14
LAPORAN ACARA IV
KUNJUNGAN WAWANCARA KELOMPOK TANI/KWT
Oleh :
1. Moh. Rifan Kurniawan /13320
2. Putu Oki Bimantara /13153
3. Shabrina Nurulita Hariadi /13430
4. Baiq Nabila Fardani /13431
Golongan : A. 3. 2
Kelompok :2
Asisten : 1.Veinita Meiranti Yogamitria
2. Dasy Ratna Sari
3. Neni Kholimah
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian di Indoensia sudah mengalami perjalanan yang panjang. Keterpurukan yang
dalam, hingga kesuksesan berswasembada pangan sudah pernah dirasakan. Namun, kini
tampaknya pertanian Indonesia mulai kehilangan kekuatannya. Pertanian Indonesia saat ini
kian tertinggal, kian melemah, dan bahkan terkalahkan oleh negara negara lain yang pernah
belajar pertanian kepada Indonesia.
Petani sebagai pelaku pertanian di Indonesia juga masih banyak mengalami
permasalahan. Permasalahan tersebut membuat petani tidak bisa berkembang, bahkan hidup
dalam kemiskinan. Memang tidak semua petani di Indonesia seperti itu, tetapi kebanyakan
petani masih mengalami hal seperti itu. Masalah sumber daya manusia masih menjadi faktor
utama dari terhambatnya pertanian di Indonesia. Selain itu, masalah kepemilikan lahan yang
sempit dan iklim yang berubah juga menjadi faktor selanjutnya yang mendukung
keterpurukan petani. Dalam hal ini, petani belum memiliki ilmu pertanian seperti petani
diluar negeri. Hal tersebut dikarenakan banyak hal seperti, kurangnya peran pemerintah, rasa
malas petani untuk mencoba, rasa takut gagal, dan petani yang menutup diri dari ilmu baru
karena nyaman dengan kebiasaan yang mereka lakukan.
Mahasiswa sebagai agent of change memiliki peran yang penting dalam memberikan
informasi baru kepada masyarakat. Mahasiswa pertanian juga harus berperan aktif dalam
membantu memecahkan masalah pertanian di Indonesia. Penyuluhan pertanian menjadi salah
satu cara mahasiswa untuk membantu masalah yang dihadapi petani. Melalui penyuluhan,
mahasiswa dapat memberikan ilmu di kampus untuk dibagi dan diterapkan kepada para
petani yang dirasa butuh bantuan. Dengan hal itu, lambat laun jika mahasiswa pertanian aktif
berperan dalam penyuluhan akan membantu memulihkan pertanian di Indonesia.
Praktikum penyuluhan dan komunikasi pertanian menjadi salah satu mata kuliah yang
wajib diambil oleh mahasiswa pertanian UGM. Dengan metode wawancara langsung
terhadap petani, dan mendengar masalah-masalah petani dilakukan pada salah satu acara
praktikum ini. Wawancara dilakukan dengan kelompok Tani Sidorukun daerah Banguntapan
yang diketuai oleh Bapak Dariman. Kemudian mahasiswa dituntut aktif untuk memberikan
solusi melalui poster, leaflet, atau folder untuk kemudian disuluhkan kepada petani yang
bersangkutan. Hal ini dimaksudkan agar tercapai pertanian yang lebih baik melalui peran
mahasiswa dalam melakukan penyuluhan langsung kepada petani.
B. Tujuan
1. Melatih mahasiswa agar dapat merancang dan membuat alat peraga penyuluhan yaitu poster
berdasarkan masalah yang ada pada sasaran.
2. Melatih mahasiswa untuk memberikan penyuluhan dengan alat peraga penyuluhan.
3. Melatih mahasiswa untuk melakukan difusi dan diseminasi inovasi kepada kelompok tani
melalui alat peraga.
II. ISI
A. Permasalahan
Kelompok tani Sidorukun menghadapi berbagai masalah yang menghalangi
perkembangan kelompok tani mereka.Hal ini mengakibatkan petani mengalami kerugian dan
kurang bisa berkembang dalam usaha taninya. Beberapa masalah yang kerap dialami
kelompok tani sidorukun yaitu:
1. Hama
Hama adalah organisme perusak tanaman pada akar, batang, daun atau bagian
tanaman lainnya sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan sempurna atau mati. Serangga
dikatakan hama apabila serangga tersebut mengurangi kualitas dan kuantitas bahan makanan,
pakan ternak, tanaman serat, hasil pertanian atau panen, pengolahan dan dalam
penggunaannya serta dapat bertindak sebagai vektor penyakit pada tanaman, binatang dan
manusia, dapat merusak tanaman hias , bunga serta merusak bahan bangunan dan milik
pribadi lainnya. Dalam Pengendalian Hama Terpadu bahwa hama bukan hanya pada serangga
tetapi bisa pada vertebrata, tungau, virus, bateri, gulma dan organisme pengganggu tanaman
lainnya.
Dari hasil wawancara dengan pak dariman, beliau menuturkan bahwa hama yang
menyerang di persawahannya yaitu keong mas dan wereng. Keong mas menyerang secara
massif sehingga membuat tanaman yang dibudidayakan petani menjadi rusak bahkan
ekstrimnya mengalami kematian sehingga merugikan petani. Selain itu, sayuran yang
ditanam seperti tomat, terong, dan cabe juga mengalami serangan hama seperti kutu putih dan
ulat daun. Dalam hal ini, ulat daun mengakibatkan kerusakan pada sayuran petani dan
membuat petani mengalami kerugian.
2. Irigasi
Irigasi adalah semua atau segala kegiatan yang mempunyai hubungan dengan usaha
untuk mendapatkan air guna keperluan pertanian. Usaha yang dilakukan tersebut dapat
meliputi : perencanaan, pembuatan, pengelolaan, serta pemeliharaan sarana untuk mengambil
air dari sumber air dan membagi air tersebut secara teratur dan apabila terjadi kelebihan air
dengan membuangnya melalui saluran drainasi.
Secara garis besar, tujuan irigasi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu :
1) Tujuan Langsung, yaitu irigasi mempunyai tujuan untuk membasahi tanah berkaitan dengan
kapasitas kandungan air dan udara dalam tanah sehingga dapat dicapai suatu kondisi yang
sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman yang ada di tanah tersebut.
2) Tujuan Tidak Langsung, yaitu irigasi mempunyai tujuan yang meliputi : mengatur suhu dari
tanah, mencuci tanah yang mengandung racun, mengangkut bahan pupuk dengan melalui
aliran air yang ada, menaikkan muka air tanah, meningkatkan elevasi suatu daerah dengan
cara mengalirkan air dan mengendapkan lumpur yang terbawa air, dan lain sebagainya.
Irigasi memiliki peran dan fungsi yang sangat berpengaruh terhadap pertanian. Semua
tanaman memerlukan air untuk melakukan pertumbuhan, dan air yang baik dan cukup
didapatkan dari sistem irigasi yang baik dan terencana. Dalam hal ini, pak Dariman
mengeluhkan tentang sistem irigasi yang ada pada daerah pertaniannya. Hal tersebut
berkaitan dengan buruknya irigasi dan persaingan lahan pertanian dengan perikanan dalam
pasokan air(Anonim,2013)
3) Manajemen Keuangan
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian
manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang
mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap
aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan
keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen keuangan harus
memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Namun, Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva
yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal
dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
Manajemen keuangan merupakan suatu usaha/kegiatan yang dilakukan oleh seorang
manajer guna mencapai tujuan tertentu. Manajer Keuangan merupakan seseorang yang
mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang
investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam
bidang keuangan pada suatu perusahaan. Tujuan manajemen keuangan yaitu Memaksimalkan
nilai perusahaan bagi para pemiliknya, dan meningkatkan kemakmuran para pemegang
saham atau pemilik.
Usaha tani kecil seperti yang dilakukan oleh kelompok tani sidorukun masih banyak
terdapat di Indonesia. Biasanya, usaha tani kecil yang dimiliki oleh petani dengan pendidikan
formal rendah masih belum memiliki manajemen keuangan. Dalam hal ini, mereka sama
sekali tidak menghitung secara detail dari input, dan biaya saprodi yang mereka perlukan,
bahkan ada yang sama sekali tidak menghitung biaya yang mereka keluarkan. Hal tersebut
juga dikeluhkan oleh Pak dariman selaku ketua kelompok. Beliau mengaku bahwa banyak
anggota kelompok taninya yang belum melakukan manajemen keuangan pada usaha tani
mereka masing masing.
