1. Perusahaan penerbit (induk atau anak) dapat mempergunakan sumber-sumberyang ada untuk
membeli dan menarik obligasinya sendiri.
2. Perusahaan penerbit (induk atau anak) dapat meminjam uang dari entitas yang bukan afiliasinya
dengan tingkat bunga pasar dan menggunakan dana tersebut untuk menarik obligasinya sendiri
(pemilihan ini merupakan pembayaran kembali)
3. Perusahaan penerbit dapat meminjam uang dari perusahaan afiliasi danmenggunakan dana
tersebut untuk menarik obligasinya sendiri.
4. Suatu perusahaan afiliasi (induk atau anak) dapat membeli obligasi dari perusahaan penerbit
dimana obligasinya ditarik secara kontruktif.
Keuntungan Dan Kerugian Konstruktif Atas
Obligasi Antar Perusahaan
Keuntungan atau kerugian konstruktif atas obligasi adalah
1. keuntungan dan kerugianyang direalisasi dari sudut pandang entitas yang
dikonsolidasikan.
2. yang timbul pada saat perusahaan membeli obligasi suatu afiliasi.
3. dari entitas-entitas lainnya.
4. pada hargadari selain nilai buku obligasi tersebut. Tidak aka nada keuntungan
atau kerugian yang terjadiakibat pembelian obligasi perusahaan afiliasi pada nilai
buku atau dari pinjam meminjamsecara langsung diantara perusahaan afiliasi.
Pembukuan Penerbit Obligasi
Penjualan obligasi bagi penerbit menimbulkan hutang obligasi. Apabila harga penjualan diatas atau dibawah
nilai normal, selisih harga jual dengan nilai nominal, itu disebut premi atau diskon, dan dijurnal sebagai
berikut:
Kas xxx
Hutang obligasi xxx
Premi obligasi xxx
Pada tanggal 1 juli 2002 PT indi menerbitkan dan menjual obligasi 10 tahun nilai nominal RP 10miliar dengan
kurs penjualan 110 di pasar primer. Penjualan obligasi pada kurs 110menunjukkan adaanya premi sebesar 10%
dari harga nominal atau Rp 11 miliar. Pencatatan padatanggal penjualan adalah :
Kas Rp 11.000.000.000
Hutang obligasi Rp10.000.000.000P
remi obligasi Rp 1.000.000.000
Prermi Obligasi Rp 50.000.000
Beban bunga Rp 50.000.000
Atau
Hutang obligasi Rp 50.000.000
Beban bunga Rp 50.000.000
Untuk kepentingan laporan keuangan priode yang berakhir 31/12/2002 PT indi mencatat beban
bunga yang harus dibayar 1 semester sebagai berikut :
Beban bunga (5% x 10 miliar) Rp 500.000.000
Hutang bunga Rp 500.000.000
Umur obligasi 10 tahun mengharuskan penerbit obligasi 10 tahun sejak tanggal penerbitan atau 1 juli
2020. pada saat obligasi membayar hutang obligasi sebesar nilai nominalnya atau Rp 10 miliar.
Amortisasi mengurangi beban bunga, sehingga total beban bunga PT indi per tahun adalah sebagai
berikut:
Investasi dalam obligasi xxx
Kas xxx
Dampak Keuntungan Atau Rugi
Konstruktif Setelah Tahun Berjalan
Dalam kasus PT indi dan PT anta transaksi obligasi antar perusahaan akan mempengaruhihubungan induk-anak hingga
tanggal 1 juli 2012 atau saat obligasi jatuh tempo. Selama tahuntersebut pendapatan investasi dipengaruhi amortisasi
untung/rugi konstruktif. Misalkandalam tahun 2008 PT anta mengumumkan laba sebesar Rp300 juta, yakni dalam
kasus penjualan down stream sehingga perndapatan investasi adalah sebagai berikut :
Laba anak (80% x Rp 300 Jt) Rp 240.000.000
Amortisasi keuntungan konstruktif (Rp 300.000.000)
Pendapatan investasi Rp 210.000.000
Apabila yang terjadi adalah penjualan Up stream, maka pendapatan investasi dihitung sebagai berikut:
Laba anak (80% x Rp 300 jt) Rp 240.000.000
Amortisasi keuntungan konstruktif (80% x Rp 30 jt) (Rp 24.000.000)
Pendapatan investasi Rp 216.000.000
Keuntungan Atau Kerugian Konstruktif Dan
pendapatan Investasi
Keuntungan atau kerugian konstruktif merupakan salah satu komponen
pendapataninvestasi. Jumlah keuntungan atau kerugian yang mempengaruhi pendapatan
investasi induk perusahaan tergantung dari pihak penerbit atau penjual obligasi.
Karena kondisi menganggaphutangnya yang tebus dengan harga yang lebih rendah atau
lebih tinggi.
Obligasi Anak Perusahaan Dibeli Oleh Induk
Perusahaan
Ilustrasi pada bagian ini mirip dengan ilustrasi untuk Pam dan Sue, kecuali
bahwa
anak perusahaan adalah afiliasi penerbit dan penarikan konstruktif obligasi
mengakibatkan kerugian bagi entitas yang dikonsolidasikan.