Anda di halaman 1dari 12

Nama : Ridho Pramana Aji

NIM : 2110247807

An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers


By Ray Ball an Philip Brown (1968)

Pendahuluan
Teori akuntansi secara umum sudah dievaluasi kegunaannya dalam praktek
akuntansi melalui tingkat persetujuan dengan model analitis tertentu. Model tersebut
terdiri dari beberapa tuntutan atau model tersebut adalah pengembangan perbedaan
pendapat yang kaku. Didalam setiap kasus, metode evaluasi telah dibandingkan
dengan praktek yang ada dengan praktek yang lebih sesuai dengan model atau sesuai
dengan standar yang ada akan tetapi dengan model, keseluruhan bentuk praktek
tersebut sudah mencukupi. Kekurangan dari metode evaluasi yaitu metode tersebut
tidak memperhatikan sumber pengetahuan yang signifikan yang ada di dunia,
menamakannya, memperluas menjadi prediksi model konfirmasi untuk
mengobservasi perilaku.
Pembatasan-pembatasan dari pada pendekatan yang sepenuhnya analitis agar
berguna adalah diilustrasikan dengan argumen bahwa angka-angka pendapatan tidak
dapat didefinisikan sebenarnya, karena mereka kekurangan arti dan mereka oleh
karena itu kegunannya diragukan.sewaktu praktek-praktek akuntansi bertemu dengan
situasi baru seperti konsolidasi, leasing, merger, research and development, price
level changes, dan taxation changes. Akibatnya pendapatan bersih hanya dapat
diartikan hasil dari aplikasi sekumpulan prosedur terhadap kumpulan kejadian.
Obseravasi Canning (1929):
What is set out as a measure of net income can never be supposed to be a fact in any
sense at all except that it is the figure that results when the accountant has finished
applying the procedures which he adopts.
Studi empiris dari angka-angka pendapatan akuntansi memerlukan
persetujuan sebagai suatu konstitusi yang dikeluarkan oleh dunia yang nyata. Karena
net income adalah angka yang secara tertentu menarik bagi investor sebagai kriteria
dalam memprediksi keputusan untuk sebuah keputusan investasi yang direfleksikan
dalam harga saham.
Adanya perbedaan pendapat mengenai income numbers (hasil perhitungan akuntansi)
yang kurang memiliki arti dan diragukan manfaatnya (Canning 1929). Karena alasan tersebut
muncul kajian dari penelitian Ball dan Brown adalah (Watts dan Zimmerman, 1986):
1. Apakah accounting earnings merefleksikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga
saham?

2. Apakah earnings announcement memiliki information content pada pasar saham?

An Empirical Test
Pengembangan terbaru pada teori modal menyediakan justifikasi untuk
memilih perilaku harga sekuritas sebagai pengujian operasional yang bermanfaat.
Badan teori mendukung proposisi bahwa pasar modal adalah efisien dan tidak bias
jika informasi berguna dalam mencerminkan harga modal aktiva.
Metode penelitian ini menghubungkan pendapatan akuntansi terhadap harga
saham dalam membangun teori dan bukti dengan memfokuskan pada informasi yang
unik pada perusahaan tertentu. Secara khusus, peneliti membuat dua alternative model
yaitu apa yang pasar harapkan dari pendapatan dan investigasi reaksi pasar ketika
harapan tersebut terbukti salah.

