Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS JURNAL

Oleh :
KELOMPOK C

1. Ni Made Wistita Dewi


2. I Putu Erwan Ali Wirawan
3. Ida Ayu Wiwin Apsari Wahyuni
4. Ni Putu Nia Rupi Antini

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ADVAITA MEDIKA TABANAN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puja dan Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya lah Analisis
Jurnal yang berjudul “Efektivitas Terapi Metode Wim Hoff terhadap Respirasi,
Denyut Jantung, dan SpO2 pada Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang“ ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dan juga kami berterima
kasih pada Ibu “Ns. Ni Made Sintha Pratiwi, S.Kep. M.Kep” selaku pembimbing
clinical teacher yang telah membimbing kami dalam proses penyusunan Analisis
Jurnal ini.

Kami sangat berharap analisis jurnal ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Terapi Metode Wim Hoff
terhadap Respirasi, Denyut Jantung, dan SpO 2 pada Pasien Covid-19. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam analisis jurnal ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan
usulan demi perbaikan yang kami buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga analisis jurnal ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekira analisis jurnal yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dimasa depan.

Tabanan, 14 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PEMBAHASAN ANALISIS JURNAL
1. Judul 1
2. Identitas Jurnal 2
3. Tujuan Penulisan Jurnal 3
4. Fakta Unik Jurnal 3
5. Pembahasan Jurnal…………………………………………………... 3

JURNAL 4
DAFTAR PUSTAKA 9

ii
iii
PEMBAHASAN ANALISIS JURNAL

A. POPULASI
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien di ruang rawat inap isolasi Kohort
Baitus Syifa' RSI Sultan Agung Semarang. Sampel pada penelitian ini adalah
sebanyak 25 orang dan memenuhi kriteria inklusi penelitian ini meliputi : pasien
covid-19, keluhan utama sesak nafas, dengan komorbid sesak nafas dan sudah
bersedia menjadi sampel penelitian dengan ditandai mengucapkan bersedia
menjadi sampel dan menyetujui informed consent.

B. INTERVENSI
Penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan menggunakan pendekatan Pre –
Post Test tanpa kelompok kontrol yaitu peneliti hanya melakukan intervensi pada
kelompok perlakuan tanpa randomisasi, selanjutnya peneliti membandingkan hasil
pengamatan antara Pre – Post Test.
Metode Wim Hoff merupakan metode yang memadu padankan antara yoga,
meditasi, terapi es dan latihan pernafasan yang dilakukan secara sistematis
sehingga mampu memberikan efek kesehatan pada beberapa organ vital pada
tubuh manusia terutama jantung dan paru-paru.
Selama 30 kali pernafasan Methode Wim Hoff diterapkan maka akan
mempengaruhi berkurangnya konsentrasi CO2 dalam darah, dan akan
mengakibatkan ph dalam darah meningkat sehingga membuat darah bersifat lebih
basa dan sebaliknya tingkat keasamannya berkurang, setelah pada sesi akhir dari
Metode Wim Hoff ini akan dilakukan penahanan nafas sementara sebelum
akhirnya dihembuskan kembali.
Mengingat tidak adanya kelompok kontrol maka sejumlah 25 pasien diajarkan
Metode Wim Hoff untuk selanjutnya diperiksa pernafasan, detak jantung, dan
saturasi oksigen sesaat sebelum dan sesudah mengaplikasikan Metode Wim Hoff
pada posisi sesuai dengan kenyamanan dan kondisi umum pasien. Penilaian
keberhasilan dari Metode Wim Hoff dilakukan dengan cara membandingkan nilai
dari pernafasan, detak jantung, dan saturasi oksigen menggunakan pulse oxymetri
(SpO2 ) sesaat sebelum dan sesudah mengaplikasikan Metode Wim Hoff.

1
C. COMPARISON
Dalam penelitian ini tidak terdapat kelompok kontrol.
Berdasarkan penelitian lain oleh Tapo, dkk (2020) "Evektivitas Pengunaan Model
Latihan Olahraga Pernapasan Monacors untuk Pemeliharaan Kesehatan Fungsi
Paru bagi Mahasiswa Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19". Penelitian ini
dilaksanakan pada Mahasiswa Prodi PJKR STKIP Citra Bakti Ngada dengan
melibatkan mahasiswa sebanyak 16 orang sebagai sampel. Penelitian ini
menggunakan desain praeksperimen time series dengan rancangan one group
pretest-posttest. Data penelitian dikumpulkan melalui tes dan pengukuran arus
puncak ekspirasi (APE) sebagai indikator kesehatan fungsi paru. Teknik analisis
data yang digunakan adalah statistik nonparametrik uji beda wilcoxon signed
ranks test, dengan hasil uji nilai Sig. (2 -tailed) APE = (0,000 < 0,05), sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model latihan olahraga
pernapasan monacors untuk pemeliharaan kesehatan fungsi paru ditinjau dari
perubahan rata-rata nilai arus puncak ekspirasi ke arah kategori normal. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model latihan olahraga pernapasan monacors
efektif digunakan untuk pemeliharaan kesehatan fungsi paru bagi mahasiswa
selama pandemi covid -19.

D. OUTCOME
Pengaplikasian Metode Wim Hoff pada pasien COVID-19 secara efektif mampu
menstabilkan pola nafas dan meningkatkan saturasi oksigen pasien. Hal ini dapat
dilihat dari sajian data pre dan post test menggunakan pengamatan pulse oxymetri
diperoleh perbedaan yang bermakna antara pola nafas dan SpO2 pre dan post test
pasien COVID-19 , hanya saja intervensi yang sama tidak begitu berpengaruh
terhadap denyut jantung, dari masing-masing variabel pola nafas post test (p = ,
000), pada SpO2 juga didapatkan nilai signifikansi post test yang baik ( p = ,000),
hanya saja pada denyut jantung nilai post test menunjukan nilai yang kurang
bermakna.

E. TIME
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap isolasi Kohort Baitus Syifa' RSI
Sultan Agung Semarang dalam rentang waktu bulan Juni – Juli 2020.

2
F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
1. Kelebihan
a) Dalam jurnal dipaparkan tahapan melakukan Metode Wim Hoff, waktu yang
dianjurkan dan patofisiolgi dari penggunaan metode Wim Hoff sampai
mampu menstabilkan pola nafas dan meningkatkan SpO2 pasien.
b) Literatur yang digunakan kurang dari 5 tahun
c) Sangat relevan dengan kondisi pandemi saat ini
d) Peneliti mencantumkan saran pada jurnal
e) Karakteristik responden dan uji yang digunakan sudah tepat sehingga dapat
menyajikan hasil penelitian sesuai dengan tujuan peneliti
2. Kekurangan
a) Tidak terdapat kelompok kontrol sebagai pembanding
b) Tidak dijelaskan metode Wim Hoff yang dipilih oleh peneliti apakah salah
satu atau keempat metode

G. SARAN
Saran yang dapat disampaikan setelah pembaca menganalisis jurnal untuk peneliti
yaitu:
1. Sebaiknya peneliti menjelaskan metode apa saja yang diberikan kepada pasien
agar dapat mengetahui lebih jelas khususnya pasien dengan komorbid apakah
terdapat pengaruh terhadap metode yang diberikan
2. Sebaiknya peneliti menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding
3. Sebaiknya peneliti mencantumkan hambatan yang terjadi saat penelitian supaya
peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan kembali.

3
Med Hosp 2020; vol 7 (1A) :171–175

Original Article

Efektivitas Terapi Metode Wim Hoff terhadap


Respirasi, Denyut Jantung, dan SpO2 pada Pasien Covid-19
di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Moh Syaifulloh, Mujib Akhis Susanto, Minidian Fasitasari, Muhammad Aziz, Saras
Pudjowati, Muhammad Fatah Yasin, Rochady Setianto

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Abstrak
p-ISSN: 2301-4369 e-ISSN:2685-7898
https: //doi.org/10.36408/mhjcm.v7i1A.482 Latar belakang : Metode Wim Hoff merupakan kombinasi dari paparan dingin, tekhnik
pernafasan, dan meditasi. Kombinasi antara terapi konvensional medis dengan terapi
Diajukan: 30 Juli 2020 non farmakologis seperti pada Metode Wim Hoff yang berusaha mengkombinasikan
Diterima: 19 Agustus 2020 antara yoga dengan pengaturan nafas sehingga memberi kesempatan pada
peningkatan volume/kapasitas tidal paru menjadi stabil. Ada banyak variasi dari
Afiliasi Penulis: Metode Wim Hoff meliputi mengontrol pernafasan, menahan nafas, dan memulai
Rumah Sakit Islam Sultan Agung pernafasan, ketiga fase tersebut dapat diulang dalam kurun waktu tiga kali secara
Semarang
berturut-turut atau lebih. Dengan dilakukan terus menerus sangat membantu
Korespondensi Penulis: peningkatkan sel darah merah, meningkatkan kapasitas tidal paru, meningkatkan
Mujib Akhis Susanto sirkulasi, dan dapat dibuktikan secara klinis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Jl. Kaligawe Raya No. KM. 4, Terboyo pengaruh Metode Wim Hoff terhadap pola nafas, denyut jantung, dan SpO2 pasien
Kulon, Genuk, Semarang, Jawa Tengah Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
50112, Indonesia Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment
dengan desain pre dan post test tanpa kelompok kontrol. Sampel pada penelitian ini
E-mail:
dipilih secara consecutive, dan terdiri dari 25 responden dengan rincian 9 laki-laki dan
susan.mujib@gmail.com
16 perempuan. Ditemukan hasil bermakna antara intervensi sebelum dan sesudah
terhadap pola nafas, dan SpO2, selanjutnya data diolah menggunakan uji paired T test
dampak komparatif Wim Hoff dengan perbandingan respirasi, denyut jantung, SpO2
dan uji Wilcoxon signed rank test pada kelompok perlakuan didapatkan p = 0,0014 < α
=0,05, sehingga H0 ditolak. Pada kelompok kontrol didapatkan p = 1,000 > α = 0,05
sehingga H0 diterima, artinya bahwa ada pengaruh terhadap kemandirian responden
kelompok perlakuan.
Hasil : Hasil uji statistik adalah p value 0,000 pada pola nafas dan SpO2, akan tetapi
terhadap denyut jantung didapatkan p value 0,447.
Simpulan : Metode Wim Hoff mampu menstabilkan pola nafas dan SpO 2, akan tetapi
tidak untuk denyut jantung.

Kata kunci : Wim Hoff, pola nafas, SpO2, denyut jantung

4
Efektivitas Terapi Metode Wim Hoff terhadap Respirasi, Denyut Jantung, dan SpO2 pada Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

The effectiveness of Wim Hoff therapy among respiration rate, heart rate, and SpO2
among Covid-19 patients at Islamic Sultan Agung Hospital Semarang

Abstract

Background : Wim Hof Method (WHM) is combination of frequent cold exposure, breathing techniques and meditation. The
combination of conventional medical therapy with non-pharmacological therapies such as the Wim Hoff Method which seeks to
combine yoga with breath control so as to provide an opportunity for the increase in lung tidal volume / capacity to become
stable.There are many types ofbreathing methodincluding Controlled breathing, Breath retention, and Recovery. these three phases
may be repeated for three or more consecutive rounds. By being done continuously it really helps increase red blood cells, increase
lung tidal capacity, improve circulation, and can be proven clinically. This research aimed to explore the effect of Wim Hoff Method on
respiration rate, heart rate, and SpO2 among Covid-19 patients at Islamic Sultan Agung Hospital Semarang.
Methods : Quasi experiment used in this study was pre and post test design without control group. Sampel were recruited using
consecutive sampling. The samples of this study consists of 25 Covid 19 patients including 9 male and 16 female. The study found
significant result between pre and post test intervention for respiration rate and SpO2. A meaningful result between the before and
after intervention of the breath pattern, and the SpO2, subsequently the data was processed using a test paired T comparative impact
of Wim Hoff with a ratio of respiration, heart rate, SpO2 and a test of Wilcoxon signed rank test on the treatment group obtained p =
0.0014 < α = 0.05, so that H0 rejected. In the control group acquired p = 1.000 > α = 0.05 so that H0 was accepted, meaning that there
was an influence on the self- reliance of the group treatment.
Results : The statistical test result was p value 0,000 for respiration rate and SpO2 but for the heart rate p value 0.447.
Conclusion : Wim Hoff Method was effective on stabilizing respiration rate and increasing SpO2 but not for heart rate.

Keywords : Wim Hoff Method, respiration rate, SpO2, heart rate

PENDAHULUAN pasien dan lingkungan sekitar pasien. Metode Wim Hoff


dapat menjad alternatif terapi bagi beberapa pasien
Corona virus disease atau lebih sering disebut dengan positif COVID-19 baik dengan atau tanpa komorbid
COVID- 19 merupakan kelompok virus yang sehingga membantu pasien lebih rileks dan mampu
menginfeksi hewan dan manusia ditemukan pertama mengatasi sesak nafas yang timbul dan memulihkan
kali di Wuhan provinsi Hubei China pada tahun 2019. aliran dan suplai oksigen dari paru-paru ke seluruh
Sesak nafas merupakan gejala paling umum tubuh dengan beberapa prosedur latihan nafas yang
sekaligus paling urgent pada pasien positif COVID-19 benar.3
apabila gejala ini tidak lekas ditangani dan ditindak Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6 Agustus
lanjuti dengan tepat maka akan mengancam nyawa 2020 untuk mengetahui efektivitas terapi Wim Hoff
pasien. Adapun guideline terapi farmakologis yang akan terhadap respirasi, detak jantung, dan saturasi oksigen
diberikan oleh (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) pada pasien COVID-19.
DPJP adalah dengan memberikan obat-obatan yang
mengurangi gejala yang timbul pada pasien mengingat METODE
belum ditemukannya vaksin daripada virus ini. sebagai
upaya untuk meringankan gejala yang timbul dan Desain dari penelitian ini adalah Quasi Experiment
mempercepat perbaikan kondisi umum pasien dengan menggunakan pendekatan Pre – Post Test tanpa
terutama pada kondisi sesak nafas pasien positif kelompok kontrol yaitu peneliti hanya melakukan
COVID-19 maka diperlukan kombinasi antara terapi intervensi pada kelompok perlakuan tanpa
konvensional medis dengan terapi non farmakologis randomisasi, selanjutnya peneliti membandingkan hasil
seperti pada Metode Wim Hoff yang berusaha pengamatan antara Pre – Post Test. Penelitian ini telah
mengkombinasikan antara yoga dengan pengaturan mendapatkan persetujuan Ethical Clearance
nafas sehingga memberi kesempatan pada volume tidal dengan nomor No.22/EC/KEPK/2020 dari komite etik
paru menjadi stabil.2 RSI Sultan Agung Semarang.4
Metode Wim Hoff merupakan metode yang Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap
memadu padankan antara yoga, meditasi, terapi es dan isolasi Kohort Baitus Syifa' RSI Sultan Agung Semarang
latihan pernafasan yang dilakukan secara sistematis dalam rentang waktu bulan Juni – Juli 2020. Sampel
sehingga mampu memberikan efek kesehatan pada pada penelitian ini adalah sebanyak 25 orang dan
beberapa organ vital pada tubuh manusia terutama memenuhi kriteria inklusi penelitian ini meliputi :
jantung dan paru-paru. Pada beberapa kasus Metode pasien covid-19, keluhan utama sesak nafas, dengan
Wim Hoff dapat dilakukan dengan cukup memilih salah komorbid sesak nafas dan sudah bersedia menjadi
satu dari empat metode dengan pertimbangan kondisi sampel penelitian dengan

5
ditandai mengucapkan bersedia menjadi sampel dan
menyetujui informed consent. hanya saja pada intervensi yang sama tidak begitu
Mengingat tidak adanya kelompok kontrol maka menunjukan perbedaan yang signifikan pada nilai
sejumlah 25 pasien diajarkan Metode Wim Hoff untuk denyut jantung dengan hasil pre test kejadian takikardia
selanjutnya diperiksa pernafasan, detak jantung, dan 24%, dan denyut jantung normal 76%, sedangkan pada
saturasi oksigen sesaat sebelum dan sesudah hasil post test didapatkan hasil denyut jantung normal
mengaplikasikan Metode Wim Hoff pada posisi sesuai 100%.
dengan kenyamanan dan kondisi umum pasien. Tabel 3 pada responden dengan dengan
Penilaian keberhasilan dari Metode Wim Hoff dilakukan perlakuan Metode Wim Hoff didapatkan pola nafas
dengan cara membandingkan nilai dari pernafasan, mengalami perbaikan dengan rerata pola nafas pre
detak jantung, dan saturasi oksigen menggunakan pulse intervensi 22,32 dan post intervensi 21,36 dengan selisih
oxymetri (SpO 2 ) sesaat sebelum dan sesudah 0,96 (SD = 1,191). Pada nilai SpO2 didapatkan rerata pre
mengaplikasikan Metode Wim Hoff. intervensi 94,88, dan post intervensi 97,60, dengan
selisih -2,72 (SD=0,592). Pada nilai denyut jantung
HASIL didapatkan rerata pre intervensi 88,24 , dan post
intervensi 87,68 dengan selisih 0,55 (SD=4,373). Hasil uji
Data Umum statistik lebih lanjut menunjukkan bahwa Metode
Intervensi Wim Hoff yang diaplikasikan pada pasien
Efektivitas terapi Wim Hoff terhadap pernafasan, detak COVID-19 mempunyai perbandingan hasil yang positif
jantung, dan saturasi oksigen pada pasien COVID-19 pada pola nafas dan saturasi oksigen, hanya saja pada
yang dirawat di ruang isolasi kohort Baitus syifa' RSI intervensi yang sama tidak begitu berpengaruh pada
Sultan Agung Semarang pada bulan Juni Juli 2020. status denyut jantung pasien.
Hasil penelitian data karakteristik responden
akan disajikan pada tabel 1 menunjukkan distribusi PEMBAHASAN
responden berdasarkan jenis kelamin dan umur dimana
jenis kelamin laki-laki sebanyak 60%, dan perempuan Pada penelitian menggunakan responden dengan usia
40%, dimana umur responden rerata berusia 45 tahun. beragam yaitu terdiri dari kategori usia remaja, dewasa
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa pada responden yang awal, dewasa akhir, dan lansia. Penelitian ini bersifat
dilakukan intervensi Metode Wim Hoff menunjukkan quasi experiment dimana hasil penelitian dikatakan valid
perbaikan status pola nafas dari 25 responden ketika didapatkan hasil yang signifikan. Rentang umur
didapatkan pre test kasus Tachypnea sebanyak 12% dan pada kelompok penelitian ini adalah antara 18 sampai
pernafasan normal sebanyak 88%. Hasil post test pola 70 tahun yang dikategorikan menjadi remaja, dewasa
nafas menunjukkan pernafasan normal sebanyak 100%, awal, dewasa akhir, dan lansia. Pada tabel berdasarkan
Begitu juga pada SpO2 pre test didapatkan kejadian usia dan jenis kelamin dan riwayat penyakit komorbid
hypoksia sebanyak 48%, dan nilai normal sebanyak 52%, yang berusia kategori remaja adalah 6 orang (24%),
pada pengamatan post test didapatkan kejadian hypoksia dewasa awal 8 orang (32%), dewasa akhir 8 orang (32%)
sebanyak 8%, dan saturasi nilai normal sebanyak 92%, dan lansia 3 orang (12%). Pada kategori jenis kelamin
didapatkan laki-laki sebanyak 9 orang (36%) dan

TABEL 1
Distribusi Responden berdasarkan Usia dan Jenis kelamin

Variabel (n=25) Frekuensi Presentase

Usia Remaja (12–25) 6 24,0%


Dewasa Awal (26–45) 8 32,0%
Dewasa Akhir (46–60) 8 32,0%

Lansia (>60) 3 12,0%


Jenis Kelamin Laki-laki 9 36,0%
Perempuan 16 64,0%
Riwayat Komorbid Hipertensi 4 16,0%

Tidak ada Komorbid 17 68,0%

6
DM 4 16,0%

7
TABEL 2
Distribusi Responden berdasarkan Pola Respirasi, Heart Rate, dan Sp02

Variabel (n=25) Frekuensi Presentase

Respirasi Pre Intervensi Normal (12–22) 22 88,0%


Tachypnea (>24) 3 12,0%
Post Intervensi Normal (12–20) 25 100,0%

Heart Rate Pre Intervensi Normal (60–100) 19 76,0%


Takikardi (>100) 6 24,0%
Post Intervensi Normal (60–100) 25 100,0%

SpO2 Pre Intervensi Normal (95–100%) 13 52,0%


Hipoksia Ringan (90–95%) 12 48,0%

Post Intervensi Normal (95–100%) 23 92,0%

Hipoksia Ringan (90–95%) 2 8,0%

TABEL 3
Distribusi Pola Respirasi, Heart Rate, dan Sp02

Variabel (n=25) Min–Max Mean Std. Deviation p Value

Respirasi Pre Intervensi 18–26 22,32 2,688 ,000


Post Intervensi 18–24 21,36 1,497
Heart Rate Pre Intervensi 68–115 88,24 13,854 ,447

Post Intervensi 70–100 87,68 9,481


2 89–98 94,88 2,713 ,000
SpO Pre Intervensi
Post Intervensi 92–100 97,60 2,121

perempuan 16 orang (16%). Dapat disimpulkan bahwa


gender yang diketahui, 60% di antaranya adalah
bahwa kasus COVID-19 lebih sering terjadi pada
berjenis kelamin perempuan, dan 40% lainnya laki-
perempuan dengan rentang usia dewasa awal dan
laki.6 hal ini dikarenakan pada rentang usia tersebut
dewasa akhir.
perempuan sudah mendekati masa menopause
Menurut WHO (2020) mengatakan bahwa
sehingga terjadi ketidaktsabilan hormon-hormon dan
kelompok yang banyak terinfeksi virus corona terjadi
pada gilirannya akan terjadi penurunan daya tahan
pada rentang usia dewasa awal (30–49 tahun) sebanyak
tubuh.
38,9%, hal tersebut dikarenakan pada usia tersebut
Perubahan status pola nafas pada pasien pre dan
ditemukan beberapa pasien dengan life style yang
post intervensi menunjukan perkembangan positif
buruk, dan kurang patuhnya terhadap anjuran
dengan didapatkan perbedaan yang sangat signifikan
pemerintah, akan tetapi rentang usia dengan prevalensi
(p = ,000), pada saturasi oksigen juga didapatkan nilai
mortalitas tertinggi pada kategori usia dewasa akhir hal
pre dan post intervensi yang cukup signifikan (p = ,000)
ini mengacu kategori usia dewasa kategori usia dewasa
hanya saja pada pengamatan denyut jantung diperoleh
akhir hal ini pada data WHO, lebih dari 95% kematian
hasil kurang signifikan (p = ,447) hasil penelitian ini
akibat Virus Corona terjadi pada penduduk usia lebih
sesuai dengan pendapat Hoff (2015) yang mengatakan
dari 60 tahun.5 Sedangkan berdasarkan gender maka
bahwa Metode Wim Hoff mempunyai dampak positif
didapatkan hasil perempuanakan memiliki resiko
bagi pola nafas dan saturasi oksigen.7
terpapar lebih tinggi sebanyak 64% hal ini menguatkan
Selama 30 kali pernafasan Methode Wim Hoff
pernyataan Azanella (2020) mengatakan jumlah pasien
diterapkan maka akan mempengaruhi berkurangnya
perempuan dan laki-laki cukup seimbang. Dari 25 data
konsentrasi CO2 dalam darah, dan akan
mengakibatkan ph dalam darah meningkat sehingga
8
membuat darah

9
Efektivitas Terapi Metode Wim Hoff terhadap Respirasi, Denyut Jantung, dan SpO2 pada Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

direkomendasikan untuk membuat


bersifat lebih basa dan sebaliknya tingkat
variabel bebas yang fokus dan tidak terlalu
keasamannya berkurang, pada kondisi
normal rerata ph adalah 7,4 sedangkan pada bervariasi sehingga dapat diketahui secara
pasti berbagai macam dampak positif,
penerapan Metode Wim Hoff nilai ph r e r a t
mekanisme, dan kontra indikasi dari terapi
a menjadi 7,75 sehingga mengaki Wim Hoff.
b a t k a n 3 perubahan fisiologis meliputi
sakit kepala ringan, yang diakibatkan oleh
ketidakstabilan akses pembuluh arteri dan DAFTAR PUSTAKA
vena yang menuju ke otak sebagai reaksi
1. Ahmad S. A Review of COVID-19 (Coronavirus
terhadap darah yang mengalami alkaliasi, Disease-2019) Diagnosis, Treatments and
selanjutnya sel darah Prevention. Eurasian J Med Oncol. 2020;4(2):116–
merah juga akan mengalami kesulitan 25.
2. Allen JJ. Characteristics of Users and Reported
melepaskan oksigen seiring tingkat Effects of the Wim Hof Method-A Mixed-Methods
keasaman yang rendah pada kandungan Study. 2018;1–66.
darah sehingga mengakibatkan jaringan dan 3. Hoff. Exposure C. Explanation Basic WHM Breathing
sel tidak tersuplai oleh oksigen dan pada Exercise and Cold Exposure WHM Breathing
exercise. 2017.
kondisi ini akan terjadi hipoksia ringan, 4. AR, Syamsudin dan Damaianti. Metode penelitian
hanya saja kondisi ini tidak akan bertahan pendidikan bahasa. Bandung: remaja rosdakarya.
lama dan akan segera normal kembali setelah 2011 : 166
5. World Health Organization. Tatalaksana klinis infeksi
pada sesi akhir dari Metode Wim Hoff ini saluran pernapasan akut berat (SARI) suspek
akan dilakukan penahanan nafas penyakit COVID-19. World Heal Organ.
sementara sebelum akhirnya 2020;4(March):1–25.
6. Azzanella. Pasien Covid di Indonesia : Rentang Usia,
dihembuskan kembali dan peristiwa ini Gender, Klaster, dan Cara Penularannya.
akan memungkinkan darah membentuk Kompas.com. diakses melalui
kembali keasaman dan memungkinkan sel https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/11/1
7150076 5/pasien-covid-19-di-indonesia-rentang-
darah merah untuk mulai melepaskan usia-gender-klaster- dan-penularannya?page=all
oksigen kembali dan respon simpatik tubuh pada 21/06/2020
diaktifkan sehingga jalur yang diperlukan 7. Hof I. The Wim Hof Method Explained. 2016;32.
untuk menghantarkan oksigen ke sel menjadi 8. Hoff.Method Breathing. Diakses m
e l a l u i
lebih adekuat, sehingga pada gilirannya akan https://www.wimhofmethod.com/breathing-
meningkatkan sel darah merah, exercisespada 21/06/2020.
meningkatkan kapasitas paru-paru, dan
meningkatkan sirkulasi pembuluh darah.8

SIMPULAN

Pengaplikasian Metode Wim Hoff pada pasien


COVID-19 secara efektif mampu
menstabilkan pola nafas dan meningkatkan
saturasi oksigen pasien. Hal ini dapat dilihat
dari sajian data pre dan post test
menggunakan pengamatan pulse oxymetri
diperoleh perbedaan yang bermakna antara
pola nafas dan SpO2 pre dan post test pasien
COVID-19 , hanya saja intervensi yang sama
tidak begitu berpengaruh terhadap denyut
jantung, dari masing-masing variabel pola
nafas post test (p = ,000), pada SpO2 juga
didapatkan nilai signifikansi post test yang
baik ( p = ,000), hanya saja pada denyut
jantung nilai post test menunjukan nilai yang
kurang bermakna
Bagi pelayanan keperawatan
terkhusus bagi teman teman yang sedang
bertugas di ruang isolasi COVID-19 dapat
menjadikan penelitian ini sebagai sumber
pengambilan keputusan dan mensejajarkan
antara terapi konvensional dan terapi
herbal. Untuk penelitian selanjutnya

10
DAFTAR PUSTAKA

Syaifulloh, Moh, dkk. 2020. Efektivitas Terapi Metode Wim Hoff terhadap Respirasi,
Denyut Jantung, dan SpO2 pada Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang. Diakses pada http://medicahospitalia.rskariadi.co.id
/medicahospitalia/index.php/mh/article/view/482 tanggal 14 September 2021.

Tapo, dkk. 2020. Evektivitas Pengunaan Model Latihan Olahraga Pernapasan


Monacors untuk Pemeliharaan Kesehatan Fungsi Paru bagi Mahasiswa
Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. IMEDTECH VOL. 4, NO. 2

Anda mungkin juga menyukai