Dosen Pengampu :
Alfita Rakhmayani, S.E., M.Ak.
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Anis Sandika 40011420650206
Agatha Allyssa Claris Avertiane 40011420650219
Narendra Kusuma Dewa 40011420650225
Norberta Rima Dhani Aisyah N 40011420650226
KELAS E
SEMESTER 6
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, kasih, dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada dosen mata kuliah Manajemen
Perpajakan dan kepada pihak yang terkait dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna, oleh karena itu jika terdapat kesalahan yang ada dalam
penyusunan makalah ini, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang diberikan agar
dapat menyempurnakan makalah ini kedepannya. Semoga isi dari makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca nya.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
1. Kesimpulan ……………………………………. 13
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan bernegara, khususnya dalam pembangunan ekonomi. Fungsi pajak sangat
berperan bagi pembangunan negara dan masyarakat. Pajak digunakan untuk membiayai
berbagai macam pengeluaran publik. Pajak dibayarkan oleh rakyat kepada Negara
berdasarkan undang-undang yang berlaku. Fungsi pajak begitu penting sehingga setiap orang
harus memenuhi kewajiban pajaknya. Tanpa fungsi pajak sebagian besar kegiatan negara
akan sulit berjalan. Namun, masih banyak orang yang belum mengerti apa saja fungsi pajak.
Ini membuat orang banyak menghindari kewajiban pajaknya.
Pengetahuan masyarakat yang masih rendah akan fungsi pajak itu sendiri membuat
terkendalanya penarikan pajak karena banyak dari masyarakat yang masih enggan untuk
membayarkan kewajiban pajaknya. Oleh karena itu, penting sekali bagi Pemerintah untuk
tidak hanya sekedar memberikan penyuluhan tetapi memberikan sosialisasi terhadap sistem
perpajakan yang memadai dan mudah dipahami oleh masyarakat terutama para wajib itu
sendiri.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pajak secara umum dan apa fungsi dari pajak itu sendiri?
2. Apa yang dimaksud dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)?
3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengatahui definisi pajak dan apa saja fungsi dari pajak.
PEMBAHASAN
Dasar hukum pajak di Indonesia yaitu tertuang dalam Undang - Undang Dasar 1945
Pasal 23A yang berbunyi “ Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan undang - undang “. Dari isi pasal tersebut jelas jika pasal 23A
merupakan sumber hukum utama dari peraturan - pertauran yang menetapkan sistem dan tata
cara seluruh perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Pajak memiliki dua fungsi, di antara nya yaitu fungsi penerimaan (budgetair) yang
merupakan sumber dana diperuntukkan untuk pembiayaan pengeluaran pemerintah baik
pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan dan fungsi mengatur (reguleren) yang
merupakan alat untuk mengatur dan melaksanakan kebijakan di bidang ekonomi dan sosial.
Dalam Buku “Wealth Of Nations” Adam Smith mengemukakan empat asas dalam
pemungutan pajak :
1. Asas Equality (Keseimbangan atau Keadilan berdasarkan kemampuan)
2. Asas Certainty (Kepastian Hukum)
3. Asas Convinience of Payment (Tepat Waktu)
4. Asas Efficiency (Efisien dan Ekonomis)
2. Menurut Objeknya
a. Pajak Subjektif
Pihak yang berdasarkan pada subyeknya kemudian dicari syarat obyektifnya.
b. Pajak Objektif
Pajak yang berdasarkan pada obyeknya tanpa memperhatikan siapa atau
bagaimana keadaan subyeknya.
2. Withholding System
Besarnya pajak dihitung oleh pihak ketiga yang bukan wajib pajak dan bukan juga
aparat pajak/fiskus. Jenis pajak yang menggunakan withholding system di Indonesia
adalah PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan PPN.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada WP
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri
atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
4. PPh Pasal 22 atas Dilunasi oleh WP yang Dilaporkan oleh pihak yang
penyerahan hasil membeli sebelum menyerahkan barang paling
produksi oleh penebusan Delivery lambat 20 hari setelah masa
Pertamina, Penyerahan Order pajak berakhir.
migas oleh badan aha
lain, Penyerahan gula
pasir oleh Bulog
5. PPh Pasal 22 yang Tanggal 10 masa pajak 20 hari setelah masa pajak
dipungut oleh Badan berikutnya berakhir
Tertentu
6. PPh Pasal 23/26 Tanggal 10 masa pajak 20 hari setelah masa pajak
berikutnya berakhir
8. PPh Pasal 29/SPT Sebelum SPT Tahunan Akhir bulan ketiga setelah
Tahunan PPh OP disampaikan tahun pajak berakhir
10. PPN dan PPnBM yang Paling lama akhir bulan Paling lama akhir bulan
terutang dalam satu berikutnya setelah berikutnya setelah
Masa Pajak berakhirnya masa pajak berakhirnya masa pajak
dan sebelum SPT
disampaikan
11. PPN dan PPnBM Tanggal 7 Masa Pajak 14 hari setelah masa pajak
Bendaharawan Berikutnya berakhir
12. PPN dan PPnBM yang Tanggal 15 masa pajak 20 hari setelah masa pajak
dipungut oleh berikutnya berakhir.
pemungut PPN
Sanksi Perpajakan:
Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
melaporkan perhitungan pajak dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek
pajak dan atau kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SPT terdiri dari SPT Masa dan SPT tahunan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pemungutan nya, pajak mengenal tiga sistem, antara lain : Official Assessment
System Sistem pemungutan pajak yang membebankan wewenang untuk menentukan
besarnya pajak terutang pada fiskus atau aparat perpajakan sebagai pemungut pajak.Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada WP sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib
Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.Fungsi dari NPWP, antara
lain : Sebagai sarana dalam administrasi perpajakan Dipergunakan untuk menjaga ketertiban
dalam pembayaran pajak dan pengawasan Dipergunakan untuk semua hal yang berhubungan
dengan dokumen perpajakan Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi tertentu yang
mewajibkan untuk mencantumkan NPWP dalam setiap dokumen yang diwajibkannya. Tata
Cara Pendaftaran NPWP : WP akan mendaftarkan diri wajib mengisi Formulir Pendaftaran
Wajib Pajak Pengisian dan Penandatanganan formulir dapat dilakukan oleh WP sendiri atau
orang lain yang diberikan kuasa khusus Penyampaian formulir pendaftaran WP yang telah
diisi dan ditandatangani tersebut dapat dilakukan oleh WP sendiri atau orang lain yang diberi
kuasa penuh Jangka waktu pendaftaran NPWP dan pelaporan pengukuhan KPP : WP Orang
Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan WP badan wajib mendaftarkan diri
untuk memperoleh NPWP paling lama satu bulan setelah saat usaha mulai dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pajakku.com/read/5da03b54b01c4b456747b729/Pentingnya-Pembayaran-Pajak-untuk-
Negara
https://bakeuda.agamkab.go.id/Home/view/22#:~:text=Pajak%20digunakan%20untuk
%20membiayai%20berbagai,kegiatan%20negara%20akan%20sulit%20berjalan.
https://media.neliti.com/media/publications/61638-ID-pengaruh-kesadaran-membayar-pajak-
penget.pdf