Gilang Ramadhan
Meiliyana Susanti
Prosedur
Konsolidasi
Kertas kerja untuk penyusunan laporan posisi keuangan konsolidasi sesaat setelah akuisisi disajikan
pada Figur 4.4 Dua kolom pertama dari kertas kerja pada Figur 4-4 adalah saldo akun yang diambil
dari pembukuan PT Induk dan PT Anak yang disajikan pada Figur 4.3 Saldo dari akun akun yang
sama ditempatkan bersebelahan sehingga saldo tersebut dapat ditambahkan bersama-sama ka
terdapat lebih dari dua perusahaan dikimsolidasi, kolom terpisah akan dimasukkan dalam kertas
Kerja untuk tiap tambahan anak perusahaan
Ayat Jurnal Eliminasi
Investasi
Satu satunya ayat jurnal eliminasi dalam kertas kerja pada Figur 4-4 adalah ayat jurnal yang
digunakan untuk mengeliminasi akun Investasi pada Saham PT Anak dan akun ekuitas pemegang
saham perusahaan Hal ini dengan membuat ayat jurnal dalam kertas kerja:
Saham biasa -PT Anak 200.000.000
Saldo laba 100.000.000
investasi pda saham PT anak 300.000
Mengeliminasi saldo investasi
Akuisisi Kepemilikan
Penuh di Atas Nilai Buku
Harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk nilai aset bersih
kemampuan Laba (earning power) perusahaan dan kondisi pasar secara umum. Pada saat itu
perusahaan membeli perusahaan lain, tidak ada alasan harga beli akan sama dengan nilai buku saham
akuisisi.
Untuk mengilustrasikan pembelian anak perusahaan pada harga lebih tinggi dari nilai buku.
asumikan bahwa PT Induk membeli semua saham biasa beredar PT Anak seharga Rp340 000 000
tunai pada tanggal 1 Januari20X1. dalam pembelian tersebut, PT Induk membayar Rp40.000.000
selisih tinggi dari nilai buka saham tersebut. Situasi kepemilikan ini yang dihasilkan dari pembelian
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
Akuisisi Kepemilikan
Penuh di Atas Nilai Buku
PT Induk mencatat akuisisi saham tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut :
1 januari 20X1
Investasi pada saham PT Anak 340.000.000
Kas 340.000.000
Mencatat pembelian saham PT Anak
Akun kliring tersebut disebut selisih pembelian (purchase differenti Selisih merupakan
selisih antara biaya perolehan investasi yang dicatat di pembukuan indi perusahaan
dengan nilai buku saham yang dikusu bendasarkan akun ekuitas pemegang sah anak
perusahaanAyat jurnal kertas kerja untuk mengeliminasi akun investasi PT Induk dan
akun ku pemegang saham PT Anak adalah sebagai berikut.
Saldo yang dilokasikan ke akun Selisih dalam ayat jurnal eliminasi awal tersebut
berikutnya akan dinolkan melalui satu atau lebih ayat jurnal tambahan. Ayat jurnal
tambahan tersebut akan menyesuaikan berbagai saldo akun untuk mencerminkan nilai
wajar aset dan liabilitas perusahaan pada saat induk perusahaan mengakuini anak
perusahaan dan untuk memunculkan goodwill, jika ada.
Perlakuan selisih positif
Kesalahan atau penghilangan dari pembukuan
anak perusahaan
Pemeriksaan atas pembukuan perusahaan yang
diakusisi dapat mengungkapkan adanya kesalahan
yang subtansial. Jika ada kesalahan maka adanya
koreksi langsung menurut PSAK 25.
Selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku dari aset
bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi
Keberadaan goodwill
Pada contoh yang dijelaskan sebelumnya, PT Induk mengakuisisi semua saham PT Anak sehar
Rp340.000.000, menimbulkan selisih debit sebesar Rp40.000.000. Dalam laporan posisi keuang
konsolidasian yang disusun sesaat setelah akuisisi, ayat jurnal investasi yang muncul dalam km kerja
konsolidasi adalah (sebagaimana dijelaskan sebelumnya). Jurnal :
Saham biasa- PT Anak 200.000.000
Saldo laba 100.000.000
Selisih 40.000.000
investasi pada saham PT Anak 340.000.000
Mengeliminasi saldo investasi
Jika nilai wajar tanah PT Anak ditentukan lebih besar Rp40.000.000 dari nilai buku, dan nila semua
aset dan liabilitas lain sama dengan nilai bukunya, seluruh jumlah selisih dialokasikan ke anak
perusahaan. Alokasi selisih ini dibuat dalam kertas kerja konsolidasi dengan ayat jurnal berikut :
Tanah 40.000.000
selisih 40.000.000
Mengalokasikan selisih ke tanah
Ilustrasi keberadaan Goodwill
Jika pada contoh PT Induk dan PT Anak nilai wajar aset dan liabilias sama dengan nilai wajarnya, dan
selisih sebesar Rp40.000.000 dianggap merupakan pembayaran untuk goodwill ayat jurnal eliminasi
berikut diperlukan dalam kertas kerja konsolidasi :
Goodwill 40.000.000
selisih 40.000.000
Mengalokasikan selisih ke goodwill
Kertas kerja akan tampak seperti di figur 4-6 kecuali ayat jurnal eliminasi E(6) akan menggantikan ayat
jurnal E (5). Goodwill sebesar 40.000.000 yang tidak muncul dipembukuan PT Induk atau PT Anak
akan muncul dalam laporan konsolidasian sesaat setelah konsolidasi.
Ilustrasi perlakuan selisih
Dalam banyak situasi selisih terkait dengan beberapa
aset dan liabilitas yang berbeda Untuk mengilustrasikan
alokasi selisih ke berbagai aset dan liabilitas, asumsikan
bahwa mila buku dan nilai wajar aset dan liabilitas PT
Anak adalah sebagaimana disajikan dalam Figur 4-7.
Nilai wajar persediaan dan tanah lebih tinggi dari nilai
bukunya, sedangkan nilai wajar bangunan dan peralatan
lebih rendah daripada nilai bukunya.
Asumsi ilustrasi :
Asumsikan bahwa PT Induk mengakuisisi semua saham
biasa PT Anak seharga Rp400.000.000 pada tanggal 1
Januari 20X1, dengan mengeluarkan obligasi dengan
tingkat bunga 9% dan nilai nominal Rp100.000.000 dan
membayar tunai sebesar Rp300.000.000.
Situasi
Kepemilikan
sebagai berikut :
Laporan Posisi Keuangan untuk PT
Anak, 1 Januari 20X1, Tanggal
FIGUR 4-7
Kombinasi Bisnis
Laporan Posisi Keuangan untuk PT
Anak, 1 Januari 20X1, Tanggal
Kombinasi Bisnis
PT Induk dan PT Anak, asumsikan bahwa nilai buku dan nilai wajar tanggal akuisisi aset dan
liabilitas PT Anak adalah sama, kecuali bahwa nilai wajar tanah PT Anak adalah Rp40.000.000,
lebih besar daripada nilai bukunya. Pada 1 Januari 20X1, PT Induk mengakuisisi seluruh modal
saham biasa PT Anak senilai Rp310.000.000 yang mengakibatkan pembelian dengan diskon.
Situasi kepemilikan yang ditimbulkan adalah sebagai berikut.
Ilustrasi Perlakuan Selisih Diskon Pembeli
Pada contoh ini, nilai wajar tanggal akuisisi aset bersih PT Anak lebih besar daripada nilai
bukunya, yaitu Rp40.000.000. Akan tetapi, harga pembelian melebihi nilai buku PT Anak hanya
sebesar Rp10.000.000 dan karenanya kurang dari nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang
diambil alih. Oleh karena itu, kombinasi bisnis tersebut menunjukkan pembelian dengan diskon.
Seluruh aset dan liabilitas harus dinilai pada nilai wajar yang dalam hal ini hanya memerlukan
revaluasi tanah PT Anak.
Ilustrasi Perlakuan Selisih Diskon Pembeli
Apabila laporan posisi keuangan konsolidasian disusun sesaat setelah kombinasi bisnis, maka dibuat jurnal eliminasi berikut ini
dalam kertas kerja konsolidasi :
• Menghilangkan saldo investasi E(11)
Modal Saham Biasa PT Anak Rp 200.000.000
Saldo Laba Rp 100.000.000
Selisih Rp 10.000.000
Investasi pada Saham PT Anak Rp 310.000.000
• Menetapkan selisih dalam pembelian dengan diskon. E(12)
Tanah Rp 40.000.000
Selisih Rp 10.000.000
Saldo Laba (Keuntungan atas Pembelian PT Anak) Rp 30.000.000
• Saldo investasi yang dihilangkan. E(13)
Modal Saham Biasa-PT Anak Rp 200.000.000
Saldo Laba Rp 100.000.000
Selisih Rp 5.000.000
Investasi dalam Saham PT Anak Rp 295.000.000
• Menetapkan selisih dalam pembelian dengan diskon E(14)
Tanah Rp 40.000.000
Selisih Rp 5.000.000
Saldo Laba (Keuntungan pada Pembelian PT Anak) Rp 45.000.000
Ilustrasi Perlakuan Selisih Diskon Pembeli
• Sekali aset dan liabilitas PT Anak dinilai pada nilai wajarnya dalam kertas kerja
konsolidasian, keuntungan sebesar Rp30.000.000 melebihi nilai wajar dari aset bersih PT
Anak sebesar Rp340.000.000 dari nilai wajar konsiderasi yang diberikan oleh PT Induk
sebagai pertukaran sebesar Rp310.000.000, dalam jurnal E(12), keuntungan dicatat secara
langsung ke Saldo Laba karena tidak ada laporan laba rugi yang telah disiapkan, hanya
laporan posisi keuangan.
• Jika konsolidasi yang diberikan dalam pertukaran lebih kecil dari nilai buku PT Anak,
prosedur yang serupa akan mengikuti kecuali selisih memiliki saldo kredit. Sebagai contoh,
asumsikan bahwa PT Induk membayar sebesar Rp295.000.000 untuk semua modal saham
biasa dari PT Anak Ayat jurnal eliminasi dimasukkan dalam kertas kerja untuk membuat
laporan posisi keuangan konsolidasian secara cepat setelah kombinasi bisnis yang akan
disajikan pada E(13) dan E(14).
Penyusunan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Sesaat Setelah Akuisisi Kepemilikan
• Pendekatan yang diterapkan untuk menyiapkan satu set lengkap laporan keuangan konsolidasi
setelah kombinasi bisnis sama dengan yang digunakan dalam menyiapkan laporan posisi
keuangan konsolidasian sesaat setelah tanggal kombinasi bisnis. Namun, selain aset dan
liabilitas, ditambahkan juga penggabungan untuk pendapatan dan beban dari perusahaan-
perusahaan konsolidasi.
• Dalam proses penggabungan, eliminasi harus dibuat kertas kerja konsolidasi, sehingga laporan
keuangan konsolidasian akan menyajikan seolah-olah merupakan laporan keuangan
perusahaan tunggal. Karena konsolidasi setelah akuisisi anak perusahaan melibatkan
perubahan-perubahan sejalin dengan berlalunya waktu, hasil dari laporan keuangan sangat
bergantung pada penerapan konsep laba bersih konsolidasi dan saldo laba konsolidasi.
• Pendekatan konsolidasi yang secara tradisional telah digunakan di sebagian besar negara,
seperti Indonesia, Amerika Serikat, dan Kanada secan esensi adalah pendekatan induk
perusahaan, yang menekankan pada laba dan saldo laba dari entita kondolidasi yang terutang
(accruing) ke induk perusahaan.
Laba Bersih Konsolidasi
Pada contoh yang sederhana dengan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya, laba bersih konsolidasi
adalah sama dengan laba induk perusahaan dari hasil operasinya sendiri ditambah laba bersih anak
perusahaan, disesuaikan dengan penghapusbukuan selisih. Untuk mengilustrasikan. misalnya PT Idaman
membeli seluruh saham PT Amanah pada nilai bukunya. Selama tahun 20X1. PT Amanah melaporkan laba
bersih Rp25.000.000. sementara PT Idaman melaporkan laba bersih Rp125.000.000, termasuk pendapatan
dengan metode ekuitas dari investasi di PT Aminah sebesar Rp25.000.000 Laba bersih konsolidasian untuk
periode 20X1 dihitung sebagai berikut :
Saldo Laba Konsolidasi
Dalam kasus sederhana yang diberikan sebelumnya, asumsikan bahwa saldo laba PT Idaman pada
Januari 20X1 adalah Rp400.000.000 dan PT Amanah sebesar Rp250.000 000. Selama tahun 20X1
PT Amanah melaporkan laba bersih Rp25.000.000 dan mengumumkan dividen Rp10.000.000. PT
Idaman melaporkan laba operasi tersendiri Rp100.000.000 ditambah laba dari 100% kepemilikan PT
Amanah menggunakan metode ekuitas sebesar Rp25.000.000, PT Idaman mengumumkan divides
sebesar Rp30.000.000. Berdasarkan informasi tersebut, saldo laba PT Idaman dan PT Amanah per
31 Desember 20X1 dihitung sebagai berikut :
Format Kertas Kerja
FIGUR 4-9
Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi-100%
Kepemilikan Dibeli Pada Nilai Buku
Untuk melihat proses konsolidasi sesaat setelah akuisisi, asumsikan bahwa pada tanggal
1 Januari 20X1, PT Induk membeli semua saham biasa PT Anak pada nilai buku yang
mendasarinya sebesar Rp300.000.000. Pada saat itu, PT Anak mempunyai saham biasa
beredar sebesar Rp200.000.000 dan saldo laba sebesar Rp100.000.000. Situasi
kepemilikan yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi-100%
Kepemilikan Dibeli Pada Nilai Buku
Pada tanggal 1 Januari 200X1, PT Induk mencatat pembelian saham buasa PT Anak
dengan ayat jurnal berikut :
4 5
Apabila induk perusahaan menggunakan metode ekuitas
Prosedur klerikal lain juga
untuk akuntansi investasinya. tidak terdapat laba belum
terdapat dalam kertas kerja
terealisasi dari transaksi antarperusahaan, dan tidak terjadi
penurunan nilai goodwill, laba bersih konsolidasi harus
sama dengan laba bersih induk perusahaan dan saldo laba
konsolidasi harus sama dengan saldo laba
induk perusahaan
Tahun Kedua Kepemilikan dan Tahun-Tahun
Ayat Jurnal Induk Perusahaan Setelahnya
Konsolidasi dua tahun setelah akuisisi diilustrasikan dengan contoh berkelanjutan dari PT Induk dan PT Anak,
berdasarkan data pada Figur 4-11. Laba PT Induk dari operasi terpisahnya untuk tahun 20X2 sebesar Rp160.000.000
dan ia membayar dividen sebesar Rp60.000.000. PT Anak melaporkan laba bersih sebesar Rp75.000.000 di tahun
20X2 dan membayar dividen sebesar Rp40.000.000. Ayat jurnal metode ekuitas yang dicatat oleh PT Induk pada
tahun 20X2 adalah sebagai berikut :
• Mencatat dividen dari PT Anak (20)
Kas Rp 40.000.000
Investasi pada Saham PT Anak Rp 40.000.000
(Rp 40.000.000 x 1,00)
• Mencatat pendapatan metode ekuitas (21)
Investasi pada Saham PT Anak Rp 75.000.000
Pendapatan dari Anak Perusahaan Rp 75.000.000
(Rp75.000.000 x 1,00)
Dengan ayat jurnal tersebut, saldo akun investasi yang dilaporkan PT Induk meningkat da Rp320.000.000 pada
tanggal 1 Januari 20X2, menjadi Rp355.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011 dan laba bersih PT Induk
dilaporkan sebesar Rp235.000.000 (Rp160.000.000+ Rp75.000.000).
Tahun Kedua Kepemilikan dan Tahun-Tahun
Setelahnya
Kertas Kerja Konsolidasi-Tahun Kedua Setelah Kombinasi Bisnis
Ayat jurnal E(21) mengeliminasi pendapatan PT Induk dari PT Anal di tahun 20X2 dan pembayaran dividen dari PT
Anak untuk PT Induk. Kredit ke akun investasi padi ayat jurnal E(22) menghilangkan perubahan dalam akun
investasi yang dicatat oleh PT Induk selamu periode tersebut.
• Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan E(22)
Pendapatan dari Anak Perusahaan Rp 75.000.000
Dividen yang Diumumkan Rp 40.000.000
Investasi pada Saban PT Anak Rp 35.000.000
• Mengeliminasi saldo Investasi Awal E(23)
Saham biasa PT Anak Rp 200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari Rp 120.000.000
Investasi pada saham PT Anak Rp 320.000.000
Tahun Kedua Kepemilikan dan Tahun-Tahun
Setelahnya
Karena induk perusahaan membeli semua saham biasa anak perusahaan
pada nilai bukunya mencatat investasinya menggunakan metode ekuitas,
saldo investasinya sama dengan ekuitas pemegang saham anak perusahaan.
Seluruh saldo laba anak perusahaan harus dieliminasi tiap akhir periode.
Saldo laba PT Anak sebesar Rp 100.000.000 pada tanggal kombinasi bisnis
tidak dapat dibeli oleh PT Induk dan karenanya harus dikeluarkan dari
saldo laba konsolidasian. Kemudian dan peningkatan saldo laba PT Anak
sebesar Rp20.000.000 selama tahun 20X1 sudah termasuk dalam saldo laba
PT Induk karena penggunaan metode ekuitas.
KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI-
KEPEMILIKAN 100% DAN
DIAKUISISI LEBIH BESAR DARI
NILAI BUKU
Dalam banyak kasus, investasi pada perusahaan
lain dibeli pada nilai yang melebit of be saham
yang diakuisisi. Selisih lebih harga beli dibanding
nilai buku aset bersih teridentifikasi dibeli harus
dialokasikan ke aset dan liabilitas yang dibeli,
termasuk goodwill yang dibeli Revaluasi harus
dibuat di kertas kerja konsolidasi setiap
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Sebagai tambahan, jika revaluasi terkait dengan
aset atau liabilitas yang harus disusutkan,
diamortisasi, atau selain yang dihapusbukukan,
ayat jurnal eliminasi yang tepat harus dibuat di
kertas kerja konsolidasi untuk mengurangi laba
bersih konsolidasi.
Tahun Awal Kombinasi Bisnis
Untuk mengilustrasikan pembelian kepemilikan di atas nilai buku, asumsikan PT
Induk membel seluruh saham biasa PT Anak pada 1 Januari 20X1 sebesar
Rp387.500.000. Harga beli terdiri dari kas Rp300.000.000 dan wesel bayar 60 hari
sebesar Rp87.500.000 (dibayar seat jatuh tempo selame tahan 20X1). Pada tanggal
kombinasi bisnis, aset dan liabilitas PT Anak tertera di Figur 4.2. Situasi kepemilikan
dapat digambarkan sebagai berikut.
Nilai buku
Saham biasa PT
1
Anak Rp. 200.000.000
Rp. 300.000.000
ₓ
A
1,00
Bagian PT Induk (Rp. 300.000.000)
Figur 4-14
Ayat Jurnal Induk Perusahaan
34Kas Rp40.000.000
Investasi Pada Saham PT Anak Rp40.000.000
Mencatat Dividen Dari PT Anak
Ayat jurnal (36) untuk mencatat amortisasi 20X2 dari selisih yang berhubungan dengan bangunan dan
peralatan sama dengan ayat jurnal (28) yang dicatat PT Induk di tahun 20X1 karena menggunakan metode
garis lurus.
Ayat Jurnal Induk Perusahaan
Perubahan akun investasi induk perusahaan untuk tahun 20X1 dan 20X2 dapat diringkas sebagai berikut
Kertas Kerja Konsolidasi-Tahun Kedua Setelah Kombinasi Bisnis
Kertas kerja untuk menyusun satu set laporan keuangan konsolidasian tahun 20X2 dillustrasikan sebagaimana pada
Figur 4-16. Ayat-ayat jurnal eliminasi pada akhir tahun 20X2 sama dengan pada akhir tahun 20X1.dividen PT Anak
tahun 20X2:Ayat jurnal pertama di kertas kerja, E(37), mengeliminasi laba PT Induk dari PT Anak dan dividen pt
anak tahun 20x2;
Figur 4-15
Ayat Jurnal E (38) Menghapus Saldo Ekuitas Pemegang Saham Anak Perusahaan Dan Akun Investasi
Induk Perusahaan Pada Awal Periode
Penyusutan Tahun 20X2 Sebagai Bagian Dari Selisih Yang Dialokasikan Ke Bangunan Dan
Gedung Terlihat Pada Ayat Jurnal E (40)