Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PEMILIHAN SUMBER PEMBIAYAAN (BAGIAN 1)

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULT
FAKULTAS EKONOMI
EKO NOMI UNIVERSITAS ANDALAS
2017/2018
Pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting bagi negara yang akan digunakan

untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran

 pembangunan. Sebaliknya bagi perusahaan, pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang

diterima atau yang diperoleh dianggap sebagai beban dalam menjalankan usaha maupun

sebagai distribusi laba kepada pemerintah. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan daya

saing maka perusahaan wajib menekan beban seoptimal mungkin (Suady, 2011.

!anajemen pajak merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan

 benar dan juga degan manajemen pajak jumlah dari pajak yang dibayar dapat ditekan

serendah mungkin untuk memperoleh laba yang diharapkan dan bisa dikatakan manajemen

 pajak merupakan upaya dalam melakukan penghematan pajak se"ara legal. Se"ara umum

manajemen pajak didefinisikan sebagai suatu usaha menyeluruh yang dilakukan terus#

menerus oleh wajib pajak agar semuahal yang berkaitan dengan urusan perpajakan dapat

dikelola dengan baik, ekonomis, efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan kontribusi

maksimum bagi kelangsungan usaha wajib pajak tanpa mengorbankan kepentingan $egara.

%paya meminimalkan pajak se"ara legal sering disebut dengan peren"anaan pajak 

(tax planning . Peren"anaan pajak  (Tax planning  menekankan pada pengendalian setiap

transaksi yang memiliki konsekuensi pajak .&ondisi tersebut bertujuan untuk mengendalikan

 jumlah pajak sehingga men"apai angka minimum, yang dapat berupa penghematan pajak (tax

 saving , penghindaran pajak (tax avoidance ataupun penyelundupan pajak (tax evasion.

Salah satu kun"i sukses dalam bisnis adalah melalui strategi pembiayaan. Dalam

 pembiayaan tersebut, strategi yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan terdiri dari dua

 bentuk yaitu melalui pembiayaan internal dan pembiayaan eksternal. 'iasanya perusahaan

menggunakan laba ditahan dalam melakukan pembiayaannya. al ini terjadi ketika

 perusahaan mengalami arus kas positif tetapi tidak membagikan laba ditahan tersebut kepada

 pemilik perusahaan. Perusahaan membatasi ekspansi dengan membeli properti baru, pabrik 
dan perlengkapan hanya dari arus kas kegiatan operasi yang menggunakan strategi

 pembiayaan internal. Pembiayaan eksternal adalah strategi dimana kas datang dari sumber 

selain arus kas positif perusahaan. Semua keputusan keuangan tersebut tidaklah lepas dari

indikasi pengenaan pajak, sehingga pajak menjadi pertimbangan yang potensial.

1. Da!a" #a$% &'aa' a*a ( P&'#a'aa' %'+&$'a )

)aba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk 

membiayai perusahaan . laba ditahan diperoleh dari hasil kegiatan operasi perusahaan dan

sebagi sisa alokasi dana yang tidak dibagikan sebagai de*iden. +ujuan dari adanya

 penumpukan dana "adangan adalah untuk in*estasi dalam pengembangan perusahaan dan

meningkatkan kinerja operasi. ika dibandingkan dengan utang , modal, laba ditahan bukan

merupakan suatu pembatasan pembayaran. Dengan menggunakan pembiayaan internal maka

akan membuat suatu perusahaan tumbuh tanpa memberikan kewenangan manajemen

)aba Ditahan (-etained arnings bukan merupakan objek pajak penghasilan karena

sudah dikenakan pajak pada saat sebagai laba tahun berjalan. adi )aba Ditahan (-etained

arnings adalah laba komersial setelah dikurangi pajak penghasilan. )aba Ditahan (-etained

arnings akan dikenakan pajak penghasilan apabila dibagikan kepada pemegang saham

sebagai di*iden dengan syarat#syarat tertentu.

/da tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan bahwa in*estor 

mungkin lebih menyukai pembagian di*iden yang rendah daripada yang tinggi (teori

 preferensi pajak.

1. &euntungan modal dikenakan tarif pajak lebih rendah dari pada pendapatan di*iden.

%ntuk itu in*estor yang kaya (yang memiliki sebagian besar saham mungkin lebih suka

 perusahaan menahan dan menanamkan kembali laba ke dalam perusahaan. Pertumbuhan laba

mungkin dianggap menghasilkan kenaikkan harga saham, dan keuntungan modal yang

 pajaknya rendah akan menggantikan di*iden yang pajaknya tinggi.


2. Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham terjual. &arena adanya efek 

nilai waktu, satu dolar pajak yang dibayarkan di masa mendatang mempunyai biaya efektif 

yang lebih rendah daripada satu dolar yang dibayarkan hari ini.

. ika selembar saham dimiliki seseorang sampai meninggal sama sekali tidak ada

 pajak keuntungan modal yang terutang, ahli waris yang menerima saham itu dapat

menggunakan nilai saham pada hari kematian sebagai dasar biaya mereka, dengan demikian

mereka terhindar dari pajak keuntungan modal.

&arena adanya keuntungan  keuntungan pajak ini, para in*estor mungkin lebih suka

 perusahaan menahan sebagian besar laba perusahaan. ika demikian maka para in*estor akan

mau membayar lebih tinggi untuk perusahaan yang pembagian di*idennya rendah daripada

 perusahaan sejenis yang pembagian di*idennya tinggi.

2. Da!a" #a$% !&'#a'aa' &a,% -#a #a' #%+$%*,% a*a

Pendanaan dalam bentuk modal dilakukan oleh perusahaan melalui penjualan

kepemilikan saham biasa perusahaan tersebut. ontoh lain, seperti persekutuan yang menjual

 bagian kemitraannya kepada in*estor baru. Pembiayaan modal juga ada dalam berbagai

 bentuk. &ebanyakan yang biasa adalah kontribusi kepada modal selalu dalam bentuk kas

tetapi terkadang dalam bentuk properti oleh para mitra dalam persekutuan atau pemilik dari

 perusahaan terbatas. Pemilik saham biasa seringkali memiliki kontrol suara dari perusahaan

dan mereka mempunyai keuntungan dari memiliki kepemilikan sisa. Dalam peren"anaan

strategis, manajer men"ari struktut modal optimal dalam jangka panjang. Perpaduan optimal

dari utang dan modal untuk organisasi tergantunt dari tujuan perusahaan. %ntuk organisasi

nirlaba, utang dapat di"egah untuk menjamin kelangsungan program selama penurunan

ekonomi, dimana dapat mengurangi kontribusi yang tidak diharapkan. Sala halnya, seperti

organisasi yang berorientasi keuntungan, perpaduan utang atas modal yang di"ari oleh
manajemen adalah satu yang memaksimalkan ekuitas pemiliki. 3ni adalah fungsi dari resiko

dan pengembalian yang diharapkan.

Perusahaan umumnya memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham.

ika saham se"ara publik diperjualbelikan, mengindikasikan bahwa harga pasar yang mereka

 perdagangkan se"ara implisit diperhitungkan atas kedua resiko pengembaliannya. Dalam

menambah pemilihan waktu, aspek nilai waktu dari keuntungan pajak adalah penting dalam

keputusan struktur modal. %ntuk para in*estor pemilihan waktu pembayaran dapat

direkayasa sehingga pembayaran dilakukan dalam meminimalisasi pajak. De*iden dapat

dibayarkan ketika tarif pajak menurun , sehingga pengembalian saham dilakukan dalam

rangka pemberian penghargaan. Dengan demikian, pajak ditunda dan kemudian

ditransformasi ke dalam penghasilan dari keuntungan modal yang dipajaki dengan tarif 

rendah. Para in*estor bebas pajak dapat menginginkan distribusi saat ini, seperti de*iden,

untuk menunda arus kas seperti menunggu untuk menjual saham dihargai untuk 

mentransformasi penghasilan menjadi keuntungan modal. !ereka juga dapat mengabaikan

kepada bunga terhadap de*iden. ika perusahaan mengetahui bahwa para kliennya dapat

dibebaskan pajak, perusahaan dapat menerbitkan utang atau ekuitas berdasarkan

kebutuhannya, tanpa memperhatikan status pajak dari in*estor. Dengan menerbitkan saham

atau sekuritas yang dapat dikon*ersi ke ekuitas, perusahaan dapat mengaktifkan baik mereka

sendiri atau para in*estor mereka untuk mengubah penghasilan sesungguhnya menjadi

keuntungan modal atau penghasilan kena pajak menjadi penghasilan tidak kena pajak.

D%+$%*,% La*a (D%+$%*,+%' D&%#&'#)

Di*iden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya

saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia

 bagi perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan
dilikuidasi dan hasil dari likuidasai akan digunakan untuk memenuhi klaim yang belum

dilunasi. Prioritas klaim mengikuti persyaratan legal dan spesifi# kasi kontraktual yang ada.

&edua, utang akan meningkatkan potensi konflik antara < pemberi utang (kreditor dan agen

(dalam hal ini diwakili oleh manajer. &onflik mun"ul karena manajemen perusahaan

mengambil proyek#proyek berisiko lebih besar dari yang diperkirakan oleh kreditor, dimana

 proyek berisiko akan memberikan hasil yang bagus, namun kompensasi yang diberikan

kepada kreditor (berupa bunga tidak ikut naik, sehingga jika terjadi kerugian maka kreditor 

akan dirugikan. &etiga, utang menyebabkan perusahaan kehilangan beberapa fleksibilitas

 berkaitan dengan pembiayaan di masa mendatang, karena adanya rambu#rambu perjanjian

(debt "o*enant yang ditetapkan pada awal pinjaman dilakukan. Perjanjian ini berisi rambu#

rambu yang membatasi manajemen untuk membuat keputusan in*estasi dan pembayaran

di*iden dalam jmlah tertentu.


R&5&$&'%

3katan /kuntan 3ndonesia (3/3. 201<. Modul Chartered Accountant Manajemen Perpajakan.

3/3. akarta

Purnamasari, Benny. 2006. Pajak Penghasilan dan Keputusan Pendanaa . Jurnal Akuntansi

 Kontemporer vol.1 no.1.

http8AAdo"umentslide."omAdo"umentsAsumber#pembiayaan#bagian#1.html (diakses tanggal 17

!ay 2015

Anda mungkin juga menyukai