Anda di halaman 1dari 9

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI

DALAM MENINGKATKAN
PENGEMBANGAN EKONOMI PEDESAAN
DI DESA BUMI RAPAK KECAMATAN
KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR

Oleh : Kelompok siswa SMAN 1 Kaub

P otensi sumberdaya alam di desa Bumi Rapak diarahkan pada pembangunan pertanian.
Namun dari hasil usaha tani terutama produksi hasil pertanian seperti padi sawah dan padi
ladang, belum banyak memberikan manfaat bagi peningkatan taraf hidup masyarakat
petani. Fak-
tor-faktor yang turut mempengaruhi aktivitas usaha tani antara lain Sikap mental, Modal, Pasar,
Kelembagaan, dan aspek Pendidikan. Usaha pemberdayaan yang dilakukan pada masyarakat
petani sampai saat ini belum banyak memberikan manfaat terutama dalam meningkatkan produksi
dan pendapatan masyarakat petani. Melalui pemberdayaan masyarakat petani secara intensif
maka akan mampu mengangkat harkat dan martabat bagi masyarakat petani dalam berusaha.
PENDAHULUAN mempengaruhi animo masyarakat dalam berusaha.
Desa Bumi Rapak merupakan salah satu Desa keempat proses kelembagaan desa belum dapat
pertanian yang dapat dikatakan memiliki potensi berjalan sebagaimana mestinya pada hal
sumberdaya alam yang sangat kaya dimana kelembagaan desa dianggap sebagai salah satu
wilayahnya memiliki luas sebesar 744 Ha. Dari luas pendukung dalam mengakses berbagai informasi
wilayah ini sebagian besar pengembangan potensi termasuk pula proses pembelajaran untuk
desa diarahkan pada pembangunan pertanian yang mendapatkan ide-ide baru dari masyarakat. Berbagai
lebih diarahkan pada produksi pangan. permasalahan diatas dianggap cukup mempengaruhi
Bila dilihat dari potensi sumber daya alam pengembangan Ekonomi Pedesaan sehingga
sesungguhnya desa Bumi Rapak memiliki prospek masyarakatnya harus dapat diberdayakan.
yang cukup baik sebagai penghasil produksi beras Menurut Sunyoto Usman ( 2004 : 39) bahwa
yang cukup menjanjikan apabila masyarakat desa salah satu strategi penting dalam pembangunan
sepenuhnya dapat menyadari bahwa bidang adalah pentingnya pemberdayaan pada masyarakat.
pertanian dapat dijadikan sebagai aset untuk dapat Pemberdayaan pada masyarakat adalah satu
menjanjikan masa depan mereka. Hambatan- kekuatan yang sangat vital. Kekuatan yang
hambatan struktural yang cukup mempengaruhi dimaksud dapat dilihat dari aspek fisik, material,
mengapa desa ini belum berkembang secara intensif aspek ekonomi dan pendapatan, aspek kelembagaan
dari segi pertanian khususnya penghasil beras (tumbuhnya kekuatan individu dalam bentuk
disebabkan karena hambatan sikap mental wadah/kelompok), kekuatan kerjasama, kekuatan
masyarakat yang belum menyadari sepenuhnya intelektual dan kekuatan komitmen bersama untuk
bahwa lahan pertanian dapat dijadikan sebagai mata mematuhi dan menerapkan prinsip-prinsip
pencaharian utama, kedua bahwa tingkat pendidikan pemberdayaan. Arti pentingnya pemberdayaan
masyarakat akan pentingnya mengembangkan aspek masyarakat adalah menciptakan kemandirian, agar
kewirausahaan belum bertumbuh secara nyata, masyarakat mampu berbuat, memahami serta
ketiga kurangnya modal sehingga dapat
Governance -
mengaplikasikan dalam berbagai kegiatan Kegiatan usaha tani dapat dilakukan dengan
pembangunan. dua macam cara yaitu dengan cara tradisional dan
Pemberdayaan dianggap penting dalam modern. Cara mengolah tanah sawah dengan cara
meningkatkan taraf hidup, tingkat kesejahteraan, tradisional, yaitu pengolahan tanah sawah yang
serta pengembangan ekonomi masyarakat. dilakukan dengan alat-alat sederhana seperti sabit,
Permasalahan yang dapat diungkapkan dalam cangkul, bajak dan garu yang semuanya dikerjakan
penelitian ini adalah apakah dengan pemberdayaan oleh manusia atau dibantu oleh binatang misalnya,
akan dapat meningkatkan pengembangan ekonomi kerbau atau sapi. Sedangkan cara mengolah tanah
bagi masyarakat petani di Desa Bumi Rapak ? sawah dengan cara modern, yaitu pengolahan tanah
METODOLOGI PENELITIAN sawah yang dilakukan dengan mesin. Dengan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini traktor dan alat-alat pengolah tanah yang serba dapat
adalah metode penelitian kualitatif. bekerja sendiri. Pengolahan Sistem pengolahan
Sesuai dengan permasalahan yang tanah untuk padi sawah didesa Tumani sebagian
dikemukakan maka fokus penelitian ditekankan besar masih menggunakan system pembajakan.
pada Pemberdayaan usaha Tani dalam Proses penanaman padi secara garis besar
meningkatkan pengembangan ekonomi di desa dapat dilakukan mulai dari tahap : Pembibitan;
Matani Kecamatan Maesaan. Berbagai masalah Pemeliharaan Persemaian; Penanaman; Penyiangan
yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat dan Penyulaman; Pemupukan; Pemberantasan
antara lain : Masalah lemahnya sikap mental , Hama dan Penyakit; serta proses Panen dan
Rendahnya tingkat pendidikan petani, Minimnya Perawatan hasil.
aspek permodalan, Minimnya sarana pemasaran, Hasil penelitian membuktikan bahwa luas
Belum berfungsi kelembagaan desa. Teknik areal sawah yang dimanfaatkan oleh para petani
pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian berdasarkan data yakni sebesar 152 Ha, maka lahan
ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk yaitu yang baru dimanfaatkan adalah sebesar 42 Ha. Atau
melalui : Observasi/pengamatan, dan wawancara hanya berkisar 27 % lahan padi sawah yang dapat
wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang dimanfaatkan oleh para petani sebagiannya dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dilakukan untuk kegiatan tanaman holtikultura.
kualitatif dengan menganalisis, mendeskripsikan, Sedangkan untuk padi ladang dengan luas lahan
menggambarkan serta menguraikan berbagai sebesar 400 Ha, dari hasil olahan data baru
peristiwa yang terjadi yang didapat dari pola dimanfaatkan sebesar 4,25 % atau sebesar 17 Ha.
wawancara dari para informan. Teknik analisis akan Untuk hail produksi padi sawah dengn luas tanam
diuraikan dalam bentuk kata-kata bukan dalam 42 Ha menghasilkan sebanyak 294 Ton GBK
bentuk angka-angka. sedangkan untuk padi ladang dengan luas tanam 17
Ha menghasilkan sebanyak 85 Ton GBK. Jumlah
HASIL DAN PEMBAHASAN produksi secara keseluruhan padi dari luas tanam 59
A. Aktivitas usaha Tani. Ha menghasilkan sebanyak 759 Ton .
Dalam kegiatan disektor pertanian maka Dari data menunjukan bahwa peluang
kontribusi yang sangat besar dalam bidang pertanian aktivitas usaha dibidang pertanian khususnya padi
adalah aktivitas usaha tani. Aktifitas Usaha Tani sawah maupun padi ladang memiliki prospek yang
adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh petani cukup baik hal ini dibuktikan dengan masih
pada sebidang lahan yang ditanami dengan berbagai besarnya luas lahan yang ada serta peluang untuk
jenis tanaman yang menghasilkan. mengembangkan berbagai varietas bibit unggul
Aktivitas usaha tani yang dilakukan oleh berdasarkan hasil penemuan baru seperti padi-padi
masyarakat petani khususnya di desa Tumani dapat yang saat ini bisa menghasilkan produksi GBK
dilakukan melalui aktivitas usaha tani padi sawah sebesar 10-15 Ton per Ha. Petani tradisional atau
dan padi ladang. yang disebut dengan petani konvensional hanya
Aktivitas usaha tani padi sawah sangatlah memanfaatkan bibit local dan memanfaatkan system
beragam mulai dari cara pengolahan tanah, pertanian dengan cara yang tradisional, pada hal
pembersihan, pembibitan, pemupukan bahkan peluang bisnis untuk konsumsi beras masih sangat
sampai pada proses hasil panen. berpeluang untuk menjadi andalan bagi peningkatan
taraf hidup masyarakat petani apabila dapat
dimanfaatkan secara intensif.
- Governance
Peluang usaha tani dibidang produksi kalau tidak mampu merubah sikap mereka. Kalau
tanaman holtikultura di Desa Tumani sampai saat ini dilihat dari tingkat kesejahteraan petani saat ini
masih cukup terbuka, alasannya karena tanaman dapat dikatakan relatif rendah dimana terdapat sikap
holtikultura memiliki peluang bisnis dan bisa petani yang menghambat pembangunan pertanian
menunjang pendapatan petani apabila dimanfaatkan antara lain a). sebagian besar adalah petani miskin
secara intensif. Beralihnya sebagian besar usaha tani karena memang tidak memiliki faktor produktif
yakni dari beras ketanaman holtikultura, karena apapun kecuali tenaga kerjanya kemudian luas
tanaman ini hanya membutuhkan modal yang kecil lahan petani sempit dan mendapat tekanan untuk
bila dibandingkan dengan usaha tani padi khususnya terus terkonversi; terbatasnya akses terhadap
padi sawah dan padi ladang. Didesa Tumani dukungan layanan pembiayaan; tidak adanya atau
berdasarkan wawancara dengan para petani bahwa terbatasnya akses terhadap informasi dan teknologi
peluang tanaman holtikultura didesa ini seperti yang lebih baik; infrastruktur produksi (air, listrik,
tanaman Tomat, Cabe, dan sayur-sayuran cukup jalan, telekomunikasi) yang tidak memadai ;
bagus namun sampai saat ini para petani dalam Struktur pasar yang tidak adil dan eksploitatif akibat
berusaha yang lebih besar masih kekurangan modal posisi rebut-tawar (bargaining position) yang sangat
karena untuk mendapatkan peluang yang lebih besar lemah; dan Ketidak-mampuan, kelemahan, atau
harus membutuhkan modal. Hasil produksi tanaman ketidak-tahuan petani sendiri.
holtikultura seperti Tomat, sebanyak 4 Ton, Selain itu sebagian petani tidak mempunyai
Tanaman Cabe, 3 Ton, Tanaman sayuran, 2Ton, pengetahuan serta wawasan yang memadai untuk
tanaman pisang 1 Ton dan Ubi Jalar 0,5 Ton. dapat memahami permasalahan mereka,
Dari gambaran data diatas menunjukan memikirkan pemecahannya, atau memilih
bahwa kontribusi tanaman holtikultura memegang pemecahan masalah yang paling tepat untuk
peranan penting dalam meningkatkan keluarga mencapai tujuan mereka.
petani, namun bila dibandingkan dengan desa-desa Jadi dengan demikian factor sikap mental
lainnya seperti Modoinding masih sangat kecil perlu mendapatkan perhatian dalam usaha
tingkat produktivitas tanaman holtikultura, namun meningkatkan aktivitas usaha tani khususnya di
apabila dikembangkan secara intensif, maka Desa Tumani.
tanaman ini bisa meningkatkan taraf hidup bagi 2). Faktor Permodalan
mayarakat petani. Sedangkan untuk tanaman pisang Masalah permodalan bagi para petani
dapat dianggap hanya sebagai pendapatan merupakan hal yang sangat krusial. kebijakan
sampingan belum dapat dikelola untuk pemerintah dalam upaya meningkatkan
meningkatkan produktivitas secara rutin. pertumbuhan ekonomi diarahkan untuk
meningkatkan produksi dan produktivitas hasil
B. Faktor-faktor yang menghambat aktivitas pertanian. Harapannya, tentu akan terjadi
usaha tani peningkatan produksi dan produktivitas hasil
Menurut Harsono (2009), kebijakan pertanian pertanian yang akan mendorong tumbuh dan
yang lebih memfokuskan pada peningkatan produksi berkembangnya sektor lain seperti industry dan jasa.
menyebabkan kualitas hidup petani kurang Upaya untuk meningkatkan hasil pertanian,
diperhatikan. Kebijakan pertanian ternyata dipengaruhi oleh berbagai aspek. Salah satu aspek
menempatkan petani di posisi bawah meskipun yang dapat berpengaruh pada keberhasilan upaya
petani berperan sebagai pemain utama dalam sektor peningkatan hasil pertanian adalah permodalan.
pertanian. Dari berbagai penelitian maka ada Karena rendahnya aspek permodalan akan
beberapa factor yang turut mempengaruhi aktivitas mempengaruhi tingkat produktivitas bagi usaha tani.
usaha tani antara lain : 1). Sikap mental, 2). Modal, Namun dari pengalaman masa lalu banyak kendala
3). Pasar, 4). Kelembagaan, 5). Pendidikan yang mempengaruhi pemberian permodalan bagi
1). Sikap mental masyarakat petani dimasa lalu, karena kegagalan
Salah satu hambatan yang turut program pemerintah dalam memberikan paket kredit
mempengaruhi aktivitas usaha tani adalah masalah lunak seperti program KUT, KUD, maupun
sikap mental. pemberian permodalan lewat perbankan. Imbasnya
Dengan adanya hambatan sikap mental, maka adalah kepada petani yang menjadi korban berbagai
para petani akan sulit berkembang secara mandiri kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Saat ini
pihak perbankan dengan sangat hati-hati dan selektif
Governance -
untuk memberikan permodalan kepada petani menunjukan bahwa masalah modal juga menjadi
kecuali kelayakan usaha tani benar-benar dianggap penghambat dalam aktivitas usha tani.
mandiri, dengan kata lain para petani harus 3). Faktor Pemasaran
mengusahakan usaha mereka sendiri baru Pasar merupakan kunci terakhir dalam
mendapatkan permodalan. Pemberian permodalan pengembangan usaha bagi aktivitas usaha tani,
kenyataannya hanya berlaku bagi para petani yang karena apabila tidak tersedianya pasar maka
sudah mapan sedangkan petani tradisional jauh dari produksi yang dihasilkan oleh para petani tidak akan
harapan untuk mendapatkan permodalan, karena memberikan manfaat dan kontribusi bagi
berkaitan dengan agunan, kelayakan usaha. Jadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi
sangat sulit bagi para petani tradisional untuk bisa keluarga petani. Oleh karena itu pasar akan sangat
mengakses permodalan, kecuali dapat diberikan menentukan kesimbungan usaha tani. Seringkali
kemudahan. Dari hasil penelitian di DesaTumani pemasaran bagi para petani
Dengan rendahnya tingkat pendidikan
petmenjadi kendala karena dipengaruhi oleh masalah ani dapat mempengaruhi rendahnya produktivitas
turunnya harga satuan produksi yang tidak seimbang dan etos kerja petani, petani Indonesia lebih banyak
dengan pendapatan petani, karena besarnya biaya merupakan petani sub sistem tradisional. Artinya, yang
dikeluarkan seperti pupuk, tenagakerja, bibit petani tersebut hanya berpikiran untuk mengolah maupun
biaya-biaya lainnya. Dari hasil penelitian hasil pertaniannya untuk mencukupi kebutuhannya tentang
masalah pemasaran di desa Tumani ternyata saja. Hasil penelitian membuktikan bahwa tingkat masih cukup
baik dan bisa dijangkau oleh masyarapendidikan petani didesa Tumani sebagian besar berkat petani, kecuali
terjadi kendala menurunnya harga latar belakang pendidikan SLTP. satuan produksi sehingga akan sangat
mengganggu
C. Pentingnya Pemberdayaan
Masyarakesinambungan usaha bagi para petani. kat Petani dalam meningkatkan pengembangan Eko-
4). Faktor Kelembagaan Masyarakat Petani
nomi
Kelembagaan dalam masyarakat pedesaan di
Usaha untuk meningkatkan pemberdayaan
Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak zapetani adalah usaha untuk meningkatkan pembenman
dahulu kala, dengan fungsi utamanya sebagai tukan sikap mental melalui sikap mandiri dalam kelembagaan
gotong royong (kerjasama) terutama berusaha. Diakui bersama bahwa cara atau system dalam menghadapi
berbagai masalah yang terjadi usaha tani sampai saat ini secara umum masih bersidalam masyarakat yang
bersangkutan. fat tradisional. Altrnatif pengembangan sikap mental
Di Kabupaten Minahasa Selatan khususnya petani adalah melalui peningkatan pendidikan non di
Desa Tumani system kelembagaan tradisional berformal, peningkatan aktivitas melalui penyuluhan sefungsi
sebagai aktivitas bentuk kerjasama atau yang cara terus menerus agar petani memiliki pengetahuan dikenal
dengan system gotongroyong yang berfungsi dan wawasan yang luas dalam bidang pertanian. untuk
melaksanakan kegiatan bersama dibidang per-
Sebagaimana dikemukakan oleh Mubyarto
tanian. Wadah kelembagaan dimaksud disebut den-
(2008) bahwa petani Indonesia masih
membutuhgan kelompok Tani. Kegiatan kelompok tani merukan lembaga pendidikan pertanian. Seperti
yang pakan perkumpulan yang beranggotakan para petani dikemukakan oleh P. Zahriyani (2009) bahwa
salah desa tersebut, meskipun tidak semua petani di desa satu tantangan mendasar yang dihadapi Indonesia
tersebut mengikuti kegiatan ini. Ketua kelompok tani di sektor pertanian adalah minimnya jumlah serta
dipilih dari salah seorang petani yang dianggap merendahnya kualitas sumberdaya manusia pertanian miliki
pengetahuan dan wawasan luas. dibandingkan dengan sektor – sektor lainnya. Hal
Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan ini terlihat dari fakta yang menunjukkan bahwa
sebekerja sama antar anggota mempunyai peranan bagian besar petani Indonesia hidup dibawah garis yang
sangat penting dalam kehidupan masyarakat kemiskinan dan tidak mampu untuk meningkatkan tani, sebab
segala kegiatan dan permasalahan dalam taraf hidupnya dikarenakan ketidakmampuan dalam berusaha tani

- Governance
dilaksanakan oleh kelompok secara menyerap teknologi baru yang ada. Dikatakannya bersamaan. bahwa
usaha untuk meningkatkan pemberdayaan
Hasil hasil penelitian di Desa Tumani didapabagi petani adalah melalui peningkatan kualitas ti
terdapat 7 (tujuah) kelompok tani yaitu : kelompok sumberdaya manusia pertanian yakni dengan memtani
kenangan, bersinar, Pelita, Esa Waya, Anugrah fasilitasi usaha tani dengan memberikan pendidikan
, Teladan dan Sinar Mas. Masing-masing kelompok formal maupun non formal berkaitan dengan pertanitani
tersebut memiliki seorang Ketua dan ditambah an. Misalnya penyuluhan secara berkala. Materi pedengan
12-20 Anggota. nyuluhan dapat berupa penerapan teknologi pertani-
Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas an, optimalisasi penggunaan sumberdaya tani seperti
kelompok Tani didesa Tumani sebagian besar sudah lahan pertanian, air alami, maupun tenaga manusia
tidfak berfungsi lagi hal ini disebabkan karena beralidan hewan, diverfisikasi pertanian, manajemen usahnya
tenaga kerja secara indiv-dual sedangkan untuk ha tani, manajemen pemasaran dan peningkatan niusaha
gotong royong melalui kelompok tani dimanlai tambah hasil produksi pertanian. Hasil penelitian faatkan
pada saat-saat tertentu. menunjukan bahwa pemberdayaan petani di Desa 5). Faktor Pendidikan Petani
Tumani masih belum dilaksanakan secara intensif.
Sektor pertanian Indonesia masih terkendala
Pemberdayaan petani menurut Kepala Badan SDM
dengan masih rendahnya tingkat pendidikan para pertanian (20010) dilakukan dengan 5 (lima) jurus
petaninya, mayoritas pendidikan mereka lulusan yakni: (1) Kegiatan agrisbisnis harus berorientasi sekolah
dasar, sehingga tak heran jika produksi perpasar (kuantitas, kualitas, dan kontinuitas); (2) Usataniannya
kurang berdaya saing tinggi.
ha agribisnis harus menguntungkan dan comparable Bahkan agribisnis akan menjadi andalan
dengan usaha lainnya; (3) Agribisnis merupakan utama bagi suatu negara yang masih sulit
kepercayaan jangka panjang; (4) Kemandirian dan melepaskan ketergantungan pembangunan
daya saing usaha; (5) Komitmen terhadap kontrak nasionalnya dari sektor pertanian dan pedesaan
usaha. seperti Indonesia ini.
Konsep pemberdayaan masyarakat petani Beberapa aspek penting yang perlu
secara mendasar berarti menempatkan masyarakat mendapatkan perhatian dalam pemberdayaan
petani beserta institusi-institusinya sebagai masyarakat petani antara lain :
kekuatan a). Pengembangan organisasi/kelompok masyarakat
dasar bagi pengembangan ekonomi, sosial, dan yang dikembangkan dan berfungsi dalam
budaya menghidupkan kembali berbagai pranata mendinamisir kegiatan produktif masyarakat,
ekonomi masyarakat untuk dihimpun dan diperkuat misalnya berfungsinya HKTI, dan organisasi
sehingga dapat berperan sebagai lokomotif bagi lokal lainya .
kemajuan ekonomi merupakan keharusan untuk b). Pengembangan jaringan strategis antar
dilakukan ekonomi rakyat akan terbangun bila kelompok/ organisasi masyarakat petani
hubungan sinergis dari berbagai pranata sosial dan yang terbentuk dan berperan dalam
ekonomi yang ada didalam masyarakat pengembangan masyarakat tani asosiasi dari
dikembangkan kearah terbentuknya jaringan organisasi petani, baik dalam skala nasional,
ekonomi rakyat. wilayah, maupun lokal.
Arah pemberdayaan bagi masyarakat petani c). Kemampuan kelompok petani kecil dalam
perlu dilakukan dengan pentingnya agribisnis. yaitu mengakses sumber-sumber luar yang dapat
mengembangkan pertanian dan agroindustri atau mendukung pengembangan mereka, baik
industri yang mengolah hasil pertanian dan jasa- dalam bidang informasi pasar, permodalan,
jasa yang menunjangnya. serta teknologi dan manajemen, termasuk
Pengembangan agribisnis di Indonesia didalamnya kemampuan lobi ekonomi. Di
merupakan tuntutan perkembangan yang logis dan sinilah maka perlunya ekonomi jaringan
harus dilanjutkan sebagai wujud kesinambungan, dikembang-
penganekaragaman dan pendalaman pembangunan kan. ekonomi jaringan adalah suatu
pertanian selama ini. Pengembangan agribisnis perekonomian yang menghimpun para pelaku
akan tetap relevan walau telah tercapai setinggi ekomomi, baik dari produsen, konsumen,
apapun kemajuan suatu negara. service provider, equipment provider, cargo,
Governance -
dan sebagainya di dalam jaringan yang sama dalam mengembangkan serta
terhubung baik secara elektronik maupun mengelola (merencanakan, melaksanakan
melalui berbagai forum usaha yang aktif dan serta melakukan penilaian kinerja)
dinamis. Ekonomi jaringan ini harus kelompoktani.
didukung oleh jaringan telekomunikasi, 4) Keswadayaan, artinya mengembangkan
jaringan pembiayaan, jaringan usaha dan kemampuan penggalian potensi diri sendiri
perdagangan, jaringan advokasi usaha, para anggota dalam penyediaan dana dan
jaringan saling belajar, serta jaringan lainnya sarana serta pendayagunaan sumber daya
seperti hasil temuan riset dan guna terwujudnya kemandirian
teknologi/inovasi baru, jaringan pasar, kelompoktani.
infomasi kebijakan dan pendukung lainnya 5) Kesetaraan, artinya hubungan antara
yang dapat diakses oleh semua dan tidak penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha
dimonopoli oleh kelompok tertentu ( Sasono, yang harus`merupakan mitra sejajar.
2010). 6) Kemitraan, artinya penyelenggaraan
d). Pengembangan kemampuan-kemampuan teknis penyuluhan yang dilaksanakan berdasarkan
dan manajerial kelompok-kelompok prinsip saling menghargai, saling
masyarakat petani, sehingga berbagai menguntungkan, saling memperkuat, dan
masalah teknis dan organisasi dapat saling membutuhkan antara pelaku utama dan
dipecahkan dengan baik. Di sini, selain pelaku usaha yang difasilitasi oleh penyuluh.
masyarakat sasaran (petani), juga para Pentingnya pemberdayaan bagi para petani
petugas penyuluh/pendamping pemberdayaan dalam kaitan dengan pengembangan ekonomi
masyarakat petani harus meningkatkan dimasudkan agar supaya masyarakat petani akan
kompetensi diri sebagai petugas yang mampu memiliki kemampuan yang optimal dalam kegiatan
memberdayakan , karena banyak diantara pertanian. Kemampuan yang dimaksud dalam kaitan
mereka justru ketinggalan kemampuannya dengan pemberdayaan antara lain :
dengan kelompok sasarannya. 1). Menciptakan iklim kondusif agar para petani
Selain hal-hal yang berkaitan dengan masalah mampu untuk membentuk dan
pemberdayaan bagi masyarakat petani sebagaimana menumbuhkembangkan kelompoknya secara
disebutkan diatas, maka masalah pembentukan partisipatif
kelembagaan berupa koperasi petani dan atau (dari, oleh dan untuk petani);
bentuk organisasi badan hukum lainnya yang 2) Menumbuh kembangkan kreativitas dan
berfungsi mengatasi ketergantungan petani terhadap prakarsa para petani tani untuk memanfaatkan
penyediaan pupuk, akses modal termasuk simpan setiap peluang usaha, informasi dan akses
pinjam, obat-obatan, serta peralatan dan teknologi permodalan yang tersedia;
pertanian. Selain itu diperlukan pembentukan sikap 3) Membantu memperlancar proses dalam
mental petani dalam proses penumbulan sikap mengidentifikasi kebutuhan dan masalah serta
melalui prinsipprinsip : menyusun rencana dan memecahkan masalah
1) Kebebasan, artinya menghargai kepada para yang dihadapi dalam usahataninya;
individu para petani untuk berkelompok 4) Meningkatkan kemampuan dalam
sesuai keinginan dan kepentingannya. Setiap menganalisis potensi pasar dan peluang usaha
individu memiliki kebebasan untuk serta menganalisis potensi wilayah dan
menentukan serta memilih kelompoktani sumber daya yang dimiliki untuk
yang mereka kehendaki sesuai dengan mengembangkan komoditi yang
kepentingannya. Setiap individu bisa tanpa dikembangkan/diusahakan guna memberikan
atau menjadi anggota satu atau lebih keuntungan usaha yang lebih besar;
kelompoktani 5) Meningkatkan kemampuan untuk dapat
2) Keterbukaan, artinya penyelenggaraan mengelola usahatani secara komersil,
penyuluhan dilakukan secara terbuka antara berkelanjutan dan akrab lingkungan;
penyuluh dan pelaku utama serta pelaku 6) Meningkatkan kemampuan dalam
usaha. menganalisis potensi usaha masing-masing
3) Partisipatif, artinya semua anggota terlibat anggota untuk dijadikan satu unit usaha yang
dan memiliki hak serta kewajiaban yang
- Governance
menjamin pada permintaan pasar dilihat bahwa system usaha tani yang dilakukan masyarakat
kuantitas, kualitas desa masih bersifat tradisional, dipengaruhi oleh
serta kontinuitas; minimnya permodalan serta adanya ketergantungan
7) Mengembangkan kemampuan untuk kepada musim seperti musim penghujan. Selain itu
menciptakan teknologi lokal specipik; pemanfaatan teknologi dalam system usaha tani
8) Mendorong dan mengadvokasi agar para belum dapat dilakukan secara intensif.
petani mau dan mampu melaksanakan Peluang diluar bidang tanaman pangan masih
kegiatan simpan-pinjam guna memfasilitasi sangat baik apabila dimanfaatkan secara intensif.
pengembangan modal usaha. Jumlah lahan yang dimanfaatkan untuk kegiatan
Dengan peningkatan peran pemberdayaan tanaman holtikultura di desa Tumani adalah sebesar
bagi masyarakat petani diharapkan masyarakat 27 Ha dengan jumlah produksi adalah sebesar 10,5
petani akan mampu meningkatkan taraf hidup serta Ton yang ditanami dengan tanaman Tomat, cabe,
mampu meningkatkan kualitas keluarga serta sayur-sayuran, pisang dan ubi jalar.
menjadi lumbung produksi bagi ketahanan Pangan 3. Faktor-faktor yang turut menghambat
Nasional. Selain itu juga peningkatan pemberdayaan aktivitas usaha tani dibidang pertanian
masyarakat petani dalam pengembangan ekonomi khususnya tanaman pangan dan tanaman
diharapkan akan terhindar dari masalah kemiskinan holtikultura adalah sikap mental, aspek
yang selama ini melilit para petani di Indonesia. permodalan, pasar, kelembagaan dan tingkat
pendidikan petani. Pada factor sikap mental
aktivitas usaha tani masih bersifat tradisional
KESIMPULAN DAN SARAN dengan pemanfaatan teknologi sederhana.
A. Kesimpulan Aspek permodalan menjadi kendala dalam
Berdasarkan hasil pembahasan pada uraian pengembangan usaha, sebagian besar modal
sebelumnya maka penulis dapat menguraikan petani adalah modal sendiri belum
kesimpulannya sebagai berikut : mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti
1. Dalam kegiatan disektor pertanian maka pemberian paket kredit. Pemasaran hasil
kontribusi yang sangat besar dalam bidang produksi baru dimanfaatkan pada pasar local
pertanian adalah aktivitas usaha tani. sedangkan untuk akses pasar yang lebih luas
Aktifitas Usaha Tani adalah kegiatan-kegiatan masih terbentur pada target produksi yang
yang dilakukan oleh petani pada sebidang dihasilkan oleh petani. Masalah kelembagaan
lahan yang ditanami dengan berbagai jenis belum dapat dilakukan secara intensif, hal ini
tanaman yang menghasilkan, berupa tanaman berkaitan dengan adanya kemandirian petani
pangan dan tanaman holtikultura. dalam berusaha yang belum stabil sehingga
2. Didesa Tumani aktivitas usaha tani kelembagaan baru berfungsi apabila ada
difokuskan dalam kegiatan tanaman pangan kegiatan aktivitas usaha tani secara rutin.
seperti padi sawah dan padi ladang serta Sedangkan dalam bidang pendidikan secara
tanaman holtikultura. Luas lahan areal umum petani desa masih memiliki latar
persawahan sekitar 152 Ha sedangkan luas belakang pendidikan SLTP. Minimnya tingkat
lahan yang dimanfaatkan untuk tanaman padi pendidikan dapat mempengaruhi
42 Ha atau ada sekitar 27 % sedangkan untuk kesinambungan aktivitas usaha tani.
tanaman padi ladang jumlah luas lahan 400 4. Pemberdayaan bagi masyarakat petani tidak
Ha sedangkan lahan yang baru dimanfaatkan lain adalah memberikan motivasi dan
adalah sekitar 17 Ha atau terdapat 4,25 %. dorongan kepada mereka agar mampu
Dari hasil kegiatan usaha tani padi sawah menggali potensi dirinya dan berani bertindak
menghasilkan produksi yakni gabah sebesar memperbaiki kualitas hidupnya, melalui cara
294 Ton sedangkan untuk padi ladang dengan antara lain dengan pendidikan untuk
produksi Ton Gabah kering. penyadaran dan pemampuan diri mereka.
Peluang tanaman produksi pangan khususnya Hasil penelitian membuktikan bahwa system
dibidang swasembada beras cukup potensial apabila pemberdayaan bagi masyarakat petani secara
dimanfaatkan secara intensif, hal ini dibuktikan umum belum dapat dilakukan hal ini dapat
dengan besarnya luas lahan dan potensi tenaga kerja. dilihat dari minimnya tingkat pengetahuan
Hal yang menjadi permasalahan pokok adalah petani dalam hal bercocok tanam, belum
Governance -
berfungsi system kelembagaan, sikap mental baik apabila didukung dengan tingkat
tradisional, minimnya aspek permodalan serta kesadaran petani itu sendiri dalam menerima
tingkat produktivitas petani secara umum dan menerapkan berbagai program yang
masih sangat rendah. Pentingnya diberikan oleh pemerintah serta para petani
pemberdayaan masyarakat dalam harus memiliki tingkat kepekaaan yang
pengembangan ekonomi dapat dilakukan tinggi dalam berusaha.
melalui pengembangan usaha bisnis,
pemberian paket permodalan, pembentukan
sikap mental mandiri, menumbuhkan
kembangkan responsibility ness terhadap DAFTAR PUSTAKA
kelembagaan, serta memperluas akses pasar, Adiwilaga, 1992, Pembangunan Pertanian
dan meningkatkan produktivitas petani dan permasalahannya, PT Pradnya Paramita Jakarta.
melalui sapta usaha tani. Apabila aspek Ahmad shukri Mohd-Nain dan Rosman Md
pemberdayaan masyarakat petani dapat Yusuf, 2003, Pemberdayaan Masyarakat Petani, PT
ditingkatkan maka akan dapat menunjang Fokus Harapan Jakarta.
serta memberikan peluang dalam usaha Ambar Teguh Sulistiyani 2008, Sumberdaya
pengembangan ekonomi bagi masyarakat Manusia Aparatur Pemerintah Dalam Birokrasi
petani khususnya dalam aktivitas usaha tani Publik di Indonesia, Gaya Media Jakarta.
tani dibidang pangan dan tanaman Bayu Krisnamurthi 2008, Dinamika
holtikultura. Kelompok Tani dalam mengatasi kemiskinan petani,
B. Saran Fokus Media Jakarta.
1. Potensi pengembangan usaha Effendy ,2003, Usaha Pengembangan
tani melalui produksi pangan seperti padi produksi pangan, PT Sinar Mas Jakarta.
sawah maupun padi ladang masih cukup Gunawan 2007, Distribusi Pendapatan,
potensial apabila para petani mampu Rosdakarya Bandung.
memanfaatkan dengan system sapta usaha Hadisapoetra 1973, Kemiskinan Petani, PT
tani secara sempurna. Hal ini dilihat dari Armico Bandung.
masih besarnya potebnsi luas lahan serta Harsono 2009, Distribusi pendapatan dan
didukung dengan besarnya potensi tenaga pertumbuhan ekonomi petani, CV Rajawali Jakarta.
kerja petani. Melalui hasil penelitian ini Kartasasmita Ginanjar,1995, Pemberdayaan
disarankan hendaknya pemerintah lewat Masyarakat,Penerbit Alumni Bandung.
dinas pertanian, memberikan perhatian Koentjaraningrat ,1978, Kebudayaan dan
secara sungguh-sungguh bagi para petani Mentalitas Pembangunan, PT Gramedia Jakarta.
dalam membina dan membantu para petani Marzali, 2007, Pembangunan dan Kebijakan
dalam proses kesinambungan usaha mereka. Pertanian, suatu upaya untuk mengatasi produksi
2. Peluang usaha bisnis dibidang Pangan, PT Gramedia Jakarta.
tanaman holtikultura masih terbuka lebar Mubiyarto. 2003, Keswadayaan Masyarakat
apabila para petani dapat memanfaatkan Desa Tertinggal, Aditya Media Yokyakarta.
sebagai salah satu usaha mandiri, hal ini --------------- 2003, Sistem Usaha Tani Padi
didukung dengan peluang pasar masih cukup sawah , Penerbit PT Gramedia Jakarta.
bagi untuk pengembangan tanaman ini Moleong, 1996, Metodologi Penelitian
seperti tanaman Tomat, cabe maupun Kualitatif, Rosdakarya Bandung.
sayuran. Nisjar.S. Karthi 1995, Peran Kelompok Tani
3. Hendaknya pemerintah desa dalam pembangunan pertanian, Fokus Media
maupun Dinas Pertanian memberikan Jakarta.
kemudahan dalam memanfaatkan peluang Prijo.S. danPranarka,2005, Pemberdayaan
usaha melalui pemberian paket permodalan Konsep,Kebijakan dan Implementasi, CSIS,Jakarta.
dengan pihak perbankan dengan paket kredit P. Zahriyani 2009 Pembangunan Pertanian di
lunak namun harus diikuti dengan paket Era Globalisasi, Penerbit PT Pelita Harapan.
program yang jelas dan berkesinambungan. Sasono, 2010, Masyarakat Petani dan
4. Usaha pemberdayaan bagi Kemiskinan, Pustaka Pelajar.
masyarakat petani dapat berhasil dengan
- Governance
Soeharjo dan Patong 1973, Managemen
sumberdaya Petani, PT Rajawali Jakarta.
Winami Tri 1998, Memahami pemberdayaan
Masyarakat Desa,Aditya Media Yokyakarta
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 273/
Kpts/OT.160/4/2007 Kelompok Tani

Governance -

Anda mungkin juga menyukai