Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI UNAAHA NOMOR : 12/Pdt.G/2010/PN.Unh 1.

Menimbang, bahwa setelah Majelis memperhatikan Surat Kuasa yang diajukan dalam perkara ini, Penggugat dalam hal ini adalah sebagai Direktur Utama PT Celebes Agro Lestari, yang berkedudukan di Jl. Ahmad Yani No. 16 Kendari, Sulawesi Tenggara. Dalam Pasal 98 jo. Pasal 1 angka 5 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas disebutkan : Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan Berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat selaku Direktur PT Celebes Agro Lestari memiliki kapasitas untuk mengajukan gugatan di pengadilan mewakili perseroan (Persona Standi in Judicio). Dan apakah Penggugat mewakili hubungan hukum dengan sengketa ini, hal tersebut harus dibuktikan terlebih dahulu sehingga sudah masuk dalam pokok perkara. Dengan demikian eksepsi ini harus ditolak. Halaman 50 Analisis

2. Menimbang, bahwa prinsip dalam hukum acara perdata adalah siapa yang digugat adalah yang dipandang telah merugikan kepentingan Penggugat. Bahwa jika Penggugat tidak memandang penting diikutsertakannya pihak-pihak termaksud dalam upaya mempertahankan haknya, hal tersebut adalah mutlak hak Penggugat. Hal tersebut seperti dalam Yurisprudensi, dalam putusan MARI No. 3909.K/Pdt.G/1994: Adalah hak dari Penggugat untuk menentukan siapa-siapa Yang dijadikan atau ditarik menjadi pihak dalam perkara Halaman 50 Analisis: Dari pertimbangan di atas, kami melihat seharusnya untuk menentukan pihak tergugat haruslah dibuktikan terlebih dahulu melalui pengujian terhadap pasal 284 RBg. tidak hanya berdasarkan keterangan saksi saja. Namun harus ada pembuktian lain, misalnya bukti foto yang menunjukkan bahwa si tergugat terbukti memimpin aksi pada saat kejadian tanggal 17 Februari 2010. 3. Menimbang, bahwa Tergugat juga menyatakan kenapa Hj. Nurjainah Gazali (principal) yang ditarik sebagai Tergugat, padahal demonstrasi yang terjadi pada tanggal 10 Februari 2010 diikuti oleh ratusan orang dari 5 desa ? Mengenai hal tersebut Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut : Bahwa dalam praktek hukum acara, terdapat alat bukti yang sering dipergunakan Hakim selain yang diatur dalam Pasal 284 RBg, yaitu pengetahuan Hakim. Pengetahuan Hakim adalah : hal atau keadaan yang diketahui oleh Hakim sendiri di dalam sidang atau selama proses pemeriksaan perkara berlangsung (Retnowulan Sutantio &

Iskandar Oeripkartowinata, 2005, Hukum Acara Dalam Teori dan Praktek, Mandar Maju Bandung, hal. 61). Halaman 51 . Menimbang, bahwa berdasarkan pengetahuan hakim selama proses perkara berlangsung, Majelis Hakim melihat bahwa Tergugat adalah yang selalu memimpin massa yang hadir di persidangan dan yang selalu memberikan orasi saat unjuk di pengadilan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat tidak ditariknya semua peserta demonstrasi saat terjadi pengrusakan di lahan kelapa sawit tanggal 10 Februari 2010 tidak mengakibatkan gugatan kurang pihak. Hal ini karena dalam setiap demonstrasi pasti ada penggerak atau sebagai penanggung jawabnya. Halaman 51

Analisis : Dari pertimbangan di atas, kami melihat seharusnya untuk menentukan pihak tergugat haruslah dibuktikan terlebih dahulu melalui pengujian terhadap pasal 284 RBg. tidak hanya berdasarkan keterangan saksi saja. Namun harus ada pembuktian lain, misalnya bukti foto yang menunjukkan bahwa si tergugat terbukti memimpin aksi pada saat kejadian tanggal 17 Februari 2010. Sehingga,

4. Dalam petitum Gugatan Penggugat : c. Dalam petitum ganti kerugian, Penggugat telah mencantumkan nilai Rp. 1,5.000.000.000,dan 3,5.000.000.000,- Halaman 55 analisis: bahwa dari pertimbangan di atas, Nampak bahwa penggugat tidak mencantumkan perincian kerugian materiel yang dialami penggugat. Jangan sampai petitum ganti kerugian, hanya berdasarkan asumsi penggugat saja. Tidak ada perincian secara valid dan rigid bahwa jumlah dalam petitum gugatan ganti kerugian sebesar Rp. 1,5.000.000.000,- dan 3,5.000.000.000 6. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi Penggugat masing-masing : 1. saksi BAHARUDDIN menerangkan pada tanggal 17 Februari 2010 ada penebangan dan pembabatan pohon kelapa sawit sekitar 5.000 (lima ribu) pohon milik PT. Celebes Agro Lestari (CAL) yang dilakukan oleh Penggugat beserta 200 (dua ratus) orang. Halaman 61 Analisis:

Bahwa dari pertimbangan di atas, kami melihat tidak ada pembuktian secara valid melalui penghitungan yang dilakukan oleh pihak yang berkompeten melakukan penghitungan. Penghitungan 5000 pohon kelapa sawit tersebut, hanya berdasarkan asumsi dari keterangan saksi penggugat (Bahruddin). padahal keterangan saksi yang hanya berupa pendapat atau dugaan akal tidak dapat dijadikan kesaksian sebagaimana Pasal 171 HIR, 308 Ayat 2 RBg, 1905 kuhperdata. 7. Menimbang, bahwa mengenai bukti surat T.10 berupa surat keterangan kesaksian tanah Walaka Kapita Larambe tertanggal 7 Januari 2008, T.11 berupa berita acara peninjauan tanah milik transmigrasi UPT Hialu I (Desa Paka Indah) dengan tanah adat Kapita Larambe dan tanah adat Walande Saula, dan T.15 berupa surat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Konawe Utara perihal Rekomendasi tertanggal 19 Agustus 2009, terlihat bahwa berdasarkan bukti-bukti surat tersebut adanya masalah mengenai dilahan transmigrasi (Hialu I Desa Paka Indah) dimana menurut bukti-bukti surat tersebut adanya pengakuan yang menyatakan bahwa lahan tersebut adalah milik keturunan Kapita Larambe dan masyarakat Adat Walandawe, namun demikian yang menjadi sengketa permasalahan dalam perkara ini adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat mengenai pengrusakan lahan kelapa sawit milik Penggugat. Sedangkan bukti surat T.13, T.14 dan T.25 berupa surat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Konawe Utara perihal Rapat Dengar Pendapat, hanyalah menunjukkan adanya undangan untuk menghadiri pertemuan yang isi pembahasannya tidak jelas mengenai masalah apa. Halaman 65 8. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat T.16 menunjukkan adanya surat kesepakatan antara PT. SPL dengan masyarakat yang diwakili oleh Tergugat tanggal 17 Februari 2010 dan bukti T.17 tentang undang pertemuan dalam rangka penyelesaian sengketa lahan antara PT.PSL dengan masyarakat Sambawa tertanggal 20 Maret 2010, setelah majelis Hakim membaca dan mencermati bukti-bukti surat tersebut ternyata semakin meneguhkan sugatan penggugat mengenai adanya pengrusakan terhadap lahan kelapa sawit milik Penggugat (PT.SPL) di Desa Paka Inda. Halaman 66 9. Menimbang, bahwa T.18 berupa surat kuasa/ pelimpahan wewenang dari H. Muh. AMIN kepada Ny. Hj. NURJANIAH GAZALI (Mimi Daud) untuk mengurus tanah warisan antara S. Paka dan S. Rano Wuwue tertanggal 1 Juni 2008, bahwa surat bukti tersebut dalam perkara ini tidak ada relevansinya karena masalah dalam gugatan Penggugat adalah masalah mengenai perbuatan melawan hukum. Halaman 66 Analisis Seharusnya surat kuasa/ pelimpahan wewenang dari H. Muh. AMIN kepada Ny. Hj. NURJANIAH GAZALI untuk mengurus tanah dimasukkan sebagai salah satu pertimbangan hakim. Hal ini didasarkan karena Ny. Hj. NURJAINAH hanya melakukan demonstrasi di atas lahannya sendiri.

10. Menimbang, bahwa mengenai bukti surat T.19 berupa surat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Konawe Utara tentang pemberhentian sementara aktifitas perusahaan di wilayah tanah adat (Walaka) daerah Walandawe dan Sambandete tertanggal 8 Juli 2008. Bukti T.20 berupa surat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Konawe Utara tentang berita acara pertemuan antara dewan perwakilan rakyat Kabupaten Konawe Utara dan masyarakat Adat Sambawa tertanggal 7 Juli 2008. Bahwa dari kedua bukti surat tersebut menunjukkan adanya permasalahan yang menyangkut tanah adat namun demikian dalam perkara ini yang harus dibuktikan oleh Tergugat adalah tidak melakukan perbuatan melawan hukum yaitu pengrusakan lahan perkebunan kelapa sawit ; Halaman 66 11. Menimbang, bahwa bukti surat T.21 s/d T.24 berupa foto-foto Kuburan yang dinyatakan oleh Tergugat adalah Kapita Larambe, namun demikian bukti surat berupa foto-foto tersebut haruslah dikesampingkan karena yang menjadi sengketa dalam perkara ini adalah perbuatan melawan hukum pengrusakan pohon kelapa sawit di Desa Paka Inda, Kec. Asera, Kab. Konawe ; Halaman 66 12. Menimbang, bahwa sesuai bukti surat Bupati Konawe Utara perihal penerbitan pengolahan / pembukaan lahan perkebunan sawit dijelaskan bahwa perusahaan yang memegang izin perkebunan hanya dapat melakukan aktifitas di lokasi tersebut saja tertanggal 15 Nopember 2007, namun demikian ternyata Penggugat (PT. Celebes Agro Lestari) berdasarkan suratsurat bukti memiliki izin untuk melakukan aktifitas perkebunan kelapa sawit di Wilayah Kabupaten Konawe yaitu di Kecamatan Wiwirano, Asera, Langgikima ; Halaman 66

Anda mungkin juga menyukai