Anda di halaman 1dari 15

INVESTASI EKUITAS

&
INVESTASI HUTANG
KELOMPOK 3

FAJRI SWANDA (200301094)


M. RISKI ADI SAPUTRA (200301098)
M. YOAN EKA PUTRA (200301106)
RAMADADIANTY (200301122)

Dosen Pembimbing : Annie Mustika Putri, SE,M.Ak.,Ak.,CA


 
Investasi pada intrumen ekuitas ini
intinya merepresentasikan kepemilikan
Apa itu atas saham yang di terbitkan oleh
entitas lain.
investasi
instrumen
ekuitas ?

 Investor
 Investee
2
Untuk investasi dalam perusahaan asosiasi
diatur dalam PSAK No. 15 tentang Akuntansi
untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi.

3
Ada tidaknya pengaruh signifikan oleh investor atas
investee umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih
cara berikut ini:
1.Keterwakilan dalam dewan direksi atau organ setara investee.

2.Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam


pengambilan keputusan tentang deviden atau distribusi lainnya.

3.Adanya transaksi material antara investor dengan investee.

4.Pertukaran personel manajerial.

5.Penyediaan informasi teknis pokok.

4
Penghentian Penggunaan Metode Ekuitas

Berdasarkan PSAK 15 (Revisi 2013), entitas menghentikan


penggunaan metode ekuitas sejak investasinya berhenti menjadi
investasi pada entitas asosiasi, yaitu:

1. Jika investasi menjadi investasi entitas anak, maka investasi


dicatat sesuai dengan PSAK 22 (Revisi 2010) kombinasi bisnis
dan PSAK 65.

2. Jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi merupkan aset


keuangan, maka entitas mengukur isa kepentingan tersebut
dalam nilai wajar.
5
A. Perhitungan Investasi Instrumen Ekuitas
Contoh :
Pada tanggal 2 Januari, PT Mira membeli 25% Kepemilikan di PT Raisa dengan harga Rp55.000.000
Investasi Saham Rp55.000.000
Kas Rp55.000.000

Laba bersih PT Raisa untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp40.000.000. PT Mira mencatat bagian atas laba tersebut
sebesar Rp10.000.000 (25% x Rp40.000.000).
Investasi Saham Rp10.000.000
Bagian Laba Rugi dari Entitas Sosial Rp10.000.000

Pada tanggal 15 Januari 2016, PT Raisa mengumumkan dan membayar deviden tunai sebesar Rp10.000.000. PT
Mira Mengakui bagian atas deviden tersebut sebesar Rp2.500.000 (25% x Rp10.000.000).

Kas Rp2.500.000
Investasi Saham Rp2.500.000

6
Instrumen utang adalah aset yang membutuhkan pembayaran
tetap kepada pemegangnya, biasanya dengan bunga.
Contoh instrumen utang termasuk obligasi (pemerintah atau
perusahaan) dan hipotek.
Apa itu
investasi
instrumen Karakterisitk Pembeda Instrumen Ekuitas Dan Utang:

utang 1. Terdapat nilai jatuh tempo

2. Terdapat tingkat bunga

3. Terdapat tanggal jatuh tempo

7
Berikut contoh investasi instrumen utang yang dimiliki PT. Wahana (yang dicatat dengan nilai
wajar melalui laba rugi) Portofolio Investasi PT Wahana
Keuntungan/Kerugian
Investasi Nilai Tercatat Nilai Wajar
Belum Terealisasi
PT Ferro Rp95.000.000 Rp110.000.000 Rp15.000.000
PT Gilang Rp180.500.000 Rp168.250.000 -Rp12.250.000
Total Rp275.500.000 Rp278.250.000 Rp2.750.000
Saldo Penyesuaian
periode sebelumnya -
Penyesuaian nilai wajar Rp2.750.000

Investasi di surat Utang Rp2.750.000


Keuntungan/Kerugian belum terealisasi Rp2.750.000

8
Investasi di Obligasi
Pada tanggal 1 januari 2015, PT Bravo membeli Obligasi dengan nilai nominal Rp. 100.000.000 dan tingkat
bunga kupon 10% yang dibayar semesteran tiap tanggal 1 Januri dan 1 Juli. Tingkat bunga efektif adalah
8%. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 januari 2020.
Harga Obligasi :

Nilai sekarang dari pokok utang :


Rp 100.000.000 x 0,6756 Rp67.560.000
Nilai sekarang dari pembayaran bunga
(Rp 100.000.000 x 10% x 6/12) x 8,1109 Rp40.554.000
Rp108.114.000

9
Apabila terjadi penghentian
pengakuan (misal, perusahaan
melakukan penjualan investasi).
Maka entitas menghitung
Penghentian keuntungan/kerugian yang timbul
dari penjualan tersebut sesuai
Pengakuan
dengan klasifikasi.

10
Penghentian Pengakuan
Apabila terjadi penghentian pengakuan (missal, perusahaan melakukan penjualan investasi). Maka entitas menghitung keuntungan/kerugian
yang timbul dari penjualan tersebut sesuai dengan klasifikasi.
Contoh Penghentian Pengakuan
Pada tanggal 1 Januari, PT Dharma menjual investasi dengan harga Rp.35.000.000. Nilai saldo tercatat investasi adalah Rp. 34.700.000,
investasi tersebut talah mengalami kenaikan nilai wajar sebesar Rp. 1.800.000
Jurnal untuk mencatat penjualan investasi, jika diklasifikasikan sebagai :
•Investasi yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba rugi

Kas Rp35.000.000
Investasi di surat Utang Rp34.700.000
Keuntungan Penjualan Investasi Rp300.000

•Investasi yang tersedia untuk dijual

Kas Rp35.000.000
Keuntungan/kerugian belum Terealisasi-Penghasilan
Koprehensif Lain* Rp1.800.000
Investasi di surat Utang Rp34.700.000
Keuntungan Penjualan Investasi Rp300.000

11
Reklasifikasi adalah jumlah yang klasifikasi
ulang ke laba rugi periode berjalan yang
Reklasifikasi sebelumnya diakui dalam pendapatan
Investasi komprehensif lain pada periode berjalan atau
periode sebelumnya.

12
Contoh perlakuan akuntansi apabila terjadi reklasifikasi.
Dari tersedia untuk dijual menjadi dimiliki hingga jatuh tempo
Pada tanggal 1 Januari 2015, PT Dolce Vita mereklasifikasi investasi di obligasi dari kategori tersedia untuk dijual menjadi dimiliki hingga jatuh
tempo. Nilai nominal obligasi adalah Rp. 450.000.000. Pada tanggal reklasifikasi, harga perolehan diamortisasi dari obligasi adalah Rp.
459.928.550. Nilai wajar dari obligasi tersebut adalah Rp. 474.408.250. Tingkat bunga efektif yang baru adalah 7%.
Pada saat reklasifikasi, nilai wajar obligasi sebesar Rp. 474.408.250 menjadi harga perolehan diamortisasi yang baru. Selisih antara nilai tercatat
baru dan nilai nominal:

Nilai tercatat baru Rp. 474.408.250

Nilai nominal Rp. 450.000.000

Selisih Rp. 24.408.250

Keuntungan dan kerugian dalam penghasilan komprehensif lainnya sebesar selisih antara nilai wajar Rp.
474.408.250 dan nilai tercatat lama Rp. 459.928.550, yaitu Rp. 14.479.700, diamortisasi menggunakan
suku bunga efektif.
13
Penyajian dan Pengungkapan
Berikut contoh penyajian Investasi: Instrumen Ekuitas dan Utang

14
THANKS!
Any questions?

15

Anda mungkin juga menyukai