Menurut Muladi :
1. Jangka pendek, hendak dicapai resosialisasi dan rehabilitasi
2. Jangka mengengah, pengendalian dan pencegahan
kejahatan dalam konteks politik kriminal (Criminal Policy)
3. Jangka Panjang, kesejahteraan masyarakat (Social Welfare)
dlm konteks politik sosial (Social Policy)
INTEGRATED CRIMINAL JUSTICE
SYSTEM
Muladi Menegaskan bahwa makna sistem peradilan pidana
terpadu adalah sinkronisasi atau keserempakan dan
keselarasan, yang dapat dibedakan dalam beberapa hal :
Sinkronisa
si
Struktural
Sinkronisa
si
Substansi
al
Sinkronisasi Kultural
PENDEKATAN DALAM SISTEM
PERADILAN PIDANA
PENDEKATAN NORMATIF
Memandang keempat aparatur penegak hukum (Kepolisian,
Kejaksaan, Pengadilan, dan Lembaga Pemasyarakatan) sbg
institusi pelaksana peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sehingga keempat aparatur tsb merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem penegakan hukum
PENDEKATAN ADMINISTRATIF
RUTAN
Pengacara
LANJUTAN….
Kepolisian, tugas utama: menerima laporan dan pengaduan dari
publik bila terjadi tindak pidana; melakukan penyidikan,
melakukan penyeringan terhadap kasus-kasus yang
memenuhi syarat untuk diajukan ke Kejaksaan; melaporkan
hasil penyidikan kepada kejaksaan dan memastikan
dilindunginya para pihak yg terlibat dalam proses peradilan
pidana.
Kejaksaan, menyaring kasus yang layak diajukan
kepengadilan; mempersiapkan berkas
penuntutan; melakukan penuntutan dan melaksanakan
putusan pengadilan.
Pengadilan yg berkewajiban untuk; menegakan hukum dan
keadilan; melindungi hak-hak terdakwa, saksi dan korban
dalam proses pradilan pidana; melakukan pemeriksaan
kaus-kasus secara efesien dan efektif; memberikan putusan
yg adil dan berdasarkan hukum; dan menyiapkan arena
publik untuk persidangan sehingga publik dapat berprtisipasi
dan melakukan penilaian terhadap proses peradilan di tingkat
ini.
Lapas, berfungsi sebagai wadah menjalankan putusan
pengadilan yg berkekuataan hukum tetap; pemenjaraan
dengan konsep pembinaan menuju reintegrasi sosial;
perlindungan HAM; upaya-upaya memperbaiki narapidana
dan mempersiapkan napi kembali kemasyarakat
Crime
Control
Model
Oleh karena itu, merancang Sistem Perdilan Pidana tidak terlepas dari
bagaimana suatu Negara mengadopsi, mengundangkan dan
mengimplementasikan suatu sistem hukum. Pembentukan sistem
hukum, pun sangat bergantung bagaimana Pembentuk Undang-
undang, dalam hal ini Presiden bersama DPR, dalam menyusun suatu
peraturan perundang-undangan yang bersifat integral dan
komprehensif. Dan pula seharusnya memahami terkait kajian-
kajian atas teori-teori separation of power dan kebijakan
administrasi publik
SISTEM PERADILAN PIDANA
KONTEMPORER
Menurut Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana dapat dilihat
dari berbagai sudut pendekatan, yaitu antara lain: