Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PERTEMUAN KE-12 KAPITA SELEKTA HUKUM BISNIS

NAMA : IIS ADE LIA


NPM : 10040018230
KELAS : A

 Klasifikasi Factoring

Klasifikasi di bedakan menjadi 4 (empat) bagian yaitu berdasarkan hal-hal sebagai


berikut :
a. Tanggung jawab yang dibedakan lagi menjadi :
1. Resourse factoring – yakni anjak piutang dengan resiko kredit tetap menjadi
klien. Bilamna setelah jatuh tempo perusahaan anjak piutang tidak
memperoleh pelunasan atas piutangnya dari nasabah, maka klien tetap
bertanggungjawab melunasi. Setiap anjak piutang dianggap sebagai
rescourse factoring, kecuali ditentukan lain
2. Without resourse factoring – kondisi kredit bukan tanggung jawab klien tapi
seluruh beban dan tagihan beserta resiko sepenuhnya tanggungjawab
perusahaan anjak piutang. Bilamana setelah jatuh tempo perusahaan anjak
piutang belum mendapatkan pelunasan dari nasabah, maka nasabah tidak
ada tanggungjawab melunasinya kecuali ditentukan lain

b. Notifikasi kepada nasabah yang dibedakan lagi menjadi


1. Disclosed factoring – merupakan anjak piutang yang pengalihan piutang
kepada perusahaan anjak piutang diberitahukan kepada nasabah. Pengalihan
tersebut dilakukan dengan cassie menurut pasal 613 ayat 1 KUHPerdata
2. Undisclosed factoring – kondisi dimana anjak piutang yang pengalihan
piutang kepada perusahaan anjak piutang tidak diberitahukan kepada
nasabah. Hal ini bertentangan dengan sistem hukum perdata Indonesia yang
mengharuskan adanya pemberitahuan kepada debitur (nasabah) seperti
ditentukan dalam pasal 613 ayat 1 KUHPerdata atau disebut juga
confidential factoring

c. Pelayanan yang diberikan dibagi lagi menjadi


1. Maturity factoring – merupakan anjak piutang dengan mana perusahaan
anjak piutang hanya memberikan jasa pembukuan, proteksi dan
pengontrolan kredit serta penagihan yang disebut service factoring, sifatnya
hanya nonfinancing. Perusahaan anjak piutang baru membayar kepada klien
bila nasabah telah melakukan pembayaran ( pay as paid arrangement)
2. Financial factoring – anjak piutang yang dissamping memberikan jasa-jasa
seperti maturity factoring juga memberikan jasa pembiayaan yang dibayar
oleh perusahaan anjak piutang kepada klien melalui advance payment
sebelum piutang jatuh tempo

d. Sarana pengalihan dibedakan lagi menjadi


1. Account receivable factoring –pengalihan piutang kepada perusahaan anjak
pitang dilakukan melalui dokumen bukti hutang dalam bentuk buku tagihan
(account receivable)
2. Primisorry notes factoring - yakni anjak piutang dengan nasabah
menerbitkan surat pengakuan hutang (primisory notes) atas hutang-
hutangnya kepada klien. Kemudian klien itu mengendosemenkan surat
pengakuan hutang itu kepada perusahaan anjak piutang sebagai salah satu
cara mengalihan piutang
3.

e. Tempat kedudukan para pihak


1. Domestic factoring – yakni anjak piutang dimana semua pihak berdomisili
dalam satu negara misalnya Indonesia
2. International factoring – anjak piutang dimana nasabah berdomisili diluar
negeri atau negara lain. Sedangkan klien berdomisili di dalam negeri, dalam
hal ini adalah Indonesia. jenis ini juga disebut Export Factoring

Anda mungkin juga menyukai