Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 1

Endang susilowati

Noorachmi harum sari

I Putu Krisna

M. Gumilang

Atik Naila

Maftuhatun nikmah

Shelfi

Utami Dwi Yusli

Yuliana Purnama Dewi

Kartika Arin

Nurul Hidayati

Chindy Permata Sari

Melvina Larissa

Isnaini Nur Faizah

Devy Rizka Umami

Kasus:

Seorang laki-laki pelayan toko yang berusia 43tahun, mempunyai kebiasaan makan 3x sehari
dan mengemil kripik kentang paling tidak 1 bungkus/hari @250gr dan kurang makan sayur
dan buah. Dia sering mengalami sakit kepala (P: Nyeri saat kurang aktivitas, Q: terasa cekat
cekot , R: kepala bagian frontal dan leher, S: skala nyeri 5 , T: nyeri hilang timbul) lemas dan
pandangan kabur. Dia sudah didiagnosis menderita hipertensi sejak dua tahun lalu , namun
klien tidak pernah memeriksakan tekanan darahnya dan konyrol kembali karena merasa
keadaannya baik-baik saja.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran berdasarkan Glasgow Coma Scale (GCS)
E4V5M6 (compos mentis) dengan pupil isokor 3mm / 3mm dengan refleks pupil yang positif
dikedua amta, TB 165 dan BB 60kg, pada sistem respirasi didapatkan laju pernafasan 18 kali
per menit dengan jenis vesikuler pada kedua lapangan paru, tanpa ronkhi dan tanpa wheezing
, dari sistem kardiovaskular didapatkan tekanan darah 170/120 mmHg , dengan denyut nadi
86 kali per menit , dengan bunyi jantung S1 dan S2 tunggal reguler tanpa murmur . Hasil
pemeriksaan dada : inspeksi= IC tidak tampak, Palpasi : IC teraba 2 cm dari intercosta ke 5
mid klavikula sinistra, Perkusi: konfigurasi bergeser, Auskultasi :SI-II murni, bising/gallop
(-).

Pada pemeriksaan penunjang EKG didapatkan denyut nadi 82 kali per menit , dengan axis
normal tanpa perubahan segmen ST-T , pada pemeriksaan kimia darah dijumpai peningkatan
serum LDH yaitu 1017,00 u/L , sedangkan SGOT 166,8 U/L ,SGPT 313,4 U/L , BUN
28mg/Dl. Kreatinin 1,94 mg/ Dl, GDS 139mg/dL, dari pemeriksaan darah lengkap
didapatkan WBC 22,7 x 103/µL. RBC 4,18 x 106 /µL. HGB 14,9 G/µL, HCT 43,30%, PLT
191,10 x 103 /µL. Kontrol PT 14,3 , INR 1,28, APTT 58,30 detik . terapi yang didapatkan saat
ini Captopril 2 x 12,5 mg/ hari

Step 1

1. Hipertensi
2. GCS
3. Vesikuler
4. S1 dan S2
5. Pupil isokor
6. Murmur
7. Konfigurasi
8. Ronkhi
9. Wheezing
10. Axis
11. Serum LDH
12. Segmen ST-T
13. SGOT
14. SGPT
15. BUN
16. GDS
17. WBC
18. RBC
19. HGB
20. HCT
21. PLT
22. PT
23. INR
24. APTT
25. Captopril
26. Lapang paru
27. Kreatinin
28. Bunyi gallob