Expected and Unexpected Income Changes


Menurut sejarah, pendapatan perusahaan cenderung untuk bergerak
bersamaan. Suatu studi telah ditemukan bahwa sekitar setengah dari variabilitas pada
level rata-rata earnings per share (EPS) dapat diasosiasikan dengan dampak dari
lingkungan ekonomi secara garis besar. Sehingga perubahan income dari satu tahun
ke tahun berikutnya dapat diekspektasi. Dengan menghubungkan pendapatan
perusahaan tahun sebelumnya dengan pendapatan perusahaan lain sejenis tahun
sekarang dapat menghasilkan perkiraan antara perbedaan perubahan aktual income
dengan kondisi yang diharapkan untuk pendapatan tahun sekarang.
Beberapa perubahan pada pendapatan berasal dari keuangan dan kebijakan
yang dibuat oleh perusahaan. Peneliti berasumsi bahwa perubahan tersebut
mencerminkan perubahan rata-rata pada waktu yang bersangkutan.
Dampak kedua komponen perubahan lingkungan ekonomi dan efek kebijakan
dan hubungan keduanya harus diperhitungkan. Spesifikasi statistik yang diadopsi
menggunakan ordinary least square dan dua koefisien dari hubungan linear
perubahan pendapatan. Dari hal tersebut dapat dibuat suatu model yang dapat
meramalkan pendapatan pada masa yang akan datang. Jika prediksi ini mengalami
kesalahan, maka peneliti berasumsi bahwa ada informasi baru yang terkandung pada
angka pendapatan pada saat itu.
1. Estimasi dengan Ordinary Least Squares (OLS)

2. Perubahan pendapatan yang tidak diharapkan atau forecast error (û1j,t,) adalah
pendapatan sebenarnya dikurangi pendapatan yang diharapkan

The unexpected income (ûj,t) = actual income tahunan yang diumumkan - expected
income pada saat income diumumkan.
Hasilnya adalah:
a) Positive unexpected income
- actual income > expected income = good news for investors
b) Negative unexpected income
- actual income < expected income = bad news for investors

The Market’s Reaction


Variasi pasar luas (market wide variations) dalam tingkat pengembalian
saham suatu perusahaan ditimbulkan oleh keluarnya informasi penting semua
perusahaan lain berdasarkan penelitian Maret 1944 sampai Desember 1960,
diperkirakan 30%-40% perubahan nilai laba saham bulanan karena market-wide
effects. Sehingga waktu dan isi evaluasi laporan pendapatan mengenai suatu
perusahaan ditentukan pada hubungan perubahan tingkat pengembalian (return)
saham bersih perusahan dengan market wide effects.
Pengaruh kuat market-wide information pada tingkat pengembalian bulanan
dari investasi 1 $ dalam saham perusahaan j dapat diestimasi dengan memprediksi
nilai dari regresi linear relatif harga bulanan saham umum perusahaan j pada indeks
return saham, dengan rumus:
[ PRjm - 1 ] = b1j + b2j [ Lm - 1 ] + ύjm
Keterangan:
PRjm = Harga relatif bulanan perusahaan j pada bulan m;
L = Link relative of Fisher’s “Combination performance index” (Fisher,
1966) ύjm = Stock return residual perusahaan j pada bulan m;
[Lm-1] = Estimasi rate of return pasar bulanan
Dari residu regresi OLS diketemukan bahwa pasar dapat menyesuaikan
dengan cepat dan efisien informasi baru perusahaan j pada laba dari saham umum
yang dimiliki.
Some Econometric Issues
Satu asumsi pada model OLS pendapatan adalah pasar dah pendapatan aktual
tidak berhubungan. Hubungan diantara keduanya dapat memiliki dua bentuk, yaitu
penyertaan perusahaan j didalam indeks pasar pendapatan (Mj) dan kehadiran efek-
efek industri. Untuk memeriksa efisiensi model secara statistik, peneliti juga
menyajikan hasil sebagai alternatif, model yang memprediksi bahwa pendapatan akan
sama untuk tahun ini dari masa lalu.
Model regresi dan return saham memasukkan beberapa pelanggaran asumsi
model regresi OLS. Pertama, indeks return pasar terkorelasi dengan residu karena
indeks pasar masuk pada return pada perusahaan j dan dampak industri. Pelanggaran
kedua adalah untuk bulan-bulan disekitar tanggal pelaporan, nilai yang diharapkan
dari error adalah tidak nol. Tambahan bias apapun akan memiliki dampak sekecil
apapun pada hasil, pengamatan otokorelasi pada ύjm dan regresi stock return yang
tidak cocok dengan sekitar 100 observasi.

Summary
Peneliti mengasumsikan ketidak mungkinan tidak tersedianya informasi yang
berguna mengenai perusahaan tertentu dalam suatu periode akan mencerminkan
adanya informasi pasar luas yang sesuai dengan semua perusahaan. Dengan
memisahkan market effects (equation (3)), peneliti mengidentifikasi dampak dari
informasi yang menyinggung perusahaan-perusahaan individu. Kemudian
dihubungkan dengan informasi yang terkandung dalam jumlah pendapatan akuntansi
perusahaan, dan memisahkan elemen perubahan pendapatan yang diharapkan dan
perubahan pendapatan yang tidak diharapkan. Jika income forecast error nya adalah
negatif (jika perubahan pendapatan aktual kurang dari jumlah pendapatan yang
diharapkan), maka ini adalah berita buruk dan memprediksi bahwa akan ada
hubungan antara accounting income numbers dengan harga saham, akan mengurangi
hasil laba saham yang diharapkan.
Dua ukuran model ekspektasi pendapatan dasar yaitu:
1. Model Regresi yaitu 2 ukuran pendapatan (net income dan EPS, variable
1 dan 2)
2. Model Naif yaitu 1 ukuran pendapatan (EPS, variable 3)
Data
Dilakukan tiga pengelompokan data, yaitu:
1) the contents of income reports
2) the dates of the report announcements
3) the movements of security prices around the announcement dates.

Income Numbers
Angka pendapatan untuk 1946 sampai dengan 1966 diperoleh dari standard
and Poor’s Compustat tapes. Distribusi koefisien dari korelasi dapat dilihat pada
Table 1 (hal 165). Pada sampel present, sekitar seperempat dari variabilitas pada nilai
tengah pendapatan perusahaan dapat diasosiasikan dengan perubahan pada index
pasar.
Peneliti juga melihat pada penelitiannya sebelumnya (Ball and Brown (1967))
bahwa tingkat net income dan EPS diregresikan pada index yang bersangkutan. Pada
penelitian ini, spesifikasi telah diubah dari tingkat diferensiasi tingkat pertama karena
motode analisis dari reaksi pasar saham kepada angka pendapatan tidak dapat
diperkirakan pada 12 bulan sebelumnya pada tanggal pengumunan.
Peneliti menguji keluasan dari autokorelasi pada tabel 2 (hal 166). Hasilnya
mengindikasikan bahwa perkiraan tersebut memang beralasan.

Annual Reports Announcement Dates


Wall Street Jurnal (WSJ) menerbitkan 3 macam pengumuman laporan tahunan:
1) Ramalan pendapatan tahun ini
2) Laporan pendahuluan dan
3) Laporan tahunan lengkap
Table 3 (hal 167) menyajikan hal tersebut, dan memperlihatkan ada perbedaan waktu
antara akhir pada tahun fiskal dan pengeluaran laporan tahunan.
Stock Prices
Harga saham relatif diperoleh dari center for research in security prices di
University of Chicago. Data yang digunakan adalah harga penutupan bulanan dari
bursa saham New York pada periode Januari 1946 sampai 1966. Table 4 (hal 167)
merepresentasikan hal tersebut.

Inclusion Criteria
Kriteria perusahaan yang dimasukkan dalam data:
1) Data pendapatan tersedia pada compustat pada masing-masing tahun 1946-
1966.
2) Tahun fiskal berakhir 31 December
3) Data harga tersedia pada CRSP sekurang-kurangnya 100 bulan
4) Tanggal pengumuman yang tersedia pada Wall Street Journal
Analisa terbatas sampai 9 tahun fiscal 1957-1965. Kriteria seleksi mungkin tidak
mewakili semua perusahaan.
Results
Menentukan bulan “0” sebagai bulan annual report announcement, dan APIM
adalah Abnormal Performance Index pada bulan ke M, maka :

Hasil numerik dipresentasikan dalam dua bentuk. Figure 1 menunjukkan


Abnormal performance indices by month relative to earnings announcement dates
(Ball & Brown, 1968). Figure 1 melakukan plots APIM , pertama untuk tiga portfolio
yang dikonstruksi dari seluruh perusahaan dan tahun yang menyebabkan kesalahan
pada peramalan income. Kedua, untuk tiga portfolio dari perusahaan dan tahun yang
menyebabkan kesalahan pada peramalan income adalah negatif. Dan yang ketiga
untuk portfolio tunggal pada seluruh perusahaan dan tahun dalam sample.
Portofolio yang forecast error nya positif, garis grafiknya berada diatas 1.
Portofolio yang memiliki forecast error negatif, garis grafiknya berada dibawah 1.
Kesimpulannya, jika terdapat hubungan antara annual earnings dan stock prices,
maka:
 API > 1 → Positive unexpected earnings changes
 API < 1 → Negative unexpected earnings changes
Jika tidak terdapat hubungan antara annual earnings dan stock prices, maka API = 1

OVERVIEW
Informasi dalam income number tahunan akan berguna jika income aktual
berbeda dari income yang diharapkan, pasar bereaksi dengan cara yang sama. Hal
tersebut ditunjukkan baik oleh figure 1 yang memperlihatkan hubungan positif antara
tanda error pada forecasting income dan API, serta oleh Chi Square statistic (tabel 5).
Tidak ada hubungan antara tanda error pada income forecast dan tanda pada rate of
return residual sampai pada bulan pengumuman.
Banyak informasi pada reported income diantisipasi pasar sebelum annual
report dirilis. Sebagai illustrasi, drifts dimulai setidaknya 12 bulan sebelum laporan
dirilis sampai 1 bulan sesudahnya.

SPECIFIC RESULTS
1. Ada sedikit perbedaan antara hasil pada dua model regresi variabel. Tabel 6
mengklasifikasikan tanda dari variabel kesalahan prediksi pada masing masing
variabel. Variabel 3 (naïve model) lebih bagus untuk membentuk portfolio bagi
perusahaan dengan negative forecast errors. Naïve Model memberikan forecast
error yang sama seperti model regresi berikan jika perubahan income pasar
adalah 0 dan tidak ada drift dalam income perusahaan. Observasi ini memiliki
implikasi yang menarik, hal ini mengarah kepada hubungan antara magnitude
dari kesalahan income forecast dan magnitude dari penyesuaian harga saham
abnormal. Figure 1 juga menunjukan bahwa hasil dari kesalahan positive forecast
lebih lemah untuk variabel 3 daripada variabel lainnya.

2. Ada kemungkinan sample yang dapat menghasilkan hasil penelitian yang bias.
Walaupun bias tersebut tidak akan berdampak pada hasil, akan tetapi hal tersebut
perlu diingat ketika melakukan interpetasi.
3. Peneliti juga menghitung hasil dari model regresi menggunakan definisi
tambahan dari income:
 Cash flow, sebagai proksi dari operating income
 Net income before nonrecurring items
Tidak ada variabel yang sukses dalam memprediksi tanda pada residu return
saham sebagai net income dan EPS.
4. Pengujian API dan chi-square pada Table 5 menyarankan bahwa untuk variabel
3, hubungan antar tanda dari kesalahan income forecast dan residual return
saham berlaku sampai dua bulan setelah pengumuman.
Penjelasan pertama mungkin disebabkan ketika perusahaan yang membuat
pengumuman di bulan Januari dikeluarkan dari sampel pada tahun tersebut.
Penjelasan kedua mungkin ada kesalahan yang bersifat random pada tanggal
pengumuman. Akan tetapi penjelasan ini dapat disebabkan oleh kemungkinan yang
ditimbulkan karena tanggal pengumuman diambil dari Wall Street Journal Index yang
diverifikasi bertentangan dengan Wall Street Journal. Penjelasan ketiga mungkin
bahwa laporan preliminary tidak dianggap oleh pasar sebagai laporan final.

THE VALUE OF ANNUAL NET INCOME RELATIVE TO OTHER


SOURCES OF INFORMATION
Hasil mendemontrasikan bahwa informasi yang terkandung pada angka
income tahunan berguna dan terkait dengan harga saham. Sasaran sebenarnya dari
bagian ini adalah untuk menilai hubungan penting yang terkait pada net income, dan
pada saat yang bersamaan menyediakan informasi yang terdapat pada income report.
Dari beberapa angka perhitungan model yang digunakan peneliti dapat
disimpulakan:
(1) Sekitar 75 % dari nilai seluruh informasi yang muncul dapat dioffsett dan
hanya 25% yang tersedia.
(2) Dari 25 % yang tersedia sekitar setengahnya dapat diasosiasikan sebagai
informasi yang terkandung pada reported income.
Dua kesimpulan lainnya yang tidak berhubungan dengan bukti adalah:
1. Dari nilai informasi yang terkandung pada reported income, tidak lebih dari
sekitar 10 sampai dengan 15 persen tidak diantisipasi pada bulan yang dilaporkan.
2. Nilai informasi yang dsatukan dengan income number pada saat dirilis oleh
konstitusi, secara rata-rata hanya 20 persen dari nilai seluruh informasi yang
sampai kepasar pada bulan tersebut.
Kesimpulan kedua mengindikasikan bahwa accounting income number
menerima sekitar setengah dari dampak bersih atas seluruh informasi yang tersedia
selama 12 bulan sebelum dirilis. Kesimpulan keempat menyarankan bahwa net
income hanya berkontribusi sekitar 20% dari nilai seluruh informasi pada bulan
perilisannya. Paradoks yang muncul berkaitan dengan kenyataan : (a) Informasi-
informasi lain biasanya dirilis dalam bulan yang sama seperti reported income.
(Contohnya : dengan pengumuman dividen atau barangkali item lainnya dalam
laporan keuangan); (b) 85% -- 90% net effect dari informasi tentang actual income
telah terlihat dalam harga sekuritas pada bulan pengumuman; dan (3) Periode annual
report satu dan satu setengah bulan telah menjadi sejarah.
Hasil yang didapat adalah bias secara sistematis bertentangan dengan temuan
pada laporan akuntansi disebabkan:
1. the assumption that stock prices are from transactions which have taken place
simultaneously at the end of the month
2. the assumption that there are no errors in the data
3. the discrete nature of stock price quotations
4. the presumed validity of the “errors in forecast” model
5. the regression estimates of the income forecast errors being random variables,
which implies that some misclassifications of the “true” earnings forecast errors
are inevitable.

Concluding Remarks
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kegunaan dari angka
accounting number yang ada dengan menguji informasi yang terkandung dan jangka
waktunya. Semua informasi yang tersedia mengenai suatu perusahaan, setengahnya
atau lebih dapat ditangkap pada tahun income number yang bersangkutan. Peneliti
tidak menemukan disconcerting bahwa pasar beralih kepada sumber lain yang dapat
bertindak lebih cepat dari pada laporan laba rugi tahunan perusahaan.
Tugas penelitian lebih lanjut adalah mengindentifikasi media yang digunakan
oleh pasar untuk mengantisipasi net income: apakah bantuan dari interim reports dan
dividend announcements? sebagai investigasi lebih lanjut. Bagi akuntan, ada masalah
dari penilaian biaya penyiapan annual income reports berhubungan dengan interim
reports yang lebih tepat waktu.
Hubungan antara magnitude (bukan selalu “sign”) dari perubahaan unexpected
income dan assosiasi harga saham yang telah disesuaikan juga dapat diinvestigasi
lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai