Anda di halaman 1dari 30

STUDI KASUS DENGAN DAKWAAN ALTERNATIF

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan, Mata Kuliah Hukum Pembuktian ,


Semester Ganjil, Tahun Akademik 2022 - 2023

Disusun Oleh :
Kelompok 2 Kelas A

Martogi Panjaitan 191000020


Pipit Ajiansyah 191000033
Puja Azhalna 191000102
Shinta Diva 191000089

Dibawah Bimbingan :
Ibu Melani,S.H..M.H

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

2022/2023
BAB I

LATAR BELAKANG PEMILIHAN KASUS

Sistem pembuktian Conviction In Ralsone masih juga mengutamakan penilaian

keyakinan hakim sebagai dasar satu-satunya alasan untuk menghukum terdakwa, akan

tetapi keyakinan hakim disini harus disertai pertimbangan hakim yang nyata dan logis,

diterima oleh akal pikiran yang sehat. Keyakinan hakim tidak perlu didukung alat bukti

sah karena memang tidak diisyaratkan, Meskipun alat-alat bukti telah ditetapkan oleh

undang-undang hal ini harus dibutikan dengan adanaya surat dakwaan.

Surat dakwaan merupakan dasar pemeriksaan suatu perkara pidana

dipersidangan, dan hakim sebagai aparatur penegak hukum hanya akan

mempertimbangkan dan menilai apa yang tertera dalam surat dakwaan tersebut

mengenai benar atau tidaknya terdakwa melakukan suatu tindak pidana yang

didakwakan kepadanya, didalam hal dalam menjatuhkan keputusannya. Didalam

penuntutan terdapat surat dakwaan yang merupakan mahkota persidangan yang harus

dijaga dan dipertahankan secara mantap oleh penuntut umum. Surat dakwaan adalah

surat atau akta yang memuat perumusan dan tindak pidana yang didakwakan surat

dakwaan merupakan dasar dari pemeriksaan perkara selanjutnya.

Dakwaan merupakan dasar penting dalam acara pidana karena dakwaan

berdasarkan hal yang dimuat dalam surat itu, hakim memeriksan dan memutusakan

1
suatu perkara pidana. Pentingnya surat dakwaan karena dakwaan menjadikan batasan-

batasan dalam pemeriksaan perkara1

Menyadari betapa pentingnya peranan Surat Dakwaan dalam pemeriksaan

perkara pidana di Pengadilan, Jaksa Agung mengeluarkan Surat Edaran Jaksa Agung

Nomor SE-004/J.A/11/1993 tentang Pembuatan Surat Dakwaan. Surat Edaran tersebut

ditujukan agar dapat keseragaman para Penuntut Umum dalam membuat surat

dakwaan. Dalam Surat Edaran ini, disebutkan tentang bentuk-bentuk surat dakwaan

antara lain Dakwaan Tunggal, Dakwaan Alternatif, Dakwaan Subsidair, Dakwaan

Kumulatif, Dakwaan kombinasi. Dan sekarang yang akan dibahas oleh kelompok kami

adalah contoh kasus dengan menggunakan Dakwaan Kombinasi (Kumulatif

dialternatifkan)

Kami merupakan dari kelompopk 2 yaitu membahas mengenai Bentuk

dakwaan Alternatif , dengan Putusan Nomor 154/Pid.Sus/2015/PN.Tjb didalan

putusan itu terlihat dakwaan alternatif hampir rumusannya mirip dengan bentuk surat

dakwaan Subsidair, yaitu didakwakan adalah beberapa delik, tetapi sesungguhnya

dakwaan yang dituju dan yang harus dibuktikan hanya satu tindak pidana. Jadi akan

dikembalikan kepada JPU ( Jaksa Penutut Umum ) tindakan yang mana yang akan

dibuktikan.

1
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013, hlm 167

2
BAB II

KASUS POSISI, FAKTA HUKUM, DAN IDENTIFIKASI FAKTA HUKUM

A. Kasus Posisi

Bermula dari adanya informasi masyarakat yang diterima oleh

Kepolisian sekira 6 (enam) bulan sebelum penangkapan terdakwa, yang

menyatakan bahwasanya terdakwa ada menjual sabu kepada pemuda-pemuda

di Dusun IV Desa Air Joman Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan, dan

perbuatan terdakwa tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat setempat.

Menindak lanjuti laporan dari masyarakat tersebut, kemudian Polri melakukan

penyelidikan. Penyelidikan Polri tersebut terus berlanjut hingga 3 (tiga) bulan

sebelum penangkapan terdakwa, Polri akhirnya melakukan penyelidikan

dengan system Under Cover Buy atau membeli secara tertutup dengan cara

pura-pura melakukan transaksi kepada terdakwa

Kemudian pada hari Rabu tanggal 29 Oktober 2014 sekira pukul 17.00

Wib Muhammad Mardansyah Tanjung (terdakwa dalam berkas perkara

terpisah) datang kerumah terdakwa dan berkata “ada bahan ini sambil

menunjukkan bungkusan berisi narkotika jenis sabu” dan setelah itu terdakwa

bersama Muhammad Mardansyah Tanjung pergi ke pinggir sungai dan setelah

3
sampai di pinggir sungai selanjutnya Muhammad Mardansyah Tanjung

mengeluarkan narkotika jenis sabu dari tas yang dibawanya. Kemudian sekira

Pukul 18.00 Wib terdakwa dan Muhammad Mardansyah Tanjung pulang

kerumah masing-masing. Dalam perjalanan pulang kerumahnya, Muhammad

Mardansyah Tanjung bertemu dengan saksi RONY alias BODONG (saksi yang

melakukan undercover buy) di jalan umum, kemudian saksi RONY alias

BODONG bertanya kepada

Muhammad Mardansyah Tanjung, “bang, ada buah..?”,

lalu Muhammad Mardansyah Tanjung menjawab : “berapa..?”

kemudian dijawab lagi oleh saksi

RONY alias BODONG : “seratus ribu saja bang”. Kemudian

Muhammad Mardansyah Tanjung berkata lagi: “Oh, kalau cuma seratus ribu

jumpai saja si ZAHAR karna harga segitu nggak ada sama aku yang ada sama

aku paket besar tadi sore baru kuserahkan sama si ZAHAR, tapi aku ngga

pernah jumpa sama kau, kau orang mana..?” Lalu dijawab saksi RONY alias

BODONG: “saya orang Kisaran baru melintas bang mau ke Tanjung Balai”

Kemudian Muhammad Mardiansyah Tanjung mengajak saksi RONY alias

BODONG dan mengantarkannya kerumah terdakwa. Sesampainya dihalaman

rumah terdakwa, Muhammad Mardansyah Tanjung meninggalkan saksi RONY

alias BODONG dan pergi meninggalkan rumah terdakwa. Melihat rumah

terdakwa yang tertutup, lalu saksi RONY alias BADONG pergi menemui pihak

Kepolisian dan melaporkan pembicaraannya dengan Muhammad Mardansyah

4
Tanjung. Kemudian sekira pukul 21.00 Wib tiba-tiba Petugas Kepolisian

datang ke rumah terdakwa yang berada di Dusun IV Desa Air Joman

Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan setelah mendapat informasi dari

masyarakat dan setelah itu Petugas Kepolisian melakukan penggeledahan

terhadap rumah terdakwa dan menemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah

bong yang sudah dimodifikasi terbuat dari botol lasegar tergeletak di lantai

dapur di rumah terdakwa dan menemukan 1 (satu) buah bong yang sudah

dimodifikasi terbuat dari botol lasegar, 1 (satu) kotak plastik yang berisikan 1

(satu) plastik kecil berisi kristal yang diduga sabu, 2 (dua) plastik kecil bekas

sabu, 4 (empat) buah mancis gundul, 3 (tiga) buah pipet skop lalu Petugas

Kepolisian menemukan bungkusan plastik warna hitam dibawah pohon pisang

yang berada di dapur rumah terdakwa dan setelah dibuka ternyata berisi banyak

plastik klip sabu dan 1 (satu) bungkus kotak rokok surya 12 berisi plastik klip.

Hal ini terdakwa untuk dapat diproses sesuai hukum yang berlaku oleh karena

terdakwa tidak memiliki ijin untuk permufakatan jahat tanpa hak atau melawan

hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi

perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I

5
B. Fakta Hukum

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Oktober 2014 sekira pukul 21.00 WIB

bertempat di rumah terdakwa yang berada di Dusun IV Desa Air Joman

Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan, Terdakwa ditangkap oleh petugas

Kepolisian dari Polres Asahan karena memiliki Narkotika golongan I jenis

sabu-sabu;

- Bahwa Narkotika jenis sabu yang telah dipergunakan oleh saksi bersama

dengan terdakwa Zaharuddin Siagian merupakan milik terdakwa Zaharuddin

Siagian;

- Bahwa dalam penggeledahan tersebut ditemukan 1 (satu) kotak plastik, 2 (dua)

plastik kecil bekas sabu, 3 (tiga) buah pipet skop, 1 (satu) bungkus plastik asoi

warna hitam berisi plastik klip kosong, 1 (satu) bungkus rokok surya berisi

plastik klip kosong, 1 (satu) bungkus plastik kecil berisikan narkotika jenis sabu

dengan berat kotor 0,20 (nol koma dua puluh) gram, 4 (empat) buah mancis

gundul, 1 (satu) buah bong yang terbuat dari botol lasegar, dan 1 (satu) unit HP

I Cherry;

- Bahwa Barang Bukti yang dianalisis milik terdakwa Zaharuddin Siagian,

Syahrial Siagian dan Muhammad Nasir Nasution adalah positif Metamfetamina

dan terdaftar dalam Golongan I nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang

Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

6
- Bahwa terdakwa tidak ada mendapat ijin dari pemerintah ataupun pejabat yang

berwenang atas Narkotika jenis sabu tersebut;

C. Identifikasi fakta Hukum

1. Apakah bentuk dakwaan JPU sudah tepat?

2. Bagaimana JPU membuktikan dakwaannya?

3. Bagaimana nota pembelaan dari terdakwa dan/atau Penasihat Hukumnya?

4. Apakah putusan hakim sudah tepat?

7
BAB III

ALAT ANALISIS

Alat analisis yang digunakan dalam studi kasus ini adalah Interpretasi Hukum.

Interpretasi Hukum adalah proses pemberian makna dengan masih tetap berpegang

pada teks undang-undang, masih tetap berpegang pada bunyi teks tersebut.2 Ada

beberapa macam interpretasi hukum yakni Subsumtif, Gramatical, Historis, Sistematis,

Sosiologi, Ekstensif, Komparatif. Dalam studi kasus ini, jenis interpretasi hukum yang

dipakai dalam kelompok kami adalah Interpretasi sistematis

Penafsiran sistematis merupakan penafsiran menurut sistem yang ada dalam

rumusan hukum itu sendiri (systematische interpretative). Penafsiran sistematis juga

dapat terjadi jika naskah hukum yang satu dan naskah hukum yang lain, di mana

keduanya mengatur hal yang sama, dihubungkan dan dibandingkan satu sama lain. Jika

misalnya yang ditafsirkan itu adalah pasal dari suatu undang-undang, maka ketentuan-

ketentuan yang sama, apalagi satu asas dalam peraturan lainnya, harus dijadikan acuan

2
Ahmad Ali, Menguak Tabir Hukum: Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis, Gunung Agung,
2002, hlm. 156.

8
BAB IV

PERTIMBANGAN HUKUM DAN RINGKASAN PUTUSAN

A. Pertimbangan Hukum

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa, dan

memperhatikan barang bukti dan juga bukti surat yang diajukan diperoleh fakta-

fakta hukum sebagai berikut :

• Bahwa bermula dari informasi masyarakat terdakwa menjual sabu

kepada pemuda-pemuda di Dusun IV Desa Air Joman Kecamatan Air

Joman Kabupaten Asahan hingga meresahkan masyarakat, kemudian

Petugas Kepolisian melakukan penyelidikan hingga 3 (tiga) bulan

sebelum penangkapan terdakwa dengan system Under Cover Buy

(membeli secara tertutup);

• Bahwa selanjutnya pada hari Rabu tanggal 29 Oktober 2014 sekira

pukul 17.00 WIB Petugas Kepolisian dalam pengintaian melihat

Terdakwa bersama dengan saksi Muhammad Mardansyah Tanjung

menggunakan Narkotika jenis sabu dipinggir sungai dekat rumah

terdakwa dimana terdakwa mengeluarkan alat hisap Narkotika jenis

sabu sedangkan saksi Muhammad Mardansyah Tanjung mengeluarkan

9
bungkusan putih dari saku celananya, setelah selesai kemudian saksi

Muhammad Mardansyah Tanjung pulang ke rumahnya;

• Bahwa kemudian Petugas Kepolisian melakukan penangkapan

terhadap Terdakwa berdasarkan informasi saksi Roni alias Bodong

yang sebelumnya diantar saksi Manrdansyah karena tidak menjual

paket kecil, lalu anggota polisi melakukan penggeledahan terhadap

rumah terdakwa dan menemukan 1 (satu) kotak plastik, 2 (dua) plastik

kecil bekas sabu, 3 (tiga) buah pipet skop, 1 (satu) bungkus plastik asoi

warna hitam berisi plastik klip kosong, 1 (satu) bungkus rokok surya

berisi plastik klip kosong, 1 (satu) bungkus plastik kecil berisikan

narkotika jenis sabu dengan berat kotor 0,20 (nol koma dua puluh)

gram, 4 (empat) buah mancis gundul, 1 (satu) buah bong yang terbuat

dari botol lasegar, dan 1 (satu) unit HP I Cherry;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana tersebut diatas

maka Majelis Hakim berpendirian untuk membuktikan dakwaan Alternatif

Kedua sebagaimana diatur dalam Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) UU

RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika, yang unsurunsurnya adalah sebagai

berikut :

1. Setiap Orang;

2. Percobaan atau permufakatan jahat;

10
3. Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai
atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman;

Menimbang, bahwa sebagaimana fakta hukum pada pokoknya pada hari Rabu

tanggal 29 Oktober 2014 sekira pukul 21.00 WIB bertempat di rumah terdakwa

yang berada di Dusun IV Desa Air Joman Kecamatan Air Joman Kabupaten

Asahan, terdakwa ZAHARUDDIN SIAGIAN ditangkap karena memiliki,

menyimpan Narkotika jenis sabu sebanyak 1 (satu) bungkus plastik kecil

berisikan Narkotika jenis sabu dengan berat kotor 0,20 (nol koma dua puluh)

gram, namun sebelum penangkapan tersebut terdakwa sempat menggunakan

Narkotika jenis sabu bersama dengan saksi MUHAMMAD MARDANSYAH

TANJUNG, dimana terdakwa Zaharuddin Siagian mengeluarkan alat hisap

Narkotika jenis sabu sedangkan saksi Muhammad Mardansyah Tanjung

mengeluarkan bungkusan putih dari saku celananya;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas Majelis

Hakim berpendapat bahwa perbuatan terdakwa telah masuk pada perbuatan

“Permufakatan jahat” dimana Terdakwa ada memiliki atau menyimpan

Narkotika jenis sabu dan terdakwa telah menggunakan Narkotika jenis sabu

bersama dengan saksi MUHAMMAD MARDANSYAH TANJUNG yaitu

merupakan dua orang atau lebih yang bersekongkol untuk melakukan kejahatan

Narkotika, maka dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur dalam

pasal ini telah terpenuhi dan terbukti ada pada perbuatan terdakwa;

11
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Narkotika Golongan I” adalah

Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat

tinggi mengakibatkan ketergantungan

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas pada pokoknya

informasi masyarakat menyatakan terdakwa menjual Narkotika jenis sabu,

kemudian Petugas Kepolisian melakukan penyelidikan hingga 3 (tiga) dengan

system Under Cover Buy pada hari Rabu tanggal 29 Oktober 2014 sekira pukul

17.00 WIB melihat Terdakwa bersama dengan saksi Muhammad Mardansyah

Tanjung menggunakan Narkotika jenis sabu dipinggir sungai dekat rumah

terdakwa dimana saat itu saksi Mardansyah yang mengeluarkan narkotika jenis

shabu dari kantongnya lalu terdakwa yang mengeluarkan alat penghisap berupa

bong dari kantongnya, kemudian setelah selesai menggunakan narkotika jenis

sabu saksi Muhammad Mardansyah Tanjung pulang ke rumahnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 162 ayat (1) dan (2) Kuhap

keterangan saksi Roni als Bodong (dibacakan) sebagaimana berita acara

pemeriksaan saat penyidikan sesuai dengan berita acara sumpah tertanggal 30

Oktober 2014, maka keterangan tersebut patut dipertimbangkan dan sama

nilainya dengan keterangan saksi dibawah sumpah yang diucapkan

dipersidangan, bahwa kemudian dapat disimpulkan terdakwa dan saksi

Muhammad Mardansyah Tanjung adalah orang yang sama-sama memiliki

12
narkotika jenis sabu untuk dijual (penjual) namun terdakwa hanya menjual

Narkotika jenis sabu dalam bentuk eceran (paket kecil) yang diperoleh dari

saksi Muhammad Mardansyah Tanjung yang merupakan aktor utama dalam

jual beli narkotika jenis sabu tersebut, karena narkotika jenis sabu yang ada

pada saksi Muhammad Mardansyah Tanjung berupa paket yang lebih besar

Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang

Bukti Narkotika Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Medan No. Lab.

7450/NNF/2014 tertanggal 5 Nopember 2014 menyimpulkan bahwa barang

bukti yang dianalisis milik terdakwa Zaharuddin Siagian, Syahrial Siagian dan

Muhammad Nasir Nasution adalah positif Metamfetamina dan terdaftar dalam

Golongan I nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No.

35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 112 ayat (1) jo Pasal

132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang

Narkotika telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti

secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan

dalam dakwaan Alternatif Kedua;

13
B. Ringkasan Putusan

PUTUSAN

Nomor 154/Pid.Sus/2015/PN Tjb

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Tanjungbalai yang mengadili perkara pidana dengan acara

pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam

perkara Terdakwa :

ZAHARUDDIN SIAGIAN Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum

MUSA SETIAWAN, S.H., Dkk Advokat/Ass Advokat/Penasehat Hukum dan

Pengabdi Bantuan Hukum dari LBH TRISILA SUMATERA UTARA beralamat di

Jalan Sei Bertu No. 32/7 Medan dan Jalan Imam Bonjol No. 44/47 Kota Tanjungbalai

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 21 April 2015;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-

hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan

pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus

mempertanggungjawabkan perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena

Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan

dijatuhi pidana;

14
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan

penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan

tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap

Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa

tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa maka perlu

dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang

meringankan Terdakwa; Keadaan yang memberatkan:

• Perbuatan Terdakwa tidak mendukung program Pemerintah yang

sedang giat-giatnya dalam memberantas Narkotika;

• Terdakwa tidak mengakui perbuatannya dan berbelit-belit dalam

memberikan keterangan di depan persidangan; Keadaan yang

meringankan:

• Terdakwa belum pernah dihukum;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula

untuk membayar biaya perkara; Memperhatikan, Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat

(1) Undangundang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan

15
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan

perundang-undangan lain

1 (satu) kotak plastik, 2 (dua) plastik kecil bekas sabu, 3 (tiga)

buah pipet skop, 1 (satu) bungkus plastik asoi warna hitam

berisi plastik klip kosong, 1 (satu) bungkus rokok surya berisi

plastik klip kosong, 1 (satu) bungkus plastik kecil berisikan

narkotika jenis sabu dengan berat kotor 0,20 (nol koma dua

puluh) gram, 4 (empat) buah mancis gundul, 1 (satu) buah bong

yang terbuat dari botol lasegar, dan 1 (satu) unit HP I Cherry,

yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan

dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan,

maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dirampas

untuk dimusnahkan

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa maka perlu

dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan

Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

• Perbuatan Terdakwa tidak mendukung program Pemerintah yang

sedang giat-giatnya dalam memberantas Narkotika;

16
 Terdakwa tidak mengakui perbuatannya dan berbelit-belit dalam

memberikan keterangan di depan persidangan;

Keadaan yang meringankan:

• Terdakwa belum pernah dihukum;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula

untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) Undangundang Republik

Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-undang Nomor 8 Tahun

1981 tentang Hukum acara pidana dan peraturan lainya.

MEGADILI

1. Menyatakan Terdakwa ZAHARUDDIN SIAGIAN tersebut diatas, terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa hak atau

melawan hukum melakukan permufakatan jahat memiliki Narkotika Golongan

I bukan tanaman” sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Kedua;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara

selama 7 (tujuh) Tahun dan denda sejumlah Rp.800.000.000,- (delapan ratus

juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti

dengan pidana penjara selama 6 (enam) Bulan;

17
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;

5. Menetapkan barang bukti berupa;

• 1 (satu) kotak plastik, 2 (dua) plastik kecil bekas sabu;

• 3 (tiga) buah pipet skop;

• 1 (satu) bungkus plastik asoi warna hitam berisi plastik klip kosong; •

1 (satu) bungkus rokok surya yang berisi plastik isi klip kosong

 1 (satu) bungkus plastik kecil berisikan narkotika jenis sabu dengan

berat kotor 0,20 (nol koma dua puluh) gram;

 4 (empat) buah mancis gundul;

 1 (satu) buah bong yang terbuat dari botol lasegar;

 1 (satu) unit HP I Cherry; Dirampas untuk dimusnahkan; 6.

Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah

Rp.2.000,- (dua ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan

Negeri Tanjungbalai, pada hari Kamis, tanggal 30 Juli 2015, oleh Dahlan,S.H.,M.H.,

sebagai Hakim Ketua, Sugeng Harsoyo,S.H., dan Albon Damanik,S.H., masing-

masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum

pada hari dan tanggal itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim

Anggota tersebut, dibantu oleh Dalius, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan

18
Negeri Tanjungbalai, serta dihadiri oleh Friska Afni, S.H., Penuntut Umum dan

Terdakwa didampingi Penasehat Hukum Terdakwa;

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,

Sugeng Harsoyo,S.H. Dahlan, S.H.,M.H.

Albon Damanik,S.H.

Panitera Pengganti,

Dalius, S.H.

19
BAB V

ANALISIS

1. Dalam kasus dalam Putusan Nomor 154/Pid.Sus/2015/PN Tjb diatas, bentuk

dakwaan Alternatif yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum menurut

kelompok kami sudah tepat.Bentuk dakwaan Alternatif yang dimana seperti

kita ketauu bahwa dakwaan alternatif merupakan yang bersisi beberapa delik,

tetapi sesungguh dakwan yang dituju dan harus dibuktikan hanya satu tindak

pidana. Pada dakwaan yang dipakai diatas adalah dakwaan mengenai tindak

pidana Pengunaan Narkoba. Dakwaan ini juga berguna agar terdakwa tidak

lolos dari dakwaan jaksa sehingga terdakwa tetap dapat dijerat hukum. Seperti

yang telah diketahui dalam kasus posisi diatas, bahwa terdakwa adalah seorang

pegedar dan penguna yang ikut serta melakukan tindak pidana

Berkaitan dengan Apakah dakwaan ini sudah tepat sudah karena berdasarkan

Penyusunan surat dakwaan harus selalu mengacu pada ketentuan Pasal 143 ayat (2)

KUHAP, yang wajib memenuhi ketentuan pasal tersebut dimana didalam

dakwaan sudah termuat jelas mengenai syarat formil dan syarat materilnya.

Seperti syarat formil meliputi identitas terdakwa dan syarat materilnya

disebutkanya locus dan tempus delictinya dan dakwaan sudah jelas cermat dan

lengkap. Selain itu, untuk lebih memperjelas penyusunan surat dakwaan, Jaksa

20
Agung Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Jaksa Agung (SEJA)

Republik Indonesia Nomor SE-004/J.A/11/1993

2. JPU ( Jaksa Penuntut Umum ) Membuktikan dakwaanya menurut kelompok

kami terdakwa ZAHARUDDIN SIAGIAN didakwa oleh JPU dengan dakwaan

Alternatif dengan Pasal

Pertama

Pasal 114 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia

No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo Lampiran I Undang-undang Republik

Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Atau

Kedua

Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia

No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo Lampiran I Undang-undang Republik

Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Perlu kiranya digarisbawahi bahwa Penuntut Umum sudah cermat dalam

merumuskan tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa

ZAHARUDDIN SIAGIAN dalam kasus ini. Hal ini dilakukan dengan mengali

dari unsur – unsur pasal yang didakwakan menyesuaikannya dengan fakta yang

telah diperoleh dalam tahap penyidikan dan penuntutan. Dan sudah memenuhi

dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP dan SEJA Nomor SE-

004/J.A/11/1993, salah satunya dinyatakan bahwa surat dakwaan harus disusun

secara cermat. Dengan demikian, Penuntut Umum dapat memilah dengan benar

21
unsur tindak pidana yang akan didakwakan kepada terdakwa dalam kasus

tersebut.

3. Dalam Pasal 56 KUHAP, jika sangkaan atau dakwaan yang disangkakan atau

didakwakan diancam dengan hukuman 5 (lima) tahun atau lebih,

maka tersangka atau terdakwa wajib didampingi oleh penasehat

hukum. Didalam kasus ini terdakwa yaitu ZAHARUDDIN SIAGIAN Dengan

Kasus pidana narkoba dengan dakwaan alternatif sudah memenuhi unsur Pasal

56 Kuhap dan terdakwa didampingi oleh PH nya yaitu : MUSA SETIAWAN,

S.H., Dkk Advokat/Ass Advokat/Penasehat Hukum dan Pengabdi Bantuan

Hukum dari LBH TRISILA SUMATERA UTARA beralamat di Jalan Sei

Bertu No. 32/7 Medan dan Jalan Imam Bonjol No. 44/47 Kota Tanjungbalai

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 21 April 2015 memberikan

pemebelaan terhadap terdakwa diantaranya :

1. Menyatakan membebaskan Terdakwa ZAHARUDDIN SIAGIAN

dari dakwaan Kedua Penuntut Umum;

2. Menyatakan Terdakwa ZAHARUDDIN SIAGIAN tidak terbukti

secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan

kepadanya;

3. Memerintahkan untuk mengeluarkan/membebaskan terdakwa

ZAHARUDDIN SIAGIAN dari tahanan sementara;

4 Bahwa terdakwa tidak pernah dipidana

22
4. Menurut Hemat kami dari kasus diatas untuk Puitusan hakim sudah tepat

kerena sudah memenuhi Pasal 197 KUHAP;

“(1) Surat putusan pemidanaan memuat:

a. kepala putusan yang dituliskan berbunyi : “DEMI KEADILAN

BERDASARIKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”;

b. nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal, jenis kelamin, kebangsaan,

tempat tinggal, agama dan pekerjaan terdakwa;

c. dakwaan, sebagaimana terdapat dalam surat dakwaan;

d. pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta dan keadaan

beserta alat-pembuktian yang diperoleh dari pemeriksaan di sidang yang

menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwa;

e. tuntutan pidana, sebagaimana terdapat dalam surat tuntutan;

f. pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pemidanaan atau

tindakan dan pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar

hukum dari putusan, disertai keadaan yang memberatkan dan yang

meringankan terdakwa;

g. hari dan tanggal diadakannya musyawarah majelis hakim kecuali perkara

diperiksa oleh hakim tunggal;

h. pernyataan kesalahan terdakwa, pernyataan telah terpenuhi semua unsur

dalam rumusan tindak pidana disertai dengan kualifikasinya dan

pemidanaan atau tindakan yang dijatuhkan;

23
i. ketentuan kepada siapa biaya perkara dibebankan dengan menyebutkan

jumlahnya yang pasti dan ketentuan mengenai barang bukti;

j. keterangan bahwa seluruh surat ternyata palsu atau keterangan di mana

letaknya kepalsuan itu, jika terdapat surat otentik dianggap palsu;

k. perintah supaya terdakwa ditahan atau tetap dalam tahanan atau

dibebaskan;

l. hari dan tanggal putusan, nama penuntut umum, nama hakim yang memutus

dan nama panitera;

Dalam putusan Nomor 154/Pid.Sus/2015/PN Tjb tersebut semua unsur

yang terdapat dalam Pasal 197 KUHAP terpenuhi. Dapat dilihat dari mulai

kepala Putusan yang yakni adanya kata “DEMI KEADILAN

BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” yang telah terpenuhi

serta segala point yang ada dalam Pasal tersebut sudah terpenuhi, maka dari itu

putusan ini sah dan tidak batal demi hukum.

Pasal 199 KUHAP;

“(1) Surat putusan bukan pemidanaan memuat:

a. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 197 ayat 1 kecuali huruf

e, f dan h.

24
b. Pernyataan bahwa terdakwa diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan

hukum, dengan menyebutkan alasan pasal peraturan perundang -

undangan yang menjadi dasar putusan.

c. Perintah supaya terdakwa segera dibebaskan jika ia ditahan.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 197 ayat 2 dan ayat 3

berlaku juga bagi pasal ini.”

Sama halnya dengan Pasal 197 KUHAP, putusan ini juga telah memenuhi

Pasal 199 KUHAP. Dalam surat Putusan bukan pemidanaan telah memuat

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 197 ayat 1 kecuali huruf e, f dan

h.

Alasan lain menurut kami kenapa putusan ini sudah tepat karena Suatu putusan

yang diputuskan oleh Hakim pada dasarnya telah diputuskan see adil-adilnya

oleh Hakim. Dalam putusan di atas, Hakim memutuskan pidana penjara

Menyatakan Terdakwa ZAHARUDDIN SIAGIAN tersebut diatas, terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa hak atau

melawan hukum melakukan permufakatan jahat memiliki Narkotika Golongan

I bukan tanaman” sebagaimana dalam Dakwaan Alternatif Kedua; 2.

Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara

selama 7 (tujuh) Tahun dan denda sejumlah Rp.800.000.000,- (delapan ratus

juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti

25
dengan pidana penjara selama 6 (enam) Bulan Terdakwa terbukti bersalah

dalam dakwaan Kedua yaitu dipasal Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1)

Undangundang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Selain daripada itu, ada juga pertimbangan berdasarkan alasan yang

memberatkan juga alasan yang meringankan sehingga putusan tersebut dinilai

sudah tepat. Hakim juga menganlisa dari pembuktian mengunakan teori

pembuktian negatif yaitu hakim memutus dengan berdasarkan Undang-undang

& keyakinan hakim atas pembuktian dan Barang bukti

26
BAB VI

KESIMPULAN

1. Dakwaan JPU berupa dakwaan Alternatid sudah tepat dikarenakan banyaknya

kemungkinan atas Pasal yang dapat menjerat terdakwa. Dimana delik yang

dilakukan terdakwa harus dibuktikan oleh JPU itu sendiri

2. Putusan Hakim 154/Pid.Sus/2015/PN Tjb sudah memenuhi Pasal 197 (1) dan

199 KUHAP karena dapat dilihat dari beberapa unsur yang ada dalam dua Pasal

tersebut memang sudah memenuhi.

3. Putusan Hakim dinilai sudah tepat yang dapat dilihat dari berbagai hal dari hal

keterlibatan terdakwa . ZAHARUDDIN SIAGIAN tersebut diatas, terbukti secara

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa hak atau melawan

hukum melakukan permufakatan jahat memiliki Narkotika Golongan I bukan

tanaman” serta hal yang memberatkan yaitu terdakwa berbelit belit dan juga ahl

meringankan yang dapat menjadi salah satu pertimbangan Hakim dalam

membuat Putusan.

27
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Ahmad Ali, Menguak Tabir Hukum: Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis,

Gunung Agung, 2002.

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013.

Dr.Drs.Yadiman SH.MH & Melani.S.H.M.H , Eksistensi Hukum Acara Pidana


Indonesia.Lekas, Bandung, April 2019

UU Narkotika

Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana

B. Lainnya

Hukum Online

file:///D:/tugas%20hk%20pembuktian/putusan_154_pid.sus_2015_pn_tjb_20
220413.pdf

http://mappifhui.org/wp-content/uploads/2016/02/Anotasi-Putusan-Perkara-
Kasus-Narkotika-Edih.pdf

28
LAMPIRAN PUTUSAN

Link download putusan

file:///D:/tugas%20hk%20pembuktian/putusan_154_pid.sus_2015_pn_tjb_20220
413.pdf

29

Anda mungkin juga menyukai