Kelompok 1:
1
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahma-Nya penulis dapat
menyeleaikan makalah untuk mata kuliah Akuntansi Menengah 2 dengan judul bab
“Investasi : Instrumen Ekuitas Dan Utang.”
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Puji Astuti,
M.M.,Si.,Ak,.CA. selaku Dosen Pengampu mata kuliah ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bermanfaat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Akhir kata penulis memohon maaf atas segala kekurangan dalam makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
2
Daftar Isi
Cover..................................................................................................... 1
Kerangka Bab :
3
INVESTASI : INSTRUMEN EKUITAS
A. ASET KEUANGAN
Definisi
Menurut PSAK 50 (revisi 2014) instrumen keuangan: penyajian, aset keuangan adalah
setiap aset yang berbentuk:
1. Kas;
2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain;
3. Hak kontraktual;
a. Untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau
b. Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut; atau
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
a. Nonderivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima
suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan; atau
b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan
sejumlah tertentu kas atau aset keungan lain dengan sejumlah tertentu instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas. Untuk tujuan ini instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas tersebut tidak termasuk instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas tersebt di masa depan.
a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
b. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
c. Pinjaman yang diberikan dan piutang
d. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk di jual
4
Jurnal yang dicatat PT Angkasa pada tanggal perolehan investasi tersebut adalah
5
METODE NILAI WAJAR
Pengukuran setelahnya
Untuk investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak menimbulkan adanya pengaruh
signifikan atau pengendalian, maka berdasarkan klasifikasi aset keuangan dalam
PSAK 55 (revisi 2014)investasi dalam instrumen ekuitas dapat dibagi menjadi:
1. Aset keuangan yang di ukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam keompok tersedia untuk dijual.
Untuk kedua jenis investasi tersebut, pengukurannya menggunakan nilai ajar.
Perbedaannya adalah dalam hal perlakuan akutansi untuk keuntungan /kerugian yang
timbul dari penyesuaian atas nilai wajar. Untuk investasi yang termasuk dalam
klasifikasi di ukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, maka
keuntungan/kerugin tersebut di aku dalam laporan laba rugi. Sedangkan untuk
investasi yang termasuk dalam keompok tersedia untuk di jual, penyesuaian nilai
wajar di akui dalam penghasilan komprehensif lain.
Penghentian pengakuan
31 Oktober 201
Investasi di saham Rp. 300.000.000
Kas Rp. 300.000.000
31 Desember 2015
6
Piutang Deviden Rp. 6.000.000
Pendapatan Deviden Rp. 6.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar investasi PT. Terang adalah Rp
303.000.000
31 Desember 2015
Keuntungan/Kerugian Belum terealisasi – Laba/Rugi Rp.3.000.000
Investasi Saham Rp.3.000.000
5 Januari 2016
Kas Rp.304.000.000
Investasi di Saham Rp.297.000.000
Keuntungan Penjualan Investasi Rp. 7.000.000
Atau :
Kas Rp.304.000.000
Penyisihan Keuntungan/Kerugian Belum Terealisasi Rp.3.000.000
Investasi di Saham Rp.300.000.000
Keuntungan Penjualan Investasi Rp.7.000.000
7
(15% x Rp 40.000.000 = Rp 6.000.000)
Perbedaan aya Jurnal ini dengan ayat jurnal diatas adalah akun Keuntungn/kerugian
belum terealisasi tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi. Tetapi di penghasilan
komprehensif lain.
Atau :
Kas Rp.304.000.000
Penyisihan Keuntungan/Kerugian Belum Terealisasi Rp.3.000.000
Investasi di Saham Rp.300.000.000
Keuntungan Penjualan Investasi Rp.4.000.000
Keuntungan/Kerugian Belum Terealisasi – Rp.3.000.000
Penghasilan Komprehensif Lain
Perbedaan ayat jurnal transaksi penjualan investasi tersedia untuk dijual dan
investasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah karena
keuntungan/kerugian belum terealisasi dari investasi tersedia untuk dijual dilaporkan
dalam penghasilan komprehensif lain, maka pada saat penjualan akun tersebut harus
dihapuskan (sudah terealisasi sehingga diakui sebagai keuntungan/kerugian).
Seringkali entitas memiliki beberapa jenis investasi (portofolio investasi).
Berikut adalah contoh pengakuan terkait portofolio investasi di instrumen ekuitas.
8
PT. Amanda 25.000.000 26.000.00 1.000.000
PT. Bakti 32.000.000 31.500.000 ( 500.000)
PT. Cakra 140.000.000 105.000.000 (35.000.000)
Total 197.000.000 162.500.000 (34.500.000)
Saldo penyesuaian periode -
sebelumnya
Penyesuaian nilai wajar (34.500.000)
Pada tanggal 25 Januari 2016, PT Nuri menjual semua sahamnya kepada PT Amanda
dengan harga Rp 27.250.000.
Pada tanggal 16 Maret 2016, PT Nuri membeli saham PT Dora seharga Rp24.500.000
16 Maret 2016 (Pembelian Investasi)
Investasi Saham 24.500.000
Kas 24.500.000
Metode Ekuitas
Pengukuran Setelahnya
9
Entitas Asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti
persekutuan, di mana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan
entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama.
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan
kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau
mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.
Ada tidaknya pengaruh signifikan oleh investor atas investee umumnya dibuktikan
dengan satu atau lebih cara berikut ini.
1.Keterwakilan dalam dewan direksi atau organ setara di investee
2.Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasindalam
pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya.
3.Adanya transaksi material antara investor dengan investee
4.Pertukaran personel manajerial
5.Penyediaan informasi teknis pokok
1. Jika investasi menjadi investasi entitas anak, maka investasi dicatat sesuai
dengan PSAK 22 (Revisi 2010) Kombinasi Bisnis dan PSAK 65.
2. Jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi merupakan aset keuangan, maka
entitas mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar.
10
PSAK 15 (Revisi 2013) mengatur mengenai pemgecualian penerapan metode ekuitas.
Jika investasi pada entitas asosiasi dimiliki oleh, atau dimiliki secara tidak langsung
melalui, entitas yang merupakan organisasi model ventura, atau reksa dana,unit
perwalian dan entitas sejenis termasuk dana asuransi terkait investasi, maka entitas
dapat memilih untuk tidak menerapkan metode ekuitas tersebut akan mengukur
investasi pada entitas asosiasi tersebut pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai
dengan PSAK 55 (Revisi 2014).
Pada tanggal 2 Januari 2015, PT Mira membeli 25% kepemilikan di PT Raisa dengan
harga Rp55.000.000.
Kas 55.000.000
Laba bersih PT Raisa untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp40.000.000, PT Mira
mencatat bagian atas laba tersebut sebesar Rp10.000.000 (25% × Rp40.000.000).
Pada tanggal 15 Januari 2016,PT Raisa mengumumkan dan membayar deviden tunai
sebesar Rp 10.000.000. PT Mira mengakui bagian atas deviden tersebut sebesar
Rp2.500.000 (25%×Rp10.000.000).
Kas 2.500.000
11
12
13
14