Pak dariman menuturkan bahwa setiap melakukan penanaman hanya dilakukan begitu
saja, tanpa adanya hitung- hitungan biaya, jumlah benih perluas lahan, jumlah pupuk perluas
lahan dan lain sebagainya, mereka hanya memperkirakan input yang mereka berikan pada
lahan masing-masing tanpa komposisi yang direncanakan. Hal ini pasti berdampak pada
pertumbuhan dan hasil produksi yang didapatkan, dengan komposisi penanaman yang
berlebihan atau kekurangan akan berakibat pada hasil panen yang kurang optimal. Selain itu,
setelah hasil panen didapatkan, para petani menjual hasil panennya dengan harga yang relatif
rendah tanpa melakukan perhitungan terlebih dahulu. Mereka beranggapan bahwa uang yang
mereka dapatkan cukup banyak dan hasil pertanian mereka laku itu sudah cukup, tanpa
adanya perhitungan untung rugi harga yang mereka dapatkan. Hal ini mengakibatkan petani
kebanyakan merugi, sehingga tidak dapat memajukan kehidupannya dan memajukan usaha
taninya.
4) Internal kelompok tani
Kelompok tani sidorukun yang diketuai oleh Pak Dariman memiliki beberapa
pengurus inti seperti bapak Mariono sebagai sekretaris, bapak Sukardi sebagai bendahara.
Kemudian dibawah pengurus inti ada juga humas, P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air)
dan seksi usaha serta memiliki 52 anggota tetap. Selain permasalahan dalam pertanian.
Kelompok tani sidorukun juga memiliki masalah internal seperti sulitnya anggota kelompok
untuk berkumpul.
Pak Dariman mengatakan bahwa, setiap mengadakan acara pertemuan setiap bulan
beliau mengalami kesulitan dalam mengumpulkan seluruh anggota petani. Dari 52 anggota
aktif, kadang hanya 10-20 petani yang rutin hadir dalam setiap pertemuan, sisanya mengaku
memiliki kesibukan lain sehingga tidak bisa hadir dalam pertemuan yang diadakan. Hal ini
mengakibatkan kehidupan sosial kelompok tani menjadi kurang baik dan kurang menyatu,
sehingga banyak masalah yang tidak bisa diselesaikan. Perlu adanya upaya untuk
menyadarkan seluruh anggota kelompok tani untuk berkumpul, karena masalah pertanian
akan lebih mudah diselesaikan jika dilakukan secara gotong royong oleh seluruh anggota
kelompok tani.
B. Solusi
Dari permasalahan kelompok tani sidorukun yang sudah dijelaskan diatas, kami
berusaha menjelaskan solusi yang dapat dilakukan oleh kelompok tani sidorukun. Solusi yang
kami tawarkan yaitu :
1. Hama
Hama wereng dapat diatasi dengan pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan
penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan
untuk memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah
dibiarkan selama 1 2 bulan. Selain itu, penggunaan pestisida alami juga dapat dilakukan.
Untuk membuat pestisida alami dari daun sirsak diperlukan daun sirsak sebanyak 1 genggam,
rimpang jeringau sebanyak 1 genggam, bawang putih 20 siung, sabun colek 20 gr dan air
sebanyak 20 liter. Daun sirsak berfungsi sebagai penghamabat nafsu makan serangga,
sedangkan jeringau dan bawang putih berfungsi untuk pengusir serangga dengan baunya
yang khas. Bawang putih juga mengandung alisin yang akan membantu pertumbuhan
jaringan yang rusak. Sementara itu sabun colek berfungsi sebagai perekat ketika larutan
disemprotkan(debby,2012)
Untuk hama ulat daun dan kutu putih dapat diatasi dengan Semprotan yang efektif
untuk siput, keong, aphid, ulat bulu, kumbang kecil, dan serangga-serangga pemakan daun
lainnya. Caranya, gunakan 1 sendok besar sabun bubuk atau cair per liter air. Semprotkan
hanya pada hama atau tanaman yang rusak. Pakaian kotor juga dapat digunakan untuk
membuat pestisida ini. Dalam permasalahan yang dihadapi petani, kami memilih masalah
hama ulat yang menyerang pada tanaman terong. Kemudian, kami menawarkan solusi untuk
memanfaatkan limbah deterjen untuk disemprotkan pada daerah tanaman terong yang
terserang ulat.
Dalam memanfaatkan limbah deterjen sebagai pestisida pengusir hama ulat pada
tanaman terong dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1) Simpan limbah deterjen sisa hasil pencucian pakaian.
2) Masukkan limbah deterjen kedalam botol penyemprot yang sedang.
3) Semprotkan limbah deterjen tersebut pada tanaman terong yang terkena serangan hama ulat.
4) Jangan sampai limbah deterjen tersebut disiram ke seluruh tanaman atau banyak mengenai
tanah.
2. Irigasi
Permasalahan irigasi dalam suatu daerah pertanian perlu diselesaikan secara gotong
royong, karena pertanian merupakan kegiatan kolektif yang saling mempengaruhi. Dengan
melakukan perbaikan irigasi secara gotong royong dapat menjadi solusi untuk memperbaiki
saluran irigasi. Selain itu, perawatan irigasi juga perlu dilakukan secara berkala. Hal ini dapat
dilakukan melalui kegiatan perawatn rutin bulanan yang dapat dilakukan secara bergiliran
untuk anggota kelompok tani. Meminta bantuan kepada dinas setempat juga menjadi solusi
lain untyk mempermudah realisasi perbaikan irigasi, agar tercipta kerjasama yang baik antara
dinas dan kelompok tani.
Permasalahan persaingan pengairan lahan pertanian dengan pengairan perikanan juga
menjadi masalah yang disoroti. Dalam hal ini, perlu adanya upaya duduk bersama antara
pemerintah, kelompok tani, dan kelompok ikan untuk berdiskusi bersama dan membahas
secara keseluruhan. Masalah ini merupakan masalah yang kompleks, sehingga kelompok tani
tidak bisa menyelesaikan ini sendiri secara sepihak. Pembagian air yang sudah disepekati
antara kelompok tani dan kelompok ikan juga dapat menjadi jalan keluar. selain itu,
mekanisme pengaturan saluran air juga perlu dilakukan agar air tidak mengalir ketempat
tertentu saja sehingga merugikan salah satu pihak.
Masalah pengairan ini perlu diatasi segera, dan pemerintah juga perlu andil untuk
menjadi penengah sekaligus pencari solusi. Pertanian dan perikanan sebagai sektor pemenuh
kebutuhan yang sama-sama perlu mendapat pengairan yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan. Oleh karena itu, masalah ini harus diselesaikan segera dan menguntungkan kedua
belah pihak. Selain dari segi perjanjian antarkedua kelompok, pemilihan komoditas pertanian
juga dapat dilakukan oleh petani. Petani yang merasa kekurangan air pada saat saat tertentu
dapat memilih komoditas yang membutuhkan air sedikit, sehingga petani tidak mengalami
kerugian pada saat air langka.
3. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan merupakan hal yang penting dilakukan dalam dunia bisnis.
Majanemen keuangan diterapkan pada semua skala usaha, baik usaha kecil, menengah
ataupun besar. Manajemen keuangan akan berdampak besar pada perkembangan suatu usaha
yang dijalankan. Usaha pertanian juga tak lepas dari manajemen keuangan. Dalam usaha
pertanian manajemen keuangan menjadi sangat perlu dilakukan mengingat bahwa produk
pertanian memiliki karakteristik yang berbeda dan rawan terhadap kegagalan, sehingga perlu
dilakukan manajemen yang baik dari berbagai segi produksi,pemasaran, dan keuangan.
Dalam upaya menumbuhkan kesadaran petani kecil di Indonesia untuk melakukan
manajemen keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun, langkah pertama yang
paling penting adalah sosialisasi dari pihak terkait, sehingga para petani tahu terlebih dahulu
tentang manajemen keuangan. Dalam sosialisasi dijelaskan tentang berbagai macam
keuntungan yang didapatkan jika melakukan majanemen keuangan sehingga petani tertarik
untuk mengerti lebih jauh tentang manajemen keuangan. Setelah sosialisasi dilakukan,
barulah dimulai pembelajaran kepada petani untuk melakukan manajemen keuangan.
Pembelajaran dapat dilakukan dari cara perhitungan yang sangat sederhana agar petani tidak
bingung dan bisa mengikuti.
Setelah pembelajaran dilakukan, penyuluh bisa saja membimbing petani secara
bertahap dan dilakukan evaluasi secara berkala. Hal itu juga dapat dikembangkan dengan
adanya belajar bersama atau diskusi manajemen didalam kelompok tani masing-masing.
Setelah petani terbiasa dan menyadari serta memahami pentingnya melakukan manajemen
keuangan, tak khayal hal tersebut dapat memicu terbentuknya koperasi sehingga kelompok
tani dan anggotanya dapat terus berkembang.
C. Poster
Poster merupakan salah satu media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun
kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai.
Poster biasanya dipasang ditempat-tempat umum yang dinilai strategis seperti sekolah,
kantor, pasar, mall dan tempat-tempat keramaian lainnya. Informasi yang ada pada poster
umumnya bersifat mengajak masyarakat. Tujuan dibuatnya poster adalah untuk mengajak,
membujuk atau menghimbau masyarakat untuk melakukan sesuatu seperti yang telah
ditulisakan dan digambarkan didalam poster tersebut. Tujuan poster tersebut harus
tersampaikan kepada masyarakat banyak, untuk itu umumnya kita melihat poster-poster
terpampang jelas ditempat-tempat yang begitu strategis seperti jalan-jalan utama, pasar-pasar,
dan tempat-tempat lainnya.
