pembangunan. Sebaliknya bagi perusahaan, pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang
diterima atau yang diperoleh dianggap sebagai beban dalam menjalankan usaha maupun
sebagai distribusi laba kepada pemerintah. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan daya
saing maka perusahaan wajib menekan beban seoptimal mungkin (Suady, 2011.
benar dan juga degan manajemen pajak jumlah dari pajak yang dibayar dapat ditekan
serendah mungkin untuk memperoleh laba yang diharapkan dan bisa dikatakan manajemen
pajak merupakan upaya dalam melakukan penghematan pajak se"ara legal. Se"ara umum
manajemen pajak didefinisikan sebagai suatu usaha menyeluruh yang dilakukan terus#
menerus oleh wajib pajak agar semuahal yang berkaitan dengan urusan perpajakan dapat
dikelola dengan baik, ekonomis, efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan kontribusi
maksimum bagi kelangsungan usaha wajib pajak tanpa mengorbankan kepentingan $egara.
%paya meminimalkan pajak se"ara legal sering disebut dengan peren"anaan pajak
(tax planning . Peren"anaan pajak (Tax planning menekankan pada pengendalian setiap
transaksi yang memiliki konsekuensi pajak .&ondisi tersebut bertujuan untuk mengendalikan
jumlah pajak sehingga men"apai angka minimum, yang dapat berupa penghematan pajak (tax
saving , penghindaran pajak (tax avoidance ataupun penyelundupan pajak (tax evasion.
Salah satu kun"i sukses dalam bisnis adalah melalui strategi pembiayaan. Dalam
pembiayaan tersebut, strategi yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan terdiri dari dua
bentuk yaitu melalui pembiayaan internal dan pembiayaan eksternal. 'iasanya perusahaan
menggunakan laba ditahan dalam melakukan pembiayaannya. al ini terjadi ketika
perusahaan mengalami arus kas positif tetapi tidak membagikan laba ditahan tersebut kepada
pemilik perusahaan. Perusahaan membatasi ekspansi dengan membeli properti baru, pabrik
dan perlengkapan hanya dari arus kas kegiatan operasi yang menggunakan strategi
pembiayaan internal. Pembiayaan eksternal adalah strategi dimana kas datang dari sumber
selain arus kas positif perusahaan. Semua keputusan keuangan tersebut tidaklah lepas dari
)aba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk
membiayai perusahaan . laba ditahan diperoleh dari hasil kegiatan operasi perusahaan dan
sebagi sisa alokasi dana yang tidak dibagikan sebagai de*iden. +ujuan dari adanya
penumpukan dana "adangan adalah untuk in*estasi dalam pengembangan perusahaan dan
meningkatkan kinerja operasi. ika dibandingkan dengan utang , modal, laba ditahan bukan
)aba Ditahan (-etained arnings bukan merupakan objek pajak penghasilan karena
sudah dikenakan pajak pada saat sebagai laba tahun berjalan. adi )aba Ditahan (-etained
arnings adalah laba komersial setelah dikurangi pajak penghasilan. )aba Ditahan (-etained
arnings akan dikenakan pajak penghasilan apabila dibagikan kepada pemegang saham
/da tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan bahwa in*estor
mungkin lebih menyukai pembagian di*iden yang rendah daripada yang tinggi (teori
preferensi pajak.
1. &euntungan modal dikenakan tarif pajak lebih rendah dari pada pendapatan di*iden.
%ntuk itu in*estor yang kaya (yang memiliki sebagian besar saham mungkin lebih suka
perusahaan menahan dan menanamkan kembali laba ke dalam perusahaan. Pertumbuhan laba
mungkin dianggap menghasilkan kenaikkan harga saham, dan keuntungan modal yang
nilai waktu, satu dolar pajak yang dibayarkan di masa mendatang mempunyai biaya efektif
yang lebih rendah daripada satu dolar yang dibayarkan hari ini.
. ika selembar saham dimiliki seseorang sampai meninggal sama sekali tidak ada
pajak keuntungan modal yang terutang, ahli waris yang menerima saham itu dapat
menggunakan nilai saham pada hari kematian sebagai dasar biaya mereka, dengan demikian
&arena adanya keuntungan keuntungan pajak ini, para in*estor mungkin lebih suka
perusahaan menahan sebagian besar laba perusahaan. ika demikian maka para in*estor akan
mau membayar lebih tinggi untuk perusahaan yang pembagian di*idennya rendah daripada
kepemilikan saham biasa perusahaan tersebut. ontoh lain, seperti persekutuan yang menjual
bagian kemitraannya kepada in*estor baru. Pembiayaan modal juga ada dalam berbagai
bentuk. &ebanyakan yang biasa adalah kontribusi kepada modal selalu dalam bentuk kas
tetapi terkadang dalam bentuk properti oleh para mitra dalam persekutuan atau pemilik dari
perusahaan terbatas. Pemilik saham biasa seringkali memiliki kontrol suara dari perusahaan
dan mereka mempunyai keuntungan dari memiliki kepemilikan sisa. Dalam peren"anaan
strategis, manajer men"ari struktut modal optimal dalam jangka panjang. Perpaduan optimal
dari utang dan modal untuk organisasi tergantunt dari tujuan perusahaan. %ntuk organisasi
nirlaba, utang dapat di"egah untuk menjamin kelangsungan program selama penurunan
ekonomi, dimana dapat mengurangi kontribusi yang tidak diharapkan. Sala halnya, seperti
organisasi yang berorientasi keuntungan, perpaduan utang atas modal yang di"ari oleh
manajemen adalah satu yang memaksimalkan ekuitas pemiliki. 3ni adalah fungsi dari resiko
ika saham se"ara publik diperjualbelikan, mengindikasikan bahwa harga pasar yang mereka
menambah pemilihan waktu, aspek nilai waktu dari keuntungan pajak adalah penting dalam
keputusan struktur modal. %ntuk para in*estor pemilihan waktu pembayaran dapat
dibayarkan ketika tarif pajak menurun , sehingga pengembalian saham dilakukan dalam
ditransformasi ke dalam penghasilan dari keuntungan modal yang dipajaki dengan tarif
rendah. Para in*estor bebas pajak dapat menginginkan distribusi saat ini, seperti de*iden,
untuk menunda arus kas seperti menunggu untuk menjual saham dihargai untuk
kepada bunga terhadap de*iden. ika perusahaan mengetahui bahwa para kliennya dapat
kebutuhannya, tanpa memperhatikan status pajak dari in*estor. Dengan menerbitkan saham
atau sekuritas yang dapat dikon*ersi ke ekuitas, perusahaan dapat mengaktifkan baik mereka
sendiri atau para in*estor mereka untuk mengubah penghasilan sesungguhnya menjadi
keuntungan modal atau penghasilan kena pajak menjadi penghasilan tidak kena pajak.
saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia
bagi perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan
dilikuidasi dan hasil dari likuidasai akan digunakan untuk memenuhi klaim yang belum
dilunasi. Prioritas klaim mengikuti persyaratan legal dan spesifi# kasi kontraktual yang ada.
&edua, utang akan meningkatkan potensi konflik antara < pemberi utang (kreditor dan agen
(dalam hal ini diwakili oleh manajer. &onflik mun"ul karena manajemen perusahaan
mengambil proyek#proyek berisiko lebih besar dari yang diperkirakan oleh kreditor, dimana
proyek berisiko akan memberikan hasil yang bagus, namun kompensasi yang diberikan
kepada kreditor (berupa bunga tidak ikut naik, sehingga jika terjadi kerugian maka kreditor
(debt "o*enant yang ditetapkan pada awal pinjaman dilakukan. Perjanjian ini berisi rambu#
rambu yang membatasi manajemen untuk membuat keputusan in*estasi dan pembayaran
3/3. akarta
http8AAdo"umentslide."omAdo"umentsAsumber#pembiayaan#bagian#1.html (diakses tanggal 17
!ay 2015