Anda di halaman 1dari 19

LABA ANTAR PERUSAHAAN

AKTIVA TETAP ATAU OBLIGASI


Nama kelompok:
1.Baiq Yulia Husnul Aini (2016017190)
2.Florensiana Gatinisa (2017017163)
3.Lidwina cristine (2017017167)
4.Marian noviani wiang (2017017174)
5.Hildagar R P J (2017017177)
Aktiva tetap yaang tidak dapat
disusutkan
1. Trasfer ajtiva tetap antaraperusahaan jarang terjadi dibandingkan trasfer persediaan
antara perusahaan.
2. Setiap keuntungan atau kerugian atas penjualan downstream, dimasukkan dalam laba
perusahaan induk dan harus dieleminasi, jumlah eliminasinya 100% tanpa
memperhatikan presentase hak dan minoritas.
3. Setiap keuntungan atau kerugian atas penjualan upstream, dimasukkan dalam laba
perusahaan anak, perusahaan induk hanya mengakui bagiannya atas laba perusahaan
anak, sehingga hanya bagian perusahaan induk atas laba yang belum direalisasi yang
harus dieliminasi.
Penjualan Downstream Tana
1. Tanah tidak mengalami penyusutan
2. Keuntungan atas penjualan tanah tidak boleh dicantumkan dalam laporan
laba rugi konsolidasi, karena tanaj harus dicantumkan dalam harga
pokoknya dalam neraca konsolidasi.
3. Keuntungan atas penjualan tanah harus dieleminasi
4. Tanah yang disajikan terlalu tinggi akan terus disajikan dalam neraca
terpisah anak sampai tanah tersebut dijual kepada pihak luar entitas
konsolidasi
Aktiva tetap yang disusutkan
1. Aktiva tetap antaraperusahaan yang terkena penyusutan, atau amortisasi
yang menghasilkan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
disajikan dalam akun perusahaan afiliasi penjualan
2. Perusahaan harus mengeleminasi pengaruh keuntungan dan kerugian
tersebut dari laporan keuangan induk dan konolidasi sampai entitas
merealisasikan melalui penjualan kepada entitas luar atau melalui
penggunaan dalam entitas konsolidasi.
Penjualan Upstream
• Perusahaan induk menghitung laba investasinya pada tahun penjualan
• Perusahaan induk menyesuaikan bagiannya atas laba yang dilaporkan
perusahaan anak besar.
1)Bagiannya dari setiap keuntungan atas laba yang belum direalisasi
2)Bagiannya dari setiap pengakuan bagian per bagian atas keuntungan yang
belum direalisasi melalui proses penyusutan
Menjual aktiva tetap selain pada nilai
wajar
• Penjualan aktiva tetap antara perusahaan yang menderita kerugian yang
memerlukan evaluasi khusus
• Kerugian tersebut tidak perlu diakui oleh perusahaan afiliasi penjualan
pada pembukuan terpisahnya sebelum penjualan antaraperusahaan atau
tidak ada penjualan
• Penjualan diatas nilai wajar juga menimbulkan ketidakadilan
Transaksi Obligasi Antar Perusahaan

Pada saat perusahaan mengeluarkan obligasi, kewajiban obligasinya akan mencerminkantingkat


bunga pasar yang berlaku. Namun perubahan yang terjadi kemudiaan pada
tingkat bunga pasar akan menciptakan perbedaan antara nilai buku dannilai pasar kewajibantersebut.
Jika tingkat bunga pasar meningkat, nilai pasar kewajiban menjadi lebih kecildibanding nilai
bukunya dan sebagai akibatnya, perusahaan penerbit seharusnyamerealisasikan adanya keuntungan.
menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum, keuntungan tersebut tidak diakui pada buku
perusahaan penerbit. Laba dan rugi terealisasi tapi tidak diakui ini harus diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan sesuai dengan FASB tatment No. 107, “Pengungkapan Nilai Wajar Instrumen
Financial”.
Keuntungan maupum kerugian atas obligasi yang beredar dari afiliasi yang teridentifikasinamun
tidak diakui ini, dapat diakui dengan cara menarik obligasi yang beredar. Induk perusahaan, yang
mengatur seluruh penarikan hutang dan keputusan-keputusan lainnya bagientitas yang dikonsolidasi,
memiliki pilihan sebagai berikut :

1. Perusahaan penerbit (induk atau anak) dapat mempergunakan sumber-sumberyang ada untuk
membeli dan menarik obligasinya sendiri.
2. Perusahaan penerbit (induk atau anak) dapat meminjam uang dari entitas yang bukan afiliasinya
dengan tingkat bunga pasar dan menggunakan dana tersebut untuk menarik obligasinya sendiri
(pemilihan ini merupakan pembayaran kembali)
3. Perusahaan penerbit dapat meminjam uang dari perusahaan afiliasi danmenggunakan dana
tersebut untuk menarik obligasinya sendiri.
4. Suatu perusahaan afiliasi (induk atau anak) dapat membeli obligasi dari perusahaan penerbit
dimana obligasinya ditarik secara kontruktif.
Keuntungan Dan Kerugian Konstruktif Atas
Obligasi Antar Perusahaan
Keuntungan atau kerugian konstruktif atas obligasi adalah
1. keuntungan dan kerugianyang direalisasi dari sudut pandang entitas yang
dikonsolidasikan.
2. yang timbul pada saat perusahaan membeli obligasi suatu afiliasi.
3. dari entitas-entitas lainnya.
4. pada hargadari selain nilai buku obligasi tersebut. Tidak aka nada keuntungan
atau kerugian yang terjadiakibat pembelian obligasi perusahaan afiliasi pada nilai
buku atau dari pinjam meminjamsecara langsung diantara perusahaan afiliasi.
 Pembukuan Penerbit Obligasi

Penjualan obligasi bagi penerbit menimbulkan hutang obligasi. Apabila harga penjualan diatas atau dibawah
nilai normal, selisih harga jual dengan nilai nominal, itu disebut premi atau diskon, dan dijurnal sebagai
berikut:
Kas xxx
Hutang obligasi xxx
Premi obligasi xxx

apabila terjadi diskon :


Kas xxx
Diskon obligasi xxx
Hutang obligasi xxx
CONTOH

Pada tanggal 1 juli 2002 PT indi menerbitkan dan menjual obligasi 10 tahun nilai nominal RP 10miliar dengan
kurs penjualan 110 di pasar primer. Penjualan obligasi pada kurs 110menunjukkan adaanya premi sebesar 10%
dari harga nominal atau Rp 11 miliar. Pencatatan padatanggal penjualan adalah :
Kas  Rp 11.000.000.000
Hutang obligasi  Rp10.000.000.000P
remi obligasi  Rp 1.000.000.000

Atau dapat juga di jurnal sebagai berikut :


Kas  Rp 11.000.000.000
Hutang obligasi  RP 11.000.000.000
Dalam contoh soal diatas, karena pada tanggal penjualan penerbit yakin PT indimembukukan hutang
obligasi Rp 11 miliar terdiri dari nilai nominal dan premi obligasi,
maka premi obligasi diamortisasi selama 10 tahun. Amortisasi pertahun adalah Rp 1.000.000.000/10t
ahun atau 100. juta per tahun. PT indi menerbitkan obligasi pada pertengahan tahun,
sehingga premi obligasi utuk tahun 2002 diamortisasi setengah tahun atau Rp 50 juta dengan jurnala
mortisasi pada akhir tahun (31 desember) sebagai berikut :

Prermi Obligasi  Rp 50.000.000
Beban bunga  Rp 50.000.000

Atau
Hutang obligasi  Rp 50.000.000
Beban bunga  Rp 50.000.000
Untuk kepentingan laporan keuangan priode yang berakhir 31/12/2002 PT indi mencatat beban
bunga yang harus dibayar 1 semester sebagai berikut :

Beban bunga (5% x 10 miliar)  Rp 500.000.000
Hutang bunga  Rp 500.000.000
Umur obligasi 10 tahun mengharuskan penerbit obligasi 10 tahun sejak tanggal penerbitan atau 1 juli
2020. pada saat obligasi membayar hutang obligasi sebesar nilai nominalnya atau Rp 10 miliar.
Amortisasi mengurangi beban bunga, sehingga total beban bunga PT indi per tahun adalah sebagai
berikut:

Penerimaan bunga per tahun, 10% x Rp 100 miliar Rp 1.000.000.000


Amortisasi permi per tahun Rp (100.000.000)
Beban Bunga per tahun Rp 900.000.000
Pada tanggal 1 juli 2020 atau 5 Tahun dari tanggal penerbitan obligasi, premi hutangobligasi telah
diamortisasi setengah dari premi pada awal penerbitan atau Rp500 juta, dengandemikian nilai buku
hutang obligasi adalah : 

Nilai nominal hutang obligasi Rp 10.000.000.000


saldo premi (Rp 1 M- (Rp 100 J x 5 Tahun) Rp 500.000.000
Nilai buku hutang obligasi 1/7/2020 Rp 10.500.000.000
 Pembukuan Investor Obligasi
 
Investor atau pembeli obligasi memiliki akun “ investasi dalam obligasi “ yang harus dicatat pada
tanggal investasi atau pembeli obligasi terjadi, sebagia berikut :

Investasi dalam obligasi  xxx
Kas xxx
Dampak Keuntungan Atau Rugi
Konstruktif Setelah Tahun Berjalan
Dalam kasus PT indi dan PT anta transaksi obligasi antar perusahaan akan mempengaruhihubungan induk-anak hingga
tanggal 1 juli 2012 atau saat obligasi jatuh tempo. Selama tahuntersebut pendapatan investasi dipengaruhi amortisasi
untung/rugi konstruktif. Misalkandalam tahun 2008 PT anta mengumumkan laba sebesar Rp300 juta, yakni dalam
kasus penjualan down stream sehingga perndapatan investasi adalah sebagai berikut :
Laba anak (80% x Rp 300 Jt) Rp 240.000.000
Amortisasi keuntungan konstruktif (Rp 300.000.000)
Pendapatan investasi Rp 210.000.000
Apabila yang terjadi adalah penjualan Up stream, maka pendapatan investasi dihitung sebagai berikut:
Laba anak (80% x Rp 300 jt) Rp 240.000.000
Amortisasi keuntungan konstruktif (80% x Rp 30 jt) (Rp 24.000.000)
Pendapatan investasi Rp 216.000.000
Keuntungan Atau Kerugian Konstruktif Dan
pendapatan Investasi
Keuntungan atau kerugian konstruktif merupakan salah satu komponen
pendapataninvestasi. Jumlah keuntungan atau kerugian yang mempengaruhi pendapatan
investasi induk perusahaan tergantung dari pihak penerbit atau penjual obligasi.
Karena kondisi menganggaphutangnya yang tebus dengan harga yang lebih rendah atau
lebih tinggi.
Obligasi Anak Perusahaan Dibeli Oleh Induk
Perusahaan
Ilustrasi pada bagian ini mirip dengan ilustrasi untuk Pam dan Sue, kecuali
bahwa
anak perusahaan adalah afiliasi penerbit dan penarikan konstruktif obligasi 
mengakibatkan kerugian bagi entitas yang dikonsolidasikan.

Anda mungkin juga menyukai