Anda di halaman 1dari 9

PAJAK BERGANDA SECARA EKONOMIS ATAS PENGHASILAN DIVIDEN DI

INDONESIA DAN ALTERNATIF PENYELESAIANNYA


Primandita Fitriandi
Politeknik Keuangan Negara STAN
Benny Setiawan
Politeknik Keuangan Negara STAN
Arif Widodo
Direktorat Jenderal Pajak
Alamat Korespondensi: primandita@pknstan.ac.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRACT


Diterima Pertama
The taxation on income from dividend causes economic double
4 September 2019 taxation. This happens when profits at the corporate level are taxed
and when distributed in the form of dividends to shareholders taxed
Dinyatakan Diterima again. Indonesia still uses a classical tax system that allows this double
23 September 2019 taxation phenomenon. This research was conducted qualitatively with
a case study approach to obtain alternative tax policies on income
KATA KUNCI: from dividends. The results demonstrated that several countries have
dividen, pajak berganda, pajak berganda left this system and switched to the dividend exemption tax system or
secara ekonomis, kebijakan pajak, investasi a reduction in tariffs. Therefore, these alternatives can be applied in
Indonesia to support a better stock investment climate.
KLASIFIKASI JEL:
H20
ABSTRAK
Pengenaan pajak pada penghasilan dari dividen menimbulkan pajak
berganda secara ekonomis. Hal ini terjadi ketika laba di level
perseroan dikenakan pajak dan ketika dibagikan dalam bentuk
dividen kepada pemegang saham dikenakan pajak lagi. Indonesia
masih menggunakan sistem klasik yang memungkinkan terjadinya
fenomena pajak berganda ini. Penelitian ini dilakukan secara
kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mendapatkan
alternatif kebijakan pajak atas penghasilan dari dividen. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian negara sudah meninggalkan
sistem ini dan beralih ke sistem pengecualian dividen sebagai objek
pajak atau penurunan tarif. Oleh karena itu, alternatif tersebut bisa
diterapkan di Indonesia untuk mendukung iklim investasi saham yang
lebih baik.

Halaman 68
PAJAK BERGANDA SECARA EKONOMIS ATAS Jurnal Pajak Indonesia Vol.2, No.1, (2018), Hal.68-
PENGHASILAN DIVIDEN DI INDONESIA DAN ALTERNATIF
PENYELESAIANNYA Halaman

1. PENDAHULUAN pemajakan atas suatu penghasilan yang sama lebih


Investasi dalam bentuk penyertaan saham dari satu kali disebut dengan fenomena pajak
dalam sebuah perusahaan semakin berkembang berganda secara ekonomis (economic double
dewasa ini. Dibanding investasi konvensional seperti taxation). Menurut Organisation for Economic
emas, properti, dan obligasi, investasi dalam bentuk Cooperation and Development (OECD): “Double
saham dianggap lebih menjanjikan meski terkandung taxation is economic if more than one person is taxed
risiko yang cukup besar. Selain capital gain, on same item”. Lebih lanjut, menurut Darussalam
keuntungan selisih beli dan jual, investor juga bisa dan Septriadi (2017), pajak berganda secara
mendapatkan keuntungan dari dividen yang ekonomis merujuk pada situasi di mana suatu
dimilikinya. penghasilan yang sama dikenakan pajak lebih dari
Pasar modal Indonesia yaitu Bursa Efek satu kali di dua atau lebih subjek pajak yang berbeda.
Indonesia (BEI) termasuk bursa yang menjadi incaran Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan
bagi para investor untuk menanamkan modalnya fenomena pajak berganda secara ekonomis atas
karena kinerjanya yang cemerlang. Presiden Joko pengenaan pajak terhadap dividen. Dengan
Widodo bahkan menyebutkan bahwa kinerja Indeks menggunakan kajian literatur dan studi kasus,
Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun 2018 adalah peneliti mengeksplorasi alternatif-alternatif
yang terbaik di ASEAN dan nomor dua di Asia setelah pengenaan pajak atas dividen. Peneliti berharap
India. Jumlah investor yang menanamkan saham di penelitian ini bisa bermanfaat untuk Direktorat
BEI semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jenderal Pajak dalam perumusan kebijakan dan
Meskipun demikian, jumlah investor saham di memperkaya khazanah pengetahuan untuk
Indonesia relatif masih kecil dibanding dengan akademisi dan praktisi perpajakan.
jumlah penduduk, yaitu sekitar 854 ribu atau sekitar
0,32% di akhir 2018. 2. LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN
Keuntungan dari bursa selain capital gain adalah TERDAHULU
dividen. Dividen merupakan distribusi kepada 2.1. Landasan Teori
pemegang saham suatu perusahaan secara Menurut Lazar (2010), terkait dengan upaya
proporsional dengan jumlah saham yang dimiliki oleh untuk mengatasi fenomena pajak berganda secara
masing-masing pemegang saham (Rudianto, 2012). ekonomis, konsep pemajakan atas laba perusahaan
Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dan juga dividen yang dibagikan kepada pemegang
tersebut berasal dari saldo laba ditahan (retained saham yang berlaku di dunia saat ini dapat dibagi
earnings) dari suatu perusahaan. Saldo laba ditahan menjadi enam kategori, yaitu:
tersebut merupakan akumulasi dari laba bersih a. Classical System
perusahaan yang sebelumnya telah dikenai Pajak Konsep classical system ini menyatakan bahwa
Penghasilan sesuai ketentuan yang berlaku. penghasilan yang bersumber dari perseroan
Sesuai ketentuan perpajakan dividen bisa dibagi (corporate source income) dikenakan pajak
menjadi dua, yaitu dividen yang menjadi objek pajak sebanyak dua kali, yaitu pada tingkat perseroan
dan bukan objek pajak. Dividen yang menjadi objek dan juga pada tingkat pemegang dalam bentuk
pajak adalah yang diterima oleh orang pribadi dalam dividen. Dari sisi penerimaan negara, sistem ini
negeri dan wajib pajak badan atau bentuk usaha akan memberikan dampak penerimaan negara
tetap yang tidak memenuhi syarat dalam Pasal 4 ayat yang cukup besar, namun dari sisi pemegang
3 huruf f Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU saham menimbulkan beban pajak yang
PPh). Sedangkan dividen yang bukan objek pajak memberatkan.
adalah yang diterima oleh wajib pajak badan atau b. Modified Classical System
bentuk usaha tetap yang memenuhi syarat dalam Konsep modified classical system pada dasarnya
Pasal 4 ayat 3 huruf f UU PPh. hampir sama dengan konsep classical, namun
Menurut Hutagaol, Darussalam, dan Septriadi perbedaannya terdapat pada tarif pajak atas
(2006), sebagai suatu pajak dari ekuitas (return on dividen yang ditetapkan untuk penerima dividen
equity), maka dapat diartikan bahwa pajak yang orang pribadi. Tarif tersebut diturunkan agar
dikenakan atas perusahaan atau perseroan berkaitan ketika dihitung jumlah beban pajak efektif
dengan pajak penghasilan pemegang saham dari tertinggi yang ditanggung pemegang saham
perseroan tersebut. Hal ini disebabkan penghasilan orang pribadi akan mendekati tarif pajak
perseroan akan menjadi penghasilan (dalam bentuk penghasilan tertinggi yang dapat dikenakan atas
dividen) bagi pemiliknya. Sehingga apabila atas orang pribadi tersebut. Dengan sistem ini, maka
penghasilan tersebut telah dikenakan pajak di level untuk pemegang saham orang pribadi penerima
perseroan kemudian ketika penghasilan diterima dividen yang memang terkena tarif pajak
oleh pemegang saham sebagai dividen juga penghasilan tertinggi untuk orang pribadi telah
dikenakan pajak, maka akan terjadi dua kali terhindar dari fenomena pajak berganda secara
pemajakan atas penghasilan yang sama. Fenomena ekonomis.
PAJAK BERGANDA SECARA EKONOMIS ATAS Jurnal Pajak Indonesia Vol.2, No.1, (2018), Hal.68-
PENGHASILAN DIVIDEN DI INDONESIA DAN ALTERNATIF
PENYELESAIANNYA Halaman

c. Full Imputation System


Dividen yang diterima oleh wajib pajak badan
Konsep full imputation system menyatakan
dalam negeri atau bentuk usaha tetap (BUT) yang
bahwa atas laba perusahaan dikenakan pajak di
tidak memenuhi pasal 4 ayat 3 huruf f UU PPh
level perusahaan, dan atas dividen yang diterima
merupakan objek pajak. Pada saat wajib pajak badan
oleh pemegang saham juga dikenakan pajak.
dalam negeri atau BUT tersebut menerima dividen,
Namun dengan sistem ini, seluruh pajak
dilakukan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23
penghasilan perusahaan yang telah dibayarkan
sebesar 15% sesuai dengan pasal 23 ayat 1 huruf a
di level perusahaan dapat digunakan sebagai
angka 1 UU PPh.
kredit pajak bagi pemegang saham sebagai
Demikian juga, sesuai Peraturan Pemerintah
pengurang dari pajak atas dividen yang
Nomor 19 Tahun 2009 atas dividen yang diterima
diterimanya.
atau diperoleh oleh orang pribadi dalam negeri
d. Partial Imputation System
dikenai pajak penghasilan sebesar 10% dan bersifat
Konsep partial imputation system ini sama
final. Pemotongan tersebut dilakukan oleh pihak
halnya dengan konsep full imputation, namun
yang membayar atau pihak lain yang ditunjuk selaku
bedanya adalah bahwa hanya proporsi tertentu
pembayar dividen.
dari pajak penghasilan yang telah dibayarkan di
level perusahaan yang dapat digunakan sebagai
2.3. Konsep Pajak Berganda
kredit pajak bagi pemegang saham sebagai
Terdapat pengertian pajak berganda secara
pengurang dari pajak atas dividen yang diterima
yuridis dan pajak berganda secara ekonomis.
oleh pemegang saham.
Menurut Darussalam dan Septriadi (2017), pajak
e. Total Exemption System
berganda secara yuridis merujuk pada situasi di
Dengan sistem ini maka seluruh penghasilan
mana suatu subjek pajak dikenakan pajak oleh
dividen yang diterima di level pemegang saham
lebih dari satu negara atas penghasilan yang sama
dibebaskan dari pengenaan pajak penghasilan.
pada suatu periode yang sama.
f. Partial Exemption System
Sedangkan, pengertian pajak berganda
Dengan sistem ini, maka sebagian penghasilan
secara ekonomis (economic double taxation)
dividen yang diterima di level pemegang saham
menurut Organisation for Economic Cooperation
dibebaskan dari pengenaan pajak penghasilan.
and Development (OECD) yaitu: “Double taxation
Sistem perpajakan Indonesia masih menganut
is economic if more than one person is taxed on
classical system. Dengan sistem ini maka pajak
same item”. Menurut Darussalam dan Septriadi
penghasilan dikenakan terhadap perseroan dan
(2017), pajak berganda secara ekonomis merujuk
dividen yang diterima oleh pemegang saham.
pada situasi di mana suatu penghasilan yang sama
dikenakan pajak lebih dari satu kali di dua atau
2.2. Dividen
lebih subjek pajak yang berbeda.
Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan
Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat
yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam
pengenaan pajak berganda secara ekonomis atas
jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham
penghasilan dividen yang menjadi objek pajak
yang dimilikinya (Rudianto, 2012). Pembagian
yang diterima oleh orang pribadi dan badan, di
dividen diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang
mana atas penghasilan dividen tersebut
Saham (RUPS). Untuk perseroan yang terdaftar di
dikenakan pajak berganda, yaitu pada saat berada
bursa, corporate action berupa pembagian dividen
di level penghasilan kena pajak perusahaan dan
ini diumumkan dalam laman bursa sehingga
pada saat dividen tersebut diterima oleh pemegang
masyarakat bisa mengetahui jauh-jauh hari dan
saham.
menentukan tindakan investasinya.
Selanjutnya, Pasal 4 ayat 3 huruf f UU PPh
2.4. Hasil Penelitian Sebelumnya
menjelaskan tentang dividen yang bukan objek
Terdapat berbagai penelitian yang telah
pajak, yaitu dividen atau bagian laba yang diperoleh
dilakukan terkait dengan perlakuan perpajakan
atau diterima oleh perseroan terbatas sebagai wajib
terhadap dividen yang diterima oleh pemegang
pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik
saham, yaitu:
negara, atau badan usaha yang didirikan dan
a. Ervin L Black, Joseph Legoria, dan Keith F Sellers
bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat:
(Capital Investment Effects of Divident
a. dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan;
Imputation, 2000) meneliti mengenai dampak
dan
dari pemberlakuan dividen imputation pada
b. bagi perseroan terbatas, badan usaha milik
perhitungan pajak terutang pemegang saham di
negara, dan badan usaha milik daerah yang
Australia dan Selandia Baru. Penelitian tersebut
menerima dividen, kepemilikan saham pada
menyimpulkan bahwa pemberlakuan dividend
badan yang memberikan dividen paling rendah
imputation memberikan stimulus positif bagi
dua puluh lima persen dari jumlah modal yang
investasi modal di Australia dan di Selandia
disetor.
Baru.
PAJAK BERGANDA SECARA EKONOMIS ATAS Jurnal Pajak Indonesia Vol.2, No.1, (2018), Hal.68-
PENGHASILAN DIVIDEN DI INDONESIA DAN ALTERNATIF
PENYELESAIANNYA Halaman

b. Sebastian Lazar (Double Dividend Taxation


1969 sebagai objek pajak sama
Relief: A New View from Corporate Income Tax dengan ketentuan di Undang-
Perspective, 2010) meneliti tentang pajak Undang Dividen 1959
berganda atas dividen yang merupakan suatu 3 UU Pengenaan pajak atas dividen 15%
masalah yang besar di Rumania. Penelitian ini No.7 bersifat tidak final.
bertujuan untuk mencari alternatif solusi atas Tahun Dividen dikecualikan dari objek
fenomena pajak berganda tersebut. Penelitian 1983 pajak jika dibagikan kepada
tersebut menyimpulkan bahwa pengecualian perseroan dalam negeri, selain
dividen sebagai objek pajak bagi pemegang bank atau lembaga keuangan
lainnya, dari perseroan lain di
saham merupakan salah satu alternatif bagi
Indonesia (memenuhi syarat
sistem perpajakan di negara tersebut. kepemilikan 25% dan kedua
c. Robert Carroll, Kevin A. Hassett. dan James B. badan tersebut mempunyai
Mackie III (Effect of Dividend Tax Relief on hubungan ekonomis dalam
Investment Incentives, 2003) meneliti mengenai jalur usahanya)
efek dari perlakuan pajak berganda pada 4 UU Pengenaan pajak atas dividen 15%
penghasilan yang diperoleh perusahaan (pajak No.10 bersifat tidak final.
atas laba perusahaan dan pajak atas dividen Tahun Dividen dikecualikan dari objek
yang diterima oleh pemegang saham). 1994 pajak jika diterima atau
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa diperoleh PT sebagai wajib
pajak dalam negeri, koperasi,
perlakuan pajak berganda tersebut
yayasan atau organisasi yang
menimbulkan efek terhadap Marginal Effective sejenis, BUMN, atau BUMD dari
Tax Rates di Amerika Serikat. penyertaan modal pada badan
3. METODE PENELITIAN usaha yang didirikan dan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian bertempat kedudukan di
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Fokus Indonesia;
dalam studi kasus yaitu mengembangkan deskripsi 5 UU Pengenaan pajak atas dividen 15%
No.17 bersifat tidak final.
dan analisis mendalam tentang kasus atau beragam
Tahun Dividen dikecualikan dari objek
kasus (Creswell, 2014). Dalam pengumpulan data 2000 pajak jika diterima atau
peneliti melakukan wawancara dan konfirmasi diperoleh PT sebagai Wajib
kepada para informan dan melakukan kajian Pajak dalam negeri, koperasi,
terhadap teori yang terkait dengan pajak BUMN, atau BUMD (syarat
penghasilan atas dividen berupa pembagian laba dari kepemilikan minimal 25% dan
perusahaan kepada pemegang saham. harus mempunyai usaha aktif di
luar kepemilikan saham
tersebut)
4. HASIL PENELITIAN 6 UU Pengenaan pajak atas dividen 10%
4.1. Perkembangan Peraturan Pajak atas No.36 bersifat tidak final dan final (OP)
Penghasilan Dividen di Indonesia Tahun (untuk OP DN) 15%
Perkembangan peraturan perpajakan atas 2008 Dividen dikecualikan dari objek
penghasilan dari dividen di Indonesia dijelaskan pajak jika diterima atau
sebagaimana tabel di bawah ini. diperoleh PT sebagai Wajib
Pajak dalam negeri, koperasi,
Perbedaan Kebijakan Pajak atas Tarif BUMN, atau BUMD (syarat
No UU Dividen Pajak kepemilikan minimal 25% untuk
1 UU Pengenaan pajak atas dividen 20% PT, BUMN, BUMD).
Pajak bersifat tidak final.
Dividen Dividen dikecualikan dari objek
4.2. Kebijakan Pajak atas Dividen di Berbagai
1959 pajak jika dibagikan kepada
Negara
negara dan PT, perseroan
komanditer atas saham, Negara-negara di dunia menganut berbagai
perkumpulan koperasi dan macam kebijakan pajak atas penghasilan dividen dari
perkumpulan asuransi gotong- perusahaan atau perseroan yang dibagikan kepada
royong, dan badan lain yang pemegang sahamnya.
modalnya seluruhnya atau Beberapa negara seperti Malaysia dan
sebagian terbagi atas saham Singapura telah memberlakukan dividend exemption
dengan syarat kepemilikan 25% system berupa one tier tax system dan single tier tax
dan kepemilikan saham itu system. Sedangkan Australia telah menerapkan
sudah ada dalam dua belas
bulan terakhir.
imputation system.
2 UU Pengenaan pajak atas dividen Mulai tahun 2017 Filipina juga telah
No.7 bersifat final. menerapkan exemption system atas penghasilan
Tahun Pengecualian dividen bukan dividen yang diterima perusahaan dalam negeri dan
PAJAK BERGANDA SECARA EKONOMIS ATAS Jurnal Pajak Indonesia Vol.2, No.1, (2018), Hal.68-
PENGHASILAN DIVIDEN DI INDONESIA DAN ALTERNATIF
PENYELESAIANNYA Halaman

juga resident foreign corporation dari perusahaan


4.3. Kebijakan atas Penghasilan Dividen yang
domestik di Filipina. Sedangkan Amerika Serikat
Berlaku Saat Ini
masih menerapkan classical system, di mana
Kebijakan pajak yang berlaku saat ini sesuai
penghasilan atas dividen masih merupakan objek
dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008
pajak bagi pemegang saham penerima dividen.
adalah sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
Rangkuman sistem pajak atas penghasilan
a. Dividen yang Diterima oleh Orang Pribadi Dalam
dividen dari berbagai negara sebagaimana dijelaskan
Negeri
dalam tabel di bawah ini.
Di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun
a. Australia
2008, penghasilan dividen yang diterima oleh orang
Australia menerapkan imputation system sejak
pribadi dalam negeri dikenakan tarif final 10%. Tarif
bulan Juli tahun 1987. Sistem ini memperbolehkan
ini bersifat final yang berarti pajak atas penghasilan
pajak korporasi yang telah di bayar di level
dividen telah berakhir dan tidak lagi diperhitungkan
perusahaan untuk digunakan sebagai kredit pajak
di dalam perhitungan pajak penghasilan tahunan
bagi pemegang saham dari perusahaan ketika
dari orang pribadi tersebut.
pemegang saham menerima dividen dari perusahaan
Sebelumnya tarif yang dikenakan atas
tersebut.
penghasilan dari dividen yang diterima orang pribadi
b. Malaysia
adalah 15% dan bersifat tidak final. Maksud dari
Mulai 1 Januari 2008, Malaysia menganut single
dilakukannya penurunan tarif menjadi 10% adalah
tier tax system, yaitu sistem perpajakan yang
terkait dengan upaya mengurangi dampak negatif
mengecualikan dividen sebagai objek pajak bagi
dari fenomena pajak berganda secara ekonomis.
pemegang saham. Berdasarkan single tier tax
Selain itu, penurunan tarif ini juga untuk mengurangi
system, laba bersih dari perusahaan dikenakan pajak
beban pajak efektif tertinggi atas laba perusahaan
pada level perusahaan saja. Ketika laba setelah pajak
dan dividen yang ditanggung oleh pemegang saham
tersebut didistribusikan kepada pemegang saham
orang pribadi.
sebagai dividen, maka dividen tersebut dikecualikan
Menurut Hutagaol, Darussalam, dan Septriadi
dari objek pajak.
(2006), pada dasarnya pajak yang dikenakan pada
Sebelum tahun 2008, Malaysia menganut
level perseroan juga menjadi beban bagi pemegang
imputation system, yang dilatarbelakangi untuk
saham karena pajak tersebut akan mengurangi
mengatasi fenomena pajak berganda. Pada tahun
bagian keuntungan (dividen) yang akan diterimanya.
2008 Malaysia beralih menganut single tier tax
Sehingga, dapat dikatakan bahwa atas pajak yang
system dengan tujuan untuk memberikan sebuah
dikenakan di tingkat perseroan juga dirasakan oleh
sistem yang sederhana, transparan, efisien, dan adil
orang pribadi sebagai pemegang saham perseroan.
bagi perusahaan, pemegang saham, dan pemerintah
Perhitungan mengenai beban pajak efektif yang
(Fatt, 2013).
dapat diterima oleh pemegang saham orang pribadi
c. Singapura
dalam negeri atas penghasilan dividen yang diterima
Seperti juga di Malaysia, Singapura juga
dan juga laba perusahaan di mana pemegang saham
menganut single tier tax system di mana dividen
tersebut menanamkan sahamnya menurut UU PPh
dikecualikan dari objek pajak pada level pemegang
(tarif pajak penghasilan untuk badan 25%, dividen
saham. Ketentuan ini berlaku sejak tahun 2003
diterima orang pribadi 10%) adalah sebagaimana di
dengan masa transisi selama lima tahun.
tabel di bawah ini.
d. Filipina
Filipina menganut dividend tax exemption Tingkat Perseroan
system sejak tahun 2017, dalam sistem ini dividen A. Penghasilan kena pajak 100
yang diterima oleh perusahaan dalam negeri Filipina B. PPh badan dalam negeri, tarif 25% 25
dan resident foreign corporation (perusahaan luar Laba setelah pajak (A-B) 75
negeri yang mempunyai bisnis di Filipina) yang
Tingkat Pemegang Saham (Jika laba setelah pajak
diterima dari perusahaan dalam negeri bukan seluruhnya dibagikan sebagai dividen kepada orang
merupakan objek pajak. pribadi dalam negeri)
e. Amerika Serikat 75
C. Dividen
Amerika Serikat masih menganut classical
D. PPh orang pribadi dalam negeri, tarif final 7,5
system dalam kebijakan pajak atas dividen, di mana
10%
penghasilan dividen merupakan objek pajak ketika
Kombinasi Beban Pajak Penghasilan
penghasilan dividen tersebut diterima oleh
pemegang saham baik badan maupun individu. Pada E. Total Pajak Penghasilan (B+D) 32,5
tahun 2003 negara ini mulai menerapkan modified F. Beban Pajak Efektif (E:A) 32,5%
classical system dengan melakukan penurunan tarif Berdasarkan simulasi tersebut, orang pribadi
pajak atas dividen. dalam negeri penerima dividen dapat memikul
beban pajak efektif tertinggi sebesar 32,5% dari laba
PAJAK BERGANDA SECARA EKONOMIS ATAS Jurnal Pajak Indonesia Vol.2, No.1, (2018), Hal.68-
PENGHASILAN DIVIDEN DI INDONESIA DAN ALTERNATIF
PENYELESAIANNYA Halaman

yang diperoleh perusahaan dan dividen yang


perusahaan yang telah dipercayakan oleh pemegang
diterima oleh orang pribadi tersebut.
saham sesuai dengan kepentingan pemegang saham.
b. Dividen yang Diterima oleh Wajib Pajak Badan
Saldo laba ditahan tersebut merupakan akumulasi
Dalam Negeri yang Bukan Objek Pajak
dari laba bersih perusahaan yang sebelumnya telah
Dalam Pasal 4 ayat 3 huruf f UU PPh diatur
dikenai pajak penghasilan yang berlaku untuk wajib
ketentuan mengenai dividen yang bukan merupakan
pajak badan. Apabila laba ditahan tersebut dibagikan
objek pajak, yaitu dividen atau bagian laba yang
sebagai dividen kepada pemegang saham, apabila
diperoleh atau diterima oleh perseroan terbatas
memenuhi kriteria sebagai objek pajak, dividen
sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, badan
tersebut akan dikenakan lagi pajak penghasilan.
usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah
Berdasarkan hal tersebut, terdapat anggapan
yang didirikan dan bertempat kedudukan di
mengenai terjadinya fenomena pajak berganda
Indonesia dengan syarat:
secara ekonomis (economic double taxation) pada
- dividen berasal dari cadangan laba yang
pengenaan pajak atas dividen yang diterima oleh
ditahan; dan
pemegang saham karena atas penghasilan dividen
- bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik
tersebut telah dikenakan pajak di level perusahaan.
Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah yang
Pajak berganda secara ekonomis merujuk pada
menerima dividen, kepemilikan saham pada
situasi di mana suatu penghasilan yang sama
badan yang memberikan dividen paling rendah
dikenakan pajak lebih dari satu kali di dua atau lebih
25% dari jumlah modal yang disetor.
subjek pajak yang berbeda (Darussalam dan
Dengan demikian atas penghasilan dividen yang
Septriadi, 2017). Sedangkan menurut Organisation
diterima oleh pemegang saham yang memenuhi
for Economic Cooperation and Development (OECD):
ketentuan tersebut, atas penghasilan dividen yang
“Double taxation is economic if more than one
diterima tidak dikenakan pajak lagi. Dalam konsep
person is taxed on same item”.
perpajakan antara perseroan dan pemegang saham,
Saat ini Indonesia masih menerapkan classical
penghasilan dividen yang bukan objek pajak ketika
tax system, yaitu menerapkan pengenaan pajak
diterima oleh pemegang saham ini disebut dengan
penghasilan atas laba perusahaan di level
dividend exemption system. Filosofi dari
perusahaan dan dividen yang diterima oleh
pengecualian ini adalah sebagai solusi atas pajak
pemegang saham dikarenakan Indonesia
berganda secara ekonomis terhadap pengenaan
menganggap bahwa antara perusahaan dan
pajak untuk dividen.
pemegang saham adalah dua entitas yang berbeda
c. Dividen yang Diterima oleh Wajib Pajak Badan
(separate entity approach). Beberapa negara sudah
Dalam Negeri yang Merupakan Objek Pajak
melakukan upaya untuk menerapkan modern tax
Dividen yang diterima oleh wajib pajak badan
system dalam upaya menghilangkan pajak berganda
dalam negeri yang tidak memenuhi pasal 4 ayat 3
secara ekonomis, baik berupa imputation system
huruf f Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
atau exemption system. Negara-negara tersebut
merupakan objek pajak. Pada saat wajib pajak badan
diantaranya Australia, Selandia Baru, Malaysia, dan
dalam negeri menerima dividen, dilakukan
Singapura.
pemotongan PPh Pasal 23 sebesar 15% dan bersifat
tidak final. PPh Pasal 23 yang dipotong ini bagi wajib
pajak dalam negeri dapat dikreditkan sebagai kredit 4.5. Alternatif Kebijakan Pajak atas Dividen Yang
pajak pada Surat Pemberitahuan (SPT) pajak Dapat Diterapkan di Indonesia
penghasilan badan di tahun pajak tersebut. Pada Alternatif kebijakan pajak atas penghasilan
saat wajib pajak badan dalam negeri ini melakukan dividen yang dapat diterapkan di Indonesia antara
perhitungan pajak penghasilan terutang tahunannya, lain sebagai berikut:
maka atas penghasilan dividen yang diterimanya juga a. Dividen Dikecualikan dari Objek Pajak
harus digabungkan dengan penghasilan lain dari Penghasilan
wajib pajak badan dalam negeri tersebut dan Menurut Lazar (2010), pengecualian dividen
dikenakan tarif pajak penghasilan yang berlaku untuk sebagai objek pajak pada saat dividen tersebut
wajib pajak badan. diterima oleh pemegang saham merupakan salah
satu alternatif bagi permasalahan pajak berganda
4.4. Pembahasan Isu Pajak Berganda Secara secara ekonomis. Dengan adanya pemberlakuan
Ekonomis dalam Pengenaan Pajak atas Dividen dividend exemption system, yaitu sistem yang
di Indonesia mengecualikan dividen sebagai objek pajak ketika
Dividen merupakan pembagian laba kepada dividen tersebut diterima oleh pemegang saham,
pemegang saham suatu perusahaan. Dividen yang baik wajib pajak badan maupun orang pribadi, maka
dibagikan kepada pemegang saham tersebut berasal diharapkan investasi di bursa saham dapat
dari saldo laba ditahan (retained earning) dari suatu berkembang dengan lebih baik, tidak terkecuali
perusahaan sebagai salah satu bentuk pertanggung investasi asing.
jawaban manajemen perusahaan atas pengelolaan Terjadinya fenomena pajak berganda secara
ekonomis dipandang akan mengurangi minat
PAJAK BERGANDA SECARA EKONOMIS ATAS Jurnal Pajak Indonesia Vol.2, No.1, (2018), Hal.68-
PENGHASILAN DIVIDEN DI INDONESIA DAN ALTERNATIF
PENYELESAIANNYA Halaman

masyarakat untuk melakukan investasi. Sebaliknya


sesuai dengan konsep pengenaan pajak atas dividen
penghapusan pajak dividen dinilai akan mendorong
sesuai metode modified classical system menurut
investor, khususnya investor lokal, untuk
Lazar (2010).
berinvestasi di pasar saham dan sejalan dengan visi
Agar beban pajak efektif tertinggi yang dapat
BEI yang tengah menggalakkan program “Yuk
ditanggung oleh orang pribadi pemegang saham
Nabung Saham”.
atas laba perusahaan dan penghasilan dividen yang
Selain itu, penerimaan PPh Pasal 23 atas
diterimanya menjadi 30%, maka besarnya tarif pajak
dividen dan penerimaan pajak final atas dividen
atas dividen adalah sebesar maksimal sebesar 6,67%
selama lima tahun terakhir ternyata relatif kecil
sebagaimana dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
dibandingkan penerimaan pajak penghasilan secara
keseluruhan sebagaimana terlihat dalam tabel di Tingkat Perseroan
bawah ini. A. Penghasilan kena pajak 100

(triliun rupiah) B. PPh badan dalam negeri, tarif 25% 25


Laba setelah pajak (A-B) 75
Penerimaan Per Tahun
Tingkat Pemegang Saham (Jika laba setelah pajak
Jenis Pajak 2015 2016 2017 2018
seluruhnya dibagikan sebagai dividen kepada orang
PPh 23 dividen 1.94 2.09 2.67 3.47 pribadi dalam negeri)
PPh final dividen 3.16 3.28 4.91 5.98 C. Dividen 75
Total PPh Pasal 23 27.88 29.14 34.01 39.74 D. PPh orang pribadi dalam negeri, tarif final 5
6,67%
Total PPh final 119.67 106.31 117.68 115.48
Kombinasi Beban Pajak Penghasilan
Total PPh 602.31 666.21 646.79 685.28
E. Total Pajak Penghasilan (B+D) 30
Persentase PPh
F. Beban Pajak Efektif (E:A) 30%
dividen terhadap 0.85% 0.81% 1.17% 1.38%
total PPh Selain itu, dengan pertimbangan tidak semua
Sumber: Direktorat Jenderal Pajak orang pribadi dalam negeri memperoleh
Berdasarkan data penerimaan tersebut, dapat penghasilan sampai dengan tarif pajak progresif
diketahui bahwa selama tahun 2015 sampai dengan tertinggi sebesar 30%, yaitu penghasilan kena pajak
tahun 2018, persentase penerimaan PPh Pasal 23 lebih dari 500 juta rupiah, maka tarif PPh atas
dan PPh final atas dividen dibandingkan dengan dividen ini bisa ditetapkan lebih rendah dari 6,67%,
total penerimaan PPh hanya berada di kisaran 1%. misalnya berkisar antara 3-5%.
Data tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi
pemerintah untuk menerapkan alternatif kebijakan 5. SIMPULAN DAN SARAN
pajak berupa pembebasan pajak atas dividen pada 5.1. Simpulan
saat diterima oleh pemegang saham. Pengenaan Pajak Penghasilan atas dividen
b. Penurunan Tarif Pajak Penghasilan atas Dividen mengakibatkan terjadinya pajak berganda secara
yang Diterima oleh Orang Pribadi Dalam Negeri ekonomis (economic double taxation) karena pajak
Pemerintah telah menurunkan tarif PPh atas dikenakan pada level perseroan dan pemegang
dividen yang diterima orang pribadi dalam negeri saham saat menerima dividen tersebut. Hal ini
menjadi 10%. Perubahan tarif ini merupakan upaya dikarenakan pemerintah menganggap perseroan dan
yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi efek pemegang saham merupakan entitas yang berbeda
negatif dari fenomena pajak berganda secara (separate entity).
ekonomis. Meskipun demikian, pengenaan tarif Pemerintah sudah berupaya mengurangi
sebesar 10% tetap memberi beban pajak efektif dampak negatif dari pajak berganda ini dengan cara
yang ditanggung menjadi 32,5% atau masih lebih menurunkan tarif yang semula 15% menjadi 10% dan
tinggi dibanding tarif pajak tertinggi untuk orang bersifat final untuk dividen yang diterima orang
pribadi yang 30%. pribadi dalam negeri. Selain itu, dividen yang
Oleh sebab itu, alternatif yang dapat dilakukan diterima oleh wajib pajak badan dalam negeri yang
atas kebijakan pajak atas dividen saat ini adalah memenuhi pasal 4 ayat 3 huruf f UU PPh juga
dengan penurunan tarif pajak penghasilan atas ditetapkan sebagai bukan objek pajak.
dividen menjadi lebih kecil dari 10%. Besarnya tarif Salah satu kebijakan yang bisa diambil untuk
pajak penghasilan final ini diturunkan ke angka di menghindari terjadinya pajak berganda secara
mana beban pajak efektif tertinggi yang dapat ekonomis adalah pengecualian dividen sebagai objek
ditanggung oleh orang pribadi pemegang saham pajak penghasilan (dividend exemption system).
atas laba perusahaan dan penghasilan dividen yang Sistem ini telah diterapkan di Singapura dan
diterimanya menjadi sebesar tarif progresif tertinggi Malaysia.
dari pajak penghasilan yang berlaku untuk Selain itu, alternatif lain yang bisa digunakan
pemegang saham orang pribadi yaitu 30%. Hal ini untuk mengurangi dampak dari pajak berganda
PAJAK BERGANDA SECARA EKONOMIS ATAS Jurnal Pajak Indonesia Vol.2, No.1, (2018), Hal.68-
PENGHASILAN DIVIDEN DI INDONESIA DAN ALTERNATIF
PENYELESAIANNYA Halaman

secara ekonomis adalah penurunan tarif pajak


Carrol, R., Hasset K.A., Mackie III, J.B., 2003. Effect
penghasilan atas dividen yang diterima oleh orang
of Divident Tax Relief on Investment Incentives.
pribadi dalam negeri (modified classical system).
Creswell, John W. Penerjemah Ahmad Lintang
Tujuan dari penurunan tarif ini adalah untuk
Lazuardi. 2014. Penelitian Kualitatif dan Desain
menjadikan besarnya beban pajak efektif tertinggi
Riset, Memilih di Antara Lima Pendekatan.
yang ditanggung oleh orang pribadi atas laba
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
perusahaan yang telah dikenakan pajak dan atas
Darussalam dan Danny Septriadi. 2017. Perjanjian
penghasilan dividen yang juga dikenakan pajak pada
Penghindaran Pajak Berganda: Panduan,
saat diterima adalah sama dengan tarif progresif
Interpretasi, dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit
tertinggi pajak penghasilan yang berlaku untuk orang
DDTC.
pribadi dalam negeri. Berdasarkan perhitungan yang
Deloitte. 2017. International Tax Singapore
dilakukan, penurunan tarif pajak penghasilan final
Highlights2017.
atas dividen tersebut dapat diturunkan hingga
Deloitte. 2017. International Tax Malaysia Highlights
menjadi bertarif 6,67%.
2017.
5.2. Saran
Deloitte. 2016. Taxation and Investment in
Upaya yang bisa dilakukan oleh Direktorat
Singapore 2016 Reach, relevance and
Jenderal Pajak untuk mengurangi dampak pajak
reliability.
berganda secara ekonomis antara lain:
Dye, Thomas R. 1985. Understanding Public Policy.
a. menerapkan dividend exemption system berupa
EnglemoodCliffs N.J.: Prentice Hall,Inc.
pengecualian dividen dari pengenaan pajak
Fatt, Choong Kwai. 2008. From a Dividend
penghasilan atau modified classical system
Imputation System to a Single Tier Dividend
berupa penurunan tarif pajak penghasilan atas
System.
dividen yang diterima orang pribadi dalam
Hill, J. 2016. Australia Tax Country Highlight.
negeri seperti yang telah diterapkan oleh
Deloitte.
negara-negara lain untuk mendukung iklim
Hutagaol, John, Darussalam, dan Danny Septriadi.
investasi pasar modal yang lebih baik; dan
2006. Kapita Selekta Perpajakan. Jakarta:
b. melakukan kajian lebih mendalam terkait
Salemba Empat.
alternatif pengenaan pajak atas dividen dalam
Jensen, Michael C., William H Meckling. 1976. ory of
hubungannya dengan penerimaan negara dan
Firm: Managerial Behaviour, Agency Cost, and
investasi di pasar modal.
Ownership Structure. NY: University of
5.3. Keterbatasan Penelitian
Rochester.
Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai
KPMG. 2015. Singapore Tax Profile, Produced in
keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini
conjunction with KPMG Asia Pacific Tax Centre.
antara lain adalah simulasi penelitian ini hanya
Lazar, S., 2010. Double Dividend Taxation Relief: A
menggunakan perhitungan sederhana sehingga tidak
New View From Corporate Income Tax
dapat menggambarkan secara keseluruhan dampak
Perspective.
sebenarnya dari penerapan alternatif kebijakan pajak
Mansury, R. 2000. Pembahasan Mendalam Atas
atas penghasilan dividen di Indonesia.
Pajak Penghasilan. Jakarta: Yayasan
Pengembangan dan Penyebaran Pengetahuan
Perpajakan.
Mansury. 1992. Indonesian Income Tax, A Case
DAFTAR PUSTAKA Study in Tax Reform of A Developing Country.
Ainsworth, A. 2016. Dividend Imputation: Singapore: Asian-Pacific Tax and Investment
International Experience. University Of Sydney Research Center.
Business School. OECD. 2017. Update To Organisation For Economic
Amans, P.S. 2017. Tax Policy Reforms 2017 Co-Operation And Development (OECD) Model
Organisation For Economic Co-Operation And Tax Convention.
Development (OECD) and Selected Partner Perrin, Robert G. 2014. Functional ory of Change
Economies. Revisited. US: Univesity of California Press.
Anderson, James E. 1979. Public Policy Making. PricewaterhouseCoopers. 2018. Worldwide Tax
Newyork: Holt, Renehart and Wisto. Summaries: Corporate Tax 2017/2018.
Aritonang, J. M. 2008. Perpajakan Internasional: Rosdiana, Haula dan Edi Slamet Irianto. 2014.
Sebagai Materi Studi Di Perguruan Tinggi. Pengantar Ilmu Pajak: Kebijakan dan
Jakarta: Cikal Sakti. Implementasi di Indonesia. Jakarta: Rajawali
Barton, G.A. 2008. Australian Dividend Withholding Pers.
Tax. Revenue Law Journal. SA Wahab. 1991. Analisis Kebijakan dari Formulasi
Black, E.L, Legoria J, Sellers K.F, 2000. Capital ke Implementasi Kebijakan Negara. Jakarta:
Investment Effects of Dividend Imputation. Bumi Aksara.
PAJAK BERGANDA SECARA EKONOMIS ATAS Jurnal Pajak Indonesia Vol.2, No.1, (2018), Hal.68-
PENGHASILAN DIVIDEN DI INDONESIA DAN ALTERNATIF
PENYELESAIANNYA Halaman

Selamat, A., Arif, M., Mohamad, S. 2013.


Introduction of Single Tier Corporate Tax
System Its Effect on Share Price.
SU, Humaidi. 1993. Mengenal Ilmu Kebijakan Publik.
Jakarta: Garoeda Buana Indah.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Surahmat, Rachmanto. 2000. Persetujuan
Penghindaran Pajak Berganda: Suatu
Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Yoingco, A.Q., Recente, M.A., 2003. Is re Double
Taxation in Philippine Tax System?
Pemerintah Republik Indonesia. (2008). Undang-
undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
beserta peraturan pelaksanaannya.
Pemerintah Republik Indonesia. (2007). Undang-
Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 beserta
peraturan pelaksanaannya.
Kementerian Keuangan. Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat Tahun 2012 – 2017.
Inland Revenue Authority of Singapore (IRAS). 2004.
Simplification of Income Tax Rules and
Procedure
Hidayat, Nurul. 28 Desember 2018. Menjadi Terbaik
Kedua di Asia ini Pencapaian Kinerja IHSG
Sepanjang 2018. https://market.bisnis.com/
read/20181228/7/873713/menjadi-terbaik-
kedua-di-asia-ini-pencapaian-kinerja-ihsg-
sepanjang-2018

Anda mungkin juga menyukai