Anda di halaman 1dari 31

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG

(Studi Putusan Nomor : 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby)

Muhammad Dwi Abdah


Bapak Rudi Alfahri Rangkuti, S.H, M.H selaku dan Bapak Syarifuddin, S.H, M.H

Jurusan Hukum Perdata


Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara
Jl. Sisingamangaraja. Teladan. Medan-Indonesia 20217. Telp. : (+62)61-7869790. Email:
infokom@uisu.ac.id.

ABSTRAK
MUHAMMAD DWI ABDAH

Perdagangan manusia merupakan praktik kejahatan yang terbilang marak di Indonesia,


dimana mengancam kehidupan dalam masyarakat. Permasalahan yang dibahas adalah
Bagaimana pengaturan hukum tentang perdagangan manusia yang berlaku di Indonesia,
dalam hal ini Undang-Undang tentang perdaganagan manusia dan KUHP. Terutama dalam
Putusan Nomor :1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby dimana pelaku mengeksploitas perempuan
untuk transaksi seksual demi mendapatkan keuntungan, pelaku menjembatani seorang
permpuan dan seorang laki-laki untuk melakukan hubungan seksual.

Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dimana melihat


permasalahan dari kajian bahan-bahan hukum seperti buku atau artikel yang membahas
tentang perdagangan manusia sebagai referensi bahan pokok dan bahan hukum
sekunder.

Hasil dari penelitian ini adalah Perdagangan manusia yang marak di berbagai negara,
termasuk Indonesia dan negara-negara berkembang dimana hal ini menjadi perhatian
dunia. Perdagangan manusia dikategorikan sebagai tindak pidana, yang lebih tepatnya
tindak pidana khusus. Dalam hukum pidana Indonesia telah diatur dengan berbagai
ketentuan. Ketentuan Mencakup larangan dan pemberantasan seperti disebutkan di dalam
KUHP tentang perdagangan manusia, yang penerapan sanksinya diancam dengan hukum
pidana pidana penjara dan hukum pidana denda. Terutama dalam Undang-Undang
Pembrantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, dimana secara tegas melarang orang
untuk mengeksploitasi atau memperniagakan segala bentuk orang. Seperti halya dalam
Putusan Nomor :1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby dimana pelaku menawarkan seorang
perempuan dipaksa untuk melayani hubungan seksual.

Terhadap perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur sebagaimana tindak pidana


perdagangan orang, dimana adanya unsur pemaksaan yang dilakukan terdakwa dalam
transaksi seksual. Serta dalam penerapan hukumnya masih adanya kekurangan aparat
dalam menerapkan hukum karena mengkomunlasikan pidana khusus dengan pidana umum
dalam satu perkara, namun tidak memaksukan pidana khsusu mengenai UU ITE sebagai
wadah yang digunakan dalam mengeksplotasi orang.

Kata Kunci: Tindak Pidana, Perdagangan Orang, Penerapan Hukum

1
I. BAB I : PENDAHULUAN yaitu kejahatan yang berisi aturan yang
A. Latar Belakang menegaskan perbuatan tersebut dianggap
Perkembangan masyarakat dalam berat sedangkan buku ketiga yaitu aturan
berinteraksi social telah memberikan mengenai perbuatan atau pelanggaran
dampat baik dan buruk, dimana banyak ringan.2
ditemukan kebebasan dari masa kemasa. Mengenai buku kedua dan ketiga
Sehingga untuk menjaga ketertiban atas KUHP merupakan suatu ketentuan aturan
kebebasan tersebut penguasa telah yang dimana jika seseorang
membentuk suatu aturan yang berisi melanggarnya tentunya seseorang
tentang batasan dalam melakukan tersebut akan mendapatkan sanksinya.
sesuatu, dimana hal ini bertujuan untuk Sehingga berdampak pada aspek
menjaga kesejahteraan masyarakat. laranagn berbuat yang disertai ancaman
Untuk itu penguasa dalam hal ini pidana dalam artian ini sering disebut
membentuk suatu aturan hukum yang tindak pidana atau perbuatan pidana atau
dimana di pergunakan untuk membatasi delik hukum. Tindak pidana merupakan
aktifitas atau tindakan seseorang terhadap perbuatan yang dilarang untuk dilakuakn
suatu hal. Dimana jika melanggar (dalam peraturan perundang-undangan)
ketentuan hukum tersebut maka akan yang disertai ancaman pidana bagi setaip
diajtuhi hukuman sebagaimana bunyi orang yang sengaja maupun atas dasar
aturan hukum tersebut. 1
kelalaiannya melanggar larangan
Aturan ini sendiri biasa disebut sebagai tersbeut. Terkhusus buku kedua KUHP
3

hukum pidana di Indonesia, dimana tentang kejahatan sering sekali dianggap


aturan umum hukum pidana di Indonesia suatu perbuatan yang mengakibatakan
dimuat dalam Buku Kitab Undang-Undang kerugaian besar bagi korban kejahatan
Hukum Pidana (selanjutnya disebut maka untuk itu sangat diperlukan
KUHP). Dimana KUHP itu sendiri dibagai penegakan hukum oleh aparat penegak
menjadi tiga bagian isi yaitu buku kesatu hukum.
berupa aturan-aturan dasar hukum pidana Tindak pidana dipandang sebagai
yang bersifat dan berlaku umum dalam perbuatan yang dapat menimbulkan
hal dan yang berhbungan dengan berbagai masalah baik bagi pelaku
larrangan perbuatan-perbuatan tertentu 2
Adami Chazawi, Pelajara
baik tindak pidana, dan dalam buku kedua Hukum Pidana Bagian I Selsel Pidana,
Tindak Pidana, Teori-Teori Pemidanaan
1
Topo Santoso, Hukum Pidana dan Batas Berlakunya Hukum Pidana,
Suatu Pengantar, Rajawali Pers, Depok, Rajawali Pers, Malang, 2001, h. 3
3
2020, h. 5.6 Ibid, h. 4
ataupun korban. Oleh akrena itu, perdagangan orang. Yaitu mana diatur
menjatuhkan sanksi pidana kepada dalam Undang-Undang Republik
pelaku merupakan hal yang wajar Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang
menginata akibat dari yang ditimbulkan Pembrantasan Tindak Pidana
pada lingkungan masyarkaat. Sebab Perdagangan Orang (selanjutnya disebut
perbuatan pidana sangat mempengaruhi UU PTPPO). Perdagangan orang sendiri
kehidupan di lingkungan masyarakat, diartikan sebagai transaksi yang
tentunya hal ini telah melanggar nilai-nilai menjadikan manusia sebagai objek
yang hidup di masyarakat tersbeut. transaksi tersbeut, sebagaimana bunyi
Dengan dijatuhinya sanksi atas diri pelaku Pasal 1 Ankga 1 UU PTPPO yaitu :
diharapkan dapat memberikan rasa “Perdagangan Orang adalah tindakan
perekrutan, pengangkutan,
ketakutan dan pertanggungjawaban
penampungan, pengiriman,
pelaku untuk menjalani sanksi tersebut, pemindahan, atau penerimaan
seseorang dengan ancaman
sehingga dapat mengurangi tindak pidana
kekerasan, penggunaan kekerasan,
di lingkungan masyarakat. Perbuatan penculikan, penyekapan, pemalsuan,
penipuan, penyalahgunaan kekuasaan
tindak pidana sendiri tidak dipandang
atau posisi rentan, penjeratan utang
sebagai perbuatan yang mengakibatkan atau memberi bayaran atau manfaat,
sehingga memperoleh persetujuan dari
cideranya seseorang melainkan
orang yang memegang kendali atas
perbuatan yang dipandang dapat orang lain tersebut, baik yang
dilakukan di dalam negara maupun
melanggar niali-nilai kehidupan
antar negara, untuk tujuan eksploitasi
masyarakat Indonesia. Tindak pidana itu atau mengakibatkan orang
tereksploitasi”.
sendiri tidak hanya diatur dalam KUHP,
melainkan juga di atur diberbagai Bunyi pasal diatas tentunya bertujuan
pearturan perundang-undangan khusus, untuk melindungi hak asasi manusia serat
sebgaimana bunyi Pasal 103 KUHP. Hal menghilangkan perbudakan pada masa
ini dikarenakan KUHP di Indonesia belum sekarang, karena dengan menjadikan
sepenuhnya menyesuaikan dengan orang lain sebagai objek transaksi
kadaan perkembangan pada era tentunya telah melanggar nilai-nilai
sekarang. Sehingga sangat diperlukan kemanusiaan. Bahwa dengan menjadikan
peraturan khusus, namun tindak manusia sebagai objek transaksi tersebut
menghilangkan nilai-nilai pada KUHP akan dianggap sebagai tindak pidana
tersebut. sebagimana bunyi Pasal 1 Angka 2 UU
Tindak pidana khusus yang diatur PTPPO yaitu “tindak pidana perdagangan
diluar KUHP yaitu tentang tindak pidana orang adalah setiap tindakan atau
serangkaian tindakan yang memenuhi kemampuan Kepolisian Republik
unsur-unsur tindak pidana yang Indonesia tersebut, tentunya sangat
ditentukan dalam undang-undang ini”. dibutuhkan kemampuan kepolisian untuk
Tindak pidana perdagangan orang ini menentukan suatu perbuatan tersebut
sendiri sangat berkaitan erat dengan termasuk tindak pidana perdagangan
sesksual, dimana yang menjadi objeknya orang atau tidak. Karena dalam KUHP
adalah khususnya terhadap kaum sendiri juga mengatur mengenai tindak
perempuan. Banyak dari korban tersebut pidana seksual diantara masyarakat.
secara paksa maupun suka rela Sebagaimana tindak pidana
menjadikan dirinya sebagai objek perdagangan orang yang terjadi di
transaksi seksual di lingkungan Surabaya yang terdaftar dalam perkara di
masyarakat. Pengadilan Negeri Surabaya Nomor:
Dikutip dari situs Kedutaan Besar dan 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby. Dimana
Konsulat Amerika Serikat di Indonesia pelaku didakwa telah melakukan transaksi
dimana Kepolisian Republik Indonesia dengan menawarkan seorang perempuan
pada tahun 2017 telah melaporkan 123 kepada orang lain untuk kepentingan
kasus perdagangan orang kemudian seksual. Sehingga perbuatan terdakwa
tahun 2018 95 kasus, dan pada 2019 telah melanggar norma-norma hukum
melaporkan dan menangkap 123 terduga yang ada di Indonesia, maka untuk itu
pelaku perdangan orang dengan tujuan pelaku harus diajtuhi hukuman sesuai
seksual. Dalam melakukan penegakan dengan bunyi UU PTPPO. Akan tetapi
hukum terhadap tindak pidana pada saat pemeriksaan baik di kepolisian
perdagangan orang di Indonesia sendiri, maupun pada proses persidangan pelaku
Kepolisian Republik Indonesia tidak tidak ada melakukan pemaksaan pada
memiliki mekanisme untuk melacak korban untuk menjalankan transaksi
investigasi di semua tingkat seksual tersebut melainkan korbanlah
pemerintahan, sehingga menentukan tren yang meminta pelaku untuk dimudahkan
dan jumlah investigasi dan kasusu yang untuk transaksi seksual. Tentunya hal ini
terselesaikan. 4
Dengan minimnya sangat menjadi keberatan mengingat
4
Situs Resmi Kedutaan Besar dan pebuatan tersebut juga diatur dalam Pasal
Konsulat Amerika Serikat di Indonesia, 296 KUHP yaitu tentang perbuatan pidana
Laoran Tahunan Perdagangan Orang
2020, https://id.usembassy.gov/id/our- mempermudah perbuatan cabul antara
relationship-id/official-reports-id/laporan- seorang laki-laki dengan seorang
tahunan-perdagangan-orang-2020,
diakses pada tanggal 10 Maret 2022 perempuan.
Pukul 10:00 WIB
Berdasarkan uraian diatas tentunya normatif adalah penelitian yang mengacu
menarik perhatian penulis untuk pada norma-norma hukum yaitu meneliti
mengangkat judul skripsi tentang terhadap bahan pustaka atau bahan
“Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana sekunder.5 yang berhubungan dengan
Perdagangan Orang (Studi Putusan tindak pidana perdangan orang, dalam
Nomor : 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby)”. hukum acara pidana di Indonesia.
B. Rumusan Masalah C. Metode Pendekatan
1. Bagaimana dasar pengaturan Pada hakikatnya masalah medasar
tindak pidana perdangangan orang pada penelitian ini adalah mengenai
di Indonesia? tindak pidana perdagangan orang yang
2. Bagaimana penerapan sanksi pada terjadi di Indonesia. dimana metode yang
Putusan Nomor : dilakukan adalah dengan pendekatan
1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby? yuridis normatif. Pendekatan yuridis
3. Bagaimana pertimbangan hukum normatif digunakan untuk mempelajari
peraturan perundang-undangan6 yang
hakim dalam Putusan Nomor :
berkaitan dengan Putusan Nomor :
1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby?
1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby yaitu dalam
II. BAB III : METODE PENELITIAN perkara yang mengadili pelaku tindak
A. Objek Penelitian pidana perdagangan orang di Indoensia.
Objek dalam penelitian ini adalah Sehubungan dengan metode penelitian
Putusan Pengadilan Negeri Surabaya yang digunakan tersebut, penulis
Nomor : 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby, melakukannya dengan cara meneliti
mengenai tindak pidana perdangan orang. peraturan-peraturan, perundang-
B. Sifat Penelitian undangan, keputusan-keputusan
Sifat penelitian ini adalah deskriptif pengadilan, surat-surat edaran maupun
yang memaparkan objek yang diteliti yurisprudensi, majalah-majalah hukum,
dengan menggambarkan peraturan teori-teori hukum dan pendapat-pendapat
perundang-undangan yang berlaku para sarjana hukum terkemuka yang
dikaitkan dengan teori hukum dan praktek merupakan data sekunder, kemudian
pelaksanaan perundang-undangan yang
menyangkut permasalahan tindak pidana 5
Soerjono Soekanto, Pengantar
perdangan orang. Jenis penelitian yang Penelitian Hukum, UI Press. Jakarta,
2004, h. 45.
dipergunakan adalah hukum yuridis 6
Bambang Sunggono,
normatif. Penelitian hukum yuridis Metodologi Penelitian Hukum, Rajawali
Pers, Jakarta, 2013, h.35
dikaitkan dengan keadaan yang Analisis data pada penelitian ini
sebenarnya. dilakukan secara kualitatif, yaitu dari data
D. Teknik Pengumpulan Data yang diperoleh disusun secara sistematis,
Jenis data penelitian adalah data kemudian dianalisa secara kualitatif untuk
sekunder yang bersumber dari : mencapai kejelasan terhadap masalah
1. Sumber Data yang akan dibahas. Analisis data kualitatif
a. Bahan hukum primer yaitu bahan adalah suatu cara penelitian yang
hukum berupa peraturan-peraturan menghasilkan data deskriptifkualitatif,
mengenai tindak pidana perdagangan dengan memaparkan data yan telah
orang dan Putusan Nomor : diperoleh dari studi kepustakaan lalu
1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby dikonseptualisasikan dan ditarik
b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan- kesimpulan untuk dijadikan sebagai karya
bahan yang erat kaitannya dengan ilmiah.
bahan hukum primer berupa buku- III. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN
buku yang berhubungan dengan objek PEMBAHASAN
yang diteliti. A. Dasar Pengaturan Tindak Pidana
c. Bahan hukum tertier, yakni yang Perdangangan Orang di Indonesia.
memberikan informasi lebih lanjut Penegakan hukum tentang
mengenai bahan hukum primer dan kejahatan perdagangan manusia
bahan hukum sekunder seperti kamus di Indonesia masih belum
hukum, internet, dan media elektronik. optimal di mana kita dapat melihat
2. Alat Pengumpulan Data ini dari berita di media baik di
Pengumpulan data ini penulis media cetak maupun elektronik
menggunakan metode Penelitian sehingga banyak kasus
kepustakaan (library research) yaitu perdagangan manusia
melalui beberapa literatur berupa buku- diidentifikasi sebagai korban
buku ilmiah, peraturan perundang- perdagangan manusia tetapi
undangan dan dokumentasi lainnya untuk menjerat pelaku
seperti majalah, jurnal, internet serta perdagangan manusia sangat
sumber-sumber teoritis lainnya yang sulit karena dari modus operandi
berhubungan dengan tindak pidana ternyata pelakunya lebih dari satu
perdangan orang. orang dan perusahaan, dan jika
E. Analisis Data para pelaku ditemukan maka
semakin sulit untuk melanjutkan
ke pengadilan untuk membatasainya. Terutama
mendapatkan sanksi pidana mengenai hak kebebasan setiap
karena untuk bukti itu harus orang, yang mana dalam hal ini
dipandu oleh prosedur pidana sangat jelas disebutkan dalam
hukum, yaitu Hukum Acara Pasal 28A UUD RI Tahun 1945
Pidana yang memiliki prinsip menyebutkan “Setiap orang
bahwa hakim tidak diperbolehkan berhak untuk hidup serta berhak
untuk melakukan kejahatan mempertahankan hidup dan
terhadap seseorang kecuali ada kehidupannya”. Dalam hal ini
setidaknya dua bukti yang sah, setiap orang diberikan kebebasan
ia memiliki keyakinan bahwa dalam menjalani hidupnya tanpa
suatu tindak pidana benar-benar melanggar aturan yang telah
terjadi dan bahwa terdakwa ditetapkan.
bersalah untuk melakukan hal itu, Pasal 28D Ayat (1) UUD RI
sebagaimana diatur dalam Pasal Tahun 1945 yang menyebutkan
183 KUHAP. 7
“Setiap orang berhak atas
Tindak pidana merupakan pengakuan, jaminan,
suatu perbuatan yang dapat perlindungan, dan kepastian
merusak moral karena hukum yang adil serta perlakuan
memberikan dampak negatif yang sama dihadapan hukum”.
kepada masyarakat, dalam hal ini Dimana dalam hal ini setiap orang
setiap tindak pidana tentunya dipandang sama dan
diatur dalam undang-undang diperlakukan sama dengan orang
dengan tujuan sebagai adanya lain, sehingga untuk itu perlu
pembatasan. Tindak pidana disadari bahwa setiap orang itu
cendurung berkaitan dengan harus memeliki kebebasan sendiri
perilaku buruk manusia, sehingga tanpa adanya tekanan dari orang
untuk itu sangat diperlukan lain. Serta bebasa dari segala
kehadiran aturan-aturan untuk penyiksaan dan pemaksaan
7
Brian Septiadi Daud dan Eko dalam menjalankan suatu hal
Sopoyono, Penerapan Sanksi Pidana yang bertentangan dengan
Terhadap Pelaku Perdagangan
Manusia (Human Trafficking) di hukum. Akan tetapi pada dewasa
Indonesia, Jurnal Pembangunan Hukum ini sangat banyak perilaku
Indonesia Program Studi Magister Ilmu
Hukum, Volume 1, Nomor 3, Tahun 2019, manusia yang bertentangan
h. 353.354
dengan nilai-nilai yang terkandung mengenai tindak pidana
di masyarakat, karena banyaknya perdagangan orang tentunya tidak
faktor yang mempengaruhinya. terlepas dari pelanggaran hak
Seperti halnya mengenai asasi manusia, dikarenakan
perdagangan orang, dimana menimbulkan berbagai kejahatan.
suatu traksaksi yang mana 1. Pengaturan Tindak Pidana
objeknya adalah manusia, Perdagangan Orang
tentunya hal ini sangat a. Kitab Undang-Undang Hukum
bertentangan dengan Pasal 28A Pidana
dan Pasal 28D Ayat (1) UUD RI Mengenai tindak pidana perdagangan
Tahun 1994. orang diatur dalam Buku Kedua
Perdagangan orang Kejahatan, yaitu pada Pasal 295 KUHP:
merupakan kejahatan yang (1) Dihukum:
1e. dengan hukuman penjara
sangat jahat dan merupakan
selama-lamanya lima tahun,
salah satu kejahatan yang barangsiapa yang dengan sengaja
menyebabkan atau memudahkan
pertumbuhannya paling cepat di
perbuatan cabul yang dikerjakan
dunia yang mana dalam oleh anaknya, anak tirinya atau
anak angkatnya yang belum
menjalankan perdagangan yang
dewasa, oleh anak yang dibawah
menjadi objeknya adalah manusia pengawasannya, orang yang belum
dewasa yang diserahkan
baik organ tubuh maupun yang
kepadanya, supaya dipeliharanya,
berhubungan dengan segala dididiknya atau dijaganya atau
bujangnya yang dibawah umur atau
aspek kemanuisiaan. Dewasa ini
orang yang dibawahnya dengan
perdagangan orang juga menjadi orang lain.
2e. dengan hukuman penjara
salah satu dari lima kejahatan
selama-lamanya empat tahun,
terbesar dunia yang harus barang siapa yang dengan sengaja,
diluar hal-hal yang tersebut pada
ditanggulangi karena akibat yang
1e, menyebabkan atau
ditimbulkan tidak saja pada aspek memudahkan perbuatan cabul
dengan orang lain yang dikerjakan
ekonomi, tetapi juga pada aspek
oleh orang belum dewasa yang
politik, budaya, dan diketahuinya atau patut
disangkanya, bahwa ia ada belum
kemanusiaan. 8
Berbicara
dewasa.
(2) Kalau melakukan kejahatan itu oleh
8 yang bersalah dijalankan sebagai
Mahrus Ali, Bayu Aji Pramono.
pencahariannya atau
Perdagangan Orang Dimensi, kebiasaannya, maka hukuman itu
Instrumen Internasional dan dapat ditambah dengan
Pengaturannya di Indonesia, Citra sepertiganya.
Aditya Bakti, Jakarta, 2011, h. 1
budaknya.9 Serta dalam Pasal 299 KUHP
Pasal 297 KUHP yaitu “barangsiapa
menyebutkan:
yang penahariannya atau kebiasaannya
(1) Barang siapa dengan sengaja
yaitu dengan sengaja mengadakan atau mengobati seorang wanita atau
menyuruh supaya diobati, dengan
memudahakan perbuatan cabul dengan
diberitahukan atau ditimbulkan
orang lain dihukum penjara selam- harapan bahwa karena pengobatan
itu hamilnya dapat digugurkan,
lamanya satu tahun empat bulan”. Dimana
diancam dengan pidana penjara
maksud dari pasal ini adalah setiap orang paling lama empat tahun atau
pidana denda paling banyak empat
yang memberikan akses untuk orang lain
puluh lima ribu rupiah.
untuk melakukan perbuatan seksual maka (2) Jika yang bersalah berbuat
demikian untuk mencari keu
dapat dijatuhi hukuman karena perbuatan
tungan, atau menjadikan perbuatan
dan traksaksi tersbeut bertentangan tersebut sebagai pencarian atau
kebiasaan, atau jika dia seorang
dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
tabib, bidan atau juruobat, pidmmya
Pasal 297 KUHP menyebutkan dapat ditambah sepertiga.
(3) Jika yang bersalah melakukan
“perdagangan wanita dan perdagangan
kejahatan tersebut dalam
anak laki-laki yang belum dewasa, menjalankan pencariannya, dapat
dicabut haknya untuk menjalakukan
diancam dengan pidana penjara paling
pencarian itu.
lama enam tahun”. Yaitu setiap orang
b. Undang-Undang Nomor 21 Tahun
akan dihukum karena perbuatannya,
2007 Tentang Pemberantasan
dimana perbuatannya tersebut telah
Tindak Pidana Perdagangan Orang.
menimbulkan suatu gejolak dimasyarakat
Pasal 2 Ayat (1) UU PTPPO
dengan memperniagakan manusia baik
menyebutkan “setiap orang yang
perempuan maupun laki-laki sebagai
melakukan perekrutan,
objek perniagaannya. Sehingga dari
pengangkutan, penampungan,
perbuatan pelaku dapat dijadikan sebagai
pengiriman, pemindahan, atau
dasar perbudakan dimasa sekarang,
penerimaan seseorang dengan
karena memberikan nilai atau harga
ancaman kekerasan, penggunaan
kepada diri orang lain untuk dipergunakan
kekerasan, penculikan,
orang lain dengan tujuan sebagai
penyekapan, pemalsuan,
penipuan, penyalahgunaan
9
Wawancara dengan Ibu Monalisa
Anita Theresia Tariga, Selaku Hakim Aktif
di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Di
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, hari
Senin, tanggal 11 April 2022 Pukul 10:00
WIB
kekuasaan atau posisi rentan, orang yang membawa warga
penjeratan utang atau memberi negara Indonesia ke luar wilayah
bayaran atau manfaat walaupun negara Republik Indonesia
memperoleh persetujuan dari dengan maksud untuk
orang yang memegang kendali dieksploitasi di luar wilayah
atas orang lain, untuk tujuan negara Republik Indonesia
mengeksploitasi orang tersebut di dipidana dengan pidana penjara
wilayah negara Republik paling singkat 3 (tiga) tahun dan
Indonesia, dipidana dengan paling lama 15 (lima belas) tahun
pidana penjara paling singkat 3 dan pidana denda paling sedikit
(tiga) tahun dan paling lama 15 Rp120.000.000,00 (seratus dua
(lima belas) tahun dan pidana puluh juta rupiah) dan paling
denda paling sedikit banyak Rp600.000.000,00 (enam
Rp120.000.000,00 (seratus dua ratus juta rupiah)”.
puluh juta rupiah) dan paling Pasal 5 UU PTPPO
banyak Rp600.000.000,00 (enam menyebutkan “setiap orang yang
ratus juta rupiah). melakukan pengangkatan anak
Pasal 3 UU PTPPO dengan menjanjikan sesuatu atau
menyebutkan “setiap orang yang memberikan sesuatu dengan
memasukkan orang ke wilayah maksud untuk dieksploitasi
negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana penjara
dengan maksud untuk paling singkat 3 (tiga) tahun dan
dieksploitasi di wilayah negara paling lama 15 (lima belas) tahun
Republik Indonesia atau dan pidana denda paling sedikit
dieksploitasi di negara lain Rp120.000.000,00 (seratus dua
dipidana dengan pidana penjara puluh juta rupiah) dan paling
paling singkat 3 (tiga) tahun dan banyak Rp600.000.000,00 (enam
paling lama 15 (lima belas) tahun ratus juta rupiah). Pasal 6 UU
dan pidana denda paling sedikit PTPPO menyebutkan “setiap
Rp120.000.000,00 (seratus dua orang yang melakukan
puluh juta rupiah) dan paling pengiriman anak ke dalam atau
banyak Rp600.000.000,00 (enam ke luar negeri dengan cara apa
ratus juta rupiah)”. Pasal 4 UU pun yang mengakibatkan anak
PTPPO menyebutkan “setiap tersebut tereksploitasi dipidana
dengan pidana penjara paling denda paling sedikit
singkat 3 (tiga) tahun dan paling Rp40.000.000,00 (empat puluh
lama 15 (lima belas) tahun dan juta rupiah) dan paling banyak
pidana denda paling sedikit Rp280.000.000,00 (dua ratus
Rp120.000.000,00 (seratus dua delapan puluh juta rupiah)”.
puluh juta rupiah) dan paling Pasal 20 UU PTPPO
banyak Rp600.000.000,00 (enam menyebutkan “setiap orang yang
ratus juta rupiah)”. memberikan kesaksian palsu,
Pasal 9 UU PTPPO menyampaikan alat bukti palsu
menyebutkan “setiap orang yang atau barang bukti palsu, atau
berusaha menggerakkan orang mempengaruhi saksi secara
lain supaya melakukan tindak melawan hukum di sidang
pidana perdagangan orang, dan pengadilan tindak pidana
tindak pidana itu tidak terjadi, perdagangan orang, dipidana
dipidana dengan pidana penjara dengan pidana penjara paling
paling singkat 1 (satu) tahun dan singkat 1 (satu) tahun dan paling
paling lama 6 (enam) tahun dan lama 7 (tujuh) tahun dan pidana
pidana denda paling sedikit denda paling sedikit
Rp40.000.000,00 (empat puluh Rp40.000.000,00 (empat puluh
juta rupiah) dan paling banyak juta rupiah) dan paling banyak
Rp240.000.000,00 (dua ratus Rp280.000.000,00 (dua ratus
empat puluh juta rupiah)”. Pasal delapan puluh juta rupiah)”.
19 UU PTPPO menyebutkan Pasal 21UU PTPPO
“setiap orang yang memberikan menyebutkan:
atau memasukkan keterangan (1) Setiap orang yang melakukan
penyerangan fisik terhadap saksi
palsu pada dokumen negara atau
atau petugas di persidangan dalam
dokumen lain atau memalsukan perkara tindak pidana perdagangan
orang, dipidana dengan pidana
dokumen negara atau dokumen
penjara paling singkat 1 (satu)
lain, untuk mempermudah tahun dan paling lama 5 (lima)
tahun dan pidana denda paling
terjadinya tindak pidana
sedikit Rp40.000.000,00 (empat
perdagangan orang, dipidana puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp200.000.000,00 (dua
dengan pidana penjara paling
ratus juta rupiah).
singkat 1 (satu) tahun dan paling (2) Jika perbuatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
lama 7 (tujuh) tahun dan pidana
mengakibatkan saksi atau petugas
di persidangan luka berat, maka Pasal 23 UU PTPPO
pelaku dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 2 (dua) tahun menyebutkan
dan paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan pidana denda paling sedikit “Setiap orang yang membantu pelarian
Rp80.000.000,00 (delapan puluh pelaku tindak pidanaperdagangan
juta rupiah) dan paling banyak orang dari proses peradilan pidana
Rp400.000.000,00 (empat ratus juta dengan:
rupiah). a. memberikan atau meminjamkan
(3) Jika perbuatan sebagaimana uang, barang, atau harta kekayaan
dimaksud pada ayat (1) lainnya kepada pelaku;
mengakibatkan saksi atau petugas b. menyediakan tempat tinggal bagi
di persidangan mati, maka pelaku pelaku;
dipidana dengan pidana penjara c. menyembunyikan pelaku; atau
paling singkat 3 (tiga) tahun dan d. menyembunyikan informasi
paling lama 15 (lima belas) tahun keberadaan pelaku,
dan pidana denda paling sedikit dipidana dengan pidana penjara paling
Rp120.000.000,00 (seratus dua singkat 1 (satu) tahun dan paling lama
puluh juta rupiah) dan paling 5 (lima) tahun dan pidana denda paling
banyak Rp600.000.000,00 (enam sedikit Rp40.000.000,00 (empat puluh
ratus juta rupiah). juta rupiah) dan paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
Pasal 22 UU PTPPO rupiah).
menyebutkan ”setiap orang yang
Pasal 24 UU PTPPO
dengan sengaja mencegah,
menyebutkan “setiap orang yang
merintangi, atau menggagalkan
memberitahukan identitas saksi
secara langsung atau tidak
atau korban padahal kepadanya
langsung penyidikan, penuntutan,
telah diberitahukan, bahwa
dan pemeriksaan di sidang
identitas saksi atau korban
pengadilan terhadap tersangka,
tersebut harus dirahasiakan
terdakwa, atau saksi dalam
dipidana dengan pidana penjara
perkara perdagangan orang,
paling singkat 3 (tiga) tahun dan
dipidana dengan pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan
paling singkat 1 (satu) tahun dan
pidana denda paling sedikit
paling lama 5 (lima) tahun dan
Rp120.000.000,00 (seratus dua
pidana denda paling sedikit
puluh juta rupiah) dan paling
Rp40.000.000,00 (empat puluh
banyak Rp280.000.000,00 (dua
juta rupiah) dan paling banyak
ratus delapan puluh juta rupiah)”.
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
c. Undang-Undang Republik Indonesia
rupiah)”.
Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak
Asasi Manusia
Perubahan kedua tahun 2000 dilindungi oleh negara, hukum,
(amandemen) UUD 1945 pasal 28 B Ayat Pemerintah, dan setiap orang demi
2 Menyatakan bahwa “Setiap anak berhak kehormatan serta perlindungan harkat dan
atas perlindungan dari kekerasan dan martabat manusia. sehingga dalam
diskriminasi.“ Berikut dalam TAP MPR undang-undang ini tentunya setiap
Nomor XVII Tentang Hak Asasi Manusia manusia tidak boleh memberlakukan
(HAM) Pasal 2 Tap MPR Republik pemaksaan kepada orang lain demi
Indonesia dan DPR RI telah meratifikasi mendapatkan keuntungan, seperti halnya
instrumen-instrumen PBB tentang HAM , pemanfaatan orang lain untuk
dalam pembukaan piagam dapat diketahui mendapatkan keuntungan, sebagai
pembentukan piagam didasarkan pada contohnya perdagangan orang atau
deklarasi umum HAM (Universal perbudakan.
Declaration Of Human Rights) dan Pasal 4 UU HAM menyebutkan “Hak
Indonesia meratifikasi dengan Tap MPR untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
Nomor XVII Pada tanggal 13 November kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani,
1998, karena Indonesia merupakan salah hak beragama, hak untuk tidak
satu anggota PBB mempunyai tanggung diperbudak, hak untuk diakui sebagai
jawab untuk menghormati ketentuan- pribadi dan persamaan dihadapan hukum,
ketentuan yang tercantum dalam dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
deklarasi. 10
hukum yang berlaku surut adalah hak
Bahwa dalam undag-undang ini asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
ditujukan untuk memberikan perlindungan dalam keadaan apapun dan oleh
kepada setiap orang, dan memastikan siapapun”.
setiap orang di perlakukan sama layaknya 2. Tindak Pidana Perdagangan
sebagaimana manusia pada umumnya. Orang Dalam Putusan Nomor :
Pengertian Hak Asasi Manusia sendiroi 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby.
adalah adalah seperangkat hak yang Praktek perdagangan orang telah
melekat pada hakikat dan keberadaan menjadi kejahatan yang mengancam
manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang kehidupan masyarakat umum, terutama
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya orang-orang yang rentan, berpenghasilan
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan rendah dan berpendidikan rendah.
Perdagangan manusia atau perdagangan
10
Bariah, Chairul, Aturan-aturan orang adalah kejahatan yang melanggar
Hukum Trafficking (Perdagangan
Perempuan dan Anak) USU.Press. hak asasi manusia dan mengancam
Medan, 2005, h 37.
keamanan dan keselamatan warga c. Faktor pendidikan adalah kurangnya
negara, terutama calon migran yang akan pengetahuan korban terhadap bahaya
pergi ke luar negeri. 11
Bahwa terjadinya dari kejahatan ini yang membuat ia
tindak pidana perdagagngan orang ini mudah terjerumus ke dalam kejahatan
tentunya karena dilator belakingi yaitu: tindak pidana perdagangan orang. Hal
a. Faktor lingkungan (pengaruh orang ini membuat dengan mudahnya pelaku
lain) disini adalah kedekatan korban membujuk korban dan akhirnya
dengan pelaku yang membuat korban memperdagangkan korban dan
mudah percaya dengan bujuk rayu mengeksplotasinya secara seksual,
pelaku. Hal ini yang membuatnya demin mendapatkan keuntungan dari
berkeinginan untuk menjual wanita orang/ korban tersbeut.12
kepada orang-orang tersebut karena Sebagaimana pada Putusan Nomor :
mereka bersedia membayar dengan 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby, yang mana
biaya yang tidak sedikit sehingga ia pelaku karena dengan banyaknya
lebih gampang mendapatkan banyak relasinya telah mempermudah terjadinya
uang daripada harus bekerja. Dalam traksaksi seksual antara seorang
menjalankan transaksi tindak pidana perempuan dengan seorang laki-laki.
perdagangan orang membuatnya Sejatinya perbuatan seksual yang
memiliki banyak kenalan dengan dilakukan secara diam-diam oleh orang
beberapa pelanggan, oleh karena itu dewasa tidak dapat di pidana karena
tindak pidana perdagangan orang ini dianggap pelaku telah cukup umum dan
terjadi karena adanya tawaran dari mempu mempertanggungjawbakan resiko
para pelanggan tersebut. dari perbuatannya. Namun pada
b. Faktor ekonomi disebabkan oleh kenyataannya dalam terjadinya hubungan
mudahnya pelaku mendapatkan seksual tidak terlepas dari peran seorang
banyak uang dari setiap transaksi yang mucikari dalam menjemabatani kedu
ia lakukan kepada orang yang akan pihak dalam memperlancar transaksi. 13

menggunakan jasa wanita yang ia


12
Wawancara dengan Ibu
perdagangkan. Daripada ia harus
Monalisa Anita Theresia Tariga, Selaku
bekerja yang belum tentu uang yang ia Hakim Aktif di Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam, Di Pengadilan Negeri Lubuk
dapat dari pekerjaan itu dapat
Pakam, hari Senin, tanggal 11 April 2022
memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pukul 10:00 WIB
13
Wawancara dengan Ibu
Monalisa Anita Theresia Tariga, Selaku
11
Brian Septiadi Daud dan Eko Hakim Aktif di Pengadilan Negeri Lubuk
Sopoyono, Op.Cit, h. 354 Pakam, Di Pengadilan Negeri Lubuk
Berdasarkan uraian diatas tentunya hukum dalam suatu tindak pidana
pihak yang dapat dijadikan pelaku adalah harus memperhatikan segala
mucikarinya, karena telah menyediakan unsur mengenai aturan yang
dan memberikan akses untuk dapat dilanggar sebagai dasar untuk
terjadinya hubungan tersebut, serta menjatuhkan sanksi maupun
adanya keuntungan yang didapat dari hukuman sebagaimana bunyi
hasil ekploitasi tubuh seseorang. aturan tersebut. Sebagaimna
Sedangkan kepada pihak yang melakukan aturan yang mengatur tentng
hubungan tersebut tidak dapat dijatuhi tindak pidana perdangana orang,
hukuman karena dianggap sebagai yang menjadikan manusia
korban dari eksploitasi tersebut. adapun objeknya perniagaan atau
perbuatan pelaku dalam putusan yang perbudakan demi mendapatkan
tersebut dapat dikategorikan sebagai keuntungan.15
tindak pidan perdagangan orang tidak Mengenai penerapan sanksi
terlepas dari adanya paksaan atau bujuk Perkara Nomor :
rayu pelaku kepada korban untuk 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby,
menlaksankan terjadinya perbuatan dimana terdakwa terbukti
tersebut.14 bersalah karena dengan sengaja
B. Penerapan Sanksi Pada Putusan memperdagangkan manusia
Nomor : 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby. sebagai objek sesual adapun
Penerapan sanksi merupakan rangkain penerapan sanksi dalam
suatu tindakan yang dilakukan perkara tersebut sebagai berikut:
aparat penegak hukum untuk 1. Kronologi Kasus
menentukan apakah seseorang Kronologis kasus merupakan
itu bersalah serta hukuman rangkaian cerita dari peritiwa pidana yang
seperti apa yang akan dijatuhi terjadi di masyarakat, dimana dalam hal
kepada seorang pelaku ini menjadi dasar aparat penegak hukum
pelanggaran atau kejahatan. dalam menangkap dan menahan pelaku
Dalam hukum pidana penentuan tindak pidana. Didalam kronologis kasus
Pakam, hari Senin, tanggal 11 April 2022 tentunya terdapat rangkaian alur peristiwa
Pukul 10:00 WIB
14
Wawancara dengan Ibu 15
Wawancara dengan Ibu
Monalisa Anita Theresia Tariga, Selaku Monalisa Anita Theresia Tariga, Selaku
Hakim Aktif di Pengadilan Negeri Lubuk Hakim Aktif di Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam, Di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Di Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam, hari Senin, tanggal 11 April 2022 Pakam, hari Senin, tanggal 11 April 2022
Pukul 10:00 WIB Pukul 10:00 WIB
terjadinya tindak pidana, hal inilah menjadi menolak tawaran terdakwa, akan tetapi
titik berat aparat dalam melakukan dengan bujuk rayu terdakwa “Wahyu
investigasi. Mengenai kronologis kasusu Pureita Sari” menerima tawaran
pada perkara Nomor : tersebut ;
1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby, adalah f. Bahwa sekira pukul 20.30 Wib
sebagai berikut: terdakwa, Wahyu Purwita Sari dan
a. Identitas Terdakwa: Rolis Dedi Irawan saksi Andrie Wira Kurniawan menuju
Bin Mudali, Tempat lahir : Sampang, kamar Hotel SWK95 No. 205 untuk
Umur/Tanggal lahir : 30 Tahun /11 Mei proses transkasi seksual tersebut ;
1991, Jenis Kelamin : Laki-laki, g. Bahwa kemudian saksi Benny
Kebangsaan : Indonesia, Tempat Pramono dan saksi Hananto Priyo dari
tinggal : Ds. Badung, Kecamatan pihak kepolisian mengamankan
Palengaan, Kabupaten, Pamekasan terdakwa dan melakukan
atau Kos di Jalan Kutisari Utara Gang penggeledahan;
4 No. 7 Surabaya, Agama : Islam, dan h. Bahwa dalam proses pengamanan
Pekerjaan : Wiraswasta ; tersebut telah ditemukan barang bukti
b. Bahwa selama dilakukan pemeriksaan, berupa : 1 (satu) unit HP merk Realmi
keadaan terdakwa sehat jasmani dan warna hijau dengan nomor panggil
rohani ; 081230995990, uang tunai sebesar
c. Bahwa tindak pidana perdagangan Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah),
orang ini terjadi pada hari Sabtu bill kamar hotel SWK95 dan
tanggal 27 Maret 2021 di Hotel SWK95 sreenshoot percakapan ketika
Jl. Siwalankerto Surabaya ; terdakwa memasarkan Wahyu Purwita
d. Bahwa dalam menjalankan aksinya Sari ;
terdakwa memanfaatkan Aplikasi 2. Penangkapan
Facebook dengan menawarkan Pasal 1 Angka 10 KUHAP
“Wahyu Purwita Sari” sebagai objek menyebutkan penangkapan adalah suatu
transaksi seksual kepada “Andre Wira tindakan penyidik berupa pengekangan
Kurniawan” ; sementara waktu kebebasan tersangka

e. Bahwa dari transaksi tersebut atau terdakwa apabila terdapat cukup

Terdakwa menetapkan harga sebesar bukti guna kepentingan penyidikan atau

Rp. 1.500.000 (Satu juta lima ratus ribu penuntutan dana tau peradilan dalam hal

rupiah), bahwa dalam traksaksi serta menurut cara yang diatur dalam

tersebut “Wahyu Purwita Sari” sempat undang-undang ini. Adapun dalam


rangkaian penangkapan ini karena berdasarkan surat dakwaan tersebut
adanya dugaan terjadinya tindak pidana, hakim memberikan pertimbangan hukum
sehingga apara kepolisian akan untuk menentukan putusan berdasarkan
melakukan penegakan hukum. Dalam hal fakta-fakata perbuatan yang dianggap
ini tentunya akan adanya rangkaian terbukti yang didukung oleh alat-alat bukti
penyidikan dan penyelidikan untuk mecari yang sah menurut undang-undang serta
adanya alat bukti dalam peristiwa tindak kenyakinannya. Oleh karena itu, Penuntut
pidana tersebut. Dengan adanya Umum harus bersikap hati-hati dan
penangkapan tersebut tentunya aka nada cermat serta penuh rasa tanggungjawab
tindakan penahanan oleh pihak kepolisian dalam membuat surat dakwaan, karena
atas tersangka,dalam Pasal 1 Angka 11 dalam surat dakwaan akan menguraikan
KUHAP menyebutkan penahanan adalah peristiwa tindak pidana serta penerapan
penempatan tersangka atau terdakwa di hukum atas tindak pidana yang diuraikan
tempat tertentu oleh penyidik atau di dalamnya. Sehinga dapat di definisikan
penuntut umum atau hakim dengan bahwa surat dakwaan merupakan alur
penetapannya, dalam hak serta menurut cerita tindak pidana yang didalamnya
cara yang diatur undang-undang ini. diuraikan secara singkat dan jelas
Tindakan penangkapan dan tindakan-tindakan yang mengakibatkan
penahanan tersebut terjadinya tindak pidana.
3. Penerapan Hukum Surat dakwaan dapat menjadi dua segi
Penuntutan dan Dakwaan yaitu segi positi dan segi negatif:
merupakan langkah hukum yang 1) Segi positif: bahwa keseluruhan isi
dari dari surat dakwaan yang
menjadi kewenangan aparat
terbukti dalam persidangan, harus
Kejaksaan dalam menerangkan dijadikan dasar oleh hakim dalam
putusannya. Artinya, materi surat
peristiwa tindak pidana serta
dakwaan yang berisi uraian fakta
permohonan untuk dijatuhkannya dan unsur perbuatan pidana yang
didakwakan harus dapat dibuktikan
hukuman atau sanksi kepada
di persidangan yang akan menjadi
pelaku kejahatan yang nantinya dasar putusan hakim. Jika terbukti,
maka hakim akan memutus dengan
akan diajukan ke Pengadilan
“pemidanaan” terhadap pelaku.
Negeri. Namun jika tidak dibuktikan, maka
hakim akan menjadikan dasar untuk
a. Surat Dakwaan memutus bahwa terdakwa tidak
Surat dakwaan memegang peranan bersalah dan “dibebaskan”.
2) Segi negatif: bahwa apa yang dapat
yang penting di dalam proses dinyatakan terbukti dalam
persidangan, hal ini disebabkan persidangan, harus dapat
ditemukan kembali dalam surat
dakwaan. Artinya, bahwa fakta- mengenai tindk pidana, jelas yaitu
fakata yang terungkap dalam
penuntut umum harus merumuskan unsur
persidangan harus juga menjadi
unsur dyng didakwakan. Apabila tindak pidana yang terjadi, dalam lengkap
fakta-fakata hukum tentang
artinya surat dakwaan harus mencukupi
perbuatan pelaku dapat ditemukan
dalam materi surat dakwaan, maka semua unsur-unsur yang ditentukan
hakim akan memutus “pemidanaa”.
secara lengkap, dan berisi waktu dan
Namun apabila ada fakta bahwa
pelaku benar melakukan perbuatan tempat terjadinya tindak pidana.17
melawan hukum tetapi bukan yang
Membuat surat dakwaan dalam
didakwakan atau bukan merupakan
suatu tindak pidana yang peristiwa pidana ada beberapa jenis surat
didakwakan, maka hakim akan
dakwaan yang dapat dimajukan Penuntut
memutus pelaku dnegan vonis
“lepas dari segala tuntutan Umum dalam persidangan yaitu:
hukum”.16
1) Surat dakwaan tunggal yaitu surat
Berdasarkan keterangan diatas bahwa dakwaan yang hanya berisi satu
membuat surat dakwaan diperlukan dakwaan saja, yang tindak
kecermatan dan etelitian ,oleh karena itu pidanaya jelas dan tidak ada
ada dua hal yang harus di perhatikan oleh mengandung factor penyertaan.
penuntut umu sebelum menyusun surat 2) Surat dakwaan primair-subsidair
dakwaan yaitu pengasaan materi perkara yaitu surat dakwaan yang terdiri
dan penguasaan materi ketentuan dari beberapa dakwaan yang tindak
perundang-undangan. Adapun format pidanayanya menimbulkan akibat
membuat surat dakwaan tidak diatur yang bersinggungan dnegan
secara jelas dalam suatu peraturan beberapa ketentuan pasal yang
perundang-undangan, melainkan hanya saling berdekatan.
berdasarkan uarain cerita dari Berita 3) Surat dakwaan alternative adalah
Acara Pemeriksaan (BAP) dari kepolisian surat dakwaan yang terdiri dari
semata, akan tetapi dalam membuat surat beberapa dakwaan yang mana
dakwaan ada beberapa hal sayrat yang antara surat dakwaan yangsatu
harus ada didalamnya yaitu: yaitu syarat dengan yang lainnya saling
forma yaitu berisikan identitas dari mengecualikan, yang mana adanya
terdakwa serta harus di tanda tangani keraguan penuntut umum dalam
penuntut umum dan syarat materil yan menentukan atau menerapkan
brisikan harus didasarkan undang-undang hukum kepada terdakwa.
16
Zulkarnain, Praktik Peradilan
Pidana, Setara Press, Malang, 2013, h.
17
71 Ibid, h. 73.74
4) Surat dakwaan kumulasi adalah Irawan Bin Mudali melalui Aplikasi
surat dakwaan yang berisi tindak Facebook menawarkan saksi Wahyu
pidana dan masing-masing tindak Purwita Sari kepada kepada saksi
pidana berdiri sendiri yang berupa Andre Wira Kurniawan;
kumulasi penyertaan (deelneming) b. Bahwa saksi Andre Wira Kurniawan
dan kumulasi keikut sertaan butuh perempuan yang bisa diajak
(concursus) baik idealis dan realis. berhubungan badan bertiga atau
5) Surat dakwaan gabungan/ Threesome dengan biaya sebesar Rp.
kombinasi adalah surat dakwaan 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu
campuran antara dakwaan rupiah);
sunsidair dengan dakwaan c. Bahwa pada hari sabtu tanggal 27
kumulasi.18 Maret 2021 sekira pukul 13.00 Wib
Mengenai tindak pidana perdaganagn terdakwa menghubungi saksi Wahyu
orang dalam Perkara Nomor : Purwita Sari untuk berhubungan
1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby, dimana jaksa Badan/BO namun dengan cara
penuntut umum harus merumuskan pasal- Threesome;
pasal yang berkaitan dengan tindak d. Bahwa saksi Wahyu Purwita Sari
pidana tersebut, sehingga dalam menolak namun karena dipaksa dan
membuat dan menentukan surat dakwaan diyakinkan oleh terdakwa sehingga
terlebih dahulu penuntut umum akan saksi Wahyu Purwita Sari
menguraikan dari pasal yang terberat mengiayakan;
hukumannya. Dalam hal ini jaksa e. Bahwa selanjutnya saksi Wahyu
penuntut umum menyusun surat dakwaan Purwita Sari dan saksi Andrie Wira
pada perkara ditas dengan surat dakwaan Kurniawan bertemu di Hotel SWK95
alternatif, karena dalam hal ini ada kemudian terdakwa menerima uang
keraguan Penuntut Umum dalam sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu
menentukan pasal mana yang dilanggar rupiah) sebagai dp untuk berhubungan
dari terdakwa. Bahwa adapun dalam surat badan Threesome;
dakwaan telah ditentukan peristiwa pidana f. Bahwa sekira pukul 20.30 Wib
sebagai berikut: terdakwa, saksi Wahyu Purwita Sari
a. Bahwa kejadian bermula pada hari dan saksi Andrie Wira Kurniawan
Jumat tanggal 26 Maret 2021 sekira menuju kamar Hotel SWK95 No. 205
pukul 16.00 WIB terdakwa Rolis Dedi dan melakukan hubungan layaknya
suami isteri bertiga / threesome;
18
Ibid, h. 79-81
g. Bahwa terhadap perbuatan tersebut Perdagangan Orang sebagaimana diatur
pihak kepolisain melakukan dalam dakwaan pertama Pasal 2 ayat (1)
pengamanan kepada terdakwa dan UU TPPA. Memohon agar Terdakwa Rolis
para saksi; Dedi Irawan Bin Mudali dengan pidana
Bahwa terhadap perbuatan terdakwa penjara selama 4 (empat) tahun dan
tersebut diduga telah melanggar denda sebesar Rp. 120.000.000,-
ketentuan sebagai berikut “Perbuatan subsidiair pidana kurungan selama: 3
terdakwa sebagaimana diatur dan (tiga) bulan dikurangi masa penangkapan
diancam pidana dalam pasal 2 ayat (1) terhadap Terdakwa dan selama Terdakwa
Undang Undang Nomor RI 21 Tahun 2007 berada dalam tahanan dengan perintah
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terdakwa tetap berada dalam tahanan.
Perdagangan Orang dan Perbuatan Menyatakan barang bukti berupa 1
terdakwa sebagaimana diatur dan (satu) unit handphone merk Realme
diancam pidana dalam pasal 296 KUHP”. warna hijau dengan nomor panggil
b. Surat Tuntutan 081230995990 dan Bill Hotel SWK95

Surat tuntutan pidana adalah bagian serta Screenshoot percakapan tersangka

dari kegiatan penuntutan yang ditentukan ketika menawarkan jasa perempuan,

harus dilakukan penuntutumum segera dirampas untuk dimusnahkan. Sejumlah

setelah pemeriksaan di persidangan uang tunai sebesar Rp. 500.000,- (lima

dinyatakan selesai atau disebut dengan ratus ribu rupiah) dirampas untuk Negara.

“straf vervolging”. Seperti halnya dalam C. Pertimbangan Hukum Hakim Dalam

hal kasus Perkara Nomor : Putusan Nomor :

1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby, dimana 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby.

dalam perkara tersebut pelaku dituntut 1. Pertimbangan Hukum

hukum karena telah melanggar UU TPPA Sebelum merumuskan isi dari sautu

dan KUHP mengenai tindak pidana putusan pengadilan, tentunya harus

perdagangan orang, sehingga Jaksa terlebih dahulu adanya kajian hukum

melakukan Penuntut Umum Nomor mengenai perkara yangsedang berjalan

Register Perkara : yang bertuuan untuk mempertimbangkan

PDM-202/Tg.Prk/07/2021 tertanggal 29 segala kemungkinan untuk mencaritahu

Juli 2021 dengan bunyinya “Menyatakan segala fakta-fakta hukum. Dimana fakta

Terdakwa Rolis Dedi Irawan Bin Mudali hukum tersebut adalah sebagai landasan

telah terbukti bersalah secara sah dan untuk dijatuhkannya pertimbangan hukum

meyakinkan melakukan tindak pidana demi memberikan keadilan kepada para


pihak yang berperkara. Maka dalam suatu c. Hakim Ketua: Dr. Johanis Hehamony,
putusan pengadilan hakim harus S.H., M.H
memberikan pertimbangan segala d. Hakim Anggota: Martin Ginting,S.H.,
sesuatu yang telah disidangkan di muka M.H. dan Ni Made Purnami, S.H., M.H
persidangan. e. Panitera Pengganti: Hery Marsudi,
Adapun pertimbangan hukum adalah S.H, M.H
segala pendapat hakim yang dimuat Bahwa yang menjadi dasar hukum
dalam suatu putusan, dimana pendapat pertimbangan hakim dalam perkara
itu dirumuskan dalam suatu musyawarah tersebut adalah sebagaimana telah
hakim. Dalam pertimbangan hukum diuraikan dalam Surat Dakwaan Jaksa
tersebut terdapat dasar-dasar hukum Penuntut Umum yang telah menetapkan
mengenai pokok perkara yang sedang perbuatan terdakwa telah melanggar
berjalan, serta berisikan peneilian hakim ketentuan
terhadap seluruh proses persidangan, a. Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang
mulai dari pemeriksaan awal sampai Nomor Republik Indonesia 21 Tahun
dengan pembcaan putusan. Tujuannya 2007 tentang Pemberantasan Tindak
dilakukannya pertimbangan hakim Pidana Perdagangan Orang yaitu :
tentunya untuk mencari suatu kebenaran “Setiap orang yang melakukan
perekrutan, pengangkutan,
apakah seseorang itu bersalah atau tidak.
penampungan, pengiriman,
Sebagaimana dalam Perkara Nomor : pemindahan, atau penerimaan
seseorang dengan ancaman
1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby, di Pengadilan
kekerasan, penggunaan kekerasan,
Negeri Surabaya, dimana dalam penculikan, penyekapan, pemalsuan,
penipuan, penyalahgunaan kekuasaan
menjatuhkan putusan apakah terdakwa
atau posisi rentan, penjeratan utang
bersalah atau tidak tentunya hakim harus atau memberi bayaran atau manfaat
walaupun memperoleh persetujuan
mempertimbangkan seluruh alat bukti,
dari orang yang memegang kendali
keterangan saksi, keterangan tersangka atas orang lain, untuk tujuan
mengeksploitasi orang tersebut di
maupun fakta persidangan mengenai
wilayah negara Republik Indonesia,
tindak pidana perdagangan orang. Yang dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama
menjadi pihak-pihak dalam perkara ini
15 (lima belas) tahun dan pidana
adalah: denda paling sedikit Rp120.000.000,00
(seratus dua puluh juta rupiah) dan
a. Terdakwa : Rolis Dedi Irawan Bin
paling banyak Rp600.000.000,00
Mudali (enam ratus juta rupiah)”.
b. Jaksa Penuntut Umum: Sulfikar, S.H
b. Perbuatan terdakwa sebagaimana
diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 296 KUHP yaitu “barangsiapa kesalahan mengenai orang atau error in
pencariannya atau kebasaanya yaitu persona. Terhadap pengakuan Terdakwa
dengan sengaja mengadakan atau tersebut juga menerangkan bahwa
memudahkan perbuatan cabul dengan mampu memahami, mengerti dan mampu
orang lain dihukum penjara selama- menjawab dengan baik atas segala
lamanya satu tahun empat bulan atau pertanyaan yang diajukan kepadanya, hal
denda sebanyak-banyaknya Rp. mana membuktikan bahwa Terdakwa
15.000”. tersebut diatas ada dalam keadaan
Bahwa berdasarkan dakwaan tersebut normal, sehat jasmani dan rochani
Hakim terlebih dahulu akan sehingga secara hukum dipandang
mempertimbangkan dakwaan perta yaitu mampu bertangggungjawab atas segala
mengenai Pasal 2 Ayat (2) UU TPPO. perbuatan yang dilakukannya, Sehingga
Maka terlebih dahulu akan menguraikan unsur “setiap orang” telah terpenuhi
mengenai unsur-unsur pada aturan secara hukum.
tersebut dengan perbuatan terdakwa, b. Unsur “Yang melakukan perekrutan,
adapun unsur yang dimaksud adalah: pengangkutan, penampungan,
a. Unsur setiap orang pengiriman, pemindahan, atau
Bahwa unsur setiap orang atau penerimaan seseorang dengan
bersinonim dengan barang siapa atau ancaman kekerasan, penggunaan
siapa saja yang pengertian hukumnya kekerasan, penculikan, penyekapan,
menunjuk kepada siapa saja baik orang pemalsuan, penipuan,
perseorangan atau badan hukum sebagai penyalahgunaan kekuasaan atau
subyek hukum dari pelaku suatu posisi rentan, penjeratan utang atau
perbuatan hukum yang secara hukum memberi bayaran atau manfaat
memenuhi syarat hukum untuk dapat walaupun memperoleh persetujuan
dimintai pertanggungjawaban hukum atas dari orang yang memegang kendali
perbuatan hukum yang dilakukannya. atas orang lain, untuk tujuan
Bahwa dimuka persidangan telah diajukan mengekpsolitasi orang tersebut di
oleh Penuntut Umum yaitu Terdakwa wilayah negara Republik Indonesia“.
(Rolis Dedi Irawan Bin Mudali), dimana Unsur merupakan bagian
dari keterangan Terdakwa telah terpenting dalam menentukan
membenarkan semua kelengkapan apakah suatu perbuatan itu
identitas sebagaimana dimaksud Penuntut sebagai tindak pidana atau tidak,
Umum, hal ini berarti tidak terjadi adanya karena unsur ini berkaitan erat
dengan akibat dari perbuatan itu telah melakukan penolakan
sediri. Maka untuk itu majelis karena permintaan saksi Andrie
hakim dalam putusan ini terlebih Wira Kurniawan untuk melakukan
dahulu menguraikan unsur dari hubungan layaknya suami istri
suatu pasal atau aturan yang dengan cara “threesome”. Namun
dilanggar oleh terdakwa, yang karena adanya desakan
nantinya akan di kaji apakah Terdakwa maka dengan terpaksa
sejalan dengan fakta-fakta hukum saksi Wahyu Purwita Sari
yang ditemukan di persidangan. menerima tawaran tersebut.
Untuk itu menentukan apakah Terhadap bujukan Terdakwa itu
unsur ini terpenuhi atau tidak, sediri saksi Wahyu Purwita Sari
maka Majelis Hakim harus bersedia untuk melakukan
mempertimbangkan seluruh alat hubungan tersebut, dan Terdakwa
bukti dan keterangan saksi juga bersedia untuk menjemput
mengenai tindak pidana saksi Wahyu Purwita Sari dari
perdagangan orang. Sehingga tempat tinggalnya untuk
mengenai perbuatan Terdakwa, diantarkan ke Hotel SWK95.
benar telah menjalankan aksinya Setibanya di hotel Saksi Andrie
melalui aplikasi facebook Wira Kurniawan menyerahkan
menawarkan saksi Wahyu uang kepada terdakwa sebesar
Purwita Sari kepada saksi Andrie Rp. 500.000 (lima ratus ribu
Wira Kurniawan untuk rupiah). sebagai dp untuk
kepentingan hubungan seksual. berhubungan badan Threesome.
Bahwa dalam transaksi tersebut Sekira pukul 20.30 WIB
saksi Andrie Wira Kurniawan Terdakwa, saksi dan saksi Wahyu
bersedia mengeluarkan uang Purwita Sari menuju kamar Hotel
sebanyak Rp. 1.500.000 (satu juta SWK95 No. 205 dan melakukan
lima ratus ribu rupiah). hubungan layaknya suami isteri
Terdakwa dalam hal ini telah bertiga/threesome namun
menyepakati akan adanya berselang lima menit kemudian
transaksi seksual antara saksi datang petugas Polisi
Wahyu Purwita Sari dengan mengamankan Terdakwa dan
Andrie Wira Kurniawan. Dimana melakukan penggeledahan
semula saksi Wahyu Purwita Sari ditemukan barang bukti berupa : 1
(satu) unit HP dan uang tunai memperoleh persetujuan dari
sebesar Rp. 500.000 (lima ratus orang yang memegang kendali
ribu rupiah), bill kamar hotel atas orang lain, untuk tujuan
SWK95 dan sreenshoot mengekpsolitasi orang tersebut di
percakapan ketika Terdakwa. wilayah negara Republik
Maka terhadap perbuatan Indonesia” telah terpenuhi.
terdakwa sendiri telah memenuhi Pertimbangan hukum tersebut
unsur perdaganagn orang, karena tidak mengkaji lebih dalam
adanya pemberian akses kepada mengenai alat atau wadah yang
korban untuk melakukan tindak digunakan terdakwa dalam
pidana seksual, serta adanya mengeksploitasi saksi. Karena
unsur paksaan dan mengambil pada dasarnya perbuatan
keuntungan dari perbuatan terdakwa tersebut telah
tersebut. 19
melanggar ketentuan Pasal 27
Berdasarkan fakta-fakta UU ITE yaitu adanya muatan
tersebut diatas, dengan demikian kesusilaan dalam menjalankan
Majelis Hakim juga berpendapat akasinya, yang tentunya baik,
unsur tindak pidana perdagangan saksi Wahyu Purwita Sari dan
orang yang bunyinya “yang saksi Andrie Wira Kurniawan
melakukan perekrutan, dapat dijadikan sebagai
pengangkutan, penampungan, terdakwa. 20
Tentunya ini akan
pengiriman, pemindahan, atau memberikan efek kepada
penerimaan seseorang dengan masyarakat bahwa setiap tindak
ancaman kekerasan, penggunaan yang melanggar ketentuan
kekerasan, penculikan, undang-undang dapat diajtuhi
penyekapan, pemalsuan, hukuman.
penipuan, penyalahgunaan 2. Amar Putusan
kekuasaan atau posisi rentan, Amar putusan merupakan kesimpulan
penjeratan utang atau memberi dari isi putusan majelis hakim dalam
bayaran atau manfaat walaupun menentukan apakah bersalah atau
19
Wawancara dengan Ibu 20
Wawancara dengan Ibu
Monalisa Anita Theresia Tariga, Selaku Monalisa Anita Theresia Tariga, Selaku
Hakim Aktif di Pengadilan Negeri Lubuk Hakim Aktif di Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam, Di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Di Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam, hari Senin, tanggal 11 April 2022 Pakam, hari Senin, tanggal 11 April 2022
Pukul 10:00 WIB Pukul 10:00 WIB
tidaknya seseorang selama pemerikasaan Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari
persidangan. Sehingga dapat dikatakan lamanya pidana yang dijatuhkan ;
bahwa amar putusan ini adalah d. Menetapkan supaya Terdakwa tetap
kesimpulan dari keseluruhan dalam tahanan ;
pertimbangan hukum (hasil musyawarah e. Menetapkan barang bukti berupa : (1
hakim) atas suatu perkara yang di (satu) unit handphone merk Realme
periksanya. Seperti halnya dalam Perkara warna hijau dengan nomor panggil
Nomor : 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby, 081230995990, Bill Hotel SWK95,
dimana hakim dalam pertimbangannya Screenshoot percakapan tersangka
menyatakan perbuatan terdakwa telah ketika menawarkan jasa perempuan)
memenuhi unsur tindak pidana dirampas untuk dimusnahkan dan
perdagangan orang, maka untuk itu Uang tunai sebesar Rp. 500.000,- (lima
Hakim dalam Amrnya menjatuhkan ratus ribu rupiah) dirampas untuk
putusan yang pada pokoknya: Negara.
a. Menyatakan Terdakwa Rolis Dedi Terhadap putusan Hakim Pengadilan
Irawan Bin Mudali tersebut diatas telah ini sebenarnya dapat dibenarkan sejauh
terbukti secara sah dan meyakinkan mana Hakim menilai, terpenuhinya unsur
bersalah melakukan tindak pidana tindak pidana perdagangan orang dalam
“Perekrutan atas orang lain untuk fakta persidangan tersebut. Hakim
tujuan mengeksploitasi orang tersebut beranggapan bahwa perbuatan terdakwa
di Wilayah Negara Republik Indonesia” telah masuk dalam perekrutan orang
sebagaimana dakwaan pertama ; dengan cara paksa atau tawaran agar
b. Menjatuhkan pidana terhadap mau melakukan sesuatu yag dilarang
Terdakwa tersebut oleh karena itu undang-undang. Sehingga dalam hal ini
dengan pidana penjara selama : 3 hakim beranggapan menjatuhkan putusan
(tiga) Tahun dan pidana denda mengenai tindak pidana perdagangan
sejumlah Rp.100.000.000,- (seratus orang telah tepat dan sesuai dengan
juta rupiah) dengan ketentuan apabila dakwaan yang diajukan Penuntut Umum.
denda tersebut tidak dibayar, maka Bahwa terhadap penerapan pasal
diganti dengan pidana kurungan mengenai tindak pidana perdagangan
selama : 1 (satu) Bulan ; orang hakim juga berpatokan pada
c. Menetapkan masa penangkapan dan pengakuan terdakwa. 21

penahanan yang telah dijalani oleh 3. Analisis Putusan


21
Hasil Wawancara dengan Bapak
Dermanto Turnip, selaku Advokat/Praktisi
Tindak pidana perdagangan orang perbuatan pelaku masih dikategorikan
merupakan suatu perbuatan yang sebagai tindak pidana mempermudah
merusak moral, karena memandang perbuatan cabul sebagaimana bunyi
manusia atau orang sebagai keuntungan Pasal 296 KUHP karena mempermudah
pribadi. Tentunya hal ini sangat hubungan antara saksi dalam melakukan
bertentangan dengan UUD RI Tahun hubungan seksual.
1945, dimana setiap orang adalah Melihat Putusan Nomor :
makhluk hidup yang berhak atas hidupnya 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby, hakim telah
tanpa adanya tekanan dari orang lain. memeriksa berkas perkar baik dakwaan
Maka untuk itu setiap orang harus dapat maupun tuntutan serta bukti dan saksi
menghargai hidup orang lain bahkan selama persidangan. Yang mana semua
harus memperlakukan orang lain sebaik- membenarkan adanya perbuatan tindak
baiknya. Namun karena didorong pidana perdagangan yang dilakukan
beberapa faktor banyak hal yang terdakwa dengan memperniagakan
membuat orang untuk melakukan seorang perempuan kepada seorang laki-
perdagangan orang dengan tujuan laki dengan tujuan untuk hubungan
mencari keuntungan. seksual. Adapun dalam menjalankan
Sebagaimana dalam Putusan Nomor : aksinya terdakwa sendiri dan
1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby, yang mana memanfaatkan media social sebagai
pelaku dengan mudahnya melakukan atau wadahnya melakukan traksaksi, tentunya
menawarkan seorang perempuan untuk hal ini sangat bertentangan dengan
memberikan pelayanan seksual kepada Undang-Undang ITE. Namun pada berkas
orang lain. Dimana dalam melakukan perkara terdakwa hanya dicantumkan
transaksi tersebut terdakwa mengenai pelanggaran KUHP dan UU
memanfaatkan media social sebagai PTPPO saja.
wadah untuk memperniagakan orang. Sebgaimana mana disebutkan dalam
Sehingga atas perbuatannya tersebut Pasal 27 Ayat (1) Undang-Undang Nomor
terdakwa harus menjalani proses hukum 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
karena diduga telah melanggar PAsal 297 Transaksi Elektronik yaitu “Setiap Orang
KUHP dan PAsal 2 Ayat (1) UU PTPPO, dengan sengaja dan tanpa hak
hal inilah sebagai bentuk mendistribusikan dan/atau
pertanggungjawbannya yang harus mentransmisikan dan/atau membuat
dijalaninya. Namun jika dilihat dari dapat diaksesnya Informasi Elektronik
Hukum di Kota Medan, para tanggal 15 dan/atau Dokumen Elektronik yang
Juni 2022 WIB 10:00
memiliki muatan yang melanggar hukum pada tindak pidananya telah keliru.
kesusilaan”. Dimana maksud dari bunyi Sebagaimana disampaikan Ibu Monalisa
pasal ini adalah melarang segala Anita Theresia Tarigan selaku Hakim Aktif
transaksi yang berkaitan dengan di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam,
kesusilaan, termasuk memperdagangkan beliau mengatakan bahwa dalam
orang untuk tujuan seksual. Sehingga peristiwa pidana khusus seharusnya tidak
dapat dilihat kurang cermatnya penegaka dapat mengkomulasikan undang-undang
hukum dalam menerapkan hukum pada khusus dengan undang-undang umum
tindak pidana tersebut, adapun penegak sebagaimana terdapat dalam dakwaan.22
hukum hanya melihat dari sisi Bahwa terhadap putusan tersebut bisa
transaksinya bukan melihat dari wadah jadi cacat materil karena adanya
yang dipergunakan. kekeliruan penuntut umum dalam
Berdasarkan surat dakwaan tersebut, menerapkan hukum kepad akasus diatas
tentunya hakim dalam membuat karena mengkobinasikan dua aturan yang
pertimbangan hukumnya harus berbeda.
berdasarkan perkara yang telah diajukan Bahwa sependapat dengan Praktisi
kepadanya. Sehingga hakim dalam Hukum Dermanto Turnip, menganggap
pertimbangannya hanya mengacu kepada bahwa putusan tersebut terlalu terburu-
KUHP dan UU UU PTPPO, sehingga buru mengingat alat bukti yang diajukan
berdasarkan Pasal 2 Ayat (1) UU PTPPO penuntut umum mengenai screenshoot
terdapat 2 (dua) unsur agar dapat percakapan antara terdakwa dengan saksi
ditetapkan sebagai tindak pidana tidak dapat dibenarkan hukum. Dimana
perdagangan orang, yang mana dalam beliau beranggapan bahwa alat bukti
kedua unsur tersebut perbuatan terdakwa hanya berlaku pada tindak pidana korupsi
telah dapat dikategorikan sebagai tindak saja, sedangkan tindak pidana yang lain
pidana perdagangan orang. Sedangkan tidak mengenal mengenai alat bukti
menurut Pasal 296 KUHP yaitu tindak elektronik. Sehingga tidak mengannggap
pidana mempermudaha perbuatan cabul perbuatan terdakwa sebagai tindak pidana
tidak perlu lagi diperiksa karena dakwaan perdagangan orang sebagai mana diatur
pertama telah terpenuhi. dalam UU TPPO. Mengenai hukuman
Akan tetapi dalam perkara diatas 22
Wawancara dengan Ibu
aparat penengak hukum tidak Monalisa Anita Theresia Tariga, Selaku
mengkajinya lebih dalam, bahkan Hakim Aktif di Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam, Di Pengadilan Negeri Lubuk
penegak hukum dalam menerapkankan Pakam, hari Senin, tanggal 11 April 2022
Pukul 10:00 WIB
yang diajtuhkan kepada terdakwa, terdapat unsur-unsur yang sangat
tersebut tidaklah tepat mengingat dilarang dalam UUD RI Tahun
perbuatan terdakwa itu berdasarkan 1945, dimana melakukan suatu
kemauan saksi serta dalam proses transaksi dengan objeknya adalah
penangkapannya tersebut telah orang atau mengeksploitasinya. Hal
melanggar ketentuan undang-undang hal ini sebagaimana dilarang dalam
ini dikarenakan sangat gampangnya beberapa undang-udang yaitu
kepolisian dalam mendapatkan kamar dan KUHP, UU PTPPO, dan UU HAM
biil hotel tersebut.23 yang mana ketiga undang-undang
Sedangkang mengenai wadah tersebut memandang orang
transaksi sebagaimana bunyi Pasal 27 sebagai makhluk yang tidak dapat
Ayat (1) UU ITE, penulis lebih sependapat di perniagakan serta tidak dapat
jika diterapkan undang-undang ini karena dieksploitasi.
semua unsurnya terpenuhi. Karena 2. Penerapan sanksi pada Putusan
didalamnya mengandung muatan Nomor : 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby
kesusilaan dan melanggar norma maupun hanya mengacu kepada UU
nilai-nilai yang hidup di masyarakat. PTPPO karena apparat penegak
Walaupun dalam dalam pertimbangan hukum hanya melihat dari tindakan
hakim diatas penulis sangat sependapat terdakwa dalam menawarkan saksi
karena hakim hanya bersifat mengkaji kepada orang lain dnegan tujuan
proses hukum yang ada di persidangan hubungan seksual. Sehingga
serta berdasarkan surat dakwaan, apparat hanya beranggapan bahwa
tentunya hal tersebut telah sesuai dengan perbuatan terdakwa hanya
peraturan perundang-undangan. melanggar UU PTPPO saja.
IV. BAB : PENUTUP Sedangkan wadahnya adalah alat
A. Kesimpulan elektonik tidak dijadikan sebaai
1. Mengenai tindak pidana pertimbangan dalam menjatuhkan
perdagangan orang merupakan hukuman kepada terdakwa.
salah satu tindak pidana yang 3. Terhadap tindak pidana
menimbulkan pelanggaran norma- perdagangan orang dalam Putusan
norma, karena dalam perbuatannya Nomor :
1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby, dimana
23
Hasil Wawancara dengan Bapak aparat hukum dalam membuat
Dermanto Turnip, selaku Advokat/Praktisi
Hukum di Kota Medan, para tanggal 15 pertimbangannya mengenai tindak
Juni 2022 WIB 10:00
pidana perdagangan orang telah diatur undang-undang lain.
sesuai dengan UU PTPPO, dimana Sebagaimana pada Putusan Nomor :
secara sengaja mengeksploitasi 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby yang mana
orang lain demi mendapatkan pelaku memnfaatkan teknologi dalam
keuntungan dengan cara menjalankan aksinya yang tentunya
memaksanya. Tentunya dalam hal bertentangan dengan UU ITE,
ini juga termasuk tindak pidana sehingga penerapan hukum pada
perdagangan orang. Sehingga putusan masih dirasa kurang cukup
dapat disimpulkan bahwa dan sempurna.
pertimbangan hukum tersbeut telah 3. Dalam Putusan Nomor :
sesuai dengan peraturan 1124/Pid.Sus/2021/PN.Sby,
perundang-undangan yang berlaku, seharusnya aparat penegak hukum
dan ganjaran yang diberikan harus memperhatikan lebih luas
dianggap telah sepadan dengan mengenai undang-undang yang
perbuatan yang dilakukan dilanggar terdakwa. Dimana dalam
terdakwa. perbuatannya sedniri terdakwa telah
B. Saran melanggar Pasal 27 Ayat (1) UU ITE
1. Seharusnya mengenai tindak pidana karena telah mengekploitasi kesusilaan
perdagangan orang ini harus lebih orang lain melalui media elektronik.
dijelaskan rincian mengenai perbuatan
seperti apa yang dapat dikategorikan DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
sebagai tindak pidana perdagangan
Adami Chazawi, Pelajara Hukum Pidana
orang. Maka akan lebih
Bagian I Selsel Pidana, Tindak
mempermudaha masyarakat maupun
Pidana, Teori-Teori Pemidanaan dan
aparat penegak hukum untuk
Batas Berlakunya Hukum Pidana,
menerapkan hukum pada perkara
Rajawali Pers, Malang, 2001.
tersebut.
Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum
2. Seharunya dalam menerapkan suatu
Pidana Edisi Revisi, RinekaCipta,
undang-undang pada peristiwa tindak
Jakarta, 1994.
pidana, tentunya harus emperhatikan
wadah ataupun perbuatan pelaku,
Bariah, Chairul, Aturan-aturan Hukum
karena setiap perbuatan atau langkah
Trafficking (Perdagangan
yang dilakukan terdakwa bisa saja
Perempuan dan Anak) USU.Press.
memenuhi unsur tindak pidana yang
Medan, 2005.
Bambang Sunggono, Metodologi Zulkarnain, Praktik Peradilan Pidana,
Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Setara Press, Malang, 2013.
Jakarta, 2013. B. Peraturan Perundang-undangan
Eddy O. S. Hiariej, Prinsip-Prinsip Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Hukum Pidana Edisi Revisi, Cahaya (KUHP).
Atma Pustaka, Yokyakarta, 2016. Kitab Undang-Undang Hukum Acara
H. M.. Rasyid Ariman dan Fahmi Raghib, Pidana (KUHAP).
Hukum Pidana, Setara Press, Undang-Undang Republik Indonesia
Palembang, 2015. Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Mahrus Ali, Bayu Aji Pramono. Pembrantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Dimensi, Perdagangan Orang.
Instrumen Internasional dan Undang-Undang Republik Indonesia
Pengaturannya di Indonesia, Citra Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Aditya Bakti, Jakarta, 2011. Informasi dan Transaksi Elektronik.
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, C. Jurnal
Rineka Cipta, Jakarta, 1993. Ahmad Syarbaini, Teori Ta’zir Dalam
Rahmad Syafaat, Dagang Manusia, Hukum Pidana Islam, Jurnal Ius Civil.
cet.1, Lappera Pustaka Utama Jakarta, Brian Septiadi Daud dan Eko Sopoyono,
2003. Penerapan Sanksi Pidana Terhadap
R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Pelaku Perdagangan Manusia
Hukum Pidana (KUHP) Serta (Human Trafficking) di Indonesia,
Komentar-Komentarnya Lengkap Jurnal Pembangunan Hukum
Pasal Demi Pasal, Politea, Bogor, Indonesia Program Studi Magister Ilmu
1986. Hukum, Volume 1, Nomor 3, Tahun
Soerjono Soekanto, Pengantar 2019.
Penelitian Hukum, UI Press. Jakarta, Zia Zakiri dan Mahfud, Tindak Pidana
2004 Perdagangan Orang (Suatu
Teguh Prasetyo, Hukum Pidana Edisi Penelitian Di Wilayah Hukum
Revisi, Raja Grafindo Persada, Pengadilan Negeri Jantho Aceh
Jakarta, 2011. Besar), Jurnal Hukum, JIM Bidang
Topo Santoso, Hukum Pidana Suatu Hukum Pidana : Vol. 1, No.1 Agustus
Pengantar, Rajawali Pers, Depok, 2017
2020.
D. Internet.
Rahma I Harbani dalam detiknews,
https://news.detik.com/berita/d-
5585011/surah-an-nur-ayat-2-
tentang-apa-ini-penjelasannya,
diakses pada tanggal 04 Desember
2021 Jam 15:00 WIB.
Rendra Topan,
https://rendratopan.com/2019/06/29/
mengenal-tindak-pidana-
perdagangan-orang/, diakses pada
tanggal 06 Desember 2021 Jam 18:00
WIB.

Anda mungkin juga menyukai