Oleh : SI Pulan
1. Pengantar
Putusan Pengadilan Negeri Selong Nomor 5 /Pdt.G/2017/PN Sel, tanggal 23 Mei 2017 adalah
putusan tentang sengketa tanah seluas 4620 M2 yang dahulu terletak Desa Loyok dan sekarang
Desa Gelora, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur antara Lalu Abas dan Inaq Sumaini selalu
Para Penggugat dengan Gubernur NTB selaku Tergugat. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Selong
dalam diktum (amar) putusannnya Nomor 5 /Pdt.G/2017/PN Sel, tanggal 23 Mei 2017 telah
menjatuhkan putusan yang menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima, karena
dalam pertimbangannya menyatakan gugatan Para Penggugat merupakan gugatan kurang
pihak disebabkan tidak semua ahli waris orang tua Para Penggugat menjadi pihak atau ditarik
sebagai pihak.
a. Bahwa Para Penggugat adalah anak /keturunan dari orang yang bernama Pe Tjali
(almarhum);
b. Bahwa para Penggugat dalam gugatannya mendalilkan bahwa tanah objek sengketa yang
dikuasai oleh Tergugat seluas ± 4620 M2 yang dahulu terletak di Desa Loyok dan sekarang
di Desa Gelora adalah hak milik dari Pe Tjali yang harus turun kepada Para Penggugat selaku
anak keturunan dari Pe Tjali;
c. Bahwa menurut para Penggugat dalam dalil gugatannya menyatakan tanah sengketa
seluas 4620 M2 tersebut telah dipinjamkan oleh Pe Tjali kepada Tergugat (Gubernur NTB).
1
● Jawaban Tergugat Dalam Eksepsi
Bahwa Tergugat dalam eksepsinya pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :
a. Bahwa gugatan para Penggugat adalah obscur libel (kabur/tidak jelas), karena dalam
gugatan para Penggugat mendalilkan objek sengketa adalah sebidang tanah, sedangkan
para Penggugat adalah dua orang, yaitu Lalu abas dan Inaq Sumaini yang dalam gugatan
para Penggugat tidak dijabarkan luas tanah dan batas-batas tanah milik Lalu Abas, juga
tidak dijelaskan luas tanah dan batas-batas tanah milik Inaq Sumaini.
b. Bahwa gugatan para Penggugat telah daluarsa (lampau waktu), karena Tergugat telah
menguasai tanah sengketa lebih kurang 42 tahun. Oleh karena itu gugatan para
Penggugat harus ditolak.
2
6. Bukti P.6 : fotokopi surat keterangan ahli waris No. Pem/593/684/2013, tanggal 19 Agustus
2013
Selain mengajukan 6 alat bukti tertulis, para Penggugat juga mengajukan dua orang saksi
masing-masing bernama Junaidi dan Haji Adnan. Kedua saksi para Penggugat ini sama-sama
menerangkan bahwa tanah sengketa seluas lebih kurang 46 are tersebuit adalah hak milik Pe
Tjali, karena saksi Jumaidi pernah melihat Pe- Tjali mengerjakan tanah sengketa. Sedangkan
saksi Haji Adnan menerangkan bahwa tanah sengketa milik Pe Tjali, karena saksi sering
kerumah Pe-Tjali. Saksi para Penggugat bernama Junaidi juga menerangkan nama anak-
anak Pe Tjali adalah Pak Abas, Inaq Sumaini dan Juhae. Juhae telah meninggal dunia dan
Juhae memiliki anak bernama Sapar.
1. Bukti T. 1 : fotokopi Sertifikat Hak Pakai No. 1, tanggal 9 September 1977, surat ukur no.
34/1976 ;
2. Bukti T. 2 : fotokopi surat pernyataan pelepasan hak, tanggal 22 Agustus 1975;
3. Bukti T. 3 : fotokopi salinan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya No.
24/B/2013/PT.TUN.SBY, tanggal 19 Agustus 2013 ;
4. Bukti T. 4 : fotokopi salianan putusan Kasasi Tata Usaha Negara No. 562 K/TUN/2013,
tanggal 25 Pebruari 2014.
Selain mengajukan 4 alat bukti tertulis, Tergugat juga mengajukan dua orang saksi masing-
masing bernama Sera’i dan Abdul Rahman. Bahwa kedua saksi Tergugat ini sama
menerangkan bahwa tanah sengketa sejak para saksi sebagai Pegawai Negeri Sipil yang
ditempatkan pada Dinas Perkebunan Provinsi NTB dikuasai oleh Dinas perkebunan NTB,
tanah sengketa ditanami cengkeh, coklat kelapa dsb. Sepengetahuan para saksi Tergugat
tidak ada yang keberatan atas penguasaan Tergugat terhadap tanah sengketa.
3
Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Selong dalam pertimbangan hukum
putusannya telah menolak eksepsi gugatan obscur libel dan gugatan telah
daluarsa yang diajukan Tergugat. Eksepsi gugatan para Penggugat obscur libel
yang diajukan oleh Tergugat terhadap gugatan para Penggugat bahwa para
Penggugat harus menentukan luas dan batas-batas tanah milik mereka dari
luas tanah sengketa.
4
perundangan lainnya, segala sesuatu dengan mengindahkan unsur-unsur yang
bersandar pada hukum agama.
Bahwa dalam konsep hukum adat tidak mengenal daluarsa, sehingga seseorang
dapat saja termasuk para Penggugat dapat mengajukan gugatan atas tanah
yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini sekalipun tanah objek sengketa
telah dikuasai puluhan tahun oleh Tergugat.
“Bidang kewarisan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf b ialah
penentuan siapa-siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta
peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan
pembagian harta peninggalan tersebut”.
6
mengadili perkara sebagamana putusan Pengadilan Negeri Selong Nomor 5
/Pdt.G/2017/PN Sel, tanggal 23 Mei 2017 semestinya memeriksa, mengadili,
dan memutus pokok perkara gugatan para Penggugat.
7. Rekomendasi Anator
Hormat Anator
TTD
SI PULAN
7
8