Anda di halaman 1dari 63

Konsolidasi pada Anak

Perusahaan yang Dimiliki


Penuh
Nama
kelompok
Fadifatun Nadiro

Gilang Ramadhan

Meiliyana Susanti
Prosedur
Konsolidasi

Prosedur konsolidasi, termasuk


penggunaan kertas kerja, dibuat
untuk menggabungkan akun-akun
dari induk dan anak-anak
perusahaan, sehingga tampak
sebagai entitas tungggal. Titik awal
dari konsolidasi ialah dengan
pembukuan masing-masing entitas
yang selanjutnya di isi dalam
lembar kerta kerja konsolidasi.
Kertas kerja konsolidasi

Merupakan mekanisme yang


efisien untuk menggabungkan
akun-akun dari perusahaan yang
terpisah akan dikonsolidasikan dan
menyesuaikan saldo gabungan
menjadi angka yang akan
dilaporkan seakan-akan semua
perusahaan tersebut perusahaan
tunggal.
Format Kertas
Kerja  Nama-nama akun dari perusahan yang
dikonsolidasikan disajikan pada kolom
pertama.
 saldo akun neraca dan pembukuan
disajikan dikolom berikutnya dengan
kolom pisah untuk perusahaan
konsolidasi.
 Membuat kolom ayat jurnal eliminasi
digunakan untuk menyesuaikan atau
mengeliminasi saldo.
 Total jumlah semua angka yang ada
untuk masing-masing akun dikolom
terakhir.
Karakteristik Ayat Jurnal Eliminasi
Digunakan dalam kertas kerja konsolidasi untuk menyesuaikan total saldo
akun dari perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi untuk mencerminkan
angka yang muncul jika semua perusahaan secara legal terpisah untuk
menjadi perusahaan tunggal. Dengan dibuatnya ayat jurnal eliminasi total
gabungan saldo bisa mencerminkan dalam angka konslidasi.
Penyusunan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Sesaat Setelah Akuisisi Kepemilikan Penuh
PT Induk PT Anak

aset Rp 350.000.000 Rp 50.000.000

kas piutang usaha Rp 75.000.000 Rp 50.000.000

persediaan Rp 100.000.000 Rp 60.000.000

tanah Rp 175.000.000 Rp 40.000.000

bangunan dan peralatan Rp 800.000.000 Rp 600.000.000

akumulasi penyesutan -Rp 400.000.000 -Rp 300.000.000

total aset Rp 1.100.000.000 Rp 500.000.000

liabililitas dan ekuitas pemegang saham

utang usaha Rp 100.000.000 Rp 100.000.000

utang obligasi Rp 200.000.000 Rp 100.000.000

saham biasa Rp 500.000.000 Rp 200.000.000

saldo laba Rp 300.000.000 Rp 100.000.000

total liabilitas dan ekuitas pemegang saham Rp 1.100.000.000 Rp 500.000.000


Kepemilikan Penuh
Dibeli pada Nilai Buku Dalam contoh pertama, PT Induk membeli semua
saham biasa beredar dari PT Anak shar
Rp300.000.000, Pada tanggal kombinasi bunis,
nilai wajar dari masing-masing aset dan liabilit
Anak sama dengan nilai buku yang disajikan pada
Figur 4-2. Karena PT Induk mengakuinii sema
saham biasa PT Anak dan PT Anak hanya
mempunyai satu jenis saham beredar, maka total
nilai buku saham yang diakuisisi sama dengan total
ekuitas pemegang saham PT Anak (Rp200.000.000
Rp 100.000.000). Harga beli sebesar Rp300 000
000 sama dengan nilai buku dari saham yang
diakusisi Situasi kepemilikan ini dapat
digambarkan sebagai berikut
PT Induk mencatat akuisisi saham dipembukuannya pada tanggal
kombinasi bisnis dengan ayat junral berikut :
1 januari 20X1
(1) Investasi pada saham PT Anak 300.000.000
kas 300.000.000
Mencatat saham pembelian PT Anak
Kertas Kerja Konsolidasi

Kertas kerja untuk penyusunan laporan posisi keuangan konsolidasi sesaat setelah akuisisi disajikan
pada Figur 4.4 Dua kolom pertama dari kertas kerja pada Figur 4-4 adalah saldo akun yang diambil
dari pembukuan PT Induk dan PT Anak yang disajikan pada Figur 4.3 Saldo dari akun akun yang
sama ditempatkan bersebelahan sehingga saldo tersebut dapat ditambahkan bersama-sama ka
terdapat lebih dari dua perusahaan dikimsolidasi, kolom terpisah akan dimasukkan dalam kertas
Kerja untuk tiap tambahan anak perusahaan
Ayat Jurnal Eliminasi
Investasi
Satu satunya ayat jurnal eliminasi dalam kertas kerja pada Figur 4-4 adalah ayat jurnal yang
digunakan untuk mengeliminasi akun Investasi pada Saham PT Anak dan akun ekuitas pemegang
saham perusahaan Hal ini dengan membuat ayat jurnal dalam kertas kerja:
Saham biasa -PT Anak 200.000.000
Saldo laba 100.000.000
investasi pda saham PT anak 300.000
Mengeliminasi saldo investasi
Akuisisi Kepemilikan
Penuh di Atas Nilai Buku
Harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk nilai aset bersih
kemampuan Laba (earning power) perusahaan dan kondisi pasar secara umum. Pada saat itu
perusahaan membeli perusahaan lain, tidak ada alasan harga beli akan sama dengan nilai buku saham
akuisisi.
Untuk mengilustrasikan pembelian anak perusahaan pada harga lebih tinggi dari nilai buku.
asumikan bahwa PT Induk membeli semua saham biasa beredar PT Anak seharga Rp340 000 000
tunai pada tanggal 1 Januari20X1. dalam pembelian tersebut, PT Induk membayar Rp40.000.000
selisih tinggi dari nilai buka saham tersebut. Situasi kepemilikan ini yang dihasilkan dari pembelian
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
Akuisisi Kepemilikan
Penuh di Atas Nilai Buku

