Anda di halaman 1dari 3

ODITURAT MILITER TINGGI

ODITURAT MILITER TINGGI II JAKARTA

UNTUK KEADILAN

SURAT DAKWAAN
Nomor : DAK/305/X/2017

ODITUR MILITER PADA ODITURAT MILITER TINGGI II JAKARTA

------- Berdasarkan Surat Keputusan penyerahan perkara dari Pangdam Jaya selaku Papera No.
Skepp/08/IX/2017 tanggal 14 Maret 2017 dan setelah mempelajari berkas perkara Terdakwa
: ----------------------------------------------

Nama lengkap : Frans Bambang Siswanto


Pangkat / NRP : Mayor/ 476843
Jabatan : Bati Lat Urdal Situud
Kesatuan : Pangdam Jaya
Tempat Tgl lahir : Jakarta, 27 April 1976
Agama : Kristen
Alamat tpt tinggal : Jln. Teuku Umar 77 Jakarta Pusat

------- Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Keputusan Oditurat Jenderal TNI Nomor :
Skepp/08/IX/2017 tanggal 14 Maret 2017 dan Laporan Polisi Nomor : Lp- 65/X/2017/II tanggal
13 Oktober 2017.

Berkesimpulan bahwa telah cukup alasan untuk menghadapkan terdakwa tersebut ke


Persidangan Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta dengan dakwaan telah melakukan
serangkaian perbuatan sebagai berikut :

Bahwa terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut di


bawah ini, yaitu pada tanggal empat Maret dua ribu tujuh belas atau setidak-tidaknya pada
suatu hari dalam bulan Maret tahun dua ribu tujuh belas, bertempat di wilayah Pangdam Jaya
Jakarta atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Pengadilan
Militer Tinggi II Jakarta telah melakukan tindak pidana : -------

Dakwaan Kesatu:
Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar
atau menyerahkan Narkotika Golongan I, sebagaimana dirumus-kan dan
diancam dengan pidana menurut Pasal 114 ayat(1) Undang-Undang RI No. 35
tahun 2009 tentang Narkotika.

Dakwaan Kedua:
Setiap Orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
menguasai Narkotika Golongan I bukan tanaman, sebagaimana dirumuskan
dan diancam dengan pidana menurut Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI No.
35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Dan

Dakwaan Ketiga :
Setiap penyalah Guna : Narkotika Golongan I bagi diri sendiri, sebagaimana
dirumuskan dan dian- cam dengan pidana menurut Pasal 127 ayat (1) huruf a
Undang-Undang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut :

1. Tim Denintelarmabar bersama anggota Pomal Lantamal III menggerebek rumah Mayor
Frans Bambang Siswanto pada pukul 02.30 WIB dini hari. Saat kejadian, tim menemukan 1
orang pria dan 1 orang wanita di lantai 1, sementara Mayor Frans Bambang Siswanto berada
di kamar lantai 2. Ia mengunci pintu dan tidak mau keluar dari kamar. Sekitar pukul 07.00
WIB, tim lalu menggedor pintu dan akhirnya Mayor Frans Bambang Siswanto keluar dari
kamar. Ia lalu dimintai keterangan setelah tim menunjukkan surat panggilan. Selanjutnya
Mayor Frans Bambang Siswanto dikawal menuju Mako Koarmabar dan dites urine. Hasilnya
ia positif menggunakan narkoba jenis sabu. Saat diperiksa, Mayor Frans Bambang Siswanto
melaporkan keberadaan puluhan ribu lembar black dollar di rumahnya. Berdasarkan
pengakuan Mayor Frans Bambang Siswanto, potongan kertas yang biasa digunakan untuk
modus penipuan itu merupakan titipan I Made Gede.

2. Berangkat dari keterangan Mayor Frans Bambang Siswanto, Made lalu ditangkap oleh
jajaran Satgas Tim. Tim menangkap Ketut Srianing di rumahnya di Denpasar, Bali. Proses
penjemputan ini dibantu oleh jajaran Polda Bali. Dari rumah Ketut, tim menemukan 2 kotak
kosong diduga tempat penyimpanan uang. Juga 1 mesin alat penghitung uang.

Berpendapat :

Bahwa perbuatan terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak


pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum
dalam Pasal 112 ayat (1), Pasal 114 ayat (1) dan Pasal 127 ayat (1) huruf a
Undang-Undang RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Mengingat dan memperhatikan :


1. Pasal 114 ayat(1) Undang-Undang RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
2. Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
3. Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI No 35 tahun 2009 tentang
Narkotika.
4. Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/6/X/2003 tanggal 20 Oktober 2003.
MENUNTUT :

Agar perkara terdakwa tersebut dalam surat dakwaan ini diperiksa dan diadili di persidangan
Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta dengan permohonan :
1. Terdakwa ditahan
2. Diajukan ke persidangan sebagai barang bukti dalam perkara ini :

a) Surat-surat :
1. 2 (dua) lembar foto copy Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dari
Puslabfor Bareskrim Mabes Polri No.LAB : 0803/NNF/2015 tanggal 18 Maret 2015.
2. 1 (satu) lembar foto copy lampiran foto barang bukti Narkotika dari Puslabfor
Bareskrim Mabes Polri.
3. 7 (tujuh) lembar foto copy foto-foto tentang penggeledahan barang bukti di rumah
Terdakwa. Mohon barang bukti berupa surat-surat, tetap dilekatkan dalam berkas
perkara.

b) Barang-barang :

1. 1(satu) buah botol berisi air yang digunakan untuk membantu menghisap sabu(sesuai
dengan barang bukti).
2. 2(dua) buah butir tablet extasy berbentuk bulat warna merah dan hijau(sesuai dengan
barang bukti).
3. 7(tujuh) buah bong (alat hisap) dan pipet (sedotan).
4. 3(tiga) buah plastik kecil (klips) warna bening berisikan sabu berbentuk kristal.
5. 1(satu) buah plastik kecil (klips) warna bening sisa sabu.
6. 7(tujuh) buah korek api gas.
7. 1(satu) buah box tempat kaca mata warna hitam berisi sendok takaran shabu.
8. 1(satu) pack plastik kecil (klips) warna bening dan sedotan pipet warna putih.
9. 1(satu) buah alat suntik (spet).
10. 1(satu) buah botol berisikan alkohol.
11. 1(satu) buah botol warna biru berisikan Hexagon Oxygen Enhanced.
12. 1 (satu) buah Timbangan Kris Chef warna hitam silver.
13. 69.000 lembar black dollar, 5 kotak,
14. 1 mesin penghitung uang,

Jakarta, 1 April 2017


ODITUR MILITER TINGGI II JAKARTA

Wayan Arimbawa, SH
Kapten CHK NRP 124231

Anda mungkin juga menyukai