Anda di halaman 1dari 37

Dosen Pengampu : Jasmina Syafe’i, S.E., M. Ak. CA.

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

RESUME BAB 4

KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI MELEBIHI NILAI TERCATAT


EKUITAS

Disusun Oleh Kelompok 3:

Alfiah Arista (12170320906)

Debby Zira (12170324961)

Junanda Ibnu Yazman (12170314963)

Tedi Jonatan (12170311648)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga resume “KONSOLIDASI DENGAN
AKUISISI MELEBIHI NILAI TERCATAT EKUITAS” ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.

Resume ini kami susun untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan 1. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan resume ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kitasebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Pekanbaru, 18 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

1.1 KARAKTERISTIK KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI


MELEBIHI NILAI TERCATAT..................................................................... 1

1.1.1 Prosedur Konsolidasi....................................................................... 1

1.2.1 Diferensial......................................................................................... 3

1.2 ASET TERIDENTIFIKASI DAN LIABILITAS DIAMBIL ALIH... 3

1.2.2 Goodwill............................................................................................ 4

1.2.3 Pembelian dengan Diskon............................................................... 5

1.3 ILUSTRASI AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN PENUH........... 6

1.3.1 Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi................................................6

1.3.2 Konsolidasi pada Periode Akuisisi................................................. 7

1.3.3 Laba Neto dan Saldo Laba Konsolidasian................................... 16

1.3.4 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.....................................17

1.3.5 Konsolidasi pada Periode Setelah Akuisisi.................................. 18

1.4 AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN SEBAGIAN.........................24

1.4.1 Ilustrasi Konsolidasi dengan Kepemilikan.................................. 24

1.4.2 Konsolidasi pada Periode Akuisisi................................................27

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 34

ii
BAB 4

KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI MELEBIHI NILAI


TERCATAT EKUITAS

1.1 KARAKTERISTIK KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI


MELEBIHI NILAI TERCATAT
1.1.1 Prosedur Konsolidasi
Pada praktiknya, transaksi akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain
sebesar nilai buku sangatlah jarang dilakukan. Perusahaan pengakuisisi (investor)
biasanya akan melakukan uji rendah dari nilai bukunya. Berbagai faktor dapat
memengaruhi proses penilaian kelayakan bisnis saat proses kombinasi bisnis.
Faktor-faktor tersebut antara lain prospek bisnis perusahaan yang akan diakuisisi
terutama dalam menciptakan penghasilan tambahan bagi perusahaan pengakuisisi.
Kondisi industri secara umum, nilai strategis bisnis, kualitas manajemen dan
tentunya nilai wajar dari aset maupun liabilitas yang dilaporkan oleh perusahaan
yang akan diakuisisi

Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasian atas akuisisi yang


dilakukan di atas nini buku tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan
akuisisi pada nilai buku Sebagal contoh, kita akan kembali menggunakan kasus
akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara Anggaplah dalam pengakuisisian
tertanggal 1 Januari 2020, PT Nusantara mengeluarkan investasi senilai
Rp1.500.000.000 untuk keseluruhan kepemilikan pada PT Andalas, Nilai investasi
Rp 1.500.000.000 merupakan nilai wajar konsiderasian (fair value consideration)
hasil penilaian yang dilakukan oleh PT Nusantara atas berbagai faktor yang terkait
dengan PT Andalas.

Sama seperti contoh sebelumnya, PT Nusantara akan mencatat transaksi


akuisisi PT Andalas ini sebagai berikut:

1
1 Januari 2020

Investasi 1.500.000.000

Kas 1.500.000.000

Mencatat pembelian saham PT Andalas

Transaksi akuisisi PT Andalas juga menggunakan skema penghitungan


yang seperti pembahasan sebelumnya, sehingga diperoleh hasil perhitungan
sebagai berikut:

Nilai Investasi Rp1.500.000.000

Nilai Buku

Saham Biasa 800.000.000

Saldo Laba 400.000.000

Total Nilai Buku 1.200.000.000

Selisih (diferensial) antara nilai investasi dan nilai buku Rp300.000.000

Berdasarkan skema penghitungan tersebut, terlihat bahwa PT Nusantara


mengeluarkan Investasi yang lebih tinggi dibandingkan nilai buku PT Andalas,
yaitu sebesar Rp300.000.000. Secara perhitungan, Investasi PT Nusantara pada PT
Andalas ditunjukkan pada Tabel 4.1

TABEL 4.1

Perhitungan Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas

Total Investasi Saham Biasa Saldo Laba


= +
Saldo Awal 1.200.000.000 800.000.000 400.000.000

2
Untuk pengonsolidasian laporan keuangan, dapat dilakukan proses yang
sama seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan
perhitungan pada Tabel 4.1, maka diperoleh jurnal eliminasi sebagai berikut:

(1e) Saham Biasa-PT Andalas 800.000.000

Saldo Laba 400.000.000

Investasi pada PT Andalas 1.200.000.000

Dapat terlihat bahwa jurnal eliminasi tersebut juga menghapus seluruh


saldo ekuitas milik entitas anak, dalam kasus ini adalah saham biasa dan saldo
laba, sebesar nilai tercatatnya. Sementara itu, kelebihan nilai investasi terhadap
nilai buku aset neto (aset bersih) entitas anak merupakan diferensial. Diferensial
tersebut yang akan dialokasikan ke goodwill atau ke aset atau liabilitas lain yang
nilai wajarnya berbeda dengan nilai buku. Bagian selanjutnya akan menjelaskan
penyebab munculnya diferensial dan bagaimana jurnal eliminasi yang harus
dibuat untuk mengalokasikan diferensial tersebut.

1.2.1 Diferensial

Berdasarkan PSAK 22 Kombinasi Bisnis, diferensial harus dialokasikan


pada aset teridentifikasi yang diperoleh dan/atau liabilitas yang diambil alih yang
dianggap menyebabkan nilai wajar dari entitas anak yang dikonsolidasikan
melebihi nilai bukunya atau dialokasikan sebagai goodwill.

1.2 ASET TERIDENTIFIKASI DAN LIABILITAS DIAMBIL


ALIH

Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih secara
mudah disebabkan adanya perbedaan nilai tercatat (nilai buku) dengan nilai wajar
dari aset atau liabilitas tersebut. Menurut PSAK 22 aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih haruslah memenuhi definisi aset dan

3
liabilitas menurut kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan pada
tanggal akuisisi serta merupakan bagian yang dipertukarkan dalam proses akuisisi.

Pengklasifikasian dan penentuan aset teridentifikasi dan liabilitas yang


diambil alih perlu didasarkan pada hal-hal seperti: (1) persyaratan kontraktual, (2)
kondisi ekonomi, (3) kebijakan operasional dan akuntansinya, serta (4) kondisi
terkait lainnya yang ada pada tanggal terjadinya akuisisi.

Dalam kasus akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara, jika diasumsikan


bahwa perbedaan nilai investasi dan nilai buku disebabkan oleh nilai persediaan
yang dinilai lebih tinggi sebesar Rp50.000.000 dan nilai tanah yang lebih tinggi
sebesar Rp250.000.000, maka diferensial masing-masing akan dialokasikan ke
persediaan dan tanah sejumlah nilai tersebut. Pengalokasian diferensial pada aset
teridentifikasi menggunakan jurnal eliminasi sebagai berikut:

(2e) Persediaan 50.000.000

Tanah 250.000.000

Investasi pada PT Andalas 300.000.000

Megatribusikan diferensial terhadap persediaan dan tanah

1.2.2 Goodwill

PSAK 22 mendefinisikan goodwill sebagai selisih antara nilai agregat dari


(1) imbalan yang dialihkan; (2) jumlah kepentingan non pengendali: (3) nilai
wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya diakuisisi jika kombinasi bisnis
dilakukan bertahap, dan nilai wajar dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih.

Dalam kasus akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara, jika diasumsikan


bahwa perbedaan nilai investasi dan nilai buku disebabkan oleh goodwill, maka
pengalokasian diferensial pada goodwill menggunakan jurnal eliminasi sebagai
berikut:

(3e) Goodwill 300.000.000

4
Investasi pada PT Andalas 300.000.000

Mengatribusikan diferensial terhadap goodwill

Jika suatu kombinasi bisnis memunculkan pengakuan terhadap goodwill,


maka goodwill yang diakui merupakan subjek pengujian penurunan nilai sesuai
PSAK 48 Penurunan Nilai Aset dan tidak dapat diamortisasi.

1.2.3 Pembelian dengan Diskon

Selain melakukan pembelian yang dapat menyebabkan terjadinya goodwill,


dapat juga terjadi akuisisi dengan konsiderasi nilai wajar yang dikeluarkan oleh
investor lebih rendah dibandingkan dengan nilai wajar dari seluruh aset neto yang
dimiliki investee. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pembelian yang dilakukan
investor atas investee terjadi pada harga diskon (bargain purchase). Pembelian
dengan diskon mungkin terjadi, misalnya dalam kondisi penjualan yang dilakukan
dengan terpaksa.

Sebagai ilustrasi, misalkan PT Nusantara membeli PT Andalas seharga


Rp1.000.000.000. Diketahui bahwa nilai wajar dari persediaan dan tanah adalah
Rp50.000.000 dan Rp150.000.000 lebih tinggi dibandingkan nilai bukunya (maka
nilai wajar dari aset neto adalah Rp1.400.000.000), maka terdapat selisih sebesar
Rp400.000.000 juta antara nilai wajar aset neto PT Andalas dengan konsiderasi
nilai wajar yang diserahkan oleh PT Nusantara. Berdasarkan transaksi tersebut,
PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:

1 Januari 2020

Investasi pada PT Andalas 1.400.000.000

Kas 1.000.000.000

Keuntungan pada Harga Diskon 400.000.000

Mencatat pembelian saham PT Andalas

5
Jurnal eliminasi saat melakukan konsolidasi

(4e) Saham Biasa 800.000.000

Saldo Laba 400.000.000

Investasi pada PT Andalas 1.200.000.000

Jurnal eliminasi saat mengalokasikan diferensial:

(5e) Persediaan 50.000.000

Tanah 150.000.000

Investasi pada PT Andalas 200.000.000

1.3 ILUSTRASI AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN PENUH


1.3.1 Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi

TABEL 4.4

Kertas Kerja Konsolidasian Sesaat Setelah Akuisisi

Neraca Saldo Jurnal Eliminasi


Nama
Konsolidasian
Akun PT
PT Andalas Debit Kredit
Nusantara

Kas dan
100.000.000 600.000.000 700.000.000
Setara Kas

Piutang
600.000.000 250.000.000 850.000.000
Usaha

Persediaan 400.000.000 350.000.000 (7e)50.000.000 800.000.000

6
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 (7e)210.000.000 2.210.000.000

Bangunan
dan 3.000.000.000 400.000.000 (7e)60.000.000 3.340.000.000
Peralatan

Akumulasi
(500.000.000) (100.000.000) (600.000.000)
Penyusutan

Merek
400.000.000 400.000.000
Dagang

Goodwill (7e)100.000.000 100.000.000

Investasi
(6e)1.200.000.000
pada PT 1.500.000.000 -
(7e)300.000.000
Andalas

Total Aset 7.000.000.000 2.000.000.000 7.800.000.000

Utang
1.000.000.000 300.000.000 1.300.000.000
Usaha

Utang
1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Obligasi

Saham
3.000.000.000 800.000.000 (6e)800.000.000 3.000.000.000
Biasa

Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000 (6e)400.000.000 1.500.000.000

Total
Liabilitas
7.000.000.000 2.000.000.000 1.200.000.000 1.200.000.000 7.800.000.000
dan
Ekuitas

1.3.2 Konsolidasi pada Periode Akuisisi

Melanjutkan ilustrasi akuisisi yang dilakukan oleh PT Nusantara terhadap


PT Andalas, Tabel 4.5 menyediakan informasi neraca saldo kedua perusahaan per
akhir tahun 2020. Bila dibandingkan dengan akuisisi pada nilai tercatat, perbedaan
dalam kasus kali ini adalah nilai investasi awal yang lebih tinggi. Pada ilustrasi

7
sebelumnya, diketahui bahwa selama tahun berjalan PT Nusantara mengumumkan
dan membagikan dividen sebesar Rp300.000.000, sedangkan PT Andalas
mengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp50.000.000. PT Nusantara,
sebagai entitas yang memiliki PT Andalas akan mencatat transaksi terkait
penerimaan dividen dari entitas anak sebagai berikut:

31 Desember 2020

Kas 50.000.000

Investasi pada PT Andalas 50.000.000

Mencatat penerimaan dividen dari PT Andalas (Rp50.000.000 x 100%)

TABEL 4.5

Neraca Saldo

Per 31 Desember 2020

PT Nusantara PT Andalas
Akun
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan
500.000.000 600.000.000
Setara Kas
Piutang
800.000.000 375.000.000
Usaha
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan
dan 3.000.000.000 400.000.000
Peralatan
Merek
400.000.000 -
Dagang
Investasi
1.605.000.000 -
pada PT

8
Andalas
Akumulasi
Penyusuta 750.000.000 125.000.000
n
Akumulasi
50.000.000
Amortisasi
Utang
1.200.000.000 300.000.000
Usaha
Utang
1.500.000.000 500.000.000
Obligasi
Saham
3.000.000.000 800.000.000
Biasa
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000
Bagian
Laba atas
155.000.000
PT
Andalas
Beban
Pokok 3.000.000.000 550.000.000
Penjualan
Beban
900.000.000 100.000.000
Operasi
Beban
Penyusuta 250.000.000 25.000.000
n
Beban
50.000.000 -
Amortisasi
Dividen 300.000.000 50.000.000
Total 12.955.000.000 12.955.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000

9
Selain itu, selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan perolehan laba
neto (laba bersih) sebesar Rp200.000.000 (pendapatan – beban). Atas laba neto
yang dilaporkan ini, PT Nusantara sebagai pemilik dapat mengakui perolehan
pendapatan sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas berdasarkan metode
ekuitas sebagai berikut:

31 Desember 2020

Investasi pada PT Andalas 200.000.000

Bagian Laba atas PT Andalas 200.000.000

Mencatat bagian laba dari PT Andalas (Rp200.000.000 x 100%)

Selain itu untuk mengakui penghapusan diferensial yang terjadi selama


periode berjalan, maka PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:

Bagian Laba atas PT Andalas 50.000.000

Investasi pada PT Andalas 50.000.000

Menyesuaikan diferensial terkait persediaan terjual (Rp50.000.000×100%)

Investasi pada PT Andalas 5.000.000

Bagian Laba atas PT Andalas 5.000.000

Menyesuaikan diferensial terkait bangunan dan peralatan (Rp5.000.000×100%)

10
Jurnal pertama digunakan untuk menyesuaikan penghasilan dari PT
Andalas karena diferensial yang terkait dengan persediaan telah terjual sehingga
aset tersebut tidak lagi dimiliki oleh PT Andalas pada akhir tahun pelaporan. Oleh
karena itu. bagian dari diferensial harus dihapuskan dengan mengurangi saldo
investasi dan penghasilan yang diterima dari PT Andalas. Jurnal selanjutnya
digunakan untuk menyesuaikan diferensial terkait nilai wajar bangunan dan
peralatan yang lebih rendah dibandingkan nilai bukunya. Diferensial sebesar
Rp60.000.000 akan dialokasikan kepada sisa masa manfaat aset yakni 12 tahun.
maka setiap tahunnya diferensial akan diamortisasi sebesar Rp5.000.000
(Rp60.000.000/12).

Jurnal eliminasi yang perlu dibuat adalah jurnal yang digunakan untuk
menghapus kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas, ekuitas (aset neto) PT
Andalas pada awal periode konsolidasi, serta bagian laba dan dividen PT
Nusantara dan kepentingan nonpengendali. Berikut adalah perhitungan nilai aset
neto PT Andalas dan bagian PT Nusantara, serta kepentingan nonpengendali atas
aset neto tersebut:

TABEL 4.6

Perhitungan Jurnal Eliminasi

Total Investasi = Saham Biasa + Saldo Laba


Saldo Awal 1.200.000.000 800.000.000 400.000.000
Laba Neto 200.000.000 200.000.000
Dividen (50.000.000) (50.000.000)
Saldo Akhir 1.350.000.000 800.000.000 550.000.000

Jurnal eliminasi :

(8e) Saham Biasa 800.000.000

Saldo Laba 400.000.000

Bagian Laba atas PT Andalas 200.000.000

11
Dividen Diumumkan 50.000.000

Investasi pada PT Andalas 1.350.000.000

Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Andalas

Jurnal eliminasi berikutnya adalah jurnal eliminasi untuk pengalokasian


diferensial. Diketahui bahwa munculnya diferensial disebabkan oleh kenaikan
nilai wajar tanah (Rp210.000.000), kenaikan nilai wajar persediaan (Rp50.000.000),
penurunan nilai wajar bangunan dan peralatan (Rp60.000.000), serta sisanya
merupakan goodwill sebesar Rp 100.000.000. Berikut adalah skedul perhitungan
saldo diferensial selama 2020:

Banguna
Akm.
Persediaa n dan
Total = Tanah + Penyusu Goodwill
n+ Peralatan
tan +
+
Saldo 300.000.0 50.000.00 210.000.0 (60.000.00 100.000.0
Awal 00 0 00 0) 00
Amortis (45.000.00 (50.000.00 5.000.00
asi 0) 0) 0
Saldo 255.000.0 210.000.0 (60.000.00 5.000.00 100.000.0
-
Akhir 00 00 0) 0 00

Jurnal eliminasi untuk mengalokasikan dan mengarmotisasi diferensial :

(9e) Beban Pokok Penjualan 50.000.000

Beban Penyusutan 5.000.000

Bagian Laba atas PT Andalas 45.000.000

Mengamortisasi diferensial

12
(10e) Tanah 210.000.000

Akumulasi Penyusutan 5.000.000

Goodwill 100.000.000

Bangunan dan Peralatan 60.000.000

Investasi pada PT Andalas 255.000.000

Mengalokasikan diferensial

Khusus untuk persediaan atau aset - aset teridentifikasi lainnya yang


diperkirakan akan terealisasi dalam satu periode akuntansi, aset tersebut tidak lagi
dimiliki perusahaan pada akhir tahun atau terealisasi menjadi biaya yang akan
dilaporkan pada laporan laba rugi konsolidasian. Pencatatan beban pokok
penjualan yang dilakukan oleh PT Andalas adalah tepat untuk laporan keuangan
tersendirinya. Akan tetapi dari sudut pandang konsolidasi beban pokok penjualan
adalah lebih tinggi sebesar Rp50.000.000 dan akan menjadi tambahan beban pokok
penjualan yang harus diperhitungkan dalam menghitung beban pokok penjualan
konsolidasian.

Selain itu, untuk aset - aset yang mengalami penyusutan, dicatat pula
penyusutan tambahan (pengurangan) yang disebabkan pengalokasian diferensial
terhadap aset yang mengalami penyusutan tersebut hingga aset tersebut
tersusutkan sepenuhnya. Dalam kasus ini karena terjadi penurunan nilai wajar dari
bangunan dan peralatan sebesar Rp60.000.000. Penurunan nilai wajar tersebut akan
dialokasikan selama masa manfaat tersisa dari bangunan dan peralatan yakni 12
tahun. Maka terdapat pengurangan nilai penyusutan sebesar Rp60.000.000 : 12 =
Rp5.000.000

TABEL 4.7

Kertas Kerja Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak

Nama Neraca Saldo Jurnal Eliminasi Konsolidas


Akun PT PT Debit Kredit ian

13
Nusantara Andalas
Laporan Laba Rugi
4.800.000.0 875.000.0 5.675.000.0
Penjualan
00 00 00
Beban
(3.000.000. (550.000.0 (9e)50.000.0 (3.600.000.
Pokok
000) 00) 00 000)
Penjualan
Beban (900.000.00 (100.000.0 (1.000.000.
Operasi 0) 00) 000)
Beban
(250.000.00 (25.000.00 (270.000.00
Penyusut (9e)5.000.000
0) 0) 0)
an
Beban
(50.000.000 (50.000.000
Amortisa -
) )
si
Bagian
Laba atas (8e)200.000. (9e)45.000.00
155.000.000 - -
PT 000 0
Andalas
Laba
Neto 200.000.0
755.000.000 250.000.000 50.000.000 755.000.000
Konsolid 00
asian
Laporan Perubahan Saldo Laba
Saldo
Awal 1.500.000.0 400.000.0 (8e)400.000. 1.500.000.0
Saldo 00 00 000 00
Laba
Laba 200.000.0
755.000.000 250.000.000 50.000.000 755.000.000
Neto 00

14
(dari atas)
Dikurang:
Dividen (300.000.00 (50.000.00 (8e)50.000.00 (300.000.00
Diumumk 0) 0) 0 0)
an
Saldo
Akhir 1.955.000.0 550.000.0 1.955.000.0
650.000.000 100.000.000
Saldo 00 00 00
Laba
Laporan Posisi Keuangan
Kas dan
600.000.0 1.100.000.0
Setara 500.000.000
00 00
Kas
Piutang 375.000.0 1.175.000.0
800.000.000
Usaha 00 00
Persediaa 400.000.0 1.050.000.0
650.000.000
n 00 00
1.500.000.0 500.000.0 (10e)210.000 2.210.000.0
Tanah
00 00 .000 00
Bangunan
3.000.000.0 400.000.0 (10e)60.000.0 3.340.000.0
dan
00 00 00 00
Peralatan
Akm
(750.000.00 (125.000.0 (10e)5.000.0 (870.000.00
Penyusut
0) 00) 00 0)
an
Merek
400.000.000 400.000.000
Dagang
Akm
(50.000.000 (50.000.000
Amortisa
) )
si

15
(8e)1.350.000
Investasi
1.605.000.0 .000
pada PT
00 (10e)255.000.
Andalas
000
(10e)100.000
Goodwill 100.000.000
.000
Total 7.655.000.0 2.150.000. 1.665.000.00 8.455.000.0
315.000.000
Aset 00 000 0 00
Utang 1.200.000.0 300.000.0 1.500.000.0
Usaha 00 00 00
Utang 1.500.000.0 500.000.0 2.000.000.0
Obligasi 00 00 00
Saham 3.000.000.0 800.000.0 (8e)800.000. 3.000.000.0
Biasa 00 00 000 00
Saldo
1.955.000.0 550.000.0 1.955.000.0
Laba 650.000.000 100.000.000
00 00 00
(dari atas)
Total
Liabilitas 7.655.000.0 2.150.000. 1.450.000.00 8.455.000.0
100.000.000
dan 00 000 0 00
Ekuitas

1.3.3 Laba Neto dan Saldo Laba Konsolidasian

Berdasarkan kertas kerja konsolidasian pada Tabel 4.7 dapat kita lihat
bahwa laba neto konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2020 adalah Rp755.000.000 dan saldo laba konsolidasi per
tanggal 31 Desember 2020 adalah Rp1.955.000.000. Adapun perhitungan laba neto
konsolidasian untuk PT Nusantara dan entitas anak adalah sebagai berikut:

Laba Neto Terpisah PT Nusantara 600.000.000

16
Laba Neto PT Andalas 200.000.000
Amort. diferensial terkait persediaan terjual 2020 (50.000.000)
Amort. diferensial terkiat dengan bangunan dan peralatan di 2020 5.000.000
Laba Neto Konsolidasian 2020 755.000.000

Perhitungan saldo laba konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak per 31


Desember 2020 adalah :

Saldo Laba PT Nusantara, 1 Januari 2020 1.500.000.000


Laba Neto Terpisah PT Nusantara 600.000.000
Laba Neto PT Andalas 200.000.000
Amortisasi Diferensial terkait Persediaan Terjual 2020 (50.000.000)
Amortisasi Diferensial terkait Bangunan dan Peralatan di 2020 5.000.000
Dividen Diumumkan oleh PT Nusantara di 2020 (300.000.000)
Saldo Laba Konsolidasian, 31 Desember 2020 1.955.000.000

1.3.4 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

GAMBAR 4.5

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak

PT Nusantara dan Entitas Anak


Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
per 31 Desember 2020

Aset Liabilitas

Kas dan Setara Kas 1.100.000.000 Utang Usaha 1.500.000.000

Piutang Usaha 1.175.000.000 Utang Obligasi 2.000.000.000

17
Persediaan 1.050.000.000

Tanah 2.210.000.000 Ekuitas

Bangunan dan Peralatan 3.340.000.000 Saham Biasa 3.000.000.000

Akm Penyusutan (870.000.000) 2.470.000.000 Saldo Laba 1.955.000.000

Merek Dagang 400.000.000

Akm Amortisasi (50.000.000) 350.000.000

Goodwill 100.000.000

Total Liabilitas dan


Total Aset 8.455.000.000 8.455.000.000
Ekuitas

1.3.5 Konsolidasi pada Periode Setelah Akuisisi

Apabila diferensial dialokasikan terhadap aset tetap yang diukur


menggunakan metode biaya historis, maka perusahaan perlu memastikan apakah
penyusutan yang dicatat telah sesuai atau membutuhkan tambahan (pengurangan)
penyusutan untuk tujuan konsolidasian. Bila diferensial kemudian disebabkan
karena munculnya goodwill, maka sesuai PSAK 22, entitas perlu melakukan
pengujian penurunan nilai (impairment) setiap periode pelaporan.
Berikut lanjutan proses penyiapan laporan keuangan konsolidasian PT
Nusantara dan entitas anak. Tabel 4.8 menunjukkan neraca saldo milik PT
Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2021 atau dua tahun setelah
terjadinya akuisisi.

TABEL 4.8

Neraca Saldo

per 31 Desember 2021

Akun PT Nusantara PT Andalas

18
Debit Kredit Debit Kredit

Kas dan Setara


1.145.000.000 700.000.000
Kas

Piutang Usaha 1.000.000.000 500.000.000

Persediaan 550.000.000 350.000.000

Tanah 1.500.000.000 500.000.000

Bangunan dan
3.000.000.000 400.000.000
Peralatan

Merek Dagang 400.000.000 -

Investasi pada PT
1.735.000.000 -
Andalas

Akumulasi
1.000.000.000 150.000.000
Penyusutan

Akumulasi
100.000.000 -
Amortisasi

Utang Usaha 1.150.000.000 300.000.000

Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000

Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000

Saldo Laba 2.000.000.000 550.000.000

Penjualan 6.000.000.000 1.000.000.000

Bagian Laba atas


230.000.000
PT Andalas

Beban Pokok
3.900.000.000 600.000.000
Penjualan

Beban Operasi 1.050.000.000 125.000.000

Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000

Beban Amortisasi 50.000.000 -

19
Dividen 400.000.000 100.000.000

Total 14.980.000.000 14.980.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000

Berdasarkan informasi diatas, PT Nusantara melaporkan laba neto


Rp1.000.000.000 serta membagikan dividen sebesar Rp400.000.000 sedangkan PT
Andalas melaporkan laba neto Rp250.000.000 dan membagikan dividen Rp
100.000.000. Selain itu, diketahui informasi bahwa PT Nusantara telah melakukan
uji penurunan nilai terhadap goodwill dan diperoleh hasil bahwa nilai goodwill
harus diturunkan sebesar Rp25.000.000.
Atas informasi di atas, PT Nusantara akan mencatat pengakuan atas
pengumuman laba serta dividen yang diterima dari PT Andalas sebagai berikut:

Investasi pada PT Andalas 250.000.000


Bagian Laba atas PT Andalas 250.000.0000
Mencatat pengakuan penghasilan dari PT Andalas (Rp250.000.000 × 100%)

Kas 100.000.000
Investasi pada PT Andalas 100.000.000
Mencatat penerimaan dividen dari PT Andalas (Rp100.000.000 × 100%)

Selain itu, seperti periode sebelumnya, PT Nusantara akan mengakui


amortisasi atas diferensial terkait bangunan dan peralatan, serta mengakui
penurunan nilai yang terjadi pada goodwill.

Investasi pada PT Andalas 5.000.000


Bagian Laba dari PT Andalas 5.000.000
Mencatat amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan (Rp5.000.000 x
100%)

Bagian Laba dari PT Andalas 25.000.000

20
Investasi pada PT Andalas 25.000.000
Mencatat penurunan nilai goodwill (Rp25.000.000 x 100%)

TABEL 4.9

Perhitungan Jurnal Eliminasi

Total Investasi = Saham Biasa + Saldo Laba

Saldo Awal 1.350.000.000 800.000.000 550.000.000

Laba Neto 250.000.000 250.000.000

Dividen (100.000.000) (100.000.000)

Saldo Akhir 1.500.000.000 800.000.000 700.000.000

Adapun jurnal eliminasi yang perlu dibuat oleh PT Nusantara sebagai


perusahaan induk adalah:
(11e) Saham Biasa 800.000.000
Saldo Laba 550.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 250.000.000
Dividen Diumumkan 100.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Andalas

Sama seperti periode sebelumnya, diperlukan jurnal eliminasi untuk


mengalokasikan dan mengamortisasi diferensial. Persediaan telah terjual di 2020,
maka amortisasi diferensial di 2021 hanya terkait dengan peralatan dan bangunan
sebesar Rp5.000.000. Selain itu jurnal eliminasi juga dibuat untuk mengakui
penurunan nilai goodwill sebesar Rp25.000.000. Berikut adalah skedul perhitungan
saldo diferensial selama 2021:
Total = Tanah + Bangunan Akm. Goodwill
Persediaan
dan Penyusutan

21
Peralatan + +
+

Saldo Awal 255.000.000 - 210.000.000 (60.000.000) 5.000.000 100.000.000

Amortisasi (20.000.000) - 5.000.000 (25.000.000)

Saldo Akhir 235.000.000 - 210.000.000 (60.000.000) 10.000.000 75.000.000

Jurnal eliminasi yang harus dibuat untuk mengalokasikan dan


mengamortisasi diferensial adalah sebagai berikut:
(12e) Rugi Penurunan Nilai Goodwill 25.000.000
Beban Penyusutan 5.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 20.000.000
Mengamortisasi diferensial

(13e) Tanah 210.000.000


Akumulasi Penyusutan 10.000.000
Goodwill 75.000.000
Bangunan dan Peralatan 60.000.000
Investasi pada PT Andalas 235.000.000
Mengalokasikan diferensial
TABEL 4.10

Kertas Kerja Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak

untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021

Neraca Saldo Jurnal Eliminasi


Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit

Laporan Laba Rugi

Penjualan 6.000.000.000 1.000.000.000 7.000.000.000

Beban Pokok
(3.900.000.000) (600.000.000) (4.500.000.000)
Penjualan

22
Beban
(1.050.000.000) (125.000.000) (1.175.000.000)
Operasi

Beban
(250.000.000) (25.000.000) (12e)5.000.000 (270.000.000)
Penyusutan

Beban
(50.000.000) - (50.000.000)
Amortisasi

Bagian Laba
atas PT 230.000.000 - (11e)250.000.000 (12e)20.000.000 -
Andalas

Rugi
Penurunan
(12e)25.000.000 (25.000.000)
Nilai
Goodwill

Laba Neto
Konsolidasia 980.000.000 250.000.000 275.000.000 25.000.000 980.000.000
n

Laporan Perubahan Saldo Laba

Saldo Awal
2.000.000.000 550.000.000 (11e)550.000.000 2.000.000.000
Saldo Laba

Laba Neto
980.000.000 250.000.000 275.000.000 25.000.000 980.000.000
(dari atas)

Dikurang:
Dividen (400.000.000) (100.000.000) (11e)100.000.000 (400.000.000)
Diumumkan

Saldo Akhir
2.580.000.000 700.000.000 825.000.000 125.000.000 2.580.000.000
Saldo Laba

Laporan Posisi Keuangan

Kas dan
1.145.000.000 700.000.000 1.845.000.000
Setara Kas

Piutang
1.000.000.000 500.000.000 1.500.000.000
Usaha

23
Persediaan 550.000.000 350.000.000 900.000.000

Tanah 1.500.000.000 500.000.000 (13e)210.000.000 2.210.000.000

Bangunan
3.000.000.000 400.000.000 3.340.000.000
dan Peralatan (13e)60.000.000

Akm
(1.000.000.000) (150.000.000) (13e)10.000.000 (1.140.000.0000
Penyusutan

Merek
400.000.000 400.000.000
Dagang

Akm
(100.000.000) (100.000.000)
Amortisasi

Investasi
(11e)1.500.000.000
pada PT 1.735.000.000
(13e)235.000.000
Andalas

Goodwill (13e)75.000.000 75.000.000

Total Aset 8.230.000.000 2.300.000.000 295.000.000 1.795.000.000 9.030.000.000

Utang Usaha 1.150.000.000 300.000.000 1.450.000.000

Utang
1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Obligasi

Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000 (11e)800.000.000 3.000.000.000

Saldo Laba
2.580.000.000 700.000.000 825.000.000 125.000.000 2.580.000.000
(dari atas)

Total
Liabilitas 8.230.000.000 2.300.000.000 1.625.000.000 125.000.000 9.030.000.000
dan Ekuitas

1.4 AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN SEBAGIAN


Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tidak pada nilai tercatat
atas kepemilikan sebagian, hal yang perlu diperhatikan adalah keberadaan
kepentingan nonpengendali. Karena keberadaan kepentingan nonpengendaliPSAK

24
65 mensyaratkan entitas induk untuk menyajikan secara terpisah bagian dari
kepentingan nonpengendali pada ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada pengguna laporan
keuangan seberapa besar bagian dari aset neto yang dimiliki entitas anak yang
tidak dikuasai oleh entitas induk Dalam hal ini nilai yang diatribusikan kepada
kepentingan nonpengendali termasuk bagian lalva rog dan setiap komponen yang
diakui sebagai bagian penghasilan komprehensif lain.

1.4.1 Ilustrasi Konsolidasi dengan Kepemilikan

Untuk ilustrasi pengonsolidasian laporan keuangan atas kepemilikan


sebagian kembali menggunakan kasus PT Nusantara yang mengakuisisi PT
Andalas dengan sedikit modifikasi. PT Nusantara membeli 75% saham PT
Andalas seharga Rp1.125.000.000. Pada saat dilakukan akuisisi, diketahui pula
bahwa nilai wajar dari kepentingan nonpengendali adalah Rp375.000.000

25
sedangkan nilai wajar seluruh aset dan liabilitas PT Andalas adalah
Rp1.400.000.000, Nilai buku dari seluruh ekuitas PT Andalas adalah
Rp1.200.000.000, sehingga terdapat diferensial dari akuisisi ini sebesar
Rp300.000.000 yang dialokasikan pada goodwill sebesar Rp100.000.000 dan aset
teridentifikasi lainnya sebesar Rp200.000.000. Sebagai gambaran, transaksi
akuisisi PT Nusantara terhadap PT Andalas ditunjukkan berikut ini:

Jurnal eliminasi ekuitas dan investasi pada PT Andalas berbeda dari jurnal
di bagian sebelumnya ketika kepemilikan PT Andalas seluruhnya oleh PT
Nusantara. Pada kepemilikan sebagian ini, jurnal eliminasi memunculkan suatu
akurr baru, yakni Kepentingan Nonpengendali yang hak pemegang saham
nonpengendali atas aset neto yang dimiliki entitas anak. mencerminkan

Jurnal pengalokasian diferensial ini mendistribusikan diferensial yang


muncul dari transaky akuisisi. Persediaan mengalami kenaikan nilai wajar dari

26
nilai tercatat sebesar Rp50.000.000 tanah mengalami kenaikan nilai wajar sebesar
Rp210.000.000, sedangkan bangunan dan peralatan mengalami penurunan nilai
sebesar Rp60,000,000. Selain itu, atas transaksi kombinasi bisnis Py Nusantara dan
PT Andalas, diakui munculnya goodwill senilai Rp 100.000.000 dari selisih antara
imbalan yang diserahkan PT Nusantara atas nilai wajar aset neto PT Andalas.
Berikut adalah alokasi diferensial pada saat akuusisi:

Berbeda dengan jurnal alokasi diferensial sebelumnya, pada kepemilikan


sebagian pengalokasian diferensial tidak hanya memengaruhi akun investasi pada
entitas anak tetapi juga kepentingan nonpengendali. Laporan posisi keuangan
konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak sesaat setelah transaksi akuisisi
dapat dilihat pada Gambar 4.6.

27
1.4.2 Konsolidasi pada Periode Akuisisi

Melanjutkan ilustrasi akuisisi yang dilakukan oleh PT Nusantara terhadap


PT Andalas. Tabel 4.12 menyediakan informasi neraca saldo kedua perusahaan
per 31 Desember 2020. Dengan informasi yang sama, diketahui bahwa selama
tahun berjalan PT Nusantara mengumumkan dan membagikan dividen sebesar
Rp300.000.000 sedangkan PT Andalas mengumumkan dan membagikan dividen
sebesar Rp50.000.000. PT Nusantara, sebagai perusahaan yang memiliki PT
Andalas, akan mencatat transaksi terkait penerimaan dividen dari anak perusahaan
sebagai berikut:

Selama tahun berjalan, PT Andalas melaporkan perolehan laba neto


sebesar Rp200.000.000 yang dapat dihitung dari menjumlahkan seluruh
pendapatan lalu dikurangi seluruh beban yang dilaporkan. Atas laba neto yang
dilaporkan ini, PT Nusantara sebagai pemilik, dapat mengakui perolehan
pendapatan sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas berdasarkan metode
ekuitas sebagai berikut:

28
Jurnal penghapusan diferensial yang pertama digunakan untuk
menyesuaikan penghasilan dari PT Andalas karena diferensial yang terkait dengan
persediaan telah terjual sehingga aser tersebut tidak lagi dimiliki oleh PT Andalas
pada akhir tahun pelaporan. Oleh karena itu, bagian dari diferensial harus
dihapuskan dengan mengurangi saldo investasi dan penghasilan yang diterima
dari PT Andalas. Sementara itu, jurnal selanjutnya digunakan untuk
menyesuaikan diferensial terkait nilai wajar bangunan dan peralatan yang lebih
rendah dibandingkan nila bukunya. Diferensial sebesar Rp60.000.000 akan
dialokasikan kepada sisa masa manfaat asel yakni 12 tahun, maka setiap tahunnya
diferensial akan diamortisasi sebesar Rp5.000.000 (Rp60.000.000: 12). Hal ini
dilakukan untuk memenuhi prinsip matching cost yang mensyaratkan untuk
mencocokkan biaya terhadap penghasilan yang diakui.

Pada Tabel 4. 13 ditunjukkan perhitungan pengalokasikan kepemilikan


atas PT Andalas. Darı tabel tersebut dapat terlihat bahwa kepemilikan PT Andalas
sebagian (75%) dikuasai oleh PT Nusantara sebagai perusahaan pengendali.
Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas berwujud modal saham

29
Jurnal eliminasi harus dibuat untuk mengeliminasi ekuitas PT Andalas dan
investasi pada PT Andalas. Berbeda dengan bagian sebelumnya, karena saham PT
Andalas tidak seluruhnya dimiliki PT Nusantara, maka dalam jurnal eliminasi
memunculkan kepentingan nonpengendali yang akan disajikan di ekuitas. Selain
itu, laba neto dan dividen diumumkan PT Andalas juga tidak seluruhnya menjadi
hak PT Nusantara. Oleh karena ituharus diakui bagian laba dari kepentingan
gonpengendali. Berikut jurnal eliminasi dasar yang harus dibuat untuk
mengeliminasi ekuitus dan investasi di PT Andalas:

Persediaan yang menyebabkan munculnya diferensial positif telah terjual


seluruhnya di 2020, sehingga diferensial terkait persediaan sejumlah Rp50.000.000

30
harus diamortisasi seluruhnya. Kemudian diferensial terkait dengan bangunan dan
peralatan harus diamortisasi sejumlah Rp5.000.000. Dalam hal ini, kepemilikan
saham PT Andalas tidak seluruhnya oleh PT Nusantara, oleh sebab itu amortisasi
diferensial tidak hanya berpengaruh pada bagian laba entitas induk, tetapi juga
bagian laba untuk kepentingan nonpengendali.

Jurnal eliminasi berikutnya dibuat untuk mengalokasikan sisa diferensial


ke akun tanah. bangunan dan peralatan, dan goodwill. Berbeda dengan jurnal
alokasi diferensial sebelumnya yang hanya memengaruhi akun investasi induk di
PT Andalas, jurnal eliminasi ini akan memunculkan bagian kepentingan
nonpengendali. Berikut jurnal eliminasi yang dibuat untuk mengalokasikan sisa
diferensial:

Selanjutnya, Tabel 4.14 menyajikan kertas kerja konsolidasian untuk PT


Nusantara dan entitas anak. Pada tabel tersebut dapat terlihat proses penyusunan
laporan keuangan konsolidavan menggunakan bantuan kertas kerja konsolidasian
dengan prosedur yang telah dijelaskan sebelumnya.

TABEL 4.14

Kertas kerja Konsolidasi PT Nusantara dan Entitas Anak per 31 Desember


2023

31
Berdasarkan kertas kerja konsolidasian pada Tabel 4.14 dapat kita lihat
bahwa laba neto konsolidasian PT Nusantara dan anak perusahaan untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2020 adalah Rp775.000.000, sedangkan saldo laba
konsolidasian per tanggal 31 Desember 2020 adalah Rp1.916.250.000. Adapun
perhitungan laba neto konsolidasian untuk PT Nusantara dan anak perusahaan
adalah sebagai berikut :

32
Untuk periode setelahnya, prosedur konsolidasi laporan keuangan yang
perlu dilakukan adalah sama dengan penjelasan yang telah diberikan pada bagian-
bagian sebelumnya pada bab ini.

33
DAFTAR PUSTAKA
Martani Dwi, Hidayat Taufik, Setyaningrum Agustin, Maulana Iman Teguh. 2021.
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 Edisi ke-2 (Berbasis PSAK).
Jakarta:Salemba empat.

34

Anda mungkin juga menyukai