Anda di halaman 1dari 4

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Masyarakat dan Penelitian Pranata Laboratorium

Pendidikan Politeknik Negeri Jember Tahun 2019, ISBN : 978-602-14917-8-2

INTENSIVIKASI USAHA TERNAK SAPI POTONG DESA PURNAMA


MELALUI PEMANFAATAN PAKAN SILASE DAN PENGOLAHAN PUPUK
ORGANIK
Nur Widodo#1, Melinda Erdya Krismaputri,*2, Listya Purnamasari,#3 dan Himmatul Khasanan#4
*#
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
Jl. Kalimantan No 37, Krajan Timur, Sumbersari, Kabupaten Jember
1
nurwidodo.faperta@unej.ac.id
4
himma@unej.ac.id
Abstrak
program pengembangan desa binaan ini dilakukan di Desa Purnama, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten
Bondowoso yang merupakan salah satu desa binaan Universitas Jember dan menjadi tujuan KKN mahasiswa
universitas jember tahun 2018. Tujuan yang ditetapkan pada program ini adalah terjadinya peningkatan atau
intensivikasi budidaya sapi potong dengan menerapkan teknologi pengolahan pakan silase, pembuatan pakan
konsentart komplit (complete feed), dan pengolahan limbah budidaya ternak sapi. Metode pelaksanaan
pengembangan desa binaan diawali dengan: kegiatan sosialisai program pengabdian pada masyarakat, workshop
manajeman budidaya ternak, workshop tentang teknologi pengolahan pakan silase dan pembuatan pakan
konsentart komplit (complete feed) dengan memanfaatkan potensi pakan dan limbah yang ada didesa Purnama
dan sekitarnya, kemudian diikuti dengan kegiatan praktek pembuatan complete feed untuk ternak, dan
Workshop pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik. Target dari kegiatan ini yaitu bersama dengan
pemerintah Desa Purnama melakukan pemberdayaan petani peternak untuk mampu menerapkan manajemen
budidaya yang tepat, teknologi pengolahan pakan konsentrat, manajeman kesehatan ternak, dan pengolahan
limbah peternakan menjadi pupuk organik untuk mendukung program pertanian organik di desa Purnama.

Kata Kunci— Intensifikasi budidaya sapi potong, Pakan silase, pakan konsentrat, Pupuk organik

I. PENDAHULUAN masyarakat. Baik petani-peternak maupun orang


Desa Purnama terletak di Kecamatan Tegal yang yang bermata pencaharian selain petani.
Ampel, Kabupaten Bondowoso. Secara administratif Petani dan peternak di Desa Purnama
Desa Purnama memiliki luas sebesar ±365 ha dan tergabung dalam Gapoktan sebanyak 5 kelompok.
berbatasan dengan Desa Jambiwungu Kecamatan Gapoktan ini mayoritas adalah petani yang juga
Wringin disebelah utara, sebelah selatan berbatasan peternak.Meskipun sudah terbentuk Gapoktan
dengan Desa Locare Kecamatan Curahdami, Sebelah namun pengetahuan masyarakat tentang cara
Timur dengan Desa Tanggulangin, Kecamatan budidaya produk pertanian dan pemelihaan ternak
Tegalampel dan sebelah barat bertasan dengan Desa yang masih terbatas. Selama ini pemeliharaan ternak
Sumber Malang, Kecamtan Wringin.Jumlah dilakukan seadanya dan pengetahuan yang
penduduk di Desa ini sebanyak 2579 jiwa dengan didapatkan dari turun-temurun. Masyarakat
latar belakang pendidikan mayoritas adalah lulusan menganggap bahwa ternak akan kenyang setelah
SD dan SMP. diberi pakan. Namun mereka tidak
Pertanian (perkebunan dan tegalan) dan memperhitungkan kuantitas dan kualitas nutrien
peternakan sangat berpotensi untuk dikembangkan di pakan sehingga meskipun diberi pakan ternak
Desa Purnama Kecamatan Tegal Ampel, Kabupaten mereka tidak memberikan pertumbuhan yang
Bondowoso. Kedua sektor tersebut merupakan signifikan dan hasilnya ternak menjadi kurus.
sumber pendapatan utama masyarakat Desa Purnama Contoh kasus peternak memberikan pakan rumput
baik sebagai petani mandiri maupun buruh tani yaitu alang-alang dan pucuk tebu ke ternak padahal
sebanyak 1627 jiwa yang berpenghasilan dari sektor kualitas nutrisi alang-alang sangat rendah karena
tersebut. Luas lahan tegal 162,45 ha, tanah mengandung serat kasar yang sangat tinggi sehingga
pelakarangan 90,215 ha dan tanah hutan 109,220. tidak dapat dicerna dengan baik oleh ternak. Dalam
(Rencana Kerja Tahunan Desa Purnama 2018). Desa perspektif peternak, mereka sudah merasa puas dan
Purnama memiliki lahan pertanian yang luas, namun lega telah memberikan pakan ke ternaknya, padahal
belum termanfaatkan dengan maksimal, ketersediaan ternak hanya mendapat nutrien yang sangat sedikit
air yang terbatas dan pengetahuan masyarakat sehingga pertumbuhannya tidak optimal.
tentang perkembangan teknologi sangat terbatas. Masyarakat desa Purnama yang memiliki
Jenis tanman yang budidayakan adalah tanaman ternak juga kurang memperhatikan limbah ternak
singkong yang bersaing dengan tanaman sengon. mereka, padahal limbah tersebut dapat bermanfaat
Ternak sapi adalah salah satu komoditas peternakan bagi kesuburan tanah pertanian di Desa Purnama.
di Desa Purnama yang banyak dibudidayakan oleh Kotoran ternak selain dapat dijadikan sebagai pupuk

164
Seminar Nasional Hasil Pengabdian Masyarakat dan Penelitian Pranata Laboratorium
Pendidikan Politeknik Negeri Jember Tahun 2019, ISBN : 978-602-14917-8-2

kompos, juga dapat diolah menjadi briket yang dapat III. METODE PELAKSANAAN
memberikan nilai tambah. Metode pelaksanaan pengabdian ini terbagi
Pada tahun 2018 Desa Purnama menjadi menjadi dua kegiatan yaitu: pra kegiatan dan
Desa KKN 217 dengan tema penggunaan dan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.
pengaplikasian sistem informasi Desa Purnama dan 1. Pra Kegiatan dilakukan pada bulan Maret 2019.
telah diidentifikasi bahwa terdapat masalah Surve awal dilakukan untuk mengidentifikasikan
peternakan yaitu terbatasnya sumberdaya pakan masalah-masalah yang terdapat di desa Purnama.
padahal mayoritas masyarakat memiliki ternak Hasil diskusi dan evaluasi dengan masyarakat
sebanyak 2-5 ekor. Kabupaten Bondowoso juga kelompok petani dan kepala desa Purnama
terkenal sebagai penghasil ternak sapi terbesar no. 3 ditentukan strategi pendampingan atau
di Jawa Timur, sehingga ini menjadi potensi pelaksanan kegiatan pengabdian.
pengembangan Desa Purnama sebagai Desa pusat 2. Pelaksanaan kegiatan
ternak. Oleh karena itu, masyarakat Desa Purnama a. Sosialisai program bengkel ternak pada
masih memerlukan bimbingan, pelatihan dan masyarakat
pendampingan mengenai budidaya ternak, b. Workshop manajeman budidaya ternak, dikuti
pemberian pakan yang tepat, teknologi pengolahan dengan kegiatan praktek budidaya,
pakan, teknolohi pengolahan limbah, manajemen c. Workshop tentang teknologi pengolahan
reproduksi ternak, manajeman kesehatan ternak, dan pakan dan pembuatan pakan konsentart
kelembagaan peternak. Melalui penerapan IPTEKS komplit (complete feed) dengan
dengan transfer teknologi tepat guna melalui memanfaatkan potensi pakan dan limbah
pembimbingan, pelatihan demonstrasi dan yang ada didesa Purnama dan sekitarnya,
percontohan terstruktur untuk mengembangkan kemudian diikuti dengan kegiatan praktek
peternakan terpadu berbasis sumberdaya lokal di pembuatan complete feed untuk ternak.
Desa Purnama melalui program pengembangan Desa d. Workshop pengolahan pupuk organik
Binaan. Kegiatan pengabdian masyarakat Desa berbahan limbah peternakan dan sisa pakan.
Binaan ini diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
IV. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
ketrampilan peternak dalam budidaya, pengolahan
pakan, pengolahan limbah ternak, kesehatan ternak, A. Sosialisai Program Bengkel Ternak Pada
dan kelembagaan peternak secara efektif. Masyarakat
Sosialisasi kegiatan pengabdian ini
II. TARGET DAN LUARAN bertujuan untuk memperkenalkan program
Target capaian Pengabdian pada Masyarakat pengabdian msyarakat dan menampung aspirasi
ini difokuskan pada penguatan kelembagan, dari kepala desa (Bapak Suroso), perangkat
kemandirian, keterampilan dan pengetahuan desa, dan ketua kelompok tani ternak penerima
peternak tentang pengolahan pakan silase dan manfaat.
pengolahan pupuk organik untuk intensifikasi usaha
budidaya sapi potong. Rencana capaian Program
Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat dilihata
pada Tabel 1.
TABEL ITARGET LUARAN PELATIHAN
No Kriteria Target TolokUkur
1 Kapasitas Perubahan a. Mampu membuat
sumberdaya perilaku dan
manusia sosial mengaplikasikan
pakan silase pada Gambar 1. Sosialisai kegiatan pengabdian bersama
ternak sapi potong kepala desa, perangkat desa, dan ketua kelompok
b. Mampu ternak
memanajeman
limbah ternak sapi B. Workshop Pengolahan Pakan Silase Komplit
dan mengolahnya (Complete Feed) dengan Memanfaatkan Potensi
menjadi pupuk Pakan dan Limbah di Desa Purnama
organik.
2 Manajeman Produk a. Pakan Silase Workshop ini di awali dengan pelatihan
pengolahan b. Aplikasi pakan terkait pengolahan pakan silase komplit
pakan silase (complete feed) dan pemanfaatan bahan pakan
Manajemen Produk a. Pupuk organik lokal. Penyuluhan ini bertujuan untuk
Pengelolaan
limbah
memberikan pemahaman tentang pemanfaatan
peternakan pakan lokal yang berbasis limbah pertanian dan

165
Seminar Nasional Hasil Pengabdian Masyarakat dan Penelitian Pranata Laboratorium
Pendidikan Politeknik Negeri Jember Tahun 2019, ISBN : 978-602-14917-8-2

bagaimana manajeman pengolahan pakan untuk c. Campuran bahan pakan tersebut


meningkatkan nilai nutrient dari pakan tersebut. dimasukkan dalam silo, drum, atau kantong
Pengolahan pakan pada saat produksi hijauan plastik dan dipadatkan sehingga tidak ada
melimpah (musim penghujan) menjadi rongga udara.
alternative utama yang bisa di lakukan untuk d. Bahan pakan ternak dimasukkan sampai
mengatasi kelangkaan pakan pada musim melebihi permukaan silo untuk menjaga
kemarau. kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari
silo.
Berikut dilampirkan dokumentasi e. Setelah pakan hijauan dimasukkan semua,
kegiatan-kegiatan pada worksop dan pengolahan diberikan lembaran plastik, dan ditutup
pakan silase. rapat, dan diberi pemberat seperti batu, atau
kantong plastik, atau kantong plastic yang
diisi dengan Tanah.
f. Sesudah (3) minggu proses ensilase telah
selasai, dan silo dapat dibongkar,
selanjutnya diambil ensilasenyas. Proses
silase yang benar dapat bertahan satu
sampai dua (1—2) tahun, bahkan lebih.
g. Silase yang baru dibongkar sebaiknya
diangin-anginkan terlebih dahulu selama 1
sampai dengan 2 hari sebelum diberikan
Gambar 2. Worksop pengolahan pakan silase pada ternak, dengan tujuan untuk
berbahan pakan lokal. menguapkan kandungan amonia yang
terbentuk selama proses ensilase.
Praktek pembuatan Pengolahan
Pakan Silase Komplit (Complete Feed) Ciri-ciri silase yang baik
dengan Memanfaatkan Potensi Pakan dan Rasa dan wanginya asam
Limbah di Desa Purnama adalah sebagai Warna pakan ternak masih hijau
berikut: Teskstur rumput masih jelas
Tidak berjamur, tidak berlendir, dan
Bahan :
mengumpal
1. Bahan yang perlu disiapkan
2. Hijauan 100 kg
3. Dedak 5 kg
4. Molasses
5. Starter bakteri (MOL/Em4)
6. Drum/Ember Cat/Kantong plastik
7. Plastik silo
8. Karet ban
9. Terpal

Cara membuat Silase


a. Potong jerami padi atau hijau lainnya
dengan ukuran 3-5 cm dengan
menggunakan parang, atau dengan
menggunakan mesin pencacah rumput
(chopper). Potongan rumput ini bertujuan
untuk memudahkan pemadatan saat di Gambar 3. Praktek pengolahan pakan silase dan
pemanfaatan bahan pakan lokal (Jerami padi,
masukkankedalam silo sehingga tidak ada
dedak padi, molasses, dan EM4)
ruang untuk oksigen.
b. Sebanyak 100 kg jerami padi yang sudah C. Workshop pengolahan pupuk organik berbahan
dipotong, dedak padi sebanyak 5 kg, limbah peternakan dan sisa pakan
tambahkan larutan molasses, air, dan EM4
Peternakan sampai kondisi lembab tetapi Praktek pembuatan pupuk organik
tidak terlalu basah kemudian dicampurkan berbahan dasar limbah peternakan dengan
bahan pakan tersebut hinggahomogen. menggunakan EM4 sebagai dekomposer adalah
sebagai berikut:

166
Seminar Nasional Hasil Pengabdian Masyarakat dan Penelitian Pranata Laboratorium
Pendidikan Politeknik Negeri Jember Tahun 2019, ISBN : 978-602-14917-8-2

Bahan : V. KESIMPULAN
1. Kotoran hewan, Intensifikasi usaha budidaya sapi potong
2. Sisa pakan dapat dilakukan dengan memperbaiki manajeman
3. Dedak padi pakan dengan pemanfatan pakan silase dan dapat
4. Molases juga melalui manajeman limbah budidaya melalui
5. Starter Bakteri (EM4). pengolaha pupuk organik untuk mengurangi
Pembuatan pupuk organik pencemaran lingkungan yang pada akhirnya akan
1. Semua bahan yang besar-besar dan meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan
panjang-panjang di potong-potong masyarakat peternak.
atau dicincang,
2. Letakan dan susun bahan-bahan DAFTARPUSTAKA
diatas tempat/ tanah yang terhindar [1] Febrina, D. Dan M. Liana. 2008. Pemanfaatan limbah
pertanian sebagai pakan ruminansia pada petern akrakyat di
dari genangan air. kecamatan rengat barat kabupaten Indragiri hulu. Jurnal
3. Lapisan ke 1 letakan/sebarkan sisa peternakan, 5(1).
tanaman seperti jerami setebal [2] Latief, R., E. Sutrisno, dan M.H. Widodo. 2014. Pengaruh
maksimal 30 Cm, jumlah kotoran sapi terhadap konsentrasi gas amonia (NH3) di
dalam rumah (Studi kasus: Desa dalangan Kelurahan
4. Sirami dengan larutan EM4 hingga Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten
bahan dalam kondisi lembab (tidak Semarang). Jurnal Teknik Lingkungan, 3(1): 1-9.
terlalu basah dan tidak kering), [3] Roidah, I.S., 2013. Manfaat penggunaan pupuk organic untuk
5. Letakkan bahan organik lain dilapisan kesuburan tanah. Jurnal Bonorowo, (1) : 30-43.
[4] Xiaohou, S., T. Min, J. Ping, dan C. Weiling. 2008. Effect of
ke2 serbuk gergaji, sirami dengan EM bokashi application on control of secondary soil
larutan EM4, salinization. Water Science and Engineering, 1(4): 99-106.
6. Lapisan ke 3 kotoran hewan, sirami [5]Dahono. 2012. Pembuatan kompos dan pupuk cairorganik dari
dengan EM4, kotoran dan urin sapi. Loka pengkajian teknologi pertanian
(LPTP) Kepulauan Riau
7. Lapisan ke 4 bahan lainnya dan terus [6] Isgianto,S. Karsono,A. Munip, dan Riwanodjo. 1992
diikuti dengan mol dan Penggunaan pupuk organic dan pengelolaannya pada padi
8. Paling atas taburi kapur dengan rata, sawah. p.14-21.
hingga mencapai ketinggian 1M, [7] Nurhayati, A. Jamil, dan R. S. Anggraini. 2011. Potensi
limbah pertanian sebagai pupuk organik lokal di lahan kering
9. Pada saat menyusun bahan letakan dataran rendah iklim basah. Balai Pengkajian Teknologi
bambu dan pada ruas/bukunya Pertanian Riau. Iptek Tanaman Pangan Vol. 6 No. 2 :193 -
dilubangi agar sirkulasi udara 202.
berjalan dengan baik dengan jarak [8] Rothrock Jr. M.J., K.L. Cook, J.G. Warren, and K. Sistani.
2008. The effect of alum addition on microbial communities
antara bambu yang satu dengan in poultry litter. Poult. Sci., 87:1493-1503.
bambu yang lain 50 cm.
10. Jika perlu tutup dengan terpal untuk
menambah kelembaban agar cepat
terjadi proses penghancuran oleh
mikro organisme.
11. Biarkan selama 7 hari, dan lakukan
pengontrolan terhadap kelembaban
dan suhu udara jika terlalu panas atur
suhu dengan membalikkan bahan
tersebut, jika terlalu basah tambahkan
dedak, dan jika terlalu kering
tambahkan EM4.
12. Selanjutnya tinggal menunggu kompos
matang/ jadi setelah lebih kurang 21
Hari.

Gambar 4. Proses pembuatan pupuk organik berbahan feses sapi,


limbah pakan, dedak padi, molasses, dan starter bakteri

167

Anda mungkin juga menyukai