1. Jelaskanhalberikutini :
a. Kemukakandefinisi HPI menurutSudargo
Jawab : Menurut Sudargo Hukum Perdata Internasional merupakan keseluruhan
peraturan dan keputusan hukum yang menunjukkan stelsel hukum manakah yang
berlaku, atau apakah yang merupakan hukum jika hubungan-hubungan atau
peristiwa2 antara warga negara pada suatuwaktu tertentu memperlihatkan titik
pertalian dengan steldel dan kaidah2 hukum dari dua negara yang berbeda dalam
lingkungan kuasa, tempat, pribadi dan soal soal
b. KemukakanAsasasas HPI Indonesia yang bersumberkepadaAlggemeenebepalingen van
wetgeving
Jawab : ada beberapa asas HPI Indonesia yang bersumber pada Alggemenee
bepalingen van wetgeving yaitu :
- Asas domicile yang sumbernya ada pada Pasal 16 Alggemenee bepalingen van
wetgeving voor Indonesie, dimana disana menyebutkan bahwa bila seseorang
menetap diluar negeri dan memiliki tempat tinggal disana berlakulah hukum
negara tersebut
- Asas kewarganegaraan : asas ini bersumberkan pada Pasal 16 Alggemenee
bepalingen van wetgeving voor Indonesie yang menyebutkan bahwa terhadap
benda bergerak berlaku undang-undang dari negeri tempat itu berada
- Asas tempat tindakan hukum dilakukan yang tercantum pada Pasal 17 dimana
disana tercantum bahwa setiap tindakan hukum yang dilakukan disuatu
negara maka berlaku hukum atas tempat tindakan itu dilakukan
c. Kemukakanasasasas HPI zamanRomawi yang sampaisekarangmasihberlaku
Jawab : ada beberapa asas HPI zaman Romawi yang masih berlaku hingga kini yaitu :
- Asas lex rei sitae : asas ini mengandung arti bahwa perkara-perkara yang
menyangkut benda tidak bergerak ( immovables) akan tunduk pada hukum
dimana benda itu berada
- Asas lex domicile yakni asas yang menetapkan bahwa hak dan kewajiban
perorangan harus diatur oleh hukum dari tenpat seseorang berkediaman
tetap
- Asas lex loci contractus : asas ini merupakan asas yang menetapkan bahwa
terhadap perjanjian2 ( yang melibatkan pihak waga dari provipinsi yang
berbeda) berlaku hukum di tempat perbuatan perjanjian dibuat
Jawab :
Titik taut yang ada pada kasus diatas adalah :
1. Titik taut sekunder dimana :
- A orang Indonesia yang menikah dengan B orang Inggris dan menikahnya di Indonesia
( locus celebration ) tempat dimana perbuatan hukum resmi dilaksanakan
- B meninggal dan membuatkan surat wasiat di Inggris ( tempat perbuatan hukum
dilakukan )
- Keponakan B mendapatkan warisan berupa benda tetap dan benda bergerak yang
terletak di Prancis ( tempat kedudukan benda tetap berada )
- A menuntut harta peninggal suaminya yang ada di Prancis ( tempat gugatan perkara
diajukan )
2. Kwalifikasinya :
- Didalam hukum Prancis jelas bahwa janda tidak berhak atas warisan harta bersama
( lex fori ). Namun menurut hukum Indonesia sendiri janda berhak atas harta warisan
dan hak sebagian atas hartta bersama ( lex cause )
Penyelesaiannya : HPI Prancis (lex fori ) menunjuk hukum yang berlaku berdasarkan
kewarganegaraan dan menunuk hukum inggris. HPI Inggris menunjuk Indonesia
karena perbuatan hukum ( menikah ) dilakukan di Indonesia berdasarkan asas lex loci
contatractus. HPI Indonesia menujuk Prancis karena mengenai benda tetap harus
berdasarkan dimana benda itu berada, yakni Prancis berdasarkan lex rei sitae, serta
berdasarkan status benda bergerak yang mengikuti orangnya ( B meninggal di
Prancis ) maka terhadap benda bergerak juga belaku hukum Prancis
3. Dalamperistiwahukumperdatainternasional , yang
manaperistiwanyaterkaitdenganberbagaisistemhukum,
makatidakdapatdihindariadanyarenvoi
a. Apakah yang dimaksuddenganrenvoi ?
b. Jelaskankasus Forgo besertapenyeesaiannyadenganmenjelaskan :apa yang merupakantitik
taut sekunder, kualifikasi, jenisrenvoi.
5. Hukumkontrakinternasionalmerupakanbagiandarihukumperdataintenasional
a. Kemukakansumberhukumkontrakinternasional
Jawab : sumber hukum kontrak internasional yakni
- Hukum nasional
- Dokumen kontrak
- Kebiasaan di bidang perdagangan internasional
- Prinsip hukum umum mengenai kontrak
- Putusan pengadilan
- Doktrin
- Perjanjian internasional
b. Jelaskan 2 prisip fundamental hukumkontrakinternasional
Jawab :
- Prinsip yurisdiksi territorial yang menjelaskan bahwa setiap benda, subjek hukum,
perbuatan, peritiwa hukum, termasuk di dalamnya transaksi dagang yang dituangkan
ke dalam kontrak yang terjadi di dalam wilayah suatu negara tunduk secara mutlak
pada hukum nasional negara tersebut
- Prinsip kebebasan berkontrak yang mengatakan bahwa para pihak bebas menentukan
bentuk dan isi kontrak berdasarkan kesepakatan