TINGKATKAN EKONOMI PETANI DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG, SEMARANG MELALUI HASIL TERNAK
Oleh : Sunarti 13010112130089 2012
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
Abstrak Pertanian merupakan salah satu mata pencarian yang dominan di Indonesia. Hal tersebut tidaklah mengherankan karena melihat kondisi pertanahan Indonesia yang luas dan subur menjadikan surga bagi para petani. Namun dari tahun ketahun hasil dari petani selalu mengalami fluktuatif. Begitu juga dengan di Rowosari, para petani menuturkan bahwa kesuburan tanah sudah menurun dan seringnya timbul hama, bahkan ketika mereka baru saja menanam padi mereka. mereka seringkali kerepotan mengatasi hama-hama tanah yang menurut mereka tiba-tiba muncul setelah padi mereka tanam. Hama itu meliputi keong dan beberapa organisme tanah yang sering kali memakan batang, daun, dan akar padi yang baru saja mereka tanami. Efek yang ditimbulkan dari hama tersebutpun cukup membuat mereka jengkel, para petani seringkali harus menanam ulang padi mereka. Maka dari itu, beberapa hal telah diterapkan. Salah satu dengan para petani juga memelihara bebek. Bebek yang di pelihara para petani akan dilepas di sawah dan dibiarkan mencari makanan di sana. Dari beberapa sempel yang dilakukan, hasilnya mulai membaik, selain hama tanah berkurang, para petani juga mendapatkan keuntungan dari beternak bebek yaitu berupa telur bebek yang kemudian mereka olah menjadi telur asin. Kata kunci: Petani, Hama, Tanah, Bebek, dan Telur. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertanian merupakan salah satu mata pencarian yang cukup banyak pengelutnya. Ketersediaan lahan yang masih banyak dan cukup menjanjikan untu memenuhi kebutuhan sehari ini membuat para petani masih tetap mempertahankan usahanya. Demikian juga dengan di Rowosari, masyarakat di sana sebagian besar bermata pencarian sebagai petani padi. Kebutuhan sehari-hari mereka di penuhi dengan cara bertani. Hingga waktu berlalu, mulai banyak keluhan dari para petani di Rowosari, mulai dari keluhan tanah yang kurang subur sampai pada hama tanaman yang sulit untuk di kendalikan. Sebagian besar para penduduk Rowosari menggantungkan hidupnya dengan hasil pertanian, dan dua tahun belakangan ini hasil pertanian terus saja menurun. Petani seringkali harus mengulang masa tanamnya karena terserang keong dan organisme tanah lainnya, sedangkan pemberian pupuk kimia pun tidak lagi mampu menangani maraknya hama yang meyerang tanaman padi yang baru saja di tanam. Maka dari itu, ternak bebek yang dilakukan para petani perlu untuk diterapkan. Selain mengurangi hama tanah sebelum padi ditanam, ternak bebek juga mampu meningkatkan taraf ekonomi warga melalui telur yang di hasilkan dari ternak, dimana sebagian besar warga di Rowosari tergolong masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. B. PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana mengatasi masalah hama tanah sebelum lahan siap di tanami di Rowosari? 2. Efienkan solusi yang di tawarkan untuk warga Rowosari? 3. Apa dampak dari program tersebut untuk para petani? 4. Bagaimana mekanisme berjalannya program tersebut? C. TUJUAN 1. Terbentuknya desa Rowosari yang mandiri melalui perbaikan hasil pangan dan pengolahan usaha sampingan yang dikembangkan. 2. Membuat program Usaha Mikro Kecil Menengah bagi masyarakat di Rowosari dari hasil peternakan. 3. Peningkatan kesejahteraan hidup bagi petani dan peternak bebek sekaligus pengusaha pengolahan hasil dari ternak bebek. D. LUARAN YANG DI HARAPKAN 1. Publikasi Ilmiah berkenaan dengan pemberdayaan masyarakat melalui peternakan yang ada di masyarakat. 2. Peningkatan hasil pertanian yang akan mencukupi kebutuhan warga. 3. Terbentuknya rintisan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sebagai upaya pemersatu masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di kelurahan Rowosari. E. MANFAAT PROGRAM. 1. Meningkat penghasilan bagi petani dan peternak serta pengolah hasil ternak bebek yang ada di desa Rowsari. 2. Termandirikannya masyarakat Rowosari khususwa bagi para petani dan peternak serta pengol hasil ternak terutama dalam aspek ekonomi. 3. Membangun desa mandiri baik dalam segi ekonimi dan sosial. F. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT. Di desa Rowosari terdapat banyak para petani. Dan hasil dari pertanian seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga bahkan tidak setimpal dengan apa yang telah mereka keluarkan. Salah satunya adalah dengan adanya hama tanah yang menyerang tanaman yang baru saja mereka tanam. Hal itu mengakibatkan warga seringkali harus menanam ulang padi mereka. selain itu ekonomi warga Rowosari yang sebagian berpendapatan menengah ke bawah, membuat masyarakat kesulitan dalam hal ekonomi dan hal tesebut rupanya merambah ke seluruh pilar atau sendi sosial seperti pendidikan, dan lainnya. G. ANALISIS MASALAH Sebagian besar masyarakat Rowosari bekerja sebagai petani padi. Setiap tahunnya hasil dari panen itu sendiri selalu saja mengalami penurunan dan tidak memuaskan para petani sendiri. Adanya hama seperti keong dan organisme-organisme tanah lainnya seringkali merepotkan para petani sebelum menanam padi. Bahkan sebelum tanam mereka akan menyisakan waktu yang sering kali berakibat mundurnya masa tanam padi hanya untuk membersihkan atau membasmi organisme tanah yang akan mengganggu tanaman padi mereka. Selain itu ekonomi warga terutama para petani hanya bergantung dari hasil panen mereka yang belum tentu hasilnya. Hal ini sering kali menjadi masalah bagi para keluarga petani saat menunggu masa panen dan saat hasil panen yang kurang baik. H. SOLUSI YANG DITAWARKAN Dari hasil riset yang dilakukan, beberapa petani yang memelihara bebek dan membiarkan para bebek turun ke sawah sebelum ditanami padi menunjukan hasil yang baik, di antaranya hama tanah yang biasanya akan langsung menyerang padi muda berkurang, selain itu para peternak tidak harus membeli makanan ternak untuk bebek-bebek mereka. Bebek yang dilepas di sawah tidak harus diberi makan selama satu kali asupan dan nutrisi mereka sudah terpenuhi. Hal ini menghemat pengeluran para peternak bebek sekaligus memberi manfaan pada tanaman padi mereka. Selain itu, beberapa peternak sekaligus petani tersebut juga mengolah hasil ternak yang berupa telur menjadi telur asin, hal ini terbukti dapat memberikan hasil tambahan di keluarga. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika hasil ini juga di terapkan secara menyeluruh, terutama di lingkup para kelompok tani dan ibu-ibu PKK sebagai pengolah hasil ternak yang di kelola para kelompok tani I. METODE PELAKSANAAN 1. Pra Pelaksanaan Pada tahap ini persiapan Tim dan pembagian tugas anggota telah di laksanakan. Lalu pada tahap ini terdapat beberapa sub bagian lagi meliputi: a. Pemetaan Sosial Pemetaan sosial ini merupakan tahapan pencarian data baik berupa data primer maupun sekunder. Pemetaan sosial terdiri dari Mapping yang berfungsi untuk mengenali informasi sarana fisik maupun kondisi sosial, topical untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam. Dalam hal ini telah dilakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat atau sekiranya orang yang berpengaruh di lingkungan masyarakat untuk mengetahui informasi dan membantu dalam menggerakkan masyarakat. b. Perencanaan Program Berfungsi untuk merancanakan dan menjalankan program yang akan di laksanakan besama-sama masyarakat. c. Penentuan Program Penentuan program dilakukan dalam upaya pemfokusan terhadap suatu masalah yang akan di tangani, dalam hal ini mengenai masalah pertanian dengan menjamah ke perternakan unggas dan pengolahan hasil ternak unggas menjadi telur asin. d. Pelaksanaan dan Pemantauan Dalam tahap ini selain kita melakukan kegiatan ke masyarakat, kita akan melakukan pemantauan atau monitoring setelahnya, bagaimana kegiatan tersebut berlangsung atau tidak. 2. Tempat Pelaksanaan Program Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di RW 01 Kelurahan Rowosari dengan melibatkan ibu-ibu PKK dan di bantu kelompok tani kelurahan desa Rowosari. 3. Pelaksanaa Program Pelaksanaan kegiatan tersebut terbagi menjadi beberapa tahap yaitu a. Tahap I yaitu tahap persiapan, tahap ini bertujuan untuk menentukan alur ke depannya selama proses akan berlangsung. Mulai dari mapping, study pustaka, pendekatan kemasyarakat dengan silahturohim dan lain sebagainya. b. Tahap II yaitu tahap sosialisasi, setelah adanya tahap pertama yaitu tahap pendekatan, selanjutnya adalah tahap sosialisasi kepada warga mengenai program yang akan dilaksanakan kedepannya. c. Tahap III pembentukan kader atau pengorganisasian, pada tahap ini telah berhasil di bentuk kelompok tani dan akan di bentuk kelompok usaha lengkap dengan struktur kepengurusannya, pada tahap ini tim akan di bagi menjadi 4 tim inti, pertama pemeliharaan ternak yang bertugas untuk memelihara dan mengembangkan ternak bebek, tahap ini akan di kelola olah kelompok tani, kedua tim pemasok bahan baku dan penyedia alat untuk tim ini akan berkerja menyiapkan bahan baku berupa telur bebek mentah yang diperoleh dari peternak atau membeli dari luar, tahap ini akan menjamah PKK, tim ketiga yaitu tim produksi berkewajiban untuk mengolah telur mentah menjadi telur asin, tim keempat yaitu tim pemasaran tim ini berkewajiban untuk memasarkan prodak olahan yaitu berupa telur asin dan daging dari unggas. d. Tahap IV yaitu pelaksanaan dan pengarahan kerja, ada beberapa tahap dalam tahapan ini yaitu: a) Empowerment Anggota yang telah di bentuk di berikan pelatihan yang mendukung proses tersebut. Di antara pelatihan yang direncanakan antara lain: Pelatihan pemeliharaan ternak beberk yang baik dan benar. Pelatihan Pengolahan Telur Asin bagi ibu-ibu Pkk. Pelatihan Pemasaran Produk. Pelatihan Menejemen Keuangan Usaha. b) Production yaitu proses pemberdayaan ternak untuk membantu menangani hama di sawah dan pembuatan telur asin. c) Marketing yaitu proses pemasaran yang tepat sasaran.
4. Tahap V tahap evaluasi pada tahap ini bertujuan untuk mengetahu seberapa besar peningkatan atau kemajuan program dan keberhasilan masing-masing dari hasil dari pengembangan ternak bebek maupun dari produksi telur asin sendiri, dari sinilah akan di ketahui tahap apa yang kedepannya akan kita ambil. J. JADWAL KEGIATAN Tabel 1 Jadwal Kegiatan Program No. Nama Kegiatan Bulan ke- 1 2 3 4 5 6 7 1. Persiapan 2. Sosialisasi 3. Pembentukan kader 4. Pelaksanaan kerja 5. Evaluasi
K. RANCANGAN BIAYA Tabel 2 Format ringkas anggaran program No. Jenis Keperluan Biaya 1. Peralatan Penunjang Rp 4,810.000 2. Peralatan Habis Pakai Rp 13,010,000 3. Publikasi dan Pemasaran Rp 310,000 4. Lain-lain Rp 1,800,000 Jumlah Rp 19,930,000 1. Peralatan Penunjang. Jenis Pengeluaran Anggaran Biaya Gas 4x@ 75.000 Rp 300,000 Sewa tempat kandang 6 bulan Rp 2,000,000 Bambu untuk kandang Rp 400,000 Paku Rp 100,000 Dandang 2 buah Rp 200,000 Baskom 7 buah @ 30.000 Rp 210,000 Ember 5 buah @ 50.000 Rp 250,000 Kompor gas besar 2 buah Rp 1,000,000 Kursi jongkok 5 buah @ 30.000 Rp 150,000 PAM air Rp 200,000 Jumlah Rp 4,810,000 2. Biaya Habis Pakai Jenis Pengeluaran Anggaran Anak Bebek 500 @15.000 Rp 7,500,000 Makan ternak 20 kresek @ 100,000 Rp 2,000,000 Telur bebek mentah Rp 30.000 x 10 kg x 10 Rp 3,000,000 Garam Rp 7,000 x 3 x 10 Rp 210,000 Batu-bata halus Rp 300,000 Jumlah Rp 13,010,000 3. Publikasi dan pemasaran Jenis keperluan Anggaran Bensin Rp 7,000 x 10 x 3 Rp 210,000 Publikasi Rp 100,000 Jumlah Rp 310,000 4. Biaya lain-lain Jenis Keperluan Anggaran Sewa sound sistem 1@ 200.000 Rp 200,000 Pengadaan proposal 5@ Rp 20.000 Rp 100,000 Modul 1 x platihan 30 buah @ 10,000 Rp 300,000 Dokumentasi Rp 300,000 Konsumsi 2 x 30x Rp 10,000 Rp 600,000 Sewa LCD Rp 100,000 Sewa Handycam Rp 200,000 Rp 200,000 Jumlah Rp 1,800,000
L. DAFTAR PUSTAKA Toha, Husain M.. 2007. Peningkatan Produktivitas Padi Gogo melalui Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan Introduksi Varietas Unggul. Subang: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.
Rosmarkam, Afandie dan Nasih Widya Yuwono. 2011. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Kanisius.