Poster sebagai media publikasi mempunyai kelebihan serta kelemahan berikut adalah
penjelasannya. Kelebihan dari poster antara lain.
1) Khalayak dapat mengatur tempo dalam membaca. Ia dapat mengulang bacaannya kembali
dan mengatur cara membaca. Media yang dapat di tinjau ulang, pembaca dapat dengan
tenang, membaca dengan teliti iklannya dan dapat membaca kembali bagian-bagian menurut
kehendaknya.
2) Karena sifatnya yang tercetak pesan-pesannya bersifat permanen dan kekuatan utamanya
adalah dapat dijadikan bukti ilmiah suatu penelitian atau percobaan
3) Membuat informasi yang cukup lengkap dalam kalimat yang padat namun bermakna
sehingga pesan yang ingin disampaikan mudah diingat pembaca.
4) Poster menarik karena unsur visual lebih mendominasi sehingga mudah menarik perhatian
pembaca sehingga pesan dapat tersampaikan kebanyak orang.
Alat peraga yang kami dapatkan yaitu poster. Kami memiliki permasalahan hama ulat
pada tanaman terong yang harus diselesaikan masalahnya. Penyelesaian masalah tersebut
yaitu pemanfaatan limbah deterjen sebagai pestisida yang hemat dan mudah dilakukan.
Kemudian, solusi tersebut kami kemas dalam bentuk poster untuk kemudian disuluhkan
kepada petani di Kelompok tani sido rukun. Dalam hal ini, poster kami buat dengan design
yang sederhana namun menarik sehingga mudah untuk diingat. Dari poster yang kami buat
terdapat kelebihan, yaitu:
1) Gambarnya menarik perhatian petani.
2) Tulisan dalam poster jelas dan singkat, serta mudah di mengerti.
3) Warnanya pas dan tidak berlebihan sehingga tidak membingungkan petani.
4) Ukuran poster lebih besar daripada leaflet dan folder sehingga mudah dilihat dari jauh.
5) Pesan solusi yang hendak kami sampaikan dapat diterima oleh petani karena adanya poster
ini.
Kekurangan poster yang kami buat yaitu :
1) Poster tidak bisa menyajikan audio, hanya visual saja.
2) Tidak dapat menuliskan informasi dan cara kerja secara lengkap dan detail dalam poster.
3) Jumlah poster terbatas, sehingga mengurangi tingkat efisiensi dalam menyebarkan informasi.
4) Tulisan dalam poster kami ada yang tertutup gambar dan ada kesalahan penulisan satu kata
dalam poster.
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sasaran yaitu petani memiliki masalah hama ulat pada tanaman terong. Sasaran merupakan
kelompok tani sido rukun di Banguntapan.
2. Solusi diberikan dalam bentuk poster yang menarik perhatian dan mudah diingat dengan
informasi didalamnya yaitu pemanfaatan limbah deterjen untuk mengurangi hama ulat pada
tanaman terong.
3. Dari poster tersebut, kami melakukan penyuluhan langsung kepada petani agar petani
mengerti cara mengatasi hama ulat pada tanaman terong, kemudian melakukannya dan
menyebarkan informasi tersebut.
B. SARAN
Praktikum penyuluhan langsung kepada petani sudah baik. Ide wawancara langsung
kepada petani serta mendengarkan masalah yang dialami petani secara langsung memberikan
dampak positif bagi praktikan. Selain itu, alat peraga yang ditugaskan juga memberi manfaat
bagi praktikan dan sasaran(petani). Namun, masih perlu beberapa perbaikan yaitu, materi
yang diberikan dan metode acara ini haruslah diperjelas karena praktikan merasa kesulitan
mencari solusi dari permasalahan yang didapatkan. Hal tersebut terkait dengan informasi
masalah yang topiknya masih luas, sehingga membuat praktikan untuk menghubungi petani
yang bersangkutan untuk memperoleh masalah yang lebih sempit dan berkaitan dengan tema
yang dikehendaki asisten.
DAFTAR PUSTAKA
Umar, Husein. 1997. Riset Sumberdaya Manusia. Cetakan Ketujuh. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Diposting 14th October 2014 oleh Penyuluh Kece
0
Tambahkan komentar
Penyuluh Kece
Beranda
1
Mira-1, Varietas Unggul Hasil Riset Nuklir
Siapa Sangka Lahan Pasir Pantai Bisa Dijadikan Lahan Pertanian Subur
Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.