Anda di halaman 1dari 35

DOSEN PENGAMPU : MATA KULIAH :

JASMINA SYAFE’I., M.Ak. CA. AKT. KEUANGAN LANJUTAN 1

TUGAS KELOMPOK

“RESUME BAB 4 KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI MELEBIHI


NILAI TERCATAT EKUITAS”

DISUSUN OLEH :
Kelompok 12

CHELSI NIZARA O.K


NIM. 12070326514

DHEA REZKY ZULYANA


NIM. 12070326637

SELLI MARSELA
NIM. 12070326514

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI & ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020
BAB 4
“KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI MELEBIHI NILAI
TERCATAT EKUITAS”

4.1 KARAKTERISTIK KONSOIDASI DENGAN AKUISISI MELEBIHI


NILAI TERCATAT
A. PROSEDUR KONSOLIDASI
Pada praktiknya, transaksi akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain sebesar nilai
buku sangatlah jarang dilakukan. Perusahaan pengakuisisi (investor) biasanya akan
melakukan uji kelayaan (due dilligence) atas bisnis yang akan diakuisisi. Hasil akurat dari uji
kelayakan tersebut dapat menunjukkan apakah bisnis yang akan diakuisisi memiliki nilai
yang lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai bukunya. Berbagai faktor dapat memengaruhi
proses penilaian kelayakan bisnis saat proses kombinasi bisnis. Faktor-faktor tersebut antara
lain prospek bisnis perusahaan pengakuisisi. Kondisi industri secara umum, nilai strategis
bisnis, kualitas manajemen, dan tetntunya nilai wajar dari aset maupun liabilitas yang
dilaporkan oleh perusahaan yang akan di akuisisi.
Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasian atas akuisisi yang dilakukan di atas
nilai buku tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan akuisisi pada nilai buku.
Sebagai contoh, kita akan kembali menggunakan kasus akuisisi PT Andalas oleh PT
Nusantara. Anggaplah dalam pengakuisisian tertanggal 1 januari 2015, PT Nusantara
mengeluarlan investasi senilai Rp 1.500.000.000 untuk keseluruhan kepemilikan pada PT
Andalas. Nilai investasi Rp 1.500.000.000 merupakan nilai wajar konsiderasian (far value
consideration), hasil penilaian yang dilakukan oleh PT Nusantara atas berbagai faktor terkait
dengan PT Andalas.
Sama seperti contoh sebelumnya, PT Nusantara akan mencatat transaksi akuisisi PT
Andalas ini sebagai berikut :

1 Januari 2015
(1) Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
Kas 1.500.000.000
Mencatat pembelian saham PT Andalas

1
Transaksi akuisisi PT Andalas juga menggunakan skema perhitungan yang seperti
pembahasan sebelumnya, sehingga diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :

Nilai Investasi Rp 1.500.000.000


Nilai buku
Saham Biasa 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Total Nilai Buku 1.200.000.000
Selisih (diferensial) antara nilai investasi dan nilai buku Rp 300.000.000

Berdasarkan skema perhitungan tersebut, terlihat bahwa PT Nusantara mengeluarkan


investasi yang lebih tinggi dibandingkan nilai buku PT Andalas, yaitu sebesar Rp
300.000.000. Secara perhitungan, investasi PT Nusantara pada PT Andalas ditunjukkan pada
Tabel 4.1.
TABEL 4.1
Perhitungan Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas

Rasio Investasi + Non Modal Saham + Saldo Laba Diferensial


Pengendali =

Saldo 1 Jan 2015 100:0 1.500.000.000 0 800.000.000 400.000.000 300.000.000


Laba Bersih 100:0
Dividen 100:0
Saldo 1 Jan 2015 100:0 1.500.000.000 0 800.000.000 400.000.000 300.000.000

Untuk Pengonsolidasian laporan keuangan, dapat dilakukan proses yang sama seperti yang
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.1, maka
diperoleh jurnal eliminasi sebagai berikut :

(2e) Saham Biasa-PT Andalas 800.000.000


Saldo Laba 400.000.000
Diferensial 300.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000

Dapat terlihat bahwa jurnal eliminasi tersebut juga mengapus seluruh saldo ekuitas milik
entitas anak, dalam kasus ini adalah saham biasa dan saldo laba, sebesar nilai tercatat.
Sementara itu kelebihan nilai investasi hasil konsideran nilai wajar atas nilai buku entitas
2
anak yang diakuisisi selanjutnya dieliminasikan terhadap suatu akun perantara yang disebut
diferensial.

B. DIFERENSIAL
Berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), differensial harus dialokasikan pada aset
teridentifikasi yang diperoleh dan/atau liabilitas yang diambi alih yang dianggap
menyebabkan niai wajar dari entitas anak yang dikonsolodisasikan melebihi nilai bukunya
atau dialokasikan sebagai goodwill. Sebagai panduan, Gambar 4.1 memberikan ilustrasi
penentuan diferensial dalam aktivitas akuisisi sebuah entitas usaha.
GAMBAR 4.1
Ilustrasi Diferensial pada Akuisisi Sebuah Entitas

Konsiderasi Nilai
Wajar (Nilai Investasi)

Goodwill

Nilai Wajar Aset


Diferensial
Bersih
Selisih nilai wajar dan
nilai buku aset
Nilai Buku teridentifikasi dan
Aset Bersih liabilitas diambil alih

1. ASET TERINDETIFIKASI DAN LIABILITAS DIAMBIL ALIH


Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih secara mudah
disebabkan adanya perbedaan nilai tercatat (nilai buku) dengan nilai wajar dari aset atau
liabilitas tersebut. Menurut PSAK 22 (2010) aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih haruslah memenuhi definisi aset dan liabilitas menurut kerangka dasar
penyusunan penyajian laporan keuangan pada tanggal akuisisi serta merupakan bagian yang
dipertukarkan dalam proses akuisi. Selain itu, PSAK 22 (2010) juga menyatakan bahwa
dimungkinkan untuk memunculkan suatu aset atau liabilitas baru yang sebelumnya tidak
diakui oleh pihak yang diakuisisi. Misalnya, pihak pengakuisisi bisa saja mengaku suatu aset
tak berwujud dalam bentuk paten yang sebelumnya tidak diakui oleh pihak yang diakuisisi.

3
Pihak yang diakuisisi tidak dapat mengakui aset takberwujud tersebut dikarenakan. Misalnya,
aset dihasilkan secara internal sehingga tidak diperkenankan diakui.
Pengklasifikasian dan penentuan aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih
perlu didasarkan pada hal-hal seperti : (1) Persyaratan kontraktual, (2) Kondisi ekonomi, (3)
Kebijakan operasional dan akuntansinya, serta (4) Kondisi terkait lainnya yang ada pada
tanggal terjadinya akuisisi. Perusahaan yang melakukan akuisisi mengatur aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liablitas yang diambil alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi,
kecuali komponen-komponen berikut ini : liabilitas kontijensi, pajak penghasilan (PSAK 46),
imbalan kerja (PSAK 24), aset teridentifikasi, hak yang diperoleh kembali atas aset tak
berwujud, pembayaran berbasis saham (PSAK 53), dan aset tersedia untuk dijual (PSAK 58).
Atas diferensial yang muncul tersebut dibutuhkan jurnal eliminasi pada kertas kerja
konsolidasian untuk mengalokasikan diferensial tersebut kepada aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Disamping itu, terdapat alternatif pencatatan yakni
perusahaan yang diakuisisi melakukan revaluasi atas aset teridentifikasi dan liabilitas yang
diambil alih sehingga nilai tercatatnya sama dengan nilai wajar konsiderasian. Bila
pendekatan ini yang dilakukan, makan diferensial tidak lagi muncul dan tidak diperlukan
jurnal eliminasi pada kertas kerja konsolidasian.
Dalam kasus akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara, jika diasumsikan bahwa
perbedaan nilai investasi dan nilai buku disebabkan oleh nilai persediaan yang dinilai lebih
tinggi sebesar Rp 50.000.000 dan nilai tanah yang lebih tinggi sebesar Rp 250.000.000, maka
diferensial masing masing akan dialokasikan ke persediaan dan tanah sejumlah nilai tersebut,
pengalokasian diferensial pada aset teridentifikasi menggunakan jurnal eliminasi sebagai
berikut :
(3e) Persediaan 50.000.000
Tanah 250.000.000
Diferensial 300.000.000
Mengatribusikan diferensial terhadap persediaan dan tanah

2. GOODWILL
Selain disebabkan aset teridentifikasi atau liabiitas yang diambil alih, diferensial juga
dapat disebabkan oleh goodwill. PSAK 22 (2010) mendefinisikan goodwill sebagai selisih
antara nilai agregat dari (1) imbalan yang dialihkan, (2) jumlah kepentingan nonpengendai,
(3) nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya diakuisisi jika kombinasi bisnis
dilakukan bertahap, dan jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih. Dapat dikatakan pula bahwa goodwill mencerminkan pandangan investor

4
(pihak pengakuisisi) atas potensi atau nilai lebih yang dimiliki investee (pihak diakuisisi)
sehingga pihak pengakuisisi mau membayar lebih atas nilai bersih aset yang dimiliki pihak
diakuisisi.
GAMBAR 4.2
Perhitungan Goodwill

Imbalan
dialihkan

+
Kepentingan non Jumlah neto aset Goodwill
pengendali - teridentifikasi dan liabibilitas
diakui
=
+
Nilai Wajar
Kepemilikan
sebelumnya

Dalam kasus akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara, jika diasumsikan bahwa perbedaan nilai
investasi dan nilai buku disebabkan oleh goodwill, maka pengalokasian diferensial pada
goodwill menggunakan jurnal eliminasi sebagai berikut :

(4e) Goodwill 300.000.000


Diferensial 300.000.000
Mengatribusikan diferensial terhadap Goodwill

Jika Suatu kombinasi bisnis memunculkan pengakuan terhadap goodwill, maka goodwill
yang diakui merupakan subjek pengujian penurunan nilai sesuai PSAK 48 dan tidak dapat
diamortisasikan. Penurunan niali goodwill terjadi ketika nilai tercatat lebih tinggi
dibandingkan dengan niali yang dapat diperoleh kembali (recoveable amount), yakni nilai
tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dan nilai pakai atau hasil investasi dimasa
mendatang.

5
3. PEMBELIAN DENGAN DISKON
Selain melakukan pembelian yang dapat menyebabkan terjadinya goodwill, dapat juga
terjadi akuisisi dengan konsiderasi nilai wajar yang dikeluarkan oleh investor lebih rendah
dibandingkan dengan nilai wajar dari seluruh aset bersih yang dmiliki investee. Kondisi ini
mengindikasi bahwa saat dilakukan akuisisi terdapat “goodwill negatif”, pembelian yang
dilakukan investor atas investee terjadi pada harga diskon (bargain purchase). Pembelian
dengan mungkin terjadi, misalnya dalam kondisi penjualan yang dilakukan dengan terpaksa
PSAK 22 (Revisi 2010) mengindikasikasikan bahwa investor (pengakuisisi) harus
mengakui keuntungan yang dihasikan dari pembelian dengan diskon ini melalui laba atau
rugi pada tanggal akuisisi. Namun sebelum mengakui keuntungan tersebut, perlu dipastikan
apakah investor telah mengidentfikasi secara tepat dan menyeluruh aset yang diperoleh
maupun liabilitas yang diambil alih dari pihak yang di akuisisi.
Sebagai ilustrasi, minsalkan PT Nusantara membeli PT Andalas seharga Rp
1.000.000.000. diketahui bahwa nilai wajar dari persediaan dan tanah adalah Rp 50.000.000
dan Rp 150.000.000 lebih tinggi dibandingkan nilai bukunya (maka nilai wajar dari aset
bersih adalah Rp 1.400.000.000, maka terdapat selisih sebesar Rp 400.000.000 juta antara
nilai wajar aset bersih PT Andalas dengan konsiderasi nilai wajar yang diserahkan oleh PT
Nusantara. Berdasarkan transaksi tersebut, PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai
berikut :

1 Januari 2015
(5) Investasi pada PT Andalas 1.000.000.000
Kas 1.000.000.000
Mencatat pembelian saham PT Andalas

Jurnal eliminasi saat melakukan konsolidasian :


(6e) Saham Biasa-PT Andalas 800.000.000
Saldo Lana 400.000.000
Diferensial 200.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.000.000.000

Jurnal eliminasi saat mengalokasikan diferensial :


(7e) Persediaan 50.000.000
Tanah 150.000.000
Diferensial 200.000.000
Keuntungan Pembelian Aset 400.000.000

6
4.2 ILUSTRASI AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN PENUH
Sebagai ilustasi konsolidasi atas akuisisi dengan kepemilikan penuh untuk kombiasi
bisnis yang dilakukan di atas nilai tercatat, akan digunakan kasus akuisisi PT Andalas oleh
PT Nusantara dengan modifikasi informasi sebagai berikut : PT Nusantara membeli seluruh
saham PT Andalas seharga Rp 1.500.000.000. Pada Gambar 4.3 disediakan informasi nilai
buku dan nilai wajar dari aset-aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil
alih milik PT Andalas. Diketahui bahwa nilai buku dari seluruh aset bersih PT Andalas Rp
1.400.000.000 sehingga terdapat differensial dari akuisisi ini sebesar Rp 300.000.000 yang
dialokasikan kepada goodwill sebesar Rp 100.000.000 dan aset teridentifikasi lainnya sebesar
Rp 200.000.000. Sebagai gambaran, transaksi akuisisi PT Nusantara terhadap PT Andalas
ditunjukkan pada Gambar 4.3 berikut lain :
GAMBAR 4.3
Skema Akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara

Konsiderasi Nilai Wajar


= Rp 1.500.000.000

Goodwill =
Rp 100.000.000
Nilai Wajar Aset Bersih
Diferensial =
= Rp 1.400.000.000
Rp 300.000.000 Kelebihan Nilai Wajar
terhadap Niai Buku
Aset Teridentifikasi =
Nilai Buku Aset Bersih = Rp 200.000.000
Rp1.200.000.000

7
TABEL 4.2
Laporan Posisi Keuangan PT Nusantara dan PT Andalas per 1 Januari 2015

PT Nusantara PT Andalas
Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar
Aset
Kas dan setara kas 1.600.000.000 600.000.000 600.000.000
Piutang Usaha 600.000.000 250.000.000 250.000.000
Persediaan 400.000.000 350.000.000 400.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 700.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000 240.000.000
Akumulasi Penyusutan (500.000.000) (100.000.000)
Merek Dagang 400.000.000
Total Aset 7.000.000.000 2.000.000.000

Liabilitas dan Ekuitas


Utang Usaha 1.000.000.000 300.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas 7.000.000.000 2.000.000.000

PT Nusantara akan mencatat transaksi akuisisi PT Andalas pada bukunya sebagai berikut :
1 Januari 2015
(8) Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
Kas 1.500.000.000
Mencatat pembelian saham PT Andalas

Jurnal untuk mengeliminasi ekuitas anak dalam pengonsolidasian laporan keuangan sesaat
setelah akuisisi :
(9e) Saham Biasa-PT Andalas 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Diferensial 300.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
Mengeliminasi saldo awal investasi

Jurnal eliminasi untuk pengalokasian diferensial :


(10e) Persediaan 50.000.000
Tanah 210.000.000
Goodwill 100.000.000
Diferensial 300.000.000
Bangunan dan Peralatan 60.000.000
Mengeliminasi saldo awal investasi

8
Jurnal pengalokasian diferensial ini mendistribusikan diferensial yang muncul dari
transaksi akuisisi. Persediaan mengalami kenaikan nilai wajar dari nilai tercatat sebesar Rp
50.000.000, tanah mengalami kenaikan nilai wajar sebesar Rp 210.000.000, sedangkan
bangunan dan peralatan mengalami penurunan nilai sebesar Rp 60.000.000. Selain itu, atas
transaksi kombinasi bisnis antara PT Nusantara dan PT Andalas, diakui munculnya goodwill
senilai Rp 100.000.000 dari selisih antara imbalan yang diserahkan PT Nusantara atas nilai
wajar aset bersih PT Andalas.
Proses penyiapan laporan keuangan konsolidasian dapat menggunakan kertas kerja
yang sama seperti yang digunakan pada bab sebelumnya. Tabel 4.2 menunjukkan kertas kerja
konsolidasi milik PT Nusantara dan PT Andalas sesaat setelah terjadinya kombinasi bisnis.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara konsolidasi
yang dilakukan atas akuisisi pada nilai tercatat dengan akuisisi di atas nilai tercatat untuk
seluruh kepemilikan pada anak perusahaan, kecuali pada konsolidasi akuisisi di atas nilai
tercatat membutuhkan yang tambahan jurnal eliminasi (jurnal 10) untuk mengalokasikan
diferensial kepada aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih. Sementara itu, contoh
laporan posisi keuangan konsolidasian PT Nusantara dan anak perusahaan sesaat setelah
transaksi akuisisi dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada total aset, jumlah aset konsolidasian tidak
mengalami perubahan dibandingkan jumlah aset konsolidasian ketika akuisisi dilakukan pada
nilai tercatat (lihat bab 3). Hal yang membedakan adalah komposisi aset yang sekarang
dimiliki konsolidasian sedikit berbeda dengan yang ditunjukkan pada Gambar 3.5
Laporan posisi keuangan konsolidasian pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa PT
Nusantara dan anak perusahaan kali ini memiliki persediaan dan tanah yang lebih tinggi.
Serta bangunan dan peralatan yang lebih rendah akibat perubahan nilai wajar aset-aset
tersebut. Selain itu, muncul akun lain, yaitu goodwill untuk mencatat pengakuan kelebihan
biaya investasi atas nilai wajar aset bersih yang dikeluarkan perusahaan induk (PT Nusantara)
saat mengakui anak perusahaan (PT Andalas).

9
TABEL 4.3
KERTAS KERJA KONSOLIDASI SESAAT SETELAH AKUISISI
Neraca Saldo Jurnal Eliminasi
Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Kas dan Setara
100.000.000 600.000.000 700.000.000
kas
Piutang Usaha 600.000.000 250.000.000 850.000.000
Persediaan (10e)
400.000.000 350.000.000 800.000.000
50.000.000
Tanah (10e)
1.500.000.000 500.000.000 2.210.000.000
210.000.000
Bangunan dan (10e)
3.000.000.000 400.000.000 3.340.000.000
Peralatan 60.000.000
Akumulasi
(500.000.000) (100.000.000) (600.000.000)
Penyusutan
Merek Dagang 400.000.000 400.000.000
Goodwill (10e)
100.000.000
100.000.000
Investasi pada (9e)
1.500.000.000 0
PT Andalas 1.500.000.000
Diferensial (9e) (10e)
0
300.000.000 300.000.000
Total Aset 7.000.000.000 2.000.000.000 7.800.000.000

Utang Usaha 1.000.000.000 300.000.000 1.300.000.000


Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
(9e)
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000 3.000.000.000
800.000.000
(9e)
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000 1.500.000.000
400.000.000
Total
Liabilitas dan 7.000.000.000 2.000.000.000 1.200.000.000 1.200.000.000 7.800.000.000
Ekuitas

GAMBAR 4.2
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi PT Nusantara dan Entitas Anak
PT Nusantara dan Entitas Anak
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Per 31 Desember 2015
Aset Kewajiban
Kas dan Setara Kas 700.000.000 Utang Usaha 1.300.000.000
Piutang Usaha 850.000.000 Utang Obligasi 2.000.000.000
Persediaan 800.000.000
Tanah 2.210.000.000 Ekuitas
Bangunan dan 3.340.000.000 Saham Biasa 3.000.000.000
Peralatan
Akumulasi ( 600.000.000) 2.740.000.000 Saldo Laba 1.500.000.000
Penyusutan

10
Merek Dagang 400.000.000
Goodwill 100.000.000
Total Aset 7.800.000.000 Total Liabilitas
dan Ekuitas 7.800.000.000

A. KONSOLIDASI PADA PERIODE SETELAH AKUISISI


Untuk periode setelah terjadinya akuisisi atas akuisisi yang dilakukan di atas nilai
tercatat, tidak terdapat perbedaan mendasar dibandingkan konsolidasi ketika akusisi
dilakukan pada nilai tercatat. Melanjutkan ilustrasi akuisisi yang dilakukan oleh PT
Nusantara terhadap PT Andalas. Tabel 4.4 menyediakan informasi neraca saldo kedua
perusahaan per akhir tahun 2015. Bila dibandingkan dengan akuisisi pada nilai tercatat,
perbedaan dalam kasus kali ini adalah nilai investasi awal yang lebih tinggi.
Dengan informasi yang sama pada ilustrasi sebelumnya, diketahui bahwa selama tahun
berjalan PT Nusantara meengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp. 300.000.000,-
sedangkan PT Andalas mengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp. 50.000.000,-.
PT Nusantara, sebagai entitas yang memiliki PT Andalas akan mencatat transaksi terkait
penerimaan dividen dari entitas anak sebagai berikut :
31 Desember 2015

(13) Kas 50.000.000


Investasi pada PT Andalas 50.000.000
(Mencatat Penerimaan Deviden dari PT Andalas (Rp. 50.000.000 x 100%)

Tabel 4.4
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2015
PT Nusantara PT Andalas
Nama Akun
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan Setara Kas 500.000.000 600.000.000
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000
Merek Dagang 400.000.000 0
Investasi pada PT
1.605.000.000 0
Andalas
Akumulasi Penyusutan 750.000.000 125.000.000
Akumulasi Amortisasi 50.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000

11
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000
Penghasilan dari Anak
155.000.000 0
Usaha
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000 0
Dividen 300.000.000 50.000.000
12.955.000.00
Total 12.955.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000
0

Selain itu, selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar
Rp. 200.000.000 yang dapat dihitung dari menjumlahkan seluruh pendapatan lalu dikurangi
seluruh beban yang dilaporkan. Atas laba bersih yang dilaporkan ini, PT Nusantara sebagai
pemilik, dapat mengakui perolehan pendapatan sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas
berdasrkan metode ekuitas sebagai berikut :

31 Desember 2015
(12) Investasi pada PT Andalas 200.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 200.000.000
(Mencatat pengakuan penghasilan dari PT Andalas (Rp. 200.000.000 x 100%)

Selain itu untuk mengakui penghapusan diferensial yang terjadi selama periode
berjalan, maka PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:
(13) Bagian Laba atas PT Andalas 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 50.000.000
(Menyesuaikan diferensial terkait persediaan terjual (Rp. 50.000.000 x 100%)

(14) Investasi pada PT Andalas 5.000.000


Bagian Laba atas PT Andalas 5.000.000
(Menyesuaikan diferensial terkait bagunan dan peralatan (Rp. 5.000.000 x 100%)

Jurnal (13) digunakan untuk menyesuaikan penghasilan dari PT Andalas karena


diferensial yang terkait dengan persediaan telah terjual sehingga aset tersebut tidak lagi
dimiliki oleh PT Andalas pada akhir tahun pelaporan. Oleh karena itu,bagian dari diferensial

12
harus dihapuskan dengan mengurangi saldo investasi dan penghasilan yang diterima dari PT
Andalas.
Sedangkan jurnal (14) digunakan untuk menyesuaikan diferensial terkait nilai wajar
bangunan dan peralatan yang lebih rendah dibandingkan nilai bukunya. Diferensial sebesa
Rp.60.000.000 akan dialokasikan kepada sisa masa manfaat aset yakni 12 tahun. Maka setiap
tahunnya diferensial akan diamortisasi sebesar Rp. 5.000.000 (Rp. 60.000.000 / 12). Hal ini
dilakukan untuk memenuhi prinsip matching cost yang mensyaratkan untuk mencocokan
biaya terhadap penghasilan yang diakui.
Pada Tabel 4.5 ditunjukan perhitungan pengalokasian kepemilikan atas PT Andalas
dapat terlihat bahwa kepemilikan PT Andalas sepenuhnya dikuasai oleh PT Nusantara
sebagai perusahaan pengendali. Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas berwujud modal
saham. Saldo laba serta diferensial yang dialokasikan terhadap tanah, persediaan, bangunan
dan peralatan, serta goodwill. Adapun mutase per akun disajikan pada kolom pada Tabel 4.5.

TABEL 4.5
Perhitungan Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas per 31 Desember 2015
Diferensial
Rasio Investasi + Non Modal Saldo Laba Tanah Persediaan Bangunan Akm. Goodwill
Penge saham + Peny
ndali Banguna
= n
Saldo 1 Januari 100.0 1.500.000.000 0 800.000.000 400.000.0000 200.000.000 60.000.000 (60.000.000) 100.000.000
2015
Laba Bersih 100.0 200.000.000 200.000.000
Dividen 100.0 (50.000.000) (50.000.000)
Penyesuaian 100.0 45.000.000 60.000.000 5.000.000

Saldo 31 Des 100.0 1.605.000.000 0= 800.000.000 400.000.000 210.000.000 0 (60.000.000) 5.000.000 100.000.000
2015

Sama halnya dengan eliminasi pada bab 3 untuk akuisisi pada nilai tercatat. Baik
transaksi terkait pembagian dividen oleh entitas anak kepada entitas induk. Maupun transaksi
terkait pengakuan penghasilan dari entitas anak akan dieliminasi. Jurnal eliminasi yang dibuat
mengeliminasi segala pengakuan penghasilan investasi pada buku entitas induk serta
mengeliminasikan bagian dividen entitas induk yang diumumkan oleh entitas anak selama
periode berjalan adalah:
(15e) Bagian Laba atas PT Andalas 155.000.000
Dividen diumumkan 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 105.000.000
(Mengeliminasi pengakuan penghasilan dari PT Andalas)

13
Jurnal eliminasi lainnya yang perlu dibuat adalah jurnal yang digunakan untuk
menghapuskan kepemilikan PT Nusantara (entitas induk) atas PT Andalas (entitas anak),
serta ekuitas (aset bersih) dari PT Andalas pada awal periode konsolidasi. Jurnal eliminasi ini
juga diakui munculnya diferensial untuk mengakui adanya perbedaan antara konsiderasi nilai
wajar yang dikeluarkan oleh PT Nusantara dengan nilai buku aset bersih dari PT Andalas
pada saat melakukan investasi awal.

(16e) Saham Biasa – PT Andalas 800.000.000


Saldo Laba 400.000.000
Diferensial 300.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
(Mengeliminasi saldo awal investasi)

Jurnal eliminasi berikutnya adalah jurnal eliminasi untuk pengalokasian diferensial yang
sebelumnya diakui pada jurnal eliminasi (16e). Diketahui bahwa munculnya diferensial
disebabkan oleh kenaikan nilai wajar tanah (Rp. 210.000.000), kenaikan nilai wajar
persediaan (Rp. 50.000.000). Penurunan nilai wajar bangunan dan peralatan (Rp.
60.000.000). Serta sisanya teridentifikasi sebagai goodwill (Rp. 100.000.000). Dengan
demikian jurnal eliminasi yang dibuat untuk mengalokasikan diferensial terhadap aset-aset
teridentifikasi yang diperoleh maupun goodwill adalah sebagai berikut :

(17e) Beban Pokok Penjualan 50.000.000


Tanah 210.000.000
Goodwill 100.000.000
Bangunan dan Peralatan 60.000.000
Diferensial 300.000.000
(Mengalokasikan diferensial terhadap aset teridentifikasi)

Khusus untuk persediaan atau aset-aset teridentifikasi lainnya yang diperkirakan akan
terealisasi dalam satu periode akuntansi, maka saat dilakukan pengalokasian diferensial di
akhir tahun. Aset-aset tersebut diperkirakan tidak lagi dimiliki perusahaan pada akhir tahun
atau terealisasi menjadi biaya yang akan dilaporkan pada laporan laba rugi konsolidasian.
Pencatatan beban pokok penjualan yang dilakukan oleh PT Andalas adalah tepat untuk
laporan keuangan tersendirinya. Akan tetapi dari sudut pandang konsolidasian beban pokok

14
penjualan adalah lebih tinggi sebesar Rp. 50.000.000 dan akan menjadi tambahan beban
pokok penjualan yang harus diperhitungkan dalam menghitung beban pokok penjualan
konsolidasian.
Selain itu untuk aset-aset yang mengalami penyusutan, dicatata pula penyusutan
tambahan (pengurangan) yang disebabkan pengalokasian diferensial terhadap aset yang
mengalami penyusutan tersebut hingga aset tersebut tersusutkan sepenuhnya. Dalam kasus
ini, karena terjadi penurunan nilai wajar dari bangunan dan peralatan sebesar Rp. 60.000.000.
Penurunan nilai wajar tersebut akan dialokasikan selama masa manfaat tersisa dari bangunan
dan peralatan, yakni 12 tahun. Maka terdapat pengurangan nilai penyusutan sebesar
Rp.60.000.000 : 12 = Rp. 5.000.000. jurnal eliminasi yang diperlukan adalah :

(18e) Akm. Peny – Bangunan dan Peralatan 5.000.000


Beban Penyusutan 5.000.000
(Pengakuan beban penyusutan aset teridentifikasi yang tersusutkan)

Selanjutnya, Tabel 4.6 menyajikan kertas kerja konsolidasian untuk PT Nusantara dan entitas
anak. Dapat terlihat proses penyusunan laporan keuangan konsolidasian menggunakan
bantuan kertas kerja konsolidasian dengan prosedur yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tabel 4.6
Kertas Kerja Konsolidasian untuk Laporan Keuangan PT. Nusantara
Neraca Saldo Jurnal Eliminasi
Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000 5.675.000.000
Penghasilan
(15e)
dari anak 155.000.000 0 -
145.000.000
usaha
Total Kredit 4.955.000.000 875.000.000 5.675.000.000
Beban Pokok (17e)
3.000.000.000 550.000.000 3.600.000.000
Penjualan 60.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000 1.000.000.000
Beban (18e)
250.000.000 25.000.000.000 270.000.000
Penyusutan 5.000.000
Beban
50.000.000 50.000.000
Amortisasi
Total Debit (4.200.000.000 (4.920.000.000
(675.000.000)
) )
Laba (rugi)
755.000.000 200.000.000 205.000.000 5.000.000 755.000.000
bersih
Saldo Laba (16e)
1.500.000.000 400.000.000 1.500.000.000
Awal 400.000.000

15
Ditambah:
755.000.000 200.000.000 205.000.000 5.000.000 755.000.000
Laba bersih
Dikurangi: (15e)
(300.000.000) (50.000.000) (300.000.000)
Dividen 50.000.000
Saldo Laba
1.955.000.000 550.000.000 605.000.000 55.000.000 1.955.000.000
Akhir
Kas dan Setara 500.000.000
600.000.000 1.100.000.000
Kas
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000 1.175.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000 1.050.000.000
(17e)
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 2.210.000.000
200.000.000
Bangunan dan (17e)
3.000.000.000 400.000.000 3.340.000.000
Peralatan 60.000.000
Akumulasi
(750.000.000) (125.000.000) (18e) 5.000.000 (870.000.000)
Penyusutan
Merek Dagang 400.000.000 400.000.000
Akumulasi
(50.000.000) (50.000.000)
Amortisasi

(15e)
Investasi pada 95.000.000
1.595.000.000
PT Andalas (16e)
1.500.000.000
(17e)
Goodwill 100.000.000
100.000.000
(16e) (17e)
Diferensial
300.000.000 300.000.000
Total Aset 7.655.000.000 2.150.000.000 8.455.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000 1.500.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
(16e)
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000 3.000.000.000
800.000.000
Saldo Laba
1.955.000.000 550.000.000 605.000.000 55.000.000 1.955.000.000
(dari atas)
Total
Liabilitas dan 7.655.000.000 2.150.000.000 2.010.000.000 2.010.000.000 8.455.000.000
Ekuitas
Keterangan :
(15e) Eliminasi pengakuan penghasilan dari entitas anak
(16e) Eliminasi saldo investasi awal
(17e) Mengalokaskan diferensial terhadap aset teridentifikasi dan liabilitas diakui
(18e) Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan

1. Laba Bersih dan Saldo Laba Konsolidasian

16
Berdasarkan kertas kerja konsolidasian pada tabel 4.6 dapat kita lihat bahwa laba bersih
konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015
adalah Rp 755.000.000 sedangkan saldo laba konsolidasian per tanggal 31 Desember 2015
adalah Rp1.955.000.000. Adapun perhitungan laba bersih konsolidasian untuk PT Nusantara
dan entitas anak adalah sebagai berikut :

Laba bersih PT Nusantara 755.000.000

Dikurang: Bagian laba atas PT Andalas (155.000.000)

Ditambah: Porsi milik PT Nusantara atas laba (rugi) PT Andalas 200.000.000

Ditambah: Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan 5.000.000

Dikurangi: Penghapusan diferensial terkait persediaan (50.000.000)

Laba Rugi Konsolidasian 755.000.000

Berdasarkan perhitungan di atas dapat terlihat bahwa, ketika enitas anak dimiliki sepenuhnya
oleh entitas induk serta tidak ada penyesuaian komponen-komponen tertentu, laba rugi
konsolidasian adalah sama dengan laba rugi yang dilaporkan oleh entitas induk.
Sedangkan perhitungan saldo laba konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak per 31
Desember 2015 adalah :

Saldo Laba PT Nusantara per 1 Januari 2015 1.500.000.000

Laba bersih PT Nusantara 755.000.000

Dikurangi: Bagian laba atas PT Andalas (155.000.000)

Ditambah: porsi milik PT Nusantara atas laba (rugi) PT Andalas 200.000.000

Ditambah: Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan 5.000.000

Dikurangi: Penghapusan diferensial terkait persediaan (50.000.000)

Dikurangi: Dividen diumumkan oleh PT Nusantara (300.000.000)

Laba Rugi Konsolidasian 1.955.000.000

2. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian


Pada Gambar 4.5 tampak laporan Posisi Keuangan Konsolidasi milik PT Nusantara dan
Entitas Anak

17
GAMBAR 4.5
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak

PT Nusantara dan Entitas Anak


Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Per 31 Desember 2015
Aset Kewajiban
Kas &setara kas 1.100.000.000 Utang Usaha 1.500.000.000
Piutang Usaha 1.175.000.000 Utang Obligasi 2.000.000.000
Persediaan 1.050.000.000
Tanah 2.210.000.000 Ekuitas
Bangunan & 3.340.000.000 Saham biasa 3.000.000.000
peralatan Saldo Laba 1.955.000.000
Akum penyu (870.000.000) 2.470.000.000
Merek dagang 400.000.000
Akum Amortisasi (50.000.000) 350.000.000
Goodwill 100.000.000
Total Aset 8.455.000.000 Total Liabilitas & Ekuitas 8.455.000.000

B. Konsolidasi pada Periode Setelah Terjadinya Akuisisi


Pada periode setelah periode terjadiya akuisisi, beberapa hal harus di perhatikan kerika
menyiapkan laporan keuangan konsolidasian untuk entitas anak yang diakuisisi tidak pada
nilai tercatatnya.Karena pada pengakuisisian yang tidak dilakukan pada nilai tercatat
menimbulkan diferensial yang perlu di alokasikan terhadap aset di peroleh atau liabilitas
diambil alih, atau bahkan goodwill.Maka, entitas induk perlu memastikan bahwa diferensial
tersebut tealah diukur secara tepat. PSAK 22(2010) mensyaratkan entitas untuk mengukur
dan mencatat aset yang diperoleh maupun liabilitas yang diambil alih telah sesuai standar
terkait untuk akun-akun tersebut. Misalkan diferensial dialokasikan terhadap aset tetap yang
diukur menggunakan metode biaya historis, maka perusahaan perlu memastikan apakah
penyusutan yang dicatat telah sesuai atau membutuhkan tambahan (pengurangan) penyusutan
untuk tujuan konsolidasian. Bila diferensial kumudian disebabkan karena munculnya
goodwill, maka sesuai PSAK 22 (Revisi 2010), entitas perlu melakukan pengujian penurunan
nilai (impairment) setiap periode pelaporan.
Sebagai ilustrasi kita akan melanjutkan proses penyiapan laporan keuangan
konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak. Tabel 4.7 menunjukkan neraca saldo milik
PT.Nusantara dan PT Andalas per 3 Desember 2016 atau duatahun setelah terjadinya akuisisi

18
TABEL 4.7
Neraca Saldo
tahun 2016
PT Nusantara PT Andalas
Nama Akun
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan Setara
1.145.000.000 700.000.000
kas
Piutang Usaha 1.000.000.000 500.000.000
Persediaan 550.000.000 350.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan dan
3.000.000.000 400.000.000
Peralatan
Merek Dagang 400.000.000 0
Investasi pada
1.735.000.000 0
PT Andalas
Akum Peny 1.000.000.000 150.000.000
Akum
100.000.000 0
Amortisasi
Utang Usaha 1.150.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 2.000.000.000 550.000.000
Penjualan 6.000.000.000 1.000.000.000
Penghasilan
dari Anak 230.000.000 0
Usaha
Beban Pokok
3.900.000.000 600.000.000
Penjualan
Beban Operasi 1.050.000.000 125.000.000
Beban Penyu 250.000.000 25.000.000
Beban
50.000.000 0
Amortisasi
Dividen 400.000.000 100.000.000
Total 14.980.000.00
14.980.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000
0

Berdasarkan informasi yang disajikan dalam neraca saldo pada tabel 4.7 PT Nusantara
melporkan laba bersih Rp.1.000.000.000 serta membagikan dividen sebesar Rp 400.000.000
sedangkan PT Andalas melaporkan laba bersih Rp250.000.000 dan membagikan dividen
Rp100.000.000.Selain itu, diketahui informasi bahwa PT Nusantara telah melakukan upaya

19
penilaian untuk menentukan terjadinya penurunan nilai atas investasinya pada PT Andalas.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa nilai wajar PT Andalas adalah lebih rendah Rp
25.000.000 dari nilai tercatat saa ini dikarenakan realisasi penghasilan yang diberikan
ternyata yang lebih rendah dibandingkan ekspetasi penghasilan ketika melakukan investasi.
Atas informasi diatas, PT Nusantara akan mencatat pengakuan atas pengumumaan laba
serta dividen yang diterima dari PT Andalas sebagai berikut :

(19) Investasi pada PT Andalas 250.000.000


Pendapatan investasi dari PT 250.000.000
Andalas
Mencatat pengakuan penghasilan dari PT Andalas (Rp250.000.000 x 100%)

(20) Kas 100.000.000


Investasi pada PT Andalas 100.000.000
Mencatat penerimaan deviden dari PT Andalas (Rp100.000.000 x 100%)

Selain itu, seperti periode sebelumnya, PT Nusantara akan mengakui amortisasi atas
diferensial. Terkait bangunan dan peralatan, serta mengakui penurunan nilai yang terjadi pada
goodwill.

(21) Investasi pada PT Andalas 5.000.000


Bagian Laba atas PT Andalas 5.000.000
Mencatat amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan (Rp5.000.000 x 100%)

(22) Bagian Laba atas PT Andalas 250.000.000


Investasi pada PT Andalas 250.000.000
Mencatat penerimaan deviden dari PT Andalas (Rp25.000.000 x 100%)

Tabel 4.8 menunjukkan perhitungan kepemilikan atas PT Andalas per 31 Desember 2016.

TABEL 4.8
Perhitungan Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas Per 31 Desember 2016

Diferensial
Rasio Investasi + non Modal Saldo Laba Tanah bangunan Akm Goodwill
Pngndli Saham Peny.
bngunan
Saldo 1 100:0 1.605.000.000 800.000.000 550.000.000 210.000.000 (60.000.000) 5.000.000 100.000.000
januari 2016
Laba Bersih 100:0 250.000.000 250.000.000
Dividen 100:0 (100.000.000) (100.000.00
0)
Penyesuaian 100:0 (20.000.000)
Saldo 1 100:0 1.735.000.000 800.000.000 700.000.000 210.000.000 (60.000.000) 5.000.000 100.000.000
Januari 2015

20
Berdasarkan Tabel 4.8 saldo awal diferensial adalah Rp 255.000.000 atau berkurung
dibandingkan saldo ketika awal melakukan akuisisi dikarenakan selama tahun 2015 telah
dilakukan penyesuaian berupa amortisasi terkait bangunan dan peralatan, serta penghapusan
persediaan yang telah terjual. Selain itu, dibandingkan tahun sebelumnya, periode ini tidak
terdapat alokasi diferensial kepada persediaan karena telah terjual.
Adapun jurnal eliminasi yang perlu dibuat oleh PT Nusantara sebagai perusahaan induk
adalah :
(23E) Bagian Laba atas PT Andalas 230.000.000
Deviden diumumkan 100.000.000
Investasi pada PT Andalas 130.000.000
Mengeliminasi pengakuan penghasilan dan deviden dari PT Andalas

(24e) Saham Biasa – PT Andalas 800.000.000


Saldo Laba 550.000.000
Diferensial 255.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.605.000.000
Mengeliminasi Saldo awal Investasi

(25e) Tanah 210.000.000


Goodwill 100.000.000
Akumulasi pnystn- 5.000.000
bangunan&peralatan
Bangunan dan peralatan 60.000.000
Diferensial 255.000.000
Mengalokasikan diferensial terhadap aset teridentifikasi

(26e) Akumlsi peny bangunan dan peralatan 5.000.000


Beban Penyusutan 5.000.000
Pengakuan beban penyusutan aset teridentifikasi yang tersusutkan

(27e) Kerugian Penurunan Nilai 25.000.000


Goodwill 25.000.000
Pengakuan penurunan nilai goodwill

Pada Tabel 4.9 dapat terlihat kertas kerja konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016.
TABEL 4.9
Kertas Kerja Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2016

Nama Neraca Saldo Jurnal Eliminasi


Konsolidasian
Akun PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Penjualan 6.000.000.000 1.000.000.00 7.000.000.000

21
0
Penghasila
n dari anak 230.000.000 (23e)230.000.000
usaha
Total 1.000.000.00
6.230.000.000 7.000.000.000
Kredit 0
Beban
pokok 3.900.000.000 600.000.000 4.500.000.000
penjualan
Beban
1.050.000.000 125.000.000 1.175.000.000
operasi
Beban
250.000.000 25.000.000 5.000.000 270.000.000
Penyusutan
Beban
50.000.000 50.000.000
Amortisasi
Kerugian
Penurunan
(27e) 25.000.000 25.000.000
Nilai
Goodwill
Total Debit (5.250.000.000 (750.000.000 (6.020.000.000
) ) )
Laba
(Rugi) 980.000.000 250.000.000 255.000.000 5.000.000 1.000.000.000
Bersih
Saldo Laba
2.000.000.000 550.000.000 (24e)550.000.000 2.000.000.000
Awal
Ditambah :
Laba 980.000.000 250.000.000 250.000.000 5.000.000 980.000.000
Bersih
Dikurang (100.000.000 (23e)100.000.00
(400.000.000) (400.000.000)
Deviden ) 0

Saldo Laba
2.580.000.000 700.000.000 805.000.000 105.000.000 2.580.000.000
Akhir
Kas dan
1.145.000.000 700.000.000 1.845.000.000
Setara Kas
Piutang
1.000.000.000 500.000.000 1.500.000.000
Usaha
Persediaan 550.000.000 350.000.000 900.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 (25e)210.000.000 2.210.000.000
Bangunan
dan 3.000.000.000 400.000.000 (25)60.000.000 3.400.000.000
Peralatan
Akumulasi (1.000.000.000 (150.000.000 (25e/ (1.140.000.000
Penyusutan ) ) 26e)10.000.000 )
Merek
400.000.000 400.000.000
Dagang
Akumulasi
(100.000.000) (50.000.000)
Amortisasi

22
Investasi (23e)130.000.00
pada PT 1.735.000.000 0
Andalas (24e)1.605.000
Goodwill (25e)100.000.000 (27e)25.000.000 75.000.000
(25e)300.000.00
Diferensial (24e)300.000.000
0

Total Aset 2.300.000.00


8.230.000.000 9.080.000.000
0
Utang
1.150.000.000 300.000.000 1.450.000.000
Usaha
Utang
1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Obligasi
Saham
3.000.000.000 800.000.000 (24e)800.000.000 3.000.000.000
Biasa
Saldo
Laba(dari 2.580.000.000 700.000.000 805.000.000 105.000.000 2.580.000.000
atas)
Total
Liabilitas 2.300.000.00
8.230.000.000 2.255.000.000 2.255.000.000 9.080.000.000
dan 0
Ekuitas
Keterangan :
(23e) Eliminasi penghasilan dari anak perusahaan
(24e) Eliminasi saldo laba awal investasi
(25e) Pengalokasian diferensial
(26e) Pengakuan tambahan (pengurangan) penyusutan
(27e) Pengakuan penurunan nilai goodwill

4.3 AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN SEBAGIAN


Pada bagian ini kita akan melihat bagaimana proses penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk pengakuisisian yang terjadi tidak pada nilai tercatat serta atas
kepemilikan sebagian.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tidak pada nilai tercatat
kepemilikan sebagian, hal yang perlu diperhatikan adalah keberadaan kepentingan
nonpengendali. Karena keberadaan kepentingan nonpengendali, PSAK 65 (Revisi 2014)
mensyaratkan entitas induk untuk menyajikan secara terpisah bagian dari kepentingan
nonpengendali pada ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Hal ini
dimaksudkan untuk menunjukan kepada penguna laporan keuangan seberapa besar bagian
dari aset bersih yang dimiliki entitas anak yang tidak dikuasi oleh entitas induk. Dalam hal ini
yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali termasuk bagian laba rugi dan setiap
komponen yang diakui sebagai bagian penghasilan komprehensif lain.

23
A. Ilustrasi Konsolidasian dengan Kepemilikan Sebagian
Untuk ilustrasi pengonsolidasian laporan keuangan atas kepemilikan sebagian, kembali
kita menggunakan kasus PT Nusantara yang mengakuisisi PT Andalas. Merujuk kembali
Gambar 4.2 dengan modifikasi informasi sebagai berikut yakni PT Nusantara membeli 75%
saham PT Andalas seharga Rp 1.200.000.000 pada saat dilakukan akuisisi, diketahui pula
bahwa nilai wajar dari kepentingan nonpengendali adalah RP 300.000.000. sedangkan nilai
wajar seluruh aset dan liabilitas PT Andalas adalah Rp 1.400.000.000. nilai buku dari seluruh
ekuitas PT Andalas adalah Rp 1.200.000.000 sehingga terdapat diferensial dari akuisisi ini
sebesar RP 300.000.000 yang dialokasikan pada goodwill. Sebesar Rp 100.000.000 dan aset
teridentifikasi lainnya sebesar Rp 200.000.000. sebagai gambaran, transaksi akuisisi PT
nusantara terhadap PT Andalas di tunjukan berikut ini :

Nilai Investasi Rp 1.200.000.000


Nilai Buku
Saham Biasa 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Total Nilai Buku 1.200.000.000
Porsi Kepemilikan 75%
Nilai buku atas kepemilikan diakusisi Rp 900.000.000
Perbedaan antara nilai investasi dan nilai
buku

PT Nusantara akan mencatat transaksi akuisisi PT Andalas ini sebagai berikut:


1 Januari 2015
(28) Investasi pada PT Andalas 1.200.000.000
Kas 1.200.000.000
Mencatat pembelian saham PT Andalas

Untuk pengonsolidasian laporan keuangan sesaat setelah akuisisi, jurnal eliminasi yang
dibuat adalah pengeliminasian ekuitas anak perusahaan.

(29e) Saham Biasa-PT Andalas 800.000.000


Saldo Laba 400.000.000
Diferensial 300.000.000
Investasi pada PT A ndalas 1.200.000.000

24
Kepentingan Non pengendali 300.000.000
Mengeliminasi saldo awal investasi
Jurnal eliminasi lainnya adalah pengalokasian diferensial:
(30e) Persediaan 50.000.000
Tanah 210.000.000
Goodwill 100.000.000
Diferensial 300.000.000
Bangunan dan Peralatan 60.000.000
Mengeliminasi saldo awal investasi
Jurnal pengalokasian diferensial ini mendistribusikan diferensial yang muncul dari transaksi
akuisisi. Persediaan mengalami kenaikan nilai wajar dari nilai tercatat sebesar Rp 50.000.000,
tanah mengalami kenaikan nilai wajar sebesar Rp 210.000.000, sedangkan bangunan dan
peralatan mengalami penurunan nilai sebesar Rp 60.000.000. Selain itu, atas transaksi
kombinasi bisnis PT Nusantara dan PT Andalas, diakui munculnya goodwill senilai Rp
100.000.000 dari selisih antara imbalan yang diserahkan PT Nusantara atas nilai wajar aset
bersih PT Andalas.
Laporan posisi keuangan konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak sesaat setelah
transaksi akuisisi dapat dilihat pada Gambar 4.6.

GAMBAR 4.6
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak (Kepemilikan
Sebagian)

25
Dapat dilihat dari hasil yang tertera pada total aset, jumlah aset konsolidasian tidak
mengalami perubahan dibandingkan jumlah aset konsolidasian ketika akuisisi dilakukan pada
nilai tercatat (lihat pembahasan pada Bab 3).

B. Konsolidasian pada Periode Akuisisi


Melanjutkan ilustrasi akuisisi yang dilakukan oleh PT Nusantara terhadap PT Andalas.
Table 4.10 menyediakan informasi neraca saldo kedua perusahaan per 31 Desember 2015.
Dengan informasi yang sama, diketahui bahwa selama tahun berjalan PT Nusantara
mengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp 300.000.000 sedangkan PT Andalas
mengumumkan dan membagikandividen sebesar Rp 50.000.000. PT Nusantara, sebagai
perusahaan yang memiliki PT Andalas, akan mencatat transakasi terkait penerimaan dividen
dari anak perusahaan sebagai berikut :

31 Desember 2015
(31) Kas 37.500.000
Investasi pada PT Andalas 37.500.000
Mencatat penerimaan dividen dari PT Andalas (Rp 50.000.000x75%)

TABEL 4.10
Neraca Saldo PT Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2015
PT Nusantara PT Andalas
Akun
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan Setara Kas 787.500.000 600.000.000
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000
Merek Dagang 400.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.267.500.000
Akumulasi Penyusutan 750.000.000 125.000.000
Akumulasi Amortisasi 50.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000

PT Nusantara PT Andalas
Akun
Debit Kredit Debit Kredit

26
Penghasilan dari Anak
Usaha 105.000.000
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000
Dividen 300.000.000  50.000.000
12.905.000.00  3.000.000.00
Total 0 12.905.000.000 0  3.000.000.000

Selama tahun berjalan, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp


200.000.000 yang dapat dihitung dari menjumlahkan seluruh pendapatan lalu dikurangi
seluruh beban yang dilaporkan. Atas laba bersih yang dilaporkan ini, PT Nusantara sebagai
pemilik, dapat mengakui perolehan pendapatan sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas
berdasarkan metode ekuitas sebagai berikut:

31 Desember 2015
(32) Investasi pada PT Andalas 150.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 150.000.000
Mencatat pengakuan penghasilan dari PT Andalas (Rp 200.000.000x75%)

Selain itu untuk mengakui penghapusan diferensial yang terjadi selama periode berjalan,
maka PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:

(33) Bagian Laba atas PT Andalas 50.000.000


Investasi pada PT Andalas 50.000.000
Menyesuaikan diferensial terkait persediaan terjual (Rp 50.000.000x100%)

(34) Investasi pada PT Andalas


Bagian Laba atas PT Andalas 5.000.000
Menyesuaikan diferensial terkait bangunan dan peralatan (Rp 5.000.000x100%)

Jurnal (33) digunakan untuk menyesuaikan penghasilan dari PT Andalas karena diferensial
yang terkait dengan persediaan telah terjual sehingga aset tersebut tidak lagi dimiliki oleh PT
Andalas pada akhir tahun pelaporan. Sementara itu, jurnal (34) digunakan untuk
menyesuaikan diferensial terkait ini niali wajar bangunan dan peralatan yang lebih rendah
dibandingkan nilai bukunya. Diferensial sebesar Rp 60.000.000 akan dialokasikan kepada

27
sisa masa manfaat aset yakni 12 tahun, maka setiap tahunnya diferensial akan diamortisasi
sebesar Rp 5.000.000 (Rp 60.000.000 : 12).

Pada table 4.11 ditunjukkan perhitungan pengalokasian kepemilikan atas PT Andalas.


Dari tebel tersebut dapat terlihat bahwa kepemilikan PT Andalas sebagian (76%) dikuasai
oleh PT Nusantara sebagau perusahaan pengendali. Adapun mutasi per pos disajikan pada
setiap kolom pada Tabel 4.11.

TABEL 4.11
Perhitungan Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas per 31 Desember 2015

Sama halnya dengan eliminasi pada Bab 3 untuk akuisisi pada nilai tercatat, baik
transaksi terkait pembagian dividen oleh entitas anak kepada entitas induk maupun transaksi
terkait pengakuan penghaslian dari entiitas anak akan dieliminasi. Jurnal eliminasi yang
dibuat mengeliminasi segala pengakuan penghasilan investasi pada buku entitas induk serta
mengeliminasikan bagian dividen entitas induk yang diumumkan oleh anak perusahaan
selama periode berjalan adalah:

(35e) Bagian Laba atas PT Andalas 105.000.000


Dividen Diumumkan 37.500.000
Investasi pada PT Andalas 67.500.000
Mengeliminasi pengakuan penghasilan dari PT Andalas

Selain itu, oleh karena saat ini PT Andalas tidak dimiliki sepenuhnya oleh PT Andalas, maka
terdapat bagian atas pendapatan yang diakui maupun dividen yang dibagikan oleh PT

28
Andalas yang kemudian diakui oleh pemilik nonpengendali. Atas pengakuan yang dilakukan
oleh kepentingan nonpengendali tersebut, maka jurnal eliminasi yang perlu dibuat disajikan
pada jurnal (36e) sebagai berikut:

(36e) Bagian Laba atas Kepentingan Nonpengendali 50.000.000


Dividen Diumumkan 12.500.000
Kepentingan Nonpengendali 37.500.000
Mengeliminasi bagian kepentingan nonpengendali atas penghasilan dari PT Andalas

Jurnal eliminasi lain yang perlu dibuat adalah jurnal yang digunakan untuk menghapus
kepemilikan PT Nusantara (entitas induk) atas PT Andalas (entitas anak), serta ekuitas (aset
bersih) dari PT Andalas pada awal periode konsolidasi. Jurnal eliminasi ini juga diakui
munculnya diferensial untuk mengakui adanya perbedaan antara konsiderasi nilai wajar yang
dikeluarkan oleh PT Nusantara dengan nilai buku aset bersih dari PT Andalas pada saat
melakukan investasi awal. Selain itu, bagian kepentingan nonpengendali mencerminkan hak
pemilik PT Andalas yang sahamnya tidak dikuasai oleh PT Nusantara.

(37e) Saham Biasa PT Andalas 800.000.000

Saldo Laba 400.000.000

Diferensial 300.000.000

Investasi pada PT Andalas 1.200.000.000

Kepentingan Nonpengendali 300.000.000


Mencatat saldo awal investasi

Jurnal eleminasi berikutnya adalah jurnal eleminasi untuk pengalokasian diferensial


yang sebelumnya diakui pada jurnal eleminasi (37e). Diketahui bahwa munculnya diferensial
disebabkan oleh kenaikan nilai wajar tanah (Rp 210.000.000), kenaikan nilai wajar
persediaan (Rp 50.000.000), penurunan nilai wajar bangunan dan peralatan (Rp 60.000.000,
serta sisanya teridentifikasi sebagai goodwill ( Rp 100.000.000), sehngga jurnal eleminasinya
yang dibuat untuk mengalokasikan diferensial kepada aset-aset teridentifikasi yang diperoleh
maupun goodwill adalah sebagai berikut:

29
(38e) Beban pokok penjualan 800.000.000

Tanah 400.000.000

Goodwill 300.000.000

Bangunan dan peralatan 1.200.000.000

Diferensial 300.000.000
Mengalokasikan diferensial terhadap aset teridentifikasi

Pencatatan beban pokok penjualan yang dilakukan PT Andalas adalah tepat untuk
laporan keuangan tersendirinya, tetapi dari sudut pandang konsolidasi beban pokok penjualan
adalah lebih tinggi sebesar Rp 50.000.000 dan akan menjadi tambahan beban pokok
penjualan yang harus diperhitungkan dalam menghitung beban pokok penjualan konsolidasi.
Selain itu aset-aset yang mengalami penyusutan dicatat pula penyusutan tambahan
(pengurangan) yang disebabkan pengalokasian diferensial terhadap aset yang mengalami
penyusutan tersebut hingga aset tersebut tersusutkan sepenuhnya. Dalam kasus ini karena
terjadi penyusutan nilai wajar dari bangunan dan peralatan sebesar Rp 60.000.00 penurunan
nilai wajar tersebut akan dialokasikan selama masa manfaat tersisa dari bangunan dan
peralatan yakni 12 tahun. Maka terdapat pngurangan nilai penyusutan sebesar Rp
60.000.000 : 12 = Rp 5.000.000 jurnal eleminasi yang diperlukan adalah:
(39e) Akumulasi penyusutan bangunan dan peralatan 5.000.000

Beban penusutan 5.000.000


Pengakuan beban penyusutan aset teridentifikasi yang terpenyusutan

Selanjutnya, tabel 4.12 menyajikan kertas kerja konsolidasi untuk PT Nusantara dan
entitas anak. Pada tabel tersebut dapat terlihat proses penyusutan laporan keuangan
konsolidasian menggunakan bantuan kertas kerja konsolidasian prosedur yang telah
dijelaskan sebelumnya.
TABEL 4.12
Kertas Kerja Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak per 31 Desember 2015
Neraca Saldo Jurnal Eleminasi
Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000 5.675.000.000

30
Penghasilan dari anak usaha 105.000.000 0 (35e) 105.000.000
Total Kredit 4.905.000.000 875.000.000 5.675.000.000
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000 (38e) 50.000.000 3.600.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000 1.000.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000 (39e) 5.000.000 270.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000 50.000.000
Total Debit (4.200.000.000) (675.000.000) (4.920.000.000)
Bagian Laba Nonpengendali 0 0 (36e) 50.000.000 (50.000.000)
Laba (Rugi Bersih) 705.000.000 200.000.000 205.000.000 5.000.000 705.000.000
Saldo Laba Awal 1.500.000.000 400.000.000 (37e) 400.000.000 1.500.000.000
Ditambah laba bersih 705.000.000 200.000.000 205.000.000 5.000.000 705.000.000
Dikurang dividen (300.000.000) (50.000.000) (35e) 37.500.000 (300.000.000)
(36e) 12.500.000
Saldo Laba Akhir 1.905.000.000 550.000.000 605.000.000 55.000.000 1.905.000.000
Kas dan setara kas 787.500.000 600.000.000 1.387.500.000
Piutang usaha 800.000.000 375.000.000 1.175.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000 1.050.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 (35e) 210.000.000 2.210.000.000
Bangunan dan peralatan 3.000.000.000 400.000.000 (35e) 60.000.000 3.340.000.000
Akumulasi penyusutan (750.000.000) (125.000.000) (39e) 5.000.000 (870.000.000)
Merek Dagang 400.000.000 400.000.000
Akumulasi Amortisasi (50.000.000) (50.000.000)
Investasi pada PT Andalas 1.267.500.000 (35e) 67.500.000 -
(37e) 1.200.000.000
Goodwill - (35e) 100.000.000 100.000.000
Diferensial - (37e) 300.000.000 -
Total Aset 7.605.000.000 2.150.000.000 8.742.500.000
Utang usaha 1.200.000.000 300.000.000 1.500.000.000
Utang obligasi 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Saham biasa 3.000.000.000 800.000.000 (37e) 800.000.000 3.000.000.000
Saldo laba (dari atas) 1.905.000.000 550.000.000 605.000.000 55.000.000 1.905.000.000
Kepentingan nonpengendali 0 0 (36e) 37.500.000 337.500.000
(37e) 300.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas 7.605.000.000 2.150.000.000 2.020.000.000 2.020.000.000 8.742.500.000

31
Keterangan:
(35e) Eleminasi pengakuan pendapatan dan dividen oleh perusahaan induk
(36e) Eleminasi pengakuan pendapatan dan dividen oleh kepentingan nonpengendali
(37e) Eleminasi saldo awal investasi
(38e) Alokasi diferensial kepada aset diakui danliabilitas diambil alih
(39e) pengakuan atas beban penyusutan terkait aset tersusutkan

Berdasarkan ketas kerja konsolidasi tabel 4.12 dapat kita lihat bahwa laba bersih
konsolidasi PT Nusantara dan anak perusahaan untuk priode yang berakhir 31 desember 2015
adalah Rp 705.000.0000, sedangkan saldo laba per 31 desember 2015 adalah Rp
1.905.000.000. adapun perhitungan laba bersih konsolidasi PT Nusantara dan anak
perusahaan adalah sebagai berikut:

Laba Bersih PT Nusantara 705.000.000


Dikurangi: penghasilan dari PT Andalas (105.000.000)
Ditambah: porsi milik PT Nusantara atas laba (rugi) PT Andalas 150.000.000
Ditambah: amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan 5.000.000
Dikurangi: penghapusan diferensial terkait persediaan (50.000.000)
Laba Rugi Konsolidasi 705.000.000

Sedangkan perhitungan saldo laba konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak per 31
desember 2015 adalah:

Saldo laba PT Nusantara per 1 januari 2015 1.500.000.000


Laba Bersih PT Nusantara 705.000.000
Dikurangi: bagian laba atas PT Andalas (105.000.000)
Ditambah: porsi milik PT Nusantara atas laba (rugi) PT Andalas 150.000.000
Ditambah: amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan 5.000.000
Dikurangi: penghapusan diferensial terkait persediaan (50.000.000)
Dikurangi: deviden diumumkan oleh PT Nusantara (300.000.000)
Laba Rugi Konsolidasi 1.905.000.000

Pada gambar 4.7 tampak laporan posisi keuangan konsolidasi milik PT Nusantara dan Entitas
anak:

Gambar 4.7
laporan posisi keuangan konsolidasi milik PT Nusantara dan Entitas anak

32
PT Nusantara dan Entitas Anak
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Per 31 Desember 2015
Aset Liabilitas
Kas dan Setara Kas 1.387.500.000 Utang usaha 1.500.000.000
Piutang usaha 1.175.000.000 Utang obligasi 2.000.000.000
Persediaan Kepentingan
1.050.000.000 337.500.000
nonpengendali
Tanah 2.210.000.000
Bangunan dan
3.340.000.000 Ekuitas
peralatan
Akumulasi penyusutan (870.000.000) 2.470.000.000 Saham biasa 3.000.000.000
Merek Dagang 400.000.000 Saldo laba (dari atas) 1.905.000.000
Akumulasi Amortisasi (50.000.000) 350.000.000
Goodwill 100.000.000
Total Liabilitas dan
Total Aset 8.742.500.000 8.742.500.000
Ekuitas

4.4 ISU LAIN SEPUTAR KONSOLIDASIAN


A. Biaya Transaksi terkait Akuisisi
Biaya transaksi yang terkait proses pengakuisisian suatu perusahaan sangat besar
kemungkinannya untuk dikeluarkan oleh olpihak pengakuisisi. Biaya transaksi terkait akuisisi
dapat berupa biaya makelar , biaya hukum, dan konsultasi, biaya terkait akuntansi, biaya
penilaian, biaya jasa profesional lainnya, biaya administrasi umum, serta biaya pendaftaran
maupun penerbitan efek jika pengakuisisian menggunakan instrumen utang atau ekuitas.
Menurut PSAK 22, seluruh biaya transaksi terkait akuisisi harus dibebankan pada priode
ketika biaya terebut terjadi atau jasa diterima kecuali untuk biaya menerbitkan efek baik
berupa utang atau ekuitas yang perlakuannya mengikuti PSAK 55 (revisi 2014) instrrumen
keuangan: pengakuan dan pengukuran.
Sebagai contoh PT Nusantara mengakuisisi seluruh kepemilikan PT Andalas senila Rp
1.500.000.000. atas transaksi tersebut , PT Nusantara mengeluarkan pula beberapa biaya
yakni biaya jasa penilaian aset sebesar RP 70.000.000, biaya hukum dan akuntansi sebesar
Rp 80.000.000, serta biaya penerbitan dan pencatatan emisi efek sebesar Rp 50.000.000 PT

33
Nusantara menerbitkan saham sebanyak 1.000.000 lembar saham, dengan nilai par Rp 1.000,
maka PT Nusantara akan mencatat transaksi pengakuisisian ini sebagai berikut:

(40) investasi pada PT Andalas 1.550.000.000


Beban pengakuisisian 150.000.000
Kas 200.000.000
Modal saham 1.000.000.000
Premium saham 500.000.000
Pengakuisisian PT Andalas dan pengakuan biaya terkait akuisisi PT Andalas

PT Nusantara akan mencatat nilai investasi sebesar Rp 1.550.000.000 yakni imbalan


yang dikeluarkan ditambah dengan biaya penerbitan dan pencatatan emisi efek yang menurut
PSAK 55 perlu dikapitalisasi. Sedangkan biaya-biaya lainnya langsung dibebankan pada
tahun itu dan muncul pada laporan laba rugi komprehensif.

34

Anda mungkin juga menyukai