(dalam pasasl 154, dan pasal 155 KUHAP).Sehingga kehadiran terdakwa dan saksi di pengadilan bersifat mutlak. Kecuali pelanggaran lalu lintas, terdakwa bisa tdk menghadiri sidang dan diwakilkan (peradilan inabsentia). Asas Rehabilitasi Asas Remedy and Rehabilitation (Pemberian Ganti Rugi dan Rehabilitasi atas Salah Tangkap, Salah Tahan, dan Salah Tuntut) Kepada seorang yang ditangkap, ditahan, dituntut, atau pun diadili tanpa alasan yang sah berdasarkan undang-undang dan atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan wajib diberi ganti rugi dan rehabilitasi sejak tingkat penyidikan dan konsekuensi sanksinya bagi para pejabat penegak hukum tersebut apabila dilanggar, dituntut, dipidana, dan atau dikenakan hukuman administrasi. Tersangka, Terdakwa, Terpidana atau ahli warisnya berhak menuntut ganti kerugian karena ditangkap, ditahan, dituntut, dan diadili tanpa alasan yang sah menurut undang-undang atau kekeliruan orangnya atau kekeliruan terhadap hukum yang diterapkan. Asas Legal Assistance (Tersangka/Terdakwa Berhak Mendapatkan Kewajiban NegaraBantuan Hukum)bantuan untuk memberikan