Step 2

1. HIPERTENSI
a. Apa itu hipertensi?
b. Bagaimana gejala hipertensi?
c. Apa penyebab hipertensi?
d. Bagaimana pencegahan dan pengobatan hipertensi?
e. Siapa dan pada umur berapa yang dapat terkena hipertensi?
f. Bagaimana diagnose pada hipertensi?
2. GCS
a. Apa itu GCS?
b. Mengapa perlu dilakukan GCS?
c. Bagaimana cara pengecekan GCS?
d. Apa komponen pengkajian GCS?
e. Apa hasil dari pengkajian GCS?
3. Vesikuler
a. Apa itu vesikuler?
b. Bagaimana kriteria bunyi vesikuler?
c. Bagaimana bunyi pernafasan pada hipertensi?
4. S1 dan S2
a. Bagaimana bunyi auskultasi S1 dan S2?
b. Kapan bunyi S1 dan S2 dihasilkan?
c. Apa hubungan bunyi S1 dan S2 dengan hipertensi?
5. Pupil isokor
a. Apa itu pupil isokor?
b. Bagaimana cara memeriksa pupil isokor?
c. Apa saja gangguan yang dapat terjadi pada pupil?
6. Murmur
a. Bagaimana bunyi murmur?
b. Mengapa bunyi murmur dapat terjadi pada pengidap hipertensi?
c. Apa itu murmur?
d. Kapan bunyi murmur bisa terjadi?
e. Bagaimana cara mengatasi bunyi murmur?
7. Ronkhi
a. Apa itu bunyi ronkhi?
b. Mengapa tidak terdengar bunyi ronkhi pada pasien hipertensi?
c. Bagaimana karakteristik bunyi ronkhi pada pasien hipertensi?
8. Wheezing
a. Mengapa bunyi weezing tidak muncul pada pasien hipertensi?
b. Bagaimana karakteristik bunyi weezing?
c. Apa efek yang ditimbulkan jika ada bunyi weezing?
9. Axis
1. Apa itu axis?
2. Bagaimana cara menentukan axis?
3. Apakah kegunaan axis?
10. Serum LDH
1. Apa yang dimaksud dengan serum LDH?
2. Mengapa serum LDH diperlukan dalam pemeriksaan darah pasien hipertensi?
3. Berapa nilai normal serum LDH pada darah?
11. Segmen ST-T
1. Apa yang dimaksud dengan segmen ST-T ?
2. Kapan terjadi segmen ST-T?
3. Seperti apa perubahan segmen ST-T pada pasien hipertensi?
12. SGOT
1. Apa yang dimaksud SGOT?
2. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan SGOT pada pasien hipertensi?
3. Berapa rentang nilai normal SGOT?
4. Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)
13. SGPT
1. Apa yang dimaksud SGPT?
2. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan SGPT pada pasien hipertensi?
3. Berapa rentang nilai normal SGPT?
4. Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)

14. BUN
1. Apa yang dimaksud BUN?
2. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan BUN pada pasien hipertensi?
3. Berapa rentang nilai normal BUN?
4. Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)

15. GDS
1. Apa yang dimaksud GDS?
2. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan GDS pada pasien hipertensi?
3. Berapa rentang nilai normal GDS ?
4. Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)

16. WBC
1. Apa yang dimaksud WBC?
2. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan WBC pada pasien hipertensi?
3. Berapa rentang nilai normal WBC ?
4. Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)

17. RBC
Apa yang dimaksud RBC?
Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan RBC pada pasien hipertensi?
Berapa rentang nilai normal RBC ?
Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)
18. HGB
Apa yang dimaksud HGB?
Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan HGB pada pasien hipertensi?
Berapa rentang nilai normal HGB ?
Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)

19. HCT
Apa yang dimaksud HCT?
Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan HCT pada pasien hipertensi?
Berapa rentang nilai normal HCT ?
Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)

20. PLT
Apa yang dimaksud PLT?
Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan PLT pada pasien hipertensi?
Berapa rentang nilai normal PLT ?
Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)

21. PT
Apa yang dimaksud PT?
Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan PT pada pasien hipertensi?
Berapa rentang nilai normal PT?
Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)

22. INR
Apa yang dimaksud INR?
Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan INR pada pasien hipertensi?
Berapa rentang nilai normal INR ?
Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)

23. APTT
Apa yang dimaksud APTT?
Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan APTT pada pasien hipertensi?
Berapa rentang nilai normal APTT ?
Apa yang terjadi jika tidak dalam rentang normal? (lebih/kurang)

24. Konfigurasi
1. Apa yang dimaksud dengan konfigurasi geser?
2. Mengapa terjadi konfigurasi geser pada pasien hipertensi?
3. Bagaimana cara penanganan pada konfigurasi yang geser?
25. Captopril
1. Apa itu captopril?
2. Apa pengaruh captopril pada hipertensi?
3. Berapa dosis captopril pada hipertensi?
4. Apa efek samping dari captopril?
5. Apa indikasi dan kontra indikasi penggunaan captopril?
26. Lapang paru
1. Apa yang dimaksud dari lapang paru?
2. Apa hasil pemeriksaan normal pada lapang paru?
3. Bagaimana cara pemeriksaan lapang paru ?
4. Apakah ada perbedaan lapang paru penderita hipertensi dengan orang normal?
27. Kreatinin
1. Apa yang dimaksud dengan kreatinin?
2. Apa hubungan kreatinin dengan hipertensi?
28. Bunyi gallob
1. Apa yang dimaksud bunyi gallob?
2. Bagaimana bunyi gallob?
3. Mengapa bunyi gallob dapat terjadi pada pasien hipertensi?

STEP 3

1. HIPERTENSI
a. Apa itu hipertensi?
Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah seseorang melebihi rentang
normal.
b. Bagaimana gejala hipertensi?
Kepala terasa cekot-cekot, pusing, lemas, dan lemas.
c. Apa penyebab hipertensi?
Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi kolesterol,
makanan yang mengandung tinggi garam, banyak pikiran, dan factor keturunan
d. Bagaimana pencegahan dan pengobatan hipertensi?
Pencegahan penderita hiperensi adalah dengan menjaga pola makan,
memperhatikan kandungan makanan yang dikonsumsi, &mengecek tekanan
darah secara rutin.
Pengobatan dengan mengkonsumsi obat secara teratur sesuai dosis dari dokter
dan mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah seperti
timun.
e. Siapa dan pada umur berapa yang dapat terkena hipertensi?
Biasanya mulai pada usia dewasa tengah (40-60) hingga lansia.
f. Bagaimana diagnosa pada hipertensi?
- Gangguan rasa aman dan nyaman
- Intoleransi aktivitas
2. GCS
a. Apa itu GCS?
GCS atau Glasgow Coma Scale adalah alat ukur untuk mengkaji tingkat
kesadaran pasien
b. Mengapa perlu dilakukan GCS?
GCS perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadaran pasien
c. Bagaimana cara pengecekan GCS?
Cara pengecekan GCS adalah dengan menggunakan sebuah form pengkajian
yang memiliki skor nilai di setiap komponen. Hasil akhir dari skor tersebut
menunjukkan tingkat kesadaran klien.
d. Apa komponen pengkajian GCS?
Respon Memori Verbal
e. Apa hasil dari pengkajian GCS?
Hasil dari pengkajian GCS adalah skor tingkat kesadaran pasien.
3. Vesikuler
a. Apa itu vesikuler?
Bunyi napas normal yang dihasilkan paru-paru
b. Bagaimana kriteria bunyi vesikuler?
Tidak ada suara tambahan dan napas terdengar secara teratur.
c. Bagaimana bunyi pernafasan pada hipertensi?
Jika tidak ada penyakit pernapasan lain yang menyertai penderita hipertensi,
maka suara napas vesikuler
4. S1 dan S2
a. Bagaimana bunyi auskultasi S1 dan S2?
Bunyi lup dup yang terdengar ketika dilakukan pemeriksaan tekanan darah
yang menggunakan tensimeter dan stethoscope.
b. Kapan bunyi S1 dan S2 dihasilkan?
Ketika bunyi pertama yang terdengar di stethoscope disebut s1 dan bunyi kedua
disebut s2 saat pemeriksaan tekanan darah
c. Apa hubungan bunyi S1 dan S2 dengan hipertensi?
Bunyi S1 dan S2 menunjukkan nilai tekanan darah seseorang, jadi jika nilai
tekanan darah tinggi maka disebut hipertensi
5. Pupil isokor
a. Apa itu pupil isokor?
Pupil isokor adalah kondisi normal pupil dimana pupil simetris, memiliki
ukuran yang sama dan bergerak bersama.
b. Bagaimana cara memeriksa pupil isokor?
Dengan menggunakan respon pupil terhadap cahaya.
c. Apa saja gangguan yang dapat terjadi pada pupil?
Mata juling

Anda mungkin juga menyukai