MAGANG MAHASISWA
Disusun oleh :
H0719097
FAKULTAS PERTANIAN
SURAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL INDIVIDU MAGANG MAHASISWA
Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P. Ir. Retna Bandriyati Arniputri. M.S.
NIP. 198312062008121003 NIP. 196411141988032001
Mengesahkan,
Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset,
dan Kemahasiswaan
B. Tujuan Magang
3. Pindah Tanam
Pindah Tanam merupakan proses pemindahan bibit yang disemai. Bibit
yang dipindah tanam stelah muncul daun ketiga atau bibit berumur ± 14 Hari
setelah semai. Langkah pindah tanam dari proses penyemaian ke instalasi
penanaman dilakukan pada tanaman yang berumur 2 minggu atau 14 hari.
Penanaman dilakukan dengan memisahkan tanaman selada yang telah
disemai menjadi satu-satu per lubang tanam dan dietakkan pada netpot.
Netpot yang berisi semaian selada kemudian diletakkan pada instalasi dengan
larutan yang mengalir.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman selada diantaranya mengontrol kepekatan
larutan atau pemberian nilai EC. Rekomendasi pemberian nilai EC
disesuaikan dengan fase pertumbuhannya. Menurut Sutiyoso (2006)
rekomendasi nilai EC untuk sayuran daun antara 1,5 – 2,5 mS cm-1. Hasil
penelitian Frasetya, et al. (2018) membagi fase pertumbuhan vegetatif
menjadi dua bagian 1-14 HST dikelompokkan sebagai fase vegetatif I dan
15-42 HST fase vegetatif II. Pemberian nilai EC 1,7 mS cm-1 fase
vegetatif dan EC 2,4 mS cm-1 fase vegetatif II dapat meningkatkan panen
lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian nilai EC yang lebih tinggi di
setiap fase pertumbuhannya.
Pengaturan pH juga penting berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman namun tetap harus memperhatikan fluktuasi pH agar tidak
ekstrim fluktuasinya karena tanaman kurang toleran terhdap fluktuasi pH.
Rekomendasi pH untuk budidaya hidroponik antara 5,8 - 6,5 (Mason,
2014). Pemberian nilai EC tinggi - pH rendah lebih tinggi dibandingkan
dengan EC rendah – pH tinggi (Wortman, 2015).
Langkah-langkah perawatan pada pertanaman secara hidroponik
yang dilakukan yaitu melakukan pengecekan nutrisi dengan tds meter
setiap hari, pengendalian hama dan penyakit, dan penyulaman.
Pengecekan nutrisi tanaman dilakukan setiap hari menggunakan tds meter,
diukur ppm nutrisi tanaman, bila berlebihan maka ditambahkan air dan
bila kurang maka ditambah dengan larutan nutrisi lagi hingga ppm sesuai
dengan kebutuhan tanaman. Kegiatan penyulaman dilakukan jika terdapat
tanaman yang mati, rusak, atau hilang setelah dilakukan pindah tanam.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan jika terdapat hama
atau penyakit yang menyerang yang sebelumnya telah dilakukan
pengontrolan atau monitoring bersama dengan pengecekan nutrisi
tanaman.
5. Panen dan Pascapanen
Tanaman selada merupakan tanaman yang mudah layu sehingga
pemanenan harus dilaksanakan pada saat evapotranspirasi rendah, yaitu
pada pagi hari atau malam hari. Waktu pemanenan ini disesuaikan dengan
kebutuhan waktu untuk pengepakan dan pengiriman ke pasar atau
konsumen. Pemanenan tanaman hidroponik ada baiknya rockwool yang
ada di bagian agar tetap dipertahankan agar dapat menyimpan air agar
kesegaran tanaman tetap terjaga. Pada dasarnya pemanenan dan
pengemasan perlu mempertimbangkan kebutuhan pasar.
1.
III. TATA LAKSANA KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
EtyRosa, S. (2017). Pengaruh pemberian kombinasi kompos sapi dan fertimix
terhadap pertumbuhan dan produksi dua kultivar tanaman selada (Lactuca
sativa L.) dalam sistem hidroponik rakit apung. Jurnal Pertanian, 4(1), 6-
20.
Maneeply, C., Sujipuli, K., & Kunpratum, N. (2018). Growth of Brahmi ( Bacopa
monnieri ( L .) Wettst .) by NFT and DFT hydroponic systems and their
accumulation of saponin bacosides Department of Biology , Faculty of
Science , Naresuan University , Department of Agricultural Science ,
Faculty of Agricultur. NU. Internationl Journal of Science, 15(2), 114–
124.
Nazaruddin. 2003. Budidaya dan pengaturan panen sayuran dataran rendah.
Penebar Swadaya, (ID): Jakarta.
Pracaya R. 2002. Bertanam sayuran di kebun pot dan polibag. Penebar Swadaya,
(ID): Jakarta.
Setiawati, W., Murtiningsih, R., Sopha, G. A., & Handayani, T. (2007). Petunjuk
Teknis Budidaya Tanaman Sayuran. Bandung: Balai Penelitian Tanaman
Sayuran.
Sutiyoso, Y. (2006). Hidroponik Ala Yos. Jakarta: Penebar Swadaya.
Syahputra E, Rahmawati M, Imran S. 2014. Pengaruh komposisi media tanam dan
konsentrasi pupuk daun terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada
(Lactuca sativa L.). J Floratek 9(1): 39-45.
Syamsiah M, Marlina G. 2017. Respon pertumbuhan tanaman selada (Lactuca
sativa L.) varietas kriebo terhadap konsentrasi asam giberelin. J
Agroscience 6(2): 55-60.