TUGAS KELOMPOK
DISUSUN OLEH :
Kelompok 12
SELLI MARSELA
NIM. 12070326514
1 Januari 2015
(1) Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
Kas 1.500.000.000
Mencatat pembelian saham PT Andalas
1
Transaksi akuisisi PT Andalas juga menggunakan skema perhitungan yang seperti
pembahasan sebelumnya, sehingga diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :
Untuk Pengonsolidasian laporan keuangan, dapat dilakukan proses yang sama seperti yang
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.1, maka
diperoleh jurnal eliminasi sebagai berikut :
Dapat terlihat bahwa jurnal eliminasi tersebut juga mengapus seluruh saldo ekuitas milik
entitas anak, dalam kasus ini adalah saham biasa dan saldo laba, sebesar nilai tercatat.
Sementara itu kelebihan nilai investasi hasil konsideran nilai wajar atas nilai buku entitas
2
anak yang diakuisisi selanjutnya dieliminasikan terhadap suatu akun perantara yang disebut
diferensial.
B. DIFERENSIAL
Berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), differensial harus dialokasikan pada aset
teridentifikasi yang diperoleh dan/atau liabilitas yang diambi alih yang dianggap
menyebabkan niai wajar dari entitas anak yang dikonsolodisasikan melebihi nilai bukunya
atau dialokasikan sebagai goodwill. Sebagai panduan, Gambar 4.1 memberikan ilustrasi
penentuan diferensial dalam aktivitas akuisisi sebuah entitas usaha.
GAMBAR 4.1
Ilustrasi Diferensial pada Akuisisi Sebuah Entitas
Konsiderasi Nilai
Wajar (Nilai Investasi)
Goodwill
3
Pihak yang diakuisisi tidak dapat mengakui aset takberwujud tersebut dikarenakan. Misalnya,
aset dihasilkan secara internal sehingga tidak diperkenankan diakui.
Pengklasifikasian dan penentuan aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih
perlu didasarkan pada hal-hal seperti : (1) Persyaratan kontraktual, (2) Kondisi ekonomi, (3)
Kebijakan operasional dan akuntansinya, serta (4) Kondisi terkait lainnya yang ada pada
tanggal terjadinya akuisisi. Perusahaan yang melakukan akuisisi mengatur aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liablitas yang diambil alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi,
kecuali komponen-komponen berikut ini : liabilitas kontijensi, pajak penghasilan (PSAK 46),
imbalan kerja (PSAK 24), aset teridentifikasi, hak yang diperoleh kembali atas aset tak
berwujud, pembayaran berbasis saham (PSAK 53), dan aset tersedia untuk dijual (PSAK 58).
Atas diferensial yang muncul tersebut dibutuhkan jurnal eliminasi pada kertas kerja
konsolidasian untuk mengalokasikan diferensial tersebut kepada aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Disamping itu, terdapat alternatif pencatatan yakni
perusahaan yang diakuisisi melakukan revaluasi atas aset teridentifikasi dan liabilitas yang
diambil alih sehingga nilai tercatatnya sama dengan nilai wajar konsiderasian. Bila
pendekatan ini yang dilakukan, makan diferensial tidak lagi muncul dan tidak diperlukan
jurnal eliminasi pada kertas kerja konsolidasian.
Dalam kasus akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara, jika diasumsikan bahwa
perbedaan nilai investasi dan nilai buku disebabkan oleh nilai persediaan yang dinilai lebih
tinggi sebesar Rp 50.000.000 dan nilai tanah yang lebih tinggi sebesar Rp 250.000.000, maka
diferensial masing masing akan dialokasikan ke persediaan dan tanah sejumlah nilai tersebut,
pengalokasian diferensial pada aset teridentifikasi menggunakan jurnal eliminasi sebagai
berikut :
(3e) Persediaan 50.000.000
Tanah 250.000.000
Diferensial 300.000.000
Mengatribusikan diferensial terhadap persediaan dan tanah
2. GOODWILL
Selain disebabkan aset teridentifikasi atau liabiitas yang diambil alih, diferensial juga
dapat disebabkan oleh goodwill. PSAK 22 (2010) mendefinisikan goodwill sebagai selisih
antara nilai agregat dari (1) imbalan yang dialihkan, (2) jumlah kepentingan nonpengendai,
(3) nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya diakuisisi jika kombinasi bisnis
dilakukan bertahap, dan jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih. Dapat dikatakan pula bahwa goodwill mencerminkan pandangan investor
4
(pihak pengakuisisi) atas potensi atau nilai lebih yang dimiliki investee (pihak diakuisisi)
sehingga pihak pengakuisisi mau membayar lebih atas nilai bersih aset yang dimiliki pihak
diakuisisi.
GAMBAR 4.2
Perhitungan Goodwill
Imbalan
dialihkan
+
Kepentingan non Jumlah neto aset Goodwill
pengendali - teridentifikasi dan liabibilitas
diakui
=
+
Nilai Wajar
Kepemilikan
sebelumnya
Dalam kasus akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara, jika diasumsikan bahwa perbedaan nilai
investasi dan nilai buku disebabkan oleh goodwill, maka pengalokasian diferensial pada
goodwill menggunakan jurnal eliminasi sebagai berikut :
Jika Suatu kombinasi bisnis memunculkan pengakuan terhadap goodwill, maka goodwill
yang diakui merupakan subjek pengujian penurunan nilai sesuai PSAK 48 dan tidak dapat
diamortisasikan. Penurunan niali goodwill terjadi ketika nilai tercatat lebih tinggi
dibandingkan dengan niali yang dapat diperoleh kembali (recoveable amount), yakni nilai
tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dan nilai pakai atau hasil investasi dimasa
mendatang.
5
3. PEMBELIAN DENGAN DISKON
Selain melakukan pembelian yang dapat menyebabkan terjadinya goodwill, dapat juga
terjadi akuisisi dengan konsiderasi nilai wajar yang dikeluarkan oleh investor lebih rendah
dibandingkan dengan nilai wajar dari seluruh aset bersih yang dmiliki investee. Kondisi ini
mengindikasi bahwa saat dilakukan akuisisi terdapat “goodwill negatif”, pembelian yang
dilakukan investor atas investee terjadi pada harga diskon (bargain purchase). Pembelian
dengan mungkin terjadi, misalnya dalam kondisi penjualan yang dilakukan dengan terpaksa
PSAK 22 (Revisi 2010) mengindikasikasikan bahwa investor (pengakuisisi) harus
mengakui keuntungan yang dihasikan dari pembelian dengan diskon ini melalui laba atau
rugi pada tanggal akuisisi. Namun sebelum mengakui keuntungan tersebut, perlu dipastikan
apakah investor telah mengidentfikasi secara tepat dan menyeluruh aset yang diperoleh
maupun liabilitas yang diambil alih dari pihak yang di akuisisi.
Sebagai ilustrasi, minsalkan PT Nusantara membeli PT Andalas seharga Rp
1.000.000.000. diketahui bahwa nilai wajar dari persediaan dan tanah adalah Rp 50.000.000
dan Rp 150.000.000 lebih tinggi dibandingkan nilai bukunya (maka nilai wajar dari aset
bersih adalah Rp 1.400.000.000, maka terdapat selisih sebesar Rp 400.000.000 juta antara
nilai wajar aset bersih PT Andalas dengan konsiderasi nilai wajar yang diserahkan oleh PT
Nusantara. Berdasarkan transaksi tersebut, PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai
berikut :
1 Januari 2015
(5) Investasi pada PT Andalas 1.000.000.000
Kas 1.000.000.000
Mencatat pembelian saham PT Andalas
6
4.2 ILUSTRASI AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN PENUH
Sebagai ilustasi konsolidasi atas akuisisi dengan kepemilikan penuh untuk kombiasi
bisnis yang dilakukan di atas nilai tercatat, akan digunakan kasus akuisisi PT Andalas oleh
PT Nusantara dengan modifikasi informasi sebagai berikut : PT Nusantara membeli seluruh
saham PT Andalas seharga Rp 1.500.000.000. Pada Gambar 4.3 disediakan informasi nilai
buku dan nilai wajar dari aset-aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil
alih milik PT Andalas. Diketahui bahwa nilai buku dari seluruh aset bersih PT Andalas Rp
1.400.000.000 sehingga terdapat differensial dari akuisisi ini sebesar Rp 300.000.000 yang
dialokasikan kepada goodwill sebesar Rp 100.000.000 dan aset teridentifikasi lainnya sebesar
Rp 200.000.000. Sebagai gambaran, transaksi akuisisi PT Nusantara terhadap PT Andalas
ditunjukkan pada Gambar 4.3 berikut lain :
GAMBAR 4.3
Skema Akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara
Goodwill =
Rp 100.000.000
Nilai Wajar Aset Bersih
Diferensial =
= Rp 1.400.000.000
Rp 300.000.000 Kelebihan Nilai Wajar
terhadap Niai Buku
Aset Teridentifikasi =
Nilai Buku Aset Bersih = Rp 200.000.000
Rp1.200.000.000
7
TABEL 4.2
Laporan Posisi Keuangan PT Nusantara dan PT Andalas per 1 Januari 2015
PT Nusantara PT Andalas
Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar
Aset
Kas dan setara kas 1.600.000.000 600.000.000 600.000.000
Piutang Usaha 600.000.000 250.000.000 250.000.000
Persediaan 400.000.000 350.000.000 400.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 700.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000 240.000.000
Akumulasi Penyusutan (500.000.000) (100.000.000)
Merek Dagang 400.000.000
Total Aset 7.000.000.000 2.000.000.000
PT Nusantara akan mencatat transaksi akuisisi PT Andalas pada bukunya sebagai berikut :
1 Januari 2015
(8) Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
Kas 1.500.000.000
Mencatat pembelian saham PT Andalas
Jurnal untuk mengeliminasi ekuitas anak dalam pengonsolidasian laporan keuangan sesaat
setelah akuisisi :
(9e) Saham Biasa-PT Andalas 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Diferensial 300.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
Mengeliminasi saldo awal investasi
8
Jurnal pengalokasian diferensial ini mendistribusikan diferensial yang muncul dari
transaksi akuisisi. Persediaan mengalami kenaikan nilai wajar dari nilai tercatat sebesar Rp
50.000.000, tanah mengalami kenaikan nilai wajar sebesar Rp 210.000.000, sedangkan
bangunan dan peralatan mengalami penurunan nilai sebesar Rp 60.000.000. Selain itu, atas
transaksi kombinasi bisnis antara PT Nusantara dan PT Andalas, diakui munculnya goodwill
senilai Rp 100.000.000 dari selisih antara imbalan yang diserahkan PT Nusantara atas nilai
wajar aset bersih PT Andalas.
Proses penyiapan laporan keuangan konsolidasian dapat menggunakan kertas kerja
yang sama seperti yang digunakan pada bab sebelumnya. Tabel 4.2 menunjukkan kertas kerja
konsolidasi milik PT Nusantara dan PT Andalas sesaat setelah terjadinya kombinasi bisnis.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara konsolidasi
yang dilakukan atas akuisisi pada nilai tercatat dengan akuisisi di atas nilai tercatat untuk
seluruh kepemilikan pada anak perusahaan, kecuali pada konsolidasi akuisisi di atas nilai
tercatat membutuhkan yang tambahan jurnal eliminasi (jurnal 10) untuk mengalokasikan
diferensial kepada aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih. Sementara itu, contoh
laporan posisi keuangan konsolidasian PT Nusantara dan anak perusahaan sesaat setelah
transaksi akuisisi dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada total aset, jumlah aset konsolidasian tidak
mengalami perubahan dibandingkan jumlah aset konsolidasian ketika akuisisi dilakukan pada
nilai tercatat (lihat bab 3). Hal yang membedakan adalah komposisi aset yang sekarang
dimiliki konsolidasian sedikit berbeda dengan yang ditunjukkan pada Gambar 3.5
Laporan posisi keuangan konsolidasian pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa PT
Nusantara dan anak perusahaan kali ini memiliki persediaan dan tanah yang lebih tinggi.
Serta bangunan dan peralatan yang lebih rendah akibat perubahan nilai wajar aset-aset
tersebut. Selain itu, muncul akun lain, yaitu goodwill untuk mencatat pengakuan kelebihan
biaya investasi atas nilai wajar aset bersih yang dikeluarkan perusahaan induk (PT Nusantara)
saat mengakui anak perusahaan (PT Andalas).
9
TABEL 4.3
KERTAS KERJA KONSOLIDASI SESAAT SETELAH AKUISISI
Neraca Saldo Jurnal Eliminasi
Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Kas dan Setara
100.000.000 600.000.000 700.000.000
kas
Piutang Usaha 600.000.000 250.000.000 850.000.000
Persediaan (10e)
400.000.000 350.000.000 800.000.000
50.000.000
Tanah (10e)
1.500.000.000 500.000.000 2.210.000.000
210.000.000
Bangunan dan (10e)
3.000.000.000 400.000.000 3.340.000.000
Peralatan 60.000.000
Akumulasi
(500.000.000) (100.000.000) (600.000.000)
Penyusutan
Merek Dagang 400.000.000 400.000.000
Goodwill (10e)
100.000.000
100.000.000
Investasi pada (9e)
1.500.000.000 0
PT Andalas 1.500.000.000
Diferensial (9e) (10e)
0
300.000.000 300.000.000
Total Aset 7.000.000.000 2.000.000.000 7.800.000.000
GAMBAR 4.2
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi PT Nusantara dan Entitas Anak
PT Nusantara dan Entitas Anak
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Per 31 Desember 2015
Aset Kewajiban
Kas dan Setara Kas 700.000.000 Utang Usaha 1.300.000.000
Piutang Usaha 850.000.000 Utang Obligasi 2.000.000.000
Persediaan 800.000.000
Tanah 2.210.000.000 Ekuitas
Bangunan dan 3.340.000.000 Saham Biasa 3.000.000.000
Peralatan
Akumulasi ( 600.000.000) 2.740.000.000 Saldo Laba 1.500.000.000
Penyusutan
10
Merek Dagang 400.000.000
Goodwill 100.000.000
Total Aset 7.800.000.000 Total Liabilitas
dan Ekuitas 7.800.000.000
Tabel 4.4
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2015
PT Nusantara PT Andalas
Nama Akun
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan Setara Kas 500.000.000 600.000.000
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000
Merek Dagang 400.000.000 0
Investasi pada PT
1.605.000.000 0
Andalas
Akumulasi Penyusutan 750.000.000 125.000.000
Akumulasi Amortisasi 50.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
11
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000
Penghasilan dari Anak
155.000.000 0
Usaha
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000 0
Dividen 300.000.000 50.000.000
12.955.000.00
Total 12.955.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000
0
Selain itu, selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar
Rp. 200.000.000 yang dapat dihitung dari menjumlahkan seluruh pendapatan lalu dikurangi
seluruh beban yang dilaporkan. Atas laba bersih yang dilaporkan ini, PT Nusantara sebagai
pemilik, dapat mengakui perolehan pendapatan sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas
berdasrkan metode ekuitas sebagai berikut :
31 Desember 2015
(12) Investasi pada PT Andalas 200.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 200.000.000
(Mencatat pengakuan penghasilan dari PT Andalas (Rp. 200.000.000 x 100%)
Selain itu untuk mengakui penghapusan diferensial yang terjadi selama periode
berjalan, maka PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:
(13) Bagian Laba atas PT Andalas 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 50.000.000
(Menyesuaikan diferensial terkait persediaan terjual (Rp. 50.000.000 x 100%)
12
harus dihapuskan dengan mengurangi saldo investasi dan penghasilan yang diterima dari PT
Andalas.
Sedangkan jurnal (14) digunakan untuk menyesuaikan diferensial terkait nilai wajar
bangunan dan peralatan yang lebih rendah dibandingkan nilai bukunya. Diferensial sebesa
Rp.60.000.000 akan dialokasikan kepada sisa masa manfaat aset yakni 12 tahun. Maka setiap
tahunnya diferensial akan diamortisasi sebesar Rp. 5.000.000 (Rp. 60.000.000 / 12). Hal ini
dilakukan untuk memenuhi prinsip matching cost yang mensyaratkan untuk mencocokan
biaya terhadap penghasilan yang diakui.
Pada Tabel 4.5 ditunjukan perhitungan pengalokasian kepemilikan atas PT Andalas
dapat terlihat bahwa kepemilikan PT Andalas sepenuhnya dikuasai oleh PT Nusantara
sebagai perusahaan pengendali. Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas berwujud modal
saham. Saldo laba serta diferensial yang dialokasikan terhadap tanah, persediaan, bangunan
dan peralatan, serta goodwill. Adapun mutase per akun disajikan pada kolom pada Tabel 4.5.
TABEL 4.5
Perhitungan Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas per 31 Desember 2015
Diferensial
Rasio Investasi + Non Modal Saldo Laba Tanah Persediaan Bangunan Akm. Goodwill
Penge saham + Peny
ndali Banguna
= n
Saldo 1 Januari 100.0 1.500.000.000 0 800.000.000 400.000.0000 200.000.000 60.000.000 (60.000.000) 100.000.000
2015
Laba Bersih 100.0 200.000.000 200.000.000
Dividen 100.0 (50.000.000) (50.000.000)
Penyesuaian 100.0 45.000.000 60.000.000 5.000.000
Saldo 31 Des 100.0 1.605.000.000 0= 800.000.000 400.000.000 210.000.000 0 (60.000.000) 5.000.000 100.000.000
2015
Sama halnya dengan eliminasi pada bab 3 untuk akuisisi pada nilai tercatat. Baik
transaksi terkait pembagian dividen oleh entitas anak kepada entitas induk. Maupun transaksi
terkait pengakuan penghasilan dari entitas anak akan dieliminasi. Jurnal eliminasi yang dibuat
mengeliminasi segala pengakuan penghasilan investasi pada buku entitas induk serta
mengeliminasikan bagian dividen entitas induk yang diumumkan oleh entitas anak selama
periode berjalan adalah:
(15e) Bagian Laba atas PT Andalas 155.000.000
Dividen diumumkan 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 105.000.000
(Mengeliminasi pengakuan penghasilan dari PT Andalas)
13
Jurnal eliminasi lainnya yang perlu dibuat adalah jurnal yang digunakan untuk
menghapuskan kepemilikan PT Nusantara (entitas induk) atas PT Andalas (entitas anak),
serta ekuitas (aset bersih) dari PT Andalas pada awal periode konsolidasi. Jurnal eliminasi ini
juga diakui munculnya diferensial untuk mengakui adanya perbedaan antara konsiderasi nilai
wajar yang dikeluarkan oleh PT Nusantara dengan nilai buku aset bersih dari PT Andalas
pada saat melakukan investasi awal.
Jurnal eliminasi berikutnya adalah jurnal eliminasi untuk pengalokasian diferensial yang
sebelumnya diakui pada jurnal eliminasi (16e). Diketahui bahwa munculnya diferensial
disebabkan oleh kenaikan nilai wajar tanah (Rp. 210.000.000), kenaikan nilai wajar
persediaan (Rp. 50.000.000). Penurunan nilai wajar bangunan dan peralatan (Rp.
60.000.000). Serta sisanya teridentifikasi sebagai goodwill (Rp. 100.000.000). Dengan
demikian jurnal eliminasi yang dibuat untuk mengalokasikan diferensial terhadap aset-aset
teridentifikasi yang diperoleh maupun goodwill adalah sebagai berikut :
Khusus untuk persediaan atau aset-aset teridentifikasi lainnya yang diperkirakan akan
terealisasi dalam satu periode akuntansi, maka saat dilakukan pengalokasian diferensial di
akhir tahun. Aset-aset tersebut diperkirakan tidak lagi dimiliki perusahaan pada akhir tahun
atau terealisasi menjadi biaya yang akan dilaporkan pada laporan laba rugi konsolidasian.
Pencatatan beban pokok penjualan yang dilakukan oleh PT Andalas adalah tepat untuk
laporan keuangan tersendirinya. Akan tetapi dari sudut pandang konsolidasian beban pokok
14
penjualan adalah lebih tinggi sebesar Rp. 50.000.000 dan akan menjadi tambahan beban
pokok penjualan yang harus diperhitungkan dalam menghitung beban pokok penjualan
konsolidasian.
Selain itu untuk aset-aset yang mengalami penyusutan, dicatata pula penyusutan
tambahan (pengurangan) yang disebabkan pengalokasian diferensial terhadap aset yang
mengalami penyusutan tersebut hingga aset tersebut tersusutkan sepenuhnya. Dalam kasus
ini, karena terjadi penurunan nilai wajar dari bangunan dan peralatan sebesar Rp. 60.000.000.
Penurunan nilai wajar tersebut akan dialokasikan selama masa manfaat tersisa dari bangunan
dan peralatan, yakni 12 tahun. Maka terdapat pengurangan nilai penyusutan sebesar
Rp.60.000.000 : 12 = Rp. 5.000.000. jurnal eliminasi yang diperlukan adalah :
Selanjutnya, Tabel 4.6 menyajikan kertas kerja konsolidasian untuk PT Nusantara dan entitas
anak. Dapat terlihat proses penyusunan laporan keuangan konsolidasian menggunakan
bantuan kertas kerja konsolidasian dengan prosedur yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tabel 4.6
Kertas Kerja Konsolidasian untuk Laporan Keuangan PT. Nusantara
Neraca Saldo Jurnal Eliminasi
Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000 5.675.000.000
Penghasilan
(15e)
dari anak 155.000.000 0 -
145.000.000
usaha
Total Kredit 4.955.000.000 875.000.000 5.675.000.000
Beban Pokok (17e)
3.000.000.000 550.000.000 3.600.000.000
Penjualan 60.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000 1.000.000.000
Beban (18e)
250.000.000 25.000.000.000 270.000.000
Penyusutan 5.000.000
Beban
50.000.000 50.000.000
Amortisasi
Total Debit (4.200.000.000 (4.920.000.000
(675.000.000)
) )
Laba (rugi)
755.000.000 200.000.000 205.000.000 5.000.000 755.000.000
bersih
Saldo Laba (16e)
1.500.000.000 400.000.000 1.500.000.000
Awal 400.000.000
15
Ditambah:
755.000.000 200.000.000 205.000.000 5.000.000 755.000.000
Laba bersih
Dikurangi: (15e)
(300.000.000) (50.000.000) (300.000.000)
Dividen 50.000.000
Saldo Laba
1.955.000.000 550.000.000 605.000.000 55.000.000 1.955.000.000
Akhir
Kas dan Setara 500.000.000
600.000.000 1.100.000.000
Kas
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000 1.175.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000 1.050.000.000
(17e)
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 2.210.000.000
200.000.000
Bangunan dan (17e)
3.000.000.000 400.000.000 3.340.000.000
Peralatan 60.000.000
Akumulasi
(750.000.000) (125.000.000) (18e) 5.000.000 (870.000.000)
Penyusutan
Merek Dagang 400.000.000 400.000.000
Akumulasi
(50.000.000) (50.000.000)
Amortisasi
(15e)
Investasi pada 95.000.000
1.595.000.000
PT Andalas (16e)
1.500.000.000
(17e)
Goodwill 100.000.000
100.000.000
(16e) (17e)
Diferensial
300.000.000 300.000.000
Total Aset 7.655.000.000 2.150.000.000 8.455.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000 1.500.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
(16e)
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000 3.000.000.000
800.000.000
Saldo Laba
1.955.000.000 550.000.000 605.000.000 55.000.000 1.955.000.000
(dari atas)
Total
Liabilitas dan 7.655.000.000 2.150.000.000 2.010.000.000 2.010.000.000 8.455.000.000
Ekuitas
Keterangan :
(15e) Eliminasi pengakuan penghasilan dari entitas anak
(16e) Eliminasi saldo investasi awal
(17e) Mengalokaskan diferensial terhadap aset teridentifikasi dan liabilitas diakui
(18e) Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan
16
Berdasarkan kertas kerja konsolidasian pada tabel 4.6 dapat kita lihat bahwa laba bersih
konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015
adalah Rp 755.000.000 sedangkan saldo laba konsolidasian per tanggal 31 Desember 2015
adalah Rp1.955.000.000. Adapun perhitungan laba bersih konsolidasian untuk PT Nusantara
dan entitas anak adalah sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan di atas dapat terlihat bahwa, ketika enitas anak dimiliki sepenuhnya
oleh entitas induk serta tidak ada penyesuaian komponen-komponen tertentu, laba rugi
konsolidasian adalah sama dengan laba rugi yang dilaporkan oleh entitas induk.
Sedangkan perhitungan saldo laba konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak per 31
Desember 2015 adalah :
17
GAMBAR 4.5
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak
18
TABEL 4.7
Neraca Saldo
tahun 2016
PT Nusantara PT Andalas
Nama Akun
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan Setara
1.145.000.000 700.000.000
kas
Piutang Usaha 1.000.000.000 500.000.000
Persediaan 550.000.000 350.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan dan
3.000.000.000 400.000.000
Peralatan
Merek Dagang 400.000.000 0
Investasi pada
1.735.000.000 0
PT Andalas
Akum Peny 1.000.000.000 150.000.000
Akum
100.000.000 0
Amortisasi
Utang Usaha 1.150.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 2.000.000.000 550.000.000
Penjualan 6.000.000.000 1.000.000.000
Penghasilan
dari Anak 230.000.000 0
Usaha
Beban Pokok
3.900.000.000 600.000.000
Penjualan
Beban Operasi 1.050.000.000 125.000.000
Beban Penyu 250.000.000 25.000.000
Beban
50.000.000 0
Amortisasi
Dividen 400.000.000 100.000.000
Total 14.980.000.00
14.980.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000
0
Berdasarkan informasi yang disajikan dalam neraca saldo pada tabel 4.7 PT Nusantara
melporkan laba bersih Rp.1.000.000.000 serta membagikan dividen sebesar Rp 400.000.000
sedangkan PT Andalas melaporkan laba bersih Rp250.000.000 dan membagikan dividen
Rp100.000.000.Selain itu, diketahui informasi bahwa PT Nusantara telah melakukan upaya
19
penilaian untuk menentukan terjadinya penurunan nilai atas investasinya pada PT Andalas.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa nilai wajar PT Andalas adalah lebih rendah Rp
25.000.000 dari nilai tercatat saa ini dikarenakan realisasi penghasilan yang diberikan
ternyata yang lebih rendah dibandingkan ekspetasi penghasilan ketika melakukan investasi.
Atas informasi diatas, PT Nusantara akan mencatat pengakuan atas pengumumaan laba
serta dividen yang diterima dari PT Andalas sebagai berikut :
Selain itu, seperti periode sebelumnya, PT Nusantara akan mengakui amortisasi atas
diferensial. Terkait bangunan dan peralatan, serta mengakui penurunan nilai yang terjadi pada
goodwill.
Tabel 4.8 menunjukkan perhitungan kepemilikan atas PT Andalas per 31 Desember 2016.
TABEL 4.8
Perhitungan Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas Per 31 Desember 2016
Diferensial
Rasio Investasi + non Modal Saldo Laba Tanah bangunan Akm Goodwill
Pngndli Saham Peny.
bngunan
Saldo 1 100:0 1.605.000.000 800.000.000 550.000.000 210.000.000 (60.000.000) 5.000.000 100.000.000
januari 2016
Laba Bersih 100:0 250.000.000 250.000.000
Dividen 100:0 (100.000.000) (100.000.00
0)
Penyesuaian 100:0 (20.000.000)
Saldo 1 100:0 1.735.000.000 800.000.000 700.000.000 210.000.000 (60.000.000) 5.000.000 100.000.000
Januari 2015
20
Berdasarkan Tabel 4.8 saldo awal diferensial adalah Rp 255.000.000 atau berkurung
dibandingkan saldo ketika awal melakukan akuisisi dikarenakan selama tahun 2015 telah
dilakukan penyesuaian berupa amortisasi terkait bangunan dan peralatan, serta penghapusan
persediaan yang telah terjual. Selain itu, dibandingkan tahun sebelumnya, periode ini tidak
terdapat alokasi diferensial kepada persediaan karena telah terjual.
Adapun jurnal eliminasi yang perlu dibuat oleh PT Nusantara sebagai perusahaan induk
adalah :
(23E) Bagian Laba atas PT Andalas 230.000.000
Deviden diumumkan 100.000.000
Investasi pada PT Andalas 130.000.000
Mengeliminasi pengakuan penghasilan dan deviden dari PT Andalas
Pada Tabel 4.9 dapat terlihat kertas kerja konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016.
TABEL 4.9
Kertas Kerja Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2016
21
0
Penghasila
n dari anak 230.000.000 (23e)230.000.000
usaha
Total 1.000.000.00
6.230.000.000 7.000.000.000
Kredit 0
Beban
pokok 3.900.000.000 600.000.000 4.500.000.000
penjualan
Beban
1.050.000.000 125.000.000 1.175.000.000
operasi
Beban
250.000.000 25.000.000 5.000.000 270.000.000
Penyusutan
Beban
50.000.000 50.000.000
Amortisasi
Kerugian
Penurunan
(27e) 25.000.000 25.000.000
Nilai
Goodwill
Total Debit (5.250.000.000 (750.000.000 (6.020.000.000
) ) )
Laba
(Rugi) 980.000.000 250.000.000 255.000.000 5.000.000 1.000.000.000
Bersih
Saldo Laba
2.000.000.000 550.000.000 (24e)550.000.000 2.000.000.000
Awal
Ditambah :
Laba 980.000.000 250.000.000 250.000.000 5.000.000 980.000.000
Bersih
Dikurang (100.000.000 (23e)100.000.00
(400.000.000) (400.000.000)
Deviden ) 0
Saldo Laba
2.580.000.000 700.000.000 805.000.000 105.000.000 2.580.000.000
Akhir
Kas dan
1.145.000.000 700.000.000 1.845.000.000
Setara Kas
Piutang
1.000.000.000 500.000.000 1.500.000.000
Usaha
Persediaan 550.000.000 350.000.000 900.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 (25e)210.000.000 2.210.000.000
Bangunan
dan 3.000.000.000 400.000.000 (25)60.000.000 3.400.000.000
Peralatan
Akumulasi (1.000.000.000 (150.000.000 (25e/ (1.140.000.000
Penyusutan ) ) 26e)10.000.000 )
Merek
400.000.000 400.000.000
Dagang
Akumulasi
(100.000.000) (50.000.000)
Amortisasi
22
Investasi (23e)130.000.00
pada PT 1.735.000.000 0
Andalas (24e)1.605.000
Goodwill (25e)100.000.000 (27e)25.000.000 75.000.000
(25e)300.000.00
Diferensial (24e)300.000.000
0
23
A. Ilustrasi Konsolidasian dengan Kepemilikan Sebagian
Untuk ilustrasi pengonsolidasian laporan keuangan atas kepemilikan sebagian, kembali
kita menggunakan kasus PT Nusantara yang mengakuisisi PT Andalas. Merujuk kembali
Gambar 4.2 dengan modifikasi informasi sebagai berikut yakni PT Nusantara membeli 75%
saham PT Andalas seharga Rp 1.200.000.000 pada saat dilakukan akuisisi, diketahui pula
bahwa nilai wajar dari kepentingan nonpengendali adalah RP 300.000.000. sedangkan nilai
wajar seluruh aset dan liabilitas PT Andalas adalah Rp 1.400.000.000. nilai buku dari seluruh
ekuitas PT Andalas adalah Rp 1.200.000.000 sehingga terdapat diferensial dari akuisisi ini
sebesar RP 300.000.000 yang dialokasikan pada goodwill. Sebesar Rp 100.000.000 dan aset
teridentifikasi lainnya sebesar Rp 200.000.000. sebagai gambaran, transaksi akuisisi PT
nusantara terhadap PT Andalas di tunjukan berikut ini :
Untuk pengonsolidasian laporan keuangan sesaat setelah akuisisi, jurnal eliminasi yang
dibuat adalah pengeliminasian ekuitas anak perusahaan.
24
Kepentingan Non pengendali 300.000.000
Mengeliminasi saldo awal investasi
Jurnal eliminasi lainnya adalah pengalokasian diferensial:
(30e) Persediaan 50.000.000
Tanah 210.000.000
Goodwill 100.000.000
Diferensial 300.000.000
Bangunan dan Peralatan 60.000.000
Mengeliminasi saldo awal investasi
Jurnal pengalokasian diferensial ini mendistribusikan diferensial yang muncul dari transaksi
akuisisi. Persediaan mengalami kenaikan nilai wajar dari nilai tercatat sebesar Rp 50.000.000,
tanah mengalami kenaikan nilai wajar sebesar Rp 210.000.000, sedangkan bangunan dan
peralatan mengalami penurunan nilai sebesar Rp 60.000.000. Selain itu, atas transaksi
kombinasi bisnis PT Nusantara dan PT Andalas, diakui munculnya goodwill senilai Rp
100.000.000 dari selisih antara imbalan yang diserahkan PT Nusantara atas nilai wajar aset
bersih PT Andalas.
Laporan posisi keuangan konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak sesaat setelah
transaksi akuisisi dapat dilihat pada Gambar 4.6.
GAMBAR 4.6
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak (Kepemilikan
Sebagian)
25
Dapat dilihat dari hasil yang tertera pada total aset, jumlah aset konsolidasian tidak
mengalami perubahan dibandingkan jumlah aset konsolidasian ketika akuisisi dilakukan pada
nilai tercatat (lihat pembahasan pada Bab 3).
31 Desember 2015
(31) Kas 37.500.000
Investasi pada PT Andalas 37.500.000
Mencatat penerimaan dividen dari PT Andalas (Rp 50.000.000x75%)
TABEL 4.10
Neraca Saldo PT Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2015
PT Nusantara PT Andalas
Akun
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan Setara Kas 787.500.000 600.000.000
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000
Merek Dagang 400.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.267.500.000
Akumulasi Penyusutan 750.000.000 125.000.000
Akumulasi Amortisasi 50.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000
PT Nusantara PT Andalas
Akun
Debit Kredit Debit Kredit
26
Penghasilan dari Anak
Usaha 105.000.000
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000
Dividen 300.000.000 50.000.000
12.905.000.00 3.000.000.00
Total 0 12.905.000.000 0 3.000.000.000
31 Desember 2015
(32) Investasi pada PT Andalas 150.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 150.000.000
Mencatat pengakuan penghasilan dari PT Andalas (Rp 200.000.000x75%)
Selain itu untuk mengakui penghapusan diferensial yang terjadi selama periode berjalan,
maka PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:
Jurnal (33) digunakan untuk menyesuaikan penghasilan dari PT Andalas karena diferensial
yang terkait dengan persediaan telah terjual sehingga aset tersebut tidak lagi dimiliki oleh PT
Andalas pada akhir tahun pelaporan. Sementara itu, jurnal (34) digunakan untuk
menyesuaikan diferensial terkait ini niali wajar bangunan dan peralatan yang lebih rendah
dibandingkan nilai bukunya. Diferensial sebesar Rp 60.000.000 akan dialokasikan kepada
27
sisa masa manfaat aset yakni 12 tahun, maka setiap tahunnya diferensial akan diamortisasi
sebesar Rp 5.000.000 (Rp 60.000.000 : 12).
TABEL 4.11
Perhitungan Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas per 31 Desember 2015
Sama halnya dengan eliminasi pada Bab 3 untuk akuisisi pada nilai tercatat, baik
transaksi terkait pembagian dividen oleh entitas anak kepada entitas induk maupun transaksi
terkait pengakuan penghaslian dari entiitas anak akan dieliminasi. Jurnal eliminasi yang
dibuat mengeliminasi segala pengakuan penghasilan investasi pada buku entitas induk serta
mengeliminasikan bagian dividen entitas induk yang diumumkan oleh anak perusahaan
selama periode berjalan adalah:
Selain itu, oleh karena saat ini PT Andalas tidak dimiliki sepenuhnya oleh PT Andalas, maka
terdapat bagian atas pendapatan yang diakui maupun dividen yang dibagikan oleh PT
28
Andalas yang kemudian diakui oleh pemilik nonpengendali. Atas pengakuan yang dilakukan
oleh kepentingan nonpengendali tersebut, maka jurnal eliminasi yang perlu dibuat disajikan
pada jurnal (36e) sebagai berikut:
Jurnal eliminasi lain yang perlu dibuat adalah jurnal yang digunakan untuk menghapus
kepemilikan PT Nusantara (entitas induk) atas PT Andalas (entitas anak), serta ekuitas (aset
bersih) dari PT Andalas pada awal periode konsolidasi. Jurnal eliminasi ini juga diakui
munculnya diferensial untuk mengakui adanya perbedaan antara konsiderasi nilai wajar yang
dikeluarkan oleh PT Nusantara dengan nilai buku aset bersih dari PT Andalas pada saat
melakukan investasi awal. Selain itu, bagian kepentingan nonpengendali mencerminkan hak
pemilik PT Andalas yang sahamnya tidak dikuasai oleh PT Nusantara.
Diferensial 300.000.000
29
(38e) Beban pokok penjualan 800.000.000
Tanah 400.000.000
Goodwill 300.000.000
Diferensial 300.000.000
Mengalokasikan diferensial terhadap aset teridentifikasi
Pencatatan beban pokok penjualan yang dilakukan PT Andalas adalah tepat untuk
laporan keuangan tersendirinya, tetapi dari sudut pandang konsolidasi beban pokok penjualan
adalah lebih tinggi sebesar Rp 50.000.000 dan akan menjadi tambahan beban pokok
penjualan yang harus diperhitungkan dalam menghitung beban pokok penjualan konsolidasi.
Selain itu aset-aset yang mengalami penyusutan dicatat pula penyusutan tambahan
(pengurangan) yang disebabkan pengalokasian diferensial terhadap aset yang mengalami
penyusutan tersebut hingga aset tersebut tersusutkan sepenuhnya. Dalam kasus ini karena
terjadi penyusutan nilai wajar dari bangunan dan peralatan sebesar Rp 60.000.00 penurunan
nilai wajar tersebut akan dialokasikan selama masa manfaat tersisa dari bangunan dan
peralatan yakni 12 tahun. Maka terdapat pngurangan nilai penyusutan sebesar Rp
60.000.000 : 12 = Rp 5.000.000 jurnal eleminasi yang diperlukan adalah:
(39e) Akumulasi penyusutan bangunan dan peralatan 5.000.000
Selanjutnya, tabel 4.12 menyajikan kertas kerja konsolidasi untuk PT Nusantara dan
entitas anak. Pada tabel tersebut dapat terlihat proses penyusutan laporan keuangan
konsolidasian menggunakan bantuan kertas kerja konsolidasian prosedur yang telah
dijelaskan sebelumnya.
TABEL 4.12
Kertas Kerja Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak per 31 Desember 2015
Neraca Saldo Jurnal Eleminasi
Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000 5.675.000.000
30
Penghasilan dari anak usaha 105.000.000 0 (35e) 105.000.000
Total Kredit 4.905.000.000 875.000.000 5.675.000.000
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000 (38e) 50.000.000 3.600.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000 1.000.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000 (39e) 5.000.000 270.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000 50.000.000
Total Debit (4.200.000.000) (675.000.000) (4.920.000.000)
Bagian Laba Nonpengendali 0 0 (36e) 50.000.000 (50.000.000)
Laba (Rugi Bersih) 705.000.000 200.000.000 205.000.000 5.000.000 705.000.000
Saldo Laba Awal 1.500.000.000 400.000.000 (37e) 400.000.000 1.500.000.000
Ditambah laba bersih 705.000.000 200.000.000 205.000.000 5.000.000 705.000.000
Dikurang dividen (300.000.000) (50.000.000) (35e) 37.500.000 (300.000.000)
(36e) 12.500.000
Saldo Laba Akhir 1.905.000.000 550.000.000 605.000.000 55.000.000 1.905.000.000
Kas dan setara kas 787.500.000 600.000.000 1.387.500.000
Piutang usaha 800.000.000 375.000.000 1.175.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000 1.050.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 (35e) 210.000.000 2.210.000.000
Bangunan dan peralatan 3.000.000.000 400.000.000 (35e) 60.000.000 3.340.000.000
Akumulasi penyusutan (750.000.000) (125.000.000) (39e) 5.000.000 (870.000.000)
Merek Dagang 400.000.000 400.000.000
Akumulasi Amortisasi (50.000.000) (50.000.000)
Investasi pada PT Andalas 1.267.500.000 (35e) 67.500.000 -
(37e) 1.200.000.000
Goodwill - (35e) 100.000.000 100.000.000
Diferensial - (37e) 300.000.000 -
Total Aset 7.605.000.000 2.150.000.000 8.742.500.000
Utang usaha 1.200.000.000 300.000.000 1.500.000.000
Utang obligasi 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Saham biasa 3.000.000.000 800.000.000 (37e) 800.000.000 3.000.000.000
Saldo laba (dari atas) 1.905.000.000 550.000.000 605.000.000 55.000.000 1.905.000.000
Kepentingan nonpengendali 0 0 (36e) 37.500.000 337.500.000
(37e) 300.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas 7.605.000.000 2.150.000.000 2.020.000.000 2.020.000.000 8.742.500.000
31
Keterangan:
(35e) Eleminasi pengakuan pendapatan dan dividen oleh perusahaan induk
(36e) Eleminasi pengakuan pendapatan dan dividen oleh kepentingan nonpengendali
(37e) Eleminasi saldo awal investasi
(38e) Alokasi diferensial kepada aset diakui danliabilitas diambil alih
(39e) pengakuan atas beban penyusutan terkait aset tersusutkan
Berdasarkan ketas kerja konsolidasi tabel 4.12 dapat kita lihat bahwa laba bersih
konsolidasi PT Nusantara dan anak perusahaan untuk priode yang berakhir 31 desember 2015
adalah Rp 705.000.0000, sedangkan saldo laba per 31 desember 2015 adalah Rp
1.905.000.000. adapun perhitungan laba bersih konsolidasi PT Nusantara dan anak
perusahaan adalah sebagai berikut:
Sedangkan perhitungan saldo laba konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak per 31
desember 2015 adalah:
Pada gambar 4.7 tampak laporan posisi keuangan konsolidasi milik PT Nusantara dan Entitas
anak:
Gambar 4.7
laporan posisi keuangan konsolidasi milik PT Nusantara dan Entitas anak
32
PT Nusantara dan Entitas Anak
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Per 31 Desember 2015
Aset Liabilitas
Kas dan Setara Kas 1.387.500.000 Utang usaha 1.500.000.000
Piutang usaha 1.175.000.000 Utang obligasi 2.000.000.000
Persediaan Kepentingan
1.050.000.000 337.500.000
nonpengendali
Tanah 2.210.000.000
Bangunan dan
3.340.000.000 Ekuitas
peralatan
Akumulasi penyusutan (870.000.000) 2.470.000.000 Saham biasa 3.000.000.000
Merek Dagang 400.000.000 Saldo laba (dari atas) 1.905.000.000
Akumulasi Amortisasi (50.000.000) 350.000.000
Goodwill 100.000.000
Total Liabilitas dan
Total Aset 8.742.500.000 8.742.500.000
Ekuitas
33
Nusantara menerbitkan saham sebanyak 1.000.000 lembar saham, dengan nilai par Rp 1.000,
maka PT Nusantara akan mencatat transaksi pengakuisisian ini sebagai berikut:
34