Anda di halaman 1dari 5

Definisi Aset Keuangan Menurut PSAK 50 (Revisi 2014) instrument keuangan : penyajian, asset

keuangan adalah setiap asset yang berbentuk:

1. Kas
2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain
3. Hak kontraktual:
a) Untuk menerima kas atau asset keuangan lainnya dari entitas lain
b) Untuk mempertukarkan asset keuangan atau liabiltas keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrument ekuitas yang
diterbitkan oleh entitas merupakan :
a) Nonderivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima suatu
jumlah yang bervariasi dari instrument ekuitas yang diterbitkan entitas
b) Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah
tertentu kas atau asset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrument ekuitas
yang diterbitkan entitas. Untuk tujuan ini,instrument ekuitas yang diterbitkan entitas
tersebut tidak termasuk instrument yang merupakan Kontrak untuk menerima atau
menyerahkan instrument ekuitas yang diterbitkan entitas tersebut di masa depan.

Investasi instrument ekuitas:


Berdasarkan ada tidaknya pengaruh signifikan atau pengendalian (yang ada dalam beberapa kasus
dapat ditunjukkan dari persentase kepemilikan di instrument ekuitas),perlakuan akuntansi untuk
investasi di instrument ekuitas dapat dibedakan sebagai berikut:
tabel 16.1 Klasifikasi Investasi Instrumen Ekuitas

Pengaruh signifikan Persentase Perlakuan Acuan PSAK


atau pengendalian kepemilikan Akuntansi
Tidak ada pengaruh <20% Nilai wajar PSAK 55 (Revisi
signifikan 2014)
Terdapat pengaruh 20%-50% Metode ekuitas PSAK 15 (Revisi
signifikan 2013)
Pengendalian >50% Konsolidasi PSAK 65

Namun perlu diingat,yang menentukan perlakuan akuntansi adalah substansi dari kepemilikan
tersebut,bukan batasan persentase diatas. Dalam beberapa kasus,entitas dapat memiliki pengaruh
signifikan walaupun kepemilikan kurang dari 20%. Entitas dapat tidak memiliki pengendalian walaupun
kepemilikan lebih dari 50%

Investasi dalam instrument ekuitas dapat dibagi dalam:


a) Aset keuangan yang diukur pada Nilai wajar melalui laba rugi
b) Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
Contoh 16.2 Pengakuan dan penghentian pengakuan investasi
a. Investasi – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Pada tanggal 31 oktober 2015, PT Lentera membeli 15% kepemilikian PT Terang dengan
total harga perolehan Rp 300.000.000. Investasi tersebut diukur pada Nilai wajar melalui
laporan laba rugi
31 oktober 2015
Investasi di Saham 300.000.000
Kas 300.000.000

PT Terang mengumumkan dividen sebesar Rp 40.000.000 pada tanggal 1 Desember 2015.


Dividen yang diakui PT Terang adalah sebesar 6.000.000 (15% x 40.000.000). Ayat jurnal
yang dicatat PT Lentera atas pengumuman Dividen tersebut adalah:
1 Desember 2015
Piutang Dividen 6.000.000
Pendapatan Dividen 6.000.000

Pada Tanggal 31 Desember 2015, Nilai wajar investasi di PT Terang adalah Rp 303.000.000
31 Desember 2015
Keuntungan/kerugian belum terealisasi – Laba/Rugi 3.000.000
Investasi di Saham 3.000.000

Pada tanggal 5 januari 2016, PT Lentera menjual seluruh investasinya di PT Terang dengan
harga Rp 304.000.000

Harga Jual Rp 304.000.000


Nilai Tercatat Rp 297.000.000
Keuntungan penjualan investasi Rp 7.000.000

5 Januari 2016
Kas 304.000.000
Investasi di Saham 297.000.000
Keuntungan Penjualan Investasi 7.000.000

Contoh 16.2b Investasi – Tersedia untuk dijual

31 oktober 2015(Perolehan investasi)

Investasi di Saham 300.000.000

Kas 300.000.000

1 Desember 2015 (Pengumuman divden)

Piutang dividen 6.000.000

Pendapatan dividen 6.000.000

(15% x Rp 40.000.000 = Rp 6.000.000)


31 Desember 2015 (Penyesuaian nilai wajar)

Keuntungan/kerugian belum terealisasi-penghasilan komprehensif lain 3.000.000

Investasi di saham 3.000.000

Perbedaan ayat jurnal ini dengan ayat jurnal diatas adalah akun keuntungan/kerugian belum terealisasi
tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi, tetapi di penghasilan komprehensif lain

5 Januari 2016 (Penjualan Investasi)

Kas 304.000.000

Investasi di saham 297.000.000

Keuntungan penjualan investasi 4.000.000

Keuntungan/kerugian belum terealisasi – penghasilan komehensif lain 3.000.000

Investasi Instrumen Utang

Investasi perusahaan di instrument utang diatur dalam PSAK 55 (revisi 2014). Investasi di instrument
utang dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Aset keuangan yang diukur pada Nilai wajar melalui laba rugi
2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
4. Aset keuangan yang di klasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
Investasi di instrument utang yang merupakan asset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebelum
melakukan penyesuaian Nilai wajar di akhir periode,terlebih dahulu dilakukan penyesuaian untuk Nilai
tercatat menggunakan biaya perolehan di amortisasi.

Pengehentian Pengakuan
Apabila terjadi penghentian pengakuan (missal,perusahaan melakukan penjualan investasi),maka entitas
menghitung keuntungan/kerugian yang timbul dari penjualan tersebut. Pencatatan untuk penjualan
investasi surat utang yang diklasifikasikan sebagai diukur pada Nilai wajar melalui laporan laba rugi atau
diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual, sama dengan yang sudah dibahas di bagian
investasi ekuitas.

Contoh 16.7 Penghentian Pengakuan


PT Dharma mempunyai investasi yang diklasifikasikan sebagai investasi yang diukur pada Nilai wajar
melalui laporan laba rugi. Saldo tercatat investasi pada tanggal 1 januari 2011 adalah Rp 34.700.000
dan pada tanggal tersebut entitas menjual investasi tersebut dengan harga Rp 35.000.000. Sejak
tanggal pembelian sampai sebelum tanggal penjualan,investasi tersebut telah mengalami kenaikan
nilai wajar sebesar Rp 1.800.000
Jurnal untuk mencatat penjualan investasi adalah:
Kas 35.000.000
Investasi di Surat Utang 34.700.000
Keuntungan Penjualan Investasi 300.000

Jika investasi tersebut merupakan investasi yang tersedia untuk dijual,Apakah jurnalnya sama? Karena
perubahan Nilai wajar atas asset yang tersedia untuk dijual diakui dalam Penghasilan Komprehensif
Lain,maka ayat jurnal pada saat penjualan adalah sbb:
Kas 35.000.000
Keuntungan/kerugian belum terealisasi-penghasilan komprehensif lain 1.800.000
Investasi di Surat Utang 34.700.000
Keuntungan Penjualan Investasi 2.100.000

Penurunan Nilai Investasi


Bukti objektif bahwa asset keuangan mengalami penurunan nilai:
1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam
2. Pelanggaran Kontrak,seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga
3. Pihak pemberi pinjaman,dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan
keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak
peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut
4. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya
5. Hilangnya pasar aktif dari asset keuangan akibat kesulitan keuangan
6. Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas
estimasi arus kas masa depan dari kelompok asset keuangan sejak pengakuan awal aser
dimaksud,meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap asset keuangan secara
individual dalam kelompok asset tersebut, termasuk:
a) Memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut
b) Kondisi ekonomi nasional atau local yang berkorelasi dengan wanprestasi atas asset
dalam kelompok tersebut

Pengukuran
Penurunan Nilai terjadi jika jumlah tercatat asset melebihi Nilai terpulihkan. Untuk investasi
yang diklasifikasikan sebagai diukur pada Nilai wajar melalui laporan laba rugi, tidak perlu dilakukan
penurunan Nilai. Hal ini dikarenakan perubahan Nilai wajar untuk asset tersebut sudah diakui dalam
laba rugi periode Berjalan.

Contoh 16.9 Penurunan Nilai-Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
Pada tanggal 14 Mei 2015, PT Sonata mempunyai investasi di saham yang di terbitkan PT Okta dengan
membayar tunai Rp 40.000.000. Saham PT Okta tidak di perdagangkan di bursa dan tidak dapat
ditentukan Nilai wajarnya secara andal. Oleh karena itu, PT Sonata mencatat investasi tersebut pada
biaya perolehan
14 Mei 2015
Investasi Saham 40.000.000
Kas 40.000.000

Pada tanggal 31 Desember 2015, PT Sonata menilai telah terjadi penurunan Nilai dari
investasi di saham PT Okta tersebut. Diestimasi Nilai terpulihkan dari investasi tersebut sebesar
Rp 25.000.000
31 Desember 2015
Rugi penurunan Nilai 15.000.000
Investasi di Saham 15.000.000

Anda mungkin juga menyukai