Anda di halaman 1dari 29

SIDANG 3

Hakim ketua : sidang lanjutan perkara tindak pidana narkotika nomor


445/pid.sus/2019/pn mataram atas nama terakwa muklis hisyam dibuka dan
dinyatakan terbuka untuk umum.( ketuk palu 3x)
Hakim ketua : Karena penasehat hukum terdakwa tidak mengajukan
perlawanan maka sidang akan dilanjutkan pada tahap pembuktian, dalam hal ini
pemeriksaan saksi-saksi.
Hakim Ketua: agenda sidang pada sidang hari ini adalah pembuktian ,
penuntut umum sudah siap dengan alat bukti saudara
JPU : Siap majelisHakim.
Hakim ketua : Berapa saksi yang akan saudara ajukan ?
JPU : empat (4) Saksi Majelis Hakim.
Hakim ketua : “Saudara terdakwa, silahkan saudara duduk disamping
penasehat hukum saudara”
terdakwa : Ya (sambil pindah tempat duduk)
hakim ketua : Saudara Penuntut Umum hadirkan saksi saudara !
JPU : Petugas hadirkan saksi saksi
Hakim ketua : Saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat?
Hakim ketua: siap untuk mengikuti sidang hari ini ?
SAKSI : Siap
Hakim ketua : Saksi.. muhammad sapoan
Saksi : Ya, pak hakim..
Hakim Ketua : Hakim menanyakan identitas Saksi ;
Nama Lengkap : Muhammad Sapoan
Umur/tanggal lahir : 27 Tahun/12 Agustus 1984
Agama : islam
Kebangsaan/KWN : Indonesia
Alamat : Perumahan Bea Cukai No. 3 Mataram
Pekerjaan : PNS
Hakim ketua : saudara saksi saudara mengenal terdakwa sebelum perkara ini
terjadi /ada hubungan darah atau semenda/ada hubungan pekerjaan denan
saudara terdakwa
Hakim ketua : Saksi.. Novi Zanta
Saksi : Ya, pak hakim..
Hakim ketua : Hakim menanyakan identitas Saksi ;
Nama Lengkap : Novi Zanta
Umur/tanggal lahir : 22 Tahun/4 Oktober 1990
Agama : ISLAM
Kebangsaan/KWN : Indonesia
Alamat : Jl. Wisnu Kencana No. 21 MataramPekerjaan : Mahasiswa
Hakim ketua : saudara saksi saudara mengenal terdakwa sebelum perkara ini
terjadi /ada hubungan darah atau semenda/ada hubungan pekerjaan denan
saudara terdakwa
Hakim ketua : Saksi.. Muhammad Elvian
Saksi : Ya pak hakim
Hakim ketua : Hakim menanyakan identitas Saksi ;
Nama Lengkap : Muhammad Elvian
Umur/tanggal lahir : 36 Tahun/19 Oktober 1976
Agama : ISLAM
Kebangsaan/KWN : Indonesia
Alamat : Perumahan Graha Adi Blok H No. 21 Mataram
Pekerjaan : Wiraswasta
Hakim ketua : saudara saksi saudara mengenal terdakwa sebelum perkara
ini terjadi /ada hubungan darah atau semenda/ada hubungan pekerjaan denan
saudara terdakwa
Hakim ketua : Saksi.. Natasya Aulia
Saksi : Ya, pak hakim..

Hakim menanyakan identitas Saksi ;


Nama Lengkap : Natasya Aulia
Umur/tanggal lahir : 36 Tahun/2 Juni 1971
Agama : ISLAM
Kebangsaan/KWN : Indonesia
Alamat : Jl. Pancaka No.3 Mataram
Pekerjaan : Wiraswasta
Hakim ketua : saudara saksi saudara mengenal terdakwa sebelum perkara ini
terjadi /ada hubungan darah atau semenda/ada hubungan pekerjaan denan
saudara terdakwa
Hakim Ketua: sebelum para saksi memberikan keterangan para saksi akan
disumpah terlebih dahulu bersediakah saudara saksi untuk di sumpah ?
Hakim ang I : “Juru sumpah!”

Hakim ang 1 : saudara yang beragama islam silahkan Saudara atau


saudari berdiri untuk di sumpah ,
Hakim ang 1 : rohaniwan memasuki tempat
(Menyuruh Hakim Senior untuk mengambil Sumpah)
Hakim ang1 : “Saudara saksi, ikuti kata-kata saya”
“Demi Allah saya bersumpah, Sebagai saksi, akan memberikan
Keterangan sebenar-benarnya dan tidak lain dari pada yang sebenarnya”
Hakim ang1 : Silahkan saudara duduk kembali
Hakim ketua : “Saudara saksi, saudara telah bersumpah, sumpah tersebut
mengandung arti bahwa saudara harus memberikan keterangan yang sebenarnya
sesuai yang saudara ketahui dan saudara alami, sumpah tersebut juga
mengandung pertanggung jawaban kepada Tuhan, disamping itu apabila saudara
memberikan keterangan palsu, saudara dapat diancam dengan pidana penjara
selama 10 tahun dan pidana denda paling banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus
juta rupiah) sesuai dengan pasal 143 undang-undang Narkotika, untuk itu berikan
keterangan yang sebenar-benarnya.
Selain itu saya ingatkan sesuai dengan pasal 99 undang-undang
narkotika, kepada saksi dan orang lain yang bersangkutan dengan perkara yang
sedang dalam pemeriksaan ini dilarang menyebutkan nama dan alamat pelapor
atau hal yang memberikan kemungkinan dapat diketahuinya identitas pelapor.
“Apakah saudara mengerti?”
Saksi 1-4 : “mengerti”
Hakim ketua : Saudara Penuntut umum saksi mana yang akan diajukan
terlebih dahulu?
Jpu : majelis hakim yang mulia , saksi pertama adalah saksi saudara
Muhammad Sapoan
Hakim ketua : silahkan panggil saksi saudara
JPU : baik yang mulia, kepada saudara muhammad sapoan silahkan
memasuki ruang sidang.
(Saksi memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim
dengan menganggukkan kepala).
Hakim ketua : Saya ingatkan saksi yang belum memberikan keterangan agar
tidak menjalin komunikasi satu dengan yang lainnya, Saksi MUHAMMAD SAPOAN
silahkan Maju kedepan dan saksi lainya silahkan kembali ketempat saudara.
Hakim ketua : saudari saksi, apa yang saudara ketahui terkait dengan
dihadirkannya saudara di persidangan ini?
Saksi 1 : Saya dihadirkan untuk memberikan keterangan terkait dengan
telah terjadinya tindak pidana narkotika yang dilakukan oleh terdakwa Mukhlis
Hisyam.
Hakim ang 1 : lalu apa keterkaitan saudara dengan saudara terdakwa
muhammad Mukhlis Hisyam..?
Saksi 1 : saya merupakan orang suruhan dari terdakwa Mukhlis Hisyam,
yang di tugaskan sebagai kurir
Hakim ang 1 : saudara saksi, coba saudara ceritakan bagaimana bentuk
pekerjaan saudara sebagai kurir narkoba.?
Saksi 1 : setau saya majelis hakim yang terhomat, bentuk pekerjaan
sebagai kurir itu hanya untuk mengantarkan dan mengambil barang narkoba itu
dari orang.
Hakim ang 1 : biasa siapa orang yang menyuruh saudara untuk melakukan hal
tersebut
Saksi 1 : dalam hal ini saya biasa di suruh oleh bos saya untuk melakukan
hal tersebut yang mulia
Hakim ang 1 : saudara saksi , apakah saudara mengetahui di mana tempat di
jalankannya bisnis haram tersebut oleh terdakwa Mukhlis yang sebagai bos
saudara.?
Saksi 1 : saya tidak tau yang mulia, saya hanya tau kalok saya hanya di
suruh mengantar dan mengambil barang narkoba tersebut dari seseorang.
Hakim ang 1 : bailah, (selanjutnya hakim anggota berbisik-bisik dengan hakim
ketua)
Hakim ketua : kepada,saudara JPU ada peranyaan….?
JPU : ada yang mulia
Hakim ketua : silahkan.,.
JPU : Saudara saksi apakah benar saudara tidak mengetahui di mana
tempat di jalankannya bisnis haram tersebut oleh terdakwa ..?
Saksi 1 : beneran pak. Saya tidak mengetahui hal itu.
JPU : baiklah kepada saudara saksi, pada hari selasa 5 februari 2019 , apa
yang di tugaskan kepada saudara, oleh terdakwa..?
Saksi 1 : saya di tugaskan oleh terdakwa untuk mengambil bahan baku
alat cetak narkoba di dasan agung.
JPU : Pada saat itu, adakah seorang yang menemani saudara dalam
mengambil alat tersebut…?
Saksi 1 : ada pak , pada saat itu saya di temani oleh seorang yang bernama
Muhammad Elvian pak.
JPU : Siapa Muhammad Elvian itu …?
Saksi 1 : Muhammad Elvian, merupakan orang suruhan dari saudara
terdakwa Mukhlis , yang di tugaskan bersama dia untuk mengambil alat cetak
tersebut.
JPU : Setelah mengambil barang tersebut , apakah saudara mengetahui
siapa orang yang tempat saudara mengambil alat tersebut..?
Saksi 1 : saya tidak tau pak, saya hanya mengambil barang tersebut dari orang
tersebut, dan orang tersebut tidak pernah memberi tahu saya siapa nama , dan
tempat dia tinggal.
JPU : baiklah, cukup yang mulia.
Hakim ketua : baik, kepada kuasa hukum ada pertanyaan..?
Kuasa hukum : ada yang mulia.
Hakim ketua : silahkan.
Kuasa hukum : saudara saksi, setelah saudara membeli alat bahan pembuatan
narkotika, lalu saudara kemanakan barang atau alat tersebut…?
Saksi 1 : setelah saya membeli barang alat pembuat narkotika itu, saya
langsung membawanya ke pagutan dan menyimpannya di sana.
Kuasa hukum : lantas kenapa harus di Pagutan tempat saudara menyimpan
barang tersebut..?
Saksi 1 : saya membawa barang tersebut kesana , lantaran di sana biasa
tempat penyimpanan atau gudangnya pak.
Kuasa hukum: lalu apakah dengan saudara membawa barang tersebut merupakan
atas perintahnya bapak Mukhlis Hisyam..?
Saksi 1 : saya membawa barang tersebut kesana bukan atas suruhanya
bapak Mukhlis Hisyam, akan tetapi saya membawa barang tersebut atas inisiatif
saya sendiri pak.
Kuasa hukum : baiklah , berarti saudara membawa barang tersebut bukan
merupakan intruksi dari bapak Mukhlis ya..?
Saksi 1 : benar pak.
Kuasa hukum : baiklah , cukup majelis hakim.
Hakim ketua : baik, dikarenakan tanya jawab selesai. Saya ingatkan kembali
kepada saudara saksi , bahwa pernyataan yang saudara ucapkan merupakan ,
yang saudara liat, dengar, alami. Apabila saudara memberi kesaksian bohong
maka saudara akan di kenakan sanksi pidana. Dan juga saya ingatkan kepada
saudara saksi untuk tidak berkomunikasi dengan saksi lain, apakah saudara
mengerti..?
Saksi 1 : mengerti majelis hakim
Hakim ketua : Silahkan meninggalkan ruang sidang.
Saksi : baik yang mulia
Hakim ketua : kepada saudara JPU siapa saksi yang saudara hadapkan
selanjutnya.?
Jpu : majelis hakim yang mulia , saksi berikutnya adalah saksi saudara
Novi Zanta
Hakim ketua : silahkan panggil saksi saudara
JPU : baik yang mulia, kepada saudara Novi Zanta silahkan memasuki
ruang sidang.
(Saksi memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim
dengan menganggukkan kepala).
Hakim Ketua : (Silahkan duduk). Selamat pagi, saudari saksi.
Saksi N : Selamat pagi, Pak hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara bisa berbahasa Indonesia ?
Saksi N : bisa, Pak hakim
Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
Saksi N : sehat Pak hakim
Hakim Ketua : Apakah Saudara saksi mempunyai hubungan keluarga atau
hubungan darah dengan terdakwa?
Saksi : Tidak pak hakim
Hakim Ketua : Apakah Saudara saksi mengenal terdakwa ?
Saksi : iya pak hakim. kenal
Hakim Ketua : Apakah Saudara tahu dan mengerti mengapa dihadirkan
dalam persidangan ini ?
Saksi : Tahu Pak Hakim, untuk memberikan kesaksian tentang pabrik narkotika
yang dilakukan terdakwa Mukhlis.
Hakim Ketua : Apakah anda pernah disuruh terdakwa Mukhlis untuk
menerima bahan baku pembuatan narkotika dari mister x?
Saksi N : Iya pernah pak hakim
Hakim Ketua : Dimana anda disuruh mengambil bahan pembuatan narkotika
tersebut?
Saksi N : Di kantor pos cakra
Hakim Ketua : Sudah berapa kali anda menerima bahan narkotika dari mr.x?
Saksi : Sudah 2 kali pak hakim.
Hakim Ketua : Untuk pengambilan bahan kedua , dimana anda bertemu
dengan mr.x?
Saksi N : saya bertemu di kantor pos pak hakim.
Hakim Ketua : Lalu kemana anda membawa barang tersebut?
Saksi M : ke Bengek (DPO) di terminal suweta pak hakim.
Hakim Ketua : Jam Berapa anda menyerahkan barang tersebut?
Saksi M : Sekitar jam 05.17 sore pak hakim.
Hakim ang2 : apakah terdakwa hamzah pernah menyuruh sodara saksi untuk
membawa narkotika?
Saksi M : Iya pernah pak hakim
Hakim ang2 : Kemana saja anda membawa narkotika tersebut?
Saksi M : saya hanya membawa ke surabaya dan bali pak hakim.
Hakim ang2 : Siapa yang saudara berikan di surabaya dan dibali?
Saksi M : Saya memberikannya kepada mr.x di palu
Hakim ang2 : bagaimana cara anda mengirim narkotika tersebut keluar Lombok?
Saksi M : saya mengirim menggunakan pesawat.
Hakim ang2 : Bagaimana cara anda meloloskan narkotika tersebut saat di
bandara?
Saksi M : Saya mempunyai kenalan untuk meloloskan narkotika tersebut pak
hakim.
Hakim ang2 : coba ceritakan, bagaiman sudara di suruh oleh terdakwa dalam
menjalankan pekerjaan saudara?

Saksi M : pada hari jum’at 20 Maret 2019 saya disuruh oleh saudara Mukhlis
untuk mengambil paket kiriman ekstasi sebanyak 50 ribu butir ekstasi di Kantor
Pos Cakra pada pukl 10.12 pagi WITA. Dan kemudian saya di tangkap oleh
penyidik
Hakim ang2 : apakah saat itu anda mengambil paketan ekstasi tersebut sendiri?

Saksi M : tidak majelis hakim,saat itu saya mengambil paketan ekstasi


tersebut berdua dengan rekan kerja saya.

Hakim Ang2 : siapa nama rekan saudara?

Saksi M : Saudara Natasya majelis hakim.

Hakim ang1 : lalu rencananya setelah saudara mmengambil paketan ekstasi


tersebut, saudara mau membawanya kemana?
Saksi M : pada mulanya saya dan natasya memang telah merencanakan akan
membawa paketan ekstasi tersebut ke gudang milik terdakwa mukhlis.
Hakim ang1 : berarti saudara tau dimana gudang narkoba milik terdakwa
mukhlis?

Saksi M : iya tentu saya tau majelis hakim.


Hakim ang1 : bisa saudara sebutkan dimana tempat gudang narkoba milik
terdakwa mukhlis?
Saksi M : mohon maaf majelis hakim, saya hanya tau bahwa gudang narkoba
milik saudara terdakwa mukhlis berada di cakra, namun saya tidak tau persis letak
gudang tersebut.
Hakim ang1 : berarti saudara saksi disini belum pernah ke gudang narkoba milik
saudara terdakwa mukhlis?
Saksi M : benar majelis hakim, saya memang belum pernah ke gudang
narkoba milik saudara terdakwa mukhlis yang berada di cakra tersebut, karna
pada hari rabu tanggal 20 maret 2019 saat saya hendak ke gudang tersebut saya
terlebih dahulu di tangkap oleh penyidik.
Hakim ang1 : berarti sebelumnya saudara sudah ada janji dengan rekan kerja
saudara yang akan membawa saudara ke gudang tersebut?
Saksi M : benar majelis hakim
Hakim ang1 : baiklah, ( hakim anggota berdiskusi dengan hakim ketua dan hakim
anggota lainnya )
Hakim ketua : baiklah kepada saudara penuntut umum ada pertanyaan?
JPU : ada yang mulia
Hakim ang1 : silahkan
JPU : saudara saksi apakah saudara memang benar-benar tidak mengetahui
dimana gudang narkoba milik terdakwa mukhlis tersebut.
Saksi M : saya benar-benar tidak mengetahuinya pak, saat itu memang saya
akan kesana tetapi saya terlebih dahulu ditangkap oleh penyidik.
JPU : apakah sebelumnya saudara sudah ada janji dengan rekan saudara yang
lain, yang mengetahui dimana gudang narkoba milik terdakwa hamzah?
Saksi M : saya saat itu bersama rekan saya natasya, dialah yang mengetahui
dimana letak gudang narkoba milik terdakwa mukhlis
JPU : baik, saudara saksi pada hari minggu 9 maret saudara di berikan intruksi
oleh saudara mukhlis untuk mengambil paket narkoba..?
Saksi M : benar pak, pada waktu itu saya di perintah oleh terdakwa mukhlis
mengambil paket kiriman narkoba tersebut pak.
JPU : pada saat itu, adakah seseorng yang bersama saudara mengambil paket
kiriman tersebut..?
Saksi M : ada pak pada saat itu saya di temani oleh seorang yang bernama
natasya pak.
JPU : lalu apakah saudara mengetahui berapa jumlah ekstasi yang ada dalam
paket tersebut..?
Saksi M : kalog tidak salah, dalam paket tersebut berisi 25 ribu butir ekstasi
pak
JPU : saudara saksi stelah itu kemana saudara bawa paket kiriman tersebut..?
Saksi M : pada saat itu, setelah saya mengambil paket tersebut, saya di beri
perintah oleh terdakwa hamzah untuk mengantarkan 5 ribu butir ekstasi kepada
suruhan mr.x
JPU : Lalu apakah saudara mengetahui siapa orang yang bernama mr.x
tersebut..?
Kuasa hukum : keberatan yang mulia,
Hakim ketua : silahkan
Kuasa hukum : pertanyaan dari saudara JPU sudah terlalu jauh, sampai2
saudara saksi mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan tersebut.
JPU : Majelis hakim yang mulia, dalam hal ini saya rasa pertanyaan saya masih
relevan, dikarenakan dalam kasus ini kita harus mencari kebenaran yang sebenar-
benarnya.
Kuasa hukum: yang mulia hakim, walaupun begtu, .,.
Hakim ketua : (tok tok tok hakim memukul palu utuk menenangkan kedua belah
pihak) kepada saudara PH dan JPU tolong saudara bisa tetap tenang, agar
persidangan ini bisa mengungkap yang sebenarnya dengan baik. Kepada saudara
JPU ada pertanyaan lain yang ingin saudara tanyakan..?
JPU : Iya , Ada sedikit pertanyaan manjelis hakim.
Hakim Ketua : Silahkan.
JPU : Saudara saksi, Kemana saja terdakwa mukhlis mengedarkan narkotika
yang terdakwa buat?
Saksi M : Tidak tahu pak

JPU : Saudara saksi. Andakan sebagai kurir dari terdakwa mukhlis.Benar anda
tidak mengetahuinya?
Saksi M : benar pak . saya tidak tahu.
Kuasa Hukum : Keberatan, Majelis Hakim. Pertanyaan Saudara Penasehat
Hukum memojokkan Saksi. Sebab dalam kesaksian sebelumnya saksi telah
mengatakan bahwa saksi benar tidak mengetahuinya.
Hakim Ketua : Keberatan diterima. Kepada JPU untuk melanjutkan dengan
pertanyaan yang lain.
JPU : Tidak ada majelis hakim
Hakim ketua : baiklah,kepada penasehat hukum ada pertanyaan..?
PH : ada yang mulia
Hakim ang1 : silahkan
PH : saudara saksi, tadi saudara mengatakan anda disana mengambil paketan
ekstasi di kantor pos cakra sebanyak 50 ribu butir ekstasi. Apakah saudara
melakukan itu atas dasar paksaan dari saudara terdakwa muhlis?
Saksi M : saya melakukan semua itu atas inisiatif saya sendiri pak, tanpa
paksaan dari siapapun, maupun dari saudara mukhlis

PH : lantas apa yang saudara akan lakukan terhadap paketan ekstas sejumlah
50 butir tersebut.

Saksi M : awalnya saya memang telah berencana untuk membawa paketan


ekstasi tersebut ke gudang milik terdakwa mukhlis yang berada di cakra tersebut.

PH : apakah saudara saksi tidak ikut campur dalam mengedarkan narkoba

Saksi M : tidak pak, karna semuanya sudah memiliki tugas masing-masing

PH : saya rasa cukup yang mulia.


Hakim Ketua : baik, dikarenakan tanya jawab selesai. Saya ingatkan kembali
kepada saudara saksi , bahwa pernyataan yang saudara ucapkan
merupakan , yang saudara liat, dengar, alami. Apabila saudara memberi
kesaksian bohong maka saudara akan di kenakan sanksi pidana. Dan juga
saya ingatkan kepada saudara saksi untuk tidak berkomunikasi dengan saksi
lain, apakah saudara mengerti..? silahkan mengambil kembali kartu
identitas saudara dan meninggalkan ruang sidang.
Saksi M : Baik, Bapak hakim.

Hakim ketua : kepada saudara JPU siapa saksi yang saudara hadapkan
selanjutnya.?
JPU : Majelis hakim yang mulia, saksi selanjutnya adalah Natasya Aulia
Hakim ketua : baik silahkan panggil saksi saudara ke ruang sidang
JPU : baik majelis hakim
( meminta kepada petugas untk membawa saksi Natasya Aulia
keruang sidang)
(Saksi memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim
dengan menganggukkan kepala).

Hakim ang1 : Saudara saksi apakah saudara mengenal atau memiliki


hubungan darah dengan saudara terdakwa ?
Saksi : Saya mengenal dan tidak mempunyai hubungan darah majelis hakim
Hakim ang1 : saudara saksi , apakah saudara dalam keadaan sehat pada hari
ini..?
Saksi : sehat majelis hakim
Hakim ang1 : apakah saudara siap mengikuti sidang pada hari ini..?
Saksi : siap majelis hakim
Hakim ang1 : saudara saksi apakah sebelumnya saudara pernah di periksa
oleh penyidik..?
Saksi : pernah majelis hakim.
Hakim ang1 : saudara saksi silahkan maju kedepan, apakah benar ini tanda
tangan saudara..?
Saksi : ya, benar yang mulia.
Hakim ang1 : saudara saksi, apakah saudara mengetahui, kenapa saudara di
hadirkan pada persidangan ini..?
Saksi : ya majelis hakim, saya di hadirkan untuk memberikan keterangan
terkait telah terjadinya tindak pidana narkotika yang di lakukan oleh terdakwa
mukhlis.
Hakim ang1 : saudara saksi, apa yang saudara ketahui tentang terdakwa
mukhlis..?
Saksi : saudara terdakwa mukhlis merupakan bos yang sangat loyal
terhadap anak buahnya, dia merupakan sosok seorang yang dermawan yang
selalu membantu anak buahnya ketika anak buahnya mengalami kesulitan majelis
hakim, dan juga saudara hamzah ini merupakan sosok orang yang karismatik
dimana setiap orang yang mengenalnya selalu menghormatinya.
Hakim ang1 : lalu, apa keterkaitan saudara dengan terdakwa mukhlis..?
Saksi : saya merupakan orang suruhannya yang mulia.
Hakim ang1 : seperti apa pekerjaan saudara sebagai orang suruhan..?
Saksi : saya bekerja sebagai orang yang memindahkan barang-barang dari
tempat yang satu ketempat yang lainnya
Hakim ang1 : seperti apa barang yang saudara pindahkan..?
Saksi : barang yang saya pindahkan berupa barang-barang kotak kardus
kecil
Hakim ang1 : saudara saksi, apakah saudara mengetahui apa saja isi barang
yang saudara pindahkan..?
Saksi : barang tersebut berisi paket pil ekstasi yang mulia
Hakim ang2 : Lalu apa keterkaitan saudari dalam masalah ini?
Saksi : Saya merupakan orang suruhan dari mukhlis sebagai kurir narkoba.
Hakim ang2 : apa tugas saudara yang di perintahkan oleh terdakwa hamzah
?
Saksi : saya di tugaskan mengambil paket 25.000 butir ekstasi di kantor pos
cakra oleh terdakwa hamzah
Hakim ang2 : selanjutnya kemana saudara bawa 25.000 butir ekstasi
tersebut sehabis dari kantor pos..?
Saksi : sehabis saya dari kantor pos saya membawa barang tersebut ke
orang suruhannya mukhlis yang bernama Novi dan Elvian.
Hakim ang2 : selanjutnya apakah saudara tau kemana barang tersebut di bawa
sehabis saudara mengantarkannya ke saudara novi dan elfian..?
Saksi : saya tidak tau majelis hakim
Hakim ketua : baik lah, saudara JPU ada pertanyaan..?
JPU : ada majelis hakim.
Hakim ketua : silahkan
JPU : terima kasih yang mulia, kepada saudara saksi apakah saudara
mengetahui bahwa barang yang saudara ambil dari kantor pos tersebut adalah
barang narkotika yang di larang beredar di indonesia..?
Saksi : tau pak, barang tersebut merupakan barang pil ekstasi yg sangat di
larang di perjual belikan di indonesia
JPU : lalu kenapa saudara mau menjadi suruhan nya hamzah sebagai kurir
narkoba..?
Saksi : saya mau menjadi suruhan nya mukhlis karna faktor ekonomi pak,
dimana saya sangat sulit mendapatkan pekerjaan , sehingga saya terpaksa bekerja
sebagai suruhannya mukhlis.
JPU : berapa upah yang saudara dapatkan dari pekerjaan tersebut
Saksi : saya mendapatkan upah sebesar 1 juta sampai 5 juta sekali kerja
tergantung besar resiko yang saya hadapi pak.
JPU : saudara saksi , apakah saudara mengetahui orang-orang yang
bekerja sebagai suruhannya mukhlis..?
Kuasa hukum : keberatan yang mulia
Hakim ketua : keberatan diterima,silahkan
Kuasa hukum : baik terima kasih yang mulia , apa yang di pertanyakan sama JPU
tersebut terlalu memojokan saksi, pertanyaan tersebut terlalu mengekang saksi.
JPU : yang mulia, sebenarnya apa yang saya tanyakan hanya siapa yang
terlibat dalam penerimaan pil ekstasi yang jumlah nya 25.000 butir tersebut.
Hakim ketua : (yang mulia hakim mengetok palu untuk meredam masalah)
kepada saudara kuasa hukum dan JPU agar tetap tenang. Saudara kuasa hukum ,
pertanyaan yang di tanyakan oleh pihak JPU masih relevan sehingga dapat
mengungkap dengan jelas mengenai masalah perkara ini. Kapada JPU silahkan
dengan pertanyaan saudara selanjutnya.
JPU : terimakasih yang mulia. Saudara saksi pada hari jumat 20 maret
apakah saudara mengetahui bahwa ada paket narkotika berisi 25 ribu ekstasi
telah di beli oleh saudara terdakwa mukhlis dari seorang yang bernama mr.x..?
Saksi : pada saat itu saya tidak mengetahui bahwa saudara terdakwa
mukhlis membeli sebuah pil ekstasi yang mulia, saya mngetahui barang tersebut
berisi pil ekstasi, setelah saya di suruh oleh saudara terdakwa mukhlis mengecek
barang tersebut pak
JPU : pada saat itu, apakah saudara masih ingat , jam brapa saudara di
suruh mengecek barang yang di beli dari mr.x tersebut..?
Saksi : saya kurang ingat pak, tpi setau saya, pada saat itu kondisinya agak
siang pak.
JPU : baiklah, saudara saksi pada hari jum’at 17 april 2019, apakah benar
saudara di suruh kembali, mengambil paket ekstasi di kantor pos cakra..?
Saksi : benar pak, pada hari itu saya disuruh oleh terdakwa mukhlis.
JPU : apakah pada saat itu, ada seseorang yang bersama saudara
mengambil barang tersebut..?
Saksi : ada pak, pada saat itu saya di perintahkan mengambil barang itu
bersama novi pak.
JPU : lalu apakah saudara mengetahui berapa banyak isi pil ekstasi yang
saudara ambil dari kantor pos di sana..?
Saksi : ya pak, pada saat itu paket yang saya ambil bersama saudara bapak
novi, berisi pil ekstasi yang kalog nggak salah jumlahnya 50 butir pak.
JPU : baiklah, cukup yang mulia.
Hakim ang2 : baik, saudara kuasa hukum, ada pertanyaan..?
Kuasa hukum : ada yang mulia.
Hakim ang2 : silahkan.
Kuasa hukum : saudara saksi, sudah berapa lama saudara bekerja
sebagai suruhannya terdakwa mukhlis..?
Saksi : saya sudah bekerja di sana , sudah 5 (lima) tahun pak.
Kuasa hukum : semenjak saudara bekerja di sana, apakah saudara
sudah mengetahui bahwa saudara mukhlis merupakan pengedar narkoba ..?
Saksi : sebelum saya bekerja di sana, saya tidak mengtahuinya pak,
Kuasa hukum : lalu, selama ini, brapa besar upah yang saudara terima
dari terdakwa mukhlis..?
Saksi : selama ini saya di upah 4 sampai 5 jt perbulan pak.
Kusa hukum : baiklah, lalu apakah saudara mengetahui, di mana tempat
saudara terdakwa mukhlis menjalankan bisnisnya ini..?
Saksi : dalam hal itu saya tidak tau pak, saya hanya mengetahui bahwa
saudara terdakwa mukhlis menyimpan narkoba di gudang yang berada di cakra
saja pak.
Kuasa hukum : baiklah, cukup majelis hakim.
Hakim ketua : baik, dikarenakan tanya jawab selesai. Saya ingatkan kembali
kepada saudara saksi , bahwa pernyataan yang saudara ucapkan merupakan ,
yang saudara liat, dengar, alami. Apabila saudara memberi kesaksian bohong
maka saudara akan di kenakan sanksi pidana. Dan juga saya ingatkan kepada
saudara saksi untuk tidak berkomunikasi dengan saksi lain, apakah saudara
mengerti..?
Saksi : mengerti yang mulia.
Hakim ketua : silahkan meninggalkan ruang sidang.
Saksi : baik yang mulia.
Hakim Ketua : Kepada saudara Jaksa Penuntut Umum harap memanggil
saksi selanjutnya ke ruang sidang.
JPU : Baik majelis hakim, kepada saudari saksi MUhammad Elvian untuk
memasuki ruang sidang
(Saksi memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim
dengan menganggukkan kepala).
Hakim ang2 : Saudara saksi apakah saudara mengenal atau memiliki
hubungan darah dengan saudara terdakwa ?
saksi : Saya mengenal tapi tidak memiliki hubungan darah dengan
terdakwa
Hakim ang2 : saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat?
saksi : sehat majelis hakim.
Hakim ang2 : apakah saudara siap mengikuti sidang hari ini?
Saksi : siap majelis hakim.
Hakim ang2 : apakah saudara sebelumnya sudah dipriksa oleh penyidik?
Saksi : iya sudah majelis hakim
Hakim ang2 : saudara saksi silahkan maju ke depan
Apakah benar ini tanda tangan saudara?
Saksi : iya benar majelis hakim
Hakim ang2 : saudara saksi, apakah keterkaitan saudara seingga di hadirkan di
persidangan ini?
Saksi : saya di hadirkan disini untuk dimintain keterangan atas kasus
narkotika yang dilakukan oleh mukhlis
hakim ang2 : lalu apakah keterkaitan saudara dengan kasus narkotika yang
dilakukan oleh terdakwa mukhlis ?
Saksi : saya adalah orang suruhan dari saudara terdakwa mukhlis pak
Hakim A. 2 : coba ceritakan, bagaiman sudara di suruh oleh terdakwa dalam
menjalankan pekerjaan sebagai kurir?
Saksi : pada mulanya pada hari rabu 5 februari 2019 saya disuruh oleh saudara
mukhlis untuk membeli bahan baku dan alat cetak ekstasi yang beserta
suruhannya juga yakni bapak sapoan yang mulia
Hakim A.2 : apakah anda membeli bahan baku dan alat cetak ekstasi
tersebut sendiri?
Saksi : tidak majelis, saya membeli bahan alat cetak tersebut bersama
rekan saya pak.
Hakim A.2 : siapa nama rekan saudara?
Saksi : saudara sapoan majelis hakim.
Hakim A.2 : baik, lalu kemana saudara membawa bahan baku dan alat
cetak ekstasi tersebut?
Saksi : saya membawanya ke dasan agung majelis hakim.
Hakim A.2 : apakah di Monjok tersebut markas tempat pabrik narkoba?
Saksi : saya ke Monjok hanya membawa bahan mentahnya majelis, yang
kemudian akan saya serahkan kepada rekan saya
Hakim A.2 : hanya menyerahkan? Kepada siapa saudara serahkan bahan
mentah dan alat cetak ekstasi tersebut?
Saksi : saya di Monjok bertemu dengan rekan kerja saya yaitu novi, dia nantinya
yag akan membawa bahan mentah dan alat ceak ekstasi tesebut ke markas pabrik
narkoba.
Hakim A. 2 : lalu apakah saudara tau dimna markas pabrik narkoba terdakwa.
Saksi : mengenai tempatnya saya tidak tau majelis hakim, karna saya hanya kurir
yang hanya bertugas membawa bahan mentah dan alat cetak ekstasi tersebut.
Hakim A. 2 : saudara disana hanya bertugas membawa bahan mentah, lalu
apakah saudara disana membawa bahan mentah dan alat cetak ekstasi trsebut
atas dasar paksaan atau atas dasar inisiatip sendiri?
Saksi : saya disana bertindak tanpa atas paksaan majelis, melainkan atas inisiatif
saya sendiri.
Hakim A.2 : baiklah, ( hakim anggota berdiskusi dengan hakim ketua dan hakim
anggota lainnya )
Hakim A.2 : saudara penuntut umum apakah ada yang ingin ditanyakan?
JPU : ada yang mulia
Hakim A.2 : silahkan
JPU : saudara saksi apakah saudara memang benar-benar tidak mengetahui
dimana markas pabrik narkoba milik terdakwa mukhlis tersebut.
Saksi : saya benar-benar tidak mengetahuinya pak, saya hanyalah kurir yang
membawa bahan-bahan mentah dan alat cetak ekstasi.
JPU : apakah saudara tidak pernah diajak oleh rekan-rekan saudara ke pabrik
narkoba milik terdakwa mukhlis tersebut.
Saksi : tidak pernah pak, karna tidak sembarangan orang diperbolehkan kesana,
tempat itu benar-benar rahasia.
JPU : saya rasa cukup yang mulia
Hakim A.2 : Penasihat Hukum ada yang ingin ditanyakan?
PH : ada yang mulia
Hakim A.2 : silahkan
PH : saudara saksi, tadi saudara mengatakan anda disana sebagi kurir yang
membawa bahan-bahan mentah dan alat cetak ekstasi. Apakah saudara
melakukan itu atas dasar paksaan dari saudara terdakwa mukhlis?
Saksi : saya melakukan semua itu atas inisiatif saya sendiri pak, tanpa paksaan
dari siapapun, maupun dari saudara mukhlis
PH : apakah saudara saksi hanya membawa bahan-bahan mentah dan alat
ekstasi?
Saksi : iya saya hanya membawa bahan-bahan mentah dan alat cetak ekstasi pak.
PH : apakah saudara saksi tidak ikut campur dalam mengedarkan narkoba
Saksi : tidak pak, karna semuanya sudah memiliki tugas masing-masing
PH : saya rasa cukup yang mulia.
Hakim ketua : baik, dikarenakan tanya jawab selesai. Saya ingatkan kembali
kepada saudara saksi , bahwa pernyataan yang saudara ucapkan merupakan ,
yang saudara liat, dengar, alami. Apabila saudara memberi kesaksian bohong
maka saudara akan di kenakan sanksi pidana. Dan juga saya ingatkan kepada
saudara saksi untuk tidak berkomunikasi dengan saksi lain, apakah saudara
mengerti..?
Saksi : mengerti majelis hakim
Hakim ketua : silahkan meninggalkan ruang sidang.
Saksi : baik pak

Hakim ketua : kepada penasihat hukum, apakah ada saksi atau ahli yang akan
anda ajukan?

PH 2 : ada yang mulia sesuai dengan BAP, saya akan mengajukan saksi ahli
pidana.

Hakim ketua : baik, silahkan hadirkan saksi ahli saudara ke ruang sidang
PH 2 : memanggil saksi ahli ( menyuruh sipir untuk membawanya ke ruang
sidang )

Hakim ketua : Saksi ahli silahkan maju ke depan.


Apakah benar ini tanda tangan saudara?

Ahli : Benar yang mulia

Hakim ketua : Hakim menayakan identitas saksi ahli :


Nama : RARA SEPTIANINGSIH
Umur/tanggal lahir : mataram 14 februari 1986
Agama : islam
Kebangsaan : indonesia
Alamat : perumahan bumi selaparang asri, gunung
sari
Pekerjaan : DOSEN

Hakim ketua : saudara ahli apakah indentitas anda benar?

Ahli : benar majelis hakim

Hakim ketua : saudara ahli apakah anda memiliki hubungan keluarga atau
semenda dengan terdakwa
Ahli : saya tidak mengenal terdakwa
Hakim ketua :anda di sini diajukan oleh kuasa hukum terdakwa sebagai saksi ahli
pidana,apakah benar?
Ahli : benar majelis hakim, saya dipanggil disni untuk dimintai keterangan
terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh terdakwa MUKHLIS HISYAM
hakim ketua : sebelum ahli di mintai keterangan, apakah ahli siap untuk di
sumpah.
Ahli : iya saya bersedia
Hakim ang1 : saudara ahli silahkan berdiri didepan
Hakim ang1 : saudara ahli ikuti kata-kata saya
Bismillahirrohmanirrohim
“Demi Allah saya bersumpah, Sebagai saksi ahli, akan memberikan Keterangan
sebenar-benarnya dan tidak lain dari pada yang sebenarnya”

Hakim ang1 : silahkan ahli duduk kembali


Hakim ketua : penuntut umum apakah ada tanggapan mengenaain saksi ahli yang
diajukan oleh
kuasa hukum terdakwa.
JPU : saya rasa tidak ada yang mulia
Hakim ketua : Saudara ahli apakah saudara tau kenapa saudara di panggil kesini.
Ahli : Iya saya tau majelis hakim, saya disini diminta oleh kuasa hukum terdakwa
untuk memberikan penjelasan mengenai pelangaran yang di lakukan oleh
terdakwa mukhlis
Hakim ketua : saudara disini sebagi ahli apa?
Ahli : saya dihadirkan disni sebagai ahli pidana
Hakim ketua : baik, anda sebagai ahli pidana bagaimana pendapat saudara terkait
pelanggaran yang dilakukan oleh saudara terdakwa
Ahli : menurut pandangan hukum pidana dan undang-undang narkotika
terhadap kasus penyeludupan narkotika yang dilakukan oleh mukhlis dan
beberapa rekannya ini merupakan pelanggaran yang cukup berat karna telah
menyeludupkan narkoba sebanyak 5 kg.
Hakim ang2 : lalu bagaimana pendapat ahli mengenai tuntutan hukuman mati
yang dituntut oleh penutut umum kepada terdakwa?
Ahli : kejahatan peredaran gelap narkotika diklasifikasikan ke dalam kejahatan
berat, Alston menjelaskan kejahatan peredaran gelap narkotika pantas untuk
dikenakan hukuman yang berat, tapi bukan hukuman mati. Karena kejahatan
narkotika tidak mengakibatkan kematian secara langsung
JPU : mohon maaf majelis hakim, saya rasa saudara ahli keterangannya
menyimpang dari aturan yang tercantum dalam uu no 22 tahun 1997, yang
menjelaskan bahwa hukuman mati yang dijatuhkan kepada setiap orang yang
membawa narkoba seberat 5 kg.
Ahli : sepertinya saudara penuntut umum kurang memahami UU no 22 tahun
1997, karna sampai sekarang hukuman mati yang dijatuhkan kepada setiap orang
yang membawa, menggunakan narkoba seberat 5 kg masih di pertanyakan
apakah masih berlaku atau tidak.
JPU : keberatan majelis hakim, saya rasa saudara ahli disini memihak kepada
terdakwa.
Ahli : Mohon maaf majelis hakim, saya disini netral tidak memihak kepada
siapapun. Hukuman mati yang ada dalam UU No.22 Tahun 1997 memang masih
dipertanyakan. Karena melihat dari pendapat para ahli lainya seperti :
Prof. J.E Sahetapy, menyatakan bahwa hukuman mati bertentangan dengan nilai-
nilai Pancasila. Hukuman mati jangan hanya dipandang dari sisi positivistik-
legalistik. Coba pahami dari sudut pandang kriminologi-viktimologi.
JPU : mohon maaf majelis hakim saya rasa saudara ahli disini memberikan
keterangan yang memihak kepada sodara terdakwa.
PH : keberatan yang mulia, saudara Penuntut umum seolah-olah memojokkan
ahli kami, saudara penuntut umum seperti takut bahwa tuntutan yang diajukan
kepada klien kami adalah tidak sesuai.
Hakim ketua : (hakim mengetok palu 3x), dan menyuruh kedua belah pihak untuk
tenang agar persidangan berjalan dengan tertip. Saudara penasehat hukum dan
penuntut umum tolong tenang, kepada JPU ada pertanyaan lain yang ingi saudara
katakan..?
JPU : tidak ada yang mulia.
Hakim ketua : baiklah, kepada kuasa hukum terdakwa, ada pertanyaan..?
Kuasa hukum : tidak ada yang mulia.
Hakim ketua : baiklah, karena Tanya jawab sudah selesai, maka kepada saudara
saksi untuk segera meninggalkan ruang sidang, dan di di harapkan kepada
saudara saksi agar tidak berkomunikasi dengan saksi yang lainnya, apakah
saudara mengerti
Ahli : mengerti majelis hakim.
Hakim ketua : silahkan saudara meninggalkan ruang sidang.
Ahli : baik
Hakim ketua : “Saudara Penasehat Hukum apakah ada lagi saksi yang akan
saudara ajukan?”
Kuasa hukum : tidak ada, Majelis Hakim
Hakim ketua : “Baiklah, karena pemeriksaan saksi sudah cukup maka agenda
berikutnya adalah pemeriksaan terdakwa, Saudara Terdakwa silahkan duduk
ditempat saudara”
Terdakwa : (jalan menuju kursi terdakwa)
Hakim ketua : Saudara Terdakwa, mengertikah saudara dalam masalah apa
sehingga saudara diperiksa dalam pengadilan sekarang ini?
Terdakwa : Ya saya tahu, saya dihadirkan atas tuduhan jaksa atas tindakan
saya yang mengendalikan perdagangan narkoba dari dalam penjara, majelis
hakim.
Hakim ketua : Coba ceritakan sehingga saudari diperiksa pada hari ini?
Terdakwa : jadi begini pak hakim, berawal ketika anak buah saya novi dan
natasya yang saya suruh mengambil kiriman pil ekstasi sebanyak 50 ribu butir di
kantor pos cakra yang kemudia penyidik menangkap mereka, di karenakan
penyidik mengembangkas kasus saya yang mengedarkan barang narkotika
akhinya kedua mereka di tangkap yang mulia.
Hakim ketua : (mempersilahkan hakim anggota bertanya)
Hakim ang 4 : Saudara terdakwa, bagaimana bisa saudara mengendalikan
peredaran narkoba dari dalam penjara..?
terdakwa : begini majelis hakim, saya bisa mengedarkan narkoba tersebut
dikarenakan saya mempunyai gudang narkoba yang masih belum dapat di
temukan oleh penyidik , dan juga saya mempunyai banyak anak buah di luar sana
yang selalu setia bekerjasama dengan saya. pada saat saya masuk penjara,
mereka sering menjenguk saya di penjara, setiap mereka yang menjenguk saya
selalu saya perintahkan mereka untuk terus mengedarkan barang haram tersebut
yang mulia.
Hakim ketua : lalu, kenapa saudara masih berani mengedarkan barang
tersebut padahal saudara tau apa akibat perbuatan saudara dapat mengancam
keselamatan masyarakat..?
Terdakwa : begini majelis hakim, saya melakukan hal tersebut karena
keuntungan yang saya dapatkan sangat banyak dan saya melakukan ini demi
meningkatkan perekonomian keluarga saya majelis hakim, sehingga saya tetap
melakukannya
Hakim ketua : baiklah. Saudara JPU ada pertenyaan yang akan saudara
ajukan..?
JPU : ada majelis hakim.
Hakim ketua : silahkan
JPU : saudara terdakwa, berapa upah yang saudara kasi anak buah saudara
novi dan natasya yang membuat mereka masih mau bekerja dengan saudara..?
Terdakwa : saya memberi mereka upah 4 jt sampai dengan 5 jt pak
JPU : lalu apakah selama ini, setiap peredaran narkoba yang di lakukan
oleh anak buah saudara, merupakan printah dari saudara..?
Terdakwa : benar pak. Semua yang mereka lakukan merupakan atas
perintah saya.
JPU : baiklah, cukup majelis hakim.
Hakim ketua : Saudara PH, Apakah ada pertanyaan..?
Kuasa hukum : Tidak ada majelis
Hakim ketua : Saudara terdakwa apakah ada keterangan lain yang akan
saudara berikan?
terdakwa : ada pak, semua yang saya lakukan itu merupakan semata-mata
atas kebutuhan ekonomi saya dan kebutuhan ekonomi keluarga saya,
dikarenakan saya sangat sulit untuk mendpatkan pekerjaan yang penghasilannya
cukup untuk untuk menghidupi saya beserta keluarga saya.
Hakim ketua : Baiklah karena pemeriksaan terhadap terdakwa telah cukup,
maka sidang akan kami lanjutkan pada tahap Penuntutan”Saudara Penuntut
umum apakah saudara sudah siap dengan tuntutan saudara?
JPU : Terimakasih Majelis hakim, untuk menyusun tuntutan maka kami
mohon waktu sidang dilanjutkan 6 hari kedepan untuk menyusun tuntutan kami”
Hakim ketua : (diskusi dulu dengan hakim anggota,) “Saudara Penasehat
Hukum apakah saudara setuju dengan waktu yang diajukan oleh Saudara PU?
Kuasa hukum : “Ya, kami setuju”.
Hakim ketua : (Setelah hakim bermusyawarah sidang ditutup)
“Berdasarkan hasil musyawarah majelis hakim, maka sidang
dilanjutkan enam hari kedepan pada tanggal 16 april 2019 dengan agenda
pembacaan tuntutan oleh penuntut umum”untuk itu saya perintahkan kepada
saudara Penuntut Umum untuk hadir dan menghadapkan saudara terdakwa pada
sidang berikutnya, begitu juga dengan saudara penasehat hukum. Pemberitahuan
ini sebagai panggilan resmi dan tidak perlu untuk dipanggil lagi, apakah saudara
mengerti?”
“Sidang dinyatakan di tutup!”
Hakim ketua : Memepersilahkan Majelis hakim meninggalkan ruang
sidang.
“Majelis hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri”

Anda mungkin juga menyukai