PT Induk mencatat akuisisi saham tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut :
1 januari 20X1
Investasi pada saham PT Anak 340.000.000
Kas 340.000.000
Mencatat pembelian saham PT Anak
Akun kliring tersebut disebut selisih pembelian (purchase differenti Selisih merupakan
selisih antara biaya perolehan investasi yang dicatat di pembukuan indi perusahaan
dengan nilai buku saham yang dikusu bendasarkan akun ekuitas pemegang sah anak
perusahaanAyat jurnal kertas kerja untuk mengeliminasi akun investasi PT Induk dan
akun ku pemegang saham PT Anak adalah sebagai berikut.

Saham biasa PT Anak 200.000.000


Saldo laba 100.000.000
Selisih 40.000.000
investasi pada saham PT Anak 340.000.000
Mengeliminasi saldo investasi

Saldo yang dilokasikan ke akun Selisih dalam ayat jurnal eliminasi awal tersebut
berikutnya akan dinolkan melalui satu atau lebih ayat jurnal tambahan. Ayat jurnal
tambahan tersebut akan menyesuaikan berbagai saldo akun untuk mencerminkan nilai
wajar aset dan liabilitas perusahaan pada saat induk perusahaan mengakuini anak
perusahaan dan untuk memunculkan goodwill, jika ada.
Perlakuan selisih positif
Kesalahan atau penghilangan dari pembukuan
anak perusahaan
Pemeriksaan atas pembukuan perusahaan yang
diakusisi dapat mengungkapkan adanya kesalahan
yang subtansial. Jika ada kesalahan maka adanya
koreksi langsung menurut PSAK 25.
Selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku dari aset
bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi

Nilai wajar aset penting dalam penentu harga beli


seluruh aset. Revaluasi aset menurut PSAK 65 (revisi
2013 tentang pendekatan push-down accounting pada
pembukuan anak perusahaan

Keberadaan goodwill

Tambahan pembayaran untuk laba yang


lebih tinggi (excess earning power)
perusahaan yang diakuisisi.
Ilustrasi selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku dari aset bersih anak
perusahaan yang dapat di identifikasi

Pada contoh yang dijelaskan sebelumnya, PT Induk mengakuisisi semua saham PT Anak sehar
Rp340.000.000, menimbulkan selisih debit sebesar Rp40.000.000. Dalam laporan posisi keuang
konsolidasian yang disusun sesaat setelah akuisisi, ayat jurnal investasi yang muncul dalam km kerja
konsolidasi adalah (sebagaimana dijelaskan sebelumnya). Jurnal :
Saham biasa- PT Anak 200.000.000
Saldo laba 100.000.000
Selisih 40.000.000
investasi pada saham PT Anak 340.000.000
Mengeliminasi saldo investasi

Jika nilai wajar tanah PT Anak ditentukan lebih besar Rp40.000.000 dari nilai buku, dan nila semua
aset dan liabilitas lain sama dengan nilai bukunya, seluruh jumlah selisih dialokasikan ke anak
perusahaan. Alokasi selisih ini dibuat dalam kertas kerja konsolidasi dengan ayat jurnal berikut :
Tanah 40.000.000
selisih 40.000.000
Mengalokasikan selisih ke tanah
Ilustrasi keberadaan Goodwill

Jika pada contoh PT Induk dan PT Anak nilai wajar aset dan liabilias sama dengan nilai wajarnya, dan
selisih sebesar Rp40.000.000 dianggap merupakan pembayaran untuk goodwill ayat jurnal eliminasi
berikut diperlukan dalam kertas kerja konsolidasi :
Goodwill 40.000.000
selisih 40.000.000
Mengalokasikan selisih ke goodwill

Kertas kerja akan tampak seperti di figur 4-6 kecuali ayat jurnal eliminasi E(6) akan menggantikan ayat
jurnal E (5). Goodwill sebesar 40.000.000 yang tidak muncul dipembukuan PT Induk atau PT Anak
akan muncul dalam laporan konsolidasian sesaat setelah konsolidasi.
Ilustrasi perlakuan selisih
Dalam banyak situasi selisih terkait dengan beberapa
aset dan liabilitas yang berbeda Untuk mengilustrasikan
alokasi selisih ke berbagai aset dan liabilitas, asumsikan
bahwa mila buku dan nilai wajar aset dan liabilitas PT
Anak adalah sebagaimana disajikan dalam Figur 4-7.
Nilai wajar persediaan dan tanah lebih tinggi dari nilai
bukunya, sedangkan nilai wajar bangunan dan peralatan
lebih rendah daripada nilai bukunya.
Asumsi ilustrasi :
Asumsikan bahwa PT Induk mengakuisisi semua saham
biasa PT Anak seharga Rp400.000.000 pada tanggal 1
Januari 20X1, dengan mengeluarkan obligasi dengan
tingkat bunga 9% dan nilai nominal Rp100.000.000 dan
membayar tunai sebesar Rp300.000.000.
Situasi
Kepemilikan

Dengan ayat jurnal berikut :


1 januari 20X1
E(7)
Invetasi pada saham PT Anak 400.000.000
utang obligasi 100.000.000
kas 300.000.000
Mencatat pembelian saham PT Anak
Hubungan antara total harga beli yang dibayarkan untuk saham PT
Anak, nilai wajar aset bersih, dan nilai buku aset bersih PT Anak

sebagai berikut :
Laporan Posisi Keuangan untuk PT
Anak, 1 Januari 20X1, Tanggal
FIGUR 4-7
Kombinasi Bisnis
Laporan Posisi Keuangan untuk PT
Anak, 1 Januari 20X1, Tanggal
Kombinasi Bisnis

Total harga beli sebesar Rp400.000.000 lebih tinggi Rp100.000.000 dibandingkan


nilai buku aset bersih PT Anak (aset Rp500.000.000 dikurangi liabilitas
Rp200.000.000). Sehingga terdapat selisih pembelian sebesar Rp100.000.000. Total
nilai wajar dari aset bersih yang dapat diidentifikasi. yang diakuisisi dalam kombinasi
bisnis, adalah Rp330.000.000 (Rp565.000.000 Rp235.000.000). Berdasarkan data
pada Figur 4.7. Jumlah selisih lebih total harga beli Rp400.000.000 di atas nilai wajar
aset bersih yang dapat diidentifikasi Rp330.000.000 adalah Rp70.000.000, dan
jumlah tersebut dialokasikan ke goodwill dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Laporan Posisi Keuangan untuk PT
Anak, 1 Januari 20X1, Tanggal
Kombinasi Bisnis
Ayat jurnal eliminasi yang dimasukkan dalam kertas kerja konsolidasi dalam rangka penyusunan laporan
posisi keuangan konsolidasian sesaat setelah kombinasi bisnis adalah sebagai berikut:

• Mengeliminasi Saldo Investasi (8)


Saham Biasa PT Anak Rp 200.000.000
Saldo Laba Rp 100.000.000
Selisih Rp 100.000.000
Investasi pada Saham PT Anak Rp 400.000.000

• Mengalokasikan Selisih (9)


Persediaan Rp 15.000.000
Tanah Rp 60.000.000
Goodwill Rp 70.000.000
Bangunan dan Peralatan Rp 10.000.000
Premi Utang Obligasi Rp 35.000.000
Selisih Rp 100.000.000
Kertas kerja untuk laporan posisi keuangan konsolidasian, 1 januari 20X1,
tanggal kombinasi bisnis akuisisi penuh (100%) pada harga di atas Nilai
buku
FIGUR 4-8
Kertas kerja untuk laporan posisi keuangan konsolidasian, 1 januari 20X1,
tanggal kombinasi bisnis akuisisi penuh (100%) pada harga di atas Nilai
buku

Ayat jurnal tersebut dapat dilihat dalam Figur 4-8. Walaupun


ayat jurnal eliminasi (9) lebih komplek dibandingkan ayat jurnal
eliminasi di contoh sebelumnya, tidak terdapat perbedaan
konseptual Dalam tiap kasus, hasil akhir adalah laporan posisi
keuangan konsolidasian dengan aset dan liabilit anak
perusahaan dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal
kombinasi bisnis.
Akuisisi Kepemilikan Penuh di Bawah Nilai Wajar
Aset Bersih
Jika aset atau liabilitas yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dispesifikasikan secara
salah, kesalahan harus diperbaiki dan nilai aset serta liabilitas dinilai pada nilai
wajarnya. Apabila sudah selesai, jika nilai wajar dari konsiderasi yang diberikan tetap
lebih kecil dibanding nilai wajar dari aset bersih yang diperoleh, pertumbuhan yang
disebabkan oleh pengakuisisi diakui sebagai perbedaan.
Secara umum, kombinasi binsis di mana:
(1)Jumlah nilai wajar pada tanggal akuisisi dari konsiderasi yang diberikan, banyak
kepemilikan ekuitas dibuat oleh pengakuisisi, dan banyak kepentingan
nonpengendali kurang dari
(2)Jumlah di mana aset bersih teridentifikasi harus dinilai pada tanggal akuisisi yang
dispesifikasikan oleh PSAK 22 yang dianggap sebagai diskon pembelian (purchase
discount), dan pertumbuhan disebabkan oleh pengakuisisi dikenali
sebagai perbedaan.
Ilustrasi Perlakuan Selisih Diskon Pembeli

PT Induk dan PT Anak, asumsikan bahwa nilai buku dan nilai wajar tanggal akuisisi aset dan
liabilitas PT Anak adalah sama, kecuali bahwa nilai wajar tanah PT Anak adalah Rp40.000.000,
lebih besar daripada nilai bukunya. Pada 1 Januari 20X1, PT Induk mengakuisisi seluruh modal
saham biasa PT Anak senilai Rp310.000.000 yang mengakibatkan pembelian dengan diskon.
Situasi kepemilikan yang ditimbulkan adalah sebagai berikut.
Ilustrasi Perlakuan Selisih Diskon Pembeli

PT Induk mencatat investasinya di PT Anak dengan jurnal sebagai berikut:


Investasi di saham PT anak Rp 310.000.000
Kas Rp 310.000.000
(Mencatat pembelian saham PT anak)

Pada contoh ini, nilai wajar tanggal akuisisi aset bersih PT Anak lebih besar daripada nilai
bukunya, yaitu Rp40.000.000. Akan tetapi, harga pembelian melebihi nilai buku PT Anak hanya
sebesar Rp10.000.000 dan karenanya kurang dari nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang
diambil alih. Oleh karena itu, kombinasi bisnis tersebut menunjukkan pembelian dengan diskon.
Seluruh aset dan liabilitas harus dinilai pada nilai wajar yang dalam hal ini hanya memerlukan
revaluasi tanah PT Anak.
Ilustrasi Perlakuan Selisih Diskon Pembeli
Apabila laporan posisi keuangan konsolidasian disusun sesaat setelah kombinasi bisnis, maka dibuat jurnal eliminasi berikut ini
dalam kertas kerja konsolidasi :
• Menghilangkan saldo investasi E(11)
Modal Saham Biasa PT Anak Rp 200.000.000
Saldo Laba Rp 100.000.000
Selisih Rp 10.000.000
Investasi pada Saham PT Anak Rp 310.000.000
• Menetapkan selisih dalam pembelian dengan diskon. E(12)
Tanah Rp 40.000.000
Selisih Rp 10.000.000
Saldo Laba (Keuntungan atas Pembelian PT Anak) Rp 30.000.000
• Saldo investasi yang dihilangkan. E(13)
Modal Saham Biasa-PT Anak Rp 200.000.000
Saldo Laba Rp 100.000.000
Selisih Rp 5.000.000
Investasi dalam Saham PT Anak Rp 295.000.000
• Menetapkan selisih dalam pembelian dengan diskon E(14)
Tanah Rp 40.000.000
Selisih Rp 5.000.000
Saldo Laba (Keuntungan pada Pembelian PT Anak) Rp 45.000.000
Ilustrasi Perlakuan Selisih Diskon Pembeli

• Sekali aset dan liabilitas PT Anak dinilai pada nilai wajarnya dalam kertas kerja
konsolidasian, keuntungan sebesar Rp30.000.000 melebihi nilai wajar dari aset bersih PT
Anak sebesar Rp340.000.000 dari nilai wajar konsiderasi yang diberikan oleh PT Induk
sebagai pertukaran sebesar Rp310.000.000, dalam jurnal E(12), keuntungan dicatat secara
langsung ke Saldo Laba karena tidak ada laporan laba rugi yang telah disiapkan, hanya
laporan posisi keuangan.
• Jika konsolidasi yang diberikan dalam pertukaran lebih kecil dari nilai buku PT Anak,
prosedur yang serupa akan mengikuti kecuali selisih memiliki saldo kredit. Sebagai contoh,
asumsikan bahwa PT Induk membayar sebesar Rp295.000.000 untuk semua modal saham
biasa dari PT Anak Ayat jurnal eliminasi dimasukkan dalam kertas kerja untuk membuat
laporan posisi keuangan konsolidasian secara cepat setelah kombinasi bisnis yang akan
disajikan pada E(13) dan E(14).
Penyusunan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Sesaat Setelah Akuisisi Kepemilikan
• Pendekatan yang diterapkan untuk menyiapkan satu set lengkap laporan keuangan konsolidasi
setelah kombinasi bisnis sama dengan yang digunakan dalam menyiapkan laporan posisi
keuangan konsolidasian sesaat setelah tanggal kombinasi bisnis. Namun, selain aset dan
liabilitas, ditambahkan juga penggabungan untuk pendapatan dan beban dari perusahaan-
perusahaan konsolidasi.
• Dalam proses penggabungan, eliminasi harus dibuat kertas kerja konsolidasi, sehingga laporan
keuangan konsolidasian akan menyajikan seolah-olah merupakan laporan keuangan
perusahaan tunggal. Karena konsolidasi setelah akuisisi anak perusahaan melibatkan
perubahan-perubahan sejalin dengan berlalunya waktu, hasil dari laporan keuangan sangat
bergantung pada penerapan konsep laba bersih konsolidasi dan saldo laba konsolidasi.
• Pendekatan konsolidasi yang secara tradisional telah digunakan di sebagian besar negara,
seperti Indonesia, Amerika Serikat, dan Kanada secan esensi adalah pendekatan induk
perusahaan, yang menekankan pada laba dan saldo laba dari entita kondolidasi yang terutang
(accruing) ke induk perusahaan.
Laba Bersih Konsolidasi

• Dalam ketiadaan transaksi dalam perusahaan konsolidasi, laba bersih konsolidasi


(consolidated net income) sama dengan pendapatan induk perusahaan dari operasi
pribadi, tidak termasuk investasi yang datang dari anak perusahaan konsolidasian,
ditambah pendapatan bersih dari setiap anak perusahaan konsolidasian yang
disesuaikan dengan selisih yang dihapus.
• Pendapatan investasi antarperusahaan dari anak perusahaan konsolidasian tercakup
dalam pendapatan bersih induk perusahaan berdasarkan metode biaya atau metode
ekuitas harus dieliminasi dalam menghitung pendapatan bersih dan mencegah
penghitungan ganda.
Laba Bersih Konsolidasi

Pada contoh yang sederhana dengan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya, laba bersih konsolidasi
adalah sama dengan laba induk perusahaan dari hasil operasinya sendiri ditambah laba bersih anak
perusahaan, disesuaikan dengan penghapusbukuan selisih. Untuk mengilustrasikan. misalnya PT Idaman
membeli seluruh saham PT Amanah pada nilai bukunya. Selama tahun 20X1. PT Amanah melaporkan laba
bersih Rp25.000.000. sementara PT Idaman melaporkan laba bersih Rp125.000.000, termasuk pendapatan
dengan metode ekuitas dari investasi di PT Aminah sebesar Rp25.000.000 Laba bersih konsolidasian untuk
periode 20X1 dihitung sebagai berikut :
Saldo Laba Konsolidasi

• Saldo laba konsolidasi (consolidated retained earnings) adalah bagian dari


laba yang tidak didistribusikan oleh perusahaan yang dikonsolidasi yang
dimiliki oleh pemegang saham induk perusahaan.
• Saldo laba konsolidasi pada akhir periode sama dengan saldo laba
konsolidasian awal ditambah laba bersih konsolidasi yang disebabkan
oleh kepentingan nonpengendali, dikurangi dividen yang diumumkan oleh
induk perusahaan.
Ilustrasi Saldo Laba Konsolidasi

Dalam kasus sederhana yang diberikan sebelumnya, asumsikan bahwa saldo laba PT Idaman pada
Januari 20X1 adalah Rp400.000.000 dan PT Amanah sebesar Rp250.000 000. Selama tahun 20X1
PT Amanah melaporkan laba bersih Rp25.000.000 dan mengumumkan dividen Rp10.000.000. PT
Idaman melaporkan laba operasi tersendiri Rp100.000.000 ditambah laba dari 100% kepemilikan PT
Amanah menggunakan metode ekuitas sebesar Rp25.000.000, PT Idaman mengumumkan divides
sebesar Rp30.000.000. Berdasarkan informasi tersebut, saldo laba PT Idaman dan PT Amanah per
31 Desember 20X1 dihitung sebagai berikut :
Format Kertas Kerja
FIGUR 4-9
Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi-100%
Kepemilikan Dibeli Pada Nilai Buku
Untuk melihat proses konsolidasi sesaat setelah akuisisi, asumsikan bahwa pada tanggal
1 Januari 20X1, PT Induk membeli semua saham biasa PT Anak pada nilai buku yang
mendasarinya sebesar Rp300.000.000. Pada saat itu, PT Anak mempunyai saham biasa
beredar sebesar Rp200.000.000 dan saldo laba sebesar Rp100.000.000. Situasi
kepemilikan yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi-100%
Kepemilikan Dibeli Pada Nilai Buku

Tahun Awal Kepemilikan

Pada tanggal 1 Januari 200X1, PT Induk mencatat pembelian saham buasa PT Anak
dengan ayat jurnal berikut :

• Mencatat pembelian saham PT Anak E(15)


Investasi pada Saham PT Anak Rp 300.000.000
Kas Rp 300.000.000
Selama tahun 20X1. PT Induk mencatat laba operasi sebesar Rp140.000.000, tidak
termasuk pendapatan dari investasi pada PT Anak, dan mengumumkan dividen sebesar
Rp60.000.000. PT Anak melaporkan laba bersih sebesar Rp50.000.000 dan
mengumumkan dividen sebesar Rp30.000.000.
Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi-100%
Kepemilikan Dibeli Pada Nilai Buku

Ayat Jurnal Induk Perusahaan

PT Induk mencatat pendapatan dan dividen dari PT Anak menggunakan metode


ekuitas dengan ayal jurnal berikut :

• Mencatat dividen dari PT Anak E(16)


Kas Rp 30.000.000
Investasi pada Saham PT Anak Rp 30.000.000
(Rp30.000.000 x 1,00)
Informasi Terpilih atas PT Induk dan PT Anak pada Tanggal 1 Januari
20X1, dan untuk Tahun 20X1 dan 20X2
FIGUR 4-10
31 Desember 20X1, Kertas Kerja Metode Ekuitas untuk Laporan
Keuangan Konsolidasian, Tahun Awal Kepemilikan; Akuisisi 100% pada
Nilai Buku
FIGUR 4-11
Ayat Jurnal Eliminasi
• Mencatat Pendapatan Metode Ekuitas E(17)
Investasi pada saham PT Anak Rp 50.000.000
Pendapatan dari anak perusahaan Rp 50.000.000
(Rp 50.000.000x 1,00)

• Mengeliminasi Pendapatan dari anak perusahaan E(18)


Pendapatan dari anak perusahaan Rp 50.000.000
Dividen yang diumumkan Rp 30.000.000
Investasi pada saham PT Anak Rp 20.000.000

• Mengeliminasi Saldo Investasi awal E(19)


Saham biasa PT Anak Rp 200.000.000
Saldo laba, 1 Januari Rp 100.000.000
Investasi pada saham PT Anak Rp 300.000.000
Hubungan Dalam Kertas Kerja
1 2 3
Pembukuan berpasangan Dalam kertas kerja bagian
Masing masing dari dua bagian
mengharuskan total debit sama laporan posisi keuangan, total
pertama kertas kerja "masuk ke
dengan total kredit untuk setiap saldo debit harus sama dengan
dalam bagian di bawahnya
ayat jurnal eliminasi dan untuk total kredit untuk tiap perusahaan
dengan urutan yang logis
kertas kerja secara keseluruhan dan untuk entitas konsolidasi

4 5
Apabila induk perusahaan menggunakan metode ekuitas
Prosedur klerikal lain juga
untuk akuntansi investasinya. tidak terdapat laba belum
terdapat dalam kertas kerja
terealisasi dari transaksi antarperusahaan, dan tidak terjadi
penurunan nilai goodwill, laba bersih konsolidasi harus
sama dengan laba bersih induk perusahaan dan saldo laba
konsolidasi harus sama dengan saldo laba
induk perusahaan
Tahun Kedua Kepemilikan dan Tahun-Tahun
Ayat Jurnal Induk Perusahaan Setelahnya
Konsolidasi dua tahun setelah akuisisi diilustrasikan dengan contoh berkelanjutan dari PT Induk dan PT Anak,
berdasarkan data pada Figur 4-11. Laba PT Induk dari operasi terpisahnya untuk tahun 20X2 sebesar Rp160.000.000
dan ia membayar dividen sebesar Rp60.000.000. PT Anak melaporkan laba bersih sebesar Rp75.000.000 di tahun
20X2 dan membayar dividen sebesar Rp40.000.000. Ayat jurnal metode ekuitas yang dicatat oleh PT Induk pada
tahun 20X2 adalah sebagai berikut :
• Mencatat dividen dari PT Anak (20)
Kas Rp 40.000.000
Investasi pada Saham PT Anak Rp 40.000.000
(Rp 40.000.000 x 1,00)
• Mencatat pendapatan metode ekuitas (21)
Investasi pada Saham PT Anak Rp 75.000.000
Pendapatan dari Anak Perusahaan Rp 75.000.000
(Rp75.000.000 x 1,00)
Dengan ayat jurnal tersebut, saldo akun investasi yang dilaporkan PT Induk meningkat da Rp320.000.000 pada
tanggal 1 Januari 20X2, menjadi Rp355.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011 dan laba bersih PT Induk
dilaporkan sebesar Rp235.000.000 (Rp160.000.000+ Rp75.000.000).
Tahun Kedua Kepemilikan dan Tahun-Tahun
Setelahnya
Kertas Kerja Konsolidasi-Tahun Kedua Setelah Kombinasi Bisnis

Ayat jurnal E(21) mengeliminasi pendapatan PT Induk dari PT Anal di tahun 20X2 dan pembayaran dividen dari PT
Anak untuk PT Induk. Kredit ke akun investasi padi ayat jurnal E(22) menghilangkan perubahan dalam akun
investasi yang dicatat oleh PT Induk selamu periode tersebut.
• Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan E(22)
Pendapatan dari Anak Perusahaan Rp 75.000.000
Dividen yang Diumumkan Rp 40.000.000
Investasi pada Saban PT Anak Rp 35.000.000
• Mengeliminasi saldo Investasi Awal E(23)
Saham biasa PT Anak Rp 200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari Rp 120.000.000
Investasi pada saham PT Anak Rp 320.000.000
Tahun Kedua Kepemilikan dan Tahun-Tahun
Setelahnya
Karena induk perusahaan membeli semua saham biasa anak perusahaan
pada nilai bukunya mencatat investasinya menggunakan metode ekuitas,
saldo investasinya sama dengan ekuitas pemegang saham anak perusahaan.
Seluruh saldo laba anak perusahaan harus dieliminasi tiap akhir periode.
Saldo laba PT Anak sebesar Rp 100.000.000 pada tanggal kombinasi bisnis
tidak dapat dibeli oleh PT Induk dan karenanya harus dikeluarkan dari
saldo laba konsolidasian. Kemudian dan peningkatan saldo laba PT Anak
sebesar Rp20.000.000 selama tahun 20X1 sudah termasuk dalam saldo laba
PT Induk karena penggunaan metode ekuitas.
KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI-
KEPEMILIKAN 100% DAN
DIAKUISISI LEBIH BESAR DARI
NILAI BUKU
Dalam banyak kasus, investasi pada perusahaan
lain dibeli pada nilai yang melebit of be saham
yang diakuisisi. Selisih lebih harga beli dibanding
nilai buku aset bersih teridentifikasi dibeli harus
dialokasikan ke aset dan liabilitas yang dibeli,
termasuk goodwill yang dibeli Revaluasi harus
dibuat di kertas kerja konsolidasi setiap
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Sebagai tambahan, jika revaluasi terkait dengan
aset atau liabilitas yang harus disusutkan,
diamortisasi, atau selain yang dihapusbukukan,
ayat jurnal eliminasi yang tepat harus dibuat di
kertas kerja konsolidasi untuk mengurangi laba
bersih konsolidasi.
Tahun Awal Kombinasi Bisnis
Untuk mengilustrasikan pembelian kepemilikan di atas nilai buku, asumsikan PT
Induk membel seluruh saham biasa PT Anak pada 1 Januari 20X1 sebesar
Rp387.500.000. Harga beli terdiri dari kas Rp300.000.000 dan wesel bayar 60 hari
sebesar Rp87.500.000 (dibayar seat jatuh tempo selame tahan 20X1). Pada tanggal
kombinasi bisnis, aset dan liabilitas PT Anak tertera di Figur 4.2. Situasi kepemilikan
dapat digambarkan sebagai berikut.

Biaya perolehan investasi Rp. 387.500.000

Nilai buku
Saham biasa PT
1
Anak Rp. 200.000.000

Saldo laba PT Anak Rp. 100.000.000

Rp. 300.000.000

A
1,00
Bagian PT Induk (Rp. 300.000.000)

Selisih antara nilai buku dan harga perolehan Rp. 87.500.000


Tahun Awal Kombinasi Bisnis
Total nilai buku saham PT Anak pada tanggal kombinasi bisnis Rp300,000,000,
Selhanters total harga beli Rp 387.500.000 dan nilai buku saham yang, diperoleh
sebesar Rp87 500,000 Pada tanggal kombinasi bisnis, seluruh aset dan liabilitas
PT Anak memiliki nila wajar yang sama dengan nilai buku, kecuali sebagai berikut.

Biaya perolehan investasi


Rp387.500.000 Selisih lebih biaya perolehan
Selisih Antara Nilai di atas nilai wajar aset bersih
yang dapat diidentifikasi
Nilai wajar aset bersih yang Rp12.500.000
Total selisih dapat diidentifikasi
Nilai Buku Nilai Wajar Wajar dan Nilai Buku Rp375.000.000
Rp37.500.000
Selisih lebih nilai wajar di atas
Persediaan Rp. 60.000.000 Rp. 65.000.000 Rp. 5.000.000 nilai buku aset bersih yang
dapat diidentifikasi
Nilai buku aset bersih yang Rp75.000.000
dapat diidentifikasi
Tanah Rp. 40.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 10.000.000 Rp300.000.000

Bangunan dan Peralatan Rp. 300.000.000 Rp. 360.000.000 Rp.60.000.000

Rp. 400.000.000 Rp. 75.000.000 Rp.75.000.000


Ayat Jurnal Induk
Perusahaan
24Investasi Pada Saham PT Anak Rp. 387.500.000

Kas Rp. 300.000.000

Wesel Bayar Rp. 87.500.000

Mencatat Deviden Dari PT Anak

25Kas Rp. 30.000.000

Investasi Pada Saham PT Anak Rp. 30.000.000

Mencatat Deviden Dari PT Anak

26Investasi Pada Saham PT Anak Rp. 50.000.000

Pendapatan Dari Anak Perushaan Rp. 50.000.000

Mencatat Pendapatan Metode Ekuitas


Ayat Jurnal Induk
Perusahaan
Ayat Jurnal (25) dan (26) sana seperti jika PT Induk
memperoleh investasi dari saak perusahaan pada nilai buku.
Sebagai tambahan. diperlukan juga ayat jurnal tambahan
untuk mengaki penghapusbukuan selisih. 27Pendapatan Dari Anak Perusahaan Rp. 5.000.000

Pada pembukuan PT Induk, akun Investasi pada saham PT Anak


Investasi Pada Saham PT
Anak Rp. 5.000.000
termasuk selisih. Bagian dari selisih. Rp5.000.000, terkait
dengan persediaan PT Anak yang terjual selama tahun 20X1. Menyesuaikan Laba Atas Selisih Yang Terkait Pada Persediaan Yang Telah
Karena aset yang di dalamnya terdapat bagian dari selisih Terjual
tersebut telah terjual pada akhir tahun, sebagian selisih harus
dihapusbukukan dengan mengurangi sejumlah yang tersebut
pada ayat jurnal (27). Tambahan Rp60.000.000 dari selisih
diatribusikan sebagai selisih lebih nilal wajar atas nilai
bukubangunan dan peralatan PT Anak. Penggunaan metode
28Pendapatan Dari Anak Perusahaan Rp. 6.000.000
ekuitas memerlukan penyesuaian (matching)tambahan biaya Investasi Pada Saham PT
dengan pendapatan yang diakui dari investasi, dan ini Anak Rp. 6.000.000
diselesaikan melalui amortisasitahunan sebesar Rp6.000.000
(Rp60.000.000+ 10) selama masa ekonomis 10 tahun, yang
Mengarmotisasi Selisih Yang Terkait Pada Bangunan&Peralatan
disajikanseperti pada ayat jurnal (28) untuk tahun 20X1.
Kertas Kerja Konsolidasi
(E 29)Pendapatan Dari Anak Perusahaan Rp. 36.000.000
Dividen Yang Diumumkan Rp.30.000.000
Investasi Pada Saham PT Anak RP. 6.000.000
Mengeliminasi Pendapatan Dari Anak Perusahaan

(E 30)Saham Biasa-PT Anak Rp. 200.000.000


Saldo Lab,1 Januari Rp. 100.000.000
Selisih Rp. 87.500.000
Investasi Pada Saham PT Anak Rp. 387.500.000
Mengeliminasi Saldo Investasi Awal
Ayat jurnal (29) menghapus pengaruh bersih laba akrual yang dicatat oleh induk selanis
20X1 di dalam ayat jurnal (26), (27), (28), dan (29) dan menghapus dividen yang
diumumkan anak perusahaan selama periode berjalan, seperti yang dicatat pada ayat
jurnal (25). Eliminas yang kedua, E(30), menghapus saldo ekuitas pemegang saham anak
perusahaan dan akun investasi induk perusahaan pada awal periode. Karena harga beli
investasi melebihi nilai buku, selisih pembelian muncul sebagai penyeimbang dalam ayat
jurnal ini merepresentasikan jumlah yang belum diamortisasi pada awal periode. Karena
kombinasi bisnis terjadi pada hari pertama tahun 20X1, jumlahnya sama dengan jumlah
selisih pada tanggal kombinasi bisnis, Rp87.500.000. Seperti sebelumnya, akun selisih
merupakan akun sementara (clearing account) di kertas kerja dan dimasukkan di bagian
laporan posisi keuangan dalam kertas kerja pada bagian aset paling bawah.
Kertas Kerja Konsolidasi
Ayat jurnal E(31) mengalokasikan nilai awal 31Beban Pokok Penjualan Rp5.000.000
selisih ke akun-akun aset dan beban yang
Tanah Rp10.000.000
tepat berdasarkan selisih dengan nilai wajar
yang dihitung sebelumnya. Karena seluruh Bangunan dan Peralatan Rp60.000.000
persediaan yang dimiliki pada tanggal
kombinasi bisnis sudah terjual selama tahun Goodwill Rp12.500.000
berjalan, Rp5.000.000 selisih yang terkait Selisih Rp87.500.000
dengan persediaan dialokasikan langsung ke
beban pokok penjualan. Beban pokok Mengalokasikan Selisih Awal.
persediaan yang dicatat dalam pembukuan PT
Anak sudah benar untuk laporan keuangan
sebagai perusahaan tersendiri. Namun, biaya 32 Beban Penyusutan Rp6.000.000
persediaan untuk entitas konsolidasi Akumulasi Penyusutan Rp60.000.000
dipandang Rp5.000.000 lebih tinggi, dan
Mengamortisasi Selisih Yang Terkait Dengan Bangunan dan Peralatan: Rp60.0000.000 :
tambahan blaya ini termasuk ke dalam beban 10 Tahun
harga pokok persediaan konsolidasi Tidak ada
lagi ayat jurnal kertas kerja yang perlu dibuat 33 Kerugian Penurunan Nilai Goodwill Rp3.000.000
di masa datang
Goodwill Rp3.000.000
Penurunan Nilai Goodwill untuk Penurunan Nilai.
Laba Bersih Dan Saldo Laba Konsolidasi, 20x1; Pembelian Lebih Besar Dari Nilai Buku

Figur 4-14
Ayat Jurnal Induk Perusahaan
34Kas Rp40.000.000
Investasi Pada Saham PT Anak Rp40.000.000
Mencatat Dividen Dari PT Anak

35Investasi Pada Saham PT Anak Rp75.000.000


Pendapatan Dari Anak Perusahaan Rp75.000.000
Mencatat Pendapatan Metode Ekuitas

36Pendapatan Dari Anak Perusahaan Rp6.000.000


Investasi Pada Saham PT Anak Rp6.000.000
Mengamortisasi Selisih Yang Terkait Pada Bangunan Dan Peralatan

Ayat jurnal (36) untuk mencatat amortisasi 20X2 dari selisih yang berhubungan dengan bangunan dan
peralatan sama dengan ayat jurnal (28) yang dicatat PT Induk di tahun 20X1 karena menggunakan metode
garis lurus.
Ayat Jurnal Induk Perusahaan

Perubahan akun investasi induk perusahaan untuk tahun 20X1 dan 20X2 dapat diringkas sebagai berikut
Kertas Kerja Konsolidasi-Tahun Kedua Setelah Kombinasi Bisnis

Kertas kerja untuk menyusun satu set laporan keuangan konsolidasian tahun 20X2 dillustrasikan sebagaimana pada
Figur 4-16. Ayat-ayat jurnal eliminasi pada akhir tahun 20X2 sama dengan pada akhir tahun 20X1.dividen PT Anak
tahun 20X2:Ayat jurnal pertama di kertas kerja, E(37), mengeliminasi laba PT Induk dari PT Anak dan dividen pt
anak tahun 20x2;

37Pendapatan Dari Anak Perusahaan Rp69.000.000


Dividen Yang Diumumkan Rp40.000.000
Investasi Pada Saham PT Anak Rp29.000.000
Mengeliminasi Pendapatan Dari Anak Perusahaan
31 Desember 20x2, Kertas Kerja Metode Ekuitas Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian, Tahun
Kedua Setelah Kombinasi Bisnis; Akuisisi Penuh (100%) Di Atas Nilai Buku.

Figur 4-15
Ayat Jurnal E (38) Menghapus Saldo Ekuitas Pemegang Saham Anak Perusahaan Dan Akun Investasi
Induk Perusahaan Pada Awal Periode

38Saham Biasa-PT Anak Rp200.000.000


Saldo Laba, 1 Januari Rp120.000.000
Selisih Rp73.500.000
Investasi Pada Saham PT Anak Rp393.500.000
Mengeliminasi Saldo Investasi Awal
Laba Bersih Dan Saldo Laba Konsolidasi 20x2; 100% Pembelian Lebih
Besar Dari Nilai Buku
Ayat Jurnal E (39) Mengalokasikan Selisih Pembelian Pada 1 Januari 20x2
39Tanah Rp10.000.000
Bangunan dan Peralatan Rp60.000.000
Goodwill Rp10.000.000
Selisih Rp73.500.000
Akumulasi Penyusutan Rp6.000.000
Mengalokasikan Selisih

Penyusutan Tahun 20X2 Sebagai Bagian Dari Selisih Yang Dialokasikan Ke Bangunan Dan
Gedung Terlihat Pada Ayat Jurnal E (40)

40Beban Penyusutan Rp6.000.000


Akumulasi Penyusutan Rp6.000.000
Mengamortisasi Selisih Yang Terkait Dengan Bangunan Dan Peralatan: Rp 60.000.000:10
Tahun
Utang dan Piutang
Antarperusahaan
Ayat E(41) menyempurnakan saldo laba konsolidasi awal dan saldo
goodwill untuk kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba
rugi konsolidasian tahun 20X1.

41 Utang Piutang Rp1.000.000


Piutang Dagang Rp1.000.000
Menghapus utang piutang antarperusahaan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai