Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN PENGADAAN


BIBIT TANAMAN SAYUR DAN BUAH DALAM RANGKA PROGRAM
PENGEMBANGAN KAWASAN PEKARANGAN PANGAN LESTARI

I. Latar Belakang
Hidup sehat merupakan dambaan bagi setiap individu, sebab hanya dalam kondisi
sehat orang dapat berfikir cemerlang dan tentu saja akan lebih produktif. Pada sebagian
kalangan masyarakat berkembang opini yang sudah cukup mendalam bahwa, untuk dapat
hidup sehat pasti diperlukan biaya yang tidak sedikit karena tubuh memerlukan berbagai
macam asupan gizi, baik yang diperoleh dari produk/makanan impor maupun makanan-
makanan yang telah siap saji.
Namun tidak demikian halnya bagi orang yang mau berbuat, tahu bagaimana cara
berbuat dan bagaimana berusaha memanfaatkan apa yang dimiliki, tentunya opini
tersebut dapat dipatahkan. Kunci murah dan mudah untuk dapat hidup sehat sangatlah
sederhana jika setiap orang mau meluangkan waktu untuk melakukan pengolahan dalam
pekarangan rumah. Jika dikelolah dengan baik pekarangan rumah dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan keluarga seperti, tempat bermain, tempat rekreasi, sumber
pangan dan juga sebagai sumber pendapatan. Pemanfaatan lahan pekarangan baik di
daerah pedesaan maupun perkotaan dapat mendukung ketahanan pangan nasional dengan
memberdayakan potensi pangan lokal yang dimiliki masing-masing daerah.
Usaha pemanfaatan pekarangan sebagai penyuplai gizi keluarga saat ini tersentuh
oleh pemerintah melalui Badan Litbang Pertanian yang mulai gencar merintis model
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang di fokuskan ke wilayah pedesaan yang memiliki
luas pekarangan berkisar antara 1-4 are. Pemanfaatan lahan pekarangan rumah
merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan dalam rumah
tangga.
Rumah pangan merupakan salah satu konsep pemanfaatan lahan pekarangan baik
di pedesaan maupun diperkotaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan
memberdayakan potensi pangan lokal. Dalam program ini pula diperkenalkan bagaimana
mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan secara intensif. Tanaman yang dipilih
ditentukan dengan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga
serta pengembangannya secara komersial berbasis kawasan Diantaranya budidaya
tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, tanaman obat keluarga, pemeliharaan ternak dan
ikan serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos.
Pada tahap pertama hasil dari budidaya tersebut adalah untuk pemenuhan
kebutuhan rumah tangga, setelah kebutuhan rumah tangga terpenuhi akan dikembangkan
pemasaran dan pengolahan hasil untuk menjadi produk olahan dalam rangka
meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan dikembangkannya Program Pangan Lestari
diharapkan Indonesia terhindar dari krisis pangan dunia serta dampak lonjakan harga
pangan dunia dapat diminimalisir dengan telah terpenuhinya kebutuhan pangan keluarga
melalui program Rumah Pangan Lestari.

II. Tujuan Kegiatan


Tujuan yang ingin di capai dalam pengembangan program P2L ini antara lain :
1. Meningkatkan Ketahanan Pangan Masyarakat
2. Meningkatkan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan,
3. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara lestari,
4. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif,
5. Menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri,
6. Melahirkan Wirahusahawan Muda di bidang Pertanian

III. Sasaran Kegiatan


Sasaran yang akan dicapai dalam program Kawasan Pekarangan Pangan Lestari
(P2L) ini diantaranya:
1. Tersedianya kebutuhan
2. komoditas pangan yang berkualitas dan bermutu tinggi dalam rangka pemenuhan
kebutuhan keluarga
3. Pemanfataan lahan diwilayah perkotaan khususnya di Bumi Perkemahan Jakamandala
yang nantinya sebagai salah satu taman wisata Agro
BAB II
RENCANA KEGIATAN
2.1 Penanggung Jawab Kegiatan
Kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Pasti Jaya sebagai penanggung jawab
sekaligus pelaksana kegiatan bersama dengan bertugas dalam rangka program Pekarangan
Pangan Lestari (P2L), dengan susunan organisasi kelompok sebagai berikut:

Ketua : Jaka Agusta Pratama, S.Pd


Sekretaris : Muhammad Nur Yasin Aswin Putra

Bendahara : Humaira Dira Uzani

Anggota :

1. Eko Pratama
2. Dessy Wulandari
3. Ronaldi Dwi Setiawan
4. Muh. Fahrurrozi Khair
5. Mega Asmara Dewi
6. Ahmad Saopi
7. Sinar Rengganis
8. Ubaedirrahman
9. Aluseman Eka Wahyudi
10. Agus Salim
11. Yudhistira Lathif Pradana
12. Tri Sutresni
13. Femi Putri Afifah
14. Muhammad Dira Fathony
15. Jamiludin
16. Leodri Adrian
17. I Made Arjita
18. Fahrurrozi
19. Azzahra Ariefta Quinola
20. Dwi Putri Retna Anjani
21. Ading Putra Pratama
22. Sukma Amrullah
23. Harlin Anori
24. Fauzi Mansyur
25. Ambika Putri Swakartika Sari
26. Ilham Dani
27. Hormat
28. Madaksiah
29. Khairul Imam
30. Maktal Irjan
2.2 Skema Kegiatan
Kegiatan P2L ini dilakukan melalui upaya pemberdayaan anggota muda, untuk
budidaya berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan sebagai tambahan untuk memenuhi
ketersediaan pangan sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral maupun pengolahan
hasil. Kegiatan P2L dilakukan lahan Bumi Perkemahan Jakamandala. Pendekatan
pengembangan P2L ini dilakukan melalui pengembangan pertanian berkelanjutan
(sustainable agriculture), pemanfaatan sumberdaya lokal (local wisdom) dan pemberdayaan
anggota muda. Program P2L yang akan dilakukan ilah termasuk dalam P2L Non Bekerja
dengan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Penumbuhan
a) Pembuatan dan pengelolaan kebun bibit yang akan menjadi cikal bakal kebun bibit desa
untuk keberlanjutan kegiatan P2L. Kebun bibit terdiri dari rumah bibit dan sarana
kelengkapan lainnya dengan tujuan memproduksi bibit tanaman untuk memenuhi kebutuhan
bibit anggota kelompok dan masyarakat lainnya. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan
kebun bibit:
i. Lokasi kebun bibit:
Kebun Bibit terletak di Bumi Perkemahan Jakamandala
ii. Rumah bibit:
a) Luas rumah bibit yakni 8m x 16 m
b) Pondasi pasangan batu/batu bata;
c) Lantai dipadatkan;
d) Rangka terbuat dari bahan baja ringan;
e) Atap merupakan Plastik UV;
f) Sisi bangunan ditutup dengan bahan yang dapat melindungi bibit dari
hama/serangga (insect net);
g) Dilengkapi rak dan sarana persemaian yang dapat menampung minimal 10.000
bibit;
iii. Disekitar rumah bibit dibuat kebun induk yang berfungsi untuk menanam indukan
tanaman sebagai penyedia benih selanjutnya.
iv. Pengelolaan dan pemeliharaan kebun bibit menjadi tanggung jawab kelompok.

b) Pengembangan Demplot
Demplot terdapat dalam kawasan P2L yang berfungsi sebagai lokasi percontohan,
temu lapangan, tempat belajar dan tempat praktek pemanfaatan pekarangan bagi anggota
kelompok dan masyarakat lainnya.. hal hal yang berkenaan pengembangan demplot, yaitu:
i. Terletak pada lokasi yang sama dengan rumah bibit atau kawasan P2L
ii. Luas demplot di sesuaikan dengan lahan yang ada
iii. Demplot ditanami berbagai jenis tanaman (sayuran, buah, umbi-umbian),

c) Pengembangan Pekarangan
Anggota Pemanfaatan pekarangan diutamakan untuk pemenuhan konsumsi pangan dan
peningkatan gizi keluarga. Apabila produksi berlebih dapat dijual untuk meningkatkan
pendapatan rumah tangga. Hal –hal yang berkenaan dengan pemanfaatan lahan pekarangan:
i. Sistem budidaya tanaman dilakukan menggunakan media lahan, polybag,
vertikultur, hidroponik, dan fertigasi kapiler
ii. Setiap anggota kelompok diwajibkan menanam minimal 25 polibag Jenis tanaman
beragam dan proposional untuk mendukung konsumsi pangan B2SA.
iii. Setiap anggota menanam pohon buah-buahan dan tanaman sayuran tahunan
seperti: kelor, katuk, dll.
2. Tahap Pengembangan
Pada tahap pengembangan anggota kelompok P2L sudah bertambah dan masyarakat
lainnya sudah memanfaatkan lahan pekarangan. Tahap ini ditujukan memperbaiki dan
mengoptimalkan fungsi dan kapasitas produksi pada setiap komponen. Adapun
komponennya meliputi:
a) Kebun bibit, yang nantinya dapat memproduksi minimal 10.000 bibit untuk menyuplai
anggota kelompok dan masyarakat lainnya.
b) Demplot, akan dilakukan penambahan dan pengembangan fungsi dan kapasitas
demplot, seperti peremajaan dan penambahan jumlah tanaman, penambahan jumlah
ternak dan ikan, dll.
c) Pengembangan pekarangan dimaksudkan untuk memperbaiki, menambah,
mengoptimalkan, dan memfasilitasi pemanfaatan lahan pekarangan anggota.

2.3 Rencana Anggaran Biaya


Berikut adalah Rencana Anggaran Biaya Kelompok Pekarangan Pangan Lestari
(P2L), Pasti Jaya
N
KETERANGAN
O Volume Satuan Harga Total
A Rumah Bibit        
1 Rumah Bibit 10 x 20 1 Petak Rp. 30.000.000,- Rp. 30.000.000,-
2 Tanah 1 Dam Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
3 Tray Semai 20 Lusin Rp. 150.000,- Rp. 3.000.000.-
  JUMLAH     Rp. 33.500.000.-
B PERAWATAN    
1 Pupuk NPK 10 kg Rp. 10.000,- Rp. 100.000,-
2 ZPT 100ml 20 botol Rp. 30.000,- Rp. 600.000,-
5 Pupuk organic 20 Karung Rp. 20.000,- Rp. 400.000,-
6 Pupuk KCL 10 kg Rp. 10.000,- Rp. 100.000,-
7 Pupuk TSP 10 kg Rp. 15.000,- Rp. 150.000,-
  JUMLAH   Rp. 1.350.000,-

C PERLENGKAPAN
1 Polybag 50 kg Rp. 35.000,- Rp. 1.750.000,-
2 Pot 500 Buah Rp. 10.000,- Rp. 5.000.000,-
3 Gunting 5 Buah Rp 10.000,- Rp. 50.000,-
Tangki Sprayer
4 3 Buah Rp. 500.000,- Rp. 1.500.000,-
Otomatis
6 Ember kecil 5 Buah Rp. 12.000,- Rp. 60.000,-
7 Ember Besar 5 Buah Rp. 20.000,- Rp. 100.000,-
Rp.
8 Selang 800 Meter Rp. 3.200.000,-
4.000,-
9 Hand Sprayer 10 Buah Rp. 27.000,- Rp. 2.700.000,-
10 Arang sekam 10 Karung Rp. 10.000,- Rp. 100.000,-
11 Sekam padi 10 Karung Rp. 15.000,- Rp. 150.000,-
JUMLAH Rp. 14.610.000,-
D Kebutuhan Benih
9 Cabai Rawit 50 Bungkus Rp. 28.000.- Rp. 1.400.000.-
10 Cabai Kriting 50 Bungkus Rp. 25.000.- Rp. 1. 250.000.-
11 Terong kecil 50 Bungkus Rp. 26.000.- Rp. 1.300.000.-
12 Terong besar 50 Bungkus Rp. 25.000.- Rp. 1. 250.000.-
13 Tomat 50 Bungkus Rp. 28.000.- Rp. 1.400.000.-
14 Sawi 50 Bungkus Rp. 25.000.- Rp. 1. 250.000.-
15 Bayam Hijau 50 Bungkus Rp. 28.000.- Rp. 1.400.000.-
16 Bayam Merah 50 Bungkus Rp. 30.000.- Rp. 1. 500.000.-
17 Kangkung 50 Bungkus Rp. 45.000.- Rp. 2. 250.000.-
  JUMLAH     Rp 13.000.000
TOTAL Rp 62.460.000
Mataram, 23 Maret 2021
Kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
“Pasti Jaya”
Ketua,

Jaka Agusta Pratama, S.pd


RENANA KERJA TAHUNAN

Kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L),


Pasti Jaya

TAHUN/TRIWULN
NO TAHAPAN/KEGIATAN KET.
2021 2022 2023 2024 2025
JAN AP JU OK J AP JU OK JA AP JU OK JA AP JU OK JA AP JU OK
- R- L- T- A R- L- T- N- R- L- T- N- R- L- T- N- R- L- T-
MA JU SE DE N JU SE DE M JU SE DE M JU SE DE M JU SE DE
R N P S - N P S AR N P S AR N P S AR N P S
M
A
R
I. TAHAPAN PENUMBUHAN
Pembuatan dan pengelolaan
1.
kebun bibit
2. Pengembangan Demplot
II. TAHAPAN PENGEMBANGAN
Identifikasi Kebutuhan
pengembangan
Kelompok
Pengembangan bibit
Pengembangan demplot
Pengembangan pekarangan
III. TAHAPAN KEMANDIRIAN
Pengembangan pekarangan mandiri
IV. KOORDINASI,
PENDAMPINGAN DAN
PELATIHAN
Identifikasi pengembangan
Kemandirian
Pengembangan bibit mandiri

Pengembangan demplot mandiri


Identifikasi pengembangan
Kemandirian
Pengembangan pekarangan mandiri
IV. KOORDINASI,
PENDAMPINGAN DAN
PELATIHAN
Identifikasi pengembangan
Kemandirian
Pengembangan bibit mandiri

Pengembangan demplot mandiri


Identifikasi pengembangan
Kemandirian
2.3 Penutup
Demikian Proposal ini kami sampaikan sebagai gambaran pelaksanaan program
Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Sebagai perwujudan terciptanya wirahusawan muda yang
sukses, atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

Mataram, 23 Maret 2021


Kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
Pasti Jaya ;
Ketua, Sekretaris

Jaka Agusta Pratama, S.pd. Muhammad Nur Yasin Aswin Putra

Ketua
Sekretaris

Bendahara
Anggota

Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota

Anda mungkin juga menyukai