Anda di halaman 1dari 2

Persoalan hpi tidak hanya mengacu pada pilihan hukum atau pengadilan namun nasionalis

HPI = Rechstoepassingsrecht (ajaran sempit)

Ruang lingkup hpi hanya sebatas pada persoalan yang berkaitan dengan masalah pilihan hukum saja
(choice law)

Dalam konteks di indo pada umumnya hanya berkaitan dengan hukum mana

HPI (Choice

Pada persoalan hpi yg diperhatikan bukan hanya persoalan hukum namun juga persoalan pengadilan

TITIK PERTALIAN PEMBEDA : titik pertalian yg digunakan untuk

Ketika ada kasus mengandung unsur2 asing maka yg harus diperhatikan adalah melihat apakah kasus
itu adalah kasus hpi atau bukan

Contoh ada wni menikah dg orang asing

Ani (19) dan stone (UK, menikah, domisili indonesia, 18th ) nikah di indo

 Kasus perdata biasa bukan kasus HPI karena domisili stone di indo

juminten dg george (UK, Domisili malaysia, 18 th) menikah di indo

 Hpi, krn george domisilinya malaysia yg mana mengacu pada hukum malaysia (syarat nikah
tergantung hukum perkawinan domisili)

Untuk membedakan

Titik pertalian pembeda

 Kewarganegaraan  WNI dan WNA melakukan transaksi jualbeli,


 bendera kapal (menentukan wil suatu negara)  jika melakukan suatu perbuatan hukum di
kapal tsb maka yg dipakai adalah hukum sesuai asal kapal tsb
 domisili (tempat tinggal tetap)  hukum yg berlau mengacu pada hukum domisili. Contoh
orang inggris berdomisili di indonesia adalah indonesia maka hukum yg berlaku pada org tsb
yaitu hk indo
 tempat kediaman
 tempat kedudukan badan hukum  betty mendirikan perusahan di indo dan di singapura,
walaupun keduanya milik betty tetapi terdapat perbedaan kedudukan. badan hukumnya dua
yaitu badan hukum indo dan singapura maka terjadi transaksi internasional. Jika perusahaan
di indonesia pailit, di singapura tidak pailit krn hukum pailit hanya ada di indo
 pilihan hukum  jika ada 2 wni yg melakukan transaksi di singapura maka bisa jadi hukum
yg digunakan WNI itu adalah hukum singapura

Anda mungkin juga menyukai