A. Aset Keuangan
Menurut PSAK 50 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Penyajian, aset keuangan
adalah setiap aset yang berbentuk :
1. Kas,
2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain,
3. Hak kontraktual,
a. Untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain, atau
b. Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas
lain dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut; atau
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrument
ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
a. Nonderivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima
suatu jumlah yang bervariasi dari instrument ekuitas yang diterbitkan entitas;
atau
b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan
sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu
instrument ekuitas yang diterbitkan entitas.
Klasifikasi
Investasi dalam instrumen ekuitas dan dalam instrumen utang merupakan aset
keuangan yang diatur PSAK 50 (Revisi 2014) dan PSAK 55 (Revisi 2014), terdapat 4
(empat) klasifikasi aset keuangan, sebagai berikut.
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia dijual.
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Pada saat pengakuan awal investasi, entitas mengukur investasi pada nilai wajarnya.
Apabila investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, maka nilai wajar
tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat didistribusikan secara langsung
dengan perolehan investasi tersebut.
Perbedaan untuk kedua jenis investasi tersebut adalah dalam hal perlakuan akuntansi untuk
keuntungan/kerugian yang timbul dari penyesuaian atas nilai wajar. Untuk investasi yang
termasuk dalam klasifikasi diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, maka
keuntungan/kerugian tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Sedangkan untuk investasi
yang termasuk dalam kelompok tersedia dijual, penyesuaian nilai wajar diakui penghasilan
komprehensif lain.
Penghentian Pengakuan
Apabila entitas menjual investasi yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan, maka
selisih antara nilai tercatat investasi dan harga jual diakui sebagai laba/rugi di tahun berjalan.
Contoh 16.2 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan Investasi
Contoh 16.2a investasi – Diukur pada Nilai wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Pada tanggal 31 Oktober 2015, PT Lentera membeli 15% kepemilikan di PT Terang dengan
total harga perolehan Rp 300.000.000. Investasi tersebut diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.
31 Oktober 2015
Investasi di Saham 300.000.000
Kas 300.000.000
PT Terang mengumumkan dividen sebesar Rp40.000.000 pada tanggal 1 Desember 2015.
Dividen yang diakui PT Terang adalah sebesar Rp6.000.000 (15% x 40.000.000). Ayat jurnal
yang dicatat PT Lentera atas pengumuman dividen tersebut adalah:
1 Desember 2015
Piutang Dividen 6.000.000
Pendapatan dividen 6.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar investasi di PT Terang adalah Rp303.000.000
31 Desember 2015
Pada tanggal 5 Januari 2016, PT Lentera menjual seluruh investasinya di PT Terang dengan
harga Rp304.000.000
5 Januari 2016
Kas 304.000.000
Atau:
Kas 304.000.000
Kas 300.000.000
Atau:
Perbedaan ayat jurnal ini dengan ayat jurnal di atas adalah akun keuntungan/kerugian belum
terealisasi tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi, tetapi di penghasilan komperhensif lain.
Kas 304.000.000
Atau:
Kas 304.000.000
Perbedaan ayat jurnal transaksi penjualan investasi tersedia untuk dijual dan investasi
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah karena keuntungan/kerugian belum
terealisasi dari investasi tersedia untuk dijual dilaporkan dalam penghasilan komprhensif lain,
maka pada saat penjualan akun tersebut harus dihapuskan.
Sering kali entitas memiliki beberapa jenis investasi (potofolio investasi). Berikut adalah
cotoh pengakuan terkait potofolio investasi di instrument ekuitas.
Pada tanggal 31 Desember 2015, PT Nuri memiliki portofolio investasi di instrument ekuitas
(yang diklasifikasi sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) sebagai berikut.
Pada tanggal 25 Januari 2016, PT Nuri menjual semua sahamnya di PT Amanda dengan
harga Rp27.250.000
25 Januari 2016
Kas 27.250.000
Pada tanggal 16 Maret 2016, PT Nuri membeli saham PT Dora seharga Rp24.500.000
Kas 24.500.000
Berikut adalah informasi terkait portofolio investasi PT Nuri pada tanggal 31 Desember
2016:
Metode Ekuitas
Pengukuran setelahnya
Metode untuk mencatat investasi pada entitas asosiasi adalah metode ekuitas. Apa
yang dimaksud dengan entitas asosiasi? Suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi
seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan
merupakan entitas anak ataupun bagian pertisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh
signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan
dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.
Ada tidaknya pengaruh signifikan oleh investor atas investee umumnya dibuktikan
dengan satu atau lebih cara berikut ini.
1. Keterwakilan dalam dewan direksi atau organ setara di investee
2. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk pasrtisipasi dalam
pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya.
3. Adanya transaksi material antar investor dengan investee
4. Pertukaran personal manajerial
5. Penyediaan informasi teknis pokok.
Selain itu, dalam mempertimbangkan keberadaan pengaruh signifikan, entitas harus juga
memperhatikan keberadaan hak suara potensial. Sebagai contoh, PT Pinto saat ini hanya
memiliki saham biasa sebesar 15% di PT Suma. PT Pinto juga memiliki opsi beli atas
saham PT Suma dalam posisi sangat menguntungkan (deeply-in-the money). Jika PT
Pinto melaksanakan opsi tersebut akan menyebabkan kepemilikan PT Pinto atas saham
PT Suma meningkatkan menjadi 25%. Dalam kondisi tersebut maka PT Pinto memiliki
pengendalian signifikan atas PT Suma.
Daftar Pustaka
Sumber :
Akuntansi keuangan menengah buku 2 oleh Dwi martini