Anda di halaman 1dari 12

NAMA : Muhammad Aldo Goescheva Galatheo

KELAS :A
NPM : 194301074
MATA KULIAH : Hukum Pidana Lanjut
DOSEN : Dr. Bonarsius Saragih, S.H., M.H.

LAMPIRAN KASUS:

PUTUSAN
Nomor 1013/Pid.B/2018/PN Kis

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Kisaran yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa
dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:
Nama lengkap : BUDI IHSAN Als BUDI;
Tempat Lahir : Tanjung Pasir;
Umur/Tanggal lahir : 29 Tahun /5 Mei 1989;
Jenis kelamin : Laki-Laki;
Kebangsaan/KN-an : Indonesia;
Tempat tinggal : Pangkal Titi, Jl. Kuini, Kel. Kisaran Naga, Kec.
Kisaran Timur, Kab. Asahan;
Agama : Islam;
Pekerjaan : Tukang Becak;
Terdakwa ditangkap pada tanggal 8 Agustus 2018;
Terdakwa mulai ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara berdasarkan surat
perintah penahanan:
1. Penyidik sejak tanggal 9 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2018;
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 29 Agustus 2018 sampai dengan
tanggal 7 Oktober 2018;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 27 September 2018 sampai dengan tanggal 16
Oktober 2018;
4. Majelis Hakim sejak tanggal 10 Oktober 2018 sampai dengan tanggal 8 November
2018;
5. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kisaran sejak tanggal 9 November
2018 sampai dengan tanggal 7 Januari 2019;
Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kisaran Nomor: 1013/Pid.B/2018/PN Kis tertanggal 10
Oktober 2018 tentang penunjukan Majelis Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor: 1013/Pid.B/2018/PN Kis tertanggal 10 Oktober 2018
tentang penentuan hari sidang pertama;
- Berkas perkara dan surat - surat lainnya yang berkaitan;
Setelah mendengar keterangan Saksi-Saksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti
surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum
yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa BUDI IHSAN Als BUDI telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “Pengulangan Pencurian”
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 Jo Pasal 486 KUHP.
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa BUDI IHSAN Als BUDI dengan
pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dikurangi selama Terdakwa berada didalam
tahanan dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Spacy wama merah BK 9310VAJ; Dirampas
untuk Negara.
- 1 (satu) buah KTP an. RIZKY ARIANSYAH LUBIS, SIM A an RIZKY
ARIANSYAH LUBIS, Kartu Indonesia Sehat (KIS) an RIZKY ARIANSYAH
LUBIS dan ATM BRI;
Dikembalikan kepada pemiliknya Saksi RIZKY ARIANSYAH LUBIS.
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu
rupiah).
Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan ke persidangan oleh Penuntut Umum,
karena didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
Pertama:
Bahwa Terdakwa BUDI IHSAN Als BUDI pada hari Rabu tanggal 8 Agustus 2018
sekira pukul 15.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di bulan Agustus 2018
bertempat di JL. Diponegoro No. 335, Lk III Kel. Sendang Sari, Kec. Kisaran Barat, Kab.
Asahan tepatnya di kantor Forum Masyarakat Asahan (FMA) atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kisaran,
sehingga berwenang untuk mengadilinya, Melakukan pengulangan mengambil barang
sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki
secara melawan hukum, yang dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut: Bahwa pada
waktu dan tempat tersebut diatas awalnya Terdakwa berjalan mengitari Jl. panglima polem
hingga Jl. Diponegoro Kisaran lalu Terdakwa tiba di kantor Forum Masyarakat Asahan
(FMA) melihat kantor tersebut dalam keadaan pintu terbuka dan tidak ada penghuninya.
Kemudian timbul niat Terdakwa untuk masuk kedalam kantor tersebut lalu Terdakwa
memarkirkan sepeda motornya di depan rumah lalu memanggil dari depan pintu dengan
ucapan “ASSALAMUALAIKUM”, karena tidak ada orang yang menyambut salam tersebut
maka Terdakwa segera masuk kedalam rumah lalu menuju kamar tidur bagian depan,
sesampainya dikamar tersebut Terdakwa langsung membuka pintu kamar lalu membuka
pintu lemari yang berada didalam kamar selanjutnya membuka laci lemari dan segera
mengambil dompet milik Saksi NURUL MEILANI seterusnya memasukkan dompet tersebut
kedalam saku belakang. Kemudian Terdakwa bergegas keluar dari kamar dan berniat
mengambil HP yang sedang dalam posisi di Cas di belakang rumah. Kemudian Saksi
NURUL MEILANI memergoki keberadaan Terdakwa dalam rumah tersebut, lalu Saksi
NURUL MEILANI berkata “ NGAPAIN” lalu dijawab Terdakwa dengan gugup “
NUMPANG NANYAK KAK SI RUDI ADA DISINI” lalu NURUL MEILANI berkata lagi
“GAK ADA, TUNGGU YA” selanjutnya Terdakwa dengan tergesa-gesa segera pergi keluar
rumah dan menghidupkan sepeda motor. Adapun Saksi NURUL MEILANI segera berteriak
“MALING-MALING” kemudian Burhanuddin Lubis Als Burhan bersama warga sekitar
berupaya menghentikan laju sepeda motor Terdakwa, sebagaimana Terdakwa menabrak
Burhanuddin Lubis Als Burhan yang mengakibatkan Terdakwa terjatuh kemudian segera
diamankan oleh warga sekitar.
Bahwa 1 (satu) buah dompet warna cokelat milik Saksi NURUL MEILANI tersebut
berisikan 1 (satu) buah KTP an. RIZKY ARIANSYAH LUBIS, SIM A an RIZKY
ARIANSYAH LUBIS, Kartu Indonesia Sehat (KIS) an RIZKY ARIANSYAH LUBIS dan
ATM BRI.
Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk mengambil barang-barang milik korban,
berikutnya Terdakwa telah pernah dijatuhi hukuman selama 3 (tiga) tahun karena melakukan
tindak pidana pencurian yang telah memiliki kekuatan hukum tetap berdasarkan Putusan PN
Kisaran No.662/Pid.B/2015?Pn Kis tanggal 20 Januari 2016.
Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 Jo Pasal 486 KUHP.
Atau
Kedua :
Bahwa Terdakwa BUDI IHSAN Als BUDI pada hari Rabu tanggal 8 Agustus 2018
sekira pukul 15.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di bulan Agustus 2018
bertempat di JL. Diponegoro No. 335, Lk III Kel. Sendang Sari, Kec. Kisaran Barat, Kab.
Asahan tepatnya di kantor Forum Masyarakat Asahan (FMA) atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kisaran,
sehingga berwenang untuk mengadilinya, Melakukan pengulangan percobaan mengambil
barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum, yang dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:
Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas awalnya Terdakwa berjalan mengitari
Jl. panglima polem hingga Jl. Diponegoro Kisaran lalu Terdakwa tiba di kantor FMA melihat
kantor tersebut dalam keadaan pintu terbuka dan tidak ada penghuni nya. Kemudian timbul
niat Terdakwa untuk masuk kedalam kantor tersebut lalu Terdakwa memarkirkan sepeda
motornya di depan rumah lalu memanggil dari depan pintu dengan ucapan
“ASSALAMUALAIKUM”, karena tidak ada orang yang menyambut salam tersebut maka
Terdakwa segera masuk kedalam rumah lalu menuju kamar tidur bagian depan, sesampainya
dikamar tersebut Terdakwa langsung membuka pintu kamar lalu membuka pintu lemari yang
berada didalam kamar selanjutnya membuka laci lemari dan segera mengambil dompet milik
Saksi NURUL MEILANI seterusnya memasukkan dompet tersebut kedalam saku belakang.
Kemudian Terdakwa bergegas keluar dari kamar dan berniat mengambil HP yang sedang
dalam posisi di Cas di belakang rumah. Kemudian Saksi NURUL MEILANI memergoki
keberadaan Terdakwa dalam rumah tersebut, lalu Saksi NURUL MEILANI berkata “
NGAPAIN” lalu dijawab Terdakwa dengan gugup “ NUMPANG NANYAK KAK SI RUDI
ADA DISINI” lalu NURUL MEILANI berkata lagi “GAK ADA, TUNGGU YA”
selanjutnya Terdakwa dengan tergesa-gesa segera pergi keluar rumah dan menghidupkan
sepeda motor. Adapun Saksi NURUL MEILANI segera berteriak “MALING-MALING”
kemudian Burhanuddin Lubis Als Burhan bersama warga sekitar berupaya menghentikan laju
sepeda motor Terdakwa, sebagaimana Terdakwa menabrak Burhanuddin Lubis Als Burhan
yang mengakibatkan Terdakwa terjatuh kemudian segera diamankan oleh warga sekitar.
Bahwa tidak selesainya perbuatan Terdakwa bukan semata-mata disebabkan karena
kehendaknya sendiri melainkan karena saat melaksanakan perbuatannya diketahui oleh Saksi
NURUL MEILANI.
Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk mengambil barang-barang milik korban,
berikutnya Terdakwa telah pernah dijatuhi hukuman selama 3 (tiga) tahun karena melakukan
tindak pidana pencurian yang telah memiliki kekuatan hukum tetap berdasarkan Putusan PN
Kisaran No.662/Pid.B/2015?Pn Kis tanggal 20 Januari 2016.
Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 Jo Pasal 53 KUHP
Jo Pasal 486 KUHP.
Menimbang, bahwa atas isi Dakwaan Penuntut Umum yang dibacakan di
persidangan, Terdakwa menyatakan sudah mengerti dan tidak mengajukan
Eksepsi/keberatan.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan Dakwaannya Penuntut Umum telah
mengajukan Saksi-Saksi sebagai berikut:
1. Saksi RIZKY ARIANSYAH LUBIS, di bawah sumpah di depan persidangan pada
pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani saat memberikan keterangan;
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 8 Agustus 2018 sekira pukul 15.00 WIB di kantor
Forum Masyarakat Asahan di JL. Diponegoro No. 335, Lk III Kel. Sendang Sari, Kec.
Kisaran Barat, Kab. Asahan Terdakwa telah mengambil 1 (satu) buah dompet milik
Saksi;
- Bahwa Saksi mengetahui kejadian tersebut pada saat Saksi mendengar istri Saksi
(saksi Nurul Meilani) berteriak “maling maling” dan seketika itu juga Saksi melihat
Terdakwa berlari dari rumah tempat tinggal Saksi ke sepeda motor honda Spacy
warna merah yang diparkir di depan pintu pagar rumah kemudian Saksi dan abang
Saksi langsung menghadang Terdakwa menabrak Saksi hingga Terdakwa terjatuh lalu
Terdakwa berhasil ditangkap;
- Bahwa 1 (satu) buah dompet wama cokelat milik Saksi tersebut berisikan 1 (satu)
buah KTP an. Rizky Ariansyah Lubis, SIM A an Rizky Ariansyah Lubis, Kartu
Indonesia Sehat (KIS) an Rizky Ariansyah Lubis dan ATM BRI;
- Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk mengambil dompet milik Saksi tersebut;
Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya dan tidak
mengajukan eksepsi/keberatan;
2. Saksi NURUL MEILANI, di bawah sumpah di depan persidangan pada pokoknya
memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani saat memberikan keterangan;
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 8 Agustus 2018 sekira pukul 15.00 WIB di kantor
Forum Masyarakat Asahan di JL. Diponegoro No. 335, Lk III Kel. Sendang Sari, Kec.
Kisaran Barat, Kab. Asahan Terdakwa telah mengambil 1 (satu) buah dompet milik
suami Saksi;
- Bahwa Saksi mengetahui kejadian tersebut pada saat Saksi memergoki Terdakwa
sedang berada di dalam kantor Forum Masyarakat Asahan, lalu Saksi berkata “
ngapain” lalu dijawab Terdakwa “ numpang nanyak kak si rudi ada disini” lalu Saksi
berkata lagi “Gak ada, tunggu ya" selanjutnya Saksi melihat Terdakwa bergegas pergi
keluar rumah dan menghidupkan sepeda motor, kemudian Saksi segera berteriak
“maling-maling” kemudian suami Saksi (saksi Rizky Ariansyah Lubis) bersama
warga sekitar berupaya menghentikan laju sepeda motor Terdakwa, hingga Terdakwa
menabrak Saksi Rizky Ariansyah Lubis yang mengakibatkan Terdakwa terjatuh
kemudian segera diamankan oleh warga sekitar;
- Bahwa 1 (satu) buah dompet wama cokelat milik Saksi Rizky Ariansyah Lubis
tersebut berisikan 1 (satu) buah KTP an. Rizky Ariansyah Lubis, SIM A an Rizky
Ariansyah Lubis, Kartu Indonesia Sehat (KIS) an Rizky Ariansyah Lubis dan ATM
BRI;
- Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk mengambil dompet milik Saksi Rizky
Ariansyah Lubis tersebut; Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa memberikan
pendapat bahwa Terdakwa tidak keberatan dengan keterangan Saksi dan
membenarkannya;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang
pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani saat memberikan
keterangan;
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 8 Agustus 2018 sekira pukul 15.00 WIB di kantor
Forum Masyarakat Asahan di JL. Diponegoro No. 335, Lk III Kel. Sendang Sari, Kec.
Kisaran Barat, Kab. Asahan Terdakwa telah mengambil 1 (satu) buah dompet milik
Saksi Rizky Ariansyah Lubis;
- Bahwa Terdakwa mengambil dompet milik Saksi Rizky Ariansyah Lubis dengan
cara awalnya Terdakwa berjalan mengitari Jl. Panglima Polem hingga Jl. Diponegoro
Kisaran lalu Terdakwa tiba di kantor FMA melihat kantor tersebut dalam keadaan
pintu terbuka dan tidak ada penghuni nya, kemudian timbul niat Terdakwa untuk
masuk ke dalam kantor tersebut lalu Terdakwa memarkirkan sepeda motornya di
depan rumah lalu memanggil dari depan pintu dengan ucapan “assalamualaikum”,
karena tidak ada orang yang menyambut salam tersebut maka Terdakwa segera masuk
ke dalam rumah lalu menuju kamar tidur bagian depan, sesampainya di kamar
tersebut Terdakwa langsung membuka pintu kamar lalu membuka pintu lemari yang
berada di dalam kamar selanjutnya membuka laci lemari dan segera mengambil
dompet milik Saksi Rizky Ariansyah Lubis seterusnya memasukkan dompet tersebut
kedalam saku belakang, kemudian Terdakwa bergegas keluar dari kamar dan berniat
mengambil HP yang sedang dalam posisi di Cas di belakang rumah;
- Bahwa kemudian Saksi Nurul Meilani memergoki Terdakwa yang sedang berada
dalam kantor tersebut, lalu Saksi Nurul Meilani berkata “ ngapain” lalu dijawab
Terdakwa dengan gugup “ numpang nanyak kak si rudi ada disini” lalu Saksi Nurul
Meilani berkata lagi “gak ada, tunggu ya” selanjutnya Terdakwa dengan tergesa-gesa
segera pergi keluar rumah dan menghidupkan sepeda motor lalu Saksi Nurul Meilani
segera berteriak “maling-maling” kemudian Saksi Rizky Ariansyah Lubis bersama
warga sekitar berupaya menghentikan laju sepeda motor Terdakwa, hingga Terdakwa
menabrak Saksi Rizky Ariansyah Lubis yang mengakibatkan Terdakwa terjatuh
kemudian segera diamankan oleh warga sekitar;
- Bahwa Terdakwa tidak ada mendapat ijin untuk mengambil dompet milik Saksi
Rizky Ariansyah Lubis tersebut;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti yaitu sebagai berikut:
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Spacy wama merah BK 9310VAJ;
- 1 (satu) buah dompet warna coklat yang berisikan KTP an. RIZKY ARIANSYAH
LUBIS, SIM A an RIZKY ARIANSYAH LUBIS, Kartu Indonesia Sehat (KIS) an
RIZKY ARIANSYAH LUBIS dan ATM BRI;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan, diperoleh
fakta-fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa pada hari Rabu tanggal 8 Agustus 2018 sekira pukul 15.00 WIB di kantor
Forum Masyarakat Asahan di JL. Diponegoro No. 335, Lk III Kel. Sendang Sari, Kec.
Kisaran Barat, Kab. Asahan Terdakwa telah mengambil 1 (satu) buah dompet milik
Saksi Rizky Ariansyah Lubis;
- Bahwa Terdakwa mengambil dompet milik Saksi Rizky Ariansyah Lubis dengan
cara awalnya Terdakwa berjalan mengitari Jl. Panglima Polem hingga Jl. Diponegoro
Kisaran lalu Terdakwa tiba di kantor FMA melihat kantor tersebut dalam keadaan
pintu terbuka dan tidak ada penghuni nya, kemudian timbul niat Terdakwa untuk
masuk ke dalam kantor tersebut lalu Terdakwa memarkirkan sepeda motornya di
depan rumah lalu memanggil dari depan pintu dengan ucapan “assalamualaikum”,
karena tidak ada orang yang menyambut salam tersebut maka Terdakwa segera masuk
ke dalam rumah lalu menuju kamar tidur bagian depan, sesampainya di kamar
tersebut Terdakwa langsung membuka pintu kamar lalu membuka pintu lemari yang
berada di dalam kamar selanjutnya membuka laci lemari dan segera mengambil
dompet milik Saksi Rizky Ariansyah Lubis seterusnya memasukkan dompet tersebut
kedalam saku belakang, kemudian Terdakwa bergegas keluar dari kamar dan berniat
mengambil HP yang sedang dalam posisi di Cas di belakang rumah;
- Bahwa kemudian Saksi Nurul Meilani memergoki Terdakwa yang sedang berada
dalam kantor tersebut, lalu Saksi Nurul Meilani berkata “ ngapain” lalu dijawab
Terdakwa dengan gugup “ numpang nanyak kak si rudi ada disini” lalu Saksi Nurul
Meilani berkata lagi “gak ada, tunggu ya” selanjutnya Terdakwa dengan tergesa-gesa
segera pergi keluar rumah dan menghidupkan sepeda motor lalu Saksi Nurul Meilani
segera berteriak “maling-maling” kemudian Saksi Rizky Ariansyah Lubis bersama
warga sekitar berupaya menghentikan laju sepeda motor Terdakwa, hingga Terdakwa
menabrak Saksi Rizky Ariansyah Lubis yang mengakibatkan Terdakwa terjatuh
kemudian segera diamankan oleh warga sekitar;
- Bahwa Terdakwa tidak ada mendapat ijin untuk mengambil dompet milik Saksi
Rizky Ariansyah Lubis tersebut;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dengan
apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas Terdakwa dapat dinyatakan telah
melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan berbentuk
alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas
memilih langsung dakwaan alternatif pertama sebagaimana dalam Pasal 362 Jo. Pasal 486
KUHP, yang unsur-unsurnya sebagai berikut:
1. Barang siapa;
2. Mengambil sesuatu barang yang sebahagian atau seluruhnya milik orang lain
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum;
3. Hukuman penjara yang ditentukan dalam pasal 362, 363, 365 ayat pertama, kedua
dan ketiga, dapat di tambahkan sepertiganya, jika waktumelakukan kejahatan itu
belum lalu 5 tahun sejak sitersalah menjalani sama sekali atau sebagian saja hukuman;
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan
sebagai berikut:
Ad.1. Unsur “barang siapa”
Menimbang, bahwa menurut Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 1398 K/Pid/1994
tanggal 30 Juni 1995 terminologi kata “barangsiapa” atau “hij” sebagai siapa saja yang harus
dijadikan Terdakwa. Pada dasarnya setiap manusia sebagai subyek hukum (pendukung hak
dan kewajiban) dapat dijadikan sebagai Terdakwa. Hal ini dikarenakan bahwa setiap orang
dianggap mampu melakukan tindakan hukum kecuali undang-undang menentukan lain.
(Bandingkan dengan: Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Kencana,
2009, hal. 249). Sedangkan mengenai dapat tidaknya dimintai pertanggungjawaban, hal
tersebut akan dibuktikan lebih lanjut berdasarkan fakta-fakta di persidangan mengenai pokok
perkaranya dan mengenai diri Terdakwa. Oleh karena itu terkait dengan unsur ini, hanya
perlu dibuktikan apakah Terdakwa merupakan orang yang dimaksud sebagai Terdakwa
dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa yang ditunjuk sebagai subyek hukum yang melakukan peristiwa
pidana dalam perkara ini adalah Terdakwa BUDI IHSAN Als BUDI yang menurut berkas
perkara dan surat dakwaan Penuntut Umum sebagaimana dibenarkan oleh Terdakwa, telah
melakukan suatu peristiwa pidana yaitu sebagaimana dimaksud dalam 362 Jo. Pasal 486
KUHP;
Menimbang, bahwa fakta-fakta yang ada di persidangan baik dikaitkan dengan
keterangan Saksi-Saksi dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang ada di persidangan,
Terdakwa telah menunjukkan kecakapan dan kemampuan dimana Terdakwa dalam
keberadaannya mempunyai fisik dan psikis yang sehat dan memadai, dan tidak terbukti
adanya halangan untuk dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “barang siapa” telah terbukti dan
terpenuhi menurut hukum;
Ad.2. Unsur “mengambil sesuatu barang yang sebahagian atau seluruhnya milik orang
lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum”
Menimbang, bahwa yang dimaksud unsur mengambil sesuatu barang ini adalah
memindahkan atau barang berpindah ke tempat lain dan barang disini harus ditafsirkan
sebagai sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis;
Menimbang bahwa sesuai dengan fakta di persidangan baik berdasarkan keterangan
Saksi-Saksi, keterangan Terdakwa dan alat bukti yang ada di persidangan bahwa pada hari
Rabu tanggal 8 Agustus 2018 sekira pukul 15.00 WIB di kantor Forum Masyarakat Asahan
di JL. Diponegoro No. 335, Lk III Kel. Sendang Sari, Kec. Kisaran Barat, Kab. Asahan
Terdakwa telah mengambil 1 (satu) buah dompet milik Saksi Rizky Ariansyah Lubis;
Menimbang, bahwa Terdakwa mengambil dompet milik Saksi Rizky Ariansyah Lubis
dengan cara awalnya Terdakwa berjalan mengitari Jl. Panglima Polem hingga Jl. Diponegoro
Kisaran lalu Terdakwa tiba di kantor FMA melihat kantor tersebut dalam keadaan pintu
terbuka dan tidak ada penghuni nya, kemudian timbul niat Terdakwa untuk masuk ke dalam
kantor tersebut lalu Terdakwa memarkirkan sepeda motornya di depan rumah lalu memanggil
dari depan pintu dengan ucapan “assalamualaikum”, karena tidak ada orang yang menyambut
salam tersebut maka Terdakwa segera masuk ke dalam rumah lalu menuju kamar tidur bagian
depan, sesampainya di kamar tersebut Terdakwa langsung membuka pintu kamar lalu
membuka pintu lemari yang berada di dalam kamar selanjutnya membuka laci lemari dan
segera mengambil dompet milik Saksi Saksi Rizky Ariansyah Lubis seterusnya memasukkan
dompet tersebut kedalam saku belakang, kemudian Terdakwa bergegas keluar dari kamar dan
berniat mengambil HP yang sedang dalam posisi di Cas di belakang rumah;
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Terdakwa mengambil dompet milik Saksi
Saksi Rizky Ariansyah Lubis adalah untuk dimiliki, dimana dalam mengambil dompet milik
Saksi Saksi Rizky Ariansyah Lubis tersebut Terdakwa tidak ada mendapat izin dari Saksi
Saksi Saksi Rizky Ariansyah Lubis selaku pemiliknya;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur tersebut telah terbukti dan terpenuhi
menurut hukum;
Ad.3. Unsur “hukuman penjara yang ditentukan dalam pasal 362, 363, 365 ayat
pertama, kedua dan ketiga, dapat di tambahkan sepertiganya, jika waktu melakukan
kejahatan itu belum lalu 5 tahun sejak sitersalah menjalani sama sekali atau sebagian
saja hukuman”
Menimbang, bahwa Recidive (pengulangan tindak pidana) pada pokoknya adalah
apabila seorang melakukan suatu tindak pidana dan untuk itu dijatuhkan pidana padanya,
akan tetapi dalam jangka waktu tertentu sejak setelah pidana itu dilaksanakan seluruhnya atau
sebagian ; atau sejak pidana itu seluruhnya dihapuskan ; atau apabila kewajiban
menjalankan / melaksanakan pidana itu belum daluawarsa ; ia kemudian melakukan tindak
pidana lagi; dan Recidive merupakan hal yang memberatkan pidana (grond van
strafverzwaring);
Menimbang, bahwa syarat-syarat yang diperlukan untuk berlakunya recidive adalah:
1. Pernah menjalankan pidana penjara baik seluruhnya maupun sebagian atau pidana
itu dihapuskan baginya sama sekali ataupun beban pidana itu belum gugur karena
daluwarsa;
2. Jangka waktu antara peristiwa pidana pertama dan kedua adalah tidak lebih lima
tahun terhitung sejak selesai menjalani hukuman penjara itu; Menimbang, bahwa
berdasarkan Putusan PN Kisaran No.662/Pid.B/2015/Pn Kis tanggal 20 Januari 2016
dimana Terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah atas tindak pidana
pencurian dalam keadaan memberatkan dan dijatuhi hukuman pidana penjara selama
3 (tiga) tahun karena melakukan tindak pidana pencurian yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap;
Menimbang, bahwa dengan demikian perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dan
masa hukuman yang telah selesai dijalani oleh Terdakwa belum lewat 5 tahun;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur tersebut telah terbukti dan terpenuhi
menurut hukum;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 362 Jo. Pasal 486 KUHP
telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana “pengulangan pencurian” sebagaimana didakwakan
dalam dakwaan alternatif pertama;
Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal
yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan
atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka
Terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan
penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut
harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa
dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam
tahanan;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan untuk
selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa barang bukti berupa:
- 1 (satu) unit sepeda motor Honda Spacy wama merah BK 9310VAJ; Dirampas untuk
Negara. - 1 (satu) buah dompet warna coklat yang berisikan KTP an. Rizky Ariansyah Lubis,
SIM A an Rizky Ariansyah Lubis, Kartu Indonesia Sehat (KIS) an Rizky Ariansyah Lubis
dan ATM BRI;
Dikembalikan kepada pemiliknya Saksi Rizky Ariansyah Lubis.
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan
Terdakwa;
Keadaan yang Memberatkan:
- Pengulangan tindak pidana;
- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
Keadaan yang Meringankan:
- Terdakwa mengaku terang terang;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka dibebankan
membayar biaya perkara;
Memperhatikan, Pasal 362 Jo. Pasal 486 KUHP dan Undang-Undang Nomor 8 tahun
1981 Tentang Hukum Acara pidana serta peraturan perundangundangan lain yang
bersangkutan;
MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa BUDI IHSAN Als BUDI tersebut diatas, telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pengulangan
pencurian” sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 3 (tiga) tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa: - 1 (satu) unit sepeda motor Honda Spacy wama
merah BK 9310VAJ; Dirampas untuk Negara. - 1 (satu) buah dompet warna coklat
yang berisikan KTP an. Rizky Ariansyah Lubis, SIM A an Rizky Ariansyah Lubis,
Kartu Indonesia Sehat (KIS) an Rizky Ariansyah Lubis dan ATM BRI; Dikembalikan
kepada pemiliknya Saksi Rizky Ariansyah Lubis.
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp2.000,00
(dua ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Kisaran pada hari Rabu tanggal 14 November 2018 oleh kami, Nelly Andriani, S.H.,
M.H., sebagai Hakim Ketua, Ahmad Adib, S.H.,M.H., dan Boy Aswin Aulia, S.H., masing-
masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
hari dan tanggal itu juga, oleh Hakim Ketua dengan didampingi oleh para Hakim Anggota
tersebut dibantu oleh Marojahan Hasibuan, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri
Kisaran, serta dihadiri oleh Harold Marnangkok, S.H., M.H., Penuntut Umum dan Terdakwa.

ANALISIS KASUS:
Terdakwa BUDI IHSAN Als BUDI tersebut diatas, telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pengulangan pencurian” sebagaimana
dalam dakwaan alternatif pertama. Menetapkan barang bukti berupa: - 1 (satu) unit sepeda
motor Honda Spacy wama merah BK 9310VAJ; Dirampas untuk Negara. - 1 (satu) buah
dompet warna coklat yang berisikan KTP an. Rizky Ariansyah Lubis, SIM A an Rizky
Ariansyah Lubis, Kartu Indonesia Sehat (KIS) an Rizky Ariansyah Lubis dan ATM BRI;
Dikembalikan kepada pemiliknya Saksi Rizky Ariansyah Lubis.
Dari segi bahasa (etimologi) pencurian berasal dari kata curi yang mendapat awalan
pe- dan akhiran –an. Kata curi sendiri artinya mengambil milik orang lain tanpa izin atau
dengan tidak sah, biasanya dengan sembunyi-sembunyi. Pencurian dalam Kamus Hukum
adalah mengambil milik orang lain tanpa izin atau dengan tidak sah, biasanya dengan
sembunyi-sembunyi. Menurut pasal 362 KUHP pencurian adalah:
Barangsiapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan
orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena
pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak
sembilan ratus rupiah.
Kasus ini termasuk kedalam Pengulangan Tindak Pidana (Recidive). Dijelaskan dalam
Kamus Hukum Recidive diartikan sebagai ulangan kejahatan, kejadian bahwa seseorang yang
pernah dihukum karena melakukan suatu kejahatan, melakukan lagi suatu kejahatan.
Recidive adalah kelakuan seseorang yang mengulangi perbuatan pidana sesudah
dijatuhi pidana dengan keputusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap karena
perbuatan pidana yang telah dilakukanya lebih dahulu. Seseorang yang sering melakukan
perbuatan pidana, dan karena dengan perbuatan-perbuatanya itu telah dijatuhi pidana bahkan
lebih sering dijatuhi pidana,disebut residivist. Kalau residive menunjukkan pada kelakuan
mengulangi perbuatan pidana, maka residivist menunjuk kepada orang yang melakukan
pengulangan perbuatan pidana.
Jadi, recidive itu terjadi apabila seseorang telah melakukan perbuatan pidana dan
terhadap perbuatan pidana tersebut telah dijatuhi dengan putusan hakim. Putusan tersebut
telah dijalankan akan tetapi setelah ia selesai menjalani pidana dan dikembalikan kepada
masyarakat, dalam jangka waktu tertentu setelah pembebasan tersebut ia kembali melakukan
perbuatan pidana.
Kasus ini termasuk ke dalam kelompok jenis kejahatan dalam Pasal 486 KUHP yang
pada umumnya mengenai kejahatan terhadap harta benda dan pemalsuan. Adapun hukuman
untuk pelaku pengulangan, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 486 KUHP adalah hukuman
yang ditetapkan untuk tindak pidana yang bersangkutan, ditambah sepertiganya, baik
hukuman penjara maupun denda

Anda mungkin juga menyukai