Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN TN.S DENGAN


DIAGNOSA ADHF PROFILE B +
DM+HIPOKALEMI DI RUANG CEMPAKA
3BRSUD TABANAN
Tanggal 25-27 Desember 2020
Nama kelompok
1. Ida ayu wiwin apsari wahyuni
2. I kadek wira sukanada
3. Ni made wistita dewi
KONSEP DASAR TEORI
Definisi
 ADHF (Acute Decompensated Heart Failure) yaitu

penyakit gagal jantung akut dimana serangannya


cepat dari gejala-gejala yang diakibatkan oleh
abnormalnya fungsi jantung. Disfungsi dapat
berupa sistolik maupun diastolik abnormalitas
irama jantung. Gagal jantung bisa terjadi pada
seseorang dengan serangan baru tanpa kelainan
jantung sebelumnya. (Aaronson, 2010)
Data tahun 2015 menunjukkan bahwa 70
persen kematian didunia disebabkan oleh
penyakit tidak menular yaitu sebanyak 39,5 juta
dari 56,4 juta kematian. Dari seluruh kematian
akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) tersebut,
45% disebabkan oleh penyakit jantung dan
pembuluh darah dengan total 17,7 juta dari 39,5
juta kematian (WHO,2015). Hasil riset
kesehatan dasar Kementrian kesehatan,
data menunjukan prevalensi penyakit jantung
berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia yaitu
sebesar 1,5% dari total penduduk
 Manifestasi Klinik
 Gagal Jantung Kiri
• Kongesti pulmonal : dispnea (sesak), batuk, krekels paru, kadar

saturasi oksigen yang rendah, adanya bunyi jantung tambahan


bunyi jantung S3 atau “gallop ventrikel” bisa di deteksi melalui
auskultasi.
• Dispnea saat beraktifitas (DOE), ortopnea, dispnea nocturnal

paroksismal (PND)
• Batuk kering dan tidak berdahak diawal, lama kelamaan dapat

berubah menjadi batuk berdahak.


• Sputum berbusa, banyak dan berwarna pink (berdarah).
• Perfusi jaringan yang tidak memadai.
• Oliguria (penurunan urin) dan nokturia (sering berkemih

dimalam hari).
• Dengan berkembangnya gagal jantung akan timbul gejala-

gejala seperti: gangguan pencernaan, pusing, sakit kepala,


konfusi, gelisah, ansietas, sianosis, kulit pucat atau dingin dan
lembab.
• Takikardia, lemah, pulsasi lemah, keletihan.
 Gagal Jantung Kanan
• Kongestif jaringan perifer dan viscelar menonjol,
karena sisi kanan jantung tidak mampu
mengosongkan volume darah dengan adekuat
sehingga tidak dapat mengakomondasikan semua
darah yang secara normal kembali dari
sirkulasivena.
• Edema ekstremitas bawah
• Distensi vena leher danescites
• Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan
atas abdomen terjadi akibat pembesaran vena
dihepar.
• Anorexia dan mual
• Kelemahan
 Klasifikasi Gagal Jantung
Klasifikasi Fungsional gagal jantung menurut New York Heart
Association (NYHA), sebagai berikut (Aspiani, 2016):
 Kelas 1
Tidak ada batasan : aktivitas fisik yang biasa tidak menyebabkan
dipsnea napas, palpitasi atau keletihan berlebihan
 Kelas 2
Gangguan aktivitas ringan : merasa nyaman ketika beristirahat,
tetapi aktivitas biasa menimbulkan keletihan dan palpitasi.
 Kelas 3
Keterbatasan aktifitas fisik yang nyata : merasa nyaman ketika
beristirahat, tetapi aktivitas yang kurang dari biasa dapat
menimbulkan gejala.
 Kelas 4
Tidak dapat melakukan aktifitas fisik apapun tanpa merasa tidak
nyaman : gejala gagal jantung kongestif ditemukan bahkan
pada saat istirahat dan ketidak nyamanan semakin bertambah
ketika melakukan aktifitas fisik apapun.
 Penatalaksanaan
Penatalakasanaan gagal jantung dibagi menjadi 2
terapi yaitu sebagai berikut:
 Terapi farmakologi : Terapi yang dapat diberikan

antara lain golongan diuretik, angiotensin


converting enzym inhibitor (ACEI), beta bloker,
angiotensin receptor blocker (ARB), glikosida
jantung, antagonis aldosteron, serta pemberian
laksarasia pada pasien dengan keluhan konstipasi.
 Terapi non farmakologi : Terapi non farmakologi

yaitu antara lain tirah baring, perubahan gaya


hidup, pendidikan kesehatan mengenai penyakit,
prognosis, obat-obatan serta pencegahan
kekambuhan, monitoring dan kontrol faktor
resiko.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA Tn S
DENGAN DIAGNOSA ADHF PROFILE B +
DM+Hipokalemia DI RUANG CEMPAKA 3 BRSU
TABANAN TANGGAL 25-27 Desember 2020
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn.S
• Usia : 64 th
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Diagnosa medis : ADHF Profile

B+DM+Hipokalemia
• Tgl masuk : 25 Desember 2020
• Tgl pengkajian : 25 Desember 2020
RIWAYAT KELUARGA
Klien adalah anak kedua dari 7 bersaudara dengan
4 laki dan 3 perempuan. Klien sudah menikah dan
mempunyai seorang anak laki laki. Klien tinggal
serumah dengan anak dan istrinya.
STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama
Saat MRS : Klien mengatakan sesak
Saat ini : Klien mengatakan masih sesak
Alasan Masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini
Pada tanggal 22 Desember 2020 pukul 23.30 WITA klien dibawa oleh
keluarganya dengan keadaan sadar ke IGD BRSU Tabanan. Klien
mengeluh sesak nafas sejak kurang lebih 2 jam sebelum MRS, tidak ada
demam tidak ada nyeri kepala tidak ada nyeri dada dan tidak ada mual
muntah, klien tampak lemas dan dada berdebar setelah melakukan
aktivitas, klien tampak belum bisa melakukan aktivitas sehari-hari
dengan mandiri, melakukan aktivitas dibantu keluarga. klien baru saja
pulang opname pada tanggal 25 Desember 2020 tadi pagi dengan
diagnosa DM+CHF, pukul 11.00 WITA klien dibawa kembali ke IGD BRSU
Tabanan dengan keluhan sesak, mual dan muntah sekali, di IGD
dilakukan pemeriksaan tekanan darah : 90/60mmHg, nadi : 80x/menit,
Respirasi : 26x/menit, Suhu : 36˚C, klien mendapatkan terapi
pemasangan IVFD RL 18 tpm, Ranitidine 25 mg, Antasida 600 mg dan
diberikan oksigen 4 Liter melalui canula nasal. Dari IGD BRSU Tabanan
klien disarankan untuk rawat inap di ruang Cempaka 3 pada tanggal 25
Desember 2020 pukul 13.25 wita.
• Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Klien mengatakan biasanya minum obat yang
diresepkan oleh dokter domperidone 3x10 mg,
bisoprolol 1x2,5 mg, atrovastatin calcium
trihydrate 1x10 mg, glimepiride 1x2mg di rumah.
 b. Status Kesehatan Masa Lalu

• Penyakit yang pernah dialami

Klien mengatakan mempunyai riwayat DM tipe 2


sejak umur 50 tahun dan Jantung sejak 5 tahun
lalu.
• Pernah dirawat

Klien mengatakan mempunyai riwayat DM dan


Jantung dan pernah dirawat di rumah sakit karena
penyakit yang sama.
NAMA OBAT DOSIS RUTE INDIKASI

Furosemide 3x10 mg IV Untuk mengatasi


penumpukan cairan dan
pembengkakan pada tubuh

Omeprazole k/p 1x40 mg IV Menurunkan asam lambung

Antasida sirup k/p 3x5ml Oral Obat maag yang digunakan


untuk menetralkan asam
lambung

Sucralfate sirup 3x10 ml oral Mengobati tukak lambung


dan duodenum

KSR tablet 2x600 mg oral Suplemen kalium untuk


pengobatan Hipokalemia
4. POLA FUNGSI KESEHATAN (11 Pola Fungsional
Gordon)
 Pola nutrisi-metabolik

• Sebelum sakit : Klien mengatakan di rumah biasa

makan 3x sehari dengan makan nasi, lauk,sayur


dan makana habis 1 porsi. Klien minum ± 1600 cc.
BB 50 kg.
• Saat sakit : Klien mengatakan tidak nafsu makan
dan merasa mual, makan sedikit-sedikit hanya
habis setengah porsi dengan nasi bubur, lauk dan
sayur di rumah sakit. Minum kurang lebih 1200 cc.
BB 46 kg.
 Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilisasi di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi ROM √

 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit


melakukan aktivitas dan latihan biasa dan mampu
melakukan sendiri.
 Saat sakit : Klien mengtakan saat sakit merasa lemas

dan melakukan aktivitas dibantu oleh keluarga.


Okigenasi:
 Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak memiliki

gangguan pernapasan seperti asma.


 Saat sakit : Klien mengatakan sesak, RR:26x/menit,

terlihat retraksi otot bantu pernafasan


5. PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Lemah

Tingkat kesadaran : Komposmentis


GCS: Verbal: 5 Motorik : 6 Eye : 4
TTV : Tekanan darah : 90/60mmHg Respirasi :
26x/menit
Nadi : 80x/menit Suhu : 36˚C
Keadaan Fisik (IPPA)
 Jantung

• I : Iktus kordik tidak terlihat


• Pa : Iktus kordik teraba
• Pe : Atas RIC III, bawah RIC IV,Kanan 2 jari LSD,
kiri 3 jari LMCS
• A : Terdapat suara jantung tambahan S3 murmur
 Integumen

• I Kulit : Kulit tampak pucat, tidak ada oedeme


• Pa Kulit : Turgor kulit menurun
• I Kuku : Kuku tampak bersih
• Pa Kuku : Tidak ada sianosis
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Data Laboratorium yang berhubungan
Pemeriksaan laboratorium tanggal 25 Desember
2020 pukul 03.06
Jenis Ket Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode
Pemeriksaan
ELEKTROLIT

Natrium L 134 Mmol/L 135-147 ISE

Kalium L 3.2 Mmol/L 3.5-5.0 ISE

Klorida 99 Mmol/L 95-105 ISE

HEMATOLOGI
DL 5Diff
Hemoglobin 14,5 Gr/dl 13,2-17,3 Spectrophotometri

Hematocrit 40,2 % 40,0-52,0 Kalkulasi


Leukosit H 13,3 10¹³/ul 3.8-10.6 Optical count

Trombosit 369 10¹³/ul 150-440 Optical count

Eritrosit 4.51 10¹³/ul 4.4-5.9 Optical count

HITUNG JENIS (Difft)

NEV% H 59.2 % 40.0-74.0 Kalkulasi

LIM% L 26.5 % 19.0-48.0 Kalkulasi

MONO% 10.6 % 3.40-9.00 Kalkulasi

EOS% L 2.88 % 0.6-7.0 Kalkulasi

BASO% 0.817 % 0,0-1,5 Kalkulasi

DEX ERITROSIT

MCV 89.1 FL 82-92 Optical count

MCH H 32.1 Pg 72-31 Kalkulasi

MCHC H 36.1 g/dl 32-36 Kalkulasi

RDW L 10.5 % 11.6-14,8 Kalkulasi

MPV L 5.12 Fl 6,8-10,0 -


 Analisa Data

No Hari/tgl/jam Data focus Etiologi Masalah Ttd

1 Jumat/ Data Subjektif : Aterosklerosis coroner Penurunan curah jantung Wira

25/12/20 - Klien mengatakan sulit


20.00 bernapas Gangguan aliran darah ke otot jantung

Data Objektif :

- Tekanan darah : 90/60 Disfungsi miokardium


mmHg

- Kulit tampak pucat Gagal jantung

RR : 26x/menit
Penurunan curah jantung
Faktor risiko
2 Data Subyektif : Defisit Nutrisi Wira
Hipervolemia, hipertensi, stenosis katup, katup
- Klien mengatakan tidak inkompeten, kerusakan miokardium
nafsu makan dan mual Peningkatan preload, afterload
Data Obyektif:
Peningkatan beban kerja jantung
- Penurunan BB dari 50 kg Penurunan aliran balik sistemik, penurunan
Jumat/ menjadi 46 kg venous return

25/12/20 Mendesak hepar

20.00 Anoreksia dan mual

Defisit nutrisi
3 Jumat/ Data Subyektif: Gagal jantung Intoleransi Aktivitas Wira
25/12/20 Gagal pompa ventrikel kiri
- Klien mengatakan merasa lemas
20.00 Forward failure
Data Obyektif:
Suplai darah jaringan
- Klien tampak pucat Metabolisme anaerob

Penimbunan asam laktat dan ATP

Fatigue

Intoleransi aktivitas

4 Jumat/ Data Subjektif : Riwayat DM Risiko ketidakstabilan Wira


kadar gula darah
25/12/20
- Klien mengatakan memiliki Ketidakseimbangan elektrolit tubuh
20.00 riwayat diabetes sejak umur (hipokalemia)
50 tahun
Mual muntah
Data Objektif :
Penurunan glukosa dalam darah
- Klien tampak lemas
Risiko ketidakstabilan kadar gula darah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan

perubahan afterload ditandai dengan klien


mengatakan sulit bernapas, tekanan darah : 90/60
mmHg, kulit tampak pucat, RR : 26x/menit.
 2. Defisit nutrisi berhubungan dengan

ketidakmampuan mencerna makanan ditandai


dengan klien mengatakan tidak nafsu makan dan
mual, penurunan BB dari 50 kg menjadi 46 kg.
 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigen ditandai dengan klien mengatakan merasa
lemas, klien tampak pucat.
 4. Risiko ketidakstabilan kadar gula darah

berhubungan dengan riwayat diabetes mellitus.


 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
HARI/ NO RENCANA KEPERAWATAN
TGL DX

TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


HASIL

Jumat, 1 Setelah dilakukan asuhan SIKI Perawatan jantung


1. Sebagai pedoman dalam memberikan
25/12/20 keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Identifikasi tanda/gejala
tindakan selanjutnya
diharapkan curah jantung primer penurunan curah
2. Terjadinya perburukan pada tanda
meningkat dengan kriteria hasil : jantung
gejala mengindikasikan curah jantung
SLKI :Curah Jantung  2. Identifikasi tanda/gejala
menurun
1. Tekanan darah : 100-120 sekunder penurunan curah
3. Untuk memantau kadar elektrolit
mmHg sistol, 60-90 mmHg jantung
dalam tubuh
diastole 3. Monitor intake dan output
4. Nyeri dada mengindikasikan
2. RR : 16-24 x/menit cairan
terjadinya gangguan pada jantung
3. Kekuatan nadi perifer 4. Monitor keluhan nyeri dada
5. Menurunkan stress dapat menjaga
meningkat 5. Berikan terapi relaksasi
kinerja jantung dan menstabilkan
4. Tidak ada edema untuk mengurangi stress,
tekanan darah
jika perlu
6. Penurunan energi pada klien akibat
6. Anjurkan beraktifitas fisik
dari penurunan pompa jantung
sesuai toleransi
sehingga aliran darah yang membawa
7. Anjurkan berakitifitas
O2 ke seluruh tubuh berkurang
fisik secara bertahap
7. Melakukan aktivitas sesuai
8. Kolaborasi pemberian :
kemampuan klien agar klien tidak
- Furosemide 3 x 10mg
mengalami kekurangan energi
SIKI Perawatan jantung
1. Sebagai pedoman dalam memberikan tindakan
1. Identifikasi tanda/gejala primer
selanjutnya
penurunan curah jantung
2. Terjadinya perburukan pada tanda gejala
2. Identifikasi tanda/gejala
mengindikasikan curah jantung menurun
sekunder penurunan curah jantung
3. Untuk memantau kadar elektrolit dalam tubuh
3. Monitor intake dan output cairan
4. Nyeri dada mengindikasikan terjadinya gangguan
4. Monitor keluhan nyeri dada
pada jantung
5. Berikan terapi relaksasi untuk
5. Menurunkan stress dapat menjaga kinerja
mengurangi stress, jika perlu
jantung dan menstabilkan tekanan darah
6. Anjurkan beraktifitas fisik
6. Penurunan energi pada klien akibat dari
sesuai toleransi
penurunan pompa jantung sehingga aliran darah
7. Anjurkan berakitifitas fisik
yang membawa O2 ke seluruh tubuh berkurang
secara bertahap
7. Melakukan aktivitas sesuai kemampuan klien agar
8. Kolaborasi pemberian :
klien tidak mengalami kekurangan energi
- Furosemide 3 x 10mg
8. Untuk mempercepat kesembuhan klien
- Atrovastatin calcium trihydrate
1x10 mg
- Bisoprolol 1x2,5 mg
Jumat, 2 Setelah dilakukan asuhan SIKI : Manajemen Nutrisi

25/12/20 keperawatan selama 3 x 24 1. Sebagai pedoman dalam


1. Identifikasi status
diharapkan status nutrisi tindakan selanjutnya
nutrisi
membaik dengan kriteria hasil 2. Agar dapat memberikan
2. Identifikasi kebutuhan
: diet yang tepat
kalori dan jenis nutrien
3. Agar makanan yang
SLKI : Status Nutrisi 3. Monitor asupan
dikonsumsi sesuai dengan
makanan
1. Pengetahuan tentang 4. Monitor hasil diet yang diprogramkan

standar asupan nutrisi yang pemeriksaan 4. Untuk mengetahui jenis


laboratorium diet yang diberikan
tepat meningkat
5. Berikan makanan tinggi
2. Indeks Massa Tubuh 5. Mencegah klien mengejan
serat untuk mencegah
(IMT) membaik yang dapat memperberat
konstipasi
3. Nafsu makan membaik kerja jantung
6. Ajarkan diet yang
4. Membran mukosa 6. Agar klien dapat
diprogramkan
membaik melaksanakan diet dengan
7. Kolaborasi pemberian :
baik
- Omeprazole 1 x 40 mg
7. Untuk mengurangi mual
k/p
dan memenuhi kebutuhan
- Antasida sirup 3 x 5ml
kalium
k/p
- Sucralfate sirup 3 x
10ml
- KSR 2 x 600mg
Jumat, 4 Setelah dilakukan SIKI : Manajemen
25/12/20 asuhan keperawatan Hipoglikemia 1. Sebagai pedoman dalam

selama 3 x 24 jam 1. Mengidentifikasi memberikan tindakan

diharapkan kestabilan tanda dan gejala selanjutnya

kadar glukosa darah hipoglikemia 2. Untuk mencegah terjadinya

meningkat dengan 2. Identifikasi hipoglikemia

kriteria hasil : kemungkinan 3. Untuk mempertahankan

penyebab kestabilan kadar glukosa


SLKI : Kestabilan darah
hipoglikemia
Kadar Glukosa Darah
3. Berikan karbohidrat 4. Sebagai pedoman dalam
1. Pusing menurun
sederhana, jika perlu tindakan selanjutnya
2. Keluhan lapar
4. Anjurkan monitor 5. Agar dapat mencegah
menurun
kadar glukosa darah keadaan hipoglikemi di
3. Rasa haus menurun
5. Ajarkan perawatan rumah
4. Kadar glukosa dalam
mandiri untuk 6. Untuk mencegah terjadinya
darah membaik
mencegah hiperglikemi
hipoglikemia
6. Kolaborasi pemberian
glimepiride 1x2 mg
Hari/Tgl Jam No Tindak Respon Klien Ttd
Dx an
Kepera
watan

Jumat, 06.00 1 Wira


1. Mengidentifikasi S : Klien mengatakan masih sesak dan merasa lemah
25/12/2020
tanda gejala
O : TD : 100/70 mmHg
penurunan curah
jantung N : 78x/mnt
Rr : 26x/mnt

S : 36˚C

06.00 4 2. Mengidentifikasi Wira


S : Klien mengatakan tidak merasa lapar dan haus
tanda dan gejala
hipoglikemia berlebihan merasa lemas.

O : Klien tampak lemah

06.05 2 3. Mengidentifikasi Wira


S : Klien mengatakan mual dan tidak nafsu makan
status nutrisi
O : Klien tampak lemas

06.15 2 4. Delegatif pemberian Wira


S : Klien mengatakan bersedia minum obat
:

- Sucralfate 10 mg O : Obat diberikan secara oral


07.00 2,4 5. Memberikan asupan makan Wira
S : Klien mengatakan bersedia makan
sesuai diet
O : Klien tampak makan ½ porsi

07.30 1,4 6. Delegatif pemberian : Wira


S : Klien mengatakan bersedia minum obat
- Furosemide 10 mg
O : Obat diberikan melalui oral
- Glimepiride 2 mg

- KSR 600 mg

08.00 1,4 7. Menganjurkan beraktivitas fisik Wistita


S : Klien mengatakan bersedia mengikuti anjuran
sesuai toleransi
O : Klien tampak berbaring di tempat tidur

11.40 2 8. Delegatif pemberian sucralfate Wistita


S : Klien mengatakan bersedia minum obat
10 ml
O : Obat diberikan secara oral

12.00 2,4 9. Memberikan asupan makan Wistita


S : Klien mengatakan bersedia untuk makan
sesuai diet
O : Klien tampak makan ½ porsi

13.30 1 10. Delegatif pemberian : Wistitas


S : Klien mengatakan bersedia minum obat
- Furosemide 10 mg
O : Obat diberikan secara oral
- Atrovastatin calcium
trihydrate 10 mg

- Bisoprolol 2,5 mg
14.00 1 Wiwin
11. Mengidentifikasi S : Klien mengatakan masih sedikit sesak dan merasa lemah
tanda dan gejala O : TD : 100/60 mmHg
primer penurunan
N : 80x/mnt
curah jantung
Rr : 26x/mnt

S : 36˚C

15.00 3 Wiwin
12. Menganjurkan tirah S : Klien mengatakan bersedia beristirahat
baring
O : Klien tampak berbaring di tempat tidur

17.30 2 Wiwin
13. Delegatif pemberian S : Klien mengatakan bersedia minum obat
sucralfate 10 ml
O : Obat diberikan secara oral

18.00 2,4 Wiwin


13. Memberikan klien S : Klien mengatakan masih mual
asupan makanan
O : Klien tampak makan ½ porsi, minum 1 gelas
sesuai diet

22.00 1,2 14. Delegatif pemberian : S : Klien mengatakan bersedia minum obat Wira

- Furosemide 10mg O : Obat diberikan secara oral


- KSR 600 mg

Sabtu, 06.00 1 Wira


1. Mengidentifikasi tanda S : Klien mengatakan sudah tidak sesak dan merasa lemah
26/12/2020
gejala penurunan curah
O : TD : 100/70 mmHg
jantung
N : 78x/mnt
Rr : 24x/mnt

S : 36˚C
06.00 4 2. Mengidentifikasi tanda Wira
S : Klien mengatakan tidak merasa
dan gejala hipoglikemia
lapar dan haus berlebihan merasa
lemas.

O : Klien tampak lemah

06.05 2 3. Mengidentifikasi status Wira


S : Klien mengatakan mual seudah
nutrisi
berkurang

O : Klien tampak lemas

06.15 2 4. Delegatif pemberian : Wira


S : Klien mengatakan bersedia minum
- Sucralfate 10 mg obat

O : Obat diberikan secara oral

07.00 2,4 5. Memberikan asupan makan Wira


S : Klien mengatakan bersedia makan
sesuai diet
O : Klien tampak makan ½ porsi

07.30 1,4 6. Delegatif pemberian : Wira


S : Klien mengatakan bersedia minum
- Furosemide 10 mg obat

- Glimepiride 2 mg O : Obat diberikan melalui oral


- KSR 600 mg
08.00 4 Wistita
7. Mengajarkan perawatan S : Klien mengatakan bersedia
mandiri untuk mencegah mengikuti anjuran
hipoglikemia
O : Klien tampak mengulang apa yang
dijelaskan

11.40 2 8. Delegatif pemberian sucralfate 10 Wistita


S : Klien mengatakan bersedia minum
ml
obat

O : Obat diberikan secara oral

12.00 2,4 9. Memberikan asupan makan sesuai Wistita


S : Klien mengatakan bersedia untuk
diet
makan

O : Klien tampak makan ½ porsi

13.30 1 10. Delegatif pemberian : Wistitas


S : Klien mengatakan bersedia minum
- Furosemide 10 mg obat

- Atrovastatin calcium trihydrate O : Obat diberikan secara oral


10 mg

- Bisoprolol 2,5 mg
14.00 1 Wiwin
11. Mengidentifikasi S : Klien mengatakan sudah tidak sesak
tanda dan gejala O : TD : 100/60 mmHg
primer penurunan
N : 80x/mnt
curah jantung
Rr : 20x/mnt

S : 36˚C

15.00 3 Wiwin
12. Menganjurkan tirah S : Klien mengatakan bersedia beristirahat
baring
O : Klien tampak berbaring di tempat tidur

17.30 2 Wiwin
13. Delegatif pemberian S : Klien mengatakan bersedia minum obat
sucralfate 10 ml
O : Obat diberikan secara oral

18.00 2,4 Wiwin


13. Memberikan klien S : Klien mengatakan masih mual
asupan makanan
O : Klien tampak makan ½ porsi, minum 1 gelas
sesuai diet

22.00 1,2 14. Delegatif pemberian : S : Klien mengatakan bersedia minum obat Wira

- Furosemide 10mg O : Obat diberikan secara oral


- KSR 600 mg
Minggu, 06.00 1 S : Klien mengatakan merasa lemas Wira
1. Mengidentifikasi
27/12/20
tanda gejala O : TD : 100/60 mmHg
penurunan curah N : 80x/mnt
jantung
Rr : 20x/mnt

S : 36˚C

06.00 4 2. Memonitor tanda dan S : Klien mengatakan tidak merasa lapar atau haus berlebihan Wira
gejala hipoglikemia
O : Klien tampak lemah

06.05 3 3. Memonitor kelelahan S : Klien mengatakan jika banyak bergerak merasa cepat Wira
fisik dan emosional lelah

O : Klien tampak lemah

06.10 2 4. Delegatif pemberian S : Klien bersedia minum obat Wira


sucralfate 10 ml
O : Obat diberikan secara oral

08.00 2,4 5. Memberikan asupan S : Klien mengatakan sudah tidak mual Wiwin
makanan sesuai diet
O : Klien menghabiskan 1 porsi makanan dan minum ±
200cc

08.15 4 6. Delegatif pemberian : S : Klien mengatakan bersedia minum obat Wiwin

- Glimepiride 2 mg O : Obat diberikan secara oral

- KSR 600 mg
CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/Tgl S O A P

1 Minggu, Klien mengatakan TD : 100/60 mmHg Penurunan Lanjutkan intervensi:


27/12/20 masih lemas Wajah tampak pucat curah jantung Kolaborasi pemberian
RR : 20x/menit - Atrovastatin calcium trihydrate
1x10 mg
- Bisoprolol 1x2,5 mg

2 Minggu, Klien mengatakan Klien tampak - Pertahakan kondisi klien


27/12/20 sudah tidak mual menghabiskan 1 porsi
makanan, minum ±
200cc

3 Minggu, Klien mengatakan jika Klien tampak lemah Intoleransi Lanjutkan intervensi:
27/12/20 banyak bergerak aktivitas - Anjurkan tirah baring
merasa cepat lelah - Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap

4 Minggu, Klien mengatakan Klien tampak mampu Risiko Pertahankan Kondisi


27/12/20 tidak merasa haus dan mengulang saat ketidakstabilan Lanjutkan intervensi :
lapar yang berlebihan diajarkan cara kadar gula - Kolaborasi pemberian glimpiride 1
mencegah darah x 2mg
hipoglikemia

Anda mungkin juga menyukai