Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI MELEBIHI NILAI TERCATAT EKUITAS

Dosen Pengampu:
Raden Roro Diana Atika Ghozali, S.E., M.Ak.

Disusun Oleh:
- Anis Sandika (206)
- Zalfa Novia Adrala (222)
- Irfan Cahyo Kumolo (227)
- Ester Oktaviana S (235)

Kelas E

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEKOLAH VOKASI
D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN
2023
A. Karakteristik Konsolidasi dengan Akuisisi Melebihi Nilai Tercatat

a. Prosedur Konsolidasi

Pada praktiknya, transaksi akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain


sebesar nilai buku sangatlah jarang dilakukan. Perusahaan pengakuisisi
(investor) biasanya akan melakukan uji kelayakan (due diligence)atas bisnis
yang akan diakuisisi. Hasil akurat uji kelayakan tersebut dapat menunjukkan
apakah bisnis yang akan diakuisisi memiliki nilai yang lebih tinggi atau lebih
rendah dari nilai bukunya. Berbagai faktor dapat memengaruhi proses
penilaian kelayakan bisnis saat proses kombinasi bisnis. Faktor-faktor tersebut
antara lain prospek bisnis perusahaan yang akan diakuisisi terutama dalam
menciptakan penghasilan tambahan bagi perusahaan pengakuisisi,kondisi
industri secara umum,nilai strategi bisnis,kualitas manajemen,dan tentunya
nilai wajar dari aset maupun liabilitas yang dilaporkan oleh perusahaan yang
diakuisisi.

Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasian atas akuisisi yang


dilakukan di atas niali buku tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan
akuisisi pada nilai buku. Sebagai contoh, PT Andalas oleh PT Nusantara.
Dalam pengakuisisian tertanggal 1 Januari 2020, PT Nusantara
menginvestasikan dana senilai Rp.1.500.000.000 untuk keseluruhan
kepemilikan pada PT Andalas. Nilai tersebut merupakan nilai wajar
konsolidasian hasil penilaian yang dilakukan oleh PT Nusantara atas berbagai
faktor yang terkait dengan PT Andalas

1 Januari 2020

Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000

Kas 1.500.000.000

Transaksi akuisisi PT Andalas juga menggunakan skema penghitungan yang


seperti pembahasan sebelumnya, sehingga diperoleh perhitungan sebagai
berikut
b. Diferensial

Berdasarkan PSAK 22 Kombinasi Bisnis, diferensial harus dialokasikan pada


aset teridentifikasi yang diperoleh dan/atau liabilitas yang diambil alih yang
dianggap menyebabkan nilai wajar dari entitas anak yang dikonsoldasikan
melebihi nilai bukunya atau dialokasikan sebagai goodwill. Sebagai panduan,
Gambar 4.1 memberikan ilustrasi penentuan diferensial dalam akuisisi entitas
usaha.

B. Aset Teridentifikasi dan Liabilitas Diambil Alih

a. Goodwill

Selain disebabkan aset teridentifikasi atau liabilitas yang diambil alih,


diferental juga dapat disebabkan oleh goodwill. PSAK 22 (2010)
mendefinisikan goodwill sebagai selisih antara nilai agregat dari (1) imbalan
yang dialihkan (2) jumlah kepentingan nonpengendali, (3) nila wajar
kepentingan ekuitas yang sebelumnya diakuisisi jika kombinasi bonis
dilakukan bertahap, dan jumlah neto dari aset terndentifikasi yang diperoleh
dan liabilitas yang diambil alih. Dapat dikatakan pula bahwa goodwill
mencerminkan pandangan investor (pihak pengakuisis) atas potensi atau nilai
lebih yang dimiliki investee (pihak diakuisisi) sehingga pihak pengakuisisi
mau membayar lebih atas nilai bersih aset yang dimiliki pihak diakuisi

Dalam kasus akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara, jika diasumsikan bahwa


perbedaan nilai investasi dan nilai buku disebabkan oleh goodwill, maka
pengalokasian diferensial pada goodwill menggunakan jurnal eliminasi
sebagai berikut:

Goodwill 300.000.000

Investasi pada PT Andalas 300.000.000

Jika suatu kombinasi bisnis memunculkan pengakuan terhadap goodwill,


maka goodwill yang d diakui merupakan subjek pengujian penurunan nilai
sesuai PSAK 48 dan tidak dapat diamortisasi. Penurunan nilai goodwill terjadi
ketika nilai tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan nilai yang dapat
diperoleh kembali (recoverable amount), yakni nilai yang lebih tinggi antara
nilai wajar dikurangi biaya penjual dan nilai pakai atau hasil investasi di masa
mendatang

b. Pembelian dengan Diskon

Selain melakukan pembelian yang dapat menyebabkan terjadinya


goodwill, dapat juga terjadi akuisisi dengan konsiderasi nilai wajar yang
dikeluarkan oleh investor lebih rendah dibandingkan dengan nilai wajar dari
seluruh aset bersih yang dimiliki investee.Kondisi ini mengindikasikan bahwa
saat dilakukan akuisisi terdapat goodwill negative,pembelian yang dilakukan
investor atas investee terjadi pada harga diskon. Pembelian Dengan diskon
mungkin terjadi, misalnya dalam kondisi penjualan yang dilakukan dengan
terpaksa. Investor mengakui keuntungan yang dihasilkan dari pembelian
dengan diskon melalui laba/rugi periode terjadinya akuisisi.

Sebagai Ilustrasi, misalkan PT Nusantara membeli PT Andalas seharga


Rp1.000.000.000. Diketahui bahwa nilai wajar dari persediaan dan tanah
adalah Rp50.000.000 dan Rp150.000.000 lebih tinggi dibandingkan nilai
bukunya (nilai wajar dari aset neto adalah Rp1.400.000.000), maka terdapat
selisih sebesar Rp400.000.000 antara nilai wajar aset neto PT Andalas dengan
konsiderasi nilai wajar yang diserahkan oleh PT Nusantara. Maka PT
Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:

1 Januari 2020

Jurnal saat mencatat pembelian saham PT Andalas

Investasi pada PT Andalas 1.400.000.000

Kas 1.000.000.000

Keuntungan pada Harga Diskon 400.000.000

Jurnal eliminasi saat melakukan konsolidasi:

Saham Biasa 800.000.000

Saldo Laba 400.000.000

Investasi pada PT Andalas 1.200.000.000

Jurnal eliminasi saat mengalokasikan diferensial:

Persediaan 50.000.000

Tanah 150.000.000

Investasi pada PT Andalas 200.000.000

C. Ilustrasi dengan Kepemilikan Penuh

a. Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi


Sebagai ilustrasi konsolidasi atas akuisisi dengan kepemilikan penuh
untuk kombinasi bisnis yang dilakukan di atas nilai tercatat, akan digunakan
kasus akuisisi PT andalas oleh PT Nusantara dengan modifikasi informasi
sebagai berikut: PT Nusantara membeli seluruh saham PT Andalas seharga
Rp1.500.000.000. Diketahui bahwa nilai buku dari seluruh aset bersih PT
Andalas adalah Rp1.200.000.000 sehingga terdapat diferensial dari akuisisi ini
sebesar Rp300.000.000 yang dialokasikan kepada goodwill sebesar
Rp100.000.000 dan aset teridentifikasi lainnya sebesar Rp200.000.000.
Sebagai gambaran, transaksi akuisisi PT Nusantara terhadap PT Andalas
ditunjukan pada gambar berikut:

PT Nusantara akan mencatat transaksi akuisisi PT Andalas pada bukunya


sebagai berikut:

1 Januari 2020

Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000

Kas 1.500.000.000

Jurnal untuk mengeliminasi ekuitas entitas anak dalam pengonsolidasian


laporan keuangan sesaat setelah ekuitas:
Saham Biasa 800.000.000

Saldo Laba 400.000.000

Investasi pada PT Andalas 1.200.000.000

Jurnal eliminasi yang harus dibuat untuk amortisasi diferensiasi adalah sebagai
berikut:

Persediaan 50.000.000

Tanah 210.000.000

Goodwill 100.000.000

Investasi pada PT Andalas 300.000.000

Bangunan dan Peralatan 60.000.000

Jurnal pengalokasian diferensial ini mendistribusikan diferensial yang


muncul dari transaksi akuisisi. Persediaan mengalami kenaikan nilai wajar
sebesar Rp50.000.000, tanah mengalami kenaikan nilai wajar sebesar
Rp210.000.000, sedangkan bangunan dan peralatan mengalami penurunan
nilai sebesar Rp60.000.000. Selain itu, atas transaksi kombinasi bisnis antara
PT Nusantara dan PT Andalas, diakui munculnya goodwill senilai
RP100.000.000 dari selisih antara imbalan yang diserahkan PT Nusantara atas
nilai wajar aset neto PT Andalas.
b. Konsolidasi pada Periode Akuisisi

Untuk periode setelah terjadinya akuisisi atas akuisisi yang dilakukan


diatas nilai tercatat, tidak terdapat perbedaan mendasar dibandingkan
konsolidasi ketika akuisisi dilakukan pada nilai tercatat.

Neraca Saldo

per 31 Desember 2021

PT Nusantara PT Andalas

Debit Kredit Debit Kredit

Kas dan Setara Kas 500.000.000 600.000.000


Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000
Merk Dagang 400.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.605.000.000
Akumulasi Penyusutan 750.000.000 125.000.000
Akumulasi Amortisasi 50.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000
Beban Laba atas PT Andalas 155.000.000
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000
Dividen 300.000.000 50.000.000
Total 12.955.000.000 12.955.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000

Dengan informasi yang sama pada ilustrasi sebelumnya, diketahui


bahwa selama tahun berjalan PT Nusantara mengumumkan dan membagikan
dividen sebesar Rp300.000.000, sedangkan PT Andalas sebesar
Rp50.000.000. PT Nusantara sebagai entitas yang memiliki PT Andalas akan
mencatat transaksi terkait penerimaan dividen dari anak sebagai berikut:

31 Desember 2020

Kas 50.000.000

Investasi pada PT Andalas 50.000.000


Selain itu, selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan perolehan
laba bersih sebesar Rp200.000.000 yang dihitung dari penjumlahan seluruh
pendapatan dan dikurangi dengan seluruh beban yang dilaporkan. Maka PT
Nusantara sebagai pemilik mengakui perolehan pendapatan sebesar persentase
kepemilikan atas PT Andalas berdasarkan metode ekuitas sebagai berikut:

31 Desember 2020

Investasi pada PT Andalas 200.000.000

Bagian Laba atas PT Andalas 200.000.000

Selain itu, untuk mengakui penghapusan diferensial yang terjadi


selama periode berjalan maka PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai
berikut:

Bagian Laba atas PT Andalas 50.000.000


Investasi pada PT Andalas 50.000.000

Selain itu, jurnal untuk menyesuaikan diferensial terkait dengan nilai


wajar bangunan dan peralatan yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai
bukunya. Diferensial sebesar Rp60.000.000 akan dialokasikan kepada sisa
masa manfaat aset yaitu 12 tahun. Sehingga Perhitungannya seperti ini.
(60.000.000 / 12) = Rp5.000.000/tahun

Investasi pada PT Andalas 5.000.000


Bagian Laba atas PT Andalas 5.000.000

Jurnal eliminasi yang perlu dibuat adalah jurnal yang digunakan untuk
menghapus kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas

Total Investasi = Saldo Saham + Saldo Laba

Saldo Awal 1.200.000.000 800.000.000 400.000.000


Laba Neto 200.000.000 200.000.000
Dividen (50.000.000) (50.000.000)
Saldo Akhir 1.350.000.000 550.000.000
Saham Biasa 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Bagian Laba PT Andalas 200.000.000
Dividen Diumumkan 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.350.000.000

Jurnal eliminasi berikutnya adalah jurnal pengalokasian diferensial.


berikut adalah skedul perhitungan saldo diferensial selama 2020:

Jurnal eliminasi yang harus dibuat untuk mengalokasikan dan


mengamortisasi diferensial adalah sebagai berikut:

Beban Pokok Penjualan 50.000.000


Beban Penyusutan 5.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 45.000.000

Tanah 210.000.000
Akumulasi Penyusutan 5.000.000
Goodwill 100.000.000
Bangunan dan Peralatan 60.000.000
Investasi pada PT Andalas 255.000.000

Khusus untuk persediaan atau aset-aset teridentifikasi lainnya yang


diperkirakan akan terealisasi dalam satu periode akuntansi, maka saat
dilakukan pengalokasian diferensial di akhir tahun. Selain itu, untuk aset-aset
yang mengalami penyusutan, dicatat pula penyusutan tambahan (pengurangan)
yang disebabkan pengalokasian diferensial terhadap aset yang mengalami
penyusutan tersebut hingga aset tersebut tersusutkan sepenuhnya.
c. Laba Neto dan Saldo Laba Konsolidasian

Berdasarkan kertas kerja konsolidasian pada tabel 4.7 dapat dilihat


bahwa laba neto konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2020 adalah Rp.755.000.000,- Sedangkan saldo
laba konsolidasi per tanggal 31 Desember 2020 adalah Rp.1.955.000.000,-
Adapun perhitungannya laba neto konsolidasian untuk PT Nusantara dan
entitas anak adalah sebagai berikut :
Laba neto terpisah PT Nusantara 600.000.000,-

Laba neto PT Andalas 200.000.000,-

Amortisasi diferensial terkait persediaan terjual 2020 (50.000.000,-)

Amortisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan di 2020 5.000.000,-

Laba Neto Konsolidasian 2020 755.000.000,-

Berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa, Ketika entitas


anak dimiliki sepenuhnya oleh entitas induk serta tidak ada penyesuaian
komponen-komponen tertentu, laba neto konsolidasian adalah sama dengan
laba neto yang dilaporkan oleh entitas induk.
Sedangkan perhitungan saldo laba konsolidasian PT Nusantara dan
entitas anak per 31 Desember 2020 adalah :
Saldo laba PT Nusantara, 1 Januari 2020 1.500.000.000,-

Laba neto terpisah PT Nusantara 600.000.000,-

Laba neto PT Andalas 200.000.000,-

Amortisasi diferensial terkait persediaan terjual 2020 (50.000.000,-)

Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan di 2020 5.000.000,-

Dividen diumumkan oleh PT Nusantara di 2020 (300.000.000,-)

Saldo Laba Konsolidasian, 31 Desember 2020 1.955.000.000,-

d. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Pada gambar 4.5 tampak Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian


milik PT Nusantara dan Entitas Anak.

GAMBAR 4.5

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak

PT Nusantara dan Entitas Anak


Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
per 31 Desember 2020

Aset Liabilitas
Kas dan Setara Kas 1.100.000.000 Utang Usaha 1.500.000.000
Piutang Usaha 1.175.000.000 Utang Obligasi 2.000.000.000
Persediaan 1.050.000.000
Tanah 2.210.000.000 Ekuitas
Bangunan dan Peralatan 3.340.000.000 Saham Biasa 3.000.000.000
Akumulasi Penyusutan (870.000.000) 2.470.000.000 Saldo Laba 1.955.000.000
Merek Dagang 400.000.000
Akumulasi Amortisasi (50.000.000) 350.000.000
Goodwill 100.000.000
Total Aset 8.455.000.000 Total Liabilitas dan Ekuitas 8.455.000.000

e. Konsolidasi pada Periode Setelah Akuisisi

Pada periode setelah terjadinya akuisisi, beberapa hal harus


diperhatikan ketika menyiapkan laporan keuangan konsolidasian untuk entitas
anak yang diakuisisi tidak pada nilai tercatatnya. Karena pada pengakuisisian
yang tidak dilakukan pada nilai tercatat menimbulkan diferensial yang perlu
dialokasikan terhadap aset diperoleh atau liabilitas diambil alih atau bahkan
Goodwill. Maka entitas induk perlu memastikan bahwa diferensial tersebut
telah diukur secara tepat. PSAK 22 mensyaratkan entitas untuk mengukur dan
mencatat aset yang diperoleh maupun liabilitas yang diambil alih telah sesuai
standar terkait untuk akun-akun tersebut. Misalkan diferensial dialokasikan
terhadap aset tetap yang diukur menggunakan metode biaya historis, maka
perusahaan perlu memastikan apakah penyusutan yang dicatat telah sesuai
atau membutuhkan tambahan (pengurangan) penyusutan untuk tujuan
konsolidasian. Bila diferensial kemudian disebabkan karena munculnya
goodwill, maka sesuai PSAK 22, entitas perlu melakukan pengujian
penurunan nilai (impairment) setiap periode pelaporan.

Sebagai ilustrasi, kita akan melanjutkan proses penyiapan laporan


keuangan konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak. Tabel 4.8 menunjukan
neraca saldo milik PT Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2021 atau
dua tahun setelah terjadinya akuisisi.
TABEL 4.8

Neraca Saldo

per 31 Desember 2021

PT Nusantara PT Andalas

Debit Kredit Debit Kredit

Kas dan Setara Kas 1.145.000.000 700.000.000


Piutang Usaha 1.000.000.000 500.000.000
Persediaan 550.000.000 350.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000
Merk Dagang 400.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.735.000.000
Akumulasi Penyusutan 1.000.000.000 150.000.000
Akumulasi Amortisasi 100.000.000 -
Utang Usaha 1.150.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 2.000.000.000 550.000.000
Penjualan 6.000.000.000 1.000.000.000
Beban Laba atas PT Andalas 230.000.000 -
Beban Pokok Penjualan 3.900.000.000 600.000.000
Beban Operasi 1.050.000.000 125.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000 -
Dividen 400.000.000 100.000.000
Total 14.980.000.000 14.980.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000

Berdasarkan informasi yang disajikan dalam neraca saldo pada Tabel 4.8 PT
Nusantara melaporkan laba neto Rp1.000.000.000,- serta membagikan dividen sebesar
Rp400.000.000,- Sedangkan PT Andalas melaporkan laba neto Rp250.000.000,- dan
membagikan dividen Rp100.000.000,- Selain itu, diketahui informasi bahwa PT Nusantara
telah melakukan uji penurunan nilai terhadap goodwill dan diperoleh hasil bahwa nilai
goodwill harus diturunkan sebesar Rp25.000.000,-

Atas informasi di atas, PT Nusantara akan mencatat pengakuan atas pengumuman


laba serta dividen yang diterima dari PT Andalas sebagai berikut :

Investasi pada PT Andalas 250.000.000


Bagian laba atas PT Andalas 250.000.000
mencatat pengakuan penghasilan dari
PT Andalas (Rp250.000.000 x 100%)

Kas 25.000.000
Investasi pada PT Andalas 25.000.000
mencatat penurunan nilai goodwill
(Rp25.000.000 x 100%)

Tabel 4.9 menunjukan perhitungan kepemilikan atas PT Andalas per 31 Desember 2021

TABEL 4.9

Perhitungan Jurnal Eliminasi

Total investasi = Saham Biasa + Saldo Laba

Saldo Awal 1.350.000.000 550.000.000


Laba Neto 250.000.000 800.000.000 250.000.000
Dividen (100.000.000) (100.000.000)
Saldo Akhir 1.500.000.000 800.000.000 700.000.000
Adapun jurnal eliminasi yang perlu dibuat oleh PT Nusantara sebagai perusahaan induk
adalah :

Saham Biasa 800.000.000


Saldo Laba 550.000.000
Bagian laba atas PT Andalas 250.000.000
Dividen diumumkan 100.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Andalas
Sama seperti periode sebelumnya, diperlukan jurnal eliminasi untuk mengalokasikan dan
mengamortisasi diferensial. Berbeda dengan Tahun 2020, di mana amortisasi diferensial
berkaitan dengan akun persediaan serta peralatan dan bangunan. Karena persediaan telah
terjual di 2020, maka amortisasi diferensial di 2021 hanya terkait dengan peralatan dan
bangunan sebesar Rp5.000.000,- Selain itu, jurnal eliminasi juga dibuat untuk mengakui
penurunan nilai goodwill sebesar Rp25.000.000,- Berikut adalah skedul perhitungan saldo
diferensial selama 2021 :

Total = Persediaan + Tanah + Bangunan + Akum. + Goodwill


dan penyusutan
Persediaan

Saldo Awal 255.000.000 210.000.000 (60.000.000) 5.000.000 100.000.000


Amortisasi (20.000.000) 5.000.000 (25.000.000)
Saldo Akhir 235.000.000 210.000.000 (60.000.000) 10.000.000 75.000.000
Jurnal eliminasi yang harus dibuat untuk mengalokasikan dan mengamortisasi diferensial
adalah sebagai berikut :
Rugi penurunan nilai Goodwill 25.000.000,-

Beban Penyusutan 5.000.000,-

Bagian laba atas PT Andalas 20.000.000,-

Mengamortisasi diferensial

Tanah 210.000.000,-

Akumulasi Penyusutan 10.000.000,-

Goodwill 75.000.000,-

Bangunan dan Peralatan 60.000.000,-

Investasi pada PT Andalas 235.000.000,-

Mengalokasikan diferensial

D. Akuisisi dengan Kepemilikan Sebagian

a. Ilustrasi Konsolidasi dengan Kepemilikan Sebagian

Kasus PT Nusantara mengakuisisi PT Andalas dengan sedikit modifikasiPT


Nusantara membeli 75% saham PT Andalas seharga Rp 1.125.000.000. pada
saat dilakukan akuisisi ,diketahui pula bahwa nilai wajar dari kepentingan
nonpengendali adalah Rp 375.000.000 sedangkan nilai wajar seluruh aset adan
liabilitas PT Andalas adalah Rp 1.400.000.000. Nilai buku dari seluruh ekuitas
PT Andalas adalah Rp 1.200.000.000,sehingga terdapat diferensial dari
akuisisi ini sebesar Rp 300.000.000 yang dialokasikan pada Goodwill sebesar
Rp 100.000.000 dan aset teridentifikasi lainnya sebesar Rp 200.000.000
sebagai gambaran,transaksi akuisisi PT Nusantara terhadap PT Andalas
ditunjukan berikut ini :
Lalu PT Nusantara akan mencatat transaksi akuisisi PT Andalas Sebagai
berikut :

Dibawah ini adalah perhitungan nilai aset neto PT Andalas dan bagian PT
Nusantara , serta kepentingan nonpengendali atas aset neto tsb

Jurnal eliminasi sebagai berikut :

Jurnal pengalokasian diferensial ini mendistribusikan diferensial yang muncul


dari transaksi akuisisi. Persediaan mengalami kenaikan nilai wajar dari nilai
tercatat sebesar Rp 50.000.000, tanah mengalami kenaikan nilai wajr sebesar
Rp 210.000.000,sedangkan bangunan dan peralatan mengalami penurunan
nilai sebesar Rp 60.000.000,selain itu,atas transaksi kombinasi bisnis PT
Nusantara dan PT Andalas,diakui munculnya goodwill senilai Rp 100.000.000
dari selisih antara imbalan yang diserahkan PT Nusantara atas nilai wajar aset
neto PT Andalas , dibawah ini adalah alokasi diferensial pada saat akuisisi
Jurnal eliminasi yang harus dibuat untuk mengalokasikan diferensial adalah
sebagai berikut :

4E3WS4E3

Laporan posisi keuangan konsolidasisan PT Nusantara dan entitas anak sesaat


setelah transaksi dapat dilihat pada Gambar 4.6

b. Konsolidasi pada Periode Akuisisi

Melanjutkan ilustrasi akuisisi yang diakukan.oleh PT Nusantara terhadap PT


Andalas. Tabel 4.12 menyediakan informasi neraca saldo kedua perusahaan
per 31 Descmber 2020, Dengan informasi yang sama: diketahul bahwa selama
tahun berjalan PT Nusantara menguniumkin dan membagikan dividen sebesar
Rp300,000.000 sedangkan PT. Andalas mengumumkan dan membagikan
dividen sebesar Rp50.000.000. PT Nusantara, sebagai perusahaan yang
memiliki PT Andalas, akan mencatat transaksi terkait pencrimaan dividen dari
anak perusahaan sebagai berikut:
Selama-tahun berjalan, PT Andalas melaporkan perolehan laba neto sebesar
Rp200.000.000 yang dapat dihitung dari menjumlahkan seluruh pendapatan
lalu dikurangi seluruh beban yang dlaporkan Atas laba neto yang dilaporkan
inl, PT Nusantara sebagai pemilik, dapat mengakui perolehan pendapatan
sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas berdasarkan metode ekuitas
sebagai berikut:

selain itu untuk mengakui penghapusan diferensial yang terjadi selama periode
berjalan, maka PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut :
Jurnal penghapusan diferensial yang pertama digunakan untuk menyesuaikan
penghasilan dari PT Andalas karena diferensial yang terkait dengan persediaan
telah terjual sehingga aset tersebut tidak lagi dimiliki oleh PT Andalas pada
akhir tahun pelaporan, oleh karena itu, bagian diferensial harus dihapuskan
dengan mengurangi saldo investasi dan penghasilan yang Diterima dari PT
Andalas Sementara itu, jurnal selanjutnya digunakan untuk menyesuaikan
diferensial terkait nilai wajar bangunan dan peralatan yang lebih rendah
dibandingkan nilai bukunya. Diferensial sebesar Rp 60.000.000 akan
dialokasikan kepada sisa masa manfaat aset 12 tahun, maka setiap tahunnya
diferensial akan diamortisasi sebesar Rp 5.000.000 (Rp 60.000.00-, 12). Hal
ini dilakukan untuk memenuhi prinsip matching Cost yang mensyaratkan
untuk mencocokkan biaya terhadap penghasilan yang diakui Pada Tabal 4.13
ditunjukkan.perhitungan pengalolasikan kepemilikan atas PT Andalas, Dari
tabel tersebut dapat terlihat bahwa kepemilikan PT Andalas sebaglan (75%)
dikuasai olch PT Nusantara sebagai perusahaan pengendali. Kepemilikan PT
Nusantara atas PT Andalas berwujud modal saham.

Jurnal eliminasi harus dibuat untuk mengeliminasi ekuitas PT Andalas dan


investasi pasa PT Andalas. Berbeda dengan bagian sebelumnya, karena saham
PT Andalas tidak seluruhnya dimiliKI PT Nusantara, maka dalam jurnal
eliminasi memunculkan kepentingan nonpengendali yang akan disajikan di
ekuitas Selain itu, laba neto dan dividen diumumkan PT Andalas juga tidak
seluruhnya menjad: hak PT Nusantara. Oleh karena itu, harus diakui bagian
laba dari kepentingan nonpengendali. Berikut jurnal eliminasi dasar yang
harus dibuat untuk mengeliminasi ekuitas dan investasi di PT Andalas.

jurnal eliminasi berikutnya untuk mencatat amortisasi dan pengalokasian sisa


diferensial. berikut ini adalah skedul perhitungan saldo diferensial selama
tahun 2020
Jurnal eliminasi yang harus dibuat untk mengalokasian diferensial adalah
sebagai berikut :

Persediaan yang menyebabkan munculnya diferensial positif telah terjual seluruhnya di 2020,
sehingga diferensial terkait persediaan sejumlah Rp 50.000.000 harus diamortisasi seluruhnya
Kemudian diferensial terkait dengan bangunan dan peralatan harus diamortisasti selumlah
Rp5.000.000. Dalam hal ini ,kepemilikan saham PT Andalas tidak seluruhnya oleh PT
Nusantara oleh sebab itu amortisasi diferensial tidak hanya berpengaruh pada bagian laba
entitas induk tetapi juga bagian laba untuk kepentingan nonpengendali.

Jurnal eliminasi berikutnya dibuat untuk mengalokasikan sisa diferensial ke akun tanah
bangunan dan peralatan, dan goodwill. Berbeda dengan jurnal alokasi diferensial sebeluninya
yanghanya memengaruhi akun investasi induk di PT Andalas, jurnal eliminasi ini akan
memunculkan bagian kepentingan nonpengendali. Berikut jurnal eliminasi yang dibuat untuk
mengalakasikan sisa diferensial

Selanjutnya, Tabel 4 .14 menyajikan kertas kerja konsolidasian untuk PT Nusantara dan
entitas anak. Pada tabel tersebut dapat terlihat proses penyusunan laporan keuangan
konsolidasi menggunakan bantuan kertas kerja konsolidasian dengan prosedur yang telah
sebelumnya.
Berdasarkan kertas kerja konsolidasian pada Tabel 4.14 dapat kita lihat bahwa laba neto
konsolidasian PT Nusantara dan anak perusahaan untuk periode yang berakthir 31 Desember
2020 adalah Rp 775.000.000, sedangkan saldo laba konsolidasian pet tanggal 31 Desember
2020 adalah Rp1.916.250.000. Adapun perhitungan laba neto konsolidasian untuk PT
Nusantara dan anak perusahaan adalah sebagai berikut

sedangkan perhitungan saldo laba konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak per 31
Desember 2020 adalah

Pada gambar 4.7 tampak Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas
Anak

untuk periode setelahnya, prosedur konsolidasi laporan keuangan yang perlu dilakukan
adalah sama dengan penjelasan yang telah diberikan pada bagian-bagian sebelumnya pada
bab ini.

Anda mungkin juga menyukai