Anda di halaman 1dari 15

KONSILIDASI DENGAN AKUISISI

MELEBIHI NILAI TERCATAT EKUITAS


AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

Disusun Oleh :
WILHAM HERLIANDRA 170301049
RIDHO PRAMANA AJI 170301054
RANTI DELA ARRASI 170301102
DINA EPRILIANI 170301230

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Riau
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” KONSOLIDASI


DENGAN AKUISISI MELEBIHI NILAI TERCATAT EKUITAS”, bapak Siti Rodiah,
SE.,M.Sc selaku Dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.

Berbagai sumber referensi dasar dan esensial yang relevan dari buku Akuntansi Keuangan
Lanjutan 1serta berbagai informasi yang terdapat di internet memang sengaja dipilih dan
digunakan untuk memperkuat pembahasan dan membangun karangka penyajian yang
komperehensif , agar mudah dipahami dan dapat memenuhi harapan pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kekurangan baik dari segi teknis maupun
isi, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
pembuatan makalah selanjutnya. Oleh karena itu, penulis berharap agar makalah ini dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan berguna bagi pembacanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah…………………………………………..…
B.     Perumusan Masalah………………………………………………....
C.     Tujuan Penulisan…………………………………………………….
BAB II  PEMBAHASAN
A.     Karakteristik Konsolidasi dengan Akuisisi melebihi Nilai tercatat…
B.     Aset Teridentifikasi dan Liabilitas diambil alih……………………..
C.     Ilustrasi akuisisi dengan Kepemilikan Penuh…………..……………
D.     Akuisisi dengan Kepemilikan Sebagian…………….……………….
E.      Isu lain seputar Konsolidasian……………………………………….

BAB III PENUTUP


A.    Kesimpulan…………………………………………………………
B.     Saran………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


                  Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan
penggabungan perusahaan untuk bisa meningkatkan kinerja dan keuntungan mereka. Jika
perusahaan bergabung dalam bentuk merger ataupun konsolidasi, maka pencatatan
akuntansinya lebih mudah dibandingkan dengan akuisisi saham, yaitu hanya memindahkan
semua akun aktiva bersih ke perusahaan yang masih berdiri atau perusahaan yang didirikan,
kemudian perusahaan lainnya yang bergabung dibubarkan.
                  Walaupun disebut laporan keungan konsolidasi, bukan berarti laporan ini digunakan
untuk penggabungan usaha bentuk konsolidasi. Dalam praktiknya, laporan ini biasa
digunakan untuk perusahaan induk dan perusahaan anak.

B. Perumusan masalah
1. Bagaimana Karakteristik Konsolidasi dengan Akuisisi melebihi Nilai tercatat?
2.   Bagaimana Akuisisi dengan Kepemilikan Penuh dan Sebagian?
3. Seperti apa isu lain seputar Konsolidasi ?

C.  Tujuan penulisan
1.   Untuk memahami Karakteristik Konsolidasi dengan Akuisisi melebihi Nilai tercatat
2. Untuk memahami mengenai Akuisisi dengan Kepemilikan Penuh dan Sebagian
3.   Untuk mengetahui isu lain seputar Konsolidasi
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Karakteristik Konsolidasi dengan Akuisisi Melebihi Nilai Tercatat


1.    Prosedur Konsolidasi
Pada praktiknya, transaksi akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain sebesar
nilai buku sangatlah jarang dilakukan. Perusahaan pengakuisisi (investor) biasanya akan
melakukan uji kelayakan (due diligence) atas bisnis yang akan diakuisisi. Hasil akurat
dari uji kelayakan tersebut dapat menunjukkan apakah bisnis yang akan diakuisisi
memiliki nilai lebih atau lebih rendah dari nilai bukunya. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi proses penilaian kelayakan bisnis saat proses kombinasi bisnis antara lain
prospek bisnis perusahaan yang akan diakuisisi terutama dalam menciptakan penghasilan
tambahan bagi perusahaan pengakuisisi, kondisi industri secara umum, nilai strategis
bisnis, kualitas manajemen, dan tentunya nilai wajar dari asset maupun liabilitas yang
dilaporkan oleh perusahaan yang akan diakuisisi.
Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi atas akuisisi yang dilakukan di
atas nilai buku tidak memiliki perbedaan signifikan disbandingkan akuisisi pada nilai
buku. Sebagai contoh, tertanggal 1 Januari 2015, PT Nusantara mengeluarkan investasi
senilai Rp 1.500.000.000 untuk keseluruhan kepemilikan pada PT Andalas. Nilai
investasi Rp 1.500.000.000 merupakan nilai wajar konsiderasian (fair value
consideration) hasil penilaian yang dilakukan oleh PT Nusantara atas berbagai faktor
yang terkait pada PT Andalas.
PT Nusantara akan mencatat transaksi akuisisi PT Andalas sebagai berikut :

1 Januari 2015
(1)   Investasi pada PT Andalas           1.500.000.000
Kas                                                       1.500.000.000
Transaksi akuisisi PT andalas juga menggunakan skema penghitungan yang
seperti pembahasan sebelumnya, sehingga memperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
Nilai Investasi                                                                                     1.500.000.000
Nilai Buku
            Saham Biasa                                        800.000.000
            Saldo Laba                                          400.000.000
Total Nilai Buku                                                                                 1.200.000.000
Selisih antara nilai investasi dan buku 300.000.000

Berdasarkan perhitungan tersebut, terlihat bahwa PT Nusantara mengeluarkan


investasi yang lebih tinggi dibandingkan nilai buku PT Andalas, yaitu sebesar Rp
300.000.000. Secara perhitungan, investasi PT Nusantara pada PT Andalas ditunjukkan
pada tabel berikut:
Perhitungan Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas

Rasio Investasi Non Modal Saldo Laba Diferensial


Pengendalian Saham
Saldo 1 100:0 1.500.000.000 0 800.000.00 400.000.000 300.000.000
Januari
2015
      
Laba Bersih 100:0
Deviden 100:0
Saldo 1 100:0 1.500.000.000 0 800.000.00 400.000.000 300.000.000
Januari 0
2015

Untuk pengonsolidasian laporan keuangan, dapat dilakukan proses yang sama


seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan perhitungan pada
tabel tersebut, maka diperoleh jurnal eleminasi sebagai berikut :
           
           
(2e)      Saham Biasa – PT Andalas                  800.000.000
                        Saldo Laba                                           400.000.000
                        Diferensial                                           300.000.000
                                    Investasi pada PT Andalas                               1.500.000.000

Dapat dilihat bahwa jurnal eliminasi tersebut juga menghapus seluruh saldo
ekuitas milik entitas anak, dalam kasus ini adalah saham biasa dan saldo laba, sebesar
nilai tercatatnya. Sementara itu, kelebihan nilai investasi hasil konsideran nilai wajar atas
nilai buku entitas anak yang diakuisisi selanjutnya dieliminasikan terhadap suatu akun
perantara yang disebut diferensial.

2. Diferensial
Berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), diferensial harus dialokasikan pada asset
teridentifikasi yang diperoleh dan/atau liabilitas yang diambil alih yang dianggap
menyebabkan nilai wajar dari entitas anak yang dikonsolidasikan melebihi nilai bukunya
atau dialokasikan sebagai goodwill.

B. Aset Teridentifikasi dan Liabilitas Diambil Alih


            Menurut PSAK 22 (2010) asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih haruslah memenuhi definisi asset dan liabilitas menurut kerangka dasar
penyusunan penyajian laporan keuangan pada tanggal akuisisi serta merupakan bagian yang
dipertukarkan dalam proses akuisisi. Selain itu, PSAK 22 (2010) juga menyatakan bahwa
dimungkinkan untuk memunculkan suatu asset atau liabilitas baru yang sebelumnya tidak
diakui oleh pihak yang diakuisisi.
            Pengklasifikasian dan penentuan asset teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih
perlu didasarkan pada hal-hal seperti: (1) persyaratan kontraktual, (2) kondisi ekonomi, (3)
kebijakan operasional dan akuntansinya, serta (4) kondisi terkait lainnya yang ada pada
tanggal terjadinya akuisisi. Perusahaan yang melakukan akuisisi mengukur asset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dengan nilai wajar pada tanggal
akuisisi, kecuali untuk komponen-komponen berikut ini: liabilitas kontijensi, pajak
penghasilan (PSAK 46), imbalan kerja (PSAK 24), asset idemnifikasi, hak yang diperoleh
kembali atas asset tak berwujud, pembayaran berbasis saham (PSAK 53), dan asset tersedia
untuk dijual (PSAK 58).
1. Goodwill
PSAK 22 (2010) mendefinisikan goodwill sebagai selisih antara nilai agregat dari
(1) imbalan yang dialihkan, (2) jumlah kepentingan nonpengendali, (3) nilai wajar
kepentingan ekuitas yang sebelumnya diakuisisi jika kombinasi bisnis dilakukan
bertahap, dan jumlah neto dari asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih. Dapat dikatakan pula bahwa goodwill mencerminkan pandangan investor
(pihak pengakuisisi) atas potensi atau nilai lebih yang dimiliki investee (pihak diakuisisi)
sehingga pihak pengakuisisi mau membayar lebih atas nilai bersih asset yang dimiliki
pihak diakuisisi.
Dalam kasus akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara, jika diasumsikan bahwa
perbedaan nilai investasi dan nilai buku disebabkan oleh goodwill, maka pengalokasian
diferensial pada goodwill menggunakan jurnal eliminasi sebagai berikut:
           

(4e)  Goodwill                                                 300.000.000
                        Diferensial                                                       300.000.000
           

            Jika suatu kombinasi bisnis memunculkan pengakuan


terhadap goodwill, maka goodwill yang diakui merupakan subjek pengujian penurunan
nilai sesuai PSAK 48 dan tidak dapat diamortisasi. Penurunan nilai goodwill terjadi
ketika nilai tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan nilai yang dapat diperoleh
kembali (recoverable amount), yakni nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya penjualan dan nilai pakai atau hasil investasi di masa mendatang.

2. Pembelian dengan Diskon


  
Selain melakukan pembelian yang dapat menyebabkan terjadinya goodwill, dapat
juga terjadi akuisisi dengan konsiderasi nilai wajar yang ditukarkan oleh investor lebih
rendah dibandingkan nilai wajar dari seluruh asset bersih yang dimiliki investee. Kondisi
ini mengindikasikan bahwa saat dilakukan akuisisi terdapat “goodwill negative” ,
pembelian yang dilakukan investor atas investee terjadi pada harga diskon (bargain
purchase). Pembelian dengan diskon mungkin terjadi , misalnya dalam kondisi penjualan
yang dilakukan dengan terpaksa.
PSAK 22 (revisi 2010) mengindikasikan bahwa investor (pengakuisisi) harus
mengakui keuntungan yang dihasilkan dari pembelian dengan diskon ini melalui laba
atau rugi pada tanggal akuisisi. Namun sebelum mengakui keuntungan tersebut, perlu
dipastikan apakah investor telah mengidentifikasi secara tepat dan menyeluruh asset yang
diperoleh maupun liabilitas yang diambil alih dari pihak yang diakuisisi.
Sebagai ilustrasi, misalkan PT Nusantara membeli PT Andalas seharga
Rp.1.000.000.000 Diketahui dari nilai wajar persediaan dan tanah adalah Rp.50.000.0000
dan Rp.150.000.000 lebih tinggi dibandingkan nilai bukunya (Maka nilai wajar dari nilai
asset bersih adalah Rp.1.400.000.000) , maka terdapat selisih sebesar Rp.140.000.000
antara nilai wajar asset PT Andalas dengan konsiderasi nilai wajar yang diserahkan PT
Nusantara. Berdasarkan transaksi tersebut, PT Nusantara mencatat jurnal sebagai berikut:

1 Januari 2015

(5) Investasi pada PT Andalas                                                1.000.000.000


            Kas                                                                                          1.000.000.000

Jurnal Eliminasi saat melakukan konsolidasi:

(6E) Saham Biasa-PT Andalas                                                800.000.000


        Saldo Laba                                                                      400.000.000
            Diferensial                                                                               200.000.000
            Investasi pada PT Andalas                                                     1.000.000.000

Jurnal Eliminasi saat mengalokasikan Diferensial :

(7E) Persediaan                                                                       50.000.000
        Tanah                                                                              150.000.000
        Diferensial                                                                       200.000.000
            Keuntungan pembelian asset                                                  400.000.000

C. ILUSTRASI AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN PENUH

Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi


Sebagai ilustrasi konsolidasi atas akuisisi dengan kepemilikan penuh untuk kombinasi bisnis
yang dilakukan di atas nilai tercatat, akan digunakan kasus akuisisi PT Andalas oleh PT
Nusantara dengan modifikasi informasi sebagai berikut: PT Nusantara membeli seluruh
saham PT Andalas seharga Rp.1.500.000.000. Diketahui bahwa nilai buku dari seluruh asset
bersih PT Andalas adalah Rp.1.400.000.000 sehingga terdapat diferensial dari akuisisi ini
sebesar Rp.300.000.000 yang dialokasikan kepada goodwill sebesar Rp.100.000.000 dan aset
teridentifikasi lainnya sebesar Rp.200.000.000.
PT Nusantara akan mencatat transaksi akuisisi PT Andalas pada bukunya sebagai berikut:
1 Januari 2015
Investasi pada PT Andalas                                         1.500.000.000
            Kas                                                                               1.500.000.000
*mencatat pembelian saham PT Andalas

Jurnal untuk mengeliminasi ekuitas entitas anak dalam pengonsolidasian laporan keuangan
sesaat setelah akuisisi:
Saham Biasa PT Andalas                                            800.000.000
Saldo Laba                                                                  400.000.000
Diferensial                                                                   300.000.000
            Investasi pada PT Andalas                                          1.500.000.000
*mengeliminasi saldo awal investasi

Jurnal eliminasi untuk pengalokasian diferensial:


Persediaan                                                                   50.000.000
Tanah                                                                          210.000.000
Goodwill                                                                     100.000.000
            Diferensial                                                                    300.000.000
            Bangunan dan Peralatan                                              60.000.000
*mengeliminasi saldo awal investasi

Konsolidasi pada Periode Setelah Akuisisi


Untuk periode setelah terjadinya akuisisi atas akuisisi yang dilakukan di atas nilai tercatat,
tidak terdapat perbedaan mendasar dibandingkan konsolidasi ketika akuisisi dilakukan pada
nilai tercatat.
Dengan informasi yang sama pada ilustrasi sebelumnya, diketahui bahwa selama tahun
berjalan PT Nusantara mengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp.300.000.000,
sedangkan PT Andalas mengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp.50.000.000. PT
Nusantara, sebagai entitas yang memiliki PT Andalas akan mencatat transaksi terkait
penerimaan dividen dari entitas anak sebagai berikut:
31 Desember 2015
Kas                                                                              50.000.000
            Investasi pada PT Andalas                                          50.000.000
*mencatat penerimaan dividen dari PT Andalas (Rp.50.000.000  x  100%)

Selain itu, selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar
Rp.200.000.000 yang dapat dihitung dari menjumlahkan seluruh pendapatan lalu dikurangi
seluruh beban yang dilaporkan. Atas laba bersih yang dilaporkan ini, PT Nusantara sebagai
pemilik, dapat mengakui perolehan pendapatan sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas
berdasarkan metode ekuitas sebagai berikut:

31 Desember 2015
Investasi pada PT Andalas                                         200.000.000
            Bagian Laba atas PT Andalas                                      200.000.000
*mencatat pengakuan penghasilan dari PT Andalas (Rp.200.000.000  x  100%)

Selain itu untuk mengakui penghaspusan diferensial yang terjadi selama periode berjalan,
maka PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:
Bagian Laba atas PT Andalas                                     50.000.000
            Investasi pada PT Andalas                                          50.000.000
*menyesuaikan diferensial terkait persediaan terjual (Rp.50.000.000  x  100%)

Investasi pada PT Andalas                                         5.000.000


            Bagian Laba atas PT Andalas                                      5.000.000
*menyesuaikan diferensial terkait bangunan peralatan (Rp.5.000.000  x  100%)

Laba Bersih dan Saldo Laba Konsolidasian


Berdasarkan kertas kerja konsolidasian pada buku paket di table 4.6 dapat kita lihat bahwa
laba bersih konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak untuk periode yang berakhir 31
Desember 2015 adalah Rp.755.000.000. Sedangkan saldo laba konsolidasian per tanggal 31
Desember 2015 adalah Rp.1.955.000.000. Adapun perhitungan laba bersih konsolidasian
untuk PT nusantara dan entitas anak adalah sebagai berikut:

Laba bersih PT Nusantara                                                                                755.000.000


Dikurangi:Bagian alaba atas PT Andalas                                                        (155.000.000)
Ditambah:Porsi milik PT Nusantara atas laba(rugi)PT Andalas                     200.000.000
Ditambah:Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan                   5.000.000
Dikurangi:Penghapusan diferensial terkait persediaan                                    (50.000.000)
Laba Rugi Konsolidasian                                                                                 755.000.000

Berdasarkan perhitungan diatas dapat terlihat bahwa ketika entitas anak dimiliki
sepenmuhnya oleh entitas induk serta tidak ada penyesuaian komponen-komponen tertentu,
laba rugi konsolidasian adalah sama dengan laba rugi yang dilaporkan oleh entitas induk.
Sedangkan perhitungan saldo laba konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak per 31
Desember 2015 adalah:

Saldo Laba PT Nusantara per 1 Januari 2015                                                 1.500.000.000


Laba bersih PT Nusantara                                                                                755.000.000
Dikurangi::Bagian laba atas PT Andalas                                                         (155.000.000)
Ditambah:Porsi milik PT Nusantara atas laba(rugi)PT Andalas                      200.000.000
Ditambah:Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan                   5.000.000
Dikurangi:Penghapusan diferensial terkait persediaan                                    (50.000.000)
Dikurangi:Dividen diumumkan oleh PT.Nusantara (300.000.000)
Laba Rugi Konsolidasian                                                                                1.955.000.000

Konsolidasi pada Periode Setelah Terjadinya Akuisisi


Pada periode setelah periode terjadinya akuisisi, beberapa hal harus diperhatikan ketika
menyiapkan laporan keuangan konsolidasian untuk entitas anak yang diakuisisi tidak pada
nilai tercatatnya. Karena pada pengakuisisian yang tidak dilakukan pada nilai tercatatat
menimbulkan diferensial yang perlu dialokasikan terhadap aset diperoleh atau liabilitas
diambil alih, atau bahkan goodwill. Maka, entitas induk perlu memastikan bahwa diferensial
tersebut telah diukur secara tepat. PSAK 22 (2010) mensyaratkan entitas untuk mengukur
dan mencatat aset yang diperoleh maupun liabilitas yang diambil alih telah sesuai standar
terkait untuk akunakun tersebut. Misalkan diferensial diaolkasikan terhadap aset tetap yang
diukur menggunakan metode biaya historis, maka perusahaan perlu memastikan apalah
penyusutan yang dicatat telah sesuai atau membutuhkan tambahan(pengurangan) penyusutan
untuk tujuan konsolidasian. Bila diferensial kemudian disebabkan karena munculnya
goodwill, maka sesuai PSAK 22 (Revisi 2010), entitas perlu melakukan pengujian penurunan
nilai (impairment) setiap periode pelaporan.

D.    AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN SEBAGIAN


Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tidak pada nilai tercatat
kepemilikan sebagian, hal yang perlu diperhatikan adalah keberadaan kepentingan
nonpengendali. Karena keberadaan kepentingan nonpengendali, PSAK 65 (Revisi 2014)
mensyaratkan entitas induk untuk menyajikan secara terpisah bagian dari kepentingan
nonpengendali pada ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Hal ini
dimaksudkan untuk menunjukkan kepada pengguna laporan keuangan seberapa besar
bagian dari asset bersih yang dimiliki entitas anak yang tidak dikuasai oleh entitas induk.
Dalam hal ini yang di atribusikan kepada kepentingan nonpengendali termasuk bagian
laba rugi dan setiap komponen yang diakui sebagai bagian penghasilan komprehensif
lain.
Ilustrasi Konsolidasian dengan Kepemilikan Sebagian
PT Nusantara membeli 75% saham PT Andalas seharga Rp1.200.000.000. pada saat
dilakukan akuisisi, diketahui pula bahwa nilai wajar dari kepentingan nonpengendali
adalah Rp300.000.000 sedangkan nilai wajar seluruh asset dan liabilitas PT Andalas
adalah Rp1.400.000.000. nilai buku dari seluruh ekuitas PT Andalas adalah
Rp1.200.000.000, sehingga terdapat diferensial dari akuisisi ini sebesar Rp300.000.000
yang dialokasikan pada goodwill sebesar Rp100.000.000 dan asset teridentifikasi lainnya
sebesar Rp200.000.000. Sebagai gambaran, transaksi akuisisi PT Nusantara terhadap PT
Andalas ditunjukkan berikut ini :
Nilai investasi                                                                                            Rp1.200.000.000
Nilai buku
            Saham biasa                                                    Rp 800.000.000
     Saldo laba                                                       Rp 400.000.000
Total Nilai Buku                                                         Rp1.200.000.000
Porsi kepemilikan                                                                           75%
Nilai buku atas kepemilikan diakuisisi Rp900.000.000
Perbedaan antara nilai investasi dan nilai buku Rp300.000.000

PT Nusantara akan mencatat transaksi akuisisi PT Andalas ini sebagai berikut :


1 Januari 2015
(28)   Investasi pada PT Andalas                                Rp1.200.000.000
                        Kas                                                                                      Rp1.200.000.000
Untuk pengonsolidasian laporan keuangan sesaat setelah akuisisi, jurnal eliminasi yang
dibuat adalah pengeliminasian ekuitas anak perusahaan.

(29e)   Saham biasa- PT Andalas                    Rp.800.000.000


            Saldo laba                                           Rp400.000.000
            Diferensial                                           Rp300.000.000
                        Investasi pada PT Andalas                                         Rp1.200.000.000
                        Kepentingan nonpengendali                                       Rp   300.000.000
Mengeliminasi saldo awal investasi

Jurnal eliminasi lainnya adalah pengalokasian diferensial:


(30e)    Persediaan                                           Rp  50.000.000
            Tanah                                                  Rp210.000.000
            Goodlwill                                            Rp100.000.000
                        Diferensial                                                                   Rp300.000.000
                        Bangunan dan peralatan                                             Rp  60.000.000
Mengeliminasi saldo awal investasi

Jurnal pengalokasian diferensial ini mendistribusikan diferensial yang muncul dari


transaski akuisisi. Persediaan mengalami kenaikan nilai wajar dari nilai tercatat sebsar
Rp50.000.000, tanah mengalami kenaikan nilai wajar sebesar Rp210.000.000, sedangkan
bangunan dan peralatan mengalami penurunan nilai sebesar Rp60.000.000. Selain itu,
atas transaksi kombinasi bisnis PT Nusantar dan PT Andalas, diakui
munculnya goodwill sebesar Rp100.000.000 dari selisih antara imbalan yang diserahkan
PT Nusantara atas nilai wajar asset bersih PT Andalas. Dapat terlihat pada jurnal (29e)
menunjukkan sedikit perbedaan dengan jurnal (19e) ketika kepemilikan dipenuhi
seluruhnya. Pada kepemilikan sebagian ini, jurnal penghapusan saldo awal investasi
memunculkan suatu akun baru, yakni kepentingan nonpengendali yang mencerminkan
hak pemegang saham nonpengendali atas asset yang dimiliki entitas anak.

Konsolidasian Pada Periode Akuisisi


Melanjutkan ilustrasi akuisisi yang dilakukan oleh PT Nusantara terhadap PT Andalas,
dengan informasi yang sama, diketahui  bahwa selama tahun berjalan PT Nusantara
mengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp50.000.000. PT Nusantara, sebagai
perusahaan yang memiliki PT Andalas, akan mencatat transaksi terkait penerimaan
dividen dari anak perusahaan sebagai berikut:
31 Desember 2015
(31) Kas                                              37.500.000
             Investasi pada PT Andalas                            37.500.000
Selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar
Rp200.000.000 yang dapat dihitung dari menjumlahkan seluruh pendapatan lalu
dikurangi seluruh beban yang dilaporkan. Atas laba bersih yang dilaporkan ini, PT
Nusantara sebagai pemilik, dapat mengakui perolehan pendapatan sebesar porsi
kepemilikan atas PT andalas berdasarkan metode ekuitas sebagai berikut :
31 Desember 2015
(32) Investasi pada PT Andalas                      150.000.000
              Bagian laba atas PT Andalas                                                150.000.000

Selain  itu untuk mengakui penghapusan diferensial yang terjadi selama periode berjalan,
makaPT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:
(33) Bagian laba atas PT Andalas                   50.000.000
               Investasi pada PT Andalas                                      50.000.000
(34) Investasi pada PT Andalas                      5.000.000
                Bagian laba atas PT Andalas                                  5.000.000
E.     ISU LAIN SEPUTAR KONSOLIDASIAN

Biaya Transaksi Terkait Akuisisi

Biaya transaksi yang terkait proses pengakuisisian suatu perusahaan sangat besar
kemungkinannya untuk dikeluarkan oleh pihak pengakuisisi. Biaya transaksi terkait akuisisi
dapat berupa biaya makelar, biaya hukum dan konsultasi, biaya terkait akuntansi, biaya penilaian
dan jasa professional lainnya, biaya administrasi umum, serta biaya pendaftaran maupun
penerbitan efek jika pengakuisisian menggunakan instrument utang atau ekuitas. Menurut PSAK
22, seluruh biaya transaksi terkait akuisisi harus dibebankan pada periode ketika biaya tersebut
terjadi atau jasa diterima kecuali biaya untuk menerbitkan efek baik berupa utang atau ekuitas
yang perlakuannya mengikuti PSAK 55 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran.
Sebagai contoh, PT Nusantara mengakuisisi seluruh kepemilikan pada PT Andalas senilai
Rp1.500.000.000. Atas transaksi pengakuisisian tersebut, PT Nusantara mengeluarkan pula
beberapa biaya yakni biaya jasa penilaian asset sebesar Rp70.000.000; biaya hukum dan
akuntansi sebesar Rp80.000.000; serta biaya penerbitan dan pencatatan emisi efek sebesar
Rp50.000.000. PT Nusantara menerbitkan saham sebanyak 1.000.000 lembar saham, dengan
nilai per Rp1.000, maka PT Nusantara akan mencatat transaksi pengakuisisian sebagai berikut :
(40) Investasi pada PT Andalas                      Rp1.550.000.000
        Beban Pengakuisisian                             Rp   150.000.000
                        Kas                                                                              Rp   200.000.000
                        Modal saham                                                               Rp1.000.000.000
                        Premium saham                                                           Rp500.000.000
PT Nusantara akan mencatat nilai investasi sebesar Rp1.550.000.000 yakni imbalan yang
dikeluarkan ditambah dengan biaya penerbitan dan pencatatan emisi efek yang menurut PSAK
55 perlu dikapitalisasi. Sedangkan biaya-biaya lainnya langsung dibebankan pada tahin itu dan
muncul pada laporan laba rugi komprehensif.
BAB III
PENUTUP

A.                KESIMPULAN

Jadi, dalam praktiknya transaksi akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain sebesar
nilai buku sangatlah jarang dilakukan. Perusahaan pengakuisisi (investor) biasanya akan
melakukan uji kelayakan (due diligence) atas bisnis yang akan diakuisisi. Menurut PSAK 22
(2010) asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih haruslah memenuhi
definisi asset dan liabilitas menurut kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
pada tanggal akuisisi serta merupakan bagian yang dipertukarkan dalam proses akuisisi. Untuk
periode setelah terjadinya akuisisi atas akuisisi yang dilakukan di atas nilai tercatat, tidak
terdapat perbedaan mendasar dibandingkan konsolidasi ketika akuisisi dilakukan pada nilai
tercatat. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tidak pada nilai tercatat
kepemilikan sebagian, hal yang perlu diperhatikan adalah keberadaan kepentingan
nonpengendali. Biaya transaksi yang terkait proses pengakuisisian suatu perusahaan sangat besar
kemungkinannya untuk dikeluarkan oleh pihak pengakuisisi. Biaya transaksi terkait akuisisi
dapat berupa biaya makelar, biaya hukum dan konsultasi, biaya terkait akuntansi, biaya penilaian
dan jasa professional lainnya, biaya administrasi umum, serta biaya pendaftaran

B.  SARAN
Diharapkan bagi para mahasiswa dapat mengambil sisi manfaat dari makalah ini, serta
dapat menambah wawasan baru kepada para pembaca. Dan tak lupa pula kami mebuka
selebarnya untuk kritik dan saran atas makalah mengenai “ Konsolidasi dengan Akuisisi
melebihi Nilai Tercatat Ekuitas.”
DAFTAR PUSTAKA

1.      Martani, Dwi et al.,2017. Akuntansi Keuangan Lanjutan 